Anda di halaman 1dari 22

Perekonomian Indonesia

Modul 2
Kerentanan Ekonomi Krisis Moneter dan Krisis Ekonomi
ISMI ISWANDI, DRS, M.Si

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
BAB 2
KERENTANAN EKONOMI
KRISIS MONETER DAN KRISIS EKONOMI

1. Kerentanan Ekonomi

Ekonomi Indonesia dapat dikatakan rentan terhadap krisis. Dalam dua dekade terakhir
ini Indonesia sudah dua kali diterpa krisis ekonomi besar. (1) krisis ekonomi Indonesia
yang disebabkan oleh krisis keuangan asia yang muncul sekitar pertengahan tahun
1997 (diawali oleh krisis ekonomi Thailand) di mana klimaksnya di tahun 1998, dan
(2) krisis ekonomi Indonesia yang disebabkan krisis global pada periode 2008 dan
2009.

Sampai saat ini belum ada alat maupun teori yang dapat digunakan untuk mengukur
secara pasti kerentanan ekonomi suatu negara. Namun demikian dapat dikatakan
bahwa kerentanan ekonomi merujuk pada resiko-resiko yang timbul yang disebabkan
oleh goncangan (baik dari dalam maupun dari luar) terhadap tiga system kunci
ekonomi, yaitu: produksi, distribusi, dan konsumsi. Guillaumon (2007) mengatakan
bahwa kerentanan ekonomi suatu negara dapat menimbulkan resiko terhentinya
pembangunan ekonomi bahkan dapat menghancurkan ekonomi suatu negara.

Terdapat beberapa factor penyebab kerentanan ekonomi Indonesia terhadap krisis:

1. Ekonomi Indonesia di masa Orde Baru semakin terbuka dengan dunia luar. Tidak
dipungkiri bahwa pada masa Orde Lama ekonomi Indonesia sudah terbuka
dengan dunia luar tetapi di masa Orde Baru menjadi semakin terbuka, terutama
di era globalisasi ekonomi, hal ini mengakibatkan (sebagai salah satu efek
negatifnya) semakin mudah terpengaruh bila ekonomi internasional mengalami
krisis. Namun demikian tidak berarti Indonesia harus menutup diri dengan dunia
internasional seperti pada zaman Soekarno dengan politik berdikari-nya yang
justru mengakibatkan kemiskinan yang sangat tinggi. Krisis global telah
mengakibatkan daya beli masyarakat internasional menurun, akibatnya ekspor
Indonesia menurun. Produksi menurun. Penggunaan tenaga kerja menurun.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Penganggur bertambah. Daya beli masyarakat Indonesia turun. Kemiskinan
meningkat.
2. Ekonomi Indonesia masih sering mengalami capital outflow (arus keluar modal),
sehingga mengakibatkan rupiah terdepresiasi yang berakhir dengan krisis
ekonomi. Permasalahan yang pernah terjadi di Batam pada masa lalu
mengakibatkan tidak sedikit terjadi capital outflow sedangkan untuk menciptakan
capital inflow bukan merupakan hal yang mudah.
Sampai saat ini Indonesia masih banyak tergantung pada ekspor komoditi primer
terutama pertanian dalam arti luas dan pertambangan. Konsekwensinya bila
terjadi ketidakstabilan permintaan dunia atau terjadi goncangan harga dunia akan
berakibat pada goncangan ekonomi Indonesia yang masih berbasis pada sector
pertanian.
3. Indonesia semakin tergantung pada sejumlah produk impor tertentu, seperti:
makanan (sayur, buah, beras, dll), pakaian, barang elektronik dll.
Konsekwensinya bila harga-harga produk tersebut mengalami ketidakstabilan
(dalam arti: harga bergejolak dan semakin meningkat) maka akan mengancam
ekonomi dalam negeri sehingga jumlah penduduk miskin akan bertambah.
4. Indonesia juga banyak TKI yang dikirim ke LN. Bila negara tujuan atau tempat
tinggal TKI mengalami kesulitan ekonomi atau terjadi hubungan yang tidak
harmonis dapat berakibat para TKI dipulangkan sehingga dapat berpengaruh
terhadap perekonomian Indonesia karena jumlah penganggur meningkat.
5. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar tentu konsumsi bahan makanan
tinggi. Sebagai negara agraris, output bahan makanan dari sector pertanian
sangat tergantung pada kondisi cuaca. Cuaca yang tidak baik akan mengancam
gagal panen. Akibatnya harga bahan makanan naik. Bila harga bahan makanan
pokok beras biasanya akan diikuti oleh kenaikan harga lainnya. Akibatnya inflasi
meningkat.

2. Krisis Moneter

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia


diawali dengan krisis moneter pada bulan Juli 1997 yang berkibat fatal di mana

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
seluruh sendi ekonomi menjadi krisis. Krisis moneter dapat diartikan sebagai suatu
keadaan di mana sebuah Negara mengalami kesulitan atau krisis dalam hal uang atau
keuangan.

Krisis moneter ditandai oleh oleh keadaan keuangan yang tidak stabil akibat lembaga
keuangan dan nilai tukar mata uang yang tidak berfungsi dan atau berjalan sesuai
dengan harapan.

Ada beberapa factor penyebab terjadinya krisis moneter, antara lain:

1. Kesenjangan produktifitas akibat lemahnya alokasi asset atau factor produksi.

2. Tidak seimbangnya struktur dalam di dalam sector produksi.

3. Stock utang luar negeri swasta yang besar dan berjangka pendek sehingga kondisi
tidak stabil. Hal ini terjadi karena para menteri di bidang ekonomi maupun
perbankan terlalu percaya diri dengan syarat uatang swasta.

4. Ketergantungan pada hutang luar negeri yang tinggi dengan perhitungan dalam
bentuk mata uang asing.

Untuk imengatasi hal tersebut diperlukan consensus politik secara nasional. Fokus
pada politik karena bertujuan untuk merekonsiliasi penyelesaian masalah hutang
secara tuntas melalui upaya politik. Selain itu suatu Negara diharapkan pula untuk
dapat menyusun program nasional untuk keluar dari krisis moneter yang berimbas
ke krisis ekonomi sehingga dapat memuihkan kembali pertumbuhan ekonomi
secara normal.

Dampak dari krisis moneter sangat tidak baik bagi ekonomi suatu Negara, hal ini
disebabkan oleh kurs nilai tukar mata uang suatu Negara yang mengalami krisis
semakin rendah bahkan jatuh. Akibat lebih jauh banyak perusahaan yang terpaksa
menghentikan karyawannya dengan alasan tidak dapat membayar upah atau gaji
sekan itu pemerintah juga mengalami kesulitan menutup APBN. Harga produk naik
cukup tinggi sehingga sebagian besar masyarakat kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya. Utang luar negeri dan harga BBM terus melonjak.

Beberapa ciri Negara yang mengalami krisis moneter biasanya:

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
1. Memiliki utang luar negeri yang besar.

2. Mengalami inflasi yang sulit dikendalikan.

3. Defisit neraca pembayaran yang besar.

4. Kurs nilai mata uang yang rendah terhadap nilai mata uang asing.

5. Suku bunga di atas tingkat kewajaran.

Krisis yang dialami adalah krisis moneter maka kebijakan yang ditempuh untuk
mengatasi hal tersebut lebih ditekankan pada kebijakan moneter. Kebijakan
moneter tersebut adalah:

1. Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka merupakan cara mengendalikan uang beredar dengan


cara membeli atau menjual surat-surat berharga pemerintah. Bila ingin
menambah jumlah uang beredar maka pemerintah membeli surat-surat
berharga yang telah dikeluarkannya, sebaliknya bila dirasakan jumlah uang
beredar sudah terlalu banyak dan akan dikurangi maka pemerintah dapat
menjual atau mengedarkan surat-surat berharga seperti: Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

2. Fasilitas diskonto (discount rate).

Fasilitas ini mengatur jumlah uang beredar dengan memainkan tingkat bunga
bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kesulitan
keuangan sehingga dapat meminjam pada bank sentral. Untuk mengupayakan
jumlah uang beredar bertambah, pemerintah melalui bank sentral menurunkan
tingkat bunga bank. Begitu juga sebaliknya.

3. Rasio Cadengan Wajib (reserve ratio atau reserve requirement).

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Untuk mengendalikan jumlah uang beredar, bank sentral mengatur jumlah
cadangan wajib minimal yang harus ada pada bank umum. Untuk mengurangi
jumlah uang beredar, pemerintah menaikan jumlah cadangan wajib minimal
yang harus ada pada bank umum sedangkan sebaliknya untuk menambah
jumlah uang beredar, pemerintah mengurangi cadangan wajib minimal yang
harus ada pada bank umum.

4. Himbauan Moral.

Himbauan moral merupakan bagian dari kebijakan moneter untuk


mengatur jumlah uang beredar memberikan imbauan atau bujukan secara
moral kepada pelaku ekonomi, seperti: menghimbau kepada perbankan
untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman; membujuk
masyarakat yang kelebihan dana untuk menyimpan uangnya di bank.

3. Krisis Ekonomi.

Krisis ekonomi dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang mengacu pada
penurunan ekonomi secara drastic yang terjadi di sebuah Negara atau bahkan
beberapa atau banyak Negara, tidak terkecuali Negara kaya dapat mengalami krisis
ekonomi. Begitu pula dengan Indonesia yang mengalami krisis ekonomi seperti pada
tahun 1977 yang diawali oleh krisis moneter sehingga mengakibatkan krisis ekonomi
sehingga seluruh sector di bidang ekonomi mengalami krisis.

Tidak mudah menentukan apa faktor-faktor utama penyebab krisis ekonomi di


Indonesia, karena setiap gejolak ekonomi dapat disebabkan oleh faktor-faktor
langsung (direct factors) dan faktor-faktor tidak langsung (indirect factors) yang
mempengaruhinya. Selain itu dapat pula dibedakan adanya faktor-faktor internal dan
faktor-faktor eksternal, yang mempengaruhi terjadinya krisis ekonomi, baik yang
bersifat ekonomi maupun yang bersifat non-eknomis.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Selain faktor-faktor internal dan eksternal, ada tiga teori alternatif yang dapat juga
dipakai sebagai basic framework untuk menganalisis faktor-faktor penyebab
terjadinya krisis ekonomi di Asia (Tulus Tambunan, 1998).

Gerak kehidupan perekonomian suatu negara tidak selalu berjalan baik sesuai
dengan rencana atau keinginan, bahkan dapat terjadi hal yang bertolak belakang
yaitu kemuduran atau kesulitan atau krisis. Krisis ekonomi dapat terjadi secara tiba-
tiba atau seperti kenaikan harga minyak yang ditentukan oleh negara-negara
produsen minyak dunia (OPEC) sehingga mengakibatkan banyak negara importir
minyak mengalami krisis. Krisis ekonomi dapat juga terjadi secara perlahan seperti
krisis ekonomi global periode 2008 – 2009 yang diawali oleh krisis keuangan
beberapa negara maju di dunia sehingga berpengaruh secara perlahan terhadap
ekonomi negara lain termasuk Indonesia.

Berdasarkan informasi bahwa terhitung periode 2008/2009 indonesia sudah tidak


lagi menjadi anggota OPEC karena OPEC merupakan kelompok negara produsen
minyak dan eksportir minyak sedangkan Indonesia sudah berubah dari negara
produsen eksportir menjadi negara importir minyak. Indonesia masih memproduksi
minyak tetapi sudah tidak mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri sehingga tidak
lagi mengekspor (kecuali untuk jenis tertentu dalam jumlah yang sangat terbatas)
bahkan yang terjadi adalah sebaliknya yaitu impor.

Gambaran cadangan minyak di beberapa negara tahun 2015 (termasuk Indonesia)


dengan jumlah penduduknya:

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Negara Cadangan Minyak Jumlah Penduduk

(miliar barel) (juta jiwa)

Venezuela 297,6 29,3

Saudi Arabia 267,9 28,1

China 25,6 1.334,0

Indonesia 4,0 258,4

Malaysia 4,0 28,9

Dilihat dari segi jenisnya, dikenal beberapa jenis krisis

ekonomi, yaitu:

1. Krisis Produksi
Umumnya sebagian besar penduduk terlibat di sector pertanian sedangkan
produksi di sector pertanian belum begitu memuaskan. Dalam keadaan tidak
krisis, Indonesia masih banyak mengimpor produk pertanian terutama beras
sebagai makanan pokok. Bila sector produksi terutama pertamian mengalami
krisis akibatnya banyak masyarakat mengalami kesulitan. Akibat lebih lanjut
harga beras naik sehingga daya beli masyarakat secara umum menurun. Lebih
parah lagi bila kenaikan harga beras diikuti oleh kenaikan harga lainnya yang
berlangsung secara terus menerus dalam satu periode tertentu sehingga
secara umum harga naik. Berarti terjadi inflasi. Masyarakat semakin krisis.
2. Krisis Perbankan.
Di sini perbankan mengalami kesulitan/krisis. Pada fase pertama, efek dari
krisis ini adalah kesempatan kerja dan pendapatan yang semakin menurun
disektor perbankan/keuangan. Pada fase berikutnya, perusahaan yang sangat
tergantung pada sector perbankan dalam pembiayaan akan terganggu aktivitas
produksi dan bisnis mereka karena perbankan mengalami kesulitan dana.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Akibatnya suku bunga cenderung naik. Akibatnya perusahaan dapat
mengurangi aktivitas yang berefek ke PHK.
Selain itu volume produksi yang berkurang berarti supply berkurang sedangkan
demand tetap dan bahkan mungkin sedikit mengalami peningkatan seiring
peningkatan jumlah penduduk. Akibatnya harga naik dan kemampuan
mengkonsumsi berkurang.
3. Krisis Nilai Tukar
Perubahan kurs atau nilai mata uang suatu negara terhadap nilai mata uang
internasional (dolar sebagai patokan) dimana nilai mata uang suatu negara
yang terus mengalami penurunan atau terdepresiasi dan berlangsung terus
menerus seperti nilai rupiah saat ini, kalau kita mau jujur adalah merupakan
krisis nilai tukar rupiah. Rupiah terdepresiasi terhadap mata uang asing dan
rupiah terinflasi terhadap barang dan jasa. Pada tahun 1997, rupiah berbanding
dolar AS adalah 2.900 sampai 3.000 : 1 dan saat ini (dibulan april 2013) berada
dikisaran 9.500 : 1. Apabila pada tahun 1997 untuk mendapatkan 1 dolar
dikorbankan 3.000 rupiah, saat ini untuk mendapatkan 1 dolar dikorbankan
sebanyak 9.500 rupiah.
Krisis keuangan yang melanda Indonesia yang dimulai pada pertengahan 1997
sampai 1998 disebabkan oleh dua hal, yaitu: (1) Kondisi keuangan Indonesia
yang sudah terbiasa mengalami krisis. Hal ini ditandai dengan terus
menurunnya nilai rupiah terhadap dolar AS dan terhadap barang dan jasa. (2)
Krisis tersebut diperparah oleh pengaruh krisis yang terjadi di luar negeri yang
dalam konteks ini terjadi dinegara tetangga yaitu di Thailand. Krisis Thailand
berpengaruh ke Indonesia dan beberapa Negara Asia. Untuk lebih jelas,
perhatikan bagan berikut:
Gambar : Pengaruh Krisis Thailand terhadap Indonesia

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2

Modal ($ AS) lari dari Thailand

Bath terdepresiasi

Thailand Krisis

Berpengaruh ke Indonesia Modal ($ AS) lari dari Indonesia


dan sebahagian Negara Asia

Rupiah Terdepresiasi

Harga barang Impor


dalam rupiah naik Rupiah Terinflasi

Masyarakat Tidak Percaya dengan


rupiah dan daya beli menurun

Penyimpan berebut mengambil Tabungan.


Kriditor hanya bayar sesuai ketentuan

Krisis Keuangan Perusahaan Krisis Keuangan Perbankan

Perusahaan Banyak Bangkrut Perbankan banyak yg hancur

Impor Turun Expor Turun Pengangguran meningkat

Kemiskinan Meningkat
PBB Turun

Demand Turun

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Selain itu, krisis dapat pula disebabkan oleh krisis yang terjadi pada ekonomi global
sehingga permintaan dunia turun dan ini berakibat pada ekspor Indonesia juga
berkurang yang mengakibatkan pendapatan nasional berkurang dan kemiskinan
meningkat.

Perhatikan gambar berikut:


Ekonomi Dunia Turun Permintaan Dunia Turun

Ekspor Indonesia Turun

Produksi Turun

Pendapatan Perusahaan Turun,

Kesempatan Kerja Berkurang

Pendapatan Rumah Tangga Turun

Kemiskinan Meningkat

4. Krisis Perdagangan
Pertumbuhan ekonomi tidak bisa terlepas hubungannya dengan impor-ekspor
atau perdagangan luar negeri dan investasi. Umumnya negara yang
mengandalkan perdagangan luar negeri terutama ekspor akan semakin maju
ekonominya. Investasi semakin berkembang, baik yang berasal dari dalam
negeri sendiri maupun investasi asing yang masuk. Namun bila kondisi
ekonomi internasional yang memburuk dapat mengakibatkan krisis
perdagangan (ekspor) suatu negara ke negara lain karena daya beli
masyarakat internasional menurun, dan bila krisis ini berlanjut dengan harga
ekspor menurun maka produksi nasional semakin terpuruk. Produksi yang

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
terpuruk berarti penggunaan tenaga kerja menurun. Hal ini dapat berpengaruh
terhadap pemutusan hubungan kerja yang berarti jumlah penganggur
bertambah dan jumlah penduduk miskin semakin banyak.
5. Krisis Modal
Krisis modal berarti kesulitan dalam modal. Pengurangan modal dalam negeri
dalam jumlah besar atau penghentian bantuan serta pinjaman luar negeri dapat
menjadi sebuah krisis ekonomi bagi banyak negara miskin di dumia, seperti di
Afrika dan Asia Tengah yang ekonominya sangat tergantung pada utang luar
negeri dan hibah internasisonal. Ketidak percayaan pebisnis terhadap
ekonomi, perilaku masyarakat maupun pemerintah suatu negara dapat
mengakibatkan terjadinya Capital out flow sehingga akan menjelma menjadi
sebuah krisis bagi ekonomi negara tersebut

Beberapa factor penyebab terjadi krisis ekonomi di Indonesia adalah sebagai


berikut:

A. Faktor Ekonomi.

Faktor Ekonomi sebagai penyebab krisis dapat dilihat dari dua sisi factor
yaitu:

1. Faktor Internal

Fundamental ekonomi nasional yang merupakan penyebab krisis


ekonomi di Indonesia adalah fundamental makro misalnya 1)
pertumbuhan ekonomi kurang optimal, 2) pendapatan nasional relative
rendah, 3) tingkat inflasi masih relative tinggi terutama bila dibandingkan
dengan beberapa Negara di Asia, 4) jumlah uang beredar dirasakan
terlalu banyak , 5) jumlah pengangguran relative tinggi, 6) jumlah investasi
masih rendah, 7) keseimbangan neraca pembayaran yang tidak
seimbang di mana sering mengalami defisit, 8) cadangan devisa
(walaupun tersedia) tidak begitu banyak dan 9) tingkat suku bunga masih
relative tinggi..

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Dilihat dari fundamental ekonomi makro, bukan hanya sektor moneter tapi
juga sektor riil mempunyai kontribusi yang besar terhadap terjadinya krisis
ekonomi di Indonesia, karena dua alasan:

1. Perkembangann sektor moneter sebenarnya sangat tergantung dari


perkembangan sektor riil, karena uang (valas) sudah menjadi
komoditas yang diperdagangkan seperti produk-produk dari sektor riil.

2. Perubahan cadangan valas sangat sensitif terhadap perubahan


sektor riil (perdagangan luar negeri) dan salah satu penyebab
depresiasi nilai tukar rupiah yang menciptakan krisis ekonomi di
Indonesia adalah karena terbatasnya cadangan valas di Bank
Indonesia.

Selanjutnya, Indonesia digoncang oleh “pelarian” dollar AS. Ini


mencerminkan bahwa ekonomi Indonesia sangat tergantung pada modal
jangka pendek dari luar negeri (short-term capital inflow). Sumber utama
pertumbuhan jumlah cadangan devisa Indonesia, bukan dari hasil ekspor
neto, melainkan dari arus modal masuk jangka pendek (surplus neraca
kapital) (Tulus Tambunan, 1998).

2. Faktor Eksternal

- Jepang dan Eropa Barat mengalami kelesuan pertumbuhan ekonomi


sejak awal dekade 90-an dan tingkat suku bunga sangat rendah. Dana
sangat melimpah sehingga sebagian besar arus modal swasta
mengalir ke negara-negara Asia Tenggara dan Timur, yang akhirnya
membuat krisis.

- Daya saing Indonesia di Asia yang lemah, sedang nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS terlalu kuat (overvalued).

Beberapa Teori Alternatif Tentang Krisis

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
1. Teori konspirasi, krisis ekonomi sengaja ditimbulkan oleh negara-negara
maju tertentu, khususnya Amerika, karena tidak menyukai sikap
arogansi ASEAN selama ini.

1) Teori contagion, yaitu karena adanya contagion effect; menularnya


amat cepat dari satu negar ake negara lain, disebabkan investor asing
merasa ketakutan.
2) Teori business cycle (konjungtur), karena proses ekonomi berdasarkan
mekanisme pasar (ekonomi kapitalis) selalu menunjukkan gelombang
pasang surut dalam bentuk naik turunnya variabel-variabel makro.

B. Faktor Non-Ekonomi

1. Dampak psikologis dari krisis di Indonesia adalah merebaknya penomena


kepanikan, sehingga para pemilik modal internasional memindahkan modal
mereka dari Indonesia secara tiba-tiba.

2. Selanjutnya sekelompok orang (spekulan) berusaha meraih keuntungan


dengan cara menukar sejumlah besar rupiah terhadap dollar AS.

4. Beberapa Masalah Setelah Krisis


Persoalan penting sekarang ini bagi Indonesia adalah menyangkut biaya krisis atau
besarnya “pengorbanan” yang harus dibayar akibat krisis dan lamanya pengorbanan
itu harus dipikul. Setelah setahun krisis berkalngsung, ternyata biaya krisis yang harus
dibayar masyarakat Indonesia lebih besar dibandingkan di Thailand, Korea Selatan
atau Malaysia.

- Biaya-biaya sosial : 1) kerusuhan di mana-mana sejak black May 1998, 2) banyak


orang kekurangan gizi, 3) anak putus sekilah meingkat, 4) kriminalitas makin
tinggi.
- Biaya-biaya ekonomi : 1) pendapatan per kapita anjlok secara drastis, 2) laju
pertumbuhan PDB menjadi negatif, 3) jumlah pengangguran dan kemiskinan

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
meningkat, 4) bencana kelaparan ini banyak lokasi, 5) hiperinflasi, dan 6) dengan
defisit anggaran pemerintah dan neraca pembayaran membengkak. (Tulus
Tambunan, 1998).

Rencana dan atau Program Pemulihan Ekonomi Setelah Krisis.

a. Rencana.
Menurut Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/ Kepala Bappenas,
Boediono, pemerintah telah menetapkan tempat tahapan strategis :

1) Tahap penyelematan (1 – 2 tahun sejak 1998/1999)


2) Tahap pemulihan yang sifatnya tumpang tindih dengan tahap sebelumnya
(2 tahun)
3) Tahap pemantapan (1-2 tahun) setelah selelsai tahap penyelamatan.
4) Tahap pembangunan yang dapat dimulai kembali apabila saluran krisis
dapat ditanggulangi.
(Kompas, 18 September 1998)

b. Program Pemulihan dan Kebijaksanaan Ekonomi


Setelah menyadari bahwa merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak
dapat dibendung lagi dan cadangan dollar AS di BI sudah menipisi, maka bulan
Nopember 1997 Indonesia minta bantunan IMF untuk mendapat bantuan dana
(Tulus Tambunan, 1998) :

1. Pinjaman tahap pertama 3 mioliar dollar AS untuk memperkuat dan


menstabilkan nilai rupiah, diterima bulan Nopember 1997.

2. Bulan Januari 1998 ditanda tangani nota kesepakatan atau letter of inten (I)
yang memuat 50 point/ ketentuan: kebijaksanaan ekonomi makro (fiskal-
moneter) restrukturisassi keuangan dan reformasi struktural.

3. Bulan Maret 1998 dilakukan perundingan baru lagi dan bulan April 1998 ditanda
tangani memorandum tambahan atau letter of inten (II)

Ada lima memorandum tambahan yang disepakati :

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
1. Program stabilisasi pasar uang dan mencegah hiperinflasi.
2. Restrukturisasi perbankann dalam rangka penyehatan sistem perbankan
nasional.
3. Reformasi struktur yang mencakup upaya-upaya dan sasaran yang telah
disepakati (letter of inten-II)
4. Penyelesaian utang luar negeri swasta (corporate debt).
5. Bantuan untuk rakyat kecil (kelompok ekonomi lemah)

c. Beberapa langkah penting, sesuai kesepakatan IMF :


1. Kebijaksanaan moneter
2. Kebijaksanaan perbankan
3. Program kesempatan kerja
4. Reformasi dan privatisasi BUMN
5. Restrukturisasi ULN swasta (Tulus Tambunan, 1998).

d. Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) meliputi :


1. Program Ketahanan Pangan
2. Program padat karya
3. Program perlindungan sosial
4. Program pemberdayaan ekonomi rakyat

(Kompas, 18 September 1998)

5. Kontraksi Ekonomi (terjadi sejak tahun 1998).


Kontraksi Ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi penurunan
pada siklus ekonomi yang dalam sehingga Produk Domestik Bruto berada pada
kisaran yang sangat rendah atau mendekati nol bahkan minus atau mengalami
kontraksi. Sebelum mengalami kontraksi ekonomi, Indonesia mengalami krisis
ekonomi.

Krisis yang terjadi di Indonesia tidak saja telah memaksa rupiah terdepresiasi
sangat tajam tapi juga menimbulkan kontraksi ekonomi yang sangat dalam.

a. Proses terjadinya kontraksi ekonomi

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
- Penurunan nilai tukar ruiah yang tajam disertai dengan terputusnya akses
ke sumber dana luar negeri menyebabkan turunnya produksi secara drastis
dan berkurangnya kesempatan kerja.
- Pada saat yang sama, kenaikan laju inflasi yang tinggi dan penurunan
penghasilan masyarakat menyebabkan merosotnya daya beli sehingga
kesejahteraan masyarakat menurun drastis dan kantong-kantong
kemiskinan semakin meluas.

b. Indikator Kontraksi Ekonomi


Perhatikan table berikut:

Tabel 2. Indikator Makroekonomi Tahun 1998


Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I II III IV
Rincian

Perubahan %
Produk domestik bruto riil -4,0 -12,3 -18,4 19,5

(Tahun dasar 1993)

Pengeluaran konsumsi 2,4 4,8 -13,7 -9,5

Inflasi IHK 39,1 56,7 82,4 77

Suku bunga PUAB 51,8 64,6 66,2 33,4

Nilai tukar (Rp$) 14,900 10,700 8,025 8,685

Berbagai permasalahan non-ekonomi muncul dalam waktu yang relatif bersamaan :

(1) Kerusuhan sosial yang menyebabkan berbagai kerusakan di sektor produksi


maupun distribusi
(2) Jaringan distribusi yang tidak berfungsi sepenuhnya disertai panis buying.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
(3) Pergantian kepemimpinan nasional dan proses konsolidasi pemerintahan
baru turut memperlambat pemulihan stabilitas ekonomi, sosial dan politik.

Pada tahun 1998 PDB Riil menyusut 13,7% terutama disebabkan oleh
kegiatan investasi dan konsumsi swasta merosot tajam. Penurunan kegiatan
investasi berkaitan dengan makin memburuknya ketidakseimbangan neraca
dunia usaha, memburuknya kondisi perbankan, rendahnya kepercayaan
investor dari luar negeri.

Berikut uraian ringkas tentang era kepemimpinan para Presiden RI.

Di era Orde Lama (era Presiden Soekarno), system ekonomi Indonesia lebih
mengarah kepada system ekonomi sosialis. System ekonomi sosialis menurut
Dumairy (1996) bahwa pasar dikendalikan melalui perencanaan terpusat; Negara
dan atau pemerintah turun aktif dalam mengendalikan roda perekonomian.
Soekarno lebih percaya pemikiran Marxis tentang ekonomi sosialis. Ia sangat
menentang PMA. Menghidupkan PKI dengan NASAKOMnya dan membangun
poros Jakarta – Peking. Ia terkenal dengan semboyannya BERDIKARI (BERDIRI
DI ATAS KAKI SENDIRI). Namun ternyata di era Soekarno, ekonomi mengalami
kesulitan. Kurs rupiah terhadap dolar menjadi Rp.14.083 per dolar AS, cadangan
devisa terus menipis, pendapatan perkapita rendah, jumlah rakyat sangat miskin
semakin bertambah, deficit anggaran sangat tinggi. Di era ini inflasi sangat tinggi
yaitu mencapai 500%, bahkan ada yang mengatakan, kalau kita jujur
sesungguhnya inflasi pada saat tersebut ada di kisaran 600 sampai 650%.

Setelah Orde Lama habis, diganti dengan Orde Baru dipimpin Presiden Soeharto
ditandai hancurnya PKI yang berhaluan Komunis. Orde Baru dapat diartikan
sebagai susunan atau tata cara hidup baru yang berlandaskan Pancasila dan UUD
45’ secara murni dan konsekwen. Orde Baru dipimpin oleh Soeharto (mulai 1966)
dengan system ekonomi kapitalis. Pemerintah kembali menjalin hubungan dengan
pihak Barat dan menjauhi pengaruh ideology komunis. Indonesia kembali menjadi

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
anggota PBB dan anggota lembaga keuangan dunia lainnya (IMF) yang terputus
pada era Soekarno. Soeharto membuat 3 gebrakan kebijakan yaitu:
mengembalikan ekonomi ke ekonomi pasar, memperhatikan sector ekonomi, dan
merangkul Negara-negara Barat (termasuk IMF).

Ekonomi Indonesia semakin tergantung pada modal asing khususnya PMA dan
pinjaman/ utang luar negeri dan semakin mengurangi peran pemerintah di bidang
ekonomi. Inilah keadaan system ekonomi kapitalis atau system ekonomi pasar.

11

Namun demikian sebagian kecil para akhli ekonomi Indonesia mengusulkan agar
Indonesia menganut system ekonomi pasar yang mengembangkan demokrasi
ekonomi. Demokrasi ekonomi melarang: free fight liberalism, system etatisme
(negara bersifat dominan), dan monopoli yang merugikan masyarakat. Harus diakui
bahwa di era orde baru, perekonomian meningkat. Indonesia berubah dari
kelompok negara termiskin di dunia menjadi kelompok Negara berpendapatan
menengah. Jumlah penduduk miskin terus berkurang namun upaya untuk
mengatasi kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin tetap masih sulit di
atasi dan bahkan cenderung bertambah.

Era orde baru berganti dengan era reformasi, namun terdapat masa (era) transisi
di mana kepala negaranya adalah Habibie. Habibie terpilih sebagai Presiden
karena dia adalah anak bangsa yang cerdas. Ternyata Habibie gagal mempimpin
Indonesia, ekonomi semakin terpuruk dan bahkan Timor Timur lepas dari wilayah
Indonesia setelah jajah pendapat dari rakyat Timor Timur. Habibie memang orang
pintar tetapi berbeda kemampuan. Habibie bukan ahli ekonomi atau ahli hukum
maupun ahli dalam bidang politik. Habibie adalah seorang teknokrat, sehingga tidak
tercipta the right man in the right place. Era Habibie hanya bertahan kurang lebih
satu tahun dan selanjutnya berganti dengan era reformasi.

Kepala Negara pertama di era ini adalah Gusdur (Abdulrahman Wahid). Gusdur
tidak berhasil memperbaiki ekonomi Indonesia dan hanya bertahan lebih kurang
1,5 tahun. Di sini kembali terjadi tidak terciptanya the right man in the right place.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Para pemimpin bangsa sesungguhnya menyadari bahwa Gusdur tidak akan
mampu mengatur Indonesia, namun dia dipilih berdasarkan pertimbangan saat itu
bahwa beberapa daerah menunjukkan gejala ingin memisahkan diri dari NKRI.
Sebagai seorang ulama besar diharapkan mampu mencegah hal tersebut.

Setelah Gusdur dilengserkan digantikan oleh Megawati yang sebelumnya sebagai


wakil Gusdur. Di era Megawati ekonomi sangat sedikit mengalami perbaikan.
Keberpihakan kepada wong cilik sebagaimana yang sering di ekspose ternyata
hanya lip service. Setelah habis masa jabatan, Megawati diganti oleh SBY (Susilo
Bambang Yudhoyono).

Di era reformasi dengan kepala Negara SBY, system ekonomi Indonesia


cenderung semakin mengarah ke kapitalis dengan keikutsertaannya dalam upaya
liberalisasi perdagangan internasional baik dalam konteks perjanjian perdagangan
bebas antar Negara ASEAN (AFTA) dan sebagainya seperti WTO. PMA semakin
terbuka dan subsidi pemerintah tampak terus dikurangi, termasuk keinginan
mengurangi subsidi BBM jenis Premium. Harus diakui bahwa di era reformasi ini
terdapat kemajuan yang cukup signifikan. Terjadi pertumbuhan ekonomi,
penurunan angka kemiskinan, dan konon khabarnya jumlah penganggur juga
berkurang (walaupun masih diragukan), hubungan dengan luar negeri semakin
aktif, Disaat 2011 - 2012 terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi dunia yang
hanya berkisar 3,8 – 3,9 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
cukup tinggi yaitu dikisaran 6,3 persen (hanya di bawah Cina: 7,8%). Namun
tampaknya era reformasi masih menimbulkan banyak masalah. Di mana-mana
banyak terjadi penyimpangan dan gugatan atau bahkan demonstrasi. Mungkin
untuk saat ini Indonesia belum siap dengan reformasi yang sangat terbuka, bahkan
sebagian masyarakat mengatakan reformasi yang sudah kebablasan/keterlaluan
sedangkan sebagian masyarakat masih belum bisa memahami makna dari
reformasi. Salah satu permasalahan dalam diri SBY adalah lambat mengambil
tindakan, seperti orang yang bingung atau bimbang sehingga SBY mendapat gelar
Susilo Bimbang Yudhoyoho, namun hal ini bisa ditutupi oleh Wakilnya (Yusuf Kala)
yang serba cepat dan dengan pertimbangan yang tepat).

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
Era reformasi dilanjutkan oleh Presiden Jokowi. Terlepas dari masalah pro dan
kontra tentang sepak terjang Jokowi sebagai kepala negara, tampaknya Jokowi
lebih mementingkan kerja dan fakta di lapangan dari pada banyak berbicara
tentang politik. Tindakannya yang berani dan tegas beserta para menterinya mulai
membuat banyak pihak tidak berani bertindak seenaknya termasuk pihak luar.

Era Reformasi mestinya dapat dimaknai dengan baik, penindasan semakin


berkurang, KKN dapat ditekan karena masyarakat dapat mengontrol kinerja
pemerintah, transparansi anggaran menjadi jelas, hukum dapat ditegakkan tanpa
pilih kasih, tetapi kenyataannya masih jauh dari harapan. Penduduk yang
meninggal karena kurang gizi masih sering didapati, vonis terhadap Gayus
(mencuri uang Negara melalui pajak) dirasakan melukai hati masyarakat; terdapat
lebih kurang 155 kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi 17 diantaranya
adalah para Gubernur, dan masih banyak yang lainnya tidak dapat disebutkan.

Di mata Jokowi, Indonesia sangat tertinggal dari sisi sarana-prasarana ekonomi


sehingga capital in flow melalui investasi asing sulit diharapkan ditambah dengan
KKN masih cukup tinggi. Jokowi terus melakukan perbaikan terutama sarana-
prasarana (walaupun akibatnya banyak hutang luar negeri) dan melakukan
berbagai penyederhanaan terhadap system dan aturan. Total hutang luar negeri
Indonesia sampai dengan bulan Juli 2020 sebesar US $.409,7 Miliar dengan rincian
hutang Pemerintah + Bank Indonesiar sebesar US $.201,8 Miliar dan hutang
swasta sebesar US $.207,9.

inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 2
DAFTAR PUSTAKA.

Utama:

Biro Pusat Statistik, 1991/1992, Statistik Keuangan, Tahun 1991/1992 dan


2019/2020

Harian Kompas, 18 September 1998..

Sattar, 2017, Perekonomian Indonesia, CV. Budi Utama, Yogyakarta

Tambunan, Tulus, 1996, Perekonomian Indonesia, Ghalia Indonesia,

Pendukung:

http://indonesiabaik.id/ebook/sekilas-perekonomian-indonesia-2019

https://ejournal.kemensos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/view/47

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/9814

https://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/03/UtangLN.pdf

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/ekonomi-indonesia-pada-
masa-pandemi-covid-19-potret-dan-strategi-pemulihan-2020-2021

https://kumparan.com/berita-terkini/pelaku-kegiatan-ekonomi-di-indonesia-dan-
peranannya-1wNGECkXOOs

https://media.neliti.com/media/publications/11250-ID-analisis-pertumbuhan sektor-
perbankan-di-indonesia-tahun-2001-2008.pdf

https://www.academia.edu/40936638/Peran_Pemerintah_Dalam_Bidang_Ekonomi

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/

https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-
makro/kemiskinan/item301

https://www.viva.co.id/arsip/1232162-bank-dunia-ungkap-penyebab-investasi
asing-sulit-masuk-ri

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai