Anda di halaman 1dari 43

EKONOMI

PUBLIK
Dosen Payung:
Trecy Austin, M.Si
Dosen Pengampu:
Inne Miftah Dewi, S.E, M.Si.
EKONOMI
PENGELUARAN PUBLIK
PEMERINTAH
3 Ekonomi Publik

PENGELUARAN
PEMERINTAH
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswadapat memahami mengenai Pengeluaran Pemerintah
(government expenditure) dan faktor-faktor yang mepengaruhinya.

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


1. Model pembangunan tentang perkembangan
2. pengeluaran pemerintah
3. Hukum Wagner
4. Teori Peacock dan Wiseman
5. Penentuan permintaan Penentuan tingkat output
4 Ekonomi Publik

PENGELUARAN
PEMERINTAH
 Pemerintah melakukan kegiatan baik konsumsi,
produksi dan distribusi namun pada konteks ini,
pemerintah di tuntut melakukan kegiatan konsumsi
yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan
menyelesaikan permasalahan yang ada di negara itu
sendiri.
 Untuk dapat melakukan konsumsi pemerintah ada harga
yang harus dibayar, dengan kata lain, ada hal yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan sesuatu, hal
tersebut ialah Pengeluaran Pemerintah
5 Ekonomi Publik

 Pengeluaran pemerintah (Government


Expenditures) adalah bagian dari kebijakan fiskal
berupa tindakan pemerintah untuk mengatur
jalannya perekonomian dengan cara menentukan
besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah
setiap tahunnya, yang tercermin dalam dokumen
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) untuk nasional dan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) untuk daerah atau
regional.
6 Ekonomi Publik

TEORI PENGELUARAN
PEMERINTAH
 TEORI MAKRO
Pengeluaran pemerintah dalam arti riil dapat dipakai
sebagai indikator besarnya kegiatan pemerintah yang
dibiayai oleh pengeluaran pemerintah.
Semakin besar dan banyak kegiatan pemerintah
semakin besar pula pengeluaran pemerintah yang
bersangkutan.
7 Ekonomi Publik

 Dalam teori ekonomi makro, pengeluaran


pemerintah terdiri dari tiga pos utama yang dapat
digolongkan sebagai berikut : (Boediono,1999)
a) Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang
dan jasa.
b) Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai.
c) Pengeluaran pemerintah untuk transfer paymen
8 Ekonomi Publik

Model Pembangunan Tentang Perkembangan


Pengeluaran Pemerintah
 Model ini dikembangkan oleh Rostow dan
Musgrave:
Perkembangan pengeluaran pemerintah mengikuti tahap
perkembangan pembangunan.

Ada 3 tahap
 Tahap awal: G sangat besar untuk sarana-prasarana.
 Tahap menengah: G tetap besar agar perekonomian cepat
tinggal landas dan peranan investasi swasta makin besar.
 Tahap tinggal landas: I makin besar, G beralih ke penyediaan
sarana-prasarana sosial.
9 Ekonomi Publik

TEORI ADOLF WAGNER


 Adolf Wagner menyatakan bahwa pengeluaran
pemerintah dan kegiatan pemerintah semakin lama
semakin meningkat.
Hukum Wagner:
Suatu perekonomian apabila pendapatan per kapita
meningkat maka secara relatif pengeluaran pemerintah
pun akan meningkat terutama disebabkan karena
pemerintah harus mengatur hubungan yang timbul
dalam masyarakat, hukum, pendidikan, rekreasi,
kebudayaandan sebagainya.
10 Ekonomi Publik

Teori Peacock dan Wiseman


 Pengeluaran pemerintah selalu diperbesar
di tingkat pajak yang masih ditolerir
masyarakat.
Kondisi normal: GNP   Tx   G 
Ada perub sosial (perang, bencana, dll):
ada efek pengalihan, efek inspeksi dan efek
konsentrasi
11 Ekonomi Publik

 Peacock dan Wiseman mendasarkan teori mereka


pada suatu teori bahwa masyarakat mempunyai
suatu tingkat toleransi pajak, yaitu suatu tingkat
dimana masyarakat dapat memahami besarnya
pungutan pajak yang dibutuhkan oleh pemerintah
untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
 Jadi masyarakat menyadari bahwa pemerintah
membutuhkan dana untuk membiayai aktivitas
pemerintah sehingga mereka mempunyai tingkat
kesediaan masyarakat untuk membayar pajak.
12 Ekonomi Publik

Apa pengaruh pengeluaran


pemerintah terhadap perekonomian?

 Semakinbesar pengeluaran pemerintah maka semakin tinggi


pertumbuhan ekonomi, sebaliknya semakin kecil pengeluaran
pemerintah maka semakin rendah pertumbuhan ekonomi
yang akan terjadi
Ekonnomi Publik
13
@Fisip_Unikarta

Macam-macam Pengeluaran Negara


 Menurut organisasi,  Sedangkan menurut sifatnya,
pengeluaran negara pengeluaran negara dibedakan
menjadi 5, antara lain :
digolongkan menjadi 3,
1. Pengeluaran Investasi
yakni 2. Pengeluaran Penciptaan
1. Pengeluaran Pemerintah Lapangan Kerja
Pusat 3. Pengeluaran Kesejahteraan
Rakyat
2. Pengeluaran Pemerintah
4. Pengeluaran Penghematan Masa
Provinsi Depan
3. Pengeluaran Pemerintah 5. Pengeluaran Yang Tidak
Kabupaten/Kota Produktif
Anggaran
Pendapatan dan
EKONOMI
Belanja Negara PUBLIK
(APBN)
15 Ekonomi Publik

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kebijakan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


(APBN)
 Pengertian APBN
 Kebijakan anggaran defisit, surplus dan
seimbang
 Analisis RAPBN dan realisasi APBN dalam
lima tahun terakhir
16 Ekonomi Publik

Anggaran Pendapatan dan Belanja


Negara (APBN)
Anggaran (budget) adalah suatu daftar
atau pernyataan yang terperinci tentang
penerimaan dan pengeluaran negara yang
diharapkan dalam jangka waktu tertentu/ biasanya
satu tahun.
Kebijakan anggaran terdiri dari kebijakan
anggaran tidak seimbang (unbalanced budget)
yaitu anggaran defisit atau surplus dan anggaran
belanja seimbang (balanced budget)
17 Ekonomi Publik

APBN/APBD
 APBN/APBD: Daftar terperinci tentang rencana
penerimaan dan pengeluaran negara/daerah dalam
satu tahun tertentu
 Sebagai acuan pihak eksekutif/ pemerintah
mengatur keuangan negara dalam rangka
menjalankan fungsinya
18 Ekonomi Publik

Fungsi APBN/APBD
 instrumen pemerintah menjalankan peranan
alokasi, distribusi maupun stabilisasi
 Alat untuk mempengaruhi kecepatan perubahan
pendapatan nasional (Y)

 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 28 TAHUN 2022 TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA TAHUN ANGGARAN 2023
19 Ekonomi Publik
EKONOMI
PENERIMAAN PUBLIK
PEMERINTAH
21 Ekonomi Publik

Sumber penerimaan negara : pajak, retribusi,


keuntungan perusahaan, denda-denda, sumbangan
masyarakat, pencetakan uang, hasil undian,
pinjaman dan hadiah/hibah.
Distribusi beban pemerintah : smith’s canon,
benefit approach dan ability to pay approach
dan equal sacrifice.
Sistem perpajakan dan politik pajak : pajak
progresif, pajak proporsional, dan pajak regresif.
Pergeseran beban pajak : pergeseran ke depan
(forward shifting) dan pergeseran kebelakang
(backward shifting)
22 Ekonomi Publik

Penerimaan Pemerintah (Government


Revenue)
 Menurut Suparmoko Penerimaan Negara diartikan
sebagai penerimaan pajak, penerimaan yang diperoleh
dari hasil penjualan barang dan jasa yang dimiliki dan
dihasilkan oleh pemerintah, pinjaman pemerintah dan
mencetak uang.
 Penerimaa Pemerintah adalah semua penerimaan kas
umum (kas pemerintah pusat atau kas daerah) dari
berbagai sumber yang sah, yang menambah ekuitas dana
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah pusat atau daerah.
23 Ekonomi Publik

Dalam arti luas penerimaan negara


adalah seluruh penerimaan yang
diperoleh dari hasil penjualan barang-
barang dan jasa-jasa yang dimiliki
dan dihasilkan oleh pemerintah,
percetakan uang, pinjaman
pemerintah, menjalankan berbagai
pungutan dari masyarakat yang
didasarkan pada undang-undang.
24 Ekonomi Publik

 Penerimaan Negara adalah uang yang masuk ke


kas negara
 Pendapatan Negara adalah hak pemerintah pusat
yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
negara.
 Semua pendapatan negara belum tentu merupakan
penerimaan negara dan sebaliknya semua
penerimaan negara belum tentu merupakan
pendapatan negara

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-pusap-apa-
sih-bedanya-pengertian-penerimaan-negara-dan-pendapatan-
negara/detail/
25 Ekonomi Publik

Sumber Penerimaan Pemerintah


 Pajak  Sumbangan, hadiah,
 Retribusi dan hibah
 Keuntungan dari  Pencetakan uang

perusahaan negara  Pinjaman atau hutang


(BUMN/ BUMD)  Undian negara
 Denda dan sita
26 Ekonomi Publik

PAJAK
 Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang/ pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang (Direktorat Jenderal
Pajak). Secara lebih sederhana, pajak memiliki arti sebagai
pungutan yang wajib dikeluarkan rakyat untuk negara.
 Jadi, pajak merupakan pungutan yang dilakuakn oleh
pemerintah pusat/daerah terhadapa wajib pajak tertentu
berdasarkan undang-undang (pemungutannya dapat
dipaksakan tanpa ada imbalan langsung
 Menurut data yang besumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor
pajak merupakan sumber penerimaan terbesar bagi Indonesia.
27 Ekonomi Publik

Penerimaan Negara Dalam Struktur


APBN
A. Penerimaan Dalam Negeri
a. Penerimaan Perpajakan:
1) Pajak dalam negeri: PPh, PPn, PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB) & Cukai, Pajak lainnya
2) Pajak perdagangan luar negeri : Bea masuk, pajak ekspor/ bea
keluar
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak: Penerimaan yang bersumber dari
pengelolaan dana Pemerintah, pemanfaatan sumber daya alam, hasil-
hasil pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan, pelayanan yang
dilaksanakan Pemerintah, pengenaan denda administrasi, hibah,
penerimaan lainnya
B. Hibah
28 Ekonomi Publik

Pajak Pusat/Negara dipungut Pempus


 Pajak Penghasilan UU Nomor 36 Tahun 2008
 Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang
Mewah: UU No. 42 Tahun 2009
 Bea Materai: UU No. 13 Tahun 1985
 Bea masuk: UU No. 10 Tahun 1995 jo. UU No. 17 Tahun
2006 tentang Kepabeanan
 Cukai: UU No. 11 Tahun 1995 jo. UU No. 39 Tahun 2007
tentang Cukai
Pajak Daerah: Dipungut Pemprov, Pemkab/pemkot
 Sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (Propinsi dan Kabupaten). Contoh: Pajak dan bea
balik nama Kendaraan Bermotor; rokok; hotel-restoran,
parkir, hiburan. Reklame, dst.
29 Ekonomi Publik

Fungsi Pajak
 Fungsi budget/anggaran: pajak merupakan sumber
penerimaan utama untuk pembiayaan pengeluaran
pemerintah
 Fungsi regulatory/pengatur: pajak dimaksudkan
mengatur perekonomian (melalui kebijakan fiskal)
sehingga pertumbuhan ekonomi lebih cepat, ada
redistribusi pendapatan, serta stabilisai ekonomi
 bisa memberikan contoh nyata bagaimana
pajak berfungsi sbg regulatory
30 Ekonomi Publik

Berdasarkan pihak yang menanggung beban pajak, ada 2 jenis


pajak:
 Pajak langsung: pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan.
Contoh: pajak pendapan, pajak bumi dan bangunan
 Pajak tak langsung: pajak yang benanya dapat dialihkan
kepada pihak lain. Contoh pajak penjualan, bea masuk,
cukai, dst. Beban pada pengusaha, namun ‘dialihkan’ ke
konsumen

2 bentuk pergeseran/pengalihan pajak:


 Pergeseran ke depan (forward shifting): dikenakan pada
konsumen
 Pergeseran ke belakang (backward shifting): dikenakan pada
pemasok ‘input’ produks
31 Ekonomi Publik

Penerimaan Negara Bukan Pajak


(PNBP)
Penerimaan bukan pajak adalah semua bentuk penerimaan yang
diterima negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam,
bagian pemerintah dari laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dan penerimaan negara bukan pajak lainnya. Penerimaan bukan
pajak yang berasal dari:
 Pemanfaatan Sumber Daya Alam , Contoh minyak dan gas.
 Pelayanan , Contoh Kereta Api, pendidikan, kesehatan, dan hak cipta.
 Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan Misal, dividen BUMN atau
obligasi.
 Pengelolaan Barang Milik Negara Pengelolaan Dana
 Hak Negara lainnya
32 Ekonomi Publik

Hibah
 Dalam UU PNBP, Hibah merupakan Adapun
sebagai penerimaan diluar PNBP
jenis-jenis adalah
meskipun merupakan penghasilan sebagai berikut.
non pajak. Oleh karena itu, hibah
memiliki klasifikasi dan aturan  Hibah terencana 
tersendiri. Hibah diatur dalam 
Peraturan Pemerintah Nomor 10  Hibah langsung 
Tahun 2011 Tentang Tata Cara
Pengadaan Pinjaman Luar  Hibah melalui KPPN 
Negeri dan Penerimaan Hibah. 
 Hibah diartikan setiap penerimaan  Hibah tanpa melalui
negara dalam bentuk devisa, devisa KPPN
yang dirupiahkan, rupiah, barang,
jasa, dan/atau surat berharga yang  Hibah dalam negeri 
diperoleh dari Pemberi Hibah yang
tidak perlu dibayar kembali, yang  Hibah luar negeri 
berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri.  Hibah daerah 
33 Ekonomi Publik

Retribusi
 Retribusi merupakan pungutan yang dilakukan
oleh pemerintah (pusat/daerah) berdasarkan
undang-undang (pemungutannya dapat
dipaksakan) dimana pemerintah memberikan
imbalan langsung bagi pembayarannya.
 Contoh, pelayanan medis di rumah sakit milik
pemerintah, pelayanan parkiran oleh pemrintah,
pembayaran uang sekolah dll
34 Ekonomi Publik

Perbedaan Pajak Daerah Dan Retribusi


Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009 Lalu, subjek retribusi adalah
tentang Pajak Daerah dan Retribusi orang-orang yang menikmati jasa
Daerah, pemungutan pajak daerah dan yang diberikan oleh pemerintah
retribusi adalah dua hal yang berbeda daerah. Sedangkan subjek pajak
tergantung kewenangan setiap kepala
daerah diberlakukan kepada orang-
daerah. Perbedaan utama dari
keduanya terdapat pada segi subjek,
orang yang menikmati pekerjaan
objek, dan balas jasa. atau usaha yang dilakukan di
daerah tersebut.
Objek retribusi adalah jasa yang
Kemudian dari segi balas jasa,
diberikan kepada individu atau badan
yang menggunakan jasa tersebut. retribusi memiliki keuntungan
Sementara objek pajak daerah adalah secara langsung ke pemerintah
penghasilan yang diperoleh atas daerah, sementara pajak daerah
pekerjaan atau usaha yang dilakukan tidak memilikinya secara langsung.
di daerah tersebut.
35 Ekonomi Publik

Keuntungan BUMN/BUMD
 Sebagai pemilik BUMN , pemerintah pusat
berhak memperoleh bagian laba yang
diperoleh BUMN
 Demikian pula dengan BUMD, pemerintah
daerah sebagai pemilik BUMD berhak
memperoleh bagian lab BUMD
36 Ekonomi Publik

Denda dan Sita


 Pemerintah berhak memungut denda atau menyita
asset milik masyarkat apabila masyakat (individu/
kelompok/ organisasi)diketahui telah melanggar
perturan pemerintah
 Misalnya denda pelanggaran lalu lintas, denda
ketentuan peraturan perpajakan, penyitaan barang-
barang illegal, penyitaan jaminan atas hutang atau
hutang yang tidak tertagih, dll.
37 Ekonomi Publik

Pencetakan Uang
 Pencetakan uang umumnya dilakukan pemerintah
dalam rangka menutup defisit anggaran, apabila
tidak ada alternatif lain yang dapat ditempuh
pemerintah
 Penentuan besarnya jumlah uang yang dicetak
harus dilakukan dengan cermat, agar pencetakan
uang tidak menimbulkan inflasi
38 Ekonomi Publik

Pinjaman
 Pinjaman merupakan sumber  Pinjaman dapt diiperoleh
penerimaan negara, yang dari dalam maupun luar
dilakukan apabila terjadi negei
deficit anggaran
 Sumber pinjaman bisa
 Pinjaman pemerintah
kemudian hari akan menjadi
berasal dari pemerintah,
beban pemerintah, karena institut perbankan, institut
pinjaman tersebut harus non bank, maupun individu
dibayar Kembali, berikut
dengan bunganya
39 Ekonomi Publik

Sumbangan, Hadiah, dan Hibah


 Sumbangan, hadiah dan hibah dapat diperoleh
pmerintah dari individu, institusi, atau pmerintah
dan dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri
 Tidak ada kewajiban pemerintah dalam
mengembalikan Sumbangan, hadiah dan hibah
40 Ekonomi Publik

Penyelenggaraan Undian Berhadiah


 Pemerintah dapat menyelenggarakan undian berhadiah
denagan mangajak suatu institusi tertentu sebgai
penyelenggara
 Jumlah yang diperoleh pmerintah daerah adalah selisih
dari penerimaan uang undian dikurangi dengan biaya
operasi dan besarnya hadiah yang dibagikan
 Banyak negara yang menyelenggarakan undian
berhadiah seperti Amerika, Kanada, Australia, Jepang
Jerman, Taiwan
41 Ekonomi Publik

The Four Cannon Of Smith Atau The


Four Maxims (Adam Smith)
1. Asas Equality (Keseimbangan atau Keadilan)
Pada asas ini menyatakan bahwa dalam hal pemungutan pajak, negara harus menyesuaikan
dengan kemampuan dan juga penghasilan yang diperoleh atau diterima dari Wajib Pajak. Negara
tidak boleh bertindak diskriminatif atau seenaknya
2. Asas Certainty (Kepastian Hukum)
Asas ini menunjukkan bahwa semua pungutan pajak harus didasarkan pada Undang-Undang
(UU) yang berlaku, sehingga bagi pihak-pihak yang melanggar atas pungutan pajak ini akan
dikenakan sanksi hukum yang sesuai dengan Undang-Undang (UU).
3. Asas Convinience of Payment (Tepat Waktu)
Dalam asas ini, pungutan pajak harus berdasarkan dengan saat yang tepat bagi Wajib Pajak (saat
yang paling baik). Misalnya adalah disaat wajib pajak baru menerimakan penghasilannya atau
menerima hadiah.Hal ini bertujuan agar Wajib Pajak tidak merasa dibebani atau keberatan atas
pajak yang dipungut.
4. Asas Efficiency (Efisiensi atau Ekonomis)
Asas ini terkait dengan biaya pemungutan pajak yang diusahakan untuk dapat sehemat mungkin.
42 Ekonomi Publik

Realisasi Pendapatan Negara (Milyar Rupiah)


Sumber Penerimaan - Keuangan
2020 2021 2022
I. Penerimaan  1.628.950,53  1.733.042,80    1.845.556,80
Penerimaan Perpajakan  1.285.136,32  1.375.832,70    1.510.001,20
 Pajak Dalam Negeri  1.248.415,11  1.324.660,00    1.468.920,00
  Pajak Penghasilan     594.033,33     615.210,00       680.876,95

  Pajak Pertambahan Nilai dan dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah     450.328,06     501.780,00       554.383,14

  Pajak Bumi dan Bangunan       20.953,61       14.830,00         18.358,48
  Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan                    -                      -                        -  
  Cukai     176.309,31     182.200,00       203.920,00
  Pajak Lainnya         6.790,79       10.640,00         11.381,43
 Pajak Perdagangan Internasional       36.721,21       51.172,70         41.081,20
  Bea Masuk       32.443,50       33.172,70         35.164,00
  Pajak Ekspor         4.277,71       18.000,00           5.917,20
Penerimaan Bukan Pajak     343.814,21     357.210,10       335.555,62
 Penerimaan Sumber Daya Alam       97.225,07     130.936,80       121.950,11
 Pendapatan dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan       66.080,54       30.011,20         37.000,00
 Penerimaan Bukan Pajak Lainnya     111.200,27     117.949,70         97.808,00
 Pendapatan Badan Layanan Umum       69.308,33       78.312,40         78.797,56
II. Hibah       18.832,82         2.700,00              579,90
Jumlah  1.647.783,34  1.735.742,80    1.846.136,70
 

Catatan: Tahun 2010-2020: LKPP Tahun 2021: Outlook Tahun 2022: APBN Sumber: Kementerian Keuangan

Source Url: https://www.bps.go.id/indicator/13/1070/1/realisasi-pendapatan-negara.html


43 Ekonomi Publik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai