Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

NAMA : MUHAMMAD JOKO LEGOWO SETIA BUDI


NIM : 049475588
PRODI : MANAJEMEN

1. Dalam inpres nomor 5 tahun 1993 terkait Program Inpres Desa Tertinggal (IDT)
menjelaskan bahwasannya upaya penanggulangan kemiskinan yang langsung
ditujukan kepada masyarakat miskin di desa tertinggal. Program IDT ini
bertujuan untuk menuntaskan dan menekan angka kemiskinan yang ada di negara
Indonesia. Dengan adanya program ini masyarakat akan terbantu dalam sektor
perekonomian. Upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan yang telah
melekat dengan kehidupan masyarakat perdesaan khususnya maupun kemiskinan.
Yang muncul sebagai akibat adanya pelaksanaan pembangunan relatif sudah
lamamendapat perhatian pemerintah. Sebagai tindak lanjut Program PKLT dalam
upaya penanggulangan kemiskinan dipertegas dengan dimasukan dalam GBHN
1993. Sebagai penjabaran dari usaha penanggulangan ke miskinan tersebut
dituangkan dalam Program Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan (PPK).
Tindak lanjut operasionalnya adalah diwujudkan Program INPRES Desa
Tertingga! (IDT) yang diatur dalam Kepres No. 5 Tahun 1993 tanggal 27
Desember 1993. Sebagai tekad pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.
Mengkaji lebih mendalam pokok pikiran yang mendasari program IDT adalah
ajakan kepada selunih masyarakat untuk bersama pemerintah mengarahkan
segala upaya pada penanggulangan kemiskinan. Di tempat penduduk miskin
terkonsentrasi atau kantongkantong kemiskinan. Sumber Artikel berjudul
"Jelaskan Kebijakan Pemerintah untuk Menanggulangi Kemiskinan Melalui
Program Inpres Desa Tertinggal (IDT)", Dengan pokok pikiran llu berbagai
program pembangunan sektoral dan regional perlu senantiasa dikoordinasikan
dan dipadukan sehingga memberi dampak besar terhadap penanggulangan
kemiskinan. Melalui Program IDT diarahkan untuk menclptakan kemandirian
usaha dan juga menciptakan gerak pertumbuhan yang dipercepat dl desa dengan
peningkatan kegiatan serial ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip desentrallsasi
dan partislpasl. Tantangan untuk menangguiangi kemiskinan melaiui IDT yang di
dalamnya terdapat nuansa untuk memeratakan pembangunan dan hasllhasilnya
adalah upaya untuk memadukan berbagai kebijaksanaan dan program
pembangunan yang tersebar di berbagai sektor danwilayah. Sumber Artikel
berjudul "Jelaskan Kebijakan Pemerintah untuk Menanggulangi Kemiskinan
Melalui Program Inpres Desa Tertinggal (IDT)".

2. Pengangguran merupakan masalah utama dalam dunia ketenagakerjaan di


Indonesia. Penganggur adalah orang yang tergolong angkatan kerja tetapi tidak
bekerja dan orang yang ingin bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan. Jelaskan
permasalahan pengangguran di Indonesia. Pengangguran memiliki dampak yang
tidak hanya dari sisi ekonomi saja, tetapi juga dari sisi sosial. berikut adalah
penyebab dari munculnya masalah pengangguran:
 Pendidikan dan keterampilan rendah
Pendidikan dan keterampilan seseorang yang masih rendah atau kurang
mengakibatkan orang tersebut kalah bersaing dengan orang yang memiliki
pendidikan dan keterampilan yang lebih baik dalam mendapatkan pekerjaan.
 Kecenderungan penggunaan mesin
Kecenderungan penggunaan mesin dalam proses produksi (capital intensive). Hal
ini tentu saja mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia. Selain itu,
penggunaan mesin dalam proses produksi menuntut keterampilan tertentu yang
belum tentu dimiliki oleh semua angkatan kerja.
 Terbatasnya lapangan kerja
Terbatasnya lapangan kerja dapat disebabkan oleh lesunya perekonomian. Hal ini
secara khusus dapat dilihat ketika krisis ekonomi menimpa Indonesia. Terdapat
banyak perusahan yang akhirnya menghentikan kegiatan produksi yang secara
langsung juga diikuti dengan pemutusan hubungan kerja. Pada tahun 2006, tidak
kurang dari 10 juta penduduk dari 22 juta penduduk di Indonesia merupakan
penganggur terbuka (penganggur penuh). Bahkan jika yang setengahnya
menganggur, maka jumlahnya dapat sekitar 40 juta jiwa. Hal ini tentu saja
merupakan masalah sosial yang cukup serius.

3. Desentralisasi bertujuan menciptakan pemerataan kesejahteraan di seluruh


pelosok Indonesia. Namun dalam kenyataannya, pelaksanaan otonomi dan
desentralisasi fiskal selama ini masih belum optimal dalam menciptakan
pemerataan pelayanan dasar. Pelayanan kesehatan dan pendidikan yang
berkualitas serta ketersediaan infrastruktur layanan publik lainnya seharusnya
dapat dirasakan secara adil dan merata oleh setiap warga negara dari Sabang
sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Pemerintah menetapkan
UU Nomor 1 tahun 2022 tentang HKPD sebagai upaya untuk mempertajam
pelaksanaan desentralisasi fiskal. UU HKPD akan mendorong pemda dalam
melakukan optimalisasi penerimaan daerah dan men-direct pemda dalam
meningkatkan kualitas belanja daerah. Selain itu, pemerintah mencoba
memastikan agar seluruh APBD dapat dilaksanakan menuju arah yang sama
dalam mencapai tujuan nasional. Dengan demikian harapannya semua warga
negara dapat merasakan dan menikmati layanan publik yang berkualitas di
seluruh wilayah republik Indonesia.

4. Pembangunan manusia yang berkelanjutan dan holistik memerlukan perhatian


yang serius terhadap sektor pendidikan dan kesehatan. Untuk mencapai hal ini,
pemerintah memiliki peran krusial dalam mengalokasikan anggaran yang
memadai dan efektif. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah
menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja yang berfokus pada hasil konkret,
sehingga setiap pengeluaran memiliki dampak maksimal. Penting juga untuk
memberikan prioritas pada investasi sumber daya manusia, termasuk pelatihan
dan pengembangan, untuk memastikan bahwa potensi setiap individu dapat
dioptimalkan.
 Sistem anggaran berbasis kerja
Menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja adalah langkah strategis untuk
memastikan bahwa setiap dana yang dialokasikan memiliki dampak yang
signifikan. Dengan mengukur pencapaian hasil konkret daripada sekadar
pengeluaran, pemerintah dapat menilai efisiensi dan efektivitas kebijakan
pendidikan dan kesehatan. Hal ini juga mendorong akuntabilitas dan transparansi,
mengarah pada manajemen anggaran yang lebih bertanggung jawab.
 Investasi dalam pelatihan dan pengembangan SDM
Pemerintah seharusnya memberikan prioritas pada investasi dalam pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusianya. Melalui program-program ini, tenaga
kerja dapat diberdayakan dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan
untuk memenuhi tuntutan pasar kerja yang terus berubah. Dengan demikian,
setiap individu memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara maksimal
terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat.

5. Resistensi terhadap globalisasi ekonomi yang dianggap merugikan ekonomi


rakyat Indonesia dapat berasal dari berbagai faktor. Beberapa alasan umumnya
melibatkan dampak negatif terhadap sektor-sektor ekonomi lokal,
ketidaksetaraan, dan kerentanan terhadap gejolak ekonomi global.
 Ketidaksetaraan global
Salah satu kritik terhadap globalisasi adalah bahwa tidak semua negara atau
kelompok masyarakat mendapatkan manfaat yang setara. Beberapa pihak
berpendapat bahwa negara-negara maju lebih diuntungkan daripada negara-
negara berkembang seperti Indonesia. Kesenjangan ekonomi antara negara-
negara maju dan berkembang dapat semakin melebar. Karena perusahaan
multinasional cenderung mendominasi sektor-sektor strategis, merampas
keuntungan dari sumber daya alam, dan memanfaatkan tenaga kerja yang murah.
 Kerentanan terhadap gejolak ekonomi global
Ketergantungan ekonomi pada pasar global membuat Indonesia lebih rentan
terhadap gejolak ekonomi global. Krisis keuangan global atau penurunan
permintaan internasional dapat langsung mempengaruhi perekonomian Indonesia.
Ketidakstabilan harga komoditas, yang merupakan bagian penting dari ekspor
Indonesia, juga dapat merugikan perekonomian negara tersebut.
 Persaingan tidak sehat
Globalisasi membawa persaingan yang lebih intensif antara perusahaan lokal dan
perusahaan asing. Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa perusahaan
multinasional dengan sumber daya dan keunggulan kompetitif yang besar dapat
mengalahkan atau menghancurkan usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Keberadaan perusahaan multinasional yang mendominasi pasar dapat
mengakibatkan pengurangan lapangan pekerjaan lokal dan pengurangan daya
tawar pekerja.

Anda mungkin juga menyukai