Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Qory Ananta Nazaly

NIM : 043969277
Prodi : Manajemen
UPBJJ : Kota Samarinda

TUGAS TUTORIAL KE-3


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan karakteristik pengangguran di Indonesia! 20

Pengangguran dapat diartikan sebagai sebuah situasi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan.
Pengangguran merupakan golongan dari angkatan kerja yang belum melakukan kegiatan yang
dapat menghasilkan uang.
Pada masa krisis ekonomi, bukan saja laju pertambahan angkatan kerja baru tidak bisa diserap
oleh pasar tenaga kerja di tanah air, melainkan juga terjadi banyak PHK di sektor formal yang
berakibat bertambahnya angkatan kerja yang menganggur, baik itu menganggur penuh atau
sama sekali tidak bekerja (open unemployment) maupun yang setengah menganggur atau
bekerja di bawah jam kerja normal (under employment). Dalam kondisi pasar kerja yang seperti
ini maka tenaga kerja tersebut banyak yang memasuki lapangan kerja di sektor informal,
termasuk di sektor pertanian yang pendapatannya relatif rendah, sehingga menambah pula
penduduk yang masuk kategori miskin.
Pengangguran memang tidak bisa dihilangkan sama sekali. Dalam perekonomian yang sudah
sangat mapan sekalipun pengangguran tetap ada, yang dikenal dengan natural unemployment
atau pengangguran alamiah. Misalnya saja karena adanya keterampilan penganggur yang tidak
sesuai (structural unemployment), upah yang tidak cocok (tuntutan reservation wage), menanti
sementara waktu untuk bekerja (frictional unemployment), dan sebagainya.
Ada terdapat tiga kriteria pengangguran, Diantaranya :
1. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka ialah mereka yang bekerja di bawah satu jam per minggu (open
unemployment). Kelompok ini paling pantas diwaspadai karena merupakan kelompok
paling rentan terhadap berbagai permasalahan sosial.
2. Pencari Kerja
Pencari kerja ialah mereka yang benar-benar sedang mencari kerja (Job Seekers).
3. Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung atau disebut juga setengah penganggur ialah mereka yang
bekerja di bawah jam kerja normal (under employment).

Sumber referensi :
1. Hamid, Edy Suandi. 2018. ESPA4314 – Perekonomian Indonesia Edisi 3. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

2 Pandemi covid 19 memberikan efek yang luar biasa khususnya bagi 20


perekonomian. Ceritakanlah menurut kalian apa yang terjadi pada masa
pandemi di indonesia? berkaitan dengan kemiskinan dan pengangguran?

Pandemi covid 19 memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat
khususnya di Indonesia. Pada sektor ekonomi, pandemi Covid-19 menurunkan laju
pertumbuhan ekonomi nasional. hal ini tentunya berdampak pada karyawan yang
dibebastugaskan ke rumahnya atau diberhentikan (PHK).
Dalam konteks pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, strategi kemiskinan dan
pengangguran yang tepat perlu diadopsi. Aspek terpenting dalam mendukung strategi
penanggulangan kemiskinan melawan pengangguran adalah tersedianya data kemiskinan dan
pengangguran yang akurat.
Oleh karena itu, mereka yang membutuhkan diharapkan dapat memperoleh bantuan stimulatif
yang saat ini dianggap paling tepat dan efektif, seperti bantuan sosial. Oleh karena itu, untuk
mengatasi dampak Covid-19 terhadap kesejahteraan masyarakat, pemerintah telah melakukan
berbagai langkah dan mengeluarkan kebijakan yang luar biasa. Hal ini juga untuk memastikan
bahwa dampak sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi tidak berkembang dan
berkelanjutan.

https://www.kompasiana.com/chikanurfadillah6513/60826227d541df12335ee442/pengangguran-dan-
kemiskinan-di-masa-pandemi

3 Jelaskan kendala-kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam 20


melaksanakan otonomi daerah?

Kendala-kendala yang dihadapi Pemerintah Daerah secara umum dalam melaksanakan otonomi
daerah.
1. Ketidakcukupan sumber daya keuangan untuk menutup fiscal gap. Kondisi tersebut
disebabkan oleh:
1) Tingginya tingkat kebutuhan daerah (fiscal need) sementara penerimaan daerah (fiscal
capacity) tidak cukup membiayai kebutuhan daerah.
2) Kualitas pelayanan publik yang masih memprihatinkan.
3) Rendahnya kualitas sarana, prasarana dam infrastruktur wilayah. (4) DAU dari
pemerintah pusat yang tidak mencukupi.
4) Belum diketahui potensi PAD yang mendekati kondisi riil.
2. Semakin tinggi masalah ekonomi biaya tinggi di daerah, yang disebabkan oleh politik
uang, KKN dalam Proyek Pemerintah daerah, akibat mengejar target PAD banyak
kebijakan daerah (Perda) yang bertentangan dan tidak mengacu kepada kebijakan pusat
dan menghambat investasi di daerah.

Sumber referensi :
1. Hamid, Edy Suandi. 2018. ESPA4314 – Perekonomian Indonesia Edisi 3. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

4 Kebijakan pemerintah haruslah pro dengan pembangunan manusia seperti kebijakan 20


dalam bidang kesehatan dan pendidikan yang harus menjadi prioritas dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, Tentukanlah menurut
kalian masalah dan dampak jika pemerintah kurang memprioritaskan kebijakan
dalam bidang pendidikan dan kesehatan?
Tentunya dampak yang akan terjadi apabila pemerintah kurang memprioritaskan kebijakan dalam bidang
pendidikan diantaranya yaitu rendahnya kemampuan dan kreativitas peserta didik. Akibatnya angkatan
kerja tidak memenuhi kualifikasi yang diinginkan dunia kerja dan tidak memiliki kemampuan membuka
peluang usaha. Padahal di sisi lain kurikulum di Indonesia juga mendapat banyak kritik karena tidak
sesuai dengan kebutuhan unia kerja dan menciptakan pola pikir sebagai pekerja bukan sebagai inisiator.
Akibatnya penduduk yang telah mendapatkan pendidikan menengah dan tinggi sekalipun tidak dapat
siap bekerja di berbagai sektor pekerjaan. Ketidaksesuaian antara kebutuhan dan kualifikasi angkatan
kerja yang ada membuat dunia kerja seringkali mendatangkan tenaga kerja asing yang tentu saja
merugikan bangsa Indonesia.
Dalam bidang kesehatan pun akan sangat berdampak, kurangnya perhatian pemerintah terhadap
bidang kesehatan akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Kesehatan masyarakat akan
menjadi buruk seperti kekurangan gizi, minimnya ketersediaan air bersih, minimnya obat-
obatan, tidak memadainya fasilitas kesehatan, dll. Sebagai contoh berdasarkan HDI tahun 1999,
kondisi kesehatan masyarakat Indonesia sangat buruk. Penduduk Indonesia yang tidak memiliki
akses terhadap air bersih mencapai 51,9 persen, sedangkan penduduk Indonesia yang tidak
memiliki akses terhadap jasa kesehatan mencapai 21,6 persen. Akses tersebut meliputi
ketersediaan dokter, obat-obatan dan sarana kesehatan lain. Fakta yang lebih memilukan adalah
sebanyak 30 persen balita berada dalam gizi buruk. Padahal gizi di masa balita sangat penting
bagi pertumbuhan di kemudian hari, karena pada masa-masa itu terjadi puncak perkembangan
otak dan tubuh yang pesat. Hal-hal tersebutlah yang sebaiknya pemerintah Indonesia harus
hindari agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi.

Sumber referensi :
1. Hamid, Edy Suandi. 2018. ESPA4314 – Perekonomian Indonesia Edisi 3. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

5 Jelaskan realisasi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam 20


menghadapi globalisasi?

Dalam menghadapi globalisasi, Indonesia telah menerapkan sistem pemerintahan otonom dimana sistem
ini membagi pemerintahan menjadi dua yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Peran keduanya
diperlukan dalam mempercepat persiapan menghadapi pasar bebas. Langkah yang harus dilakukan
pemerintah pusat diantaranya :
1. Mempersiapkan peran kelembagaan ekonomi dalam perekonomian nasional seperti standarisasi
produk yang diikuti dengan kebijakan untuk mendorong produk unggul yang masuk ke pasar
bebas dan melindungi atau mengembangkan produk lokal lain untuk memenuhi standar yang
berlaku di pasar bebas.
2. Perlindungan konsumen, karena konsumen memerlukan rasa aman dan nyaman ketika memilih
produk sehingga Indonesia perlu meyakinkan konsumen bahwa produk Indonesia aman
digunakan.
Sedangkan untuk pemerintah daerah, beberapa langkah yang perlu dilakukan adalah :
1. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pasar bebas untuk skup internasional dan AEC
untuk skup ASEAN;
2. Perbaikan iklim investasi dan iklim usaha di daerah;
3. Peningkatan infrastruktur daerah;
4. Peningkatan daya saing produk ekspor unggulan daerah;
5. Peningkatan kualitas SDM daerah.
Selain beberapa strategi diatas, strategi lain yang mendukung penguatan untuk menghadapi persaingan
bebas adalah melakukan sinergi dan sinkronisasi antara strategi dan program pemerintah dengan strategi
dan program swasta dalam mencermati dan memanfaatkan peluang pasar ASEAN (Bappenas, 2013)
serta menciptakan iklim ketenagakerjaan daerah yang lebih kondusif.
Sumber referensi :
1. Hamid, Edy Suandi. 2018. ESPA4314 – Perekonomian Indonesia Edisi 3. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai