dan pembeli di pasar persaingan sempurna, yaitu di dalam pasar pasar dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli.
ciri-ciri yang terdapt dalam pasar persaingan sempurna. Maka teori tersebut sangat berguna
untuk menerangkan :
i. Bagai mana perubahan penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga barang
pertanian.
ii. Implikasi dari perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan produsen pertanian
lainnya.
iii. Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan petani.
Kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat
kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh 2 faktor : Permintaan terhadap hasil pertanian yang
lambat perkembangannya dan kemajuan teknologidi sektor pertanian yang memungkinkan
pertambahan produktivitas yang tinggi.
Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang akan menambah
permintaan, tapi karena elastisitas permintaan pendapatan untuk barang pertanian adalah rendah
maka pertambahan permintaan terhadap hasil pertanian tidak begitu besar.
Factor yang menimbulkan ketidak stabilan harga pertanian dalam jangka pendek dapat
dibedakan kepada dua sumber berikut : naik turunya permintaan dan naik turunya penawaran.
Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor alamiah, yaitu pengaruh perubahan
musim ( keadaan cuaca,iklim dan factor-faktor alamiah seperti banjir, hujan yang terlalu banyak
atau kemarau yang terlalu panjang). factor-faktor ini menyebabkan tingkat produksi pertanian
cenderung mengalami perubahan yang relatif besar kalau dibandingkan dengan perubahan
produksi barang barang industri.
pendapatan produsen/penjual adalah sama dengan harga dikali dengan jumlah barang yang di
perjual belikan.
Untuk menstabilkan harga dan pendapatan ada tiga yang penting yaitu :
1. Membatasi (Menentukan Quota) tingkat produksi yang dapat dilakukan dilakukan tiap-tiap
produsen.
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah lebih rendah daripada
harga yang di anggap sesuai oleh pemerintah.
Kebijakan membatasi produksi kalau di bandingkan dengan penentuan produksi secara pasar
bebas,menimbulkan dua macam perubahan berikut :
Cara lain yang dapat dilaksanakan pemerintah untuk menstabilkan harga dua keadaan berikut
:
Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar
bebas
Yang diusahakn pemerintah adalah agar dalam jangka panjang harga dapat tetap di
pertahankan.
Kebijakan yang sering dilakukan pemerintah adalah menetapkan harga pada tingkat yang
lebih tinggi daripada harga yang ditentukan pasar bebas. Kebijakan harga yang demikian dikenal
sebagai kebijakan harga yang minimum atau kebijakan harga rendah
Harga jaminan adalah lebih tinggi dari harga keseimbangan yang dicapai dipasar. Jumlah
subsidi yang akan diberikan pemerintah disetiap unit produksi adalah sebesar perbedaan antara
harga jaminan dan harga keseimbangan.
Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga pada tingkat yang
lebih rendah daripada harga keseimbangan dalam pasar bebas. Dibawah ini diuraikan ciri-ciri
kebijakan harga maksimum dan inplikasinya.
Ciri-ciri harga maksimum
pemerintah merasa bahwa harga yang ditetapkan pasar bebas itu adalah terlalu tinggi dan
menimbulkan implikasi yang buruk kepada kegiatan ekonomi secara keseluruhan atau sangat
mempengarui kesejahteraan mayarakat. Untuk menghindari akibat seperti ini maka kebijakan
harga maksimum perlu dilakukan pemerintah.
Salah satu cara untuk mengurangi pasar gelap adalah dengan mengenakan hukuman atau
denda yang berat kepada pihak-pihak yang melakukannya. Tindakan lain yang tidak terlalu
drastic adalah melaksanakan penjatahan,yaitu pembeli diperbolehkan membeli sejumlah tertentu
saja dan jumlah ini adalah kurang dari yang diinginkannya.
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar pada waktu
jual beli kea as barang-barang yang dikenakan pajak penjualan itu dilakukan.pada umumnya
pajak penjualan dikenakan pada bentuk suatu persentasi tertentu dari hasil penjualan. Untuk
menganalisis insiden pajak perlu dilihat proporsi beban pajak antara pembeli dan penjual pada
masing-masing keadaan berikut :
Akibat elastisitas permintaan yang berbda keatas beban pajak yang ditanggung pembeli dan
penjual.
Akibat elastisitas penawaran yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggng pembeli dan
penjual.
1. Semakin kurva permintan semakin aedikit beban pajak yang akan di tanggung oleh para
pembeli.
2. Semakkn elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang diperjual
belikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh pemeringtah.
Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akan
ditanggung pembeli. Seluruh beban pajak akan ditanggung pembeli apabila kurva penawaran
bersifat elastis sempurna.
Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang di perjualbelikan. Semakin elastis
kurva penawaran semakin banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.
Teori perilaku konsumen yaitu teori yang menjelaskan tindakan konsumen dalam
mengkonsumsi barang-barang, dengan pendapatan tertentu dan harga barang tertentu pula
sedemikian rupa agar konsumen mencapai tujuannya. Tujuan konsumen untuk memperoleh
manfaat atau kepuasan sebesar-besarnya dari barang-barang yang dikonsumsi (maximum
satisfaction)
Teori tingkah laku konsumen Dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan
1. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkomsumsi sejumlah barang tertentu,sedangkan
2. Nilai guna Marjinal berarti pertambahan ( atau pengurangan ) kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan ( atau pengurangan ) penggunaan satru unit barang .
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 66 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 -1
10 85 -4
11 78 -7
Dalam contoh tersebut telah diperhatikan juga hipotesis diatas, yaitu tambahan nilai guna akan
menjadi semakin menurun apabila konsumsi terus menerus ditambah
( i) Sumbu tegak menggambarkan Nilai Guna total dan sumbu datar menunjukan jumlah barang
yang dikonsumsi (digunakan)
( ii) Menunjukan nilai guna marjinal yang diukur pada sumbu tegak ,pada berbagai unit barang
yang dikonsumsi yang digambarkan pada sumbu datar .
TU MU
90
83 30
78
0 5 8 11 Q 0 1 8 9 Q
Kerumitan yang timbul untuk menentukan susunan / komposisi dan jumlah barang yang
akan mewujudkan nilai guna yang maksimum bersumber dari perbedaan harga – harga berbagai
barang ,kalau harga setiap barang adalah kebersamaan ,nilai guna kan mencapai tingkat yang
maksimum apabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama besarnya
Dalam keadaan dimana harga – harga berbagai macam barang adalah berbeda ,apakah
syarat yang harus dipenuhi agar barang – barang yang dikomsumsi akan memberi nilai guna
yang maksimum,
Syarat yang harus di penuhi adalah : setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit
tambahan berbagai jenis barang akan member nilai guna marjinal yang sama besarnya.
G. TEORI NILAI GUNA DAN TEORI PERMINTAAN
Ada 2 faktor yang menyebabkan permintaan keatas suatu barang berubah apabila harga barang
itu mengalami perubahan: Efek penggantian dan Efek pendapatan
1. Efek Penggantian
Perubahan suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah dari barang yang
mengalami perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan, nilai guna marjinal per
rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi semakin rendah
2. Efek Pendapatan
3. Surplus Konsumen
Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan kepuasan yang
dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan ini, dalam analisis ekonomi, dikenal sebagai
surplus konsumen. Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan diantara kepuasan yang
diperoleh seseorang didalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus
dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar daripada
pembayaran yang dibuat.
BAB 8
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA
Teori tingkah laku konsumen menjelaskan bagaimana perilaku konsumen dalam menggunakan
pendapatannya untuk mendapatkan kepuasan (kegunaan) yang maksimal dari konsumsi produk
(barang/jasa).
Teori nilai guna (utility) merupakan teori yang lebih dulu dikembangkan untuk
menerangkan tingkah laku konsumen dalam memilih barang- barang yang akan dibeli dan
dikonsumsinya. Namun dalam perkembangannya teori tersebut memiliki kelemahan, yaitu
kurang tepatnya menyatakan kepuasan dalam angka- angka karena kepuasan sendiri merupakan
sesuatu yang tidak mudah untuk diukur.
Untuk melengkapi kelemahan teori tersebut, Sir John R. Hicks telah mengembangkan
satu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan konsumen yang
mempunyai pendapatan terbatas. Analisis tersebut dikenal sebagai analisis kepuasan sama.
Adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan (kombinasi) produk- produk yang akan
memberikan kegunaan (kepuasan) yang sama besarnya.
Analisis kurva kepuasan sama meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva
kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
Dalam tabel dibawah ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan
memberikan kepuasan sama besarnya kepada seorang konsumen. Gabungan manapun akan
memberikan kepuasan yang sama, oleh karena itu maka dikatakanlah konsumen bersikap
”indifference”- yaitu bersikap acuh tak acuh dalam membuat pilihan tersebut.
Berdasarkan pada gabungan- gabungan A,B,C,D,E,dan F dibuat titik- titik yang menggambarkan
gabungan- gabungan tersebut. Apabila titik- titik A, B, C, D, E, dan F dihubungkan akan
diperoleh kurva kepuasan sama. Dengan demikian kurva kepuasan sama dapat didefiniskan
sebagai suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang akan
memberikan kepuasan yang sama besarnya.
C. TINGKAT PENGGANTIAN MARGINAL
Tingkat penggantian marginal yang semakin bertambah kecil ini disebabkan oleh faktor. Akibat
dari tingkat penggantian marginal yang semakin kecil tersebut maka kurva kepuasan sama
semakin lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva kepuasaan sama adalah
cekung ke titik 0.
Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Kurva yang lebih
tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari kurva yang dibawahnya. hingga
dapat disimpulkan bahwa:
1. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada dibawah kurva yang pertama
adalah lebih sedikit jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh lebih sedikit.
2. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada di atas kurva yang pertama
adalah lebih banyak jumlahnya. Maka kepuasan dari mengkonsumsinya juga lebih banyak.
1) Contoh Angka
Dalam gambar di atas ditunjukkan garis anggaran penegeluaran. Seperti yang telah didefinisikan
sebelum ini, setiap titik pada garis tersebut merupakan gabungan makanan dan pakaian yang
dapat dibeli dengan dana yang akan dibelanjakan konsumen yaitu Rp 90.000.
Dengan diketahui cita rasa konsumen dan berbagai gabungan barang yang dibeli
konsumen dapatlah ditunjukkan keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasan maksimum.
Seperti di gambar pada grafik di bawah
Garis pendapatan-konsumsi adalah garis yang bermula dari titik origin (0) dan melalui
titik-titik keseimbangan E, E2, E3,dan seterusnya.
Kurva kepuasan U1 menyinggungnya di titik E2 berarti titik ini adalah keseimbang baru. Kalau
titik E, E1, E2 dan titik-titik keseimbangan seperti itu dihubungkan maka diperoleh kurva yang
dinamakan garis harga-konsumsi.
I. EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN
Hukum permintaan menyatakan ceteris paribus yaitu kalau harga naik permintaan berkurang atau
sebaliknya kalau harga turun permintaan bertambah. Hal ini dapat diterangkan dengan
menganalisis dua faktor: efek penggantian dan efek pendapatan. Penurunan harga akan
menambah permintaan karena:
● Konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dan mengurangi konsumsi barang lain (efek
penggantian)
● Penurunan harag menambah pendapatan riil konsumen dan kenaikan pendapatan riil ini akan
menambah konsumsi
1. Perusahaan Perseorangan
Organisasi seperti ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Di
samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan
perkongsian adalah tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan.
perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Di negara-negara maju
sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Kebaikan yang
terpenting dari perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal.
2) Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan
tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit.
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.
Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan produsen yaitu :
Selain menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi,
produsen perlu memperhatikan :
Jangka panjang adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-
firma yang memisalkan periode tersebut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma
menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
Jangka pendek adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma
yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu produksi saja (tenaga kerja) yang
jumlahnya dapat berubah-ubah.
Satu hal yang penting yang perlu diterangkan adalah perbedaan diantara pngertian
firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan
usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian
industri pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai
kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang
terdapat dalam suatu perusahaan.
Fungsi Produksi
Q = f (K, L, R, T)
Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi
berbagai jenis tenaga dan keahlian kewirausahaan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat
teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai
jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang
yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi
yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu
tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif
Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan
dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu:
Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
tertentu. Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit (seorang)
tenaga kerja ditambah. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan
produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan persamaan berikut :
ΔTP
MP =
ΔL
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
pekerja. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata
(AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
TP
AP =
L
E. TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH
Kurva isoquant adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua factor
produksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
Kurva isocost adalah suatu kurva yang menggamrkan gabungan dua faktor produksi
yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang yang memerlukan biaya yang sama.
Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang
bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi?
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah
yang meminimumkan biaya?
BAB 10
TEORI BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh factor – factor produksi dan bahan – bahan mentah yang akan digunakan
untuk menciptakan baranr – barang yang diperoduksi perusahaan tersebut.
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
TC = TFC + TVC
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh
adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen telepon bulanan. Biaya tetap
dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total.
Penuruanan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC atau FC = TC – VC
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi yang dapat diubah
jumlahnya dinamakan biaya berubah total.
Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu: TC = FC +
VC
VC = TC – FC
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap(TFC) untuk memproduksi
sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AFC = TFC / Q
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk memproduksi
sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
AVC = TVC / Q
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi
sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-
rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya
marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
Dalam gambar diatas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan kurva-kurva
biaya total rata-rata, yaitu:
Pada permulaannya apabila jumlah factor berubah adalah sedikit, produksi marjinal meningkat
dan menyebabkan TVC berbentuk agak landai (lihat bagian ab) tetapi, apabila produksi sudah
semakin banyak, produksi marjinal semakin berkurang dan menyebabkan kurva TVC semakin
tegak (lihat bagian bc).
b) Kurva Biaya Rata-Rata
Kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk yang
demikian disebabkan karna ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi, semakin
kecil biaya tetap rata-rata
Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat bahwa kurva
AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut.
Hal itu harus dibuat agar tidak menyalahi hukum matematik.
d) Menggambarkan Kurva Mc
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan
digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan
biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang
dikeluarkan merupakan biaya berubah.
G. CARA MEMINIMUMKAN BIAYA DALAM JANGKA PANJANG
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva bioaya total rata-rata (AC).
Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya
dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk
kapasitas yang berbeda-beda.
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimumman biaya jangka panjang tergantung
kepada 2 faktor berikut
Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition) adalah suatu industri dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli, dan setiap penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan di bawah ini
1) Perusahaan adalah pengambil harga
Pemgambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat
menentukan atau mengubah harga pasar.
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah
ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan
kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang
diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal atau
dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada
perusahaan- perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan usaha tersebut
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda- bedakan. Barang yang
dihasilkan sangat sama atau serupa.
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing
perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di
dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau
dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebutPembeli mempunyai
pengetahuan sempurna mengenai pasar
bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai
keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-
perubahan ke atas harga tersebut
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, ada 2 hal
yang harus diperhatikan yaitu :
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur
pasar manapun ia digolongkan ( pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, atau
persaingan monopolistis ).
Seberapa banyak pun barang yang diproduksi dan dijual oleh produsen, ia tidak akan dapat
mengubah harga yang ditentukan di pasar, karna jumlah yang diproduksikan itu hanya sebagian
kecil dari jumlah yang diperjual-belikan di pasar.
b) Hasil Penjualan Rata-Rata Apabila dimisalkan harga barang yang diproduksi perusahaan
adalah Rp 3000 maka d=AR MR adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.
Hasil penjualan marjinal adalah Hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam
analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan (MR-Marjinal Revenue) yaitu
tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang
diproduksinya.
d) Hasil Penjualan Total (TR / Total Revenue)
Hasil penjualan total adalah Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual
barang yang diproduksinya.
Didalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan
dua cara berikut :
Menunjukan keadaaan dimana hasil penjulan marjinal sama dengan biaya marjinal
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan perkaitan di antara harga sesuatu barang
tertentu dan jumlah barang tsb yang ditawarkan.
BAB 12
MONOPOLI
A. PENGERTIAN PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli.
Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan Monopoli Memiliki Suatu Sumber Daya yang Unik dan Tidak Dimiliki oleh
Perusahaan Lain.
2. Perusahaan Monopoli pada Umumnya Dapat Menikmati Skala Ekonomi (Economies of Scale)
hingga ke Tingkat Produksi yang Sangat Tinggi.
3. Monopoli Wujud dan Berkembang Melalui Undang-undang yaitu Pemerintah Memberi Hak
Monopoli Kepada Perusahaan Tersebut
Hak cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu merupakan suatu
jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan.
Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara serentak pemerintah harus menjalankan
dua langkah :
Memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan tertentu.
Menentukan harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang diproduksikan. Contoh
perusahaan ini adalah perusahaan air minum, pembangkit listrik dan angkutan kereta api.
Untuk memaksimumkan koperasi ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu:
dalam pasar monopoli berbeda dengan pasar persaingan sempurna, sebagai akibat
monopoli harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualannya marginal. Apabila harga semakin
menurun, pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka
Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang
apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai tingkat produksi tertentu, pertambahan
akan negatif
Pada umumnya, hasil penjualan marginal nilainya lebih rendah daripada harga
Biaya total akan semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.
a. Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.
c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing – masing pasar haruslah sangat berbeda.
d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan
yang diperoleh tersebut
e. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.
Arti monopoli secara alamiah adalah perusahaan yang terus menerus menikmati skala
ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus menerus
turun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
b. Biaya produksi adalah lebih tinggi daripada biaya rata – rata yang optimum.
Perbandingan ini dapat dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu biaya produksinya
sama dan apabila biaya produksinya berbeda.
Biaya produksinya sama, yaitu perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan sempurna
dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksi barang, dan
meminimumkan biaya produksi per unit.
Biaya produksi berbeda yaitu kesimpulan-kesimpulan dalam analisis sebelum ini hanyalah
benar apabila dianggap kurva biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah sama
dengan monopoli.
Ada berbagai pendapat tentang pengaruh monopoli terhadap perkembangan teknologi dan
inovasi. Alasan – alasan dari masing-masing pendapat ini diterangkan di bawah ini:
a. Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi biaya per unit dan
meninggikan keuntungan.
b. Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya merupakan sumber dari
terwujudnya monopoli.
Pasar Persaingan Monopolistis (Monopolistic Compettion) adalah salah satu dari pasar
persaingan tidak sempurna,
Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.
4) Distribusi Pendapatan
Persaingan bukan – harga pada hakikatnya mengandung arti usaha – usaha diluar
perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas
barang yang diproduksikannya.
Differensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
produksi perusahaan – perusahaan lain.
Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan merupakan bagian yang penting dari usaha
untuk memasarkan hasil produksinya. Kegiatan pengiklanan ini bertujuan untuk sebagai berikut:
a. Untuk memberi informasi mengenai produk yang dipasarkan
1. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam
menentukan jenis produk
3. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi massa seperti radio, televisi, surat kabar
dan majalah
3. Iklan bukan cara efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian
4. Iklan dapat menjadi penghambat terhadap perusahaan baru yang masuk kedalam industry
Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja.
Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat.
Ciri-ciri antara lain pasar monopoli adalah industri satu perusahaan, tidak mempunyai
barang pengganti yang mirip, tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri, dapat
mempengaruhi penentuan harga, promosi iklan kurang diperlukan.
Dari ciri-ciri dan faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa monopoli cenderung
dapat memperburuk distribusi pendapatan dalam masyarakat.
BAB 14
OLOGOPOLI
Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan uang mempunyai
ukuran dan modal yang relatif besar, adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja
dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari industri
oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar
oligopoli.
Di dalam pasar oligopoli ,penurunan harga dari suatu perusahaan berkecendrungan akan
menyebabkan perusahaan – perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga agar mereka
tidak kehilangan langganan
Keseimbangan Asal
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata bahwa
perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli.
1) Skala ekonomi
Apabila suatu perusahaan oligopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi
yang sangat besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah biaya produksi per
unit.
Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan
perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama.
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan
sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru.
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,yaitu :
c) Keuntungan Perusahaan
Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = hasil
penjualan marjinal = harga. Keadaan ini hanya akan tercapai apabila tingkat harga adalah sama
dengan biaya rata-rata yang paling rendah.
Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Maka dipandang dari
syarat efisiensi ini perusahaan dalam ologopoli tidakalah menggunakan sumber-sumber daya
secara efisien.
Terdapat cukup alasan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang paling memberikan
dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.
Menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang kurang menguntungkan
kedudukan perusahaan di dalam industri.
c) Kentungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut tidaklah
seluas pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistis. Persaingan terutama datang dari
perusahaan yang sudah ada di dalam industri. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan
perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal.
Kebaikan Pasar Oligipoli : Operasi firma dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan
menurunkan biaya produksi dan perusahaan selalu melakukan pengembangan dan
inovasi.
Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Adakalanya pasar
oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.
Berdasarkan analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli dimana
perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan diantara mereka, tingkat harga adalah
bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada
tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi
persaingan dan memperoleh untung yang tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang
menguntungkan.
Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan
diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka konsumen yang
akan dirugikan.
BAB 15
PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI
Suatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut : Biaya produksi tambahan yang dibayarkan kepada factor produksi
itu sama dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang
diciptakan oleh factor produksi tersebut.
100
80
60
40
w E1 E0 MCF =SF
20 MRP1 = D1
0 3 5 6 7 9 jumlah
pekerja
MRP2
a. Permintaan Terkait
permintaan pengusaha atas sesuatu faktor produksi ditentukan oleh kemampuan faktor produksi
tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan menguntungkan,
permintaan atas faktor–faktor produksi dinamakan permintaan terkait / Derived Demand.
Kurva permintaan atas suatu faktor pada umumnya menurun ke bawah karena :
Perubahan harga akan merubah pendapatan riel pembeli dan perubahan pendapatan riel ini
selanjutnya mempengaruhi permintaannya.
Perubahan harga merubah kepuasan relatif dari mengonsumsikan barang itu jika
dibandingkan dengan barang lain.
Permintaan atas suatu faktor produksi digambarkan oleh kurva yang menurun ke bawah
disebabkan oleh :
Harga faktor produksi yang lebih tinggi akan menaikkan harga barang yang dihasilkannya,
maka harga barang tersebut akan naik dan permintaannya berkurang, yang selanjutnya
menimbulkan pengurangan ke atas permintaan faktor produksi.
Perubahan harga akan menimbulkan penggantian dari faktor produksi yang menjadi relatif
mahal kepada faktor produksi yang relatif murah.
Sebagai akibat dari pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
D. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI
Terdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen ke atas faktor–faktor
produksi :
Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan menimbulkan akibat yang berlainan atas
perubahan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan.
Makin besar elastisitas permintaan ke atas barang yang dihasilkan, makin besar pula elastisitas
permintaan ke atas faktor produksi.
b. Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos Total
Makin besar bagian dari ongkos produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu faktor produksi,
makin lebih elastis permintaan faktor produksi tersebut.
Makin banyak faktor–faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan suatu faktor produksi
tertentu, semakin elastis permintaan atas faktor produksi tersebut.
d. Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marjinal (MPP)
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan atas faktor
produksi yang bersangkutan.
Penggunaan faktor–faktor produksi akan meminimumkan ongkos apabila setiap rupiah yang
dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi fisik marjinal yang sama besarnya.
Produksi fisik marjinal dari modal tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai
pembayaran atas tenaga mental/fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.
Sedangkan,
Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.
Upah sangat tergantung pada tingkat produktivitas, semakin tinggi produktivitas maka semakin
tinggi upah yang diterima. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya;
Permintaan atas tenaga kerja bersifat; semakin tinggi/rendah upah tenaga kerja, semakin
sedikit/banyak permintaan atas tenaga kerja. Penawaran atas tenaga kerja; semakin tinggi upah,
semakin banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya. Jadi upah ditentukan oleh
besar kecilnya permintaan/penawaran tenaga kerja.
2. Pasar Tenaga Kerja Monoposmi
Monoposmi berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual jumlahnya banyak.
Upah tenaga kerja bertambah tinggi apabila lebih banyak tenaga yang digunakan. Jadi upah
ditentukan oleh pengusaha yang membayar pekerja tersebut.
Penentuan upah dalam pasar pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja dibedakan
pada tiga keadaan;
Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan dan
penawaran.
Membatasi penawaran tenaga kerja.
Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaan tenaga kerja.
Didalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral terdapat perbedaan yang nyata diantara upah yang
dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan.
Di dalam pasar monoposmi upah lebih rendah daripada di pasar persaingan sempurna, sedangkan
di pasar dimana tenaga kerja mempunyai kekuasaan monopoli, upahnya lebih tinggi dari pasar
persaingan sempurna.
ARTIKEL : 1
Metronews.com, Jakarta : Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi
mengatakan faktor pembentuk hidup layak untuk buruh tidak hanya berpatokan pada upah.
Pemerintah diharapkan dapat pula menjaga iklim perekonomian nasional yang kondusif. “Upah
tidak bisa menyelesaikan kesejahteraan buruh. Pemerintah juga harus bertanggung jawab
menjaga inflasi, menyediakan rumah murah, memperbaiki transportasi, dan lainnya,” ujar Sofjan
saat dihubungi Kamis (31/10).
Adapun terkait upah buruh, Apindo menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan Dewan
Pengupahan. Meski begitu, ia menilai tidak serta-merta upah tersebut harus tinggi. Harus dilihat
juga faktor-faktor pembentuknya. “Malaysia dan Thailand memang lebih tinggi, meraka engga
ada pengangguran. Pendidikan rata-rata mereka juga SMP tapi dikita SD,” katanya.
Lebih lanjut, ia berharap ketika ketentuan upah masih dalam proses penggodokan, buruh tidak
melakukan sweeping sebab hal ini mengganggu proses produksi. Untuk itu, ia meminta kepada
aparat kepoliasian agar bertindak tegas terhadap para buruh yang melakukan sweeping. Bila
belum ada ketegasan hukum akan berdampak pada hengkangnya para investor. “Indonesia
enggak ada hukumnya, kalau setiap tahun begini investasi enggak masuk. Efeknya harus tegas,
melanggar hukum harus ditindak,” tuturnya.
Wakil menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, demo buruh tidak berdampak
signifikan terhadap perdagangan. Adapun hal tersebut lebih banyak mengganggu iklim investasi
dan kepastian usaha. Hanya, ia mengatakan, yang menjadi kunci ada pada sektor manufaktur.
Sebab diketahui, sektor ini banyak menyerap tenaga kerja. “Saya harus ingatkan, kalau dari sudut
perdagangan, pengusaha melakukan respon, ada 42 industri pindah dari Jabodetabek ke Jateng
(Jawa Tengah) dan Jatim (Jawa Timur). Ini harus dipertimbangkan oleh teman-teman agar
kepastian berlangsungnya usaha bisa dijaga,” tuturnya.
Tapi, Bayu menambahkan, dirinya tidak menganggap hak buruh tidak penting. Buruh harus bisa
sejahtera tapi permasalahan ini bukan hanya keputusan sepihak. “Harus bisa dicari
keseimbangannya. Ini keputusan bukan hanya satu pihak,” pungkasnya (Ashar Dwi Wibowo).
ANALISIS :
Faktor pembentuk hidup layak untuk buruh tidak hanya berpatokan pada upah, karena upah tidak
bisa menyelesaikan kesejahteraan buruh. Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Umum Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi. Ia juga menyampaikan bahwa, Pemerintah juga
harus bertanggung jawab menjaga inflasi, menyediakan rumah murah, memperbaiki transportasi,
dan lainnya. Jadi menurut saya,karena upah bukan hal tunggal dalam kehidupan yang layak,
tidak seharusnya buruh ter us-menerus meminnta kenaikan upah. Baru beberapa waktu yang lalu
buruh meminta kenaikan UMP dan sekarang buruh kembali meminta kenaikan upah, yait sebesar
3,7 Juta. Jadi, itu semua juga harus tetap dicari keseimbangannya, jangan hanya dari upah saja.
ARTIKEL :2
Pemerintah segera menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang kebijakan upah pekerja.
Salah satu komponen yang menjadi pertimbangan dalam penentuan upah terkait dengan tingkat
produktifitas pekerja. Sebab itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar
meminta peran perusahaan yang lebih maksimal.
"Sebenarnya masing-masing perusahaan ada training dan capacity building, hampir semua
perusahaan punya. Ini yang akan menentukan produktifitas. Dan banyak perusahaan yang
pengalaman mengukur kenaikan gaji berdasarkan produktifitas," ujar Muhaimin di Jakarta,
Kamis (29/8/2013).Menurut dia, nantinya para pekerja dari lulusan pendidikan formal juga harus
dapat menyesuaikan tingkat produktifitas yang diinginkan perusahaan. Khusus ini, dia mengaku
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) terus melakukan peningkatan
kualitas pekerja melalui Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang menjadi
rujukan standar bagi perusahaan untuk peningkatan kapasitas pekerjanya.Ini juga menuju pada
kompetensi serta program Balai Latihan Kerja (BLK) bagi masyarakat yang belum bekerja.
"Tetapi peningkatan ini juga harus dilakukan oleh perusahaan. Karena kalau sudah ditempatkan
(diperusahaan), maka perusahaan yang berkewajiban mentrainingnya," lanjut dia.
Komponen pertimbangan lain, seperti komponen standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang
saat ini terdiri dari 60 poin. Muhaimin menegaskan jumlah tersebut masih belum akan naik.
Selain itu dia juga memastikan tuntutan buruh yang meminta kenaikan upah mencapai Rp 3,7
juta tidak akan dikabulkan dalam waktu dekat mengingat ada akan inpres yang akan mengatur
soal pengupahan ini. "Itu tidak bisa karena kan tidak sesuai dengan aturan yang ada nantinya,"
tandas Muhaimin. (Dny/Nur)
Kesimpulan :
Pembayaran tenaga kerja dibedakan dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji adalah
pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional yang biasanya
dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru, dosen, manajer, akuntan.
Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja – pekerja yang pekerjaannya
berpindah – pindah, seperti pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar.
Upah riil basanya diberikan kepada tenaga kerja tergantung produktivitas pekerja tersebut dalam
perusahaan. Data – data mengenai upah terutama di negara maju menunjukkan adanya hubungan
antara upah dengan produktivitas pekerja.
Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah diantara pekerja-pekerja
didalam suatu jenis kerja tertentu, dan diantara golongan pekerjaan meliputi, perbedaan corak
permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan, perbedaan dalam jenis-jenis
pekerjaan, perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan, terdapat pertimbangan bukan
keuangan dalam memilih pekerjaan, ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
2. http://bisnis.liputan6.com/read/678058/produktivitas-pekerja-jadi-syarat-penentuan-upah-
pekerja
3. http://microsite.metrotvnews.com/indonesiamemilih/read/2013/10/31/14/191674/Upah-Bukan-
Indikator-Tunggal-Hidup-Layak
Diposting 23rd January 2015 oleh Jasa Konsultasi Pajak & Keuangan
0
Tambahkan komentar
kumpulan makalah
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Jan
23