PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu rumah tangga, seperti halnya rumah tangga keluarga,
Pemerintah (Rumah Tangga Negara) sama-sama membutuhkan biaya untuk
membiayai kegiatan-kegiatannya. Oleh karena itu harus ada dana untuk
membiayai atas kegiatan yang dilakukan. Pendapatan yang dikumpulkan oleh
suatu negara adalah dana yang akan dipergunakan untuk membiayai semua
kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan oleh negara tersebut sehingga
tujuan utama negara tercapai yaitu menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Untuk mencatat semua pendapatan dan pembiayaan yang dilakukan oleh
negara diperlukan adanya suatu daftar. Daftar terperinci mengenai penerimaan
dan pengeluaran suatu negara dalam jangka waktu tertentu itulah yang
dinamakan dengan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Anggaran pendapatan dan belanja negara ( APBN ),merupakan
perwujudan dari usaha dan kewajiban pemerintah dalam mengolah keuangan
negara.Menurut pasal 23 ayat ( 1 ) UUD 1945,menyebutkan bahwa ‘’
Anggaran pendapatan dan belanja negara adalah perwujudan dari pengolahan
keuangan negara,di tetapkan setiap tahun menurut UU dan di laksanakan
secara terbuka dan bertanggung jawab sebesar – besarnya untuk kemakmuran
rakyat’’.
Anggaran pendapatan dan belanja negara ( APBN ),adalah rencana
tahunan keuangan pemerintah republik ndonesia yang di setujui oleh DPR.
APBN di tetapkan dengan UU. Tahun anggaran APBN meliputi masa satu
tahun,mulai dari tanggal 1 januari sampai dengan 31 desember.
APBN terdiri dari :
Anggaran pendapatan,yang meliputi penerimaan pajak,penerimaan bukan
pajak dan hibah.
Anggaran belanja,yang di gunakan untuk keperluan penyelanggaraan tugas
pemerintah pusat dan melaksanakan perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.
Pembiayaan,yaitu setiap penerimaan yang perlu di bayar dan/atau pengeluaran
yang akan di terima kembali,baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun – tahun anggaran berikutnya.
APBN mempunyai beberapa fungsi,seperti fungsi : otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang
menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu
tahun anggaran harus di masukan dalam APBN. Surplus penerimaan negara
dapat di gunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun anggaran
berikutnya.
C. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini,penyusun hanya membatasi pembahasan pada beberapa
aspek yaitu sebagai berikut :
1. Pengertian, Fungsi dan Komponen dari APBN
2. Apa saja jenis – jenis Pendapatan Pemerintah
3. Bagaimana perhitungan APBN
4. Apa saja prinsip – prinsip APBN dan Kebijakan Fiskal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian APBN
Menurut pasal 23 ayat 1 UUD 1945, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) adalah perwujudan dari pengolahan keuangan negara
yang ditetapkan setiap tahun sesuai dengan undang-undang dan dilaksanakan
secara terbuka dimana pemerintah bertanggung jawab sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (01
Januari – 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban
APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
b. Belanja Barang
Belanja barang untuk keperluan kementrian-kementrian dan lembaga-
lembaga pemerintah. Belanja barang terdiri dari 4 komponen, yaitu
barang dan jasa, pemeliharaan, perjalanan,BLU, dan PNBP.
c. Belanja Modal
Belanja modal untuk kebutuhan departemen-departemen pemerintah
dan juga untuk berbagai kegiatan investasi publik.
e. Subsidi
Pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada
perusahaan negara, lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya
yang memproduksi, menjual, mengekspor atau mengimpor barang dan
jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak agar harga jualnya
dapat dijangkau masyarakat
g. Hibah
Pengeluaran pemerintah berupa transfer dalam bentuk uang, barang
dan jasa, bersifat tidak wajib secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya dan tidak mengikat serta terus menerus kepada
pemerintahan negara lain, pemerintahan daerah, masyarakat, dan
organisasi kemasyarakatan serta organisasi internasional.
h. Bantuan social
Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna
melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Bantuan sosial
dapat diberikan langsung kepada anggita masyarakat atau lembaga
kemasyarakatan.
F. Fungsi APBN
Fungsi otorisasi
Bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Dengan
demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggung
jawabkan kepada rakyat.
Fungsi perencanaan
APBN dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan
kegiatan pada tahun tersebut.
Fungsi pengawasan
APBN menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
Fungsi alokasi
APBN berfungsi sebagai penerimaan pajak yang dialokasikan untuk
pengeluaran yang sifatnya demi kepentingan umum. Beberapa
pengalokasian dana tersebut antara lain seperti pembangunan jalan,
pembangunan jembatan, pembangunan taman, dll.
Fungsi distribusi
APBN juga berfungsi untuk didistribusikan kepada masyarakat demi
mewujudkan pemerataan pendapatan dan mengurangi kesenjangan
ekonomi antar kelas sosial. Subsidi, beasisw dan dana pensiun
merupakan beberapa perwujudan dari fungsi distribusi APBN.
Fungsi stabilitas
APBN juga merupakan instrumen untuk mengendalikan stabilitas
ekonomi negara. Apabila terjadi permasalah ekonomi ekstrim yang
menciptakan ketidakseimbangan dalam perekonomian negara, maka
APBN dapat membantu untuk mengatasi masalah tersebut.
G. Tujuan APBN
Untuk memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah ternyaninya
anggaran defisit.
Sebagai pedoman agar penerimaan dan pembelanjaan keuangan negara
teratur dan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
H. Jenis-jenis Pendapatan
a. Pendapatan pemerintah pusat:
Pendapatan perpajakan
Pendapatan negara bukan pajak
b. Pendapatan pemerintah daerah
Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh
daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pendapatan transfer
Pinjaman daerah
Lain-lain pendapatan yang sah
J. Surplus/Defisit Anggaran
Terjadi APBN surplus apabila sisi penerimaan lebih besar dari sisi
pengeluaran, sedangkan APBN defisit terjadi apabila sisi penerimaan lebih
kecil dari sisi pengeluaran.
Defisit anggaran merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi APBN di saat angka belanjanya melebihi jumlah
pendapatan. Terdapat empat pilihan cara untuk mengukur defisit anggaran.
1. Defisit Konvensional: Defisit yang dihitung berdasarkan selisih antara total
belanja dengan total pendapatan termasuk hibah.
2. Defisit Moneter: Merupakan selisih antara total belanja pemerintah (di luar
pembayaran pokok hutang) dengan total pendapatan (di luar penerimaan
hutang).
3. Defisit Operasional: Merupakan defisit moneter yang diukur dalam nilai riil
dan bukan nilai nominal.
4. Defisit Primer: Merupakan selisih antara belanja (di luar pembayaran pokok
dan bunga utang) dengan total pendapatan.
K. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan
cara meningkatkan atau mengurangi pendapatan dan belanja negara untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, seperti mengurangi jumlah penganguran
atau mencapai pertumbuhan ekonomi yang sudah ditargetkan. Instrumen
utama yang digunakan untuk melakukannya adalah pengeluaran pemerintah
dan pajak.
Contoh kebijakan fiskal:
Menaikkan jumlah pajak dan jenis pajak
Mewajibkan kepemilikan NPWP (nomor pokok wajib pajak)
Melakukan penghematan pengeluaran negara
Melakukan pinjaman negara, misalnya dengan mengeluarkan obligasi
pemerintah
Kesimpulan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat.
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (01 Januari –
31 Desember).
APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun
ditetapkan dengan Undang-Undang.
Pengeluaran negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kegiatan-
kegiatan pada suatu negara dalam rangka menjalankan fungsinya mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,
distribusi, dan stabilisasi.
Peran APBN di negara-negara sedang berkembang adalah sebagai alat untuk
memobilisasi dana investasi dan bukannya sebagai alat untuk mencapai
sasaran stabilisasi jangka pendek.
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdiri dari sektor
pendapatan negara dan belanja negara.
Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber. Secara umum yaitu
penerimaan pajak yang meliputi pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai,
pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, Cukai,
dan Pajak lainnya.
MAKALAH
PENERIMAAN DAN BELANJA PEMERINTAH (APBN)
Dibuat Oleh :
Kelompok Dua (2)
UNIVERSITAS TRILOGI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Karena tanpa rahmat dan
kasih sayang-Nya, kami tak akan dapat menyelesaikan makalah kami tepat
pada waktunya. Dan tak lupa, sholawat serta salam semoga senantiasa
terlimpah kepada junjungan kita, nabi agung Muhammad SAW. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok untuk mata kuliah
Pengantar Ekonomi pada semester I dengan mengangkat tema Penerimaan
dan Belanja Pemerintah (APBN). Diharapkan, makalah ini akan dapat
membuka pengetahuan pembaca mengenai Pendahuluan Ilmu Ekonomi yang
tak banyak diketahui oleh masyarakat awam.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Andri Meiriki, SP.
ME.M.SI selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ekonomi yang
telah memberi kami kesempatan untuk memaparkan materi ini serta telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Juga, kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah
ini, kami ucapkan terima kasih.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari adanya banyak
kekurangan serta kesalahan yang bertebaran di dalamnya, maka kami
harapkan kritik serta saran yang membangun sehingga di kemudian hari akan
menjadi lebih baik. Kami berharap bahwa makalah ini akan bermanfaat bagi
pembacanya.
Kelompok 2
Desember 2017
DAFTAR ISI
Halaman
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 10