Anda di halaman 1dari 37

RINGKASAN MATERI MAKROEKONOMI

SUMBER BUKU SADONO SUKIRNO

Oleh

Diah Amalia

7101413397

Pendidikan Ekonomi (Akuntansi)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015
BAB I

Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi

Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar lainnya
adalah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis kegiatan suatu perekonomian
dengan melihat bagian-bahian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi. Sedangkan
makroekonomi melihat kegiatan ekonomi dengan memperhatikan gambaran kegiatan
ekonomi secara menyeluruh.

Analisis mengenai penentu tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian


merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Analisis tersebut menunjukkan
bagaimana pengeluaran agregat dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan
suatu perekonomian dalam satu periode tertentu dan pendapaatn nasional yang tercipta.
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian perlu dibedakan kepada
tiga bentuk abstraksi atau penyederhanaan. Jenis analisis tersebut adalah :

i. Analisis penentu kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap dan
suku bunga tetap
ii. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga mengalami
perubahan.
iii. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan suku bunga
mengalami perubahan.

Masalah utama dalam perekonomian dilihat dari makro ekonomi adalah

1. Masalah pertumbuhan ekonomi, hal ini merupakan kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa dari satu periode ke periode lainnya meningkat.
Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu
mengalami pertambahan dan jumlah serta kualitasnya.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, perekonomian tidak selau berkembang
secara teratur, adakalanya sangat pesat dan merosot.
3. Masalah penganguran, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Mengangur karena
ingin kerja yang lebih baik, menganggur karena tidak trsedianya lapangan pekerjaan
atau keterampilan yang diperlukan, dan pengangguran sukarela.
4. Masalah kenaikan harga-harga,faktor penyebab inflasi antara lain adalh tingkat
pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa, serta para pekerja di berbagai kegiatan ekonomi yang
menuntut kenaikan upah.
5. Masalah neraca perdangan dan neraca pembayaran, hubungannya terhadap kegiatan
ekspor dan impor, selain itu juga aliran modal untuk investasi yang berlaku di antara
berbagai negara.

Mekanisme pasar tidak dapat mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi negara yang
efisien secara terus menerus. Hal ini menimbulkan berbagai masalah tingkat kegiatan ekonoi
dan diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam mengatasi masalah yang
dihadapi keseluruhan ekonomi, kebijakan pemerintah mempunyai tujuan-tujuan berikut:
menstabilkan kegiatan ekonomi, mencapai tingkat kesempatan kerja penuh tanpa inflasi,
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh, menghindari masalah inflasi yang tinggi dan
mewujudkan neraca pembayaran yang kukuh.

Kebijakan pemerintah yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi


yang telah diterangkan dibedakan kepada tiga bentuk tindakan :

1. Kebijakan fiskal, meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam


bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
2. Kebijakan moneter, meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh
Bank Sentral untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau
mengubah suku bunga, dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
3. Kebijakan segi penawaran, meliputi langkah-langkah pemerintah yang bertujuan
mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja yang melebihi produktivitas
pekerja melalui mengurangi pajak, memberikan insentif fiskal, memberi subsidi
dan menyediakan infrastruktur.
BAB II

Penghitungan Pendapatan Nasional

Setiap negara akan selalu menghitung pendapatan nasionalnya yaitu nilai produksi
dalam perekonomian, untuk mengetahui nilai output yang diciptakan dalam negara itu pada
suatu tahun tertentu. Pendapatan nasioanal merupakan suatu ukuran penting untuk
menentukan sejauh mana tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Tiga cara
dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, sebagai berikut :

1. Pengeluaran , pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan niali pengeluaran


yang dilakukan oleh empat golongan pengguna barang dan jasa; rumah tangga,
pemerintah, perusahaan-perusahaan yang melakukan investasi dan penduduk negara
lain yang membeli produksi dalam negara. Nilai jual-beli barang antara tidak
dimasukkan dalam penghitungan.
PN = C + G + I + (X–M)
2. Produk neto yang dijumlahkan adalah nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai
kegiatan ekonomi. Nilai tambah adalah pertambahan nilai rupiah suatu barang sebagai
hasil dari kegiatan suatu poerusahaan.
3. Pendapatan, pendapatan nasiional dihitung dengan menjumlahkan pendapatan yang
diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan pendaptan
nasional. Berbagai jenis pendapatan itu adalah : gaji dan upah, sewa, bunga, dan
keuntungan. Disamping itu perlu ditambahkan pendapatan perusahaan perseorangan
yaitu pendapatan milik perorangan atau keluarga. Pendaptan ini belum dihitung dalam
empat golongan pendapatan yang dinyatakan sebelumnya.
Dalam penghitungan pendapatan negara digunakan beberapa konsep yang lebih
spesifeik/khusus artinya. Konsep-konsep pendapatan nasional yang lebih khusus artinya
adalah PDB (Pendapatan Domestik Bruto),PNB (Pendapatan Nasional Bruto) dan PNN
(Pendapatan Nasional Neto). Penghitungan pendapatan nasional juga perlu dibedakan antara
penghitungan dengan menggunakan harga yang berlaku dan harga tetap serta penghitungan
dengan menggunakan harga pasar dan harga faktor.
Dua konsep penting lain-lain dalam penghitungan pendapatan nasionaladalah
pendapatan individu dan pendapatan disposibel. Pendapatan individu merupakan keseluruhan
jumlah pendapatan yang diterima oleh semua rumah tangga dalam suatu perekonomian.
Pendapatan tersebut diperoleh dari menyediakan faktor-faktor produksi untuk digunakan
dalam kegiatan menghasilkan pendapatan nasional, dan dari pembayaran pindahan yaitu
pendapatan yang diperoleh buakn dari menyediakan faktor-faktor produksi yang dimiliki
contohnya: pensiunan dan beasiswa. Pendapatan disposibel merupakan pendapatan rumah
tangga yang dapat digunakan untuk perbelanjaan. Pendapatan disposibel nilainya adalah
sama dengan pendaptan individu setelah dikurangi pajak pendapatn.
Menghitung pendapatan nasional suatu negara bukanlah kerja yang mudah. Dalam
perekonomian tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai kegiatan produksi dan nilai
barang dan jasa yang diwujudkan oleh setiap kegitan ekonomi. Masalah utama yang dihadapi
dalam menghitung pendapatan nasional adalah pengumpulan data, masalah menentukan jenis
kegiatan yang produksinya perlu dihitung dalam menentukan pendapatan nasional, masalh
penghitungan dua kali,masalah menentukan harga barang, dan masalah kenaikan harga dan
perubahan kualiti barang, perlu dipertimbangkan.
Data pendapatan nasional dan komponen-komponennya sangat penting untuk
mengetahui ciri kegiatan ekonomi suatu negara pada suatu periode tertentu dan perubahan
kegiatan itu dari waktu ke waktu. Kegunaan utama data pendapatan nasional adalah :
1. Menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu
2. Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi tiap yang berlaku dari tahun ke tahun
dalam jangka panjang
3. Menunjukkan peranan tiap sektor dalam perekonomian dan peranan berbagai
komponen opengeluaran agregat
4. Menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu periode tertentu
5. Menggambarkan taraf kemakmuran masyarkat dan perubahannya dari waktu ke
waktu
6. Menyediakan data untuk meramalkan kegiatan ekonomi di tahn berikutnya dan
merencanakan perkembangan ekonomi di masa depan
BAB III
Penentu Kegiatan Ekonomi

Bab ini terlebih dahulu akan menerangkan perbedaan pendapat ahli-ahli ekonomi
Klasik yang ditulis pada masa Adam Smith (1776) hingga kepada masa Keynes (1936).
Aspek-aspek yang dibandingkan adalah faktor yang mentukan suku bunga, faktor yang
menentukan tingkat kegiatan ekonomi negara, pandangan Klasik mengenai operasi pasaran
buruh dalam sistem pasaran bebas dan kritik Keynes ke atas pandangan ini.

Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat
untuk melakukan penabungan dan keingina para pengusaha untuk meminjam dana modal
untuk melakukan investasi. Fleksibilitas suku bunga akan mewujudkan keadaan di mana
jumlah tabungan yang diwujudkan dalam perekonomian pada ketika kesempatan kerja penuh
dicapai adalah sama dengan investasi yang akan dilakukan para pengusaha.

Kemungkinan bahwa pada kesempatan kerja penuh akan berlaku keadaan tabungan
masyarakat akan sama dengan investasi para pengusaha menyebabkan ahli-ahli ekonomi
Klasik berkeyakinan bahwa perekonomian tidak berlaku masalah kekurangan permintaan
agregat. Walaupun terdapat kemungkinan kekurangan permiontaan agregat dan penganguran,
keadaan ini hanya bersifat sementara. Mekanisme pasaran akan mengembalikan tingkat
kegiatan ekonomi pada kesempatan kerja penuh karena wujudnya fleksibilitas suku bunga,
tingkat upah, dan tingkat harga.

Teori Klasik juga menerangkan bahwa fleksibiltas tingkat upah akan mewujudkan
kesempatan kerja penuh. Apabila pada satu tingkat upah nominal tertentu terjadi
pengangguran, akan berlaku penyesuaian dalam pasaran tenaga kerja. Tingkat upah akan
turun dan permintaan tenaga kerja bertambah. Pada akhirnya, pada tingkat upah yang lebih
rendah, permintaan dan penawaran tenaga kerja akan seimbang kembali dan kesempatan
kerja penuh tercapai kembali.

Berdasarkan kepada keyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai,
ahli-ahli ekonomi Klasik seterusnya berkeyakinan bahwa tingkat output negara ditentukan
oleh kemampuan faktor-faktor produksi dalam suatu negara menghasilkan barang dan jasa.
Semakin besar kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa semakon
besar pula pendapatn nasioanal yang diciptakan.
Pandangan Klasik dikritik oleh Keynes. Dalam mengkritik Klasik, Keynes
mengemukakan pandangan lain mengenai aspek yang dikritiknya, pandangan yang
berhubungan dengan kritik tersebut adalah :
1. Keynes berpendapat tabungan bukan ditentukan oleh suku bunga tetapi oleh tingkat
pendapatan masyarakat. Makin tinggi pendaptan, makin tinggi pula tabungan.
2. Klasik berpendapat suku bunga ditentukan oleh penawaran dana untuk tabungan dan
permintaan dana untuk investasi. Menurut Keynes suku bunga ditentukan oelh
permintaan dan penawaran uang.
3. Menurut ahli Klasik tingkat upah adalah fleksibel, oleh karena itu menjamin keadaan
di mana permintaan kerja akan selalu sama dengan penawaran kerja. Menurut Keynes
walaupun terdapat banyak penganguran tingkat upah tiadak akan turun dan
penganguran tetap terwujud.
4. Menurut Keynes pendaptan nasional bukan faktor-faktor produksi yang tersedia tetapi
oleh pengeluaran agregat yang wujud dalam ekonomi selalu kurang dari pendapatan
nasiaonal potensial,dan menyebabkan penganguran tengan keraj sealu terwujud.

Berdasarkan kritik-kritiknya Keynes selanjutnya mengemukakan suatu teori mengenai


penentu kegiatan ekonomi dan penentuan kesempatan kerja dan peranan uang dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi. Menurut Keynes, tingkat kegiatan ekonomi ditentukan
oleh permintaan efektif yaitu pengeluaran agregat yang akan wujud dalam suatu
perekonomian dalam suatu waktu tertentu. Empat komponen pengeluaran agragat : konsumsi
rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan ekspor, yang menentukan
kegiatan perekonomian adalah kesempatan kerja dan pendapatan nasional.

Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan menyokong pandangan


Keynes. Analisis yang berhubungan dengan makroekonomi sesudah Keynes dapat dibedakan
empat pemikiran berikut : golongan Monetaris, golongan Ekspektasi Rasional, golongan Segi
Penawaran dan golongan Keynes Baru. Pandangn bar tersebut sangat mempengaruhi analisi
makro ekonomi yang wujud sekarang ini. Pendekatan baru dlaam analisi makro ekonomi
menggunakan grafik AD-AS. Kurva AD dan kurva AS akan menentukan tingkat kegiatan
ekonoi yang dicapai, pendapatan nasioanl yang diwujudkan dan tingkat kesempatan kerja
yang tercapai. Kurva permintaan agregat ditentukan oleh pengeluaran agregat dan
kesimbangan permintaan dan penwaran uang. Sedangkan penawara agregat, menggambarkan
jumlah barang yang akan diproduksiakn dan ditawarkan sektor perusahaan pada berbagai
tingkat harga. Keseimbangan AD-AS, atau keseimbangan makroekonomi, akan menentukan
pendapatan nasioanal yang dicapai dan tingkat harga yang berlaku.
BAB IV

Kesimbangan Ekonomi Dua Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan
dan rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapat pemerintah, berarti dalam
perekonomian itu tidak terdapat pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga
tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak
melakukan kegiatan ekspor impor.

Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga
adalah dari perusahaan. Pendapatan ini yang meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan
adalah nilainya sama dengan pendaptan nasional. Oleh sebab itu pemerintah tidak memugut
pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposibel (Yd ).

Pendapatan yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu
untuk pengeluaran konsumsi (membeli barang dan jasa) dan ditabung (di institusi keuangan).
Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penananm modal atau investor (perusahaan-
perusahaan yang akan mengembangkan usaha baru, memperbesar usaha lama, atau
memodernkan pabrik yang ada) dan akan digunakan untuk membeli barang-barang modal
seperti mesin-mesin, peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan
kantor.

Dalam perekonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari


perbelanjaan, konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa dan perbelanjaan
perusahan-perusahaan untuk membeli barang modal. Dalam perekonomian algebra,
persamaan pengeluaran agregat adalah AE = C + I. Penawaran agregat meliputi (AS = Y).

Sebelumnya telah diterangkan bahwa keseimbangan pendapatan nasioanl akan dicapai


apabila Y = AE. Dengan demikian syarat keseimbangan dalam perekonomian Indonesia dua
sektor adalah Y = C + I. Telah diterangkan diatas, pada setiap pendapatan nasioanal berlaku
persamaan Y = C + S. Apabila Y diganti dengan C + S, maka dalam keseimbangan berlaku
persamaan C + I = C + S,atau I = S.

Pengeluaran rumah tnagga mempunyai tiga ciri utama berikut yaitu faktorutama yang
mempengaruhi penegeluaran rumah tangga adalah pendapatan yang di terimanya, pada
pendapatan sebesar nol, yaitu apabila rumah tangga tidak bekerja, konsumsi tetap akan
dilakukan dan ini dinamakan pengeluaran otonomi (pengeluaran yaang tidak bergantumh
pada pendapatan nasioanal), dan apabila berlaku pertambahan pendapatan akan berlaku
pertambahan konsumsi, tetapi pertambahannya kurang dari pertambahan pendaptan.
Berdasarkan ketiga ciri ini, konsumsi rumah tangga dapat dinyatakan C = a + bYd .

Dalam memahami ciri-ciri konsumsi rumah tangga perlu digunakan empat konsep
berikut :

i. MPC atau kecondongan menkonsumsi marjinal, yaitu ∆C/∆Yd


ii. APC atau kecondongan menkonsumsi rata-rata, yaitu C/y
iii. MPS atau kecondongan menabung marjimal yaitu ∆S/ ∆ Yd

Sifat hubungan antara MPC dan MPS, APC dan APS mempunyai ciri-ciri yaitu MPC + MPS
=1 dan APC + APS = 1.

Berdasarkan kepada ketiga ciri konsumsi seperti dinyatakan dalam ringkasan, secara
grafik dapat dibentuk fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, yang secara grafik menunjukkan
hubungan di antara konsumsi, tabungan, dan pendapatan nasional.
Disamping pendapatan disposibel atau pendapatan nasional, terdapat pula beberapa faktor
lain yang menentukan pengeluaran konsumsi an tabungan. Yang terpentinng adalah suku
bunga, sikap berhemat, kekayaan yang dimiliki, distribusi pendapatan, keadaan
perekonomian masa kini dan masa datang dan jaminan pendapatan di masa pensiun.

Investasi adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli barang modal. Secara


statistik ia dibedakan kepada tiga komponen yaitu pengeluaran atas barang modal,
membangun rumah tempat tinggal an perubahan dalam inventaris. Dalam teori makro
ekonomi investasi meliputi komponen yang pertama. Faktor utama yang menentukan
inventasi adalah suku bunga, tingkat pengambalian modal, prospek masa depan, adn
perkembangan teknologi. Dlam jangka panjang investasi juga dipengaruhi oleh pendapatn
nasional. Semakin tinggi pendapatn nasioanl, semakin tinggi investasi. Teori inin yang
mnerangkan efek pendapatan nasioanl kepada investasi dinamakan akselerasi. Teori tersebut
diterangkan dalam teori makro ekonomi yang lebih mendalam.

Analis keseimbangan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan menggunakantiga


cara yaitu cara tabular, cara garafik, dan cara algebra. Cara tabular adalah contoh angka yang
menunjukkan data pendaptan nasional, konsumsi, tabungan, investasi, dan pengeluaran
agregat. Keseimbangan pendapatan nasioanl ditentukan dengan menggunakan syarat
keseimbangan dalam perekonomian dua sektor. Secara grafik keseimbangan dicapai pada
keadaan di mana garis AE = C + I memotong 45derajt dan dari perpotongan fungsi investasi
dan fungsi tabungan. Secara algebra keseimbangan dapat ditentukan dengan menjelaskan
persaman Y = C + I atau S = I.

Analisis mengenai multiplier merupakan bagian penting dari analisis keseimbangan


pendaptan nasional, analisis ini menerangkan sejauh mana pendaptan nasioanal akan
mengalamo perubahn dari efek pengeluaran agragat. Rasio (perbandingan) antara
pertambahan pendapatan nsioanal dengan pertambahn pengeluaran agregat dinamakan
multiplier. Cara lain untuk menghitung multiplier adalah dengan menggunakn formula
1 1
berikut : Mtp = 1−𝑀𝑃𝐶 atau Mtp = 𝑀𝑃𝑆.
BAB V

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor

Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor
perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran
pembayaran yaitu pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan dan rumah tangga kepada
pemrintah dan pengeluaran pemerintah. Kedua bentuk aliran pengeluaran atau pendapatan ini
mengubah pola aliran pusingan dalam perekonimian. Dalam ekonomi tiga sektor belum
terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh karena itu, ekonoi tiga sektor dinamakn
juga sebagai ekonoi tertutup.

Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam


perekonomian meliputi tiga komponen, yaitu AE = C + I +G. Dengan perubahan ini syarat
untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah Y = C + I + G. Pajak
menyebabkan bocoran dua komponen, yaitu S + T, dan suntikan juga terdiri dari komponen,
yaitu I + G. Maka, syarat lain untk mencapai keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara
adalah S + T = I + G.

Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menurut berbagai cara. Cara yang
pertama adalah membedaknnya dengan pajak langsung dan pajak tak langsung. Cara yang
lain adalah membedakaan antara pajak regresif, pajak proposional dan pajak progesif. Dalam
kenyataannya, pajak yang selalu digunakan berbagai negara adalah pajak progesif. Dalam
teori makroekonomi, yang selalu digunakan dalam analisis adalah pajak regresif dan pajak
proposional.

Dalam analisis mengenai keseimbanan pendapatan nasional, yang dimaksudkan


dengan pengeluaran pemerintah adalah keseluruhan pengeluaran yang dilakukannya, yaitu
pengeluaran yang meliputi konsumsi dan investasi. Faktor-faktor yang menentukan
pengeluaran pemerintah adalah prospek pendapatan dari pajak pendaptan dan pendapatan
pemritah lain, keadaan ekonomi masa kini dan masalah ekonomi yang dihadapi,
pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan keadaan ekonomi. Pengeluaran
pemerintah digolongkan sebagai pengeluaran otonomi oleh karena jumlahnya tidak berkaitan
langsung dengan pendapatan nasioanal.

Pajak akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui efeknya atas pengeluaran


konsumsi rumah tangga. Pajak akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tnagga.
Dalam analisis dapat ditunjukkan dua bentuk efek pajak atas konsumsi dan tabungan, yaitu
efek yang diakibatkan oleh pajak tetap dan efek yang diakibatkan oleh pajak proposional :

i. Efek pajak tetap T = T0 ; dimisalkan fungsi konsumsi adalah C = a + bY0


Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak :
a. C0 = a + bY
b. S0 = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak :
a. C1 = a - BT0 + bY
b. S1 = -a – (1 – b) T0 = -a + (1 - b)Y
Kesimpulan :
a. C0 - C1 = bT0 = MPC x Pajak
b. S0 - S1= (1 – b) T0 = MPS x Pajak
ii. Efek pajak T = tY : dimisalkan fungsi konsumsi asal adalah C = a + bY0
Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak
a. C0 = a + bY
b. S0 = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak :
a. C1 = a + b (1 − t)Y
b. S1 = -a – (1 – b) (1 - t)Y
Kesimpulan :
a. C0 - C1 = btY = MPC x Pajak
b. S0 - S1= (1 – b) tY = MPS x Pajak
Secara grafik efek pajak ke atas fungsi konsumsi, fungsi tabungan adalah ditunjukkan
di bawah ini
Keseimbangan pendapatan nasional dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu
pendekatan pengeluaran agregat penawaran agregat (atau Y = C + I +G), dan pendekatan
suntikan-bocoran (I + G = S + T). Secara grafik keseimbangan tersebut adalah seperti yang
ditunjukkan di atas (untuk pajak tetap dan proposional). Multiplier dlam ekonomi tiga sektor
dapat dibedakan kepada dua jenis adalah multiplier dalam sistem pajak tetap dan multiplier
dalam sistem pajak proposional.
Dalam sistem pajak tetap, multiplier adalah sama dengan multiplier dalam ekonomi dua
sektor, yaitu :
1
Mtp = 1−𝑏

Dalam sistem pajak proposional multiplier dapat dihitung dengan formula berikut :
1
Mtp = 1−𝑏 (1−𝑡)

Apabila sepenuhnya diatur oleh pasaran bebas, perekonomian negara tidak akan dapat
secara terus menerus mencapai kesempatan kerja penuh, tingkat naik-turun kegiatan ekonomi
adalah besar atau tingkat ketidakstabilannya tinggi, dan tidak dapat mengalami pertumbuhan
yang selalu teguh dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan tingkat kesempatan kerja
penuh, kegiatan ekonomi yang sebenarnya dapat mencapai salah satu dari tiga keadaan
berikut : (i) pengeluaran agregat rendah dan pengangguran berlaku, (ii) pengeluaran agregat
terlalu tinggi dan melebihi tingkat kesempatan kerja penuh sehingga menyebabkan inflasi,
dan (iii) pengeluaran agregat adalah sama dengan yang diperlukan untuk mencapai
kesempatan kerja penuh dan pengangguran hanya meliputi pengangguran normal.
Pemerintah dapat menimbulkan pengaruh yang penting ke atas pencapaian kegiatan
ekonomi. Melalui kebijakan pemerintah, pengeluaran agregat dapat dipengaruhinya, yaitu :
meningkatkan pengeluaran agregat pada waktu pengangguran atau mengurangi pengeluaran
agregat pada waktu inflasi, usaha dalam akan menyebabkan perubahan kegiatan ekonomi dari
waktu ke waktu menjadi lebih stabil dan dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi akan
berjalan dengan lebih pesat.
Salah satu cara untuk mempengaruhi pengeluaran agregat adalah dengan
melaksanakan kebijakan fiskal, yaitu langkah-langkah pemerintah dalam perpajakan dan
pengelurannya untuk mempengaruhi tingkat kegitan ekonomi. Dasar fiskal dibedakan kepada
penstabil otomatik dan daar fiskal diskresioner.
Jenis-jenis penstabil otomatik yang utama adalah :
a. Pajak proposional dan pajak progresif
b. Program asuransi pengangguran
c. Sistem harga minimum
BAB VI
Keseimbangan Perekonomian Terbuka

Perekonomian merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan


negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor
atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor
dari negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan juga sebagai ekonomi emapt
sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada 4 komponen berikut : rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan sektor luar negeri.

Dibandingkan dengan ekonomi tiga sektor, aliran pusingan pendapatan dalam


perekonomian terbuka meliputi dua aliran pendapatan atau pengeluaran tambahan, yaitu
ekspor dan impor. Ekspor adalah suntikan ke dalam aliran pendapatan, sedangkan impor
adalah aliran bocoran.

Dengan adanya tambahan suntikan dan bocoran dalam aliran pusinagn pendapatan,
maka ciri pengeluaran agregat dalam eonomi terbuka adalah berbeda apabila dibandingkan
dengan pengeluaran agregat dalm perekonomian dua sektor dan tiga sektor. Maka syarat
keseimbangan pendapatan nasionalnya juga berbeda. Syarat keseimbangan pendapatan
nasional dalam perekonomian terbuka adalah :
i. Y = C + I + G +( X -M)
ii. I + G + X = S + T +M

Dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka


diandalkan ekspor merupakan pengeluaran otonomi, yaitu tidak ditentukan oleh pendaptan
nasioanal. Ekspor terutama ditentukan oleh harga relatif barang dalam negeri di pasaran luar
negeri, kemampuan barang dalam negeri untuk bersaing di pasaran dunia, dan cita rasa
penduduk negara-negara lain terhadap barang yang diproduksikan suatu negara,

Berbeda dengan ciri ekspor, impor sesuatu negara dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatn, semakin banyak impor yang akan
dilakukan. Menyesuaikan sengan sifat ini,dalam analisi keseimbangan pendapatn nasional
dalam perekonomian terbuka dimisalkan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional. Maka
formula fungsi impor selalu dinyatakan sebagai berikut : M = mY atau M = Mo + mY di
mana m proporsi impor yang dinyatakan sebagai rasio di antara impor dan pendapatan
nasioal dan Mo adalah “impor otonomi” yaitu tidak ditentukan oleh pendapaatn nasional.

Dalam menerangkan mengenai keseimbangan pendapatan nasional dalam


perekonomian terbuka pendekatan secara contoh angka tak perlu digunakan lagi. Yang perlu
digunakan adalah dua cara yang lain, yaitu secara algebra dan secara gambar grafik.
Secara grafik, dalam pendekatan pengeluaran agregat penawaran, keseimbangan pendapatn
nasioanal dalam perekonomian terbuka dicapai apabila fungsi pengeluaran agregat AE = C +
I + G – (X – M) memotong garis 45 derajat. Fungsi AE ini tidak sejajar dengan fungsi C oleh
karena impor adalah proposional dengan pendapatn nasioanal (yaitu M= mY). Dalam
pendekatan suntikan bocoran kesimbangan pendapatn nasional dicapai apabila fungsi
duntikan I + G + X berpotongan dengan fungsi bocoran S + T + M.

Dalam perekonomian terbuka multipliernya akan selalu lebih kecil daripada multiplier
dalam ekonomi tiga sektor. Perbedaan itu disebabkan karena dalam analis mengenai
kesimbangan dalam perekonomian terbuka dimisalkan impor adalah proposional dengan
pendapatan nasional, dan berarti dengan adanya impor tingkat bocoran menjadi semakin
besar dan mengurangi tingkat pertambahan pengeluaran agregat. Oleh sebab itu multiplier
menjadi semakin kecil apabila dibandingkan dengan multiplier dalam perekonomian tertutup.
BAB VII

Keseimbanagn AD – AS

Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan nasional yang


melengkapi analisis keseimbangan pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y = AE). Dalam
analisis AD-AS diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional yang dicapai
dalam keadaan harga-harga mengalami perubahan. Dalam analisis keseimbangan Y = AE
efek perubahan harga tidak diperhatikan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit (dengan
jelas),akan tetapi dapat disimpulkan bahwa analisis Y = AE memisalkan bahwa tingkat harga
tidak berubah.

Analisis AD-AS memperbaiki kelemahan yang didapati dalam teori Klasik dan teori
Keynes. Teori Klasisk berpendapat dalam perekonomian tidak terdapt kekurangan
permintaan agregat. Efek dari keyakinan ini selanjutnya mereka berpendapat bahwa
perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh, kegiatan ekonomi dan pendapatan
nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dan tingkat
teknologi yang digunakan, dan pertambahan uang dalam perekonomian akan menimbulkan
inflasi.

Pandangan Klasik yang dinyatakan dalam paragraf dua dikritik oleh Keynes dalam
bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money (diterbitkan tahun 1936).
Pandangan Kenes adlah bahwa perekonomian pengeluaran agregat dan permintaan agregat
(atau kedua-duanya juga dikenal sebgai permintaan efektif) adlah faktor utama yang
menentukan kegiatan ekonomi dan permintaan/pengeluaran agregat ini tidak mencapai
tingkat output pada kesempatan kerja penuh, dan sebgai akibatnya pengangguran selalu
berlaku, yang kedua pertambahan uang akan mengembangkan kegiatan ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional dan kesemptan kerja tetapi tidak mempengaruhi harga,
peranan pemerintah penting dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi yaitu dengan
menjalankan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

Dalam analisis AD-AS kelemahan teori Klasik dan teori Keynes diperbaiki. Teori
Klasik pada dasarnya sangat menumpukan perhatian ke atas segi penawaran, manakala
analisis Keynesian sangat menekankan kepada segi permintaan. Dalam analisis AD-AS
kedua aspek ini yaitu segi permintaan dan penawaran diperhatikan dalam menentukan
keseimbangan pendapatan nasioanl (atau dalam penentuan kegiatan ekonomi negara).
Permintaan agregat AD menunjukkan keseluruhan pengeluaran yang akan dilakukan dalam
perekonomian pada berbagai tingkat harga. Manakala penawarna agregat AS menunjukkan
pengeluaran baang dan jasa yag akan dilakukan perusaan-perusahaan dalam suatu negara
pada berbagai tingkat harga. Tingkat kegiatan ekonomi, pendaptan nasional dan kesempatan
kerja ditentukan pada tingkat harga dimana permintaan agregat sama dengan penawaran
agregat.

Kurva permintaan agregat AD dibentuk oleh keseimbangan Y = AE yang berlaku


pada tingkat harga yang berbeda. Dalam perekonomian pengeluaran agregat meliputi AE = C
+ I + G + (X - M). Dengan demikian kurva AD dibentuk oleh nilai AE pada berbagai
tingatharga. Kurva AD menurun ke bawah, dari sisi kiri ke arah kanan dan berarti semakin
rendah harga semakin besar permintaan agregat. Sifat yang demikian disebabkan oleh
pendapat riil dan konsumsi rumah tangga meningkat apabila harga turun, semakin stabil
harga-harga maka semakin rendah suku bunga dan menyebabkan investasi meningkat, dan
harga yang semakin rendah akan manambah ekspor dan mengurangi impor.

Perubahan-perubahan dalam komponen pengeluaran agregat yaitu C, I, G, X dan M


akan menggeser kurva AD. Kurva AD akan bergeser kekanan apabila C, I, G, dan X masing-
masing atau gabungannya bertambah, dan akan bergeser ke kiri apabila M bertambah.
Kenaikan S dan T juga akan menggeser AD ke kiri.

Dalam analisis AD-AS, kurva penawaran agregat AS berbentuk melengkung ke atas


dari kiri ke kanan.kurva AS seperti ini berbeda dengan yang selalu digambarkan berdasarkan
teori Klasik (yaitu tegak lurus pada pendapatan nasioanl yang selalu dicapai pada kesempatan
kerja penuh) dan yang digambarkan berdasarkan teori Keynes (yaitu berbentuk huruf L yang
dibalikkan arahnya. Bentuk kurva AS yang melengkung ke atas tersebut berdasarkan kepada
dua teori yaitu dalam analisis teori mikriekonomi (yaitu teori biaya prodiksi dan teori pasaran
tenaga kerja) dan dari hasil studi empirikal (yang diterangkan dengan menggunakan kurva
Philips).
Seperti kurva AD, kurva penawaran agregat AS dapat mengalami perubahan. Kurva
AS akan bergeser ke kiri (atau ke atas) apabila harga bahan mentah yang diimpor meningkat,
nilai mata uang domestik merosot, pajak impor dan pajak lain bertambah, upah kerja
meningkat, dan biaya lain seperti tarif listrik dan air meningkat. Sebaliknya kurva AS dapat
pula bergeser ke kanan (ke bawah) apabila kemajuan teknologi berlaku, pajak pemerintah
diturunkan, infrastruktur bertambah baik dan administrasi pemerintah lebih efisien dan sangat
membantu dan menggalakkan kegiatan swasta.

Keseimbangan pendapatan nasional yang dalam analis AD-AS dinamakan juga


sebagai keseimbnagan makroekonomi, dicapai apabila kurva AD berpotongan dengan kurva
AS. Keseimbangan ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dalam perekonomian dan
pendaptan riil yang akan diwujudkan, keseimbangan ini akan mengalami perubahan dari
waktu ke waktu. Secara analisis, perubahan keseimbangan itu dapat disebabkan oleh
perubhan AD saja, perubahn AS saja, dan perubahan serentak secara berurutan dalam AD
dan AS.
BAB VIII
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang

Salah satu ciri penting dari suatu perekonomian modern adalahdalam kegiatan
ekonomi berlaku spesialisasi dan pertukaran. Pertukaran yang efisien disebabkan oleh
penggunaan uang sebagai perantara dalam tukar menukar. Oleh sebab itu definisi uang selali
dihubungkan dengan fungsi uang sebagai perantara dalam tukar menukar.

Apabila perdagangan dalam perekonomian dilakukan secara barter, yaitu tukar


menukar di antara satu barang dengan barang lain, akan timbul masalh yaitu memerluakn dua
kehendak yang bersesuaian, sukar menentukan harga relatif berbagai barang, sukar
menjalankan perdagangan dengan bayaran tertunda, dan sukar menyimpan nilai. Dalam
perekonomian yang menggunakan uang, fungsi uang dalam meningkatkan efisiensi kegiatan
ekonomi adalah melancarkan kegiatan tukar menukar (menjadi perantara dalam kegiatan
perdagangan), memudahkan penentuan sesuatu barang dan perbandingan harga berbagai
barang, melancarkan kegiatan perdangan dengan bayaran tertunda, dan dapat menjadi
penyimpan nilai yang baik.

Uang sebagai perantara dalam kegiatan perdangan perlu diterima masyara kat. Oleh
sebab benda yang digunakan sebgai uang perlu mempunyai sifat khusu. Ciri-ciri yang perlu
dimiliki oleh uang adalah nilainya tetap, mudah dibawa, barangnya tahan lama, jumlahnya
terbatas dan kualitasnya harus seragam. Pada awalnya benda yang digunakan sebagai uang
adalah benda-benda penting yang digunakan dalam masyarakat primitif. Pada tingkat
perkembangan masyarakat yang berikutnyua emas dan perak digunakan sebagai uang.
Dalam beberapa abad belakangan ini berkembang penggunaan uang kertas. Dalam ekonomi
modern jenid uang yang terpenting adalah tabungan giral yaitu tabungan di bank umu yang
dapat di ambil dengan menggunakan cek.

Penggunaan uang dalam kegiatan tukar menukar menimbulkan satu kerugian penting
kepada masyarakat, yaitu nilainy cenderung merodot dalam jangka panjang. Nilai uang
berhubungan secara berkebalikan denga tingkat harga yaitu kenaikan harga-harga akan
menurunkan nilai uang. Indeks nilai uang pada tahun tertentu (t) jika dibandingkan dengan
nilai uang tahun sebelumnya dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut.

Indeks harga pada t0


Indeks nilai uang pada t = x 100
Indeks harga pada t
Penggunaan uang dalam perekonomian mendorong kepada perkembangan institusi
keuanagn dan sistem bank. Dalam perekonomian modern uang tidak lagi disimpan di rumah
atau dalm perusahan-perusahan. Sebagian besar akan disimpan dalam institusi keuangan
atau diinvestasikan dengan cara membeli harta keuangan seperti saham atau bond. Sistem
keuangan suatu negara meliputi institusi keuangsn dsn pasaran keuangan. Fungsi utama
bank sentral adlah sebagai bank kepada pemerintah, sebagai bank kepada bank perdagangan,
menyediakan uang logam dan uang kertas, mengatur kegiatan jual beli mata uang asing,
mengawasi kegiatan bank perdagangan dan institusikeuangan lain, dan menjalankan
kebijkan moneter,

Kegiatan perdagangan dalam perekonomian dan berbagai aspek dari kegiatan dalam
suatu perekonomian bertambah efisien sebagai akibat dari kegiatan bank perdagangn. Bank
perdagangan merupakan institusi keuangan yang paling penting oleh karena ia bukan saja
bertindak pengumpul tabungan masyarakat tetapi juga dapat menciptakan salah satu
komponen dari penawaran uang, yaitu tabungan giral. Tabungan giral wujud sebagai akibat
seseorang menyimpan uangnya di bank perdagangan, dan bank perdagangan memberi
pinjaman kepada pelanggan.

Contoh berikut menernagkan bagaimana sistem bank menciptakan tabungan giral.


Pemisalan yang digunakan adalh bank memperoleh tabungan dari uang tunai sebanyak Rp
10 juta, cadangan minimum 20 persen, kelebihan cadangan semuanya dipinjamkan, tidak
terdapt bocoran uang tunai, semua simpanan berbentuk tabungan giral dan bank tidak
mempunyai kelebihan cadangan. Apabila proses penciptaan uang berlaku, akan terwujud
keadaan berikut :

a) Tabungan giral bertambah sebanyak :


Rp 10 juta
= Rp 50 juta
0,2
b) Pinjaman bertambah sebanyak :

Rp 8 juta
= Rp 40 juta
0,2

c) Cadangan bertambha sebanyak :

Rp 2 juta
= Rp 10 juta
0,2
Keseluruhan jumlah uang yang ada dalam perekonomian dinamakan penawaran uang
atau penawaran uang dapat didefinisikan secara sempit dan dinamakan M1 dan secara luas
dinamakan M2. M1 terdiri dari uang dalam edaran (terdiri dari uang kertas dan uang logam)
dan tabungan giral. Sedangkan M2 meliputi M1 tambah deposito berjangka dan tabungan
dalam bank perdagangan. Tabungan dan deposito berjangka dinamakan juga sebgai uang
kuasi atau kekayaan mudah tunai.
BAB IX
Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Negara

Penawaran uang bukan saja penting dalam ekonomi sebagai akibat dari fungsi-
fungsinya seperti diterangkan dalam bab yang lalu, tetapi juga olah karena pengaruhnya
kepada tingkat harga dan kepada tingkat kegiatan ekonomi negara yang akan dicapai.
Analisis yang menerangkan perkaitan di antara penawaran uang dengan tingkat harga dan
kegiatan ekonomi dinamakan teori keuangan. Teori keuangan yang diterangkan dalam bab ini
dibedakan kepada dua pandangan yaitu teori keuangan Klasik dan teori keuangan Keynes.

Teori keuangan Klasik yang utama adalah teori kuantitas dan teori sisa tunai. Teori
kuantitas diterangkan dengan menggunakan persamaan MV=PT di mana M adlah penawaran
uanh, V adlah laju peredaran auang , P adalah tingkat harga dan T adalh jumlah barang dalam
ekonomi. Teori ini memisalkan V dan T adalah tetap. Dlam keadaan ini maka pertambahan
penawaran uang akan menimbulkan kenaikan harga yang sama presentasinya dengan
penawaran uang.

Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan M = kPT dimana M, P


dan T adalah sama maksudnya dengan M, P dan T dalam teori kuantitas. Nilai k
menunjukkan jangka waktu dari pemegangan uang oleh masyarakt sebelum dibelanjakan
kembali. Teori sisa tunai berkeyakinan sama seperti teori kuantitas, yaitu pertambahan
penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sam denga pertambhan penawaran
uang.

Beberapa kritik telah dikemukakan terhadap teori Klasik, yang utama adalah sebagai
berikut :

i. Asumsi bahwa T tetap adalh kurang tepat karena apabila beralaku pengangguran T
dapat bertambah.
ii. Laju peredaran uang (V) dapat mengalami perubahan dalam jangka pendek dan
jangka panjang,
iii. Perkaitan di antara harga dan penawran uang adalah lebih rumit daripada diterngkan
oleh teori kuantitas dan teori sisa.
iv. Teori keuangan Klasik berpendapat bahwa uang diminta masyarakat untuk tujuan
transaksi saja. Sebenarnya uang jga diminta untuk tujuan spekulasi dan tujuan
berjaga-jaga,
v. Teori keuangan Klasik mengabaikan efek dari perubahan penawaran uang terhadap
suku bunga.

Teori keuangan Keynes menerangkan tiga persoalan berikut yaitu tentang tujuan
masyarakat untuk meminta uang, faktor-faktor yang menentukan suku bunga, dan efek
perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara. Mengenai tujuan meminta
uang, menurut Keynes uang digunakan dan diminta masyarakat untuk tiga tujuan
yaitumelakukan transaksi perdagangan dengan melakukan jual beli barang dan jasa, untuk
berjaga-jagasebgai tabungan untuk menghadapi keadaan yang tidak diramalkan di masa
depan, dan untuk spekulasi yang digunakan untuk membeli saham, bond dan harta keuangan
lain sebagai investasi keuangan untuk memperoleh pendapatan.

Bagian terpenting dari teori keuangan Keynes menerangkan faktor-faktor yang


menentukan suku bunga dan bagaimana suku bunga mempengaruhi kegiatan ekonomi
negara. Menurut Keynes suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang.
Apabila permintaan uang tidak berubah, pertambahan penawaran uang akan menurunkan
suku bunga. Apabila pengurangan suku bunga berlaku, investasi akan meningkat dan
selanjutnya akan menambah pengeluaran agregat. Kenaikan pengeluaran agregat akan
menaikkan kegiatan ekonomi, kesempatan kerja dan pendapatan nasional. Teori Keynes tidak
menerangkan bagaimana penawaran uang akan mempengaruhi harga-harga.

Teori keuangan, terutama yang diterangkan oleh Keynes, selalu digunakan sebagai
landasan dalam menjalankan kebijakan moneter. Berdasarkan kepada keyakinan bahwa
perubahan-perubahan dalam penawaran uang dapat mempengaruhi suku bunga dan kegiatan
ekonomi negara, kebijakan moneter dijalankan dengan tujuan menurunkan suku bunga
(melalui kebijakan yang menambah penawaran uang) pada kegiatan ekonomi menghadapi
resesi dan pengangguran yang semakin meningkat dan manikkan suku bunga ketika tingkat
inflasi tinggi.

Kebijakan moneter dijalankan oleh Bank Sentral. Kebijakan ini dibedakan kepada dua
golongan kebijakan moneter kuantitatif yaitu yang bertujuan mempengaruhi penawaran uang
atau suku bunga, dan kebijakan moneter kualitatif bertujuan mempengaruhi kegiatan-kegiatan
tertentu dalam ekonomi. Kebijakan moneter kuantitatif meliputi kebijakan kebijakan operasi
pasaran terbuka, mengubah rasio cadangan bank dan mengubah suku bunga atau mengubah
“Bank Rate”. Kebijakan moneter kulitatif meliputi pengawasan kredit terpilih dan
pembujukan moral.

Efek Kebijakan Moneter ke Atas Keseimbangan AD-AS


BAB X

Pengangguran, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah

Dalam perekonomian tertutup, dan dalam jangka pendek, pengangguran dan inflasi
merupakan masalah ekonomi yang perlu dihadapi dan diatasi. Dalam sistem pasar bebas,
kedua masalah ini tidak dapat dengan sendirinya diatasi. Kebijakan pemerintah perlu
dijalankan apabila salah satu atau kedua masalh tersebut timbul. Sesuai dengan keperluan ini
dalam analisi makriekonomi perlu diperhatikan dengan lebih baik masalah tersebut dan
bentuk-bentuk kebijakan pemerintah yang dapat digunakan untuk mengatsi kedua masalah.

Dua cara digunakan untuk melihat masalah pengangguran yaitu, yang pertama dengan
melihat sumber dari wujudnya masalah tersebut dan yang kedua adalah berdasarkan ciri-
cirinya. Berdasarkan sumbernya pengangguran dibedakan kepada penganguran normal /
friksional, pengangguran siklikal (konjungtur), pengangguran berstruktur dan pengangguran
teknologi. Berdasarkan ciri-cirinya pengangguran dibedakan kepada pengangguran terbuka,
pengangguran tersembunyi, pengangguran bermusim dan setengah mengenggur.

Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran didorong oleh tujuan bersifat


ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik, dari segi ekonomi tujuan mengatasi
pengangguran adalah menyediakan kesempatan kerja, menigkatkan taraf kemakmuran
masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan. Sedangkan tujuan bersifat sosial meliputi
meningkatkan kemamkmuran keluarga dan kestabilan keluarga, menghindari masalah
kriminal dan mewujudkan kestabilan politik.

Berdasarkan kepada sumber yang menyebabkannya, masalah inflasi dibedakan


kepada tiga bentuk yaitu, inflasi tarikan permintaan, inflasi desakan biaya dan inflasi yang
diimpor. Seterusnya berdasarkan kepada kelajuannya, inflasi dibedakan kepada inflasi
merayap, inflasi moderat, dan inflasi hiperinflasi. Dalam ekonomi tidaklah mungkin
mewujudkan infalsi “nol persen” yang berkepanjagan. Oleh sebab itu dalam perekonomian
yang sangat stabil sekalipun, inflasi merayap akan selalu berlaku. Inflasi menimbulkan
beberapa efek buruk kepada perekonomian, yaitu dapat memperburuk prospek pertumbuhan
jangka panjang, mengurangi pendapatan riil, mengurangi nilai kekayaan berbentuk uang dan
memperburuk distribusi pendapatan.
Secara kontinu kebijakan pemerintah diperluakan untuk menjaga kestabilan harga-
harga dan mengurangi tingkat pengangguran pada tingkat yang sangat rendah. Kebijakan
pemerintah tersebut dapat dibedakan kepada tiga bentuk yaitu kebiajakan fiskal, kebijakan
moneter, dan kebijakan segi penawaran. Alat yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah
mengubah pengeluran pemerintah, mengubah pajak dan gabungan dari keduanya. Kebijakan
moneter dijalankan dengan mempengaruhi penawaran uang dan suku bunga. Sedangkan
kebijakan segi penawaran terutama bertujuan untuk meninggikan efisiensi kegiatan ekonomi
dan mendorong lebih banyak investasi yang akan memindahkan kurva penawran agregat AS
ke kanan / ke bawah.

Ketiga bentuk kebijakan pemerintah tersebut perlu dilakukan secara serentak untuk
menigkatkan keefektifannya. Bentuk masing-masing kebijakan pemerintah tersebut untuk
mengatasi masalah inflasi dan pengangguran adalah sebagai berikut :

a) Untung mengatasi pengangguran :


1. Kebiajkan fiskal : mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah
2. Kebijakan moneter : menambah penawran uang, mengurangi / menurunkan suku
bungan dan menyediakan kredit khusus untuk sektor atau kegiatan tertentu.
3. Kebijakan segi penawaran : mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan
infrastruktur, meningkatkan penetapan harga, menggalakkan pertambahan
produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.
b) Untuk mengatasi inflasi :
1. Kebijakan fiskal : menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah
2. Kebijakan moneter : mengurangi, menaikkan suku bunga dan membatasi kredit.
3. Dasar segi penawaran : melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya
produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor ke atas bahan
mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan
menggalakkan perkembangan teknologi.

Analisis mengenai kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dan pengangguran,


apakah ia adalah kebijakan fiskal, kebijakan moneter atau kebijakan segi penawaran, perlu
dilakukan menggunakan analisis berbentuk grafik. Untuk ketiga bentuk kebijakan tersebut
dapat digunakan grafik Y = AE dan grafik AD – AS.
BAB XI

Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi

Melakukan perdagangan memberi kepada berbagai negara untuk berkembang lebih


cepat, dan meningkatkan pendapatan kesempatan masyarakat. Melalui spesialisasi dan
perdagangan kesejahteraan masyarakat berbagai negara dapat ditingkatkan. Sejak beberapa
abad yang lalu, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan berbagai perdaganga yang
menerangkan tentang berbagai kebaikan perdagangan. Empat kebaikan perdagangan yang
utama adalah memperoleh barang yang tidak dihasilalkn di luar negeri, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui spesialaisasi, memperluas pasaran barang-barang domestik,
dan memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak, dan tenga
kerja kepakaran yang lebih baik dari negara lain.

Keuntungan dari spesialisasi merupakan faktor yang paling utama yang menerangkan
sebabnya berbagai negara melakukan perdagangan. Walauoun berbagai negara dapat
menghasilkan barang yang sama jenisnya, perdagangan yang menguntungkan semua pihak
yang melakukan perdagangan dapat diwujudkan. Melalui perdagan kemakmuran dunia dapat
ditingkatkan dan setiap negara menikmati barang yang lebih banyak.

Spesialisasi dapat mewujudkan dua bentuk keuntungan dari perdagangan yaitu mutlak
dan berbanding, negara memperoleh keuntungan mutlak dalam perdaganga apabila negara itu
dapat menghasilkan suatu barang dengan lebih murah biayanya dari negar-negar lain. Suatu
negara dikatakan menikmati keuntungan berbanding apabila negara itu dapat menikmati
harga pertukaran di antara barang tersebut dengan abrang lain, yang lebuh murah dari negara
lain, walaupun efisiensi pengeluarannya lebih rendah dari negara lain.

Dalam analisis ekonomi dua cara dapat digunakan untuk menunjukkan keuntungan
dari perdagangan. Cara pertama adalah dengan menggunakan contoh angka. Dengan cara ini
ditunjukkan dua keuntungan dari perdagangan, yaitu keuntungan mutlak dan bebanding, cara
kedua adalah dengan menggunakan garfik yang selau diunjukkan adalah keuntungan
berbanding.

Keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan tidak selau didistribusikan secara


seimbang di antara negara yang berdagang. Dalam jangka pendek ia ditentukan oleh harga
pertukaran dalam perdagangan. Suatu negara memperoleh keuntungan yang lebih besar dari
perdagangan apabila harga pertukaran barang yang diekspornya mendekati harga yang
berlaku di negara lain. Keuntungan yang diperolehnya semakin terbatas apabila harga
pertukaran mendekati harga relatif didalam negerinya. Dalam jangka panjang keuntungan
dari perdagangan ditentukan oleh syarat perdaganagn. Apabila syarat perdagangan bertambah
baik dengan harga barang ekspor mengalami kanikan yang lebih cepat dari harga impor,
keuntungan dari perdagangan semakion besar, akan tetapi apabila harga impor mengalami
kenaikan cepat dari harga ekspor keuntungan dari perdagangan semakin merosot.

Di masa lalu negara-negara tidak sepenuhnya mempraktekkan perdagangan bebas.


Berbagai negara menggunakan hambatan perdagangan. Tujuan utama hambatan
perdaganagan adalah megatasi maslah deflasi pengangguran, menggalakkan perkembangan
industri baru, mendiversifikasikan kegiatan ekonomi, menghindari kemerosotan industri
tertentu, memperbaiki neraca pembayaran, menghindari dumping, dan menambah pendapatan
nasional. Bentuk-bentuk halangan adalah tarif pajak dan impor, pembatasan impor melalaui
kuota, hambatan bukan tarif dan pembatasan valuta asing.

Globalisasi merupakan konsep yang menrerangkan peningkatan sesuatu negara


dengan berbagai negara lain di dunia dan peningkatan kegiatan perdagangan bebas dan aliran
modal yang lebih bebas. Faktor-faktor yang menimbulkan globalissasi adalah perkembangan
politik dunia, peningkatan kegiatan perdagangan bebas, perkembangan invdstasi portofolio
ke berbagai negara, perkembangan perusahaan multinasional, dan kemajuan teknologi dalam
bidang informasi dan pengangkutan. Globalisasi dapat menggalakkan pertumbuhan ekonomi
melalui efeknya yang berikut : spesialisasi dan perdaganganmempertinggi efisiensi
penggunaan faktor produksi dunia dan meningkatkan efisiensi kegiatan di dalam negeri,
melalui impor yang lebih banyak dan kenaikan pendapatan masyarakat, kemamkmuran
masyarakat berbagai negara akan meningkat, pasaran produksi dalam negeri dapat diperluas,
dapat memperoleh tambahan dana untuk keperluan mempercepat pembangunan. Walau
bagaimanapun globalisasi dapt menimbulkan bebrapa efek buruk seperti menimbulkan efek
buruk kepada pertumbuhan sektor industri pengolahan, memperburuk keadaan neraca
pembayaran, menimbulkan ketidakstabilan sektor keuangan yang lebih besar, dan
memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang yaitu apabila negera
yang telah sepenuhnya menjalankan kegiatan perdagangan bebas tidak mampu bersaing di
pasaran luar negeri.
BAB XII

Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing


dan Kegiatan Perekonomian Terbuka

Masalah yang daihadapi dalam perekonomian terbuka adalah lebih rumit daripada
masalah yang dihadapi dalam perekonomian tertutup. Dalam jangka pendek perekonomian
tertutup hanya perlu menghadapi masalah pengangguran dan inflasi. Dalam perekonomian
terbuka di samping masalah pengangguran dan inflasi harus pula menghadapi kemungkinan
berlakunya ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran dan ketidakstabilan. Apabila
neraca pembayaran dalam keadaan defisit dan valuta asing meningkat nilainya, masalah
sektor luar negeri ini akan dapat memperburuk masalah inflasi dan pengangguran.

Neraca pembayaran mencatat berbagai jenis aliran masuk dan aliran keluar keuagnag
yang berlaku dari suatu negara ke negara lain dalam suatu tahun tertentu. Bentuk umum
neraca pembayran adalah sebagai berikut :

A. Neraca perdagangan : ( X – M)
Ekpor : X
Impor : M
B. Neraca jasa (neto)
Pengangkutan dan asuransi :
Pelancongan dan perjalanan :
Pendapatan investasi :
C. Transfer (neto)

NERACA AKUN BERJALAN : A+B+C

D. Neraca modal jangka panjang :


Modal pemerintah
Investasi langsung pemerintah :
E. Modal swasta :
F. Ralat dan ketinggalan :
NERACA KESELURUHAN : A+B+C+D+E+F

Neraca keseluruhan akan menunjukkan apakah neraca pembayaran dalam keadaan


surplus atau defisit. Defisit dalam neraca pembayaran akan mengurangi cadangan, dan
surplus dalam neraca pembayaran akan menambah cadangan valuta asing. Apabila neraca
pe,bayaran terus menerus mengalami surplus dengan sendirinya cadangan valuta asing akan
semakin bertambah. Arah aliran ini akan menstabilkan dan mengukuhkan nilai mata uang
dalam negeri. Kecenderungan yang sebaliknya, yaitu defisit neraca pembayaran yang
berkepanjangan cenderung akan mengurangi cadangan valuta asing dan menyebabkan
kemrosotan nilai mata uang negara. Masalah seperti ini dapat menyebabkan keadaan
pengangguran menjadi semakin buruk dan tingkat inflasi semakin cepat. Oleh sebab itu
masalah defisit neraca pembayaran yang berkepanjangan perlu dihindari.

Transaksi ekspor, impor, adn jasa dan aliran dana modal dari satu negara ke negara
lain memerlukan pasaran valuta asing, yaitu pasaran yang melakukan pertukaran di antara
sesuatu mata uang dengan berbagai mata uang lainnya, untuk melakukan pertukaran atau jual
beli ersebut dibutuhkan kurs valuta asing. Dua sistem dapat digunakan untuk menetukan kurs
valuta asing sistem kurs pertukaran tetap dan sistem pertukaran bebrubag bebas. Dalam
sistem kurs pertukaran tetap pemrintah akan menentukan nilai pertukaran di antara mata uang
domestik dengan mata uang asing dalam kurs pertukaran bebas permintaa dan penawaran
mata uang asing di pasaran akan menentukan kurs pertukaran.

Dalam kurs pertukaran tetap pemerintah akan menentukan niali berbagai mata uang
atau valuta asing dalam niali mata uang domestik (yaitu Rupiah). Apabila pemerintah
menetapkan, misalnyha US$ 1.00 adalah sama nilainya dengan Rp 9.000 maka dalam setiap
transaksi apakah ekspor atau impor atau pengiriman uang ke luar negeri harus menggunakan
kurs yang ditetapkan tersebut pada setiap waktu, walaupun dolar US mengalami perubahan
nilai di pasaran luar negeri.

Dalam sistem kurs pertukaran berubah bebas, perubahan-perubahan kurs pertukaran


terutama disebabkan oleh faktor berikut : perubhan dalam cita rasa masyarakat, perubahan
harga barang yang diekpor dan harga barang yang diimpor dalm pasaran lusr negeri, keadaan
inflsi di dalam negeri, suku bunga dan tingkat pengembalian modal di dalm dan di luar negeri
dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dan di negara-negara lain. Sistem pertukan mata
uang asing dapat mempengaruhi kedudukan neraca pembayaran. Dalam sistem kurs
pertukaran berubah bebas neraca pembayaran cenderung untuk menjadi lebih seimbang,
sedangkan alam sistem kurs pertukaran neraca pemyaran cenderung menjadi lebih tidak
seimbang. Maka, untuk menjamin kestabilan kurs valuta asing perlulah negara yang
menggunakan sistem tersebut menyimoan cadangan mata uang asing yang mencukupi.
Ketika berlaku kelebihan permintaan, bank sentral perlu menjual valuta asing untuk
menjamin kestabilan nalia mata uang dalam negeri, dan ketika kelebiahn penawaran mata
uang berlaku bank sentral perlu membeli valuta asing.

Dalam perekonomian terbuka masalah ekonomi yang dihadapi adalah berbentuk


seperti salah satu dari yang berikut :

i. Perekonomian menghadapi pengangguran, tetapi neraca pembayarannya mengalami


surplus
ii. Perekonomian menghadapi inflasi, tetapi neraca pembayarannya mengalami surplus
iii. Perekonomian menghadapi masalh pengangguran dan masalh defosot dalam neraca
pembayaran
iv. Perekonomian menghadapi inflasi dan defisit dalam neraca pembayaran

Keadaan yang ideal ialah mencapai kesempatan kerja penuh dalam keadan neraca
pembayaran yang kukuh (dalam keadaan surplus). Apabila salah satu masalh di atas dihadapi
kebijakan pemerintah (kebiajakan fiskal dan kebijakan moneter) perlu dijalankan.

Untuk mengatasi masalah yang dinyatakan (i) pemerintah perlu menambah


perbelanjaan agregat seperti yang digunakan daaalm perekonomian tertutup (menambah C, I
dan G) dan menambah ekspor tetapi mengurangi impor. Masalah yang dinyatakan dalam (ii)
diatasi dengan melakukan langkah yang sebaliknya dari yang dinyatakan sebelumnya.
Masalah yang dinyatakan (iii) diatasi dengan menjalankan kebijakan memindahkan
perbelanjaan yaitu mendorong kenaikan ekspor dan megurangi impor. Manakala masalah
dalam (iv) perlu diatasi dengan menjalankan kebijakan mengurnagkan perbelanjaan
(pengeluaran).

Kebijakan memindahkan perbelanjaan dapat dilaksanakan dengan melakukan


langkah-langkah berikut ini :

1. Mengurangi impor (misalnya dengan menaikkan tarif impor)


2. Membatasi penggunaan mata uang asing
3. Menurunkan nalai mata uang (mendevaluasikannya)
4. Menambah intensif untuk mengekspor
5. Mewujudkan kestabialn upah dan harga

Kebijakan pengurangan perbelanjaan dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :

1. Menaikkan pajak pendapatan


2. Menaikkan susku bunga an mengurangi investasi
3. Mengurangi pengeluaran pemerintah

Walau bagaimanapun dalam mengatai maslah inflasi dan defisit dalam neraca
pembayaran, pemerintah perlu tetap menjalankan kebijakan mengembangkan ekspor. Apabila
langkah mengatasi defisit neraca pembayaran dan pengangguran dijalankan dengan
mendevaluasikan mata uang, keberhasilannya tergantung kepada empat faktor yaitu
permintaan barang ekspor elastis, permintaan barang yang diimpor elastis, harga-harga di
alam negeri stabil, dan negara lain tidak turut melakukan devaluasi.
BAB XIII

Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah masalah makroekonomi dalam


jangka panjang. Setiap negara mempunyai kesempatan untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi oleh karena faktor-faktor produksi bertambah dari satu periode ke perode lainnya
dan oleh kerenya pendapatan nasional dapat ditingkatkan. Akan tetapi belum tentu
perkembangan yang berlaku, masalah pengangguran daapt menjadi semakin serius. Keadaan
seperti ini dapat dilihat dalam perekonomian yang selalu mengalami pertumbuhan yang
lambat.

Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti sedikit berbeda dengan pembangunan


ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan PDB atau PDB riil. Sedangkan
pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalm
aspek lain dalam pereko0nomian seperti perkembangan pendidikan, perkembangan
pendidikan, perkembangan kemahiran tenaga kerja, perbaikan teknilogi dan kanaikan dalam
taraf kemakmuran masyarkat. Pembangunan ekonomi hanya berlaku apabila pendapatan per
kapita mengalmi kanaikan secara berkepanjangan.

Tingkat pembanguna ekonomi dan taraf kemakmuran masyarakat yang dicapai


biasanya diukur oleh data pendapatan per kapita nominal. Pada saat ini, untuk mengukur taraf
kemakmuran masyarakat ditentukan juga per kapita PPP. Pendapatan per kapita nominal
dihitung dengan formula PDB dibagi dengan jumlah penduduk dan dinilai dalm dolar US.
Sedangkanpendaptn per kapita PPP disesuaikan dengan menggunakan tingkat harga yang
berlaku di Amerika Serikat dalm membandingkan pendapatan per kapita berbagai negara.

Sejak lama ahli-ahli ekonomi telah menganalisis faktor-faktor penting yang


mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kepada pertumbuhan ekonomi yang
berlaku di berbagai negara dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi
pertumbuhan dan pembagunan ekonomi suatu negara adalah kekayaan sumber alam dan
tanahnya, jumlah dan mutu tenaga kerja, barang-barang moal yang tersedia, tingkat teknologi
yang digunakan dan sistem sosial dan sikap masyarakat.

Beberapa teori telah dikemukakan yang menerangkan mengenai hubungan di antara


berbagai faktor prosuksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori-teori tersebut
diringkaskan dibawah ini :
i. Teori Klasik : menekankan tentang pentingnya faktor-faktor produksi dalm
menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang
terutama diperhatikan ahli ekonmi Klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut
mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
ii. Teori Schumpeter : menekankan tentang peranan usahawan yang akan melakukan
inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
iii. Teori Harrod-Domar : menunjukkan peranan investasi sebagai faktor yang
menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya
menekankan peranan segi permintaan dlam mewujudkan pertumbuhan.
iv. Teori Neo-Klasik : melalui kajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa
perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor
yang terpenting yang mewujudakn pertumbuhan ekonomi.

Kebanyakan negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam mempercepat


pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Hambatan-hambatan terpenting dalam
mempercepat pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah :

i. Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisional dan produktivitasnya sangat


rendah.
ii. Kebanyakan negara menghadapi masalah kekurangan dana modal dan barang
modal (peralatan produksi) yang modern.
iii. Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawanan penawarannya masih jauh
di bawah jumlah yang diperlukan.
iv. Perkembangan penduduk sangat pesat.
v. Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik yang sering dihadapi

Kebijakan pemerintah penting sekali peranannya dalam mempercepat pembangunan


ekonomi. Kebijakan pemerintah tersebut meliputi : mendiversifikasikan kegiatan ekonomi,
mengembengkan infrastruktur, meningkatkan tabungan dan investasi, meningkatkan taraf
pendidikan, mengembangkan institusi yang menggalakkan pembangunan dan merumuskan
dan melaksanakan perencanaan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai