Anda di halaman 1dari 7

1.

Apa tujuan utama ekonomi makro dan tuliskan definisi singkat dari masing-masing
tujuan.
1. Meningkatkan kapasitas produksi nasional
Kapasitas produksi sangat bergantung pada seberapa besar negara dapat mengontrol tinggi
rendahnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhinya antara lain faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal. Faktor – faktor
produksi tersebut harus dimaksimalkan agar produktifitas output nasional atau rasio output
terhadap input dapat mencapai tingkat optimum.
2. Meningkatkan kesempatan kerja
Peningkatan kesempatan kerja erat kaitannya dengan peningkatan kapasitas produksi
nasional, karena menjadi salah satu faktor kunci merealisasikan peningkatan output
nasional. Pemerintah melalui kebijakan-kebijakan makronya dapat memjaga iklim investasi
yang sehat agar investor dapat menanamkan sahamnya dan membentuk lapangan pekerjaan
yang lebih luas.
3. Memegang kendali laju inflasi
 Inflasi dapat berdampak besar pada perekonomian antara lain dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi, tidak terjangkaunya harga barang, menimbulkan pengangguran, dan
turunnya nilai mata uang. Peran pemerintah tentu saja menahan laju inflasi dengan
menerapkan kebijakan-kebijakan antara lain politik diskonto, cash ratio, politik pasar terbuka
dan lain lain.
4. Meningkatkan tingkat pendapatan nasional
Pendapatan nasional merupakan alat ukur pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat atau bisa diartikan menjadi seluruh pendapatan yang dihasilkan oleh
pendapatan faktor-faktor produksi yang telah memproduksi barang dan jasa dalam jangka
waktu tertentu.
5. Menjaga perekonomian tetap stabil
Stabilitas perekonomian merupakan salah satu syarat penting dalam memberikan
kepercayaan terhadap pelaku ekonomi untuk melakukan usahanya. Stabilitas ekonomi akan
tercapai apabila terjadi keseimbangan dalam variabel-variabel akonomi makro antara lain
supply dan demand, neraca pembayaran, penerimaan dan pengeluaran serta saving and
investment. Stabilitas ekonomi ditandai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kualitas dan kondisi perekonomian.
6. Menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri
Peran pemerintah adalah memastikan tidak terjadi defisit dalam neraca pembayaran luar
negeri dan berusaha agar kegiatan ekspor dapat meningkat. Untuk itu pemerintah
melakukan kebijakan makro di bidang neraca pembayaran luar negeri dengan tujuan
menjaga likuiditas devisa agar tidak terjadi pelarian modal ke luar negeri, menurunnya atau
berhentinya aliran modal atau investasi jangka pendek dan jangka panjang serta tidak
tertariknya negara investor untuk memberikan bantuan.
7. Memeratakan distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan menggambarkan penyebaran pendapat di suaru daerah. Tidak
meratanya distribusi pendapatan dapat memicu terjadinya kemiskinan, pengangguran,
inflasi dan lain lain. Sementara ketidakmerataan pendapatan juga dapat disebabkan sistem
ekonomi yang dianut negara tersebut. 
8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Salah satu tujuan kebijakan di bidang ekonomi moneter adalah menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang stabil dan memperlihatkan tren meningkat secara terus menerus. 
Sumber : dosenekonomi.com
2. Dengan menggunakan data dari lampiran pada bab ini, hitung yang berikut ini:
a. Laju inflasi pada tahun 1981 dan 2007
b. Laju pertumbuhan PDB riil pada tahun 1982 dan 1984
c. Tingkat inflasi rata-rata dari tahun 1970-1980 dan dari tahun 2000-2007
d. Tingkat pertumbuhan rata-rata PDB rill dari tahun 1929-2008
(petunjuk : rumus dalam teks memberikan teknik untuk menghitung tingkat
pertumbuhan 1 tahun. Tingkat pertumbuhan selama beberapa tahun menggunakan
rumus berikut
Jawab

3. Apa pengaruh dari masing-masing hal berikut ini permintaan agregat atau penawaran
agregat?
a. Pemotongan besar dalam pajak pribadi dan bisnis (pada AD)
b. Perjanjian pengurangan senjata yang mengurangi pertahanan pengeluaran (untuk AD)
c. Peningkatan output potensial (pada AS)
d. Pelonggaran moneter yang menurunkan suku bunga (di AD)
Jawab
a. Potongan besar pada pajak bisnis dan perorangan menyebabkan kurva agregat
demand bergeser ke kanan atau agregat demand naik (AD ke AD1)
karenaketika pajak diturunkan permintaan akan suatu komoditas barang atau
jasa akannaik dan harga barang turun tetapi total pendapatan yang didapatkan
pemerintahdari sektor pajak dalam jangka pendek akan turun, defisitnya naik.
b. Perjanjian pengurangan senjata untuk mengurangi pengeluaran pertahanan
memberikan pengaruh pada permintaan agregat negara karena pada umumnya
negara akan banyak menghabiskan dana untuk keperluan pertahanan dan
kemiliteran seperti menggaji para tentara, membeli persenjataan, perakitan
persenjataan, pelatihan militer, dan sebagainya. Apabila terdapat perjanjian
yang menyatakan negara harus mengurangi pengeluaran tersebut permintaan
agregat terhadap pertahanan akan berkurang atau decrease aggregate demand.
c. Ketika terjadi kenaikan output yang potensial itu berarti suatu negara
mampumenggunakan input variable dengan maksimal dan pemanfaaatan
teknologisecara efisiensi untuk menciptakan barang atau jasa yang bermutu
tinggisehingga penawaran agregat meningkat (increase aggregate supply)
d. Ketika terjadi peningkatan output potensial berarti suatu negara mampu
menggunakan input variable dengan maksimal dan memanfaaatan teknologi
secara efisiensi untuk menciptakan barang atau jasa yang bermutu tinggi
sehingga penawaran agregat meningkat (increase aggregate supply).
e. Kebijakan moneter pelonggaran uang yang menurun kan tingkat bunga
menyebabkan permintaan untuk mencari pinjaman meningkat sehingga
agregat permintaan naik, perusahaan akan semakin mudah dalam
mendapatkan pinjaman modal.
Source : www.coursehero.com
4. Untuk setiap peristiwa yang tercantum dalam pertanyaan No. 3, gunakan AS-AD untuk
menunjukkan efek pada keluaran dan pada tingkat harga keseluruhan.
Jawab
a. Pemotongan pajak dan bisnis yang membuatpermintaan agregat naik akan
menyebabkan output bertambah karena biaya yang dikeluarkan untuk produksi juga
semakin berkurang. Dampaknya pada keseluruhan level harga adalah harga barang
dan jasa akan naik.
b. Perjanjian pengurangan biaya senjata yang menurunkan permintaan agregat akan
menyebabkan output akan berkurang dan level harga akan menurun.
c. Kenaikan output potensial menyebabkan penawaran agregat naik sehingga output
akan naik dan level harga juga meningkat.
d. Kebijakan moneter uang longgar mengakibatkan agregat permintaan akan naik
sehingga level harga dan output yang dihasilkan juga ikut naik.
5. Tempatkan diri anda pada posisi sebagai pembuat kebijakan ekonomi. Perekonomian berada
dalam ekuilibrium dengan P = 100 dan Q = 3000 = PDB potensial. Anda menolak untuk
“mengakomodasi” inflasi; artinya, anda ingin menjaga harga benar-benar stabil pada P= 100,
apa pun yang terjadi pada output. Kamu dapat menggunakan kebijakan moneter dan fiscal
untuk mempengaruhi agregat permintaan, tetapi anda tidak dapat mempengaruhi
penawaran agregat di lari jarak pendek. Bagaimana anda menanggapi :
a. Peningkatan belanja investasi yang mengejutkan
b. Kenaikan harga pangan yang tajam menyusul bencana alam membanjiri sungai
Mississippi
c. Penurunan produktivitas yang mengurangi potensi keluaran
d. Penurunan tajam dalam ekspor bersih setelah sebuah depresi berat di Asia Timur
Jawab

a. Mendorong keyakinan investor dalam dan luar negeri merupakan satu pilihan.
Perkembangan kebijakan dan peraturan terbaru, termasuk larangan parsial
pada ekspor mineral, telah meningkatkan ketidakpastian. Kedua, perlambatan
pertumbuhan penerimaan karena perlambatan pertumbuhan ekonomi dan
impor, penurunan harga komoditas global serta peningkatan subsidi BBM,
akan mendorong peningkatan tekanan fiskal. Memperluas basis penerimaan
dan meningkatkan kualitas belanja, terutama dengan menurunkan pengeluaran
subsidi energi, merupakan pilihan lain. Langkah-langkah ini juga akan
meningkatkan ketersediaan ruang fiskal bagi pengeluaran yang lebih adil dan
pro-pertumbuhan, termasuk lebih banyaknya investasi publik. Ketiga,
dibutuhkan kemajuan untuk mengatasi rintangan struktural lain demi
mencapai pertumbuhan yang lebih kuat dan lebih inklusif, yaitu infrastruktur
dan kesenjangan perbedaan keterampilan pekerja, dan halangan dari
pelaksanaan tenaga kerja, tanah, modal dan pasar produk secara efisien.
b. Pertama, operasi untuk mengendalikan harga komoditas tertentu
Kedua, adanya kebijakan fiskal khusus untuk ekspor dan impor pangan
Ketiga, memastikan pasokan pangan di dalam negeri bisa memenuhi
permintaan nasional
Keempat, cadangan atau stok yang ada di tangan pemerintah tak boleh hanya
cukup, tapi harus kuat
Kelima, produktivitas dalam negeri harus ditingkatkan dengan menyiapkan
bibit yang cocok untuk perubahan iklim
Keenam, ketahanan pangan lokal dan keluarga perlu terus didorong
Ketujuh, pemerintah juga mencegah penyelundupan pangan. 
Kedelapan, prediksi pangan dimintanya harus akurat
Kesembilan, perlu ada kebijakan dan regulasi baru untuk mengamankan
lahan-lahan pertanian
c. - Mengembalikan potensi nilai output ke level sebelum krisis
Kebijakan moneter berperan penting dalam menstimulasi permintaan di
negara-negara maju. Dengan melakukan pelonggaran moneter (monetary
easing), Bank Sentral Eropa (European Central Bank) berusaha untuk
mencapai target inflasi yang telah ditetapkan serta memperbaiki neraca
keuangan perbankan. Di samping kebijakan moneter, kebijakan fiskal juga
berperan signifikan untuk mendorong laju permintaan melalui konsolidasi
fiskal, yaitu keseimbangan antara pemotongan anggaran dan penerimaan
pajak. Bagi negara berkembang, kebijakan makroekonomi yang kuat sangat
diperlukan untuk mengatasi turbulensi yang mungkin terjadi.
- Mengembalikan keseimbangan pertumbuhan ekonomi
Konsolidasi fiskal (jumlah penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah)
merupakan pekerjaan jangka menengah yang juga harus mendukung tujuan
jangka panjang yaitu dengan meningkatkan investasi atas infrastruktur yang
pada akhirnya dapat menstimulasi permintaan.
- Meningkatkan potensi ekonomi
Negara-negara anggota G20 menunjukkan kinerja ekonomi yang berbeda.
Hal ini menunjukkan tingkat efektivitas penerapan kebijakan yang diambil.
Untuk meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi, perlu dilakukan
penyesuaian terhadap struktur penetapan kebijakan. Adanya gap antara
capaian kebijakan yang saat ini diambil dengan potensi yang belum tergali
dapat dikurangi dengan penerapan kebijakan yang efektif berkaca pada
praktek terbaik (best practices) dari negara-negara yang terlebih dahulu
berhasil menerapkannya.
d. Bertumpu pada 4 (empat) bidang kebijakan pokok:
1. Di bidang moneter, ditempuh kebijakan moneter untuk mengurangi
penurunan atau depresiasi nilai mata uang lokal yang berlebihan, yaitu
kebijakan moneter yang ketat.
2. Di bidang Fiskal, ditempuh kebijakan fiskal yang lebih terfokus kepada
upaya realokasi pengeluaran kegiatan-kegiatan yang tidak produktif
kepada kegiatan yang diharapkan dapat mengurangi ‘social cost’ yang
ditimbulkan akibat krisis ekonomi yang terjadi.
3. Di bidang pengelolaan dunia usaha (corporate governance), ditempuh
kebijakan yang akan memperbaiki kemampuan pengelolaan baik di sektor
publik atau swasta. Termasuk di dalamnya upaya untuk mengurangi
intervensi pemerintah, monopoli dan kegiatan-kegiatan yang kurang
produktif lainnya.
4. Di bidang perbankan, ditempuh kebijakan yang akan memperbaiki
kelemahankelemahan sistem perbankan berupa restrukturisasi perbankan
yang bertujuan untuk mencapai 2 hal, yaitu mengatasi dampak krisis, dan
menghindari terjadinya krisis di masa yang akan datang.

6. Pada tahun 1981-1983, di pemerintahan Reagan dilaksanakan kebijakan fiscal yang


mengurangi pajak dan meningkatkan pengeluaran pemerintah.
a. Jelaskan mengapa kebijakan ini cenderung meningkatkan permintaan agregat.
Tunjukkan dampak pada pengeluaran dan asumsi harga hanya dengan pergeseran
AD
b. Sisi penawaran berpendapat bahwa pemotongan pajak akan mempengaruhi
penawaran agregat terutama dengan meningkatkan output potensional. Dengan
asumsi bahwa tindakan fiscal Reagan mempengaruhi AS dan juga AD,
menunjukkan dampak dari output dan tingkat harga. Jelaskan mengapa dampak
kebijakan fiscal Reagan pada output lebih jelas sedangkan dampaknya pada harga
tidak jelas.
Jawab

a. Menurunkan pajak membuat rumah tangga dan bisnis memiliki lebih banyak
uang untuk dibelanjakan untuk barang dan jasa. Ketika permintaan barang dan
jasa meningkat, bisnis sangat ingin meningkatkan produksi mereka. Penguatan
permintaan mendorong perusahaan untuk merekrut lebih banyak pekerja dan
meningkatkan pengeluaran modal. Peningkatan pengeluaran publik untuk barang
dan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, secara langsung meningkatkan
permintaan agregat. Ini juga dapat memiliki dampak tidak langsung. 
b. Pertumbuhan ekonomi atau peningkatan output perekenomian menurut Solow
dipengaruhi oleh tabungan, pertumbuhan populasi, dan kemajuan teknologi.
Tabungan merupakan instrumen yang dipengaruhi oleh kebijakan fiskal
(penerimaan pajak dan belanja negara mempengaruhi tabungan nasional).
Secara tidak langusung kebijakan fiskal ikut mengambil peran dalam
pertumbuhan ekonomi. Keputusan-keputusan pemerintah mengenai kebijakan
fiskal yang ditempuh suatu negara dapat mengubah ouput dalam
perekonomian, baik bertambah maupun berkurang.

7. Paket ekonomi Clinton yg disahkan oleh konggres pada tahun 1993 berdampak pada
pengetatan kebijakan fiskal dengan menaikkan pajak dan menurunkan pengeluaran.
Tunjukkan efek dari kebijakan ini (a) dengan asumsi bahwa tidak ada kebijakan
moneter yang melawan dan (b) dengan asumsi bahwa kebijakan moneter sepenuhnya
menetralkan dampak GDP dan menurunkan deficit yang lebih rendah untuk mengarah
pada investasi lebih tinggi dan pertumbuhan output potensial yang lebih tinggi.
Jawab
Ketika pengeluaran proyek non-produktif diturunkan atau pajak dinaikkan, maka
permintaan barang dan jasa menurun. Akibatnya, kebijakan fiskal bertindak sebagai
alternatif yang signifikan untuk mengendalikan laju inflasi. Tujuan akhir kebijakan
moneter adalah menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang salah satunya
tercermin dari tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Defisit akan terus ditekan
sehingga akan berfokus pada peningkatan investasi dan pertumbuhan output.

8. Amerika Serikat mengalami kemerosotan ekonomi yang besar pada awal 1980.
Pertimbangkan data nyata pada PDB dan tingkat harga pada PDB pada table 19-2
a. Untuk tahun 1981-1985, hitung tarif pertumbuhan PDB riil dan laju inflasi.
Dapatkah anda menentukan di tahun berapa terjadi penurunan bisnis yang tajam
atau resesi?
b. Dalam diagram AS-AD seperti gambar 19-6 (halaman 379), gambarlah satu set
kurva AS dan AD yang menelusuri keseimbangan harga dan output yang
ditunjukkan pada tabel. Bagaimana anda menjelaskan resesi itu dengan
identifikasimu?

Anda mungkin juga menyukai