Anda di halaman 1dari 8

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering

BAB III
DASAR-DASAR ANATOMI TERNAK

1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Deskripsi Singkat
Dalam pokok bahasan ini akan didiskusikan tentang anatomi ternak baik secara
eksterior, struktur tulang, otot, organ pencernaan dan organ reproduksi.
1.1.2 Relevansi
Performans ternak sesungguhnya adalah perwujudan dari keseluruhan aktivitas
tubuh. Menegenal anatomi ternak terutama menyangkut anatomi eksterior,
struktur tulang, otot, anatomi pencernaan, dan reproduksi, merupakan hal yang
tidak kalah penting artinya berkaitan dengan tingkah laku, penanganan dalam
pemeliharaan, serta berbagai hal penting lainnya unutk masing-masing pokok
tersebut. Karena itu mendiskusikan pokok bahasan ini akan membantu proses
pembelajaran selanjutnya baik tentang pertumbuhan, produksi, nutrisi, maupun
reprouksi.
1.1.3 Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu :
a) Memahami dengan baik dan benar, pengertian dasar tentang anatomi ternak
b) Mengidentifikasi dengan tepat dan benar, anatomi eksterior, struktur tulang,
otot, organ pencernaan, dan organ reproduksi beserta fungsinya masing-
masing.

1.2 MATERI
1.2.1 Anatomi Eksterior Ternak
Pada dasarnya setiap species ternak mempunyai anatomi eksterior yang berbeda
satu dengan lainnya, baik bentuk maupun ukurannya. Namun demikian, kelas mammalia
dan kelas aves memiliki anatomi yang hampir sama. Tujuan utama mengenal anatomi
eksterior ternak adalah mengetahui posisi yang tepat pada tubuh ternak berkaitan dengan
tata laksana rutin seperti memandikan ternak, pemotongan (tanduk, kuku, ekor, gigi) serta
tata laksana insidentil/emergency sesuai kasus seperti terserang penyakit atau lainnya.
Selain itu agar dapat menunjukan secara tepat bagian letak berdasarkan arah pada tubuh
hewan/ternak maka digunakan beberapa istilah tertentu yang berlaku untuk ternak berkaki
empat.

Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Ternak 1


Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering

Tabel 3. Istilah Topografi Tubuh Ternak dan Artinya


Organ Istilah Arti
Tubuh
Tubuh Dorsal bagian yang berada dekat/mengarah ke punggung
Ventral bagian yang berada dekat/mengarah ke perut
Cranial bagian yang berada dekat/mengarah ke kepala
Caudal bagian yang berada dekat/mengarah ke ekor
Kaki Proksimal bagian yang berada dekat/mengarah ke sumbu tubuh/pangkal
kaki
Distal Bagian yang menjauhi sumbu tubuh atau pangkal kaki
Dorsal Bagian muka dari kaki depan dan belakang
Volar Bagian belakang dari kaki muka dan belakang
Plantar Bagian belakang dari kaki belakang
Kepala Oral Bagian mulut pada kepala
Aboral Bagian atas kepala
Nasal Bagian dekat hidung

1.2.2 Struktur Tulang Ternak


Tulang (ossa) adalah bagian tubuh hewan yang mengeras dan mengandung 33 %
garam anorganik (kalsium dan forfor) serta lemak protein dan air. Komposisi zat-zat ini
dapat berubah karena faktor usia, penyakit dan diet yang salah. Beberapa fungsi tulang
yaitu ;
1) Sebagai alat penunjang/pembentuk tubuh
2) Sebagai alat gerak pasif
3) Melindungi organ tubuh yang lunak
4) Tempat penimbunan garam fosfor dan kalsium sebagai unsur-unsur pembuatan
darah.
Struktur tulang yang kompak dan mengeras membentuk rangka disebut skelet. Di
dalam bagian kompak yang kosong disebut ruang sumsum (cavum medularis).
Penggolongan tulang berdasarkan bentuknya yaitu;
1) Ossa longa; berbentuk silindris, panjang dengan kedua ujug membesar. Jenis ini
terdapat pada tulang kaki dan berfungsi sebagai pengumpil atau penunjang berat
tubuh. Contohnya seperti tulang paha (os femur) dan lengan (os humerus)
2) Ossa plana; berbentuk pipih dan berfungsi melindungi bagian tubuh yang lunak
seperti otak, jantung dan paru-paru. Contohnya tulang kepala, tulang dada (os
scapulla)

Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Ternak 2


Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering

3) Ossa brevia; berbentuk pendek dan berfungsi untuk menahan benturan dan
mengurangi pergeseran dan perubahan arah dari tendo. Contoh tulang-tulang pada
persendian.
4) Ossa iregularis; berbentuk tidak beraturan dan berfungsi meneruskan tenaga dari
kaki belakang ke tubuh, penahan berat jeroan, dan wadah untuk sumsum tulang
punggung. Contohnya yaitu ossa vertebrae (rangkaian tulang-tulang tunggal pada
tulang belakang).

1.2.3 Anatomi Otot Ternak


Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur khusus dengan fungsi utama
sebagai penggerak. Otot tersusun dari komponen utama berupa protein yang membentuk
daging. Dalam tubuh terdapat otot yang berasosiasi dengan tulang yang disebut otot
skletal dan otot yang tidak berhubungan dengan tulang seperti otot jantung, otot halus
pada pembuluh darah, dan otot pada saluran pencernaan.
Pada dasarnya otot tersusun dari banyak ikatan serabut yang disebut fasikuli.
Serabut otot tersebut terdiri dari miofibril-miofibril. Miofibril adalah organela serabut
otot yang berbentuk silindris. Miofibril tersusun dari miofilamen . Miofilamen (filamen
kecil) adalah lembar-lembar serabut otot (lihat lampiran).
Warna serabut otot dipengaruhi oleh kandungan mioglobinnya (sel darah merah
otot). Otot yang berwarna merah banyak mengandung mioglobin dan mitokondria
sedangkan serabut otot putih sedikit mengandung mioglobin dan mitokondria tetapi padat
miobfibril sehingga kontraksi ototnya cepat. Mitokondria yang terdapat diantara miofibril
mempunyai fungsi menangkap energi yang berasal dari metabolisme karbohitdrat lemak
dan protein kemudian dirubah ke dalam bentuk energi kimia untuk diteruskan ke sel untuk
dimanfaatkan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel. Pada serabut otot putih
perolehan energi lebih banyak berasal dari glikolisis anaerob.

1.2.4 Anatomi Saluran Reproduksi Ternak


Organ reproduksi adalah bagian tubuh hewan/ternak/makhluk hidup yang
berfungsi melakukan proses reproduksi. Pada hewan/ternak mamalia dan aves organ
reproduksi jantan berdasarkan fungsinya dibagi dalam organ utama dan pelengkap. Organ
reproduksi utama ternak jantan terdiri dari; testis dan epididimis serta organ kopulasi

Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Ternak 3


Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering

(penis). Sedangkan organ pelengkap meliputi; vas deferens, kelenjar cowper, vesikula
seminalis, kelenjar prostat. Organ reproduksi betina meliputi; ovari, oviduk (tuba falopi),
infundibulum, uterus, serviks dan vagina (organ kopulasi). Gambar organ reproduksi
ternak jantan dan betina masing-masing ternak disajikan pada gambar 1 dalam lampiran.
Fungsi masing-masing organ tersebut dijelaskan dalam tabel 5.

Gambar 2. Organ reproduksi ternak betina dan jantan

Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Ternak 4


Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering

Tabel 4. Organ Reproduksi Ternak Berdasarkan Letak dan Fungsinya


No Organ Letak/bentuk Fungsi
1 Jantan: Terdiri dari dua buah dan terbungkus oleh scrotum dan  Menghasilkan sperma (dalam tubulus seminiferus)
1. Testis terletak di luar perut karena tidak tahan terhadap panas  Menghasilkan hormon testoteron (sel-sel interstisial
suhu tubuh. Kedua testis harus simetris untuk menjaga dalam tubulus seminiferus
normalitas fungsinya.
2. Epididimis Terletak dalam rongga perut berbentuk saluran yang  Pengangkutan, penyimpanan, pemasakan.
panjang  Pengentalan (konsentrasi) sperma dengan cairan dari
kelenjar pelengkap dalam bentuk semen.
3.Vas deferens Terletak antara epididimis dan penis  Menyalurkan semen dari ekor epididimus menjauhi
kelenjar pelengkap
4.Kelenjar cowper,  Menghasilkan cairan seminal plasma yang akan
prostat, vesikula diejakulasikan ke saluran reproduksi betina (vagina)
seminalis
2 Betina: Organ yang homolog dengan testis terdiri dari 2 ovari dan Menghasilkan ova yang bila dibuahi spserma akan
Ovari berada dalam rongga tubuh dekat ginjal serta tidak berkembang menjadi embrio.
mengalami pergeseran tempat seperti testis. Bila terjadi kebuntingan maka lokasi ova akan
membentuk corpus lutheum yang menghasilkan hormon
progesteron untuk menjaga kebuntingan lanjutan.
Oviduk/tuba falopi Saluran yang menghubungkan uterus dengan Melepaskan ovum yang matang ke infundibulum
infundibulum
Infundibulum Terletak dekat uterus dan ovari Tempat peremuan sel sperma dan ovum
Uterus Terdiri dari struktur yang menyerupai tanduk dengan satu Tempat berkembangnya embrio/foetus selama masa
badan. Tanduk membentuk spiral dan bersambung kebuntingan.
dengan tubafalopi
Cerviks Uteri Bagian dari uterus terdiri dari otot springter Menutup uterus guna melindungi janin atau uterus dari
infeksi mikroorganisme dan benda asing.
Vagina Organ reproduksi paling bawah/luar Sebagai organ kopulasi dimana semen dari organ
kopulasi jantan

25
Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering

1.2.5 Anatomi Pencernaan Ternak


Anatomi pencernaan ternak terbagi atas dua kelompok yaitu organ/saluran pencernaan
utama dan organ-organ pendukung proses pencernaan. Secara umum struktur organ pencernaan
utama ternak monogastrik (non ruminansia) dan ruminansia terdiri dari, rongga mulut, oesofagus,
lambung, usus kecil, usus besar, dan anus.

Tabel 5. Struktur dan Fungsi Anatomi Pencernaan Ternak


Organ Struktur Fungsi
Utama
gigi pengunyah/penghancurkan bahan makanan
lidah membantu menempatkan makanan di dalam rongga
mulut dan mengecap rasa manis, pahit asin, masam,
Rongga
dan mendorong makanan ke tenggorokan
Mulut
kelenjar saliva menghasilkan saliva untuk membantu melunakan
(mandibularis dan dan memecah senyawa-senyawa pati dalam bahan
parotis) makanan secara enzimatik
Oesofagus rongga corong penyaluran makanan dari melalui gerakan
penghubung faring peristaltik, tekanan bukofaring, dan gravitasi.
dan lambung Gerakan peristaltik berjalan dua arah yaitu dari
mulut ke lambung dan sebaliknya (muntah/vomit).
Lambung
Monogastrik kardia, fundus, dan Organ pencerna lanjutan secara ensimatik (protease
pilorus dan pepsinogen) untuk bahan makanan yang
mengandung protein dan lemak
Poligastrik rumen, retikulum, Organ pencerna lanjutan secara mikrobial dan
omasum dan ensimatik (protease dan pepsinogen) untuk bahan
abomasum makanan yang mengandung protein dan lemak

Usus usus halus : usus menyempurnakan pencernaan secara enzimatik dan


duabelas jari, usus kimia serta penyerapan sari-sari makanan
kosong, dan usus
penyerapan
Usus besar (sekum) menyempurnakan pencernaan secara enzimatik dan
kimia dan fermentasi serta penyerapan sari-sari
makanan
Tambahan/pndukung/pelengkap
Pankreas Langerhans : mensekresikan hormon insulin ke dalam persedaran
endokring darah
Langerhans Memproduksi cairan pankreas yang akan disalurkan
eksokrin ke usus duabelas jari (duodenum).
Hati Kelenjar empedu mensekresi cairan empedu, metabolisme protein,
karbohidrat, dan lemak; dotoksifikasi racun,
menyimpan vitamin; destruksi sel-sel darah merah,
dan pembentukan protein darah
Empedu Kantung berisi Detoksifikasi racun dan sebagainya
cairan empedu

26
Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering

Khusus untuk kelompok ternak ruminansia (sapi, kerbao, kambing dan domba) struktur
lambungnya terbagi atas 4 komponen yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Karena
itu ternak ruminansia mampu mencerna bahan pakan berserrta kasar dalam jumlah banyak
sehingga makanan pokoknya adalah hijauan, sedangkan ternak non-ruminansia memiliki struktur
lambung tunggal sehingga memiliki keterbatasan dalam mencerna serat kasar, konsekuensinya
adalah makananya didominasi oleh bahan-bahan biji-bijian atau konsentrat. Struktur ini menjadi
salah satu pembeda spesifik antara ternak ruminansia dan ternak nonruminansia. Di samping
organ pencernaan utama, organ pencernaan pendukung antara lain lidah, kelenjar air liur (kelenjar
saliva), hati, dan pankreas.

Sumber:

Gambar 3. Struktur organ pencernaan ternak ruminansia dan non-ruminansia

1.3 PENUTUP

27
Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering

1.3.1 Rangkuman
Anatomi tubuh masing-masing ternak berbeda sesuai specifik species ternaknya.
Species ternak mempunyai anatomi eksterior yang berbeda baik bentuk maupun ukurannya. Walau
demikian spesies ternak dalam kelas mammalia atau kelas aves memiliki anatomi yang hampir
sama. Mengenal anatomi eksterior bertujuan; mengetahui posisi yang tepat pada tubuh ternak
untuk penanganan dalam kaitan dengan tata laksana rutin seperti memandikan ternak, pemotongan
(tanduk, kuku, ekor, gigi) serta tata laksana insidentil/emergency sesuai kasus seperti terserang
penyakit atau lainnya. Selain anatomi eksterior maka secara interior pembagiannya dibedakan atas
dasar otot, tulang, pencernaan dan reproduksi.

1.3.2 Latihan
Gambarkan anatomi pencernaan dan tuliskan fungsi masing-masing bagiannya

1.3.3 Test formatif


1. Tuliskan manfaat mengenal anatomi eksterior ternak!
2. Tuliskan beberapa jenis anatomi tulang berdasarkan bentuknya !
3. Tuliskan organ-organ pencernaan pada ternak ruminansia dan ruminansia!
4. Tuliskan organ-organ pencernaan pada ternak ruminansia dan nonruminansia!
5. Tuliskan organ reproduksi pada ternak!

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1990. Ilmu Maknaan Ternak Umum. Penerbit Gramedia Jakarta.


Blakely J. dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. UGM Press
Parakkasi A. 1980. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Penerbit Angkasa Bandung
Reksohadiprodjo S. 1995. Pengantar Ilmu Peternakan Tropik. UI. Jakarta
Frandson, R.D., 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gajah Mada University- Press. Yogyakarta.
Williamson, G. and W. J. A. Payne, 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Williamson, G. dan W.J.A. Payne, 1987. An Introduction to Animal Husbandry in the Tropic, Second Edition, ELBS
and Longman Group Limetid, London

28

Anda mungkin juga menyukai