Anda di halaman 1dari 228

Nama : Wardino

Nim : 20105707
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: Menurut rujukan dari Bappenas, sistem ekonomi Indonesia, walaupun dengan
perumusan yang agak beragam, telah dimuat di berbagai ketetapan perundang-undangan.
Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33, sistem ekonomi dirumuskan
sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45 sebelum
di amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini sebenarnya
telah tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD 1945, setelah
diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem ekonomi
Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional”. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam Demokrasi
Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut :
• Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan struktural ekonomi nasional dan posisi Indonesia
dalam perekonomian dunia.
• Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sektor negara.
• Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan
cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi Indonesia telah
diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya pakar ekonomi senior
Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya merupakan
ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu diatur oleh negara…”

(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).


Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-16 di
dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih USD940,9
miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang paling menonjol di
Indonesia, menyumbang 45 persen dari pekerja lokal (dibandingkan dengan hanya
sepertiganya pada tahun 1990). Ini diikuti oleh sektor pertanian yang mempekerjakan 34
persen pekerja lokal (turun dari 56 persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk
manufaktur) yang menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam
beberapa tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan
dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara khusus,
perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas domestik daripada ekspor,
yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-2009. Sebelum krisis ekonomi Asia
melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia berada di peringkat ke-22 dunia dengan nilai
Rp624.337 miliar. Nilai ini setara dengan pendapatan tahunan per kapita sekitar AUD705.
Perekonomian berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh pada tahun 1999
didukung oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahuntahun pertumbuhan
ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20 ekonomi teratas dunia,
menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan dasar
keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya penerapannya
ekonomi Indonesia :
• Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal- hal yang
dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur oleh
negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam menciptakan Badan Usaha
Milik Negara atau BUMN.
• Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem perekonomian
Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan dengan tujuan usaha kolektif
yang memakai dasar asas kekeluargaan.
• Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang
diharapkan akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi kemungkinan
adanya penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya, dalam hal ini sumber daya
manusia. Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 yang berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari tujuan
pembangunan sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara umum, tujuan
ekonomi Indonesia mengikuti ide- ide dengan garis besar :
Peningkatan pendapatan perkapita negara.
• Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
• Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
• Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
• Mengurangi kesenjangan sosial. Meningkatkan kapasitas produksi Meningkatkan
investasi.
• Menurunkan angka kemiskinan.
• Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
• Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peran penting,
termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti BBM, beras, dan listrik.
Dalam hal nilai tambah, sektor industri menyumbang 40 persen dari PDB pada tahun 2015.
Investasi asing langsung yang signifikan dan insentif pemerintah telah menempatkan
industri ini untuk pertumbuhan di masa depan.Sektor industri utama meliputi minyak bumi
dan gas alam, tekstil dan pakaian jadi, pertambangan, alas kaki, kayu lapis, karet dan pupuk
kimia. Sektor jasa sama pentingnya bagi perekonomian Indonesia, menyumbang 43 persen
dari PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya menyumbang 14 persen. Mitra dagang
utama Indonesia adalah Jepang, Cina, Singapura,
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan tatanan penyelenggaraan kegiatan
ekonomi, yang terpenting dalam kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara sesuai dengan
sifat-sifat Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga dapat diperluas,
yaitu kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus mendapat peluang yang
besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah yang didukung oleh
lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber dari ajaran agama
dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi Indonesia.Nilai
ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan kepemilikan. Alam dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan Tuhan, sehingga hakiki kepemilikan
tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu, walaupun diatur dalam sistem kepemilikan,
maka kepemilikan atas alam menjadi kepemilikan bersama (umum), bukan kepemilikan
individu. Ini tidak berarti bahwa kepemilikan individu tidak diakui. Sila ketuhanan juga
memiliki implikasi penting terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang beragama
memiliki tujuan berekonomi yang tidak hanya untuk mencari kesejahteraan di dunia saja,
tetapi juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga
bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya, dan masyarakat lainnya. Sila ketuhanan juga
sangat penting dalam menjalankan perekonomian, karena kegiatan perekonomian harus
berjalan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu kejujuran dan keadilan. Seperti yang sudah
kita ketahui, kegiatan ekonomi melibatkan banyak pelaku ekonomi yang sering kali tidak
kita kenal, contohnya di pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa agar tercipta suatu
keadilan, hanya pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku jujur. Demikian
pula dalam pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan jujur dalam menjalankan
sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak. Kaitan antara sila ketuhanan dan
kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan dan kejujuran, masih bisa diperluas seperti
penerapan sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama. Sistem ekonomi yang
didasarkan pada ajaran agama juga memiliki peluang untuk dipraktikkan di Indonesia. Pada
hakikatnya, alam dan kekayaan yang ada di dalamnya adalah milik Tuhan. Manusia hanya
diberi amanah untuk mengelolanya. Dalam sistem kepemilikan, kepemilikan atas alam
adalah kepemilikan bersama bukan kepemilikan individual. Sehingga agar terstruktur,
kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh pemerintahan, sesuai dengan Pasal 33 Ayat 3
UUD 1945. perbedaan dalam pandangan hidup, juga menggambarkan ciri khas dari suatu
bangsa. Tetapi celakanya, dalam kehidupan dunia sekarang ini, perbedaan di antara sistem
sering menimbulkan pertikaian (konflik). Hal ini sebagai akibat dari kenyataan bahwa
dalam kehidupan bernegara saling ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah
merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling
ketergantungan tersebut, selalu timbul usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada.
Kalau kita mengamati perkembangan kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan
suatu negara yang sering mengalami keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin disebabkan
karena sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan pada dasarnya belum
sesuai dengan pandangan hidup bangsanya, atau tidak sesuai lagi dengan pandangan hidup
masyarakat. Dikatakan tidak sesuai lagi, karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat
telah mengalami perubahan sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai.
Demikian pula keguncangan bisa terjadi karena kurang memadainya pengetahuan
masyarakat mengenai sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi
sumber ketidakstabilan. Atau kalaupun kestabilan dapat dipertahankan, keseluruhan
dinamika yang berlangsung di dalam sistem tersebut tidak dapat memberi hasil yang sesuai
dengan yang diharapkan. Akibatnya dapat melahirkan opini yang menyalahkan sistem yang
dianut, padahal sistem tersebut pada hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup
dari bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan
hakikinya setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari bangsanya.
Usaha memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti dengan memberi penerangan kepada masyarakat. Penerangan dapat
bersifat sempit tetapi dapat juga bersifat luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi
penerangan yang diberikan hanya terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas, apabila
materi yang diberikan di samping menyangkut sistem yang dianut juga menyangkut sistem
lainnya yang dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem ekonomi dimaksudkan
juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di dalam diri para anggota
masyarakat. Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk penerangan yang bersifat
luas, mungkin akan menghasilkan akibat yang tidak dikehendaki. Belum memadainya daya
analisis anggota masyarakat atau banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat
menyebabkan para anggota masyarakat berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara
lain dianggap lebih baik. Tetapi bila kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi yang
dianut adalah benar-benar merupakan perwujudan dari pandangan hidup bangsa, kiranya
tidak perlu merasa ragu-ragu memilih dan menerapkan sistem yang demikian. Tinggal yang
dibutuhkan adalah kewaspadaan untuk menghadapi dan memperbaiki penyimpangan yang
mungkin terjadi dan siap merespons setiap perubahan yang akan terjadi pula. Manusia
hidup di dalam masyarakat pada tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam
kebutuhan. Berbagai kebutuhan ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi
demi mempertahankan hidup. Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia hidup
bersama di dalam suatu masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
ada dalam dirinya dan masyarakat, dan selanjutnya membentuk apa yang dinamakan
kebudayaan. Dalam masyarakat yang atheis, kebutuhan manusia dimaksudkan hanya
mencakup kedua macam kebutuhan seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat
yang religi atau berKetuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam
kebutuhan tersebut, diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil hubungan
antara manusia dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini perlu
digarisbawahi, karena segala persoalan atau pembahasaan yang menyangkut ekonomi
Indonesia, baik sistem maupun segala peraturan-peraturan yang berlaku akan bertitik tolak
dari ketiga macam kebutuhan tersebut. Di samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan"
dan "pemenuhan kebutuhan" itu sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang.
Tetapi tidak jarang terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang
terjadi, jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik,
maka usaha penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang mungkin
terpikirkan sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya menuntut pemecahan
dengan mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi
mungkin ia menuntut pemecahan dalam bentuk tindakan yang akibatnya dapat
menimbulkan kejutan kepada sebagian anggota masyarakat. Tindakan ini memang tindakan
yang tidak dapat dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh, bahwa
masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya bila
dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang menganut
paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat berbentuk
perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan jaminan keamanan. Kebutuhan ini
merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu
masyarakat, bukan hidup seorang diri. Robinson Crusoe adalah tipikal orang yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi. Kalaupun itu akan
terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi dan bukan merupakan bagian
dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan
usaha produksi. Produksi merupakan kegiatan manusia dengan mengubah sumber-sumber
yang ada menjadi pemuas kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan resource allocation
atau alokasi sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari ekonomi mikro. Kegiatan
produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa untuk memenuhi kebutuhan
tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam (scarce resources). Sedangkan
tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih baik. Kegiatan produksi di dalam
suatu masyarakat adalah suatu proses di mana para anggota masyarakat melakukan kerja
sama. Kerja sama dalam hal ini menjadi penting artinya, karena dalam banyak kesempatan
ia akan memberi hasil yang lebih besar bila dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha
yang dilakukan secara orang per orang. Di lain pihak, usaha untuk melakukan produksi juga
tercipta dengan adanya persaingan di antara para produsen. Persaingan di antara produsen
menciptakan efisiensi di mana yang berkualitas produknya, dialah yang akan unggul.
Seorang ekonom akan mempelajari kondisi seperti apa yang memungkinkan sumbersumber
daya dialokasikan ke dalam penggunaan yang paling berharga (valuable uses) Ditambah
lagi untuk mencapai efisiensi dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam fungsi. Pemilik
sumber daya (resource owners) meningkatkan produktivitas melalui spesialisasi yang
kooperatif yang akan mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi ekonomi yang
memfasilitasi adanya kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya spesialisasi dalam
fungsi tersebut, para anggota masyarakat menjadi saling bergantung satu dengan yang lain.
Tetapi saling ketergantungan di antara anggota masyarakat di dalam proses kerja sama ini
menimbulkan beberapa pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui keterangan-keterangan
penting yang dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta sumber-sumber di dalam
suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi sosial, keputusan menyeluruh
yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang pun yang akan mengetahui
semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi dan keseluruhan kebutuhan
dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan adanya organisasi.
Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi kepada anggota
masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi berbagai macam masalah yang
harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan terciptanya spesialisasi dan kerja sama,
tercipta juga hubungan sosial. Sudah barang tentu terdapat bermacam-macam hubungan
sosial, misalnya hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah yang merupakan
hasil dari penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid yang timbul
sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam proses
ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam hubungannya (dalam
hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan benda-benda konsumsi dan hubungan
yang terjadi dalam bentuk seperti ini dinamakan hubungan ekonomi. Untuk dapat mengerti
sistem hubungan sosial yang muncul dalam proses produksi, pertama kita harus mengenal
beberapa hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari keseluruhan hubungan
yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul dari kepemilikan alat-alat
produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la merupakan kekayaan yang
diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh norma sosial yang diakui
keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-peraturan serta dilindungi oleh adanya
sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan sosial yang dimaksudkan Kepemilikan
alat produksi akan menentukan bagaimana ia digunakan dan selanjutnya menentukan
bentuk kerja sama yang akan berlaku. Bentuk kepemilikan alatalat produksi membentuk
dasar dan prinsip prinsip organisasi, hubungan produksi dan distribusi. Seperti diketahui,
alat-alat produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal, akan tetapi tenaga kerja
manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian terhadap tenaga kerja
perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan di lain pihak dapat menjadi “alat”
yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain di luar dirinya. Kemungkinan ini akan
menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana kemerdekaan manusia harus ditempatkan di
dalam hubungan sosial yang timbul dari proses produksi. Demikian pula halnya dengan
alat-alat produksi selain tenaga kerja, karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia
digunakan, sehingga dalam hubungan sosial ia memerlukan pengaturan Pada masa yang
lampau pernah terjadi diskusi di berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi mana
yang tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang. Perdebatan
berkisar pada penerapan "teknologi madya" (intermediate technology). Secara umum,
teknologi madya terletak antara dua macam teknologi yakni teknologi tradisional
(traditional technology) dan teknologi mutakhir (the latest technology). Penanganan
masalah-masalah ekonomi di atas dalam masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda
satu sama lain. Dalam perekonomian bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian
sumber daya ekonomi, pilihan di Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi madya itu
berbeda pengertiannya antara negara satu dengan lainnya. Bagi kita mungkin merupakan
teknologi mutakhir, tetapi bagi negara industri maju mungkin sudah dinyatakan sebagai
teknologi "usang". Pada hakikatnya penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih
ditekankan pada metode yang bersifat padat karya (labour intensive) dalam rangka usaha
mengurangi pengangguran. Masalah distribusi pendapatan (distribution of income), sejak
zaman dahulu hingga sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap pemerintah.
Setiap pemerintah yang bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan yang
layak (equitable distribution of income). Tetapi pada sistem perekonomian "bebas",
pendapatan bukan saja dicapai dari kerja tetapi dicapai pula dari harta kekayaan. Di
negaranegara Eropa Barat banyak pihak menentang pendapatan yang dicapai tanpa kerja,
yang melahirkan istilah "unearned income". Distribusi pendapatan yang merata 100% tidak
pernah akan dicapai dalam kenyataan mengingat bahwa:
1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang memotivasi
orang untuk bekerja giat;
2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity); contoh: para
ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena mereka membantu
penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah ahli bedah relatif sedikit.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat, kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan
membentuk barang dan jasa yang sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau
perbaikan seperti kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang
memenuhi kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari
system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan kepada
kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika kelompok dapat menetap
dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk masyarakat yang dipaksa menjadi
nomaden, pertumbuhan cenderung mandek dan itu membatasi peluang. Ini adalah ekonomi
yang dapat membantu, tetapi terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti negara
yang menganut sistem ekonomi kapitalis.
Nama : Gunawan
Nim : 20105615
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45 sebelum di
amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini sebenarnya telah
tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD 1945, setelah
diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem ekonomi
Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional”. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam Demokrasi
Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut :
• Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan struktural ekonomi nasional dan posisi Indonesia
dalam perekonomian dunia.
• Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sektor negara.
• Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan
cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi Indonesia telah
diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya pakar ekonomi senior
Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya merupakan
ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu diatur oleh negara…”
(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-16 di
dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih USD940,9
miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang paling menonjol di
Indonesia, menyumbang 45 persen dari pekerja lokal (dibandingkan dengan hanya
sepertiganya pada tahun 1990). Ini diikuti oleh sektor pertanian yang mempekerjakan 34
persen pekerja lokal (turun dari 56 persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk
manufaktur) yang menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam
beberapa tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan
dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara khusus,
perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas domestik daripada ekspor,
yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-2009. Sebelum krisis ekonomi Asia
melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia berada di peringkat ke-22 dunia dengan nilai
Rp624.337 miliar. Nilai ini setara dengan pendapatan tahunan per kapita sekitar AUD705.
Perekonomian berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh pada tahun 1999
didukung oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahuntahun pertumbuhan
ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20 ekonomi teratas dunia,
menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan dasar
keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya penerapannya
ekonomi Indonesia :
• Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal- hal yang
dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur oleh
negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam menciptakan Badan Usaha
Milik Negara atau BUMN.
• Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem perekonomian
Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan dengan tujuan usaha kolektif
yang memakai dasar asas kekeluargaan.
• Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang diharapkan
akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi kemungkinan adanya
penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya, dalam hal ini sumber daya manusia.
Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari tujuan pembangunan
sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara umum, tujuan ekonomi Indonesia
mengikuti ide- ide dengan garis besar :
Peningkatan pendapatan perkapita negara.
• Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
• Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
• Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
• Mengurangi kesenjangan sosial. Meningkatkan kapasitas produksi Meningkatkan
investasi.
• Menurunkan angka kemiskinan.
• Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
• Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peran penting,
termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti BBM, beras, dan listrik.
Dalam hal nilai tambah, sektor industri menyumbang 40 persen dari PDB pada tahun 2015.
Investasi asing langsung yang signifikan dan insentif pemerintah telah menempatkan
industri ini untuk pertumbuhan di masa depan.Sektor industri utama meliputi minyak bumi
dan gas alam, tekstil dan pakaian jadi, pertambangan, alas kaki, kayu lapis, karet dan pupuk
kimia. Sektor jasa sama pentingnya bagi perekonomian Indonesia, menyumbang 43 persen
dari PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya menyumbang 14 persen. Mitra dagang
utama Indonesia adalah Jepang, Cina, Singapura,
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan tatanan penyelenggaraan kegiatan
ekonomi, yang terpenting dalam kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara sesuai dengan
sifat-sifat Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga dapat diperluas,
yaitu kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus mendapat peluang yang
besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah yang didukung oleh
lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber dari ajaran agama
dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi Indonesia.Nilai
ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan kepemilikan. Alam dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan Tuhan, sehingga hakiki kepemilikan
tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu, walaupun diatur dalam sistem kepemilikan,
maka kepemilikan atas alam menjadi kepemilikan bersama (umum), bukan kepemilikan
individu. Ini tidak berarti bahwa kepemilikan individu tidak diakui. Sila ketuhanan juga
memiliki implikasi penting terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang beragama
memiliki tujuan berekonomi yang tidak hanya untuk mencari kesejahteraan di dunia saja,
tetapi juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga
bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya, dan masyarakat lainnya. Sila ketuhanan juga
sangat penting dalam menjalankan perekonomian, karena kegiatan perekonomian harus
berjalan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu kejujuran dan keadilan. Seperti yang sudah
kita ketahui, kegiatan ekonomi melibatkan banyak pelaku ekonomi yang sering kali tidak
kita kenal, contohnya di pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa agar tercipta suatu
keadilan, hanya pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku jujur. Demikian
pula dalam pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan jujur dalam menjalankan
sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak. Kaitan antara sila ketuhanan dan
kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan dan kejujuran, masih bisa diperluas seperti
penerapan sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama. Sistem ekonomi yang
didasarkan pada ajaran agama juga memiliki peluang untuk dipraktikkan di Indonesia. Pada
hakikatnya, alam dan kekayaan yang ada di dalamnya adalah milik Tuhan. Manusia hanya
diberi amanah untuk mengelolanya. Dalam sistem kepemilikan, kepemilikan atas alam
adalah kepemilikan bersama bukan kepemilikan individual. Sehingga agar terstruktur,
kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh pemerintahan, sesuai dengan Pasal 33 Ayat 3
UUD 1945. perbedaan dalam pandangan hidup, juga menggambarkan ciri khas dari suatu
bangsa. Tetapi celakanya, dalam kehidupan dunia sekarang ini, perbedaan di antara sistem
sering menimbulkan pertikaian (konflik). Hal ini sebagai akibat dari kenyataan bahwa
dalam kehidupan bernegara saling ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah
merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling
ketergantungan tersebut, selalu timbul usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada.
Kalau kita mengamati perkembangan kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan
suatu negara yang sering mengalami keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin disebabkan
karena sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan pada dasarnya belum
sesuai dengan pandangan hidup bangsanya, atau tidak sesuai lagi dengan pandangan hidup
masyarakat. Dikatakan tidak sesuai lagi, karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat
telah mengalami perubahan sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai.
Demikian pula keguncangan bisa terjadi karena kurang memadainya pengetahuan
masyarakat mengenai sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi
sumber ketidakstabilan. Atau kalaupun kestabilan dapat dipertahankan, keseluruhan
dinamika yang berlangsung di dalam sistem tersebut tidak dapat memberi hasil yang sesuai
dengan yang diharapkan. Akibatnya dapat melahirkan opini yang menyalahkan sistem yang
dianut, padahal sistem tersebut pada hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup
dari bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan
hakikinya setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari bangsanya.
Usaha memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti dengan memberi penerangan kepada masyarakat. Penerangan dapat
bersifat sempit tetapi dapat juga bersifat luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi
penerangan yang diberikan hanya terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas, apabila
materi yang diberikan di samping menyangkut sistem yang dianut juga menyangkut sistem
lainnya yang dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem ekonomi dimaksudkan
juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di dalam diri para anggota
masyarakat. Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk penerangan yang bersifat
luas, mungkin akan menghasilkan akibat yang tidak dikehendaki. Belum memadainya daya
analisis anggota masyarakat atau banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat
menyebabkan para anggota masyarakat berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara
lain dianggap lebih baik. Tetapi bila kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi yang
dianut adalah benar-benar merupakan perwujudan dari pandangan hidup bangsa, kiranya
tidak perlu merasa ragu-ragu memilih dan menerapkan sistem yang demikian. Tinggal yang
dibutuhkan adalah kewaspadaan untuk menghadapi dan memperbaiki penyimpangan yang
mungkin terjadi dan siap merespons setiap perubahan yang akan terjadi pula. Manusia
hidup di dalam masyarakat pada tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam
kebutuhan. Berbagai kebutuhan ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi
demi mempertahankan hidup. Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia hidup
bersama di dalam suatu masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
ada dalam dirinya dan masyarakat, dan selanjutnya membentuk apa yang dinamakan
kebudayaan. Dalam masyarakat yang atheis, kebutuhan manusia dimaksudkan hanya
mencakup kedua macam kebutuhan seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat
yang religi atau berKetuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam
kebutuhan tersebut, diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil hubungan
antara manusia dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini perlu
digarisbawahi, karena segala persoalan atau pembahasaan yang menyangkut ekonomi
Indonesia, baik sistem maupun segala peraturan-peraturan yang berlaku akan bertitik tolak
dari ketiga macam kebutuhan tersebut. Di samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan"
dan "pemenuhan kebutuhan" itu sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang.
Tetapi tidak jarang terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang
terjadi, jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik,
maka usaha penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang mungkin
terpikirkan sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya menuntut pemecahan
dengan mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi
mungkin ia menuntut pemecahan dalam bentuk tindakan yang akibatnya dapat
menimbulkan kejutan kepada sebagian anggota masyarakat. Tindakan ini memang tindakan
yang tidak dapat dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh, bahwa
masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya bila
dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang menganut
paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat berbentuk
perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan jaminan keamanan. Kebutuhan ini
merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu
masyarakat, bukan hidup seorang diri. Robinson Crusoe adalah tipikal orang yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi. Kalaupun itu akan
terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi dan bukan merupakan bagian
dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan
usaha produksi. Produksi merupakan kegiatan manusia dengan mengubah sumber-sumber
yang ada menjadi pemuas kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan resource allocation
atau alokasi sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari ekonomi mikro. Kegiatan
produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa untuk memenuhi kebutuhan
tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam (scarce resources). Sedangkan
tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih baik. Kegiatan produksi di dalam
suatu masyarakat adalah suatu proses di mana para anggota masyarakat melakukan kerja
sama. Kerja sama dalam hal ini menjadi penting artinya, karena dalam banyak kesempatan
ia akan memberi hasil yang lebih besar bila dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha
yang dilakukan secara orang per orang. Di lain pihak, usaha untuk melakukan produksi juga
tercipta dengan adanya persaingan di antara para produsen. Persaingan di antara produsen
menciptakan efisiensi di mana yang berkualitas produknya, dialah yang akan unggul.
Seorang ekonom akan mempelajari kondisi seperti apa yang memungkinkan sumber-
sumber daya dialokasikan ke dalam penggunaan yang paling berharga (valuable uses)
Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam
fungsi. Pemilik sumber daya (resource owners) meningkatkan produktivitas melalui
spesialisasi yang kooperatif yang akan mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi
ekonomi yang memfasilitasi adanya kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya
spesialisasi dalam fungsi tersebut, para anggota masyarakat menjadi saling bergantung satu
dengan yang lain. Tetapi saling ketergantungan di antara anggota masyarakat di dalam
proses kerja sama ini menimbulkan beberapa pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui
keterangan-keterangan penting yang dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta
sumber-sumber di dalam suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi
sosial, keputusan menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang
pun yang akan mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi
dan keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan adanya
organisasi.
Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi kepada anggota
masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi berbagai macam masalah yang
harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan terciptanya spesialisasi dan kerja sama,
tercipta juga hubungan sosial. Sudah barang tentu terdapat bermacam-macam hubungan
sosial, misalnya hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah yang merupakan
hasil dari penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid yang timbul
sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam proses
ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam hubungannya (dalam
hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan benda-benda konsumsi dan hubungan
yang terjadi dalam bentuk seperti ini dinamakan hubungan ekonomi. Untuk dapat mengerti
sistem hubungan sosial yang muncul dalam proses produksi, pertama kita harus mengenal
beberapa hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari keseluruhan hubungan
yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul dari kepemilikan alat-alat
produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la merupakan kekayaan yang
diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh norma sosial yang diakui
keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-peraturan serta dilindungi oleh adanya
sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan sosial yang dimaksudkan Kepemilikan
alat produksi akan menentukan bagaimana ia digunakan dan selanjutnya menentukan
bentuk kerja sama yang akan berlaku. Bentuk kepemilikan alatalat produksi membentuk
dasar dan prinsip prinsip organisasi, hubungan produksi dan distribusi. Seperti diketahui,
alat-alat produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal, akan tetapi tenaga kerja
manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian terhadap tenaga kerja
perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan di lain pihak dapat menjadi “alat”
yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain di luar dirinya. Kemungkinan ini akan
menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana kemerdekaan manusia harus ditempatkan di
dalam hubungan sosial yang timbul dari proses produksi. Demikian pula halnya dengan
alat-alat produksi selain tenaga kerja, karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia
digunakan, sehingga dalam hubungan sosial ia memerlukan pengaturan Pada masa yang
lampau pernah terjadi diskusi di berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi mana
yang tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang. Perdebatan
berkisar pada penerapan "teknologi madya" (intermediate technology). Secara umum,
teknologi madya terletak antara dua macam teknologi yakni teknologi tradisional
(traditional technology) dan teknologi mutakhir (the latest technology). Penanganan
masalah-masalah ekonomi di atas dalam masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda
satu sama lain. Dalam perekonomian bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian
sumber daya ekonomi, pilihan di Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi madya itu
berbeda pengertiannya antara negara satu dengan lainnya. Bagi kita mungkin merupakan
teknologi mutakhir, tetapi bagi negara industri maju mungkin sudah dinyatakan sebagai
teknologi "usang". Pada hakikatnya penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih
ditekankan pada metode yang bersifat padat karya (labour intensive) dalam rangka usaha
mengurangi pengangguran. Masalah distribusi pendapatan (distribution of income), sejak
zaman dahulu hingga sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap pemerintah.
Setiap pemerintah yang bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan yang
layak (equitable distribution of income). Tetapi pada sistem perekonomian "bebas",
pendapatan bukan saja dicapai dari kerja tetapi dicapai pula dari harta kekayaan. Di negara-
negara Eropa Barat banyak pihak menentang pendapatan yang dicapai tanpa kerja, yang
melahirkan istilah "unearned income". Distribusi pendapatan yang merata 100% tidak
pernah akan dicapai dalam kenyataan mengingat bahwa:
1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang memotivasi
orang untuk bekerja giat;
2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity); contoh: para
ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena mereka membantu
penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah ahli bedah relatif sedikit.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat, kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan
membentuk barang dan jasa yang sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau
perbaikan seperti kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang
memenuhi kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari
system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan kepada
kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika kelompok dapat menetap
dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk masyarakat yang dipaksa menjadi
nomaden, pertumbuhan cenderung mandek dan itu membatasi peluang. Ini adalah ekonomi
yang dapat membantu, tetapi terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti negara
yang menganut sistem ekonomi kapitalis.
Nama : Rizky Juanda Rajagukguk
Nim : 20105609
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan
analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: Menurut rujukan dari Bappenas, sistem ekonomi Indonesia, walaupun
dengan perumusan yang agak beragam, telah dimuat di berbagai ketetapan
perundang-undangan. Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33,
sistem ekonomi dirumuskan sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45 sebelum di
amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini
sebenarnya telah tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun
pada UUD 1945, setelah diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit
merumuskan sistem ekonomi Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.
Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam Demokrasi Ekonomi yang
berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut :
• Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap
manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah
menimbulkan dan mempertahankan kelemahan struktural ekonomi
nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.
• Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi
negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
• Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang
merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi
Indonesia telah diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya
pakar ekonomi senior
Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya
merupakan ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu
diatur oleh negara…”
(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar
ke-16 di dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih
USD940,9 miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang
paling menonjol di Indonesia, menyumbang 45 persen dari pekerja lokal
(dibandingkan dengan hanya sepertiganya pada tahun 1990). Ini diikuti oleh
sektor pertanian yang mempekerjakan 34 persen pekerja lokal (turun dari 56
persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk manufaktur) yang
menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam beberapa
tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan
dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara
khusus, perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas
domestik daripada ekspor, yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-
2009. Sebelum krisis ekonomi Asia melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia
berada di peringkat ke-22 dunia dengan nilai Rp624.337 miliar. Nilai ini setara
dengan pendapatan tahunan per kapita sekitar AUD705. Perekonomian
berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh pada tahun 1999 didukung
oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahuntahun pertumbuhan
ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20 ekonomi teratas
dunia, menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan


dasar keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya
penerapannya ekonomi Indonesia :
• Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal-
hal yang dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang
banyak diatur oleh negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam
menciptakan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
• Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem
perekonomian Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan
dengan tujuan usaha kolektif yang memakai dasar asas kekeluargaan.
• Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang
diharapkan akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi
kemungkinan adanya penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya,
dalam hal ini sumber daya manusia.
Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yang berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari
tujuan pembangunan sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara
umum, tujuan ekonomi Indonesia mengikuti ide- ide dengan garis besar :
Peningkatan pendapatan perkapita negara.
• Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
• Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
• Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
• Mengurangi kesenjangan sosial. Meningkatkan kapasitas produksi
Meningkatkan investasi.
• Menurunkan angka kemiskinan.
• Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
• Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas
hidup masyarakat.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peran
penting, termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti BBM,
beras, dan listrik. Dalam hal nilai tambah, sektor industri menyumbang 40 persen
dari PDB pada tahun 2015. Investasi asing langsung yang signifikan dan insentif
pemerintah telah menempatkan industri ini untuk pertumbuhan di masa
depan.Sektor industri utama meliputi minyak bumi dan gas alam, tekstil dan
pakaian jadi, pertambangan, alas kaki, kayu lapis, karet dan pupuk kimia. Sektor
jasa sama pentingnya bagi perekonomian Indonesia, menyumbang 43 persen dari
PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya menyumbang 14 persen. Mitra
dagang utama Indonesia adalah Jepang, Cina, Singapura,
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan
pekerjaan saudara. Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan
tatanan penyelenggaraan kegiatan ekonomi, yang terpenting dalam kegiatan
ekonomi yaitu harus terselenggara sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga dapat diperluas, yaitu kegiatan
ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus mendapat peluang yang
besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah yang didukung
oleh lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber dari
ajaran agama dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi
Indonesia.Nilai ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan
kepemilikan. Alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan
Tuhan, sehingga hakiki kepemilikan tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu,
walaupun diatur dalam sistem kepemilikan, maka kepemilikan atas alam menjadi
kepemilikan bersama (umum), bukan kepemilikan individu. Ini tidak berarti bahwa
kepemilikan individu tidak diakui. Sila ketuhanan juga memiliki implikasi penting
terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang beragama memiliki tujuan
berekonomi yang tidak hanya untuk mencari kesejahteraan di dunia saja, tetapi
juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga
bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya, dan masyarakat lainnya. Sila
ketuhanan juga sangat penting dalam menjalankan perekonomian, karena
kegiatan perekonomian harus berjalan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu
kejujuran dan keadilan. Seperti yang sudah kita ketahui, kegiatan ekonomi
melibatkan banyak pelaku ekonomi yang sering kali tidak kita kenal, contohnya di
pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa agar tercipta suatu keadilan, hanya
pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku jujur. Demikian pula dalam
pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan jujur dalam menjalankan
sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak. Kaitan antara sila
ketuhanan dan kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan dan kejujuran,
masih bisa diperluas seperti penerapan sistem ekonomi yang didasarkan pada
ajaran agama. Sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama juga memiliki
peluang untuk dipraktikkan di Indonesia. Pada hakikatnya, alam dan kekayaan
yang ada di dalamnya adalah milik Tuhan. Manusia hanya diberi amanah untuk
mengelolanya. Dalam sistem kepemilikan, kepemilikan atas alam adalah
kepemilikan bersama bukan kepemilikan individual. Sehingga agar terstruktur,
kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh pemerintahan, sesuai dengan Pasal
33 Ayat 3 UUD 1945. perbedaan dalam pandangan hidup, juga menggambarkan
ciri khas dari suatu bangsa. Tetapi celakanya, dalam kehidupan dunia sekarang
ini, perbedaan di antara sistem sering menimbulkan pertikaian (konflik). Hal ini
sebagai akibat dari kenyataan bahwa dalam kehidupan bernegara saling
ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah merupakan kenyataan yang tidak
dapat dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling ketergantungan tersebut,
selalu timbul usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada. Kalau kita
mengamati perkembangan kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan
suatu negara yang sering mengalami keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin
disebabkan karena sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan
pada dasarnya belum sesuai dengan pandangan hidup bangsanya, atau tidak
sesuai lagi dengan pandangan hidup masyarakat. Dikatakan tidak sesuai lagi,
karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat telah mengalami perubahan
sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai. Demikian pula
keguncangan bisa terjadi karena kurang memadainya pengetahuan masyarakat
mengenai sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi
sumber ketidakstabilan. Atau kalaupun kestabilan dapat dipertahankan,
keseluruhan dinamika yang berlangsung di dalam sistem tersebut tidak dapat
memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Akibatnya dapat melahirkan
opini yang menyalahkan sistem yang dianut, padahal sistem tersebut pada
hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup dari bangsa yang
bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan
hakikinya setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari
bangsanya. Usaha memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan memberi penerangan
kepada masyarakat. Penerangan dapat bersifat sempit tetapi dapat juga bersifat
luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi penerangan yang diberikan hanya
terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas, apabila materi yang diberikan
di samping menyangkut sistem yang dianut juga menyangkut sistem lainnya yang
dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem ekonomi dimaksudkan
juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di dalam diri para
anggota masyarakat. Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk
penerangan yang bersifat luas, mungkin akan menghasilkan akibat yang tidak
dikehendaki. Belum memadainya daya analisis anggota masyarakat atau
banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat menyebabkan para
anggota masyarakat berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara lain
dianggap lebih baik. Tetapi bila kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi
yang dianut adalah benar-benar merupakan perwujudan dari pandangan hidup
bangsa, kiranya tidak perlu merasa ragu-ragu memilih dan menerapkan sistem
yang demikian. Tinggal yang dibutuhkan adalah kewaspadaan untuk menghadapi
dan memperbaiki penyimpangan yang mungkin terjadi dan siap merespons setiap
perubahan yang akan terjadi pula. Manusia hidup di dalam masyarakat pada
tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam kebutuhan. Berbagai
kebutuhan ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi demi
mempertahankan hidup. Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia
hidup bersama di dalam suatu masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang ada dalam dirinya dan masyarakat, dan selanjutnya
membentuk apa yang dinamakan kebudayaan. Dalam masyarakat yang atheis,
kebutuhan manusia dimaksudkan hanya mencakup kedua macam kebutuhan
seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat yang religi atau
berKetuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam
kebutuhan tersebut, diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil
hubungan antara manusia dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal
ini perlu digarisbawahi, karena segala persoalan atau pembahasaan yang
menyangkut ekonomi Indonesia, baik sistem maupun segala peraturan-peraturan
yang berlaku akan bertitik tolak dari ketiga macam kebutuhan tersebut. Di
samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan" dan "pemenuhan kebutuhan" itu
sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang. Tetapi tidak jarang
terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang terjadi,
jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik,
maka usaha penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang
mungkin terpikirkan sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya
menuntut pemecahan dengan mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi
memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi mungkin ia menuntut pemecahan dalam
bentuk tindakan yang akibatnya dapat menimbulkan kejutan kepada sebagian
anggota masyarakat. Tindakan ini memang tindakan yang tidak dapat
dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh, bahwa masalah
ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya bila
dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang
menganut paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat
berbentuk perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan jaminan keamanan.
Kebutuhan ini merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa manusia hidup
bersama di dalam suatu masyarakat, bukan hidup seorang diri. Robinson Crusoe
adalah tipikal orang yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan
pekerjaan saudara.
Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi.
Kalaupun itu akan terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi
dan bukan merupakan bagian dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi
kebutuhannya, manusia melakukan usaha produksi. Produksi merupakan
kegiatan manusia dengan mengubah sumber-sumber yang ada menjadi pemuas
kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan resource allocation atau alokasi
sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari ekonomi mikro. Kegiatan
produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa untuk memenuhi
kebutuhan tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam (scarce
resources). Sedangkan tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih
baik. Kegiatan produksi di dalam suatu masyarakat adalah suatu proses di mana
para anggota masyarakat melakukan kerja sama. Kerja sama dalam hal ini
menjadi penting artinya, karena dalam banyak kesempatan ia akan memberi hasil
yang lebih besar bila dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha yang
dilakukan secara orang per orang. Di lain pihak, usaha untuk melakukan produksi
juga tercipta dengan adanya persaingan di antara para produsen. Persaingan di
antara produsen menciptakan efisiensi di mana yang berkualitas produknya,
dialah yang akan unggul. Seorang ekonom akan mempelajari kondisi seperti apa
yang memungkinkan sumber-sumber daya dialokasikan ke dalam penggunaan
yang paling berharga (valuable uses) Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi
dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam fungsi. Pemilik sumber daya
(resource owners) meningkatkan produktivitas melalui spesialisasi yang
kooperatif yang akan mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi ekonomi
yang memfasilitasi adanya kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya
spesialisasi dalam fungsi tersebut, para anggota masyarakat menjadi saling
bergantung satu dengan yang lain. Tetapi saling ketergantungan di antara
anggota masyarakat di dalam proses kerja sama ini menimbulkan beberapa
pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui keterangan-keterangan penting yang
dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta sumber-sumber di dalam
suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi sosial, keputusan
menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang pun yang
akan mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi
dan keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan
adanya organisasi.
Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi
kepada anggota masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi
berbagai macam masalah yang harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan
terciptanya spesialisasi dan kerja sama, tercipta juga hubungan sosial. Sudah
barang tentu terdapat bermacam-macam hubungan sosial, misalnya hubungan
antara yang memerintah dan yang diperintah yang merupakan hasil dari
penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid yang timbul
sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam
proses ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam
hubungannya (dalam hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan
benda-benda konsumsi dan hubungan yang terjadi dalam bentuk seperti ini
dinamakan hubungan ekonomi. Untuk dapat mengerti sistem hubungan sosial
yang muncul dalam proses produksi, pertama kita harus mengenal beberapa
hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari keseluruhan hubungan
yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul dari kepemilikan
alat-alat produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la
merupakan kekayaan yang diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh
norma sosial yang diakui keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-
peraturan serta dilindungi oleh adanya sanksi terhadap pelanggaran peraturan-
peraturan sosial yang dimaksudkan Kepemilikan alat produksi akan menentukan
bagaimana ia digunakan dan selanjutnya menentukan bentuk kerja sama yang
akan berlaku. Bentuk kepemilikan alatalat produksi membentuk dasar dan prinsip
prinsip organisasi, hubungan produksi dan distribusi. Seperti diketahui, alat-alat
produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal, akan tetapi tenaga kerja
manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian terhadap tenaga
kerja perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan di
lain pihak dapat menjadi “alat” yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain
di luar dirinya. Kemungkinan ini akan menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana
kemerdekaan manusia harus ditempatkan di dalam hubungan sosial yang timbul
dari proses produksi. Demikian pula halnya dengan alat-alat produksi selain
tenaga kerja, karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia digunakan,
sehingga dalam hubungan sosial ia memerlukan pengaturan Pada masa yang
lampau pernah terjadi diskusi di berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi
mana yang tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang. Perdebatan berkisar pada penerapan "teknologi madya"
(intermediate technology). Secara umum, teknologi madya terletak antara dua
macam teknologi yakni teknologi tradisional (traditional technology) dan
teknologi mutakhir (the latest technology). Penanganan masalah-masalah
ekonomi di atas dalam masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda satu
sama lain. Dalam perekonomian bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian
sumber daya ekonomi, pilihan di Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi
madya itu berbeda pengertiannya antara negara satu dengan lainnya. Bagi kita
mungkin merupakan teknologi mutakhir, tetapi bagi negara industri maju mungkin
sudah dinyatakan sebagai teknologi "usang". Pada hakikatnya penggunaan
teknologi madya di Indonesia lebih ditekankan pada metode yang bersifat padat
karya (labour intensive) dalam rangka usaha mengurangi pengangguran. Masalah
distribusi pendapatan (distribution of income), sejak zaman dahulu hingga
sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap pemerintah. Setiap
pemerintah yang bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan
yang layak (equitable distribution of income). Tetapi pada sistem perekonomian
"bebas", pendapatan bukan saja dicapai dari kerja tetapi dicapai pula dari harta
kekayaan. Di negara-negara Eropa Barat banyak pihak menentang pendapatan
yang dicapai tanpa kerja, yang melahirkan istilah "unearned income". Distribusi
pendapatan yang merata 100% tidak pernah akan dicapai dalam kenyataan
mengingat bahwa:
1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang
memotivasi orang untuk bekerja giat;
2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity);
contoh: para ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena
mereka membantu penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah
ahli bedah relatif sedikit. Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat,
kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan membentuk barang dan jasa yang
sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau perbaikan seperti
kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang memenuhi
kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari
system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan
kepada kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika
kelompok dapat menetap dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk
masyarakat yang dipaksa menjadi nomaden, pertumbuhan cenderung mandek
dan itu membatasi peluang. Ini adalah ekonomi yang dapat membantu, tetapi
terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti negara yang menganut sistem
ekonomi kapitalis.
Nama : LEO WALDY RUMAHORBO
Nim : 20105641
Prodi : S1 MANAJEMEN SORE B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan
analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: Menurut rujukan dari Bappenas, sistem ekonomi Indonesia, walaupun
dengan perumusan yang agak beragam, telah dimuat di berbagai ketetapan
perundang-undangan. Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33,
sistem ekonomi dirumuskan sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45 sebelum di
amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini
sebenarnya telah tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun
pada UUD 1945, setelah diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit
merumuskan sistem ekonomi Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.
Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam Demokrasi Ekonomi yang
berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut :
• Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap
manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah
menimbulkan dan mempertahankan kelemahan struktural ekonomi
nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.
• Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi
negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
• Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang
merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi
Indonesia telah diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya
pakar ekonomi senior
Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya
merupakan ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu
diatur oleh negara…”
(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar
ke-16 di dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih
USD940,9 miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang
paling menonjol di Indonesia, menyumbang 45 persen dari pekerja lokal
(dibandingkan dengan hanya sepertiganya pada tahun 1990). Ini diikuti oleh
sektor pertanian yang mempekerjakan 34 persen pekerja lokal (turun dari 56
persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk manufaktur) yang
menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam beberapa
tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan
dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara
khusus, perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas
domestik daripada ekspor, yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-
2009. Sebelum krisis ekonomi Asia melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia
berada di peringkat ke-22 dunia dengan nilai Rp624.337 miliar. Nilai ini setara
dengan pendapatan tahunan per kapita sekitar AUD705. Perekonomian
berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh pada tahun 1999 didukung
oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahuntahun pertumbuhan
ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20 ekonomi teratas
dunia, menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan


dasar keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya
penerapannya ekonomi Indonesia :
• Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal-
hal yang dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang
banyak diatur oleh negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam
menciptakan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
• Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem
perekonomian Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan
dengan tujuan usaha kolektif yang memakai dasar asas kekeluargaan.
• Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang
diharapkan akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi
kemungkinan adanya penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya,
dalam hal ini sumber daya manusia.
Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yang berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari
tujuan pembangunan sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara
umum, tujuan ekonomi Indonesia mengikuti ide- ide dengan garis besar :
Peningkatan pendapatan perkapita negara.
• Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
• Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
• Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
• Mengurangi kesenjangan sosial. Meningkatkan kapasitas produksi
Meningkatkan investasi.
• Menurunkan angka kemiskinan.
• Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
• Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas
hidup masyarakat.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peran
penting, termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti BBM,
beras, dan listrik. Dalam hal nilai tambah, sektor industri menyumbang 40 persen
dari PDB pada tahun 2015. Investasi asing langsung yang signifikan dan insentif
pemerintah telah menempatkan industri ini untuk pertumbuhan di masa
depan.Sektor industri utama meliputi minyak bumi dan gas alam, tekstil dan
pakaian jadi, pertambangan, alas kaki, kayu lapis, karet dan pupuk kimia. Sektor
jasa sama pentingnya bagi perekonomian Indonesia, menyumbang 43 persen dari
PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya menyumbang 14 persen. Mitra
dagang utama Indonesia adalah Jepang, Cina, Singapura,
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan
pekerjaan saudara. Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan
tatanan penyelenggaraan kegiatan ekonomi, yang terpenting dalam kegiatan
ekonomi yaitu harus terselenggara sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga dapat diperluas, yaitu kegiatan
ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus mendapat peluang yang
besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah yang didukung
oleh lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber dari
ajaran agama dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi
Indonesia.Nilai ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan
kepemilikan. Alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan
Tuhan, sehingga hakiki kepemilikan tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu,
walaupun diatur dalam sistem kepemilikan, maka kepemilikan atas alam menjadi
kepemilikan bersama (umum), bukan kepemilikan individu. Ini tidak berarti bahwa
kepemilikan individu tidak diakui. Sila ketuhanan juga memiliki implikasi penting
terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang beragama memiliki tujuan
berekonomi yang tidak hanya untuk mencari kesejahteraan di dunia saja, tetapi
juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga
bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya, dan masyarakat lainnya. Sila
ketuhanan juga sangat penting dalam menjalankan perekonomian, karena
kegiatan perekonomian harus berjalan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu
kejujuran dan keadilan. Seperti yang sudah kita ketahui, kegiatan ekonomi
melibatkan banyak pelaku ekonomi yang sering kali tidak kita kenal, contohnya di
pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa agar tercipta suatu keadilan, hanya
pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku jujur. Demikian pula dalam
pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan jujur dalam menjalankan
sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak. Kaitan antara sila
ketuhanan dan kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan dan kejujuran,
masih bisa diperluas seperti penerapan sistem ekonomi yang didasarkan pada
ajaran agama. Sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama juga memiliki
peluang untuk dipraktikkan di Indonesia. Pada hakikatnya, alam dan kekayaan
yang ada di dalamnya adalah milik Tuhan. Manusia hanya diberi amanah untuk
mengelolanya. Dalam sistem kepemilikan, kepemilikan atas alam adalah
kepemilikan bersama bukan kepemilikan individual. Sehingga agar terstruktur,
kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh pemerintahan, sesuai dengan Pasal
33 Ayat 3 UUD 1945. perbedaan dalam pandangan hidup, juga menggambarkan
ciri khas dari suatu bangsa. Tetapi celakanya, dalam kehidupan dunia sekarang
ini, perbedaan di antara sistem sering menimbulkan pertikaian (konflik). Hal ini
sebagai akibat dari kenyataan bahwa dalam kehidupan bernegara saling
ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah merupakan kenyataan yang tidak
dapat dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling ketergantungan tersebut,
selalu timbul usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada. Kalau kita
mengamati perkembangan kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan
suatu negara yang sering mengalami keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin
disebabkan karena sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan
pada dasarnya belum sesuai dengan pandangan hidup bangsanya, atau tidak
sesuai lagi dengan pandangan hidup masyarakat. Dikatakan tidak sesuai lagi,
karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat telah mengalami perubahan
sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai. Demikian pula
keguncangan bisa terjadi karena kurang memadainya pengetahuan masyarakat
mengenai sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi
sumber ketidakstabilan. Atau kalaupun kestabilan dapat dipertahankan,
keseluruhan dinamika yang berlangsung di dalam sistem tersebut tidak dapat
memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Akibatnya dapat melahirkan
opini yang menyalahkan sistem yang dianut, padahal sistem tersebut pada
hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup dari bangsa yang
bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan
hakikinya setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari
bangsanya. Usaha memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan memberi penerangan
kepada masyarakat. Penerangan dapat bersifat sempit tetapi dapat juga bersifat
luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi penerangan yang diberikan hanya
terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas, apabila materi yang diberikan
di samping menyangkut sistem yang dianut juga menyangkut sistem lainnya yang
dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem ekonomi dimaksudkan
juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di dalam diri para
anggota masyarakat. Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk
penerangan yang bersifat luas, mungkin akan menghasilkan akibat yang tidak
dikehendaki. Belum memadainya daya analisis anggota masyarakat atau
banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat menyebabkan para
anggota masyarakat berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara lain
dianggap lebih baik. Tetapi bila kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi
yang dianut adalah benar-benar merupakan perwujudan dari pandangan hidup
bangsa, kiranya tidak perlu merasa ragu-ragu memilih dan menerapkan sistem
yang demikian. Tinggal yang dibutuhkan adalah kewaspadaan untuk menghadapi
dan memperbaiki penyimpangan yang mungkin terjadi dan siap merespons setiap
perubahan yang akan terjadi pula. Manusia hidup di dalam masyarakat pada
tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam kebutuhan. Berbagai
kebutuhan ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi demi
mempertahankan hidup. Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia
hidup bersama di dalam suatu masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang ada dalam dirinya dan masyarakat, dan selanjutnya
membentuk apa yang dinamakan kebudayaan. Dalam masyarakat yang atheis,
kebutuhan manusia dimaksudkan hanya mencakup kedua macam kebutuhan
seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat yang religi atau
berKetuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam
kebutuhan tersebut, diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil
hubungan antara manusia dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal
ini perlu digarisbawahi, karena segala persoalan atau pembahasaan yang
menyangkut ekonomi Indonesia, baik sistem maupun segala peraturan-peraturan
yang berlaku akan bertitik tolak dari ketiga macam kebutuhan tersebut. Di
samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan" dan "pemenuhan kebutuhan" itu
sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang. Tetapi tidak jarang
terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang terjadi,
jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik,
maka usaha penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang
mungkin terpikirkan sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya
menuntut pemecahan dengan mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi
memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi mungkin ia menuntut pemecahan dalam
bentuk tindakan yang akibatnya dapat menimbulkan kejutan kepada sebagian
anggota masyarakat. Tindakan ini memang tindakan yang tidak dapat
dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh, bahwa masalah
ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya bila
dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang
menganut paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat
berbentuk perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan jaminan keamanan.
Kebutuhan ini merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa manusia hidup
bersama di dalam suatu masyarakat, bukan hidup seorang diri. Robinson Crusoe
adalah tipikal orang yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan
pekerjaan saudara.
Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi.
Kalaupun itu akan terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi
dan bukan merupakan bagian dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi
kebutuhannya, manusia melakukan usaha produksi. Produksi merupakan
kegiatan manusia dengan mengubah sumber-sumber yang ada menjadi pemuas
kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan resource allocation atau alokasi
sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari ekonomi mikro. Kegiatan
produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa untuk memenuhi
kebutuhan tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam (scarce
resources). Sedangkan tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih
baik. Kegiatan produksi di dalam suatu masyarakat adalah suatu proses di mana
para anggota masyarakat melakukan kerja sama. Kerja sama dalam hal ini
menjadi penting artinya, karena dalam banyak kesempatan ia akan memberi hasil
yang lebih besar bila dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha yang
dilakukan secara orang per orang. Di lain pihak, usaha untuk melakukan produksi
juga tercipta dengan adanya persaingan di antara para produsen. Persaingan di
antara produsen menciptakan efisiensi di mana yang berkualitas produknya,
dialah yang akan unggul. Seorang ekonom akan mempelajari kondisi seperti apa
yang memungkinkan sumber-sumber daya dialokasikan ke dalam penggunaan
yang paling berharga (valuable uses) Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi
dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam fungsi. Pemilik sumber daya
(resource owners) meningkatkan produktivitas melalui spesialisasi yang
kooperatif yang akan mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi ekonomi
yang memfasilitasi adanya kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya
spesialisasi dalam fungsi tersebut, para anggota masyarakat menjadi saling
bergantung satu dengan yang lain. Tetapi saling ketergantungan di antara
anggota masyarakat di dalam proses kerja sama ini menimbulkan beberapa
pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui keterangan-keterangan penting yang
dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta sumber-sumber di dalam
suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi sosial, keputusan
menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang pun yang
akan mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi
dan keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan
adanya organisasi.
Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi
kepada anggota masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi
berbagai macam masalah yang harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan
terciptanya spesialisasi dan kerja sama, tercipta juga hubungan sosial. Sudah
barang tentu terdapat bermacam-macam hubungan sosial, misalnya hubungan
antara yang memerintah dan yang diperintah yang merupakan hasil dari
penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid yang timbul
sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam
proses ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam
hubungannya (dalam hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan
benda-benda konsumsi dan hubungan yang terjadi dalam bentuk seperti ini
dinamakan hubungan ekonomi. Untuk dapat mengerti sistem hubungan sosial
yang muncul dalam proses produksi, pertama kita harus mengenal beberapa
hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari keseluruhan hubungan
yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul dari kepemilikan
alat-alat produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la
merupakan kekayaan yang diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh
norma sosial yang diakui keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-
peraturan serta dilindungi oleh adanya sanksi terhadap pelanggaran peraturan-
peraturan sosial yang dimaksudkan Kepemilikan alat produksi akan menentukan
bagaimana ia digunakan dan selanjutnya menentukan bentuk kerja sama yang
akan berlaku. Bentuk kepemilikan alatalat produksi membentuk dasar dan prinsip
prinsip organisasi, hubungan produksi dan distribusi. Seperti diketahui, alat-alat
produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal, akan tetapi tenaga kerja
manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian terhadap tenaga
kerja perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan di
lain pihak dapat menjadi “alat” yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain
di luar dirinya. Kemungkinan ini akan menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana
kemerdekaan manusia harus ditempatkan di dalam hubungan sosial yang timbul
dari proses produksi. Demikian pula halnya dengan alat-alat produksi selain
tenaga kerja, karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia digunakan,
sehingga dalam hubungan sosial ia memerlukan pengaturan Pada masa yang
lampau pernah terjadi diskusi di berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi
mana yang tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang. Perdebatan berkisar pada penerapan "teknologi madya"
(intermediate technology). Secara umum, teknologi madya terletak antara dua
macam teknologi yakni teknologi tradisional (traditional technology) dan
teknologi mutakhir (the latest technology). Penanganan masalah-masalah
ekonomi di atas dalam masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda satu
sama lain. Dalam perekonomian bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian
sumber daya ekonomi, pilihan di Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi
madya itu berbeda pengertiannya antara negara satu dengan lainnya. Bagi kita
mungkin merupakan teknologi mutakhir, tetapi bagi negara industri maju mungkin
sudah dinyatakan sebagai teknologi "usang". Pada hakikatnya penggunaan
teknologi madya di Indonesia lebih ditekankan pada metode yang bersifat padat
karya (labour intensive) dalam rangka usaha mengurangi pengangguran. Masalah
distribusi pendapatan (distribution of income), sejak zaman dahulu hingga
sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap pemerintah. Setiap
pemerintah yang bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan
yang layak (equitable distribution of income). Tetapi pada sistem perekonomian
"bebas", pendapatan bukan saja dicapai dari kerja tetapi dicapai pula dari harta
kekayaan. Di negara-negara Eropa Barat banyak pihak menentang pendapatan
yang dicapai tanpa kerja, yang melahirkan istilah "unearned income". Distribusi
pendapatan yang merata 100% tidak pernah akan dicapai dalam kenyataan
mengingat bahwa:
1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang
memotivasi orang untuk bekerja giat;
2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity);
contoh: para ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena
mereka membantu penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah
ahli bedah relatif sedikit. Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat,
kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan membentuk barang dan jasa yang
sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau perbaikan seperti
kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang memenuhi
kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari
system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan
kepada kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika
kelompok dapat menetap dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk
masyarakat yang dipaksa menjadi nomaden, pertumbuhan cenderung mandek
dan itu membatasi peluang. Ini adalah ekonomi yang dapat membantu, tetapi
terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti negara yang menganut sistem
ekonomi kapitalis.
NAMA : DITA LEONY AGUSTINA HUANG

NIM : 20105555

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
Nama : Fadli Eka Aldiansah
Nim : 20105605
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: Menurut rujukan dari Bappenas, sistem ekonomi Indonesia, walaupun dengan
perumusan yang agak beragam, telah dimuat di berbagai ketetapan perundang-undangan.
Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33, sistem ekonomi dirumuskan
sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45 sebelum
di amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini sebenarnya
telah tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD 1945, setelah
diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem ekonomi
Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional”. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam Demokrasi
Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut :
• Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan struktural ekonomi nasional dan posisi Indonesia
dalam perekonomian dunia.
• Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sektor negara.
• Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan
cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi Indonesia telah
diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya pakar ekonomi senior
Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya merupakan
ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu diatur oleh negara…”
(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-16 di
dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih USD940,9
miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang paling menonjol di
Indonesia, menyumbang 45 persen dari pekerja lokal (dibandingkan dengan hanya
sepertiganya pada tahun 1990). Ini diikuti oleh sektor pertanian yang mempekerjakan 34
persen pekerja lokal (turun dari 56 persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk
manufaktur) yang menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam
beberapa tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan
dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara khusus,
perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas domestik daripada ekspor,
yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-2009. Sebelum krisis ekonomi Asia
melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia berada di peringkat ke-22 dunia dengan nilai
Rp624.337 miliar. Nilai ini setara dengan pendapatan tahunan per kapita sekitar AUD705.
Perekonomian berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh pada tahun 1999
didukung oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahuntahun pertumbuhan
ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20 ekonomi teratas dunia,
menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan dasar
keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya penerapannya
ekonomi Indonesia :
• Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal- hal yang
dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur oleh
negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam menciptakan Badan Usaha
Milik Negara atau BUMN.
• Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem perekonomian
Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan dengan tujuan usaha kolektif
yang memakai dasar asas kekeluargaan.
• Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang diharapkan
akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi kemungkinan adanya
penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya, dalam hal ini sumber daya manusia.
Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari tujuan pembangunan
sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara umum, tujuan ekonomi Indonesia
mengikuti ide- ide dengan garis besar :
Peningkatan pendapatan perkapita negara.
• Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
• Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
• Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
• Mengurangi kesenjangan sosial. Meningkatkan kapasitas produksi Meningkatkan
investasi.
• Menurunkan angka kemiskinan.
• Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
• Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peran penting,
termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti BBM, beras, dan listrik.
Dalam hal nilai tambah, sektor industri menyumbang 40 persen dari PDB pada tahun 2015.
Investasi asing langsung yang signifikan dan insentif pemerintah telah menempatkan
industri ini untuk pertumbuhan di masa depan.Sektor industri utama meliputi minyak bumi
dan gas alam, tekstil dan pakaian jadi, pertambangan, alas kaki, kayu lapis, karet dan pupuk
kimia. Sektor jasa sama pentingnya bagi perekonomian Indonesia, menyumbang 43 persen
dari PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya menyumbang 14 persen. Mitra dagang
utama Indonesia adalah Jepang, Cina, Singapura,
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan tatanan penyelenggaraan kegiatan
ekonomi, yang terpenting dalam kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara sesuai dengan
sifat-sifat Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga dapat diperluas,
yaitu kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus mendapat peluang yang
besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah yang didukung oleh
lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber dari ajaran agama
dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi Indonesia.Nilai
ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan kepemilikan. Alam dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan Tuhan, sehingga hakiki kepemilikan
tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu, walaupun diatur dalam sistem kepemilikan,
maka kepemilikan atas alam menjadi kepemilikan bersama (umum), bukan kepemilikan
individu. Ini tidak berarti bahwa kepemilikan individu tidak diakui. Sila ketuhanan juga
memiliki implikasi penting terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang beragama
memiliki tujuan berekonomi yang tidak hanya untuk mencari kesejahteraan di dunia saja,
tetapi juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga
bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya, dan masyarakat lainnya. Sila ketuhanan juga
sangat penting dalam menjalankan perekonomian, karena kegiatan perekonomian harus
berjalan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu kejujuran dan keadilan. Seperti yang sudah
kita ketahui, kegiatan ekonomi melibatkan banyak pelaku ekonomi yang sering kali tidak
kita kenal, contohnya di pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa agar tercipta suatu
keadilan, hanya pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku jujur. Demikian
pula dalam pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan jujur dalam menjalankan
sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak. Kaitan antara sila ketuhanan dan
kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan dan kejujuran, masih bisa diperluas seperti
penerapan sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama. Sistem ekonomi yang
didasarkan pada ajaran agama juga memiliki peluang untuk dipraktikkan di Indonesia. Pada
hakikatnya, alam dan kekayaan yang ada di dalamnya adalah milik Tuhan. Manusia hanya
diberi amanah untuk mengelolanya. Dalam sistem kepemilikan, kepemilikan atas alam
adalah kepemilikan bersama bukan kepemilikan individual. Sehingga agar terstruktur,
kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh pemerintahan, sesuai dengan Pasal 33 Ayat 3
UUD 1945. perbedaan dalam pandangan hidup, juga menggambarkan ciri khas dari suatu
bangsa. Tetapi celakanya, dalam kehidupan dunia sekarang ini, perbedaan di antara sistem
sering menimbulkan pertikaian (konflik). Hal ini sebagai akibat dari kenyataan bahwa
dalam kehidupan bernegara saling ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah
merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling
ketergantungan tersebut, selalu timbul usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada.
Kalau kita mengamati perkembangan kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan
suatu negara yang sering mengalami keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin disebabkan
karena sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan pada dasarnya belum
sesuai dengan pandangan hidup bangsanya, atau tidak sesuai lagi dengan pandangan hidup
masyarakat. Dikatakan tidak sesuai lagi, karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat
telah mengalami perubahan sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai.
Demikian pula keguncangan bisa terjadi karena kurang memadainya pengetahuan
masyarakat mengenai sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi
sumber ketidakstabilan. Atau kalaupun kestabilan dapat dipertahankan, keseluruhan
dinamika yang berlangsung di dalam sistem tersebut tidak dapat memberi hasil yang sesuai
dengan yang diharapkan. Akibatnya dapat melahirkan opini yang menyalahkan sistem yang
dianut, padahal sistem tersebut pada hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup
dari bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan
hakikinya setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari bangsanya.
Usaha memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti dengan memberi penerangan kepada masyarakat. Penerangan dapat
bersifat sempit tetapi dapat juga bersifat luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi
penerangan yang diberikan hanya terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas, apabila
materi yang diberikan di samping menyangkut sistem yang dianut juga menyangkut sistem
lainnya yang dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem ekonomi dimaksudkan
juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di dalam diri para anggota
masyarakat. Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk penerangan yang bersifat
luas, mungkin akan menghasilkan akibat yang tidak dikehendaki. Belum memadainya daya
analisis anggota masyarakat atau banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat
menyebabkan para anggota masyarakat berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara
lain dianggap lebih baik. Tetapi bila kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi yang
dianut adalah benar-benar merupakan perwujudan dari pandangan hidup bangsa, kiranya
tidak perlu merasa ragu-ragu memilih dan menerapkan sistem yang demikian. Tinggal yang
dibutuhkan adalah kewaspadaan untuk menghadapi dan memperbaiki penyimpangan yang
mungkin terjadi dan siap merespons setiap perubahan yang akan terjadi pula. Manusia
hidup di dalam masyarakat pada tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam
kebutuhan. Berbagai kebutuhan ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi
demi mempertahankan hidup. Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia hidup
bersama di dalam suatu masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
ada dalam dirinya dan masyarakat, dan selanjutnya membentuk apa yang dinamakan
kebudayaan. Dalam masyarakat yang atheis, kebutuhan manusia dimaksudkan hanya
mencakup kedua macam kebutuhan seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat
yang religi atau berKetuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam
kebutuhan tersebut, diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil hubungan
antara manusia dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini perlu
digarisbawahi, karena segala persoalan atau pembahasaan yang menyangkut ekonomi
Indonesia, baik sistem maupun segala peraturan-peraturan yang berlaku akan bertitik tolak
dari ketiga macam kebutuhan tersebut. Di samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan"
dan "pemenuhan kebutuhan" itu sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang.
Tetapi tidak jarang terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang
terjadi, jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik,
maka usaha penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang mungkin
terpikirkan sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya menuntut pemecahan
dengan mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi
mungkin ia menuntut pemecahan dalam bentuk tindakan yang akibatnya dapat
menimbulkan kejutan kepada sebagian anggota masyarakat. Tindakan ini memang tindakan
yang tidak dapat dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh, bahwa
masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya bila
dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang menganut
paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat berbentuk
perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan jaminan keamanan. Kebutuhan ini
merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu
masyarakat, bukan hidup seorang diri. Robinson Crusoe adalah tipikal orang yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi. Kalaupun itu akan
terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi dan bukan merupakan bagian
dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan
usaha produksi. Produksi merupakan kegiatan manusia dengan mengubah sumber-sumber
yang ada menjadi pemuas kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan resource allocation
atau alokasi sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari ekonomi mikro. Kegiatan
produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa untuk memenuhi kebutuhan
tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam (scarce resources). Sedangkan
tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih baik. Kegiatan produksi di dalam
suatu masyarakat adalah suatu proses di mana para anggota masyarakat melakukan kerja
sama. Kerja sama dalam hal ini menjadi penting artinya, karena dalam banyak kesempatan
ia akan memberi hasil yang lebih besar bila dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha
yang dilakukan secara orang per orang. Di lain pihak, usaha untuk melakukan produksi juga
tercipta dengan adanya persaingan di antara para produsen. Persaingan di antara produsen
menciptakan efisiensi di mana yang berkualitas produknya, dialah yang akan unggul.
Seorang ekonom akan mempelajari kondisi seperti apa yang memungkinkan sumber-
sumber daya dialokasikan ke dalam penggunaan yang paling berharga (valuable uses)
Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam
fungsi. Pemilik sumber daya (resource owners) meningkatkan produktivitas melalui
spesialisasi yang kooperatif yang akan mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi
ekonomi yang memfasilitasi adanya kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya
spesialisasi dalam fungsi tersebut, para anggota masyarakat menjadi saling bergantung satu
dengan yang lain. Tetapi saling ketergantungan di antara anggota masyarakat di dalam
proses kerja sama ini menimbulkan beberapa pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui
keterangan-keterangan penting yang dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta
sumber-sumber di dalam suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi
sosial, keputusan menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang
pun yang akan mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi
dan keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan adanya
organisasi.
Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi kepada anggota
masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi berbagai macam masalah yang
harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan terciptanya spesialisasi dan kerja sama,
tercipta juga hubungan sosial. Sudah barang tentu terdapat bermacam-macam hubungan
sosial, misalnya hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah yang merupakan
hasil dari penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid yang timbul
sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam proses
ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam hubungannya (dalam
hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan benda-benda konsumsi dan hubungan
yang terjadi dalam bentuk seperti ini dinamakan hubungan ekonomi. Untuk dapat mengerti
sistem hubungan sosial yang muncul dalam proses produksi, pertama kita harus mengenal
beberapa hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari keseluruhan hubungan
yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul dari kepemilikan alat-alat
produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la merupakan kekayaan yang
diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh norma sosial yang diakui
keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-peraturan serta dilindungi oleh adanya
sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan sosial yang dimaksudkan Kepemilikan
alat produksi akan menentukan bagaimana ia digunakan dan selanjutnya menentukan
bentuk kerja sama yang akan berlaku. Bentuk kepemilikan alatalat produksi membentuk
dasar dan prinsip prinsip organisasi, hubungan produksi dan distribusi. Seperti diketahui,
alat-alat produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal, akan tetapi tenaga kerja
manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian terhadap tenaga kerja
perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan di lain pihak dapat menjadi “alat”
yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain di luar dirinya. Kemungkinan ini akan
menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana kemerdekaan manusia harus ditempatkan di
dalam hubungan sosial yang timbul dari proses produksi. Demikian pula halnya dengan
alat-alat produksi selain tenaga kerja, karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia
digunakan, sehingga dalam hubungan sosial ia memerlukan pengaturan Pada masa yang
lampau pernah terjadi diskusi di berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi mana
yang tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang. Perdebatan
berkisar pada penerapan "teknologi madya" (intermediate technology). Secara umum,
teknologi madya terletak antara dua macam teknologi yakni teknologi tradisional
(traditional technology) dan teknologi mutakhir (the latest technology). Penanganan
masalah-masalah ekonomi di atas dalam masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda
satu sama lain. Dalam perekonomian bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian
sumber daya ekonomi, pilihan di Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi madya itu
berbeda pengertiannya antara negara satu dengan lainnya. Bagi kita mungkin merupakan
teknologi mutakhir, tetapi bagi negara industri maju mungkin sudah dinyatakan sebagai
teknologi "usang". Pada hakikatnya penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih
ditekankan pada metode yang bersifat padat karya (labour intensive) dalam rangka usaha
mengurangi pengangguran. Masalah distribusi pendapatan (distribution of income), sejak
zaman dahulu hingga sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap pemerintah.
Setiap pemerintah yang bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan yang
layak (equitable distribution of income). Tetapi pada sistem perekonomian "bebas",
pendapatan bukan saja dicapai dari kerja tetapi dicapai pula dari harta kekayaan. Di negara-
negara Eropa Barat banyak pihak menentang pendapatan yang dicapai tanpa kerja, yang
melahirkan istilah "unearned income". Distribusi pendapatan yang merata 100% tidak
pernah akan dicapai dalam kenyataan mengingat bahwa:
1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang memotivasi
orang untuk bekerja giat;
2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity); contoh: para
ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena mereka membantu
penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah ahli bedah relatif sedikit.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat, kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan
membentuk barang dan jasa yang sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau
perbaikan seperti kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang
memenuhi kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari
system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan kepada
kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika kelompok dapat menetap
dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk masyarakat yang dipaksa menjadi
nomaden, pertumbuhan cenderung mandek dan itu membatasi peluang. Ini adalah ekonomi
yang dapat membantu, tetapi terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti negara
yang menganut sistem ekonomi kapitalis.
Nama : Gilbert Lieyadi

NIM : 20105522

Kelas: Manajemen Sore B

Tugas Perekonomian Indonesia


1.Apakah Subjek Dan Objek Dari Materi Sistem Perekonomian Indonesia?

Jawab:

Sistem Ekonomi Adalah Cara Yang Digunakan Untuk Mengatasi Masalah Ekonomi.
Pada Dasarnya, Masalah Ekonomi Yang Dihadapi Oleh Negara-Negara Di Dunia
Itu Sama, Lho. Tetapi, Karena Sistem Pemerintahan, Sumber Daya Alam, Serta
Teknologinya Tidak Sama, Membuat Masing-Masing Negara Memiliki Sistem
Ekonominya Sendiri.

Jenis-Jenis Sistem Ekonomi

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem Ekonomi Tradisional Merupakan Sistem Ekonomi Yang Paling Sederhana.


Cara Penyelesaian Masalah Didasari Oleh Kebiasaan, Tradisi, Dan Adat Istiadat
Secara Turun-Temurun. Hasil Produksi Hanya Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-
Hari Alias Tidak Diperjualbelikan. Masyarakat Hanya Mengandalkan Tenaga Dan
Sumber Daya Alam Seadanya, Tanpa Bantuan Teknologi Canggih.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

• Tidak Ada Rumah Tangga Produksi Dan Rumah Tangga Konsumen.


Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Dilakukan Dengan Barter.

• Belum Adanya Teknologi Untuk Menghasilkan Suatu Barang.

• Teknik Produksi Dilakukan Secara Sederhana, Seperti Bertani, Berkebun,


Dan Berburu.
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Meskipun Sederhana, Sistem Ekonomi Tradisional Memiliki Beberapa Keuntungan,


Yaitu Tidak Adanya Eksploitasi Sumber Daya Alam Maupun Tenaga Manusia. Hal
Ini Disebabkan Karena Masyarakatnya Enggan Mencari Keuntungan, Melainkan
Hanya Memenuhi Kebutuhan Sehari-Hari. Peluang Terjadinya Konflik Antar
Masyarakat Pun Kecil Ya, Brainies.

Sedangkan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional Adalah Terbatasnya Hasil


Produksi, Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Serta Barang Yang Tidak Senilai
Ketika Melakukan Barter. Misalnya Nih, Kamu Pengen Makan Singkong Rebus.
Akhirnya, Kamu Menukar 1 Ekor Ayam Demi Mendapatkan Sepiring Singkong
Rebus. Padahal, Nilai Tukar Ayam Jauh Lebih Besar Daripada Singkong.

2. Sistem Ekonomi Liberal

Sistem Ekonomi Liberal Atau Pasar Merupakan Sistem Ekonomi Yang Memberikan
Kebebasan Kepada Masyarakat Untuk Menjalankan Kegiatan Produksi, Distribusi,
Dan Konsumsi. Berbeda Dengan Sistem Ekonomi Tradisional Yang Hanya
Memenuhi Kebutuhan Sehari-Hari, Tujuan Sistem Ekonomi Liberal Adalah
Mencari Keuntungan Sebanyak-Banyaknya.

Peran Pemerintah Cuma Sebagai Pengawas, Bahkan Hampir Nggak Ada. Sistem
Ekonomi Pasar Sejalan Dengan Teori Adam Smith Yang Berbunyi, "Laissez Fairre,
Laissez Passer," Yang Artinya Kegiatan Ekonomi Harus Diserahkan Kepada
Masyarakat. Sistem Ekonomi Ini Banyak Dianut Oleh Negara Di Benua Amerika
Dan Eropa, Seperti Amerika Serikat, Inggris, Atau Jerman.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal:

• Masyarakat Terbagi Menjadi 2 Golongan, Yaitu Golongan Pemberi Kerja


Yang Bebas Menentukan Bidang Usaha Mereka, Dan Golongan Penerima
Kerja Yang Bebas Memilih Pekerjaan Yang Mereka Inginkan.

• Masyarakat Diberi Kebebasan Untuk Membeli Alat Produksi Menggunakan


Uang Pribadi.

• Timbul Persaingan Antar Masyarakat.

• Peran Pemerintah Sangat Minim.

• Kegiatan Ekonomi Selalu Mempertimbangkan Kondisi Pasar.

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

Seperti Yang Dikatakan Di Awal, Negara Memberi Kebebasan Kepada Rakyat


Untuk Menjalankan Roda Perekonomian. Masyarakat Yang Berperan Sebagai
Produsen Bebas Berinovasi Untuk Menciptakan Produk. Di Sisi Lain, Masyarakat
Yang Menjadi Konsumen Memiliki Banyak Opsi Barang Yang Berkualitas.

Akan Tetapi, Sistem Ekonomi Pasar Juga Berdampak Buruk Bagi Sebagian Pihak,
Khususnya Mereka Yang Tidak Memiliki Modal Banyak. Penjual Dengan Modal
Sedikit Bisa Kalah Dengan Pengusaha Bermodal Tinggi. Mereka Akan Kalah Dari
Segi Kualitas, Produktivitas, Bahkan Sulit Membuat Promo Karena Menghindari
Kerugian. Selain Itu, Negara Bisa Saja Mengalami Resesi Atau Krisis Ekonomi.
3. Sistem Ekonomi Komando

Nah, Kalau Sistem Ekonomi Komando Merupakan Kebalikan Dari Sistem Ekonomi
Liberal, Brainies. Pemerintah Menguasai Sumber Daya Alam Dan Modal Untuk
Menggerakkan Roda Perekonomian Di Suatu Negara. Merekalah Yang Menentukan
Barang Apa Yang Bakal Diproduksi, Cara Pendistribusian, Harga Jual, Bahkan
Pekerjaan. Tujuan Sistem Ekonomi Ini Adalah Memenuhi Kebutuhan
Bersama. Sistem Ekonomi Komando Disebut Juga Sebagai Sistem Ekonomi
Terpusat / Terpimpin / Sosialis. Contoh Negara Yang Menerapkan Sistem Ekonomi
Komando Adalah Korea Utara.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komando:

• Sumber Daya Dikuasai Oleh Pemerintah, Sehingga Masyarakat Tidak Boleh


Mengambil Secara Bebas.

• Seluruh Kegiatan Ekonomi Diatur Oleh Pemerintah.

• Peran Masyarakat Hanya Sebagai Pelaksana.

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komando

Negara Yang Menerapkan Sistem Ekonomi Komando Memang Terkesan Otoriter,


Namun Negara Tersebut Jarang Sekali Mengalami Krisis Ekonomi, Karena
Pemerintahnya Berusaha Untuk Menjaga Ekonomi Agar Tetap Stabil. Pendapatan
Masyarakat Pun Merata, Sebab Pemerintah Telah Mengatur Distribusi Pekerjaan
Bagi Setiap Orang.

Pasti Kamu Udah Bisa Tebak Dong Apa Saja Kekurangan Sistem Ekonomi
Komando? Ya, Betul! Masyarakat Tidak Diberi Ruang Untuk Berinovasi Karena
Segala Sesuatu Sudah Diatur Oleh Pemerintah. Kualitas Barang Pun Tidak
Maksimal, Hak Milik Pribadi Tidak Diakui, Serta Kebijakan Akan Cenderung
Bersifat Memaksa.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem Ekonomi Campuran Adalah Gabungan Dari Kelebihan Sistem Ekonomi


Pasar Dan Komando. Artinya, Pemerintah Dan Rakyatnya Memiliki Peran Dalam
Menyelesaikan Masalah Perekonomian. Contoh Negara Yang Menggunakan Sistem
Ekonomi Campuran Adalah Brazil, Mesir, Dan Prancis.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran:

• Pemerintah, Pihak Swasta, Atau Masyarakat Bekerjasama Dalam Mengatasi


Masalah Perekonomian.

• Pemerintah Bertugas Mengontrol Sumber Daya Vital (Hutan, Air, Listrik,


Dan Lain-Lain) Yang Dimiliki Oleh Negara.

• Masyarakat Diberi Kebebasan Untuk Menentukan Barang Apa Yang Akan


Diproduksi, Metode Pembuatannya, Serta Harganya, Dengan Pengawasan
Dari Pemerintah.

• Jika Harga Barang Di Pasaran Melonjak Tinggi Dan Mengalami Kelangkaan,


Pemerintah Berhak Menetapkan Batasan Harga Jual.

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran

Adanya Kebebasan Pihak Swasta Dan Masyarakat Dalam Menjalankan Aktivitas


Ekonomi, Serta Didukung Oleh Kebijakan Dari Pemerintah Membuat Kestabilan
Ekonomi Tetap Terjaga. Selain Itu, Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
Adalah Meningkatnya Kreativitas Pengusaha Atau Pelaku UMKM. Meski Begitu,
Pemerintah Selalu Berupaya Mencegah Terjadinya Monopoli Usaha Oleh Pihak
Swasta. Jadi, Persaingan Usahanya Tetap Sehat Ya.

Kalau Kekurangannya Ada Nggak? Hmm, Sayangnya Penerapan Sistem Ekonomi


Campuran Terkadang Berat Sebelah Nih. Jika Campur Tangan Pemerintah Terlalu
Sedikit, Maka Memungkinkan Berlakunya Sistem Ekonomi Pasar Atau Liberal.
Sebaliknya, Jika Campur Tangan Pemerintah Terlalu Kuat, Maka Berpeluang
Menimbulkan Sistem Ekonomi Komando.

2.Bagaimana Pelaksanaan Sistem Perekonomian Indonesia ?

Jawab:

Perekonomian Indonesia Merupakan Yang Terbesar Di Asia Tenggara Dan Terbesar


Ke-16 Di Dunia, Dengan Produk Domestik Bruto (Pdb) Tahunan Senilai Kurang
Lebih Usd940,9 Miliar (2016). Pada Tahun 2014, Sektor Jasa Adalah Pemberi Kerja
Yang Paling Menonjol Di Indonesia, Menyumbang 45 Persen Dari Pekerja Lokal
(Dibandingkan Dengan Hanya Sepertiganya Pada Tahun 1990). Ini Diikuti Oleh
Sektor Pertanian Yang Mempekerjakan 34 Persen Pekerja Lokal (Turun Dari 56
Persen Pada Tahun 1990) Dan Sektor Industri (Termasuk Manufaktur) Yang
Menyumbang 21 Persen Pekerja Lokal (Menjadi Lebih Menonjol Dalam Beberapa
Tahun Terakhir) .

Perekonomian Indonesia Memiliki Perbedaan Yang Signifikan Dengan Negara


Tetangganya Di Asia, Seperti Singapura Dan Thailand. Secara Khusus,
Perekonomian Indonesia Sebagian Besar Didorong Oleh Aktivitas Domestik
Daripada Ekspor, Yang Membantu Meredamnya Dari Krisis Global 2008-2009.
Sebelum Krisis Ekonomi Asia Melanda Pada Tahun 1997, Pdb Indonesia Berada Di
Peringkat Ke-22 Dunia Dengan Nilai Rp624.337 Miliar.

Nilai Ini Setara Dengan Pendapatan Tahunan Per Kapita Sekitar Aud705.
Perekonomian Berkontraksi Pada Tahun 1998, Tetapi Kembali Tumbuh Pada Tahun
1999 Didukung Oleh Peningkatan Belanja Pemerintah Dan Konsumen. Tahun-
Tahun Pertumbuhan Ekonomi Berikutnya Telah Mengangkat Indonesia Ke Dalam
20 Ekonomi Teratas Dunia, Menjadikannya Sebagai Anggota Kelompok Negara
G20.

Menurut Rujukan Dari Bappenas, Sistem Ekonomi Indonesia, Walaupun Dengan


Perumusan Yang Agak Beragam, Telah Dimuat Di Berbagai Ketetapan Perundang-
Undangan. Dalam Undang Undang Dasar 1945, Khususnya Pasal 33, Sistem
Ekonomi Dirumuskan Sebagai Berikut: “Perekonomian Disusun Sebagai Usaha
Bersama Berdasar Atas Asas Kekeluargaan” (Ayat 1); “Cabang-Cabang Produksi
Yang Penting Bagi Negara Dan Yang Menguasai Hajat Hidup Orang Banyak
Dikuasai Oleh Negara “(Ayat 2); “Bumi Dan Air Dan Kekayaan Alam Yang
Terkandung Di Dalamnya Dikuasai Oleh Negara Dan Dipergunakan Untuk Sebesar-
Besar Kemakmuran Rakyat” (Ayat 3).

Ketiga Ayat Ini Dimuat Baik Di Uud45 Sebelum Di Amandemen Maupun Di Uud45
Setelah Diamandemen. Dari Ketiga Ayat Ini Sebenarnya Telah Tersirat Jenis Sistem
Ekonomi Yang Dianut Indonesia. Namun Pada Uud 1945, Setelah Diamandemen,
Ditambah Ayat (4) Yang Secara Eksplisit Merumuskan Sistem Ekonomi Indonesia,
Yaitu “Perekonomian Nasional Diselenggarakan Berdasar Atas Demokrasi
Ekonomi Dengan Prinsip Kebersamaan, Efisiensi Berkeadilan, Berkelanjutan,
Berwawasan Lingkungan, Kemandirian, Serta Dengan Menjaga Keseimbangan
Kemajuan Dan Kesatuan Ekonomi Nasional”.
Suatu Perumusan Lain Mengatakan Bahwa : “ Dalam Demokrasi Ekonomi Yang
Berdasarkan Pancasila Harus Dihindarkan Hal-Hal Sebagai Berikut :

• Sistem Free Fight Liberalism Yang Menumbuhkan Eksploitasi Terhadap Manusia


Dan Bangsa Lain Yang Dalam Sejarahnya Di Indonesia Telah Menimbulkan Dan
Mempertahankan Kelemahan Struktural Ekonomi Nasional Dan Posisi Indonesia
Dalam Perekonomian Dunia.

• Sistem Etatisme Dalam Arti Bahwa Negara Beserta Aparatur Ekonomi Negara
Bersifat Dominan, Mendesak Dan Mematikan Potensi Serta Daya Kreasi Unit-Unit
Ekonomi Di Luar Sektor Negara.

• Persaingan Tidak Sehat Serta Pemusatan Kekuatan Ekonomi Pada Satu Kelompok
Dalam Berbagai Bentuk Monopoli Dan Monopsoni Yang Merugikan Masyarakat
Dan Cita-Cita Keadilan Sosial.” (Gbhn 1993).

Ciri- Ciri Sistem Perekonomian Indonesia

Menurut Uud’45, Sistem Perekonomian Pancasila Tercermin Dan Dapat Dilihat Di


Dalam Pasal-Pasal 23, 27, 33, Dan 34. Sistem Ekonomi Yang Diterapkan Di
Indonesia Adalah Sistem Ekonomi Pancasila Yang Mengandung Demokrasi
Ekonomi. Ini Berarti Bahwa Segala Kegiatan Dalam Hal Ekonomi Dilakukan Dari,
Oleh Dan Untuk Kepentingan Rakyat Dibawah Pengawasan Dari Pemerintah.

Meski Setiap Sistem Ekonomi Punya Ciri-Ciri Yang Berbeda Satu Sama Lain,
Namun Ciri Yang Tertuang Dalam Uud 1945 Pasal 33 Adalah :

• Perekonomian Disusun Sebagai Usaha Bersama Berdasar Atas Asas Kekeluargaan.


• Cabang-Cabang Produksi Yang Penting Bagi Negara Dan Yang Menguasai Hajat
Hidup Orang Banyak Dikuasai Oleh Negara.

• Bumi Dan Air Dan Kekayaan Alam Yang Terkandung Di Dalamnya Dikuasai Oleh
Negara Dan Dipergunakan Untuk Sebesar-Besar Kemakmuran Rakyat.

• Perekonomian Nasional Diselenggarakan Berdasar Atas Demokrasi Ekonomi


Dengan Prinsip Kebersamaan, Efisiensi Berkeadilan, Berkelanjutan, Berwawasan
Lingkungan, Kemandirian, Serta Dengan Menjaga Keseimbangan Kemajuan Dan
Kesatuan Ekonomi Nasional.

• Ketentuan Lebih Lanjut Mengenai Pelaksanaan Pasal Ini Diatur Dalam Undang-
Undang.

• Negara Tetap Mengakui Hak Milik Perorangan Yang Tidak Bertentangan Dengan
Kepentingan Publik.

• Masyarakat Adalah Bagian Yang Penting Dalam Sistem Ekonomi Dengan Kegiatan
Produksi Yang Dilakukan, Dipimpin, Dan Diawasi Oleh Masyarakat.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan Dasar Penerapan Sistem Perekonomian Pancasila Yang Menjadi Acuan


Dasar Keseluruhan Perekonomian Negara, Berikut Ini Beberapa Contoh Adanya
Penerapannya Ekonomi Indonesia :

• Adanya Bumn (Badan Usaha Milik Negara)

Merujuk Pada Aturan Dan Undang- Undang Resmi Negara Yang Mengatakan Hal-
Hal Yang Dianggap Penting Serta Berhubungan Dengan Hajat Hidup Orang Banyak
Diatur Oleh Negara. Karenanya, Negara Memimpin Peran Penting Dalam
Menciptakan Badan Usaha Milik Negara Atau Bumn.
• Adanya Koperasi

Badan Koperasi Adalah Salah Satu Bentuk Implementasi Dari Sistem Perekonomian
Indonesia Yakni Pancasila. Setiap Badan Koperasi Didirikan Dengan Tujuan Usaha
Kolektif Yang Memakai Dasar Asas Kekeluargaan.

• Adanya Serikat Pekerja

Selain Adanya Bumn Dan Juga Koperasi, Maka Ada Juga Serikat Pekerja Yang
Diharapkan Akan Mampu Meminimalisir, Memantau Dan Mengantisipasi
Kemungkinan Adanya Penyelewengan Atau Eksploitasi Dari Sumber Daya, Dalam
Hal Ini Sumber Daya Manusia.

Sistem Ekonomi Yang Di Anut Indonesia

Indonesia Menganut Sistem Ekonomi Pancasila (Sep). Pada Laman Badan


Pembinaan Ideologi Pancasila (Bpip) Dijelaskan Bahwa Sep Merupakan Sistem
Ekonomi Yang Sesuai Dengan Nilai Kebangsaan Seperti Gotong Royong Dan
Saling Menguatkan.
Sistem Ekonomi Pancasila Telah Tercantum Dalam Uud 1945 Pasal 33. Dalam Pasal
Dijelaskan Terkait Susunan Perekonomian Dan Wewenang Negara Mengatur
Kegiatan Ekonomi.
Konstitusi Ekonomi Indonesia Adalah Sistem Ekonomi Pancasila Dengan Arah
Kebijakan Ekonomi Yang Mengutamakan Kemakmuran Masyarakat Daripada
Kemakmuran Individu. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Pembangunan Ekonomi Bukan
Hanya Tertuju Pada Individu Atau Golongan Tertentu, Tetap Secara Merata.

3.Apakah Manfaat Mempelajari Sistem Perekonomian Indonesia ?


Jawab:

Ada Beragam Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi. Namun, Manfaat Mempelajari


Ilmu Ekonomi Yang Paling Utama Yakni Mampu Membantu Menyelesaikan
Masalah Ekonomi. Masalah Ekonomi Sendiri Merupakan Masalah Antara
Keinginan Yang Tidak Terbatas Dengan Sumber Daya. Tak Hanya Itu, Masalah
Juga Bisa Terjadi Dengan Barang Dan Jasa Yang Terbatas.

Akibatnya, Terbentuk Jarak Antara Kebutuhan Manusia Yang Tidak Terbatas


Dengan Alat Pemuas Kebutuhan Yang Terbatas. Kebutuhan Yakni Hasrat Yang
Muncul Dalam Diri Manusia. Jika Tidak Terpenuhi Maka Mampu Mempengaruhi
Kelangsungan Hidupnya. Sedangkan, Keinginan Yaitu Hasrat Yang Muncul Dalam
Diri Manusia. Jika Tidak Terpenuhi, Maka Tidak Akan Mempengaruhi
Kelangsungan Hidupnya.

Sehingga, Masyarakat Luas Bisa Membedakan Antara Keinginan Dan Kebutuhan


Dengan Mempelajari Ilmu Ekonomi. Selain Itu Juga Mengajarkan Manusia Sikap
Menyesuaikan Diri Untuk Masalah Ekonomi Tersebut.

Manusia Harus Dapat Menggunakan Sumber Daya Yang Terbatas. Tujuannya


Adalah Untuk Menghasilkan Barang Atau Jasa. Agar Nantinya Dapat Mengimbangi
Keinginan Manusia Yang Juga Tidak Terbatas.

Adapun Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi Lainnya Secara Lebih Rinci Adalah
Sebagai Berikut:

• Memberikan Pemahaman Atas Potensi Kebijakan Ekonomi


• Memberikan Pemahaman Atas Keterbatasan Kebijakan Ekonomi

• Membantu Memahami Bentuk Perilaku Ekonomi Di Dunia Nyata Secara Lebih


Baik

• Membantu Lebih Mahir Atau Ahli Dalam Menyelesaikan Masalah Ekonomi

Tujuan Sistem Ekonomi

1. Menentukan Apa, Berapa Banyak Dan Bagaimana Produk ‐Produk Dan Jasa ‐
Jasa Yang Dibutuhkan Akan Dihasilkan.

2. Mengalokasikan Produk Nasional Bruto (Pnb) Untuk Konsumsi Rumah Tangga,


Konsumsi Masyarakat, Penggantian Stok Modal, Investasi.

3. Mendistribusikan Pendapatan Nasional (Pn), Diantara Anggota Masyarakat :


Sebagai Upah/ Gaji, Keuntungan Perusahaan, Bunga Dan Sewa.

4. Memelihara Dan Meningkatkan Hubungan Ekonomi Dengan Luar Negeri


NAMA : PERONIKA CHAYANI SIHOMBING

NIM : 20105629

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid -19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor -impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi. George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun n egeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : PHAULYNA HARTININGSIH PANGADILANG

NIM : 20105587

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : RIZKA RAHMADHANI LUBIS

NIM : 19105267

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
 Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
 Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
 Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
 Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : Ruth Desy Nataline Tambunan

NIM : 20105610

PRODI : Manajeman sore b semester 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESI

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : Vanessa

NIM : 20105620

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ?


Berikan Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk


menjalankan perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu,
sistem ekonomi juga bisa diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur
perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan.
Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya terkait sistem ekonomi, salah satunya
Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem Ekonomi Indonesia yang
disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang


terdiri atas sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang
saling mempengaruhi satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-
problem, produksi, distribusi, konsumsi yang merupakan problem dasar setiap
perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada
tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi
bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan
kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip


dari Modul Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
 Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan
istiadat. Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
 Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan
ekonomi ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya
menjalankan aturan yang ditetapkan.
 Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang
memberikan masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi
pada mekanisme pasar. Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan
untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
 Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini
merupakan campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah
dan swasta, hal ini bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya
ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan


Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem
ekonomi yang sesuai dengan nilai kebangsaan seperti gotong royong dan saling
menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah tercantum dalam UUD 1945 pasal 33.
Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian dan wewenang negara
mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah
kebijakan ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada
kemakmuran individu. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan
hanya tertuju pada individu atau golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi
Indonesia, ada beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada
Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan
ekonomi di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat
-sifat Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan
derajat kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang
berakal, merdeka, dan memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk
sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi di Indonesia harus menempatkan manusia di
posisi yang paling tinggi dari pada faktor produksi, modal, dan lain-lainnya.

3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat
persatuan dan kesatuan para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti,
bentuk sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan
rakyat.Inti ekonomi yang berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana
setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando,


Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang
diterapkan di Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya
terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi
Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk
rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam
pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah
berkewajiban memperlihatkan kode dan bimbingan serta membuat iklim yang sehat
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap
warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya
dalam membangun perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam
sistem perekonomian kita lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan
kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan


bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan
potensi dan daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat.

Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang


Dasar 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi


ekonomi tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial
dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami
kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini
menyebabkan perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau
penurunan drastis karena perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai
pegerakan yang kurang stabil. Perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh adanya
pandemi Covid-19.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai
penyebaran pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya
jumlah konsumsi Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang
melayani Rumah Tangga (LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi
pengaruh atas kontraksi pada Produk Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di
Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi dan menyebabkan
perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan dari 5,04
persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29
persen .

Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen.
Hal ini karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun
2020 sedangkan anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai
dengan fokus Pemerintah untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen
menjadi 1,94 persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia.
Penurunan investasi lebih besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja.
Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan impor dengan pihak luar negeri juga
mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70 persen pada ekspor dan -7,69
persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan impor terjadi
penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan


guna memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan
kebijakan dengan konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh
komponen bangsa. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun
harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah sebagai peran utama pada
pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah Daerah berperan
strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi serta
memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur
utama guna mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah
dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan
pemulihan ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam
kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut
dengan positif oleh masyarakat dan pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai
rancangan Pemerintah guna memulihkan ekonomi Indonesia yang telah mengalami
kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan


ekonomi Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan
masyarakat. Kebijakan ini dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri,
peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi
moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan bersamaan sinergi antara pemegang
kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan institusi terkait.

Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19


sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020.
Hal ini disebabkan adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) sehingga menimbulkan lockdown kepada beberapa kota bertujuan
memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Peraturan ini menyebabkan
meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal maupun non formal.
Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk


kebutuhan sehari-hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat
berpengaruh dengan kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan
PSBB menyebabkan masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi
udara. Dapat dilihat pendapatan pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar
lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya penggunaan transportasi udara
mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat menjalankan kunjungan
wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali dimana pendapatan
mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya
pandemi Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen
(IHK) yang menurun tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya
Indonesia mengalami deflasi dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen
dimana angka ini menjadi angka terendah dan jauh dari target Pemerintah yang
tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan
masyarakat karena keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan
lancar bertujuan memulihkan perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak


negatif pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Selain itu, kebijakan ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku
usaha termasuk UMKM. Kebijakan fiskal mempunyai 3  (tiga) stimulus sebagai
pergerakan perubahan, yaitu:

1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat


penunjukan pejabat perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat
pencairan belanja bantuan sosial dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan
percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi dengan kebiasaan yang baru
secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca pandemi, dan
penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan


Pasal 21, pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22,
pengurangan pajak penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain
relaksasi pajak penghasilan, pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan
proses ekspor impor. Percepatan ekspor impor di utamakan untuk pedagang
terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan ekspor dan impor
(manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor melalui
ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara


melalui relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan


tujuan tahun 2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen.
Relaksasi akan berkaitan dengan alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan
antar program serta mandatory spending. Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja
Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS, Penerbitan SUN dan SBSN
untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor korporasi dan/atau investor
ritel.  Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL, dana abadi
pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari
sejak Anda di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di
bangku perkuliahan. Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah
keseluruhan kegiatan. Karena pada dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah
bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler (1970), seorang praktisi ekonomi
Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih untuk mampu memecahkan
masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu masyarakat dapat
memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa memahami
sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda
perlu memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi.
Mengetahui mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting
terutama bagi Anda seorang pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami
ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam menentukan pilihan karir, menentukan
keputusan Anda dalam memecahkan persoalan perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya


perusahaan seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga
bagimana Anda melakukan proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh
keputusan-keputusan pemerintah terhadap  sistem ekonomi domestik maupun
keputusan yang dilakukan oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi
global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri
dengan mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap
sistem ekonomi memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya, Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan
saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang


merugikan bagi masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan
tanggapan melalui media massa atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem
ekonomi di Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang
bagi beberapa orang salah satunya usaha di bidang sosial.

Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar
negara Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam
melakukan kegiatan ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan.


Pada dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka
usaha, belajar semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara
dimana Anda tinggal. Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan
mempelajari unsur-unsur ekonomi salah satunya mengenai keuangan.
Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu
ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil
maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup
Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok
sosial / masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan
bersifat teliti (cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau
mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat
khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat
mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak
terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam


berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara
adalah perekonomian suatu negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan
pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : Yoga Aditya Pasaribu

NIM : 19105357

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
 Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
 Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
 Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
 Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi Rumah
Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT)
padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk Domestik
Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi dan
menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunandari
5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah
Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan masyarakat
terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan pada sektor
pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya penggunaan
transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat menjalankan
kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali dimana pendapatan
mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat daripendapatan hotel dan
restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL, dana
abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : YULAN DAMAYANI

NIM : 20105607

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
Nama : Anju Tumanggor
Nim : 20105624
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: Menurut rujukan dari Bappenas, sistem ekonomi Indonesia, walaupun dengan
perumusan yang agak beragam, telah dimuat di berbagai ketetapan perundang-undangan.
Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33, sistem ekonomi dirumuskan
sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45
sebelum di amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini
sebenarnya telah tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD
1945, setelah diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem
ekonomi Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional”. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam
Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai
berikut :
 Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan struktural ekonomi nasional dan posisi Indonesia
dalam perekonomian dunia.
 Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sektor negara.
 Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan
cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi Indonesia
telah diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya pakar ekonomi senior
Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya merupakan
ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu diatur oleh negara…”
(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-16
di dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih USD940,9
miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang paling menonjol di
Indonesia, menyumbang 45 persen dari pekerja lokal (dibandingkan dengan hanya
sepertiganya pada tahun 1990). Ini diikuti oleh sektor pertanian yang mempekerjakan 34
persen pekerja lokal (turun dari 56 persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk
manufaktur) yang menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam
beberapa tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan
dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara khusus,
perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas domestik daripada
ekspor, yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-2009. Sebelum krisis
ekonomi Asia melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia berada di peringkat ke-22 dunia
dengan nilai Rp624.337 miliar. Nilai ini setara dengan pendapatan tahunan per kapita
sekitar AUD705. Perekonomian berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh
pada tahun 1999 didukung oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahun-
tahun pertumbuhan ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20
ekonomi teratas dunia, menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan dasar
keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya penerapannya
ekonomi Indonesia :
 Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal- hal
yang dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur oleh
negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam menciptakan Badan Usaha
Milik Negara atau BUMN.
 Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem perekonomian
Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan dengan tujuan usaha
kolektif yang memakai dasar asas kekeluargaan.
 Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang
diharapkan akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi kemungkinan
adanya penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya, dalam hal ini sumber daya
manusia.
Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari tujuan pembangunan
sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara umum, tujuan ekonomi Indonesia
mengikuti ide- ide dengan garis besar :
Peningkatan pendapatan perkapita negara.
 Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
 Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
 Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
 Mengurangi kesenjangan sosial.
 Meningkatkan kapasitas produksi
 Meningkatkan investasi.
 Menurunkan angka kemiskinan.
 Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
 Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peran penting,
termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti BBM, beras, dan
listrik. Dalam hal nilai tambah, sektor industri menyumbang 40 persen dari PDB pada
tahun 2015. Investasi asing langsung yang signifikan dan insentif pemerintah telah
menempatkan industri ini untuk pertumbuhan di masa depan.Sektor industri utama
meliputi minyak bumi dan gas alam, tekstil dan pakaian jadi, pertambangan, alas kaki,
kayu lapis, karet dan pupuk kimia. Sektor jasa sama pentingnya bagi perekonomian
Indonesia, menyumbang 43 persen dari PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya
menyumbang 14 persen. Mitra dagang utama Indonesia adalah Jepang, Cina, Singapura,
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan tatanan penyelenggaraan
kegiatan ekonomi, yang terpenting dalam kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara
sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga
dapat diperluas, yaitu kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus
mendapat peluang yang besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah
yang didukung oleh lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber
dari ajaran agama dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi
Indonesia.Nilai ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan kepemilikan.
Alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan Tuhan, sehingga hakiki
kepemilikan tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu, walaupun diatur dalam sistem
kepemilikan, maka kepemilikan atas alam menjadi kepemilikan bersama (umum), bukan
kepemilikan individu. Ini tidak berarti bahwa kepemilikan individu tidak diakui. Sila
ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang
yang beragama memiliki tujuan berekonomi yang tidak hanya untuk mencari
kesejahteraan di dunia saja, tetapi juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya bermanfaat bagi
dirinya, tetapi juga bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya, dan masyarakat lainnya.
Sila ketuhanan juga sangat penting dalam menjalankan perekonomian, karena kegiatan
perekonomian harus berjalan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu kejujuran dan keadilan.
Seperti yang sudah kita ketahui, kegiatan ekonomi melibatkan banyak pelaku ekonomi
yang sering kali tidak kita kenal, contohnya di pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa
agar tercipta suatu keadilan, hanya pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku
jujur. Demikian pula dalam pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan jujur
dalam menjalankan sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak. Kaitan antara
sila ketuhanan dan kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan dan kejujuran, masih
bisa diperluas seperti penerapan sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama.
Sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama juga memiliki peluang untuk
dipraktikkan di Indonesia. Pada hakikatnya, alam dan kekayaan yang ada di dalamnya
adalah milik Tuhan. Manusia hanya diberi amanah untuk mengelolanya. Dalam sistem
kepemilikan, kepemilikan atas alam adalah kepemilikan bersama bukan kepemilikan
individual. Sehingga agar terstruktur, kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh
pemerintahan, sesuai dengan Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945. perbedaan dalam pandangan
hidup, juga menggambarkan ciri khas dari suatu bangsa. Tetapi celakanya, dalam
kehidupan dunia sekarang ini, perbedaan di antara sistem sering menimbulkan pertikaian
(konflik). Hal ini sebagai akibat dari kenyataan bahwa dalam kehidupan bernegara saling
ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah merupakan kenyataan yang tidak dapat
dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling ketergantungan tersebut, selalu timbul
usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada. Kalau kita mengamati perkembangan
kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan suatu negara yang sering mengalami
keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin disebabkan karena sistem ekonomi yang dianut
oleh negara yang bersangkutan pada dasarnya belum sesuai dengan pandangan hidup
bangsanya, atau tidak sesuai lagi dengan pandangan hidup masyarakat. Dikatakan tidak
sesuai lagi, karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat telah mengalami perubahan
sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai. Demikian pula keguncangan bisa
terjadi karena kurang memadainya pengetahuan masyarakat mengenai sistem ekonomi
yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi sumber ketidakstabilan. Atau
kalaupun kestabilan dapat dipertahankan, keseluruhan dinamika yang berlangsung di
dalam sistem tersebut tidak dapat memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
Akibatnya dapat melahirkan opini yang menyalahkan sistem yang dianut, padahal sistem
tersebut pada hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup dari bangsa yang
bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan hakikinya
setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari bangsanya. Usaha
memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti dengan memberi penerangan kepada masyarakat. Penerangan dapat
bersifat sempit tetapi dapat juga bersifat luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi
penerangan yang diberikan hanya terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas,
apabila materi yang diberikan di samping menyangkut sistem yang dianut juga
menyangkut sistem lainnya yang dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem
ekonomi dimaksudkan juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di
dalam diri para anggota masyarakat. Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk
penerangan yang bersifat luas, mungkin akan menghasilkan akibat yang tidak
dikehendaki. Belum memadainya daya analisis anggota masyarakat atau banyaknya
waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat menyebabkan para anggota masyarakat
berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara lain dianggap lebih baik. Tetapi bila
kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi yang dianut adalah benar-benar merupakan
perwujudan dari pandangan hidup bangsa, kiranya tidak perlu merasa ragu-ragu memilih
dan menerapkan sistem yang demikian. Tinggal yang dibutuhkan adalah kewaspadaan
untuk menghadapi dan memperbaiki penyimpangan yang mungkin terjadi dan siap
merespons setiap perubahan yang akan terjadi pula. Manusia hidup di dalam masyarakat
pada tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam kebutuhan. Berbagai kebutuhan
ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi demi mempertahankan hidup.
Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu
masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada dalam dirinya dan
masyarakat, dan selanjutnya membentuk apa yang dinamakan kebudayaan. Dalam
masyarakat yang atheis, kebutuhan manusia dimaksudkan hanya mencakup kedua macam
kebutuhan seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat yang religi atau ber-
Ketuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam kebutuhan tersebut,
diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil hubungan antara manusia
dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini perlu digarisbawahi, karena
segala persoalan atau pembahasaan yang menyangkut ekonomi Indonesia, baik sistem
maupun segala peraturan-peraturan yang berlaku akan bertitik tolak dari ketiga macam
kebutuhan tersebut. Di samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan" dan "pemenuhan
kebutuhan" itu sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang. Tetapi tidak
jarang terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang terjadi,
jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik, maka
usaha penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang mungkin
terpikirkan sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya menuntut pemecahan
dengan mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi
mungkin ia menuntut pemecahan dalam bentuk tindakan yang akibatnya dapat
menimbulkan kejutan kepada sebagian anggota masyarakat. Tindakan ini memang
tindakan yang tidak dapat dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh,
bahwa masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya
bila dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang
menganut paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat
berbentuk perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan jaminan keamanan.
Kebutuhan ini merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama
di dalam suatu masyarakat, bukan hidup seorang diri. Robinson Crusoe adalah tipikal
orang yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan
saudara.
Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi. Kalaupun itu
akan terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi dan bukan merupakan
bagian dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia
melakukan usaha produksi. Produksi merupakan kegiatan manusia dengan mengubah
sumber-sumber yang ada menjadi pemuas kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan
resource allocation atau alokasi sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari
ekonomi mikro. Kegiatan produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa
untuk memenuhi kebutuhan tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam
(scarce resources). Sedangkan tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih
baik. Kegiatan produksi di dalam suatu masyarakat adalah suatu proses di mana para
anggota masyarakat melakukan kerja sama. Kerja sama dalam hal ini menjadi penting
artinya, karena dalam banyak kesempatan ia akan memberi hasil yang lebih besar bila
dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha yang dilakukan secara orang per orang. Di
lain pihak, usaha untuk melakukan produksi juga tercipta dengan adanya persaingan di
antara para produsen. Persaingan di antara produsen menciptakan efisiensi di mana yang
berkualitas produknya, dialah yang akan unggul. Seorang ekonom akan mempelajari
kondisi seperti apa yang memungkinkan sumber-sumber daya dialokasikan ke dalam
penggunaan yang paling berharga (valuable uses) Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi
dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam fungsi. Pemilik sumber daya (resource
owners) meningkatkan produktivitas melalui spesialisasi yang kooperatif yang akan
mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi ekonomi yang memfasilitasi adanya
kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya spesialisasi dalam fungsi tersebut, para
anggota masyarakat menjadi saling bergantung satu dengan yang lain. Tetapi saling
ketergantungan di antara anggota masyarakat di dalam proses kerja sama ini
menimbulkan beberapa pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui keterangan-keterangan
penting yang dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta sumber-sumber di
dalam suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi sosial, keputusan
menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang pun yang akan
mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi dan
keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan adanya organisasi.
Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi kepada
anggota masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi berbagai macam masalah
yang harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan terciptanya spesialisasi dan kerja
sama, tercipta juga hubungan sosial. Sudah barang tentu terdapat bermacam-macam
hubungan sosial, misalnya hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah yang
merupakan hasil dari penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid
yang timbul sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam
proses ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam hubungannya
(dalam hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan benda-benda konsumsi dan
hubungan yang terjadi dalam bentuk seperti ini dinamakan hubungan ekonomi. Untuk
dapat mengerti sistem hubungan sosial yang muncul dalam proses produksi, pertama kita
harus mengenal beberapa hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari
keseluruhan hubungan yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul
dari kepemilikan alat-alat produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la
merupakan kekayaan yang diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh norma
sosial yang diakui keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-peraturan serta
dilindungi oleh adanya sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan sosial yang
dimaksudkan Kepemilikan alat produksi akan menentukan bagaimana ia digunakan dan
selanjutnya menentukan bentuk kerja sama yang akan berlaku. Bentuk kepemilikan alat-
alat produksi membentuk dasar dan prinsip prinsip organisasi, hubungan produksi dan
distribusi. Seperti diketahui, alat-alat produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal,
akan tetapi tenaga kerja manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian
terhadap tenaga kerja perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan
di lain pihak dapat menjadi “alat” yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain di
luar dirinya. Kemungkinan ini akan menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana
kemerdekaan manusia harus ditempatkan di dalam hubungan sosial yang timbul dari
proses produksi. Demikian pula halnya dengan alat-alat produksi selain tenaga kerja,
karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia digunakan, sehingga dalam hubungan
sosial ia memerlukan pengaturan Pada masa yang lampau pernah terjadi diskusi di
berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi mana yang tepat diterapkan di Indonesia
sebagai negara yang sedang berkembang. Perdebatan berkisar pada penerapan "teknologi
madya" (intermediate technology). Secara umum, teknologi madya terletak antara dua
macam teknologi yakni teknologi tradisional (traditional technology) dan teknologi
mutakhir (the latest technology). Penanganan masalah-masalah ekonomi di atas dalam
masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda satu sama lain. Dalam perekonomian
bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian sumber daya ekonomi, pilihan di
Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi madya itu berbeda pengertiannya antara
negara satu dengan lainnya. Bagi kita mungkin merupakan teknologi mutakhir, tetapi bagi
negara industri maju mungkin sudah dinyatakan sebagai teknologi "usang". Pada
hakikatnya penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih ditekankan pada metode yang
bersifat padat karya (labour intensive) dalam rangka usaha mengurangi pengangguran.
Masalah distribusi pendapatan (distribution of income), sejak zaman dahulu hingga
sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap pemerintah. Setiap pemerintah
yang bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan yang layak (equitable
distribution of income). Tetapi pada sistem perekonomian "bebas", pendapatan bukan saja
dicapai dari kerja tetapi dicapai pula dari harta kekayaan. Di negara-negara Eropa Barat
banyak pihak menentang pendapatan yang dicapai tanpa kerja, yang melahirkan istilah
"unearned income". Distribusi pendapatan yang merata 100% tidak pernah akan dicapai
dalam kenyataan mengingat bahwa:
1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang
memotivasi orang untuk bekerja giat;
2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity); contoh: para
ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena mereka membantu
penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah ahli bedah relatif sedikit.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat, kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan
membentuk barang dan jasa yang sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau
perbaikan seperti kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang
memenuhi kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari
system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan kepada
kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika kelompok dapat menetap
dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk masyarakat yang dipaksa menjadi
nomaden, pertumbuhan cenderung mandek dan itu membatasi peluang. Ini adalah
ekonomi yang dapat membantu, tetapi terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti
negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis.
Nama : ARDY PUTRA SANJAYA
Nim : 20105617
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: Menurut rujukan dari Bappenas, sistem ekonomi Indonesia, walaupun dengan
perumusan yang agak beragam, telah dimuat di berbagai ketetapan perundang-undangan.
Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33, sistem ekonomi dirumuskan
sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45
sebelum di amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini
sebenarnya telah tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD
1945, setelah diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem
ekonomi Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional”. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam
Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai
berikut :
 Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan struktural ekonomi nasional dan posisi Indonesia
dalam perekonomian dunia.
 Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sektor negara.
 Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan
cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi Indonesia
telah diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya pakar ekonomi senior
Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya merupakan
ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu diatur oleh negara…”
(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-16
di dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih USD940,9
miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang paling menonjol di
Indonesia, menyumbang 45 persen dari pekerja lokal (dibandingkan dengan hanya
sepertiganya pada tahun 1990). Ini diikuti oleh sektor pertanian yang mempekerjakan 34
persen pekerja lokal (turun dari 56 persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk
manufaktur) yang menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam
beberapa tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan
dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara khusus,
perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas domestik daripada
ekspor, yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-2009. Sebelum krisis
ekonomi Asia melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia berada di peringkat ke-22 dunia
dengan nilai Rp624.337 miliar. Nilai ini setara dengan pendapatan tahunan per kapita
sekitar AUD705. Perekonomian berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh
pada tahun 1999 didukung oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahun-
tahun pertumbuhan ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20
ekonomi teratas dunia, menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan dasar
keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya penerapannya
ekonomi Indonesia :
 Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal- hal
yang dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur oleh
negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam menciptakan Badan Usaha
Milik Negara atau BUMN.
 Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem perekonomian
Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan dengan tujuan usaha
kolektif yang memakai dasar asas kekeluargaan.
 Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang
diharapkan akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi kemungkinan
adanya penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya, dalam hal ini sumber daya
manusia.
Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari tujuan pembangunan
sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara umum, tujuan ekonomi Indonesia
mengikuti ide- ide dengan garis besar :
Peningkatan pendapatan perkapita negara.
 Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
 Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
 Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
 Mengurangi kesenjangan sosial.
 Meningkatkan kapasitas produksi
 Meningkatkan investasi.
 Menurunkan angka kemiskinan.
 Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
 Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peran penting,
termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti BBM, beras, dan
listrik. Dalam hal nilai tambah, sektor industri menyumbang 40 persen dari PDB pada
tahun 2015. Investasi asing langsung yang signifikan dan insentif pemerintah telah
menempatkan industri ini untuk pertumbuhan di masa depan.Sektor industri utama
meliputi minyak bumi dan gas alam, tekstil dan pakaian jadi, pertambangan, alas kaki,
kayu lapis, karet dan pupuk kimia. Sektor jasa sama pentingnya bagi perekonomian
Indonesia, menyumbang 43 persen dari PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya
menyumbang 14 persen. Mitra dagang utama Indonesia adalah Jepang, Cina, Singapura,
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan tatanan penyelenggaraan
kegiatan ekonomi, yang terpenting dalam kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara
sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga
dapat diperluas, yaitu kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus
mendapat peluang yang besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah
yang didukung oleh lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber
dari ajaran agama dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi
Indonesia.Nilai ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan kepemilikan.
Alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan Tuhan, sehingga hakiki
kepemilikan tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu, walaupun diatur dalam sistem
kepemilikan, maka kepemilikan atas alam menjadi kepemilikan bersama (umum), bukan
kepemilikan individu. Ini tidak berarti bahwa kepemilikan individu tidak diakui. Sila
ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang
yang beragama memiliki tujuan berekonomi yang tidak hanya untuk mencari
kesejahteraan di dunia saja, tetapi juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya bermanfaat bagi
dirinya, tetapi juga bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya, dan masyarakat lainnya.
Sila ketuhanan juga sangat penting dalam menjalankan perekonomian, karena kegiatan
perekonomian harus berjalan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu kejujuran dan keadilan.
Seperti yang sudah kita ketahui, kegiatan ekonomi melibatkan banyak pelaku ekonomi
yang sering kali tidak kita kenal, contohnya di pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa
agar tercipta suatu keadilan, hanya pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku
jujur. Demikian pula dalam pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan jujur
dalam menjalankan sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak. Kaitan antara
sila ketuhanan dan kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan dan kejujuran, masih
bisa diperluas seperti penerapan sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama.
Sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama juga memiliki peluang untuk
dipraktikkan di Indonesia. Pada hakikatnya, alam dan kekayaan yang ada di dalamnya
adalah milik Tuhan. Manusia hanya diberi amanah untuk mengelolanya. Dalam sistem
kepemilikan, kepemilikan atas alam adalah kepemilikan bersama bukan kepemilikan
individual. Sehingga agar terstruktur, kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh
pemerintahan, sesuai dengan Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945. perbedaan dalam pandangan
hidup, juga menggambarkan ciri khas dari suatu bangsa. Tetapi celakanya, dalam
kehidupan dunia sekarang ini, perbedaan di antara sistem sering menimbulkan pertikaian
(konflik). Hal ini sebagai akibat dari kenyataan bahwa dalam kehidupan bernegara saling
ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah merupakan kenyataan yang tidak dapat
dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling ketergantungan tersebut, selalu timbul
usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada. Kalau kita mengamati perkembangan
kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan suatu negara yang sering mengalami
keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin disebabkan karena sistem ekonomi yang dianut
oleh negara yang bersangkutan pada dasarnya belum sesuai dengan pandangan hidup
bangsanya, atau tidak sesuai lagi dengan pandangan hidup masyarakat. Dikatakan tidak
sesuai lagi, karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat telah mengalami perubahan
sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai. Demikian pula keguncangan bisa
terjadi karena kurang memadainya pengetahuan masyarakat mengenai sistem ekonomi
yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi sumber ketidakstabilan. Atau
kalaupun kestabilan dapat dipertahankan, keseluruhan dinamika yang berlangsung di
dalam sistem tersebut tidak dapat memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
Akibatnya dapat melahirkan opini yang menyalahkan sistem yang dianut, padahal sistem
tersebut pada hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup dari bangsa yang
bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan hakikinya
setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari bangsanya. Usaha
memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti dengan memberi penerangan kepada masyarakat. Penerangan dapat
bersifat sempit tetapi dapat juga bersifat luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi
penerangan yang diberikan hanya terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas,
apabila materi yang diberikan di samping menyangkut sistem yang dianut juga
menyangkut sistem lainnya yang dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem
ekonomi dimaksudkan juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di
dalam diri para anggota masyarakat. Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk
penerangan yang bersifat luas, mungkin akan menghasilkan akibat yang tidak
dikehendaki. Belum memadainya daya analisis anggota masyarakat atau banyaknya
waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat menyebabkan para anggota masyarakat
berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara lain dianggap lebih baik. Tetapi bila
kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi yang dianut adalah benar-benar merupakan
perwujudan dari pandangan hidup bangsa, kiranya tidak perlu merasa ragu-ragu memilih
dan menerapkan sistem yang demikian. Tinggal yang dibutuhkan adalah kewaspadaan
untuk menghadapi dan memperbaiki penyimpangan yang mungkin terjadi dan siap
merespons setiap perubahan yang akan terjadi pula. Manusia hidup di dalam masyarakat
pada tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam kebutuhan. Berbagai kebutuhan
ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi demi mempertahankan hidup.
Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu
masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada dalam dirinya dan
masyarakat, dan selanjutnya membentuk apa yang dinamakan kebudayaan. Dalam
masyarakat yang atheis, kebutuhan manusia dimaksudkan hanya mencakup kedua macam
kebutuhan seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat yang religi atau ber-
Ketuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam kebutuhan tersebut,
diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil hubungan antara manusia
dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini perlu digarisbawahi, karena
segala persoalan atau pembahasaan yang menyangkut ekonomi Indonesia, baik sistem
maupun segala peraturan-peraturan yang berlaku akan bertitik tolak dari ketiga macam
kebutuhan tersebut. Di samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan" dan "pemenuhan
kebutuhan" itu sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang. Tetapi tidak
jarang terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang terjadi,
jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik, maka
usaha penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang mungkin
terpikirkan sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya menuntut pemecahan
dengan mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi
mungkin ia menuntut pemecahan dalam bentuk tindakan yang akibatnya dapat
menimbulkan kejutan kepada sebagian anggota masyarakat. Tindakan ini memang
tindakan yang tidak dapat dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh,
bahwa masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya
bila dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang
menganut paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat
berbentuk perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan jaminan keamanan.
Kebutuhan ini merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama
di dalam suatu masyarakat, bukan hidup seorang diri. Robinson Crusoe adalah tipikal
orang yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan
saudara.
Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi. Kalaupun itu
akan terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi dan bukan merupakan
bagian dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia
melakukan usaha produksi. Produksi merupakan kegiatan manusia dengan mengubah
sumber-sumber yang ada menjadi pemuas kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan
resource allocation atau alokasi sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari
ekonomi mikro. Kegiatan produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa
untuk memenuhi kebutuhan tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam
(scarce resources). Sedangkan tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih
baik. Kegiatan produksi di dalam suatu masyarakat adalah suatu proses di mana para
anggota masyarakat melakukan kerja sama. Kerja sama dalam hal ini menjadi penting
artinya, karena dalam banyak kesempatan ia akan memberi hasil yang lebih besar bila
dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha yang dilakukan secara orang per orang. Di
lain pihak, usaha untuk melakukan produksi juga tercipta dengan adanya persaingan di
antara para produsen. Persaingan di antara produsen menciptakan efisiensi di mana yang
berkualitas produknya, dialah yang akan unggul. Seorang ekonom akan mempelajari
kondisi seperti apa yang memungkinkan sumber-sumber daya dialokasikan ke dalam
penggunaan yang paling berharga (valuable uses) Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi
dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam fungsi. Pemilik sumber daya (resource
owners) meningkatkan produktivitas melalui spesialisasi yang kooperatif yang akan
mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi ekonomi yang memfasilitasi adanya
kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya spesialisasi dalam fungsi tersebut, para
anggota masyarakat menjadi saling bergantung satu dengan yang lain. Tetapi saling
ketergantungan di antara anggota masyarakat di dalam proses kerja sama ini
menimbulkan beberapa pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui keterangan-keterangan
penting yang dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta sumber-sumber di
dalam suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi sosial, keputusan
menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang pun yang akan
mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi dan
keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan adanya organisasi.
Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi kepada
anggota masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi berbagai macam masalah
yang harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan terciptanya spesialisasi dan kerja
sama, tercipta juga hubungan sosial. Sudah barang tentu terdapat bermacam-macam
hubungan sosial, misalnya hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah yang
merupakan hasil dari penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid
yang timbul sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam
proses ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam hubungannya
(dalam hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan benda-benda konsumsi dan
hubungan yang terjadi dalam bentuk seperti ini dinamakan hubungan ekonomi. Untuk
dapat mengerti sistem hubungan sosial yang muncul dalam proses produksi, pertama kita
harus mengenal beberapa hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari
keseluruhan hubungan yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul
dari kepemilikan alat-alat produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la
merupakan kekayaan yang diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh norma
sosial yang diakui keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-peraturan serta
dilindungi oleh adanya sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan sosial yang
dimaksudkan Kepemilikan alat produksi akan menentukan bagaimana ia digunakan dan
selanjutnya menentukan bentuk kerja sama yang akan berlaku. Bentuk kepemilikan alat-
alat produksi membentuk dasar dan prinsip prinsip organisasi, hubungan produksi dan
distribusi. Seperti diketahui, alat-alat produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal,
akan tetapi tenaga kerja manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian
terhadap tenaga kerja perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan
di lain pihak dapat menjadi “alat” yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain di
luar dirinya. Kemungkinan ini akan menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana
kemerdekaan manusia harus ditempatkan di dalam hubungan sosial yang timbul dari
proses produksi. Demikian pula halnya dengan alat-alat produksi selain tenaga kerja,
karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia digunakan, sehingga dalam hubungan
sosial ia memerlukan pengaturan Pada masa yang lampau pernah terjadi diskusi di
berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi mana yang tepat diterapkan di Indonesia
sebagai negara yang sedang berkembang. Perdebatan berkisar pada penerapan "teknologi
madya" (intermediate technology). Secara umum, teknologi madya terletak antara dua
macam teknologi yakni teknologi tradisional (traditional technology) dan teknologi
mutakhir (the latest technology). Penanganan masalah-masalah ekonomi di atas dalam
masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda satu sama lain. Dalam perekonomian
bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian sumber daya ekonomi, pilihan di
Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi madya itu berbeda pengertiannya antara
negara satu dengan lainnya. Bagi kita mungkin merupakan teknologi mutakhir, tetapi bagi
negara industri maju mungkin sudah dinyatakan sebagai teknologi "usang". Pada
hakikatnya penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih ditekankan pada metode yang
bersifat padat karya (labour intensive) dalam rangka usaha mengurangi pengangguran.
Masalah distribusi pendapatan (distribution of income), sejak zaman dahulu hingga
sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap pemerintah. Setiap pemerintah
yang bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan yang layak (equitable
distribution of income). Tetapi pada sistem perekonomian "bebas", pendapatan bukan saja
dicapai dari kerja tetapi dicapai pula dari harta kekayaan. Di negara-negara Eropa Barat
banyak pihak menentang pendapatan yang dicapai tanpa kerja, yang melahirkan istilah
"unearned income". Distribusi pendapatan yang merata 100% tidak pernah akan dicapai
dalam kenyataan mengingat bahwa:
1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang
memotivasi orang untuk bekerja giat;
2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity); contoh: para
ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena mereka membantu
penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah ahli bedah relatif sedikit.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat, kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan
membentuk barang dan jasa yang sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau
perbaikan seperti kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang
memenuhi kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari
system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan kepada
kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika kelompok dapat menetap
dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk masyarakat yang dipaksa menjadi
nomaden, pertumbuhan cenderung mandek dan itu membatasi peluang. Ini adalah
ekonomi yang dapat membantu, tetapi terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti
negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis.
Nama : Calvin
Nim : 20105616
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan
analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: Menurut rujukan dari Bappenas, sistem ekonomi Indonesia, walaupun

dengan perumusan yang agak beragam, telah dimuat di berbagai ketetapan

perundang-undangan. Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33,

sistem ekonomi dirumuskan sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai

usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang

produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-

besar kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45

sebelum di amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga

ayat ini sebenarnya telah tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia.

Namun pada UUD 1945, setelah diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara

eksplisit merumuskan sistem ekonomi Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional

diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta

dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.

Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam Demokrasi Ekonomi yang

berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut :

• Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap

manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah

menimbulkan dan mempertahankan kelemahan struktural ekonomi


nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.

• Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi

negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya

kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.

• Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu

kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang

merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).

Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi

Indonesia telah diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya

pakar ekonomi senior

Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya

merupakan ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu

diatur oleh negara…”

(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).

Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan

terbesar ke-16 di dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai

kurang lebih USD940,9 miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah

pemberi kerja yang paling menonjol di Indonesia, menyumbang 45 persen dari

pekerja lokal (dibandingkan dengan hanya sepertiganya pada tahun 1990). Ini

diikuti oleh sektor pertanian yang mempekerjakan 34 persen pekerja lokal (turun

dari 56 persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk manufaktur) yang

menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam beberapa

tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan

dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara

khusus, perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas

domestik daripada ekspor, yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-

2009. Sebelum krisis ekonomi Asia melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia
berada di peringkat ke-22 dunia dengan nilai Rp624.337 miliar. Nilai ini setara

dengan pendapatan tahunan per kapita sekitar AUD705. Perekonomian

berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh pada tahun 1999 didukung

oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahuntahun pertumbuhan

ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20 ekonomi teratas

dunia, menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan

dasar keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya

penerapannya ekonomi Indonesia :

• Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal-

hal yang dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang

banyak diatur oleh negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam

menciptakan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

• Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem

perekonomian Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan

dengan tujuan usaha kolektif yang memakai dasar asas kekeluargaan.

• Adanya Serikat Pekerja


Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang

diharapkan akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi

kemungkinan adanya penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya,

dalam hal ini sumber daya manusia.

Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

yang berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari


tujuan pembangunan sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara

umum, tujuan ekonomi Indonesia mengikuti ide- ide dengan garis besar :

Peningkatan pendapatan perkapita negara.

• Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.


• Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
• Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
• Mengurangi kesenjangan sosial. Meningkatkan kapasitas produksi
Meningkatkan investasi.
• Menurunkan angka kemiskinan.
• Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
• Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas

hidup masyarakat.

Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan

peran penting, termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok

seperti BBM, beras, dan listrik. Dalam hal nilai tambah, sektor industri

menyumbang 40 persen dari PDB pada tahun 2015. Investasi asing langsung yang

signifikan dan insentif pemerintah telah menempatkan industri ini untuk

pertumbuhan di masa depan.Sektor industri utama meliputi minyak bumi dan gas

alam, tekstil dan pakaian jadi, pertambangan, alas kaki, kayu lapis, karet dan

pupuk kimia. Sektor jasa sama pentingnya bagi perekonomian Indonesia,

menyumbang 43 persen dari PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya

menyumbang 14 persen. Mitra dagang utama Indonesia adalah Jepang, Cina,

Singapura,

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa

saudara dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam

lingkungan pekerjaan saudara. Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting

dengan tatanan penyelenggaraan kegiatan ekonomi, yang terpenting dalam

kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara sesuai dengan sifat-sifat Tuhan,


seperti kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga dapat diperluas, yaitu

kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus mendapat peluang

yang besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah yang

didukung oleh lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang

bersumber dari ajaran agama dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam

Sistem Ekonomi Indonesia.Nilai ketuhanan juga memiliki implikasi penting

terhadap tatanan kepemilikan. Alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya

adalah ciptaan Tuhan, sehingga hakiki kepemilikan tetap menjadi milik Tuhan.

Oleh karena itu, walaupun diatur dalam sistem kepemilikan, maka kepemilikan

atas alam menjadi kepemilikan bersama (umum), bukan kepemilikan individu. Ini

tidak berarti bahwa kepemilikan individu tidak diakui. Sila ketuhanan juga

memiliki implikasi penting terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang

beragama memiliki tujuan berekonomi yang tidak hanya untuk mencari

kesejahteraan di dunia saja, tetapi juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya

bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya,

dan masyarakat lainnya. Sila ketuhanan juga sangat penting dalam menjalankan

perekonomian, karena kegiatan perekonomian harus berjalan sesuai dengan sifat

-sifat Tuhan yaitu kejujuran dan keadilan. Seperti yang sudah kita ketahui,

kegiatan ekonomi melibatkan banyak pelaku ekonomi yang sering kali tidak kita

kenal, contohnya di pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa agar tercipta

suatu keadilan, hanya pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku

jujur. Demikian pula dalam pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan

jujur dalam menjalankan sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak.

Kaitan antara sila ketuhanan dan kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan

dan kejujuran, masih bisa diperluas seperti penerapan sistem ekonomi yang

didasarkan pada ajaran agama. Sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran

agama juga memiliki peluang untuk dipraktikkan di Indonesia. Pada hakikatnya,

alam dan kekayaan yang ada di dalamnya adalah milik Tuhan. Manusia hanya
diberi amanah untuk mengelolanya. Dalam sistem kepemilikan, kepemilikan atas

alam adalah kepemilikan bersama bukan kepemilikan individual. Sehingga agar

terstruktur, kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh pemerintahan, sesuai

dengan Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945. perbedaan dalam pandangan hidup, juga

menggambarkan ciri khas dari suatu bangsa. Tetapi celakanya, dalam kehidupan

dunia sekarang ini, perbedaan di antara sistem sering menimbulkan pertikaian

(konflik). Hal ini sebagai akibat dari kenyataan bahwa dalam kehidupan

bernegara saling ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah merupakan

kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling

ketergantungan tersebut, selalu timbul usaha manipulasi terhadap hubungan

yang ada. Kalau kita mengamati perkembangan kehidupan bangsa-bangsa di

dunia, kita menemukan suatu negara yang sering mengalami keguncangan

ekonomi. Hal itu mungkin disebabkan karena sistem ekonomi yang dianut oleh

negara yang bersangkutan pada dasarnya belum sesuai dengan pandangan

hidup bangsanya, atau tidak sesuai lagi dengan pandangan hidup masyarakat.

Dikatakan tidak sesuai lagi, karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat

telah mengalami perubahan sebagai akibat dari perkembangan yang telah

dicapai. Demikian pula keguncangan bisa terjadi karena kurang memadainya

pengetahuan masyarakat mengenai sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa

tersebut sehingga menjadi sumber ketidakstabilan. Atau kalaupun kestabilan

dapat dipertahankan, keseluruhan dinamika yang berlangsung di dalam sistem

tersebut tidak dapat memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Akibatnya dapat melahirkan opini yang menyalahkan sistem yang dianut, padahal

sistem tersebut pada hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup dari

bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa

penting dan hakikinya setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem

ekonomi dari bangsanya. Usaha memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah

dirumuskan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan memberi


penerangan kepada masyarakat. Penerangan dapat bersifat sempit tetapi dapat

juga bersifat luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi penerangan yang

diberikan hanya terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas, apabila materi

yang diberikan di samping menyangkut sistem yang dianut juga menyangkut

sistem lainnya yang dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem

ekonomi dimaksudkan juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa

kecintaan di dalam diri para anggota masyarakat. Memang harus diakui dengan

menerapkan bentuk penerangan yang bersifat luas, mungkin akan menghasilkan

akibat yang tidak dikehendaki. Belum memadainya daya analisis anggota

masyarakat atau banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat

menyebabkan para anggota masyarakat berpendapat bahwa sistem yang dianut

oleh negara lain dianggap lebih baik. Tetapi bila kita bisa membuktikan bahwa

sistem ekonomi yang dianut adalah benar-benar merupakan perwujudan dari

pandangan hidup bangsa, kiranya tidak perlu merasa ragu-ragu memilih dan

menerapkan sistem yang demikian. Tinggal yang dibutuhkan adalah

kewaspadaan untuk menghadapi dan memperbaiki penyimpangan yang mungkin

terjadi dan siap merespons setiap perubahan yang akan terjadi pula. Manusia

hidup di dalam masyarakat pada tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-

macam kebutuhan. Berbagai kebutuhan ini mencakup kebutuhan badaniah, yang

harus dipenuhi demi mempertahankan hidup. Kebutuhan lain berasal dari

kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu masyarakat,

ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada dalam dirinya dan

masyarakat, dan selanjutnya membentuk apa yang dinamakan kebudayaan.

Dalam masyarakat yang atheis, kebutuhan manusia dimaksudkan hanya

mencakup kedua macam kebutuhan seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi

masyarakat yang religi atau berKetuhanan seperti masyarakat Indonesia, di

samping kedua macam kebutuhan tersebut, diakui adanya kebutuhan spiritual

yang timbul sebagai hasil hubungan antara manusia dengan penciptanya, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini perlu digarisbawahi, karena segala persoalan atau

pembahasaan yang menyangkut ekonomi Indonesia, baik sistem maupun segala

peraturan-peraturan yang berlaku akan bertitik tolak dari ketiga macam

kebutuhan tersebut. Di samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan" dan

"pemenuhan kebutuhan" itu sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling

menunjang. Tetapi tidak jarang terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang

disebut pertama yang terjadi, jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan.

Tetapi bila terjadi suatu konflik, maka usaha penanggulangannya mungkin tidak

akan segampang seperti yang mungkin terpikirkan sebelumnya. Masalahnya

mungkin saja bukan hanya menuntut pemecahan dengan mengorbankan suatu

bentuk kebutuhan demi memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi mungkin ia

menuntut pemecahan dalam bentuk tindakan yang akibatnya dapat menimbulkan

kejutan kepada sebagian anggota masyarakat. Tindakan ini memang tindakan

yang tidak dapat dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh,

bahwa masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit

sifatnya bila dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-

negara yang menganut paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau

sifatnya dapat berbentuk perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan

jaminan keamanan. Kebutuhan ini merupakan akibat langsung dari kenyataan

bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu masyarakat, bukan hidup seorang

diri. Robinson Crusoe adalah tipikal orang yang dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya secara mandiri.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa

saudara dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam

lingkungan pekerjaan saudara.

Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi.

Kalaupun itu akan terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi
dan bukan merupakan bagian dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi

kebutuhannya, manusia melakukan usaha produksi. Produksi merupakan

kegiatan manusia dengan mengubah sumber-sumber yang ada menjadi pemuas

kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan resource allocation atau alokasi

sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari ekonomi mikro. Kegiatan

produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa untuk memenuhi

kebutuhan tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam (scarce

resources). Sedangkan tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih

baik. Kegiatan produksi di dalam suatu masyarakat adalah suatu proses di mana

para anggota masyarakat melakukan kerja sama. Kerja sama dalam hal ini

menjadi penting artinya, karena dalam banyak kesempatan ia akan memberi hasil

yang lebih besar bila dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha yang

dilakukan secara orang per orang. Di lain pihak, usaha untuk melakukan produksi

juga tercipta dengan adanya persaingan di antara para produsen. Persaingan di

antara produsen menciptakan efisiensi di mana yang berkualitas produknya,

dialah yang akan unggul. Seorang ekonom akan mempelajari kondisi seperti apa

yang memungkinkan sumber-sumber daya dialokasikan ke dalam penggunaan

yang paling berharga (valuable uses) Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi

dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam fungsi. Pemilik sumber daya

(resource owners) meningkatkan produktivitas melalui spesialisasi yang

kooperatif yang akan mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi ekonomi

yang memfasilitasi adanya kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya

spesialisasi dalam fungsi tersebut, para anggota masyarakat menjadi saling

bergantung satu dengan yang lain. Tetapi saling ketergantungan di antara

anggota masyarakat di dalam proses kerja sama ini menimbulkan beberapa

pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui keterangan-keterangan penting yang

dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta sumber-sumber di dalam

suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi sosial, keputusan


menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang pun yang

akan mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi

dan keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan

adanya organisasi.

Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi

kepada anggota masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi

berbagai macam masalah yang harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan

terciptanya spesialisasi dan kerja sama, tercipta juga hubungan sosial. Sudah

barang tentu terdapat bermacam-macam hubungan sosial, misalnya hubungan

antara yang memerintah dan yang diperintah yang merupakan hasil dari

penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid yang timbul

sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam

proses ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam

hubungannya (dalam hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan

untuk memenuhi kebutuhan manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan

benda-benda konsumsi dan hubungan yang terjadi dalam bentuk seperti ini

dinamakan hubungan ekonomi. Untuk dapat mengerti sistem hubungan sosial

yang muncul dalam proses produksi, pertama kita harus mengenal beberapa

hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari keseluruhan hubungan

yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul dari kepemilikan

alat-alat produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la

merupakan kekayaan yang diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh

norma sosial yang diakui keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-

peraturan serta dilindungi oleh adanya sanksi terhadap pelanggaran peraturan-

peraturan sosial yang dimaksudkan Kepemilikan alat produksi akan menentukan

bagaimana ia digunakan dan selanjutnya menentukan bentuk kerja sama yang

akan berlaku. Bentuk kepemilikan alatalat produksi membentuk dasar dan prinsip
prinsip organisasi, hubungan produksi dan distribusi. Seperti diketahui, alat-alat

produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal, akan tetapi tenaga kerja

manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian terhadap

tenaga kerja perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah

pemilik dan di lain pihak dapat menjadi “alat” yang dimiliki oleh manusia lainnya

atau badan lain di luar dirinya. Kemungkinan ini akan menimbulkan pertanyaan,

yakni bagaimana kemerdekaan manusia harus ditempatkan di dalam hubungan

sosial yang timbul dari proses produksi. Demikian pula halnya dengan alat-alat

produksi selain tenaga kerja, karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia

digunakan, sehingga dalam hubungan sosial ia memerlukan pengaturan Pada

masa yang lampau pernah terjadi diskusi di berbagai kalangan di Indonesia

tentang teknologi mana yang tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara yang

sedang berkembang. Perdebatan berkisar pada penerapan "teknologi madya"

(intermediate technology). Secara umum, teknologi madya terletak antara dua

macam teknologi yakni teknologi tradisional (traditional technology) dan

teknologi mutakhir (the latest technology). Penanganan masalah-masalah

ekonomi di atas dalam masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda satu

sama lain. Dalam perekonomian bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian

sumber daya ekonomi, pilihan di Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi

madya itu berbeda pengertiannya antara negara satu dengan lainnya. Bagi kita

mungkin merupakan teknologi mutakhir, tetapi bagi negara industri maju

mungkin sudah dinyatakan sebagai teknologi "usang". Pada hakikatnya

penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih ditekankan pada metode yang

bersifat padat karya (labour intensive) dalam rangka usaha mengurangi

pengangguran. Masalah distribusi pendapatan (distribution of income), sejak

zaman dahulu hingga sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap

pemerintah. Setiap pemerintah yang bijaksana tentu mendambakan adanya


distribusi pendapatan yang layak (equitable distribution of income). Tetapi pada

sistem perekonomian "bebas", pendapatan bukan saja dicapai dari kerja tetapi

dicapai pula dari harta kekayaan. Di negara-negara Eropa Barat banyak pihak

menentang pendapatan yang dicapai tanpa kerja, yang melahirkan istilah

"unearned income". Distribusi pendapatan yang merata 100% tidak pernah akan

dicapai dalam kenyataan mengingat bahwa:

1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang

memotivasi orang untuk bekerja giat;

2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity);

contoh: para ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena

mereka membantu penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah

ahli bedah relatif sedikit. Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat,

kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan membentuk barang dan jasa yang

sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau perbaikan seperti

kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang memenuhi

kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari

system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan

kepada kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika

kelompok dapat menetap dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk

masyarakat yang dipaksa menjadi nomaden, pertumbuhan cenderung mandek

dan itu membatasi peluang. Ini adalah ekonomi yang dapat membantu, tetapi

terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti negara yang menganut sistem

ekonomi kapitalis.
Nama : Lidya Ananda Putri
Nim : 20105556
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 3 : SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.
Jawab: Menurut rujukan dari Bappenas, sistem ekonomi Indonesia, walaupun dengan
perumusan yang agak beragam, telah dimuat di berbagai ketetapan perundang-undangan.
Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33, sistem ekonomi dirumuskan
sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” (ayat 3). Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45
sebelum di amandemen maupun di UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini
sebenarnya telah tersirat jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD
1945, setelah diamandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem
ekonomi Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional”. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam
Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai
berikut :
 Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan struktural ekonomi nasional dan posisi Indonesia
dalam perekonomian dunia.
 Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sektor negara.
 Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan
cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Selain di UUD 1945 dan GBHN 1993 itu, berbagai gagasan sistem ekonomi Indonesia
telah diutarakan oleh berbagai pakar ekonomi Indonesia. Misalnya pakar ekonomi senior
Indonesia mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya merupakan
ekonomi yang dijalankan oleh dunia usaha swasta walaupun perlu diatur oleh negara…”
(Widjojo Nitisastro. “The Socio-Economic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-16
di dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih USD940,9
miliar (2016). Pada tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang paling menonjol di
Indonesia, menyumbang 45 persen dari pekerja lokal (dibandingkan dengan hanya
sepertiganya pada tahun 1990). Ini diikuti oleh sektor pertanian yang mempekerjakan 34
persen pekerja lokal (turun dari 56 persen pada tahun 1990) dan sektor industri (termasuk
manufaktur) yang menyumbang 21 persen pekerja lokal (menjadi lebih menonjol dalam
beberapa tahun terakhir) .Perekonomian Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan
dengan negara tetangganya di Asia, seperti Singapura dan Thailand. Secara khusus,
perekonomian Indonesia sebagian besar didorong oleh aktivitas domestik daripada
ekspor, yang membantu meredamnya dari krisis global 2008-2009. Sebelum krisis
ekonomi Asia melanda pada tahun 1997, PDB Indonesia berada di peringkat ke-22 dunia
dengan nilai Rp624.337 miliar. Nilai ini setara dengan pendapatan tahunan per kapita
sekitar AUD705. Perekonomian berkontraksi pada tahun 1998, tetapi kembali tumbuh
pada tahun 1999 didukung oleh peningkatan belanja pemerintah dan konsumen. Tahun-
tahun pertumbuhan ekonomi berikutnya telah mengangkat Indonesia ke dalam 20
ekonomi teratas dunia, menjadikannya sebagai anggota kelompok negara G20.

Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia

Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan dasar
keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya penerapannya
ekonomi Indonesia :
 Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal- hal
yang dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur oleh
negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam menciptakan Badan Usaha
Milik Negara atau BUMN.
 Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem perekonomian
Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan dengan tujuan usaha
kolektif yang memakai dasar asas kekeluargaan.
 Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang
diharapkan akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi kemungkinan
adanya penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya, dalam hal ini sumber daya
manusia.
Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari tujuan pembangunan
sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara umum, tujuan ekonomi Indonesia
mengikuti ide- ide dengan garis besar :
Peningkatan pendapatan perkapita negara.
 Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
 Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
 Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
 Mengurangi kesenjangan sosial.
 Meningkatkan kapasitas produksi
 Meningkatkan investasi.
 Menurunkan angka kemiskinan.
 Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
 Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peran penting,
termasuk mengatur harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti BBM, beras, dan
listrik. Dalam hal nilai tambah, sektor industri menyumbang 40 persen dari PDB pada
tahun 2015. Investasi asing langsung yang signifikan dan insentif pemerintah telah
menempatkan industri ini untuk pertumbuhan di masa depan.Sektor industri utama
meliputi minyak bumi dan gas alam, tekstil dan pakaian jadi, pertambangan, alas kaki,
kayu lapis, karet dan pupuk kimia. Sektor jasa sama pentingnya bagi perekonomian
Indonesia, menyumbang 43 persen dari PDB pada 2015. Di sisi lain, pertanian hanya
menyumbang 14 persen. Mitra dagang utama Indonesia adalah Jepang, Cina, Singapura,
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan saudara.
Jawab: Nilai Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan tatanan penyelenggaraan
kegiatan ekonomi, yang terpenting dalam kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara
sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga
dapat diperluas, yaitu kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus
mendapat peluang yang besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah
yang didukung oleh lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber
dari ajaran agama dan kearifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi
Indonesia.Nilai ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan kepemilikan.
Alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan Tuhan, sehingga hakiki
kepemilikan tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu, walaupun diatur dalam sistem
kepemilikan, maka kepemilikan atas alam menjadi kepemilikan bersama (umum), bukan
kepemilikan individu. Ini tidak berarti bahwa kepemilikan individu tidak diakui. Sila
ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tujuan yang ingin dicapai. Seseorang
yang beragama memiliki tujuan berekonomi yang tidak hanya untuk mencari
kesejahteraan di dunia saja, tetapi juga kemuliaan di akhirat. Tidak hanya bermanfaat bagi
dirinya, tetapi juga bermanfaat untuk keluarganya, tetangganya, dan masyarakat lainnya.
Sila ketuhanan juga sangat penting dalam menjalankan perekonomian, karena kegiatan
perekonomian harus berjalan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu kejujuran dan keadilan.
Seperti yang sudah kita ketahui, kegiatan ekonomi melibatkan banyak pelaku ekonomi
yang sering kali tidak kita kenal, contohnya di pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa
agar tercipta suatu keadilan, hanya pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku
jujur. Demikian pula dalam pemerintahan, pemerintahan harus bersikap adil dan jujur
dalam menjalankan sistem perekonomian, tidak memihak salah satu pihak. Kaitan antara
sila ketuhanan dan kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas keadilan dan kejujuran, masih
bisa diperluas seperti penerapan sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama.
Sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama juga memiliki peluang untuk
dipraktikkan di Indonesia. Pada hakikatnya, alam dan kekayaan yang ada di dalamnya
adalah milik Tuhan. Manusia hanya diberi amanah untuk mengelolanya. Dalam sistem
kepemilikan, kepemilikan atas alam adalah kepemilikan bersama bukan kepemilikan
individual. Sehingga agar terstruktur, kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh
pemerintahan, sesuai dengan Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945. perbedaan dalam pandangan
hidup, juga menggambarkan ciri khas dari suatu bangsa. Tetapi celakanya, dalam
kehidupan dunia sekarang ini, perbedaan di antara sistem sering menimbulkan pertikaian
(konflik). Hal ini sebagai akibat dari kenyataan bahwa dalam kehidupan bernegara saling
ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah merupakan kenyataan yang tidak dapat
dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling ketergantungan tersebut, selalu timbul
usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada. Kalau kita mengamati perkembangan
kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan suatu negara yang sering mengalami
keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin disebabkan karena sistem ekonomi yang dianut
oleh negara yang bersangkutan pada dasarnya belum sesuai dengan pandangan hidup
bangsanya, atau tidak sesuai lagi dengan pandangan hidup masyarakat. Dikatakan tidak
sesuai lagi, karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat telah mengalami perubahan
sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai. Demikian pula keguncangan bisa
terjadi karena kurang memadainya pengetahuan masyarakat mengenai sistem ekonomi
yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi sumber ketidakstabilan. Atau
kalaupun kestabilan dapat dipertahankan, keseluruhan dinamika yang berlangsung di
dalam sistem tersebut tidak dapat memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
Akibatnya dapat melahirkan opini yang menyalahkan sistem yang dianut, padahal sistem
tersebut pada hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup dari bangsa yang
bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan hakikinya
setiap anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari bangsanya. Usaha
memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti dengan memberi penerangan kepada masyarakat. Penerangan dapat
bersifat sempit tetapi dapat juga bersifat luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi
penerangan yang diberikan hanya terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas,
apabila materi yang diberikan di samping menyangkut sistem yang dianut juga
menyangkut sistem lainnya yang dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem
ekonomi dimaksudkan juga untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di
dalam diri para anggota masyarakat. Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk
penerangan yang bersifat luas, mungkin akan menghasilkan akibat yang tidak
dikehendaki. Belum memadainya daya analisis anggota masyarakat atau banyaknya
waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat menyebabkan para anggota masyarakat
berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara lain dianggap lebih baik. Tetapi bila
kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi yang dianut adalah benar-benar merupakan
perwujudan dari pandangan hidup bangsa, kiranya tidak perlu merasa ragu-ragu memilih
dan menerapkan sistem yang demikian. Tinggal yang dibutuhkan adalah kewaspadaan
untuk menghadapi dan memperbaiki penyimpangan yang mungkin terjadi dan siap
merespons setiap perubahan yang akan terjadi pula. Manusia hidup di dalam masyarakat
pada tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam kebutuhan. Berbagai kebutuhan
ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi demi mempertahankan hidup.
Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu
masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada dalam dirinya dan
masyarakat, dan selanjutnya membentuk apa yang dinamakan kebudayaan. Dalam
masyarakat yang atheis, kebutuhan manusia dimaksudkan hanya mencakup kedua macam
kebutuhan seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat yang religi atau ber-
Ketuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam kebutuhan tersebut,
diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil hubungan antara manusia
dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini perlu digarisbawahi, karena
segala persoalan atau pembahasaan yang menyangkut ekonomi Indonesia, baik sistem
maupun segala peraturan-peraturan yang berlaku akan bertitik tolak dari ketiga macam
kebutuhan tersebut. Di samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan" dan "pemenuhan
kebutuhan" itu sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang. Tetapi tidak
jarang terjadi bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang terjadi,
jelas ia tidak akan menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik, maka
usaha penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang mungkin
terpikirkan sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya menuntut pemecahan
dengan mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi
mungkin ia menuntut pemecahan dalam bentuk tindakan yang akibatnya dapat
menimbulkan kejutan kepada sebagian anggota masyarakat. Tindakan ini memang
tindakan yang tidak dapat dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh,
bahwa masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya
bila dibandingkan dengan masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang
menganut paham atheis. Kebutuhan manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat
berbentuk perorangan atau kolektif, seperti kebutuhan akan jaminan keamanan.
Kebutuhan ini merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama
di dalam suatu masyarakat, bukan hidup seorang diri. Robinson Crusoe adalah tipikal
orang yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contoh aplikasinya dalam lingkungan pekerjaan
saudara.
Jawab: kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin terjadi. Kalaupun itu
akan terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi dan bukan merupakan
bagian dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia
melakukan usaha produksi. Produksi merupakan kegiatan manusia dengan mengubah
sumber-sumber yang ada menjadi pemuas kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut dengan
resource allocation atau alokasi sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari
ekonomi mikro. Kegiatan produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa
untuk memenuhi kebutuhan tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam
(scarce resources). Sedangkan tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih
baik. Kegiatan produksi di dalam suatu masyarakat adalah suatu proses di mana para
anggota masyarakat melakukan kerja sama. Kerja sama dalam hal ini menjadi penting
artinya, karena dalam banyak kesempatan ia akan memberi hasil yang lebih besar bila
dibandingkan dengan penjumlahan hasil usaha yang dilakukan secara orang per orang. Di
lain pihak, usaha untuk melakukan produksi juga tercipta dengan adanya persaingan di
antara para produsen. Persaingan di antara produsen menciptakan efisiensi di mana yang
berkualitas produknya, dialah yang akan unggul. Seorang ekonom akan mempelajari
kondisi seperti apa yang memungkinkan sumber-sumber daya dialokasikan ke dalam
penggunaan yang paling berharga (valuable uses) Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi
dalam produksi dibutuhkan spesialisasi dalam fungsi. Pemilik sumber daya (resource
owners) meningkatkan produktivitas melalui spesialisasi yang kooperatif yang akan
mengarah pada kebutuhan akan suatu organisasi ekonomi yang memfasilitasi adanya
kerja sama. Dalam prosesnya, dengan adanya spesialisasi dalam fungsi tersebut, para
anggota masyarakat menjadi saling bergantung satu dengan yang lain. Tetapi saling
ketergantungan di antara anggota masyarakat di dalam proses kerja sama ini
menimbulkan beberapa pertanyaan. Robinson Crusoe mengetahui keterangan-keterangan
penting yang dia butuhkan dan mengalokasikan tenaga kerja serta sumber-sumber di
dalam suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di dalam ekonomi sosial, keputusan
menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan ada seorang pun yang akan
mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik produksi dan
keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan adanya organisasi.
Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi kepada
anggota masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi berbagai macam masalah
yang harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan terciptanya spesialisasi dan kerja
sama, tercipta juga hubungan sosial. Sudah barang tentu terdapat bermacam-macam
hubungan sosial, misalnya hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah yang
merupakan hasil dari penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid
yang timbul sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam
proses ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam hubungannya
(dalam hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan benda-benda konsumsi dan
hubungan yang terjadi dalam bentuk seperti ini dinamakan hubungan ekonomi. Untuk
dapat mengerti sistem hubungan sosial yang muncul dalam proses produksi, pertama kita
harus mengenal beberapa hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari
keseluruhan hubungan yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul
dari kepemilikan alat-alat produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la
merupakan kekayaan yang diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh norma
sosial yang diakui keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-peraturan serta
dilindungi oleh adanya sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan sosial yang
dimaksudkan Kepemilikan alat produksi akan menentukan bagaimana ia digunakan dan
selanjutnya menentukan bentuk kerja sama yang akan berlaku. Bentuk kepemilikan alat-
alat produksi membentuk dasar dan prinsip prinsip organisasi, hubungan produksi dan
distribusi. Seperti diketahui, alat-alat produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal,
akan tetapi tenaga kerja manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian
terhadap tenaga kerja perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan
di lain pihak dapat menjadi “alat” yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain di
luar dirinya. Kemungkinan ini akan menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana
kemerdekaan manusia harus ditempatkan di dalam hubungan sosial yang timbul dari
proses produksi. Demikian pula halnya dengan alat-alat produksi selain tenaga kerja,
karena pemilikan akan menentukan bagaimana ia digunakan, sehingga dalam hubungan
sosial ia memerlukan pengaturan Pada masa yang lampau pernah terjadi diskusi di
berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi mana yang tepat diterapkan di Indonesia
sebagai negara yang sedang berkembang. Perdebatan berkisar pada penerapan "teknologi
madya" (intermediate technology). Secara umum, teknologi madya terletak antara dua
macam teknologi yakni teknologi tradisional (traditional technology) dan teknologi
mutakhir (the latest technology). Penanganan masalah-masalah ekonomi di atas dalam
masing-masing sistem ekonomi yang ada berbeda satu sama lain. Dalam perekonomian
bebas (liberal), masalah-masalah pengalokasian sumber daya ekonomi, pilihan di
Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi madya itu berbeda pengertiannya antara
negara satu dengan lainnya. Bagi kita mungkin merupakan teknologi mutakhir, tetapi bagi
negara industri maju mungkin sudah dinyatakan sebagai teknologi "usang". Pada
hakikatnya penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih ditekankan pada metode yang
bersifat padat karya (labour intensive) dalam rangka usaha mengurangi pengangguran.
Masalah distribusi pendapatan (distribution of income), sejak zaman dahulu hingga
sekarang merupakan masalah yang memusingkan setiap pemerintah. Setiap pemerintah
yang bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan yang layak (equitable
distribution of income). Tetapi pada sistem perekonomian "bebas", pendapatan bukan saja
dicapai dari kerja tetapi dicapai pula dari harta kekayaan. Di negara-negara Eropa Barat
banyak pihak menentang pendapatan yang dicapai tanpa kerja, yang melahirkan istilah
"unearned income". Distribusi pendapatan yang merata 100% tidak pernah akan dicapai
dalam kenyataan mengingat bahwa:
1. pendapatan yang dicapai merupakan salah satu di antara banyak faktor yang
memotivasi orang untuk bekerja giat;
2. pendapatan yang dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan (scarcity); contoh: para
ahli bedah di mana-mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena mereka membantu
penyelamatan jiwa pasien mereka, tetapi oleh karena jumlah ahli bedah relatif sedikit.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, adat istiadat, kepercayaan, dan tradisi masyarakat akan
membentuk barang dan jasa yang sedang diproduksi. karena tidak ada upaya evolusi atau
perbaikan seperti kelemahan sistem ekonomi pasar. Ini hanyalah siklus berulang yang
memenuhi kebutuhan dasar sambil memberikan manfaat dasar. Manfaat mempelajari
system perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi Indonesia menunjukkan kepada
kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika kelompok dapat menetap
dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk masyarakat yang dipaksa menjadi
nomaden, pertumbuhan cenderung mandek dan itu membatasi peluang. Ini adalah
ekonomi yang dapat membantu, tetapi terbuka untuk cepat diliputi oleh orang lain seperti
negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis.
NAMA : Francan jaya manalu

NIM : 20105621

PRODI : MANAJEMEN SORE B

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : PUTRY CHAN

NIM : 20105579

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : VANIA AZKA SHADILLAH

NIM : 20105582

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : Nadila Nawasdia Ramlan

NIM : 20105606

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
• Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
• Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
• Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
• Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : GHEA PUTRI AMALINA

NIM : 19105266

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sistem Ekonomi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menjalankan
perekonomian serta mengatasi permasalahan ekonomi.Selain itu, sistem ekonomi juga bisa
diartikan sebagai aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatanekonomi untuk meraih suatu tujuan. Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya
terkait sistem ekonomi, salah satunya Sanusi, sebagaimana disebutkan dalam buku Sistem
Ekonomi Indonesia yang disusun oleh Darwin Damanik dkk.

Sanusi mengungkapkan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas
sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi
satu sama lain dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem, produksi, distribusi,
konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.Lebih lanjut Darwin Damanik
dkk menjelaskan, sistem ekonomi pada tiap-tiap negara dipengaruhi oleh sejumlah
faktor.Faktor-faktor itu meliputi ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur
ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan kerangka dalam melakukan pembangunan ekonomi di
suatu negara.

Jenis-jenis sistem ekonomi dibagi menjadi empat kelompok, sebagaimana dikutip dari Modul
Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X karya Cucu Risa Asmarani :
 Sistem ekonomi tradisional, artinya sistem ini berkaitan erat dengan adat dan istiadat.
Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam jangka waktu yang pendek.
 Sistem ekonomi komando atau terpusat, pada sistem ini seluruh kebijakan ekonomi
ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan aturan yang
ditetapkan.
 Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan
masyarakat kebebasan dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar.
Intinya, negara memberi masyarakat kebebasan untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
 Sistem ekonomi campuran, sesuai dengan namanya maka sistem ini merupakan
campuran berarti mengombinasikan interaksi antara pemerintah dan swasta, hal ini
bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber
daya vital oleh kelompok tertentu.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.Sistem ekonomi Pancasila telah
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam pasal dijelaskan terkait susunan perekonomian
dan wewenang negara mengatur kegiatan ekonomi.
Konstitusi ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila dengan arah kebijakan
ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat daripada kemakmuran individu. Hal
ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya tertuju pada individu atau
golongan tertentu, tetap secara merata.
Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi IndonesiaMasih dari buku Sistem Ekonomi Indonesia, ada
beberapa nilai pada sistem ekonomi di Indonesia yang berpacu pada Pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan menjadi satu hal yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi
di Indonesia. Kegiatan ekonomi harus berlandaskan sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti
kejujuran dan keadilan.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menempatkan manusia sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Dalam kaitannya, manusia adalah makhluk yang berakal, merdeka, dan
memiliki derajat sama di hadapan Tuhan dan makhluk sosial lainnya.Jadi, sistem ekonomi
di Indonesia harus menempatkan manusia di posisi yang paling tinggi dari pada faktor
produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Sistem ekonomi Indonesia harus dibangun berdasarkan pondasi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan
para pelaku ekonomi.
4. Nilai Kerakyatan
Pada nilai kerakyatan ditunjukkan dengan tegaknya demokrasi ekonomi. Berarti, bentuk
sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat.Inti ekonomi yang
berkedaulatan rakyat, adalah ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi, sistem ekonomi dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat.

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi yakni potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan perjuangan warga negaranya dalam membangun
perekonomian. Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
lantaran bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yakni sebagai
berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi insan dan bangsa lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sangat secara umum dikuasai serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia yakni pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Dasar
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Selain tercantum dalam klarifikasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai impian sosial dengan ciri-cirinya.

2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa saudara dan


dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan
yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran


pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi
Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk
Domestik Bruto (PDB). Konsumsi di Indonesia tidak terkendali karena situasi yang terjadi
dan menyebabkan perekonomian pada konsumsi Rumah Tangga (RT) mengalami penurunan
dari 5,04 persen menjadi -2,63 persen dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani
Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .
Konsumsi Pemerintah mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94 persen. Hal ini
karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan
anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah
untuk penanggulangan pandemi di Indonesia.

idak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen menjadi 1,94
persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Penurunan investasi lebih
besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas perdagangan yaitu ekspor dan
impor dengan pihak luar negeri juga mengalami penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70
persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan
impor terjadi penurunan yang drastis mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi
perekonomian.

Melihat kontraksi pada tahun 2020 Pemerintah mengeluarkan strategi kebijakan guna
memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah optimis melaksanakan kebijakan dengan
konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh Pemerintah Daerah
sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Pemerintah
Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi
serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah mempunyai tolak ukur utama guna
mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan yang telah dirancang dalam APBD.

Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun
kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh masyarakat dan
pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah guna memulihkan
ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.

Kebijakan dari Pemerintah adalah mengalokasikan dana APBN untuk pemulihan ekonomi
Indonesia bertujuan perekonomian dapat pulih dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha
serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga kebijakan akan dilaksanakan
bersamaan sinergi antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan
institusi terkait.
Kondisi perekonomian Indonesia setelah mengalami kontraksi. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi perekonomian Indonesia mulai awal kuartal II tahun 2020. Hal ini disebabkan
adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menimbulkan
lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekomian pada perusahaan formal
maupun non formal. Penurunan perekonomian menyebabkan munculnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang
seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan
memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.

Kontraksi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi udara sangat berpengaruh dengan
kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB menyebabkan
masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi udara. Dapat dilihat pendapatan
pada sektor pelayanan udara berkurang sekitar lebih dari Rp200 Miliar. Terbatasnya
penggunaan transportasi udara mengakibatkan wisatawan asing maupun lokal tidak dapat
menjalankan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini sangat berdampak kepada kota Bali
dimana pendapatan mereka cukup banyak dari wisatawan yang sedang berkunjung dilihat dari
pendapatan hotel dan restoran yang menurun sekitar 50 persen dari biasanya.

Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya pandemi
Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menurun
tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran. Faktanya Indonesia mengalami deflasi
dengan tingkat inflasi berada pada 1,68 persen dimana angka ini menjadi angka terendah dan
jauh dari target Pemerintah yang tercantum pada PMK No.124/PMK.010/2017.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat karena
keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar bertujuan memulihkan
perekonomian Indonesia.

Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif
pada perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan
ini bertujuan agar menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM.
Kebijakan fiskal mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
1. Percepatan belanja Pemerintah

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan pejabat


perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial
dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini mengarahkan agar dapat adaptasi
dengan kebiasaan yang baru secara bertahap, menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca
pandemi, dan penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

2. Relaksasi pajak penghasilan

Pemerintah meringankan besaran pajak dengan menanggung pajak penghasilan Pasal 21,
pembebasan impor pajak penghasilan yang terdapat pada Pasal 22, pengurangan pajak
penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan,
pemerintah melakukan simplifikasi dan percepatan proses ekspor impor. Percepatan ekspor
impor di utamakan untuk pedagang terkemuka, penyederhanaan dana pengurangan pembatasan
ekspor dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis), dan layanan ekspor-impor
melalui ekosistem logistik nasional.

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan kebijakan Keuangan Negara melalui


relaksasi APBN.

Relaksasi APBN mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun
2023 akan kembali seperti semua ke level maksimal 3 persen. Relaksasi akan berkaitan dengan
alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program serta mandatory spending.
Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN, investor
korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif antara lain SAL,
dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum.

3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Mungkin kita sudah mempelajari tentang sistem ekonomi berulang kari sejak Anda
di bangku Sekolah Menengah Pertama mungkin hingga Anda duduk di bangku perkuliahan.
Memahami sistem ekonomi berarti memahami sebuah keseluruhan kegiatan. Karena pada
dasarnya kita bekerja dan terus hidup adalah bagian dari kegiatan ekonomi.George Stigler
(1970), seorang praktisi ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa masyarakat dipilih
untuk mampu memecahkan masalah ekonomi.Pertanyaannya adalah seberapa mampu
masyarakat dapat memecahkan masalah perekonomian.Beliau juga mengatakan bahwa
memahami sistem ekonomi membutuhkan dua hal; komunikasi dan juga pengetahuan ekonomi
secara umum.Selain apa yang dikatakan oleh George Stigler, berikut kenapa Anda perlu
memahami sistem ekonomi.

Salah satu fungsi sistem ekonomi adalah sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Mengetahui
mengenai sistem ekonomi dan situasi ekonomi adalah hal penting terutama bagi Anda seorang
pengusaha.Bagi seorang karyawan, memahami ekonomi dapat menjadi pedoman Anda dalam
menentukan pilihan karir, menentukan keputusan Anda dalam memecahkan persoalan
perusahaan.

Bagi seorang pebisnis, mengetahui sistem ekonomi dapat menentukan jalannya perusahaan
seperti pendistribusian barang atau jasa, pasar yang dituju dan juga bagimana Anda melakukan
proses pemasaran.

Seluruh aktivitas bisnis yang berjalan di suatu negara juga dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi domestik maupun keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah lain yang disebut dengan sistem ekonomi global.

Mengetahui sistem ekonomi juga berarti turut serta dalam membangun negeri dengan
mengawasi jalannya pemerintah.Keputusan-keputusan pemerintah terhadap sistem ekonomi
memengaruhi bagaimana ekonomi berjalan.Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
Hal itu sangat memengaruhi apa yang Anda lakukan saat ini.

Dengan Anda mempelajarinya, ketika pemerintah memutuskan aturan yang merugikan bagi
masyarakat Indonesia, Anda dapat memberi sanggahan dan tanggapan melalui media massa
atau media komunikasi lainnya.

Memberikan motivasi bagi Anda untuk melihat peluang. Misalnya saja sistem ekonomi di
Indonesia yang berdasarkan pancasila. Hal tersebut menjadikan peluang bagi beberapa orang
salah satunya usaha di bidang sosial.
Selain itu dengan memahami sistem ekonomi, Membantu Anda melihat pasar di luar negara
Anda dan menjadikannya pembanding dibukanya peluang Anda dalam melakukan kegiatan
ekonomi.

Mempelajari sistem ekonomi berarti mempelajari kehidupan secara keseluruhan. Pada


dasarnya seorang manusia melakukan kegiatan ekonomi; bekerja, membuka usaha, belajar
semua berpedoman pada sistem ekonomi yang dianut oleh negara dimana Anda tinggal.
Mempelajari sistem ekonomi dapat dimulai dengan mempelajari unsur-unsur ekonomi salah
satunya mengenai keuangan.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi
sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar
seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial /
masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti
(cermat)serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola
nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya
dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas
kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan
mengelola kebutuhanya.Hubungan dengan administrasi negara adalah perekonomian suatu
negara/otonomi daerah harus melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi.
NAMA : GIAN ASWATAMA
NIM : 20105521
PRODI : S1 MANAJEMEN
KELAS : SORE B
TUGAS INDIVIDU BAB 3
1. Apakah subjek dan objek dari materi sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya
Jb : Apabila kita membicarakan sistem ekonomi atau sering pula disebut dengan istilah orde
ekonomi maka kita tidak bisa mengabaikan lembaga-lembaga sosial yang ada di dalamnya
yang berhubungan dengan kehidupan manusia misalnya: lembaga-lembaga keagamaan,
politik, hukum, lembagalembaga ekonomi, dan lain-lain. Istilah lembaga-lembaga ini sering
pula diganti dengan pranata-pranata. Dalam kaitan ini, George N. Halm menyatakan bahwa
"Economic system differ, socialist or capitalist, planned or unplanned, according to' their
institutions". Pendapat ini tampaknya meletakkan kaitan yang erat antara sistem ekonomi
dengan lembaga-lembaga yang ada padanya. Pendapat lain yang sejalan dengan pendapat di
atas dikemukakan oleh John F. Due bahwa sebuah sistem ekonomi adalah " ... as the group
of economic institutions or, regarded as a unit the economic system, the organization through
the operation of which the various resources scarce, relative to the need for them are utilized
to satisfy the wants of man". Definisi lain yang lebih luas dikemukakan oleh Theodore
Margan yang menyatakan bahwa “... Every economic system is part of constellation of
economic, social and political institution and ideas and can be understood only as part of this
whole “. Pengertian sistem ekonomi yang dikemukakan oleh beberapa sarjana Indonesia, di
antaranya adalah Tom Gunadi, menyatakan bahwa: "Sistem perekonomian adalah sistem
sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan untuk mencapai
kemakmuran". Dalam pengertian sistem sosial terkandung unsur berikut ini. 1. Tujuan
bersama dengan harapannya, yang melahirkan berbagai kebiasaan, tradisi, kaidah, aturan
yang melembaga yang semuanya itu memungkinkan masyarakat melakukan usaha bersama,
menata dan menertibkan setiap kegiatan individu dan kelompok, dalam rangka ikhtiar
mencapai tujuan bersama tersebut. Dalam hubungannya dengan perekonomian, jelas tujuan
bersama yang dimaksudkan ini ialah kemakmuran masyarakat. 2. Seperangkat nilai yang
melekat pada tujuan bersama tersebut dan menciptakan pengikat yang mempersatukan
anggota masyarakat dalam usaha bersama menurut cara-cara tertentu. 3. Sikap dasar dan
pengertian tentang hak dan kewajiban yang membentuk pola tingkah laku dan tindakan
individu maupun kelompok, satu terhadap yang lain. 4. Otoritas, kepemimpinan, struktur
kekuasaan untuk mengarahkan usaha bersama, memilih atau menetapkan alternatif-alternatif
bagi alat-alat yang dipergunakan dan mempersatukan seluruh anggota masyarakat untuk
bersama mempergunakan alat-alat tersebut. Lebih lanjut dikatakannya bahwa sistem
ekonomi diarahkan untuk menciptakan orde ekonomi yang sesuai dengan watak suatu
negara. Orde ekonomi ini haruslah dipandu dengan prinsip bahwa ada pengakuan terhadap
hak-hak sosial, ekonomi, politik hukum, dan pembangunan. Di pihak lain, Dumairy
menyatakan bahwa sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur manusia sebagai subyek; barang
ekonomi sebagai obyek serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalin
kegiatan perekonomian. Menurut Hatta, Orde ekonomi, ialah bangun organisasi dari
kehidupan ekonomi yang sifatnya relatif lestari. Dikatakannya pula ada 6 (enam) faktor yang
memberikan bentuk pada orde ekonomi, yaitu: 1. kebutuhan hidup manusia; 2. pemberian
alam dan keadaannya pada suatu tempat atau sumber daya alam; 3. tenaga kerja; 4.
persediaan barang; 5. pengetahuan teknik atau penguasaan teknologi; 6. organisasi yuridis
dan sosial yang dapat memberikan arah kepada tindakan-tindakan subjek ekonomi dan juga
menentukan batasnya. Sedangkan menurut Abdul Madjid dan Sri Edi Swasono (1985):
"Orde Ekonomi merupakan konstitusi ekonomi dari negara. Sistem perekonomian
sebenarnya merupakan suatu kehidupan ekonomi yang mencakup seluruh kegiatan-kegiatan
dan proses yang diarahkan agar anggota masyarakat dapat tercukupi kebutuhan kebendaan.
Kegiatan ekonomi sebenarnya merupakan salah satu aspek kehidupan masyarakat. Karena
itu, sistem perekonomian selalu terikat pada kaidah-kaidah yang berlaku bagi semua
tindakan/tingkah laku/tindak-tanduk manusia yaitu kaidahkaidah moral yang dapat
melahirkan ekonomi normatif. Sistem ekonomi tidak terlepas dari sesuatu yang hidup (segala
macam). Sistem perekonomian akan berhadapan dengan permasalahan yang mendasar, yaitu
tentang produksi, distribusi, dan konsumsi. Sedang bentuk dari sistem perekonomian sangat
tergantung pada elemen pendukungnya, sehingga elemen-elemen tersebut dapat memberi
warna pada sistem ekonomi.
Elemen pendukung yang dapat memberi warna pada sistem ekonomi sebagaimana
dikemukakan Hatta di atas (6 faktor) juga dikemukakan oleh Van der Valk, seperti dikutip
oleh Winardi, bahwa beberapa hal yang dihadapi manusia dapat disebutkan sebagai berikut.
1. Kebutuhan manusia. 2. Jumlah, sifat, serta susunan penduduk. 3. Konstelasi alamiah
negara yang bersangkutan. 4. Jumlah barang-barang modal yang tersedia. 5. Pengetahuan
teknik. 6. Organisasi yuridis dan sosial masyarakat. Berbicara mengenai soal sistem
perekonomian maka kita tidak dapat lepas dari "struktur perekonomian suatu negara". Sebab
struktur perekonomian merupakan kerangka kerja (frame work) dalam perjuangan hidup dan
untuk mendapat penghidupan yang lebih sempurna, dan akan menentukan corak masyarakat.
Struktur perekonomian suatu negara dapat menentukan tinggi rendahnya tingkat
pertumbuhan ekonomi. Persoalan ekonomi juga ditentukan oleh struktur perekonomiannya.
Persoalan ekonomi tidak dapat diselesaikan hanya dengan dalil-dalil ekonomi saja (seperti
pendapat Max Weber) tetapi, persoalan ekonomi harus diselesaikan dengan memperhatikan
berbagai aspek, seperti: 1. hukum, ekonomi, dan 2. faktor bukan ekonomi (politik, etika,
agama, moral, pandangan hidup). Dari definisi-definisi yang sudah dikemukakan kiranya
dapat disimpulkan bahwa "Sistem ekonomi merupakan organisasi yang terdiri dari sejumlah
lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi satu sama
lain yang ditujukan ke arah pemecahan problem-problem produksi, distribusi, dan konsumsi
yang merupakan problem dasar setiap perekonomian demi tercapainya kemakmuran
masyarakat". Mengenai sistem, Pande Raja Silalahi berpendapat bahwa "Sistem yang cocok
dengan suatu bangsa, pada hakikatnya harus didasarkan kepada pandangan hidup bangsa
yang bersangkutan, atau ia harus menjelma sesuai dengan pandangan hidup dari bangsa
tersebut". Dengan demikian, untuk mewujudkan sistem yang dimaksudkan bukan sekedar
melakukan pilihan terhadap sistem yang sudah ada walaupun dalam kenyataannya pilihan
tersebut akan berbentuk serupa dengan sistem yang berlaku di dalam masyarakat lainnya. Ini
memberi gambaran bahwa suatu negara mungkin saja belum menemukan sistem yang cocok,
yang berarti bangsa yang bersangkutan masih perlu merumuskan sistem (termasuk sistem
ekonomi) yang sesuai. Bila setiap negara di dunia mewujudkan sistem yang sesuai dengan
pandangan hidup bangsanya, maka segera tergambar pada kita betapa banyak sistem yang
akan terwujud, dan di antara sistem-sistem ini akan terdapat perbedaan maupun persamaan.
Persamaan tersebut merupakan bukti bahwa terdapat persamaan pandangan hidup di antara
manusia di dunia. Sedang perbedaan di dalam sistem dapat diartikan bahwa selain
menggambarkan perbedaan dalam pandangan hidup, juga menggambarkan ciri khas dari
suatu bangsa. Tetapi celakanya, dalam kehidupan dunia sekarang ini, perbedaan di antara
sistem sering menimbulkan pertikaian (konflik). Hal ini sebagai akibat dari kenyataan bahwa
dalam kehidupan bernegara saling ketergantungan di antara bangsa di dunia sudah
merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi. Sedangkan dalam kondisi saling
ketergantungan tersebut, selalu timbul usaha manipulasi terhadap hubungan yang ada. Kalau
kita mengamati perkembangan kehidupan bangsa-bangsa di dunia, kita menemukan suatu
negara yang sering mengalami keguncangan ekonomi. Hal itu mungkin disebabkan karena
sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan pada dasarnya belum sesuai
dengan pandangan hidup bangsanya, atau tidak sesuai lagi dengan pandangan hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya
Jb: Dikatakan tidak sesuai lagi, karena nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat telah
mengalami perubahan sebagai akibat dari perkembangan yang telah dicapai. Demikian pula
keguncangan bisa terjadi karena kurang memadainya pengetahuan masyarakat mengenai
sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa tersebut sehingga menjadi sumber ketidakstabilan.
Atau kalaupun kestabilan dapat dipertahankan, keseluruhan dinamika yang berlangsung di
dalam sistem tersebut tidak dapat memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
Akibatnya dapat melahirkan opini yang menyalahkan sistem yang dianut, padahal sistem
tersebut pada hakikatnya merupakan perwujudan pandangan hidup dari bangsa yang
bersangkutan. Dengan demikian kiranya menjadi jelas, betapa penting dan hakikinya setiap
anggota masyarakat perlu mengetahui sistem ekonomi dari bangsanya. Usaha
memasyarakatkan sistem ekonomi yang telah dirumuskan dapat dilakukan dengan berbagai
cara seperti dengan memberi penerangan kepada masyarakat. Penerangan dapat bersifat
sempit tetapi dapat juga bersifat luas. Bersifat sempit dimaksudkan bila materi penerangan
yang diberikan hanya terbatas kepada sistem yang dianut. Bersifat luas, apabila materi yang
diberikan di samping menyangkut sistem yang dianut juga menyangkut sistem lainnya yang
dianggap ada hubungannya. Memasyarakatkan sistem ekonomi dimaksudkan juga untuk
menumbuhkan dan mempertebal rasa kecintaan di dalam diri para anggota masyarakat.
Memang harus diakui dengan menerapkan bentuk penerangan yang bersifat luas, mungkin
akan menghasilkan akibat yang tidak dikehendaki. Belum memadainya daya analisis anggota
masyarakat atau banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi, dapat menyebabkan
para anggota masyarakat berpendapat bahwa sistem yang dianut oleh negara lain dianggap
lebih baik. Tetapi bila kita bisa membuktikan bahwa sistem ekonomi yang dianut adalah
benar-benar merupakan perwujudan dari pandangan hidup bangsa, kiranya tidak perlu
merasa ragu-ragu memilih dan menerapkan sistem yang demikian. Tinggal yang dibutuhkan
adalah kewaspadaan untuk menghadapi dan memperbaiki penyimpangan yang mungkin
terjadi dan siap merespons setiap perubahan yang akan terjadi pula. Manusia hidup di dalam
masyarakat pada tingkat tertentu dan mempunyai bermacam-macam kebutuhan. Berbagai
kebutuhan ini mencakup kebutuhan badaniah, yang harus dipenuhi demi mempertahankan
hidup. Kebutuhan lain berasal dari kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu
masyarakat, ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada dalam dirinya dan
masyarakat, dan selanjutnya membentuk apa yang dinamakan kebudayaan. Dalam
masyarakat yang atheis, kebutuhan manusia dimaksudkan hanya mencakup kedua macam
kebutuhan seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bagi masyarakat yang religi atau ber-
Ketuhanan seperti masyarakat Indonesia, di samping kedua macam kebutuhan tersebut,
diakui adanya kebutuhan spiritual yang timbul sebagai hasil hubungan antara manusia
dengan penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini perlu digarisbawahi, karena segala
persoalan atau pembahasaan yang menyangkut ekonomi Indonesia, baik sistem maupun
segala peraturan-peraturan yang berlaku akan bertitik tolak dari ketiga macam kebutuhan
tersebut. Di samping itu perlu disadari, "usaha pemenuhan" dan "pemenuhan kebutuhan" itu
sendiri dapat berjalan berbarengan dan saling menunjang. Tetapi tidak jarang terjadi
bertentangan satu sama lain. Bila hal yang disebut pertama yang terjadi, jelas ia tidak akan
menimbulkan permasalahan. Tetapi bila terjadi suatu konflik, maka usaha
penanggulangannya mungkin tidak akan segampang seperti yang mungkin terpikirkan
sebelumnya. Masalahnya mungkin saja bukan hanya menuntut pemecahan dengan
mengorbankan suatu bentuk kebutuhan demi memenuhi kebutuhan lainnya, tetapi mungkin
ia menuntut pemecahan dalam bentuk tindakan yang akibatnya dapat menimbulkan kejutan
kepada sebagian anggota masyarakat. Tindakan ini memang tindakan yang tidak dapat
dihindarkan. Dengan demikian perlu disadari secara penuh, bahwa masalah ekonomi yang
dihadapi oleh masyarakat Indonesia lebih rumit sifatnya bila dibandingkan dengan masalah
ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara yang menganut paham atheis. Kebutuhan
manusia menurut bentuk atau sifatnya dapat berbentuk perorangan atau kolektif, seperti
kebutuhan akan jaminan keamanan. Kebutuhan ini merupakan akibat langsung dari
kenyataan bahwa manusia hidup bersama di dalam suatu masyarakat, bukan hidup seorang
diri. Robinson Crusoe adalah tipikal orang yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara
mandiri. Dalam kenyataannya kehidupan perseorangan seperti itu hampir tidak mungkin
terjadi. Kalaupun itu akan terjadi, ekonominya akan merupakan sistem yang terisolasi dan
bukan merupakan bagian dari ekonomi masyarakat/global. Untuk memenuhi kebutuhannya,
manusia melakukan usaha produksi. Produksi merupakan kegiatan manusia dengan
mengubah sumber-sumber yang ada menjadi pemuas kebutuhan. Kegiatan ini dapat disebut
dengan resource allocation atau alokasi sumber daya. Kegiatan ini merupakan bagian dari
ekonomi mikro. Kegiatan produksi dilakukan secara sadar dan bertujuan. Sadar bahwa untuk
memenuhi kebutuhan tidak semua barang pemenuh kebutuhan tersedia oleh alam (scarce
resources). Sedangkan tujuannya agar tingkat kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Kegiatan produksi di dalam suatu masyarakat adalah suatu proses di mana para anggota
masyarakat melakukan kerja sama. Kerja sama dalam hal ini menjadi penting artinya, karena
dalam banyak kesempatan ia akan memberi hasil yang lebih besar bila dibandingkan dengan
penjumlahan hasil usaha yang dilakukan secara orang per orang. Di lain pihak, usaha untuk
melakukan produksi juga tercipta dengan adanya persaingan di antara para produsen.
Persaingan di antara produsen menciptakan efisiensi di mana yang berkualitas produknya,
dialah yang akan unggul. Seorang ekonom akan mempelajari kondisi seperti apa yang
memungkinkan sumber-sumber daya dialokasikan ke dalam penggunaan yang paling
berharga (valuable uses) Ditambah lagi untuk mencapai efisiensi dalam produksi dibutuhkan
spesialisasi dalam fungsi. Pemilik sumber daya (resource owners) meningkatkan
produktivitas melalui spesialisasi yang kooperatif yang akan mengarah pada kebutuhan akan
suatu organisasi ekonomi yang memfasilitasi adanya kerja sama. Dalam prosesnya, dengan
adanya spesialisasi dalam fungsi tersebut, para anggota masyarakat menjadi saling
bergantung satu dengan yang lain. Tetapi saling ketergantungan di antara anggota
masyarakat di dalam proses kerja sama ini menimbulkan beberapa pertanyaan. Robinson
Crusoe mengetahui keterangan-keterangan penting yang dia butuhkan dan mengalokasikan
tenaga kerja serta sumber-sumber di dalam suatu keputusan yang menyeluruh. Tetapi di
dalam ekonomi sosial, keputusan menyeluruh yang demikian tidak mungkin lagi. Tidak akan
ada seorang pun yang akan mengetahui semua data dari sumber-sumber yang tersedia, teknik
produksi dan keseluruhan kebutuhan dari anggota masyarakat. Untuk itu dibutuhkan adanya
organisasi. Untuk mengorganisasi produksi dan untuk mendistribusikan hasil produksi
kepada anggota masyarakat, secara sadar atau tidak sadar akan dihadapi berbagai macam
masalah yang harus dipecahkan. Demikian juga halnya dengan terciptanya spesialisasi dan
kerja sama, tercipta juga hubungan sosial. Sudah barang tentu terdapat bermacam-macam
hubungan sosial, misalnya hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah yang
merupakan hasil dari penggunaan kekuatan politik; hubungan para guru dengan murid yang
timbul sebagai hasil dari proses pengajaran. Hubungan sosial yang muncul di dalam proses
ekonomi berbeda dengan hubungan sosial lainnya. la terjelma dalam hubungannya (dalam
hal ini manusia) dengan objek material yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. la menjelma dalam hubungannya dengan benda-benda konsumsi dan hubungan
yang terjadi dalam bentuk seperti ini dinamakan hubungan ekonomi. Untuk dapat mengerti
sistem hubungan sosial yang muncul dalam proses produksi, pertama kita harus mengenal
beberapa hubungan dasar tertentu yang menentukan perilaku dari keseluruhan hubungan
yang berbelit-belit atau rumit sifatnya. Hubungan dasar muncul dari kepemilikan alat-alat
produksi. Kepemilikan ini bukan sekedar berarti kepunyaan. la merupakan kekayaan yang
diakui oleh para anggota masyarakat, dikukuhkan oleh norma sosial yang diakui
keabsahannya dalam bentuk hukum dan peraturan-peraturan serta dilindungi oleh adanya
sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan sosial yang dimaksudkan. Kepemilikan alat
produksi akan menentukan bagaimana ia digunakan dan selanjutnya menentukan bentuk
kerja sama yang akan berlaku.
3. Apakah manfaat mempelajari sistem perekonomian Indonesia? Berikan analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya
Jb: Seperti diketahui, alat-alat produksi bukan hanya mencakup tanah dan modal, akan tetapi
tenaga kerja manusia juga termasuk di dalamnya. Dengan demikian perhatian terhadap
tenaga kerja perlu diberikan karena produksi itu sendiri ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Di sini terlihat manusia di satu pihak adalah pemilik dan di lain pihak
dapat menjadi “alat” yang dimiliki oleh manusia lainnya atau badan lain di luar dirinya.
Kemungkinan ini akan menimbulkan pertanyaan, yakni bagaimana kemerdekaan manusia
harus ditempatkan di dalam hubungan sosial yang timbul dari proses produksi. Demikian
pula halnya dengan alat-alat produksi selain tenaga kerja, karena pemilikan akan menentukan
bagaimana ia digunakan, sehingga dalam hubungan sosial ia memerlukan pengaturan.
Keseluruhan pengaturan terhadap yang disebut di atas ini akan melahirkan sistem yang
selanjutnya akan dibahas secara lebih terperinci dalam bagian berikut. Untuk dapat
membedakan dan mengerti sistem ekonomi suatu negara, pada tingkat pertama dapat
dilakukan berdasarkan pembedaan faktor struktural seperti disebut di bawah ini. 1. Apakah
benda-benda konsumsi diproduksi berdasarkan keinginan dari konsumen atau ditentukan
oleh pemerintah? 2. Apakah pemilihan pekerjaan diserahkan kepada masing-masing individu
atau apakah alokasi dari pekerja ditentukan oleh pemerintah dan penentuan pembayaran
upah ditentukan sebagai suatu kebijaksanaan sosial? 3. Apakah keseluruhan tingkat
tabungan, yaitu bagian dari GNP yang diperuntukkan untuk pembentukan kapital (capital
formation) ditentukan oleh masing-masing individu atau ditentukan oleh pemerintah? 4.
Apakah alat-alat produksi (tenaga kerja, tanah dan modal) dimiliki dan pengaturannya oleh
masing-masing individu atau oleh pemerintah? Dari berbagai kombinasi faktor-faktor
struktural di atas, kita dapat melihat betapa banyak kemungkinan kombinasi yang mungkin
akan terjadi, belum lagi bila memperhitungkan kemungkinan adanya bentuk campuran dari
masingmasing faktor tersebut. Dalam Kegiatan Belajar ini, pembahasan dititikberatkan pada
arti sistem dan sistem ekonomi dan membandingkan dengan beberapa sistem yang lain.
Sebagai contoh antara mobil dan manusia yang keduanya juga merupakan sebuah sistem.
Sub sistem yang merupakan elemen dari suatu sistem dapat mempengaruhi sistem yang
bersangkutan karena itu, apabila ada sub-sub sistem terganggu maka sistem secara
keseluruhan juga akan terganggu. Sistem perekonomian akan selalu berhadapan dengan
permasalahan yang mendasar yaitu yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan
konsumsi. Sudah tentu kriteria yang digunakan dapat disubstitusi dengan kriteria yang kita
inginkan sendiri sesuai dengan keperluan kita. Tetapi walaupun demikian, jawaban-jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Bach sedikit banyak dapat membantu kita
untuk mengevaluasi bekerjanya sistem ekonomi yang bersangkutan dan hal yang terpenting
adalah untuk mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan yang tidak
dikehendaki. Kita mengetahui bahwa "setiap ada aksi akan menimbulkan reaksi". Usaha-
usaha manusia merupakan reaksi atas apa yang dihadapinya, yang ingin diubahnya ke arah
yang menurut anggapannya akan lebih baik. Hal tersebut merupakan asas fundamental dalam
upaya mempertimbangkan pengaturan kembali kehidupan ekonomi. Saat ini perekonomian
bebas semakin lama semakin menunjukkan polanya dalam pengaturan kehidupan ekonomi.
Terlepas dari pertimbangan-pertimbangan pro atau kontra perekonomian bebas, dapat
dikemukakan pandangan bahwa pengaturan kehidupan ekonomi (sistem apa saja)
mengandung berbagai macam keuntungan bagi perekonomian yang bersangkutan. Apabila
sebuah sistem ekonomi dianalogikan sebagai sebuah jam maka jam tersebut terdiri dari
sejumlah besar bagian (orderdil) yang harus diatur sedemikian rupa sehingga dengan bekerja
samanya bagian-bagian tersebut dapat dicapai sasaran yang dapat "menunjukkan waktu".
Namun, dalam kenyataannya tidak setiap jam berjalan dengan baik, kadang-kadang
cocok/tepat dan kadang-kadang terlambat. Demikian pula dengan sistem ekonomi yang tidak
selalu bekerja seperti apa yang diharapkan. Berkaitan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh
sistem ekonomi, yaitu memecahkan problem-problem produksi, distribusi, dan konsumsi
maka secara umum dapat dikatakan bahwa setiap sistem ekonomi yang ada akan menghadapi
persoalan-persoalan atau tugas pokok sebagai berikut. 1. Apa yang akan diproduksi (What)?
2. Bagaimana memproduksinya (How)? 3. Siapa yang akan menikmatinya (Whom)? 4.
Untuk kapan dikonsumsi (When)?. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan
mengenai barangbarang dan jasa-jasa apakah yang akan dihasilkan. Kita mengetahui bahwa
kebutuhan manusia tidak terbatas jumlahnya sementara alat pemuas kebutuhan jumlahnya
terbatas. Keadaan ini menghadapkan kita pada masalah pilihan antara bermacam ragam
alternatif output yang harus dihasilkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Dalam
kaitan ini juga tersirat berapa banyak dari masing-masing output tersebut harus dihasilkan.
Secara singkat hal ini dapat kita nyatakan sebagai masalah "pengalokasian sumber daya-
sumber daya ekonomi atau allocation of economic resources". Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa ekonomi merupakan “the science of the allocation of scarce resources
among competing uses. Setelah kita menentukan barang-barang dan jasa-jasa apa yang akan
dihasilkan serta berapa banyak masing-masing jenis barang dan jasa tersebut akan
dihasilkan, pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab adalah: bagaimana barang-barang dan
jasa-jasa yang dibutuhkan tersebut akan dihasilkan'? Di dalam memproduksi barang dan jasa
dibutuhkan berbagai macam tipe sumber daya yang digunakan. Salah satu contohnya dalam
kaitan ini adalah pemilihan teknologi. Setiap sistem ekonomi dihadapkan pada masalah
pilihan di antara bermacam-macam teknologi yang akan digunakan untuk menghasilkan
output yang diinginkan. Apakah sistem ekonomi tersebut akan menggunakan teknologi
canggih yang paling mutakhir atau justru teknologi tradisional? Ataukah suatu tingkat
teknologi yang berada di antara keduanya? Pilihan akan macam-macam teknologi ini harus
dipikirkan secara masak dengan mempertimbangkan segala aspek yang terkait di dalamnya.
Masalah ini biasa disebut sebagai "choice between different kinds of technology". Selain itu,
sistem ekonomi juga menghadapi masalah akan keterbatasan sumber daya di dalam
memproduksi output yang diinginkan. Sebagai contoh adalah penggunaan sumber daya
manusia. Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang terbatas, karena penggunaan
satu sumber daya di satu wilayah produksi akan menghalangi penggunaannya di wilayah
produksi yang lain. Artinya sumber daya manusia adalah langka di mana terdapat
pengorbanan di dalam penggunaannya. Setelah barang-barang dan jasa-jasa tersebut
dihasilkan dengan menggunakan teknologi tertentu yang sudah dipilih, pertanyaan
berikutnya yang harus dijawab adalah: siapakah yang akan menikmati barang-barang dan
jasa tersebut? Apakah hasil tersebut hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat atau
sebaliknya? Dalam hal ini pada dasarnya sistem ekonomi tersebut menghadapi masalah
pembagian atau distribusi pendapatan, yakni apakah pendapatan tersebut akan terbagi secara
merata (sama rata), tidak merata (ketimpangan) atau proporsional. Masalah yang ketiga ini
biasa disebut sebagai "the problem of distribution of income". Masalah yang terakhir ini tidak
kalah pentingnya dengan masalahmasalah yang sudah disebut terdahulu. Masalah yang
terakhir ini berkaitan dengan seberapa banyak sumber daya ekonomi yang tersedia akan
disalurkan untuk dikonsumsi saat ini. Apakah keseluruhan atau sebagian saja yang
disalurkan untuk konsumsi saat ini dan sebagian lagi untuk konsumsi masa yang akan
datang? Dalam hal ini sistem ekonomi yang bersangkutan dihadapkan pada pilihan masa kini
atau masa yang akan datang (the choice between the present and the future). Dalam kaitan
ini ada baiknya apabila kita menyitir sebuah slogan yang sering didengungkan dalam
pelestarian lingkungan hidup. Slogan ini pada umumnya ditempelkan pada batang-batang
pohon yang berbunyi ".... kami bukanlah warisan nenek moyang kalian tetapi adalah titipan
dari anak cucu kalian. Karenanya jagalah kelestarian kami". Apakah kita harus memuaskan
diri saat ini dan melupakan generasi mendatang, terutama untuk sumber daya-sumber daya
ekonomi yang langka dan sulit diperbaharui? Jawabnya tentu saja ada pada kita semua.
Penanganan masalah-masalah ekonomi di atas dalam masing-masing sistem ekonomi yang
ada berbeda satu sama lain. Dalam perekonomian bebas (liberal), masalah-masalah
pengalokasian sumber daya ekonomi, pilihan di antara berbagai macam ragam teknologi,
distribusi pendapatan dan pilihan antara penggunaan sumber daya ekonomi untuk saat kini
atau masa yang akan datang, dipecahkan melalui sebuah mesin otomatis yang dalam literatur
lebih dikenal dengan istilah "mekanisme harga dan mekanisme pasar”. Dasar pemikiran yang
melatarbelakangi mekanisme harga dan mekanisme pasar adalah bahwa apabila keadaan
perekonomian hanya dipengaruhi oleh mekanisme harga, maka keadaan akan selalu berada
pada titik keseimbangan (equilibrium). Sebaliknya dalam sebuah perekonomian komunis
karena mekanisme harga dan mekanisme pasar dihapuskan, tugas pemecahan masalah-
masalah tersebut dilaksanakan oleh suatu badan yang umumnya dikenal sebagai Badan
Perencanaan Pusat (Central Planning Board). Apabila kita berbicara tentang persoalan
pengalokasian sumber-sumber ekonomi (allocation of resources) maka perlu juga dinyatakan
bahwa pada setiap sistem ekonomi bukan saja terjadi pengalokasian tersebut tetapi
adakalanya terjadi proses pengalokasian kembali/konservasi sumber-sumber daya ekonomi
(reallocation of economic resources). Proses pengalokasian dan pengalokasian kembali
(allocation and reallocation) sumber dayasumber daya ekonomi tersebut silih berganti karena
fase-fase perkembangan/pertumbuhan ekonomi setiap sistem ekonomi mengalami
perubahan dengan berjalannya waktu. Masalah pilihan antara bermacam ragam teknologi
yang akan digunakan (choice between different kinds of technology) terutama dihadapi oleh
sistem ekonomi di negara-negara sedang berkembang (developing countries). Negara-negara
yang sedang berkembang sesungguhnya berada dalam posisi yang menguntungkan karena
mereka tanpa banyak kesulitan dapat mencapai hasil teknologi dan memakai teknologi
mutakhir dari luar negeri. Tetapi sekalipun demikian, ada hambatan-hambatan yang dihadapi
mereka, misalnya berupa kekurangan skill untuk menerapkan teknologi tersebut dengan
sempurna. Pada masa yang lampau pernah terjadi diskusi di berbagai kalangan di Indonesia
tentang teknologi mana yang tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang. Perdebatan berkisar pada penerapan "teknologi madya" (intermediate
technology). Secara umum, teknologi madya terletak antara dua macam teknologi yakni
teknologi tradisional (traditional technology) dan teknologi mutakhir (the latest technology).
Sebenarnya apa yang dinamakan teknologi madya itu berbeda pengertiannya antara negara
satu dengan lainnya. Bagi kita mungkin merupakan teknologi mutakhir, tetapi bagi negara
industri maju mungkin sudah dinyatakan sebagai teknologi "usang". Pada hakikatnya
penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih ditekankan pada metode yang bersifat padat
karya (labour intensive) dalam rangka usaha mengurangi pengangguran. Masalah distribusi
pendapatan (distribution of income), sejak zaman dahulu hingga sekarang merupakan
masalah yang memusingkan setiap pemerintah. Setiap pemerintah yang bijaksana tentu
mendambakan adanya distribusi pendapatan yang layak (equitable distribution of income).
Tetapi pada sistem perekonomian "bebas", pendapatan bukan saja dicapai dari kerja tetapi
dicapai pula dari harta kekayaan. Di negara-negara Eropa Barat banyak pihak menentang
pendapatan yang dicapai tanpa kerja, yang melahirkan istilah "unearned income".

Anda mungkin juga menyukai