Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MUHAMMAD ABDUL KHOLIK

NIM : 051629319
PRODI : S1 MANAJEMEN

TUGAS TUTORIAL KE-3


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia


Kode Mata Kuliah : ESPA4314
Jumlah sks : 3 SKS

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Jelaskan kebijakan pemerintah untuk menanggulangi
kemiskinan melalui program Inpres desa tertinggal Modul 7 Kb 1
20
(IDT)? ESPA4314

Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) tidak saja melengkapi kebijakan yang telah ada,
tetapi secara khusus ditujukan untuk meningkatkan penanganan masalah kemiskinan secara
berkelompok di desa-desa miskin. Program IDT meliputi :
a. Kelompok bantuan langsung sebesar Rp. 20 Juta/desa tertinggal sebagai dana bergulir 3
tahun berturut-turut.
b. Bantuan pendamping Pokmas IDT oleh tenaga pendamping sarjana Pendamping Purna
Waktu (SP2W).
c. Bantuan pembangunan sarana dan prasarana.

Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) merupakan salah satu program penanggulangan
kemiskinan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Program ini diluncurkan pada tahun
1993 dan ditujukan untuk mempercepat upaya mengurangi jumlah penduduk miskin dan
jumlah desa atau kelurahan tertinggal.
Tujuan umum program IDT adalah untuk memberdayakan masyarakat miskin dengan
membangun sarana pendukung, bantuan dana dan pendampingan. Secara khusus, program IDT
bertujuan untuk:
 Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat miskin di desa tertinggal
 Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap sarana dan prasarana dasar
 Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin untuk mengelola usaha

Program IDT dilaksanakan dengan pendekatan kelompok. Setiap desa tertinggal diwajibkan
membentuk kelompok usaha produktif (KUP). KUP ini terdiri dari anggota masyarakat miskin
yang memiliki minat dan kemampuan untuk berwirausaha.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada KUP berupa dana bergulir. Dana ini dapat
digunakan oleh KUP untuk mengembangkan usaha produktif, seperti pertanian, peternakan,
perikanan, perdagangan, dan industri kecil.
Selain bantuan dana, pemerintah juga memberikan pendampingan kepada KUP.
Pendampingan ini bertujuan untuk membantu KUP dalam mengelola usaha, meningkatkan
kapasitas produksi, dan memasarkan produk.
Program IDT telah dilaksanakan selama lebih dari 30 tahun. Program ini telah memberikan
dampak positif terhadap penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun dari 60,14 juta
jiwa pada tahun 1993 menjadi 26,12 juta jiwa pada tahun 2022.
Namun, program IDT juga menghadapi beberapa tantangan. Tantangan utama program IDT
adalah lemahnya kapasitas masyarakat miskin untuk mengelola usaha. Selain itu, program IDT
juga sering terkendala oleh birokrasi yang berbelit-belit.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah perlu melakukan beberapa upaya, antara lain:
 Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin melalui pelatihan dan pendampingan yang
berkelanjutan
 Mempermudah proses administrasi program IDT
 Meningkatkan koordinasi antar-lembaga terkait dalam pelaksanaan program IDT
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan program IDT dapat lebih efektif dalam
menanggulangi kemiskinan di Indonesia.

2 Modul 7 Kb 2
Jelaskan permasalahan Pengangguran di Indonesia? 20 ESPA4314

Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada
Agustus 2022 mencapai 5,86 persen atau sekitar 8,4 juta jiwa dari 209,42 juta penduduk usia
kerja.
Karakteristik pengangguran di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tingkat kemiskinan.
Kemiskinan yang menjadi masalah sosial yang saling berkaitan dengan tingkat pengangguran
dan saling memengaruhi. Disamping tingkat pengangguran yang tinggi maka secara tidak
langsung masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok nya seperti pangan
yang bergizi, hingga kesulitan terhadap akses pendidikan dan akses kesehatan yang pada
ujungnya akan berdampak juga terhdap tingkat kemiskinan. Karena sulitnya mendapatkan
akses pendidikan, masyarakat pada angkatan kerjanya tidak memiliki kualitas pendidikan yang
cukup baik untuk bersaing di dunia kerja ditambah lagi pada era globalisasi saat ini dimana
Indonesia mendapat gempuran dari tenaga kerja asing di sektor sektor industi di Indonesia,
belum lagi pada kemajuan teknologi saat ini dimana banyak tenaga kerja yang digantikan
dengan mesin melalui mekanisme automatisasi.
Permasalahan pengangguran tidak terlepas juga dari perspektif perusahaan melalui kebijakan
tenaga kerjanya, ditambah lagi dunia menghadapi pandemi pada beberapa tahun yang lalu yang
mengakibatkan banyak pegawai yang di PHK dari tempatnya bekerja.
Berikut beberapa penyebab yang berasal dari sisi penawaran tenaga kerja. Penyebab struktural
pengangguran di Indonesia antara lain:
 Pertumbuhan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat
menyebabkan jumlah angkatan kerja juga meningkat. Namun, pertumbuhan lapangan
kerja tidak dapat mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja.
 Ketersediaan lapangan kerja yang tidak sesuai dengan kompetensi tenaga kerja. Banyak
tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan atau kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja.
 Kurangnya kesempatan kerja di sektor formal. Kesempatan kerja di sektor formal lebih
sedikit dibandingkan dengan sektor informal.
 Perubahan Struktur Ekonomi, Perubahan struktur ekonomi dari pertanian ke industri dan
jasa menyebabkan permintaan tenaga kerja di sektor pertanian menurun, sementara
permintaan tenaga kerja di sektor industri dan jasa meningkat.
 Kemiskinan, Kemiskinan menyebabkan masyarakat tidak memiliki akses terhadap
pendidikan dan pelatihan yang memadai, sehingga mereka tidak memiliki keterampilan
yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran sejatinya tidak dapat dihilangkan bahkan di negara super power seperti amerika
sekalipun. Pengangguran akan tetap ada tetapi ada beberapa tipe seperti pengangguran karena
memang tidak ingin bekerja, dan pengangguran yang sedang mencari pekerjaan. Angka yang
harus ditekan adalah angka pada pengangguran yang memang sedang mencari pekerjaan yang
menandakan bahwa sempitnya peluang kerja dan lapangan pekerjaan yang tersedia atau
bahkan bisa jadi kualitas manusianya yang belum optimal untuk menjawab tantangan di era
saat ini.
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata, Pemerintah perlu mendorong
pertumbuhan ekonomi yang merata di berbagai wilayah di Indonesia, agar dapat
menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak di wilayah-wilayah yang memiliki
pertumbuhan ekonomi rendah.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemerintah perlu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, agar dapat memenuhi kebutuhan
dunia kerja.
3. Menciptakan lapangan kerja baru, Pemerintah perlu menciptakan lapangan kerja baru, baik
melalui sektor formal maupun informal.

Referensi

BMP Perekonomian Indonesia Modul 7 KB 2 Pengangguran di Indoensia.

Penalaran dan pemikiran pribadi.

3 20 Modul 8 Kb 1
Jelaskan fungsi utama desentralisasi fiskal dalam
pembangunan daerah? ESPA 4314

Desentralisasi fiskal adalah pendelegasian kewenangan fiskal dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah. Kewenangan fiskal tersebut meliputi kewenangan untuk memungut pajak,
retribusi, dan sumber pendapatan lainnya, serta kewenangan untuk membelanjakan pendapatan
tersebut. Pemerintah pusat menyerahkan kewenangan fiskal kepada pemerintah daerah.
Pemerintah daerah kemudian menggunakan kewenangan tersebut untuk mengumpulkan
pendapatan daerah dan membelanjakannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah
masing-masing.
Desentralisasi fiskal dinilai dapat memberikan sumbangan dalam penyediaan prasarana publik
di daerah melalui pencocokan (matching) yang lebih baik dari pengeluaran daerah dengan
prioritas dan preferensi daerah tersebut.
Dalam konteks otonomi daerah dan desntralisasi fiskal menurut Mardiasmo (2001) secara
spesifik mengemukaan tugas misi utama dari kebijakan tersebut adalah
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejakteraan rakyat. Kualitas
dan kantitas yang dimaksud utamanya adalah pada pendidikan dan kesehatan masyarakat
dengan dibangunnya pemerataan pembangunan di daerah daerah tertinggal di bidang
pendidikan dan kesehatan sehingga mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses
terhadap dua hal tersebut. Desentralisasi fiskal dapat meningkatkan pemerataan
pembangunan karena pemerintah daerah memiliki lebih banyak sumber daya untuk
membangun daerahnya. Dengan sumber daya yang lebih banyak, pemerintah daerah dapat
lebih fokus pada pembangunan daerah-daerah yang tertinggal.
2. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah. Desentralisasi
fiskal dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik karena pemerintah
daerah memiliki keunggulan informasi dibandingkan pemerintah pusat. Pemerintah
daerah memiliki informasi yang lebih baik tentang kondisi dan kebutuhan masyarakat di
daerahnya. Dengan informasi ini, pemerintah daerah dapat lebih tepat sasaran dalam
memberikan pelayanan publik. Selain itu Desentralisasi fiskal dapat meningkatkan
akuntabilitas pemerintah daerah karena pemerintah daerah memiliki tanggung jawab yang
lebih besar dalam mengelola keuangan daerah. Dengan tanggung jawab yang lebih besar,
pemerintah daerah harus lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan
daerah.
3. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
proses pembangunan. Desentralisasi fiskal dapat meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan karena masyarakat memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Hal ini dapat meningkatkan rasa
memiliki masyarakat terhadap daerahnya dan mendorong mereka untuk berkontribusi
dalam pembangunan.

Referensi
BMP Perekonomian Indonesia Modul 8 KB 1 Otonomi Daerah

4 Rendahnya anggaran dana yang dipergunakan untuk 20 Modul 8 Kb 2


meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan ESPA4314
mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas sumber
daya manusia. Pendidikan yang buruk mengakibatkan
masalah pengangguran. Tentukanlah perihal kebijakan
anggaran pemerintah yang pro pembangunan manusia
menurut anda?

Kebijakan anggaran pemerintah yang pro pembangunan manusia harus berfokus pada
peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Hal ini karena pendidikan dan kesehatan
merupakan dua pilar penting dalam pembangunan manusia.
Berikut adalah beberapa kebijakan anggaran pemerintah yang pro pembangunan manusia:
1. Alokasi anggaran pendidikan sebesar minimal 20% dari total APBN. Anggaran
pendidikan sebesar 20% dari total APBN merupakan amanat Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Alokasi anggaran tersebut harus
digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di semua jenjang, mulai dari
pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan tinggi. Alokasi anggaran
pendidikan yang memadai akan memungkinkan pemerintah untuk menyediakan
pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat, mulai dari pendidikan dasar
hingga pendidikan tinggi. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber
daya manusia yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk
bekerja dan berkarya.
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
* Meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik
* Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
* Menyempurnakan kurikulum dan metode pembelajaran
* Meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat

2. Anggaran kesehatan sebesar 5% dari total APBN merupakan amanat Undang-Undang


Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Alokasi anggaran tersebut harus digunakan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Alokasi anggaran kesehatan yang
memadai akan memungkinkan pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan yang
berkualitas bagi seluruh masyarakat, termasuk layanan kesehatan dasar, layanan
kesehatan rujukan, dan layanan kesehatan pencegahan. Layanan kesehatan yang
berkualitas akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga masyarakat
dapat hidup sehat dan produktif.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara,
antara lain:
* Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
* Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
* Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
* Meningkatkan kualitas gizi masyarakat

beberapa langkah konkret yang dapat ditempuh pemerintah untuk menaikan indeks
pembangunan masyarakat berawal dari kebijakan politik ekonomi dari eksekutif pemerintah.
pertama bisa dilihat dari kebijakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah, Indonesia
sendiri dalam dasar konstitusinya di dalam pembukaan UUD 1945 sudah menjadi cita cita
bangsa dalam mendukung pembangunan manusia di Indonesia. cita cita bangsa Indonesia
adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. dari cita cita bangsa itu pembangunan manusia menjadi hal yang sangat
penting dari hal memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. maka
dengan dasar konstitusi itu pemerintah harus melihat dalam pembangunan manusia harus
dilihat sebagai investasi masa depan Indonesia yang dapat direalisasikan dengan kebijakan
anggaran yang ditetapkan untuk mengatur pemerataan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan
pendidikan.

Referensi
BMP Perekonomian Indonesia Modul 8 KB 2 Pembangunan Manusia Indonesia
5 20 Modul 9 Kb 1
Jelaskan resistensi terhadap globalisasi ekonomi yang
ESPA 4314
merugikan ekonomi rakyat Indonesia?

Globalisasi ekonomi telah membawa banyak dampak positif bagi Indonesia, seperti
peningkatan investasi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun, globalisasi ekonomi juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah kerugian
ekonomi rakyat Indonesia.
Resistensi terhadap globalisasi ekonomi yang merugikan ekonomi rakyat Indonesia dapat
diartikan sebagai upaya untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif globalisasi ekonomi
terhadap perekonomian rakyat Indonesia. Resistensi ini dapat dilakukan oleh berbagai pihak,
baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha.
Sistem pemerintahan otonom yang diterapkan di Indonesia membagi pemerintah menjadi dua
yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Peran keduanya diperlukan dalam
mempercepat persiapan menghadapi pasar bebas. Langkah langkah yang bisa dilakukan adalah
antara lain :
1. Dibentuknya kelembagaan ekonomi oleh pemerintah pusat untuk melakukan
standarisasi produk dengan dibuatnya kebijakan lain yang mengatur tentang kualitas
atau kualifikasi produk yang masuk ke Indonesia dengan melakukan pembinaan
terhadap pelaku usaha dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produknya.
2. Perlindungan konsumen agar merasa nyaman dalam menggunakan produk seperti
contoh sertifikat halal, atau memiliki sertifikat SNI.
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pasar bebas dari berbagai lingkup
perdagangan.
4. Meningkatkan infrastruktur dan meningkatkan investasi dalam negeri untuk mencapai
pemerataan ekonomi.
5. Kebijakan proteksionisme adalah kebijakan yang bertujuan untuk melindungi industri
dalam negeri dari persaingan produk impor. Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara
mengenakan tarif impor yang tinggi, subsidi untuk industri dalam negeri, atau
pembatasan impor.
6. Kebijakan pengembangan industri padat karya adalah kebijakan yang bertujuan untuk
menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan insentif kepada industri yang
mempekerjakan banyak tenaga kerja.
7. Kebijakan peningkatan daya saing tenaga kerja adalah kebijakan yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja Indonesia agar dapat
bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain. Kebijakan ini dapat dilakukan dengan
cara memberikan pelatihan dan pendidikan vokasi kepada tenaga kerja.
Berikut beberapa contoh resistensi terhadap globalisasi ekonomi yang merugikan ekonomi
rakyat Indonesia:
 Pemerintah Indonesia mengenakan tarif impor yang tinggi untuk produk-produk tertentu,
seperti beras, gula, dan tekstil. Hal ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri
dan menjaga harga produk-produk tersebut agar terjangkau oleh masyarakat.
 Pemerintah Indonesia memberikan subsidi kepada industri manufaktur yang
mempekerjakan banyak tenaga kerja. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja
baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
 Pemerintah Indonesia memberikan pelatihan dan pendidikan vokasi kepada tenaga kerja.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja
Indonesia agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.

Resistensi terhadap globalisasi ekonomi yang merugikan ekonomi rakyat Indonesia perlu
dilakukan secara bijaksana agar tidak mengganggu arus perdagangan dan investasi.
Pemerintah perlu bekerja sama dengan masyarakat dan pelaku usaha untuk merumuskan
kebijakan yang tepat untuk melindungi kepentingan rakyat Indonesia.

Referensi
BMP Perekonomian Indonesia Modul 9 KB 1 Globalisasi Ekonomi Indonesia.

* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai