Anda di halaman 1dari 10

Pengeluaran Pemerintah

dan APBN
Kelompok 5
Anggota :
1. Rendi Krismanto (185503329)
2. Elitta Wisma Kusuma Putri (185503478)
Komponen Utama Pengeluaran Negara

• Pengeluaran negara adalah pengeluaran pemerintah menyangkut pengeluaran untuk membiayai program-
program dimana pengeluaran itu ditujukan untuk pencapaian kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Macam-macam Pengeluaran Negara :
• Menurut macamnya, pengeluaran negara dibedakan menjadi 2, yaitu menurut organisasi dan menurut sifat.
• Menurut organisasi, pengeluaran negara digolongkan menjadi 3, yakni :
1. Pemerintah Pusat
Dalam pemerintah pusat, terdapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yaitu dana yang
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam APBN, pengeluaran Pemerintah Pusat
dibedakan menjadi 2 yang meliputi pengeluaran untuk belanja dan pengeluaran untuk pembiayaan.
Lanjutan….

2. Pemerintah Provinsi
Jika pada pemerintah pusat terdapat APBN, maka di pemerintah propinsi terdapat APBD yang
merupakan hasil dari dana alokasi APBN dari pemerintah pusat dan hasil dari pungutan pajak dari
masyarakat.
3. Pemerintah Kabupaten/ Kota
APBD dalam Kabupaten/Kota digunakan antara lain untuk pengeluaran untuk belanja, bagi hasil
pendapatan ke Desa/Kelurahan, Bagi hasil pendapatan ke desa/kelurahan, terdiri dari bagi hasil pajak ke
Desa/Kelurahan, bagi hasil retribusi ke Desa/Kelurahan, bagi hasil pendapatan lainnya ke Desa/Kelurahan,
pengeluaran untuk Pembiayaan, terdiri dari, pembayaran Pokok Pinjaman, penyertaan modal pemerintah,
pemberian pinjaman kepada BUMD/BUMN/Pemerintah Pusat/Kepala Daerah otonom lainnya.
Sedangkan menurut sifatnya, pengeluaran negara dibedakan menjadi 5, antara lain :

1. Pengeluaran Investasi
Pengeluaran investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di
masa datang.
2. Pengeluaran Penciptaan Lapangan Kerja
Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, serta memicu peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat.
3. Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat
Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat adalah pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung terhadap
kesejahteraan masyarakat, atau pengeluaran yang dan membuat masyarakat menjadi bergembira
4. Pengeluaran Penghematan Masa Depan
Pengeluaran penghematan masa depan adalah pendapatan yang tidak memberikan manfaat langsung bagi
negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang
akan mendatang
5. Pengeluaran Yang Tidak Produktif
Pengeluaran yang tidak produktif adalah pengeluaran yang tidak memberikan manfaat secara langsung kepada
masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah.
Definisi APBN

APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah rencana


keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (UU APBN 2018) yang bertujuan untuk pembagunan Indonesia. APBN
ini mencatat seluruh pendapatan yang diterima negara serta belanja atau
pengeluaran pemerintah tiap tahunnya (1 Januari – 31 Desember). Penyusunan
APBN Indonesia sendiri dilakukan oleh Kementerian Keuangan RI yang
kemudian disetujui oleh DPR.
Peran dan Fungsi APBN
APBN berperan sebagai alat mobilisasi dana investasi, APBN di negara-negara yang sedang berkembang
adalah sebagai alat untuk memobilisasi dana investasi dan bukannya sebagai alat untuk mencapai sasaran
stabilisasi jangka pendek. Selain itu APBN juga berperan sebagai alat Stabilisasi Ekonomi.
Fungsi dari APBN yaitu :
1. Fungsi Otorisasi
2. Fungsi Perencanaan
3. Fungsi Pengawasan
4. Fungsi Alokasi
5. Fungsi Distribusi
6. Fungsi Stabilisasi
Prinsip Penyusunan APBN

• Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.


• Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
• Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
Mekanisme Penyusunan APBN
Sebelum melakukan penyusunan, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan seperti asumsi ekonomi

makro. Asumsi-asumsi tersebut kemudian menjadi acuan analisis dalam penyusunan APBN. Asumsi tersebut adalah:

• Keadaan ekonomi global yang diperkirakan mengalami pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya.
• Proses pemulihan ekonomi diharapkan didukung oleh situasi politik, sosial, dan keamanan yang kondusif, sehingga
dapat mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
• Harga minyak bumi di pasar internasional diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan harga minyak bumi yang
diasumsikan pada tahun sebelumnya.
• Pengerahan serta penggalian sumber-sumber penerimaan perpajakan perlu ditingkatkan.
• Tersedianya barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari dalam jumlah banyak dan merata dengan harga yang stabil
serta dapat diakses oleh rakyat banyak.
• Kepastian sistem pembiayaan daerah yang adil, proposional, rasional, transparan, parsitipatif, dan bertanggung jawab.
•  
Defisit dan Pembiayaan APBN

Memahami rasio defisit apbn yang semakin turun dan merupakan yang terendah sejak 2013. Serta
pembiayaan anggaran yang berasal dari pembiayaan utang baik berupa surat berharga negara (SBN)
konvesional dan surat berharga Syariah

• APBN tahun 2019 mengalami defisit sebesar Rp296,0 triliun atau sebesar   1,84 persen terhadap PDB (sama
dengan defisit RAPBN tahun 2019).
• Upaya menjaga keberlanjutan fiskal juga terlihat dari defisit keseimbangan primer   mendekati nol sebesar
minus Rp20,1 triliun. Tren penurunan menuju positif ini   memberikan bukti kuat sekaligus sinyal positif bahwa
pengelolaan APBN selama   ini telah berada pada jalur positif.
• Rasio defisit APBN dan defisit keseimbangan primer ini merupakan yang terendah   sejak tahun 2013
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai