Nim : 045204778
TUGAS TUTORIAL KE-3
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
1. Menurut Badan Pusat Statistik angkatan kerja adalah jumlah penduduk yang bekerja
dan yang tidak bekerja berumur lebih dari 15 tahun. Penentuan batas umur ini
berbeda-beda di tiap negara. Negara indonesia sendiri mengkasifikasikan umur
angkatan kerja dengan batas umur lebih dari 15 tahun. Penentuan batas umur ini di
pengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya tentang hak anak.
Orang yang termasuk angkatan kerja tapi tidak bekerja dan tidak mencari kerja.
Orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu karena sesuatu sebab di luar kemauannya
karena tidak / belum berhasil memperoleh pekerjaan meskipun mereka mencari dan bersedia
menerima pekerjaan dengan upah lebih rendah dari yang diharapkan.
Orang yang memilih lebih baik menganggur daripada menerima pekerjaan yang dirasa tidak
sesuai dengan pendidikannya atau upah yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Orang yang bekerja kurang dari yang sebenarnya (seharusnya) dapat dikerjakan
dengan pendidikan/ keterampilan yang dimilikinya.
Menurut Rosa,dkk (2019) pengangguran dapat disebabkan oleh banyak hal. Penyebab-
penyebab tersebut dibagi menjadi empat kategori yaitu:
Pengangguran friksional
Pengangguran yang muncul karena adanya waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan
kualifikasi pekerja dengan pekerjaan yang tersedia.
Pengangguran struktural
Pengangguran yang muncul karena keterampilan yang diminta oleh pemberi kerja tidak
sesuai dengan keterampilan pencari kerja atau tidak adanya kesesuaian lokasi antara
pekerjaan dan pencari kerja. Hal ini terjadi karena perubahan selera, teknologi, pajak atau
kompetisi yang mengurangi permintaan keterampilan tertentu dan menaikkan permintaan
keterampilan lain.
Pengangguran musiman
Pengangguran karena adanya perubahan permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Pengangguran siklikal
Berbagai penyebab diatas menunjukkan pengangguran ini dapat terjadi karena tidak
bertemunya pasar kerja yang bertemu dengan angkatan kerja, sehingga terjadilah
pengangguran. Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran tersebut adalah dengan
membuat angkatan kerja bertemu dengan pasar kerja.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi pengangguran (Movanita, 2018) antara
lain:
4.
Pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan merupakan pengeluaran pemerintah yang
sangat mendasar dalam pembangunan manusia. Pendidikan merupakan bagian penting
dalam pencapaian kapabilitas manusia, yang juga bersifat esensial bagi kehidupan
masyarakat. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam rangka meningkatkan
kemampuan suatu negara dalam menyerap teknologi modern, khususnya negara
berkembang seperti Indonesia. Selain itu, pendidikan juga memainkan peranan penting
dalam mengembangkan kapasitas dalam rangka mewujudkan pertumbuhan dan
pembangunan yang berkesinambungan. Dalam konteks pembangunan ekonomi,
kesehatan dan pendidikan mempunyai kaitan yang erat. Hal ini dapat digambarkan
sebagaimana modal kesehatan yang semakin besar dapat meningkatkan pengembalian
atas investasi di sektor pendidikan. Beberapa penelitian menujukkan bahwa orang-orang
yang lebih sehat akan memperoleh upah yang lebih tinggi. Pengaruh kesehatan terhadap
peningkatan penghasilan telah terbukti secara dalam beberapa penelitian yang dilakukan
dengan menerapkan teknik statistik. Tingginya produktivitas para pekerja yang lebih
sehat memungkinkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik.
Persentase belanja pemerintah pusat bidang pendidikan dari PDRB tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap IPM terhadap pertumbuhan IPM di Indonesia. Hal ini
menunjukkan investasi di bidang pendidikan masih harus mendapat perhatian untuk
mendapatkan pendanaan dari pemerintah khususnya dari alokasi belanja pemerintah
pusat. Persentase belanja pemerintah pusat bidang kesehatan dari PDRB berpengaruh
positif dan signifikan terhadap IPM di Indonesia. Hal ini menunjukkan investasi di bidang
kesehatan khususnya dari alokasi belanja pemerintah pusat sudah tepat sasaran dan dalam
pelaksanaan perlu terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat. Persentase belanja pemerintah daerah bidang pendidikan dari PDRB
berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM di Indonesia. Hal ini menunjukkan
belanja pemerintah daerah di bidang pendidikan pemerintah dapat membangun suatu
sarana dan sistem pendidikan yang baik. Persentase belanja pemerintah daerah bidang
kesehatan dari PDRB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM di Indonesia. Hal
ini menunjukkan investasi di bidang kesehatan masih harus mendapat perhatian
khususnya dari alokasi belanja pemerintah daerah. Alokasi belanja sebaiknya bertumpu
pada belanja yang bersifat preventif dari pada belanja kuratif. Untuk penghitungan jumlah
maksimum (atau minimum) belanja pemerintah bidang pendidikan dan kesehatan yang
diperlukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia di Indonesia pada penelitian
ini tidak dapat ditentukan karena hasil regresi variabel-variabel kuadrat tidak berpengaruh
signifikan terhadap IPM.
5. Ada beberapa hal atau upaya yang bisa kita lakukan sebagai remaja dalam menghadapi
globalisasi.
1. Mencintai produk dalam negeri
Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang bisa dikembangkan untuk menghindari
gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
2. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan tradisi lokal
Untuk menghadapi globalisasi dan kemajemukan budaya, semua orang harus bisa
menyaring kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan lokal.
3. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik
Cinta akan nilai-nilai pancasila akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya
Indonesia meski sudah banyak budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
4. Meningkatkan daya potensi nasional
Dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah, sudah seharusnya negara kita
menjadi negara yang mampu memenuhi segala kebutuhannya secara mandiri. Tentunya
dengan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengolah sumber daya alam yang kita
miliki, bukan lagi bergantung pada pihak asing.
5. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan Contohnya dengan menyediakan
jaringan informasi yang menghubungkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, BUMN,
juga swasta baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing
produk dalam negeri kita.
6. Meningkatkan pengembangan usaha mikro Indonesia memiliki potensi dan kekuatan pada
ranah usaha mikro. Usaha-usaha mikro memiliki beberapa keunggulan, seperti menjadi
penyedia barang-barang murah untuk rumah tangga maupun ekspor, efisiensi dan fleksibilitas
yang tinggi, semangat usaha tinggi, profitabilitas yang tinggi, serta kemampuan
pengembalian pinjaman yang tinggi.
7. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional Tujuannya guna memperdalam kerja
sama untuk saling menguntungkan, mendorong proses globalisasi perdagangan dan investasi,
serta kerja sama ekonomi dan teknologi.