Anda di halaman 1dari 16

PENGANGGURAN, INFLASI

DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

KELOMPOK 2:
• Namira Khairunnisa
• Fatikah Indriaharti
• Inas Mawaddah
• Thaufiqurrohman
POKOK-POKOK BAHASAN

MASALAH PENGANGGURAN MASALAH INFLASI (KENAIKAN HARGA)

MASALAH PENGANGGURAN DAN MASALAH INFLASI DAN KEBIJAKAN


KEBIJAKAN FISKAL PEMERINTAH

KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN


MASALAH PENGANGGURAN

Terdapat dua cara menentukan golongan pengangguran:


i. Berdasarkan kepada sumber/penyebab yang mewujudkan pengangguran tersebut.
ii. Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang wujud.

Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya:


iii. Pengangguran normal atau friksional
iv. Pengangguran siklikal
v. Pengangguran struktural
vi. Pengangguran teknologi

Jenis-jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya:


vii. Pengangguran terbuka
viii. Pengangguran tersembunyi
ix. Pengangguran bermusim
x. Setengah menganggur
Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah :
 Tujuan bersifat ekonomi
Didasarkan pada pertimbangan-pertimbanagan yang bersifat ekonomi. Tiga
pertimbangan utama : untuk menyediakan lowongan pekerjaan baru, untuk
meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat dan memperbaiki kesamarataan
pembagian pendapatan.
 Tujuan bersifat sosial dan Politik
Tujuan untuk mengatasi masalah sosial dan politik tidak kalah pentingnya
dengan tujuan yang bersifat ekonomi. Tanpa kestabilan sosial dan politik,
usaha-usaha mengatasi masalah ekonomi tidak dapat dicapai dengan mudah.
Masalah sosial dan politik utama yang ingin diatasi melalui kebijakan
pemerintah mengurangi pengangguran berupa : meningkatkan kemakmuran
keluarga dan kestabilan keluarga, menghindari masalah kejahatan, dan
mewujudkan kestabilan politik
MASALAH INFLASI (KENAIKANAN HARGA)

Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat


inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah.
Adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba akibat
suatu peristiwa tertentu yang berlaku diluar ekspetasi pemerintah,
misalnya efek depresiasi nilai uang yang sangat besar
(ketidakstabilan politik).

Jenis-Jenis Inflasi :
• Inflasi tarikan permintaan
• Inflasi desakan biaya
• Inflasi diimpor
Inflasi Tarikan
Permintaan

Inflasi Diimpor

Inflasi Desakan
Biaya
Definisi Inflasi Merayap dan Hiperinflasi
• Inflasi Merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya.
(Kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen
setahun)
• Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang
menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam
masa yang singkat.

Inflasi Merayap dan Pertumbuhan Ekonomi


• Segolongan ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi merayap adalah diperlukan
untuk menggalakkan perkembangan ekonomi. Menurut mereka harga barang
pada umumnya naik dengan tingkat yang lebih tinggi dari kenaikan upah.
• Segolongan ahli ekonomi lainnya berpendapat bahwa kebijakan untuk
membiarkan berlakunya inflasi merayap untuk menggalakkan pertumbuhan
ekonomi hanya sesuai apabila dalam jangka panjang inflasi merayap terus dapat
dikendalikan. Hal ini pada akhirnya hanya akan menjadi hiperinflasi.
Sumber Wujudnya Hiperinflasi
Hiperinflasi seringkali berlaku dalam perekonomian yang sedang menghadapi
perang atau kekacauan politik didalam negeri. Pada masa-masa seperti ini
pemerintah terpaksa menambah pengeluaran yang jauh lebih melebihi dari
pajak yang dipungutnya. Salah satunya dengan cara meminjam uang pada bank.
Perbelanjaan pemerintah yang berlebihan tersebut akan mempercepat
pertambahan pengeluaran agregat. Dan sebagai akibatnya harga-harga akan
naik dengan cepat dikarenakan sektor perusahaan tidak akan mampu
menghadapi kenaikan pengeluaran yang sangat berlebihan.
Pemerintah akan selalu berusaha untuk mengendalikan pesatnya inflasi.
Langkah-langkah yang sering digunakan antara lain adalah sebagai berikut :
 Mengendalilkan harga (menetapkan harga maksimum).
 Mencatu barang-barang kebutuhan pokok.
 Membuat peraturan-peraturan yang melarang menyimpan barang.
 Memberi subsidi kepada produsen-produsen.
Efek Buruk Inflasi
• Inflasi dan Perkembangan Ekonomi
Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakkan ekonomi. Biaya yang teru
menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan.
Oleh karena itu pengusaha biasanya menggunakan uangnya untuk tujuan
spekulasi. Tujuan ini dicapai dengan membeli harta-harta seperti rumah, tanah,
bangunan. Hal ini mengakibatkan investasi produktif berkurang dan tingkat
kegiatan ekonomi menurun. Sehingga lebih banyak pengangguran akan wujud.
Kenaikan harga-harga akan menimbulkan efek buruk pula ke atas perdagangan.
Kenaikan harga menyebabkan barang-barang itu tidak dapat bersaing di
pasaran internasional. Maka ekspor akan menurun. Sebaliknya, harga-harga
produksi yang semakin tinggi sebagai akibat inflasi menyebabkan barang-
barang impor menjadi relaif murah. Ekspor yang menurun dan impor yang
bertambah menyebabkan tidakseimbangan dalam aliran mata uang asing.
Kedudukan neraca pembayaran akan menurun.
Inflasi dan Kemakmuran Masyarakat
• Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan
tetap.
• Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang bebentuk uang.
• Memperburuk pembagian kakayaan.
MASALAH INFLASI DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
1. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

• Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah mengatasi inflasi untuk memengaruhi
penerimaan dan pengeluaran pemerintah, yang memiliki beberapa keuntungan
seperti menghemat pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak.

• Kebijakan Moneter
Kebijakan selanjutnya yang bisa diambil adalah kebijakan moneter. Kebijakan
moneter bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan yakni kebijakan penetapan persediaan kas, kebijakan diskonto
yaitu untuk meningkatkan nilai suku bunga, dan kebijakan operasi pasar terbuka.
2. Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal
a. Menambah Hasil Produksi
Pemerintah dapat memberikan subsidi atau membuat peraturan yang mendorong
pengusaha-pengusaha menjadi lebih produktif sehingga hasil produksinya bisa
bertambah. Dengan adanya hasil produksi yang lebih banyak, akan ada banyak
barang yang bisa dibeli masyarakat, sehingga jumlah uang beredar bisa kembali
seimbang.

b. Mempermudah Masuknya Barang Impor


Pemerintah juga bisa menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan
menetapkan kebijakan yang mempermudah masuknya barang impor. Seperti dengan
penurunan bea masuk impor atau membuat peraturan yang mempermudah impor.

c. Menstabilkan Pendapatan Masyarakat


Inflasi juga bisa ditanggulangi dengan menjaga tingkat upah (tidak membiarkan gaji
yang naik terus menerus) sehingga biaya produksi perusahaan bisa ditekan dan
harga barang menjadi lebih rendah.

Di samping berbagai tindakan tadi, pemerintah juga bisa mengatasi inflasi dengan
menentukan harga maksimum agar harga-harga barang tidak terlalu tinggi. Selain
itu, pemerintah juga bisa melakukan pengawasan dan distribusi barang.
MASALAH PENGANGGURAN DAN
KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan fiskal ialah langkah pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi


jalannya perekonomian melalui penambahan atau pengurangan pengeluaran
pemerintah dan atau pajak. Melalui kebijakan fiskal masalah pengangguran dan
inflasi bisa diatasi.

Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat bisa ditambah sehingga bisa


meningkatkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja. Jika
dilihat dari sisi perpajakan, untuk mengatasi masalah pengangguran langkah yang
harus dilaksanakan ialah mengurangi pajak pendapatan. Pengurangan pajak akan
meningkatkan daya beli masyarakat guna membeli barang barang jda juga jasa.
Sehingga pengeluran rumah tangga mengalami peningkatan. Kenaikan
pengeluaran rumah tangga akan meningkatkan juga pengeluaran secara
keseluruhan, dengan begitu pendapatan nasional akan bertambah yang pada
akhirnya kesempatan kerja meningkat dan pengangguran berkurang.
KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN

Kebijakan segi penawaran adalah langkah pemerintah yang berusaha


meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan-perusahaan dan tenaga
kerja sehingga produksi nasional dapat ditingkatkan, biaya produksi
dikurangkan dan teknologi semakin berkembang.
Kebijakan sisi permintaan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, tapi
dengan konsekuensi, inflasi akan juga naik. Salah satu cara untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa menimbulkan inflasi adalah
melalui kebijakan sisi penawaran. Dengan kebijakan ini, pemerintah
dapat meningkatkan kapasitas produktif jangka panjang.
Pada dasarnya, kebijakan sisi penawaran berusaha meningkatkan kuantitas dan
kualitas faktor produksi. Diantara upaya yang mungkin adalah dengan meningkatkan
produktivitas tenaga kerja dan mendorong kemajuan teknologi.
Misalnya, perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan yang efektif memberi pekerja
lebih banyak keterampilan. Hal Ini dapat mengarah pada produktivitas tenaga kerja
yang lebih tinggi.
Secara umum, alat untuk kebijakan sisi penawaran mencakup:

• Privatisasi
• Deregulasi
• Bantuan untuk bisnis
• Pendidikan dan pelatihan
• Riset dan pengembangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai