PERTEMUAN 1
Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
1. Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan
Hierarki biologi atau struktur kehidupan adalah tingkatan atau urutan unit – unit
penyusun makhluk hidup. Struktur kehidupan dimulai dari atom →molekul → sel →
jaringan → organ → sistem organ → organisme → ekosistem.
Struktur kehidupan yang dimulai dari atom – atom penyusun molekul yang berukuran
mikro hingga ekosistem yang berukuran makro dan sangat kompleks disebut dengan
biosfer. Berikut struktur organisasi kehidupan :
Pada hierarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkat struktural terendah dari
makhluk hidup yang mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu
melakukan regulasi sendiri, memproses energi, tumbuh, berkembang, tanggap
terhadap lingkungan, dan melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya.
Setiap organisme tersusun dari dua jenis sel yang berbeda. Kedua jenis sel tersebut
tersusun atas sel prokariotik dan eukariotik. Pada sistem 5 kingdom, hanya Kingdom
Monera (Bakteri dan ganggang biru) yang memiliki sel prokariotik. Sedang Protista,
Fungi, Plantae dan Animalia memiliki sel eukariotik.
Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani yaitu prokaryote : pro berarti
sebelum, karyote berarti nukleus. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel, tetapi inti sel
tersebut tidak dibungkus membran inti. Sel eukariotik (berasal dari bahasa
Yunani, eu berarti sejati/sebenarnya) merupakan sel yang memiliki inti sel dan
dibungkus oleh membran inti.
Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Sel prokariotik lebih
sederhana strukturnya daripada sel sl eukariotik, karena tidak memiliki organel yang
terbungkus membran dan batas sel adalah membran plasma. Diluar membran plasma
terdapat dinding sel yang cukup kaku dan berupa kapsul luar yang mirip jeli.
Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili (stuktur pelekatan), atau
keduanya yang menonjol pelekatan. Berikut struktur bakteri prokariotik :
Dalam tubuh makhluk hidup, sel memiliki peranan penting. Sel – sel akan menyusun
tubuh melalui pengorganisasian yang sistematis. Apabila kamu ingin mengamati sel
tumbuhan atau hewan, tidak bisa langsung dengan mata melainkan harus
menggunakan miskroskop.
Sel adalah unit terkecil kehidupan. Didalam sel terdapat penyusun sel atau organel.
Namun, organel tidak bisa disebut sebagai unit terkecil kehidupan karena organel tidak
mampu hidup mandiri. Sedangkan makhluk hidup ber sel satu (uniseluler) dapat hidup
mandiri dan dapat mencukupi kebutuhan hidupnya energi, mineral dan sebagainya.
Sel berukuran mikroskopis, namun ada sel yang berukuran makroskopis (besar : bisa
dilihat langsung oleh mata) seperti telur burung unta dan sel saraf zarafah yang
memiliki panjang lebih dari 1 m. Berikut kisaran ukuran setiap makhluk hidup :
Pengukuran :
Hewan dan manusia pun memiliki banyak jaringan, seperti jaringan epitel, jaringan otot,
jaringan tulang rawan, jaringan saraf dan sebagainya.
PERTEMUAN 2
Kumpulan dari banyak jaringan yang berbeda akan membentuk kesatuan untuk
melakukan fungsi tertentu yang disebut organ. Organ akan bekerja sama dengan organ
– organ yang lain membentuk sistem organ.
Hidung, tenggorokan,
trakea, paru – paru
Sistem (bronkus, bronkiolus, Menghirup oksigen dan mengeluarkan
2 Pernapasan alveolus). karbondioksida
PERTEMUAN 3
GAMBARKAN BAGIAN2 SEL TUMBUHAN BESERTA FUNGSI BAGIAN TERSEBUT
PERTEMUAN 4
GAMBARKAN BAGIAN2 SEL HEWAN BESERTA FUNGSI BAGIAN TERSEBUT
Materi IPA Kelas 7 Semester 2 Bab 7 Interaksi
Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Lingkungan terdiri dari dua komponen yaitu : komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup (organisme) seperi tumbuhan, hewan,
manusia dan jasad renik (organisme mikroskopis). Komponen abiotik terdiri dari benda
mati seperti udara, tanah, air, cahaya dan sebagainya.
Interaksi antar makhluk hidup dapat terjadi melalui peristiwa makan dan dimakan
seperti rantai makanan, jaring – jaring makanan dan piramida makanan serta melalui
bentuk hidup bersama yaitu simbiosis. Simbiosis ada 3 yaitu : simbiosis mutualisme,
komensalisme dan parasitisme.
Kutu rambut memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang dihisap sebagai
makanannya, sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit kepalanya. Berikut
contoh lain simbiosis :
Demikian ringkasan materi bab Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup semoga
bermanfaat dan bisa menambah referensi kamu.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain
kedalam air yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Pencemaran
air merupakan kondisi air dalam keadaan normal. Ciri – ciri air tercemar : warna, bau
dan rasanya berubah; pH kurang dari 7 atau lebih dari 7 (pH air = 7).
Air dapat tercemar oleh komponen – komponen anorganik seperti logam berat yang
berasal dari industri : tekstil, pelapisan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan
agrokimia dan sebagainya. Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut dan
sungai, apabila perairan tercemar maka keseimbangan ekosistem didalamnya akan
terganggu.
Limbah industri : air limbah industri mengandung zat berbahaya. Kegiatan industri
menghasilkan produk utama yaitu bahan jadi dan produk yang tidak terpakai yaitu
limbah.
Jenis limbah yang berasal dari hasil industri yaitu :
1). Limbah organik yang bau : hasil industri tekstil dan kertas
2). Limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih, berwarna, mengandung asam
belerang dan berbau menyengat : hasil industri baja, emas, cat, pupuk organik, farmasi
dan sebagainya.
Berikut contoh limbah pabrik :
Apabila limbah tersebut dibuang ke saluran air, sungai atau laut akan merusak
ekosistem didalamnya. Limbah industri berupa logam berat sering dialirkan ke sungai
dan mencemari sungai tersebut. Jenis – jenis logam berat tersebut adalah raksa,
timbal, kadmium yang apabila terkonsumsi manusia akan sangat berbahaya.
Contoh pencemaran limbah yaitu pencemaran raksa di Teluk Minamata, Jepang. Para
nelayan dan penduduk disekitar teluk memakan ikan yang tercemar raksa tersebut
sehingga mengalami kerusakan saraf yang dinamakan penyakit Minamata. Korban
yang meninggal akibat penyakit Minamata yaitu lebih dari 80 ribu orang.
Limbah Rumah Tangga adalah limbah yang berasal dari kegiatan perumahan, pasar,
perkantoran, penginapan puing – puing bahan bangunan, dan besi tua bekas mesin
atau kendaraan. Limbah rumah tangga berupa bahan organik, anorganik, bahan
berbahaya dan beracun (B3).
Baca Juga: Materi Seni Budaya Kelas 7 Bab 1 Menggambar Flora, Fauna, dan Alam
Benda
Virus :
Rota Diare pada anak
Hepatitis A Hepatitis A
1 Poliomyelitis Poliomyelitis
Bakteri :
Vibrio cholerae
Escherichia coli Kolera
Salmonella typhi Diare
Salmonella paratyphi Tifus abdominal
2 Sigella dysenteriae Paratifus Disentri
Protozoa :
Entamoeba histolytica Disentri amoeba
Balantidia coli Balantidiasis
3 Giardia lamblia Giardiasis
Metazoa : Ascariasis
Ascaris lumbricoides Clonorchiasis
Clonorchis sinensis Dyphylobotriasis
Diphyllobotrium latum Taeniasis
4 Taenia solium Schistosoma Schistosomiasis
Pemekatan hayati : bahan beracun yang mencemari perairan mengakibatkan
terkontaminasinya racun dalam tubuh organisme. Organisme didalam perairan juga
memiliki rantai makanan seperti : apabila ganggang terkontaminasi racun maka
zooplakton yang memakan gangang juga terkontaminasi racun.
Kemudian zooplankton dimakan oleh ikan kecil, ikan kecil dimakan ikan besar, ikan
besar ditangkap manusia dan dimakan manusia. Sehingga, manusia terkontaminasi
racun tersebut dan sangat mengganggu kesehatan.
Mengganggu pemandangan : perairan yang tercemar kadang tidak berbau, tetapi
berubah warna. Hal ini mengganggu pemandangan karena air sudah tidak asri lagi.
Mempercepat proses kerusakan benda : sebagian air limbah mengandung zat yang
dapat diuraikan oleh bakteri anaerob menjadi gas yang dapat merusak seperti H2S.
H2S dapat mempercepat perkaratan pada besi.
Penanggulangan Pencemaran Air : pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air
dari bahan – bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan
organik biodegradable (bahan organik yang dapat terurai oleh aktiviats makhluk hidup),
meminimalkan bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit), memperhatikan estetika
dan lingkungan.
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan cara : Pembuatan Kolam Stabilisasi,
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Pengelolaan Excreta.
Pembuatan Kolam Stabilisasi : air limbah diolah secara alami untuk menetralisasi
polutan sebelum air limbah dibuang ke sungai. Kolam stabilisasi yang digunakan yaitu
kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik
pekat) dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen).
Kolam stabilisasi dapat digunakan oleh semua kalangan karena mudah memilikinya
dan harganya murah.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) : pengolahan ini dilakukan melalui 3 tahap yaitu
1). Primary treatment (pengolahan pertama) yaitu memisahkan zat cair dan zat padat
menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi.
3). Tertiary treatment (pengolahan lanjutan) yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara
khususnya nitrat dan fosfat, penambahan klor untuk memusnahkan organisme patogen.
Pengelolaan Excreta : excreta terdapat dalam air limbah rumah tangga, mengandung
bakteri patogen, jika tidak dikelola terlebih dahulu menimbulkan berbagai penyakit.
Pengolahan excreta dapat dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada
jamban atau septictank disekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengolahan, dapat
dilakukan secara kolekif.
Untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau resapan air, jamban
yang dibuat harus sehat. Syarat jamban harus sehat : tidak mengotori permukaan
tanah, tidak mengotori permukaan air tanah, tidak berbau, sederhana, jauh dari
serangga (lalat, nyamuk, kecoa), murah dan bisa diterima masyarakat.
Recycle (daur ulang) : untuk sampah yang dapat terurai dan dapat diolah menjadi hal
yang bermanfaat, contohnya sebagai kompos yang dipadukan dengan pemeliharaan
cacing tanah. Kompos untuk pupuk dan cacing tanah dapat menyuburkan tanah.
Reuse (penggunaan ulang) : untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat digunakan
ulang. Contohnya botol sirup dapat digunakan lagi untuk menyimpan air minum.
Reduce (pengurangan) : melakukan pengurangan bahan atau penghematan.
Contohnya jika akan berbelanja ke pasar atau supermarket, sebaiknya membawa tas
dari rumah untuk megurangi sampah plastik.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kondisi udara mengandung senyawa – senyawa kimia atau
substansi fisik atau biologi yang berdampak buruk bagi kesehatan : manusia, hewan,
tumbuhan, merusak : keindahan alam, kenyamanan, properti.
Udara mengandung oksigen yang penting untuk kehidupan organisme. Di atmosfer
bumi, terkandung sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan semua organisme. Oksigen
berperan dalam pembakaran karbohidrat melalui pernapasan. Pembakaran juga sering
dilakukan di lingkungan pembakaran seperti pembakaran sampah, kayu dan
sebagainya.
Hasil samping dari pembakaran adalah karbon (CO2 dan CO) yang dibuang ke udara.
CO2 sangat penting untuk tumbuhan dalam proses fotosintesis. Namun, semakin
banyaknya populasi manusia kebutuhan tempat tinggal pun meningkat membuat lahan
yang ditumbuhi pepohonan berkurang serta adanya illegal loging (penebangan liar)
yang membuat tumbuhan berkurang.
Pencemaran udara ada 2 yaitu 1). Primer : disebabkan langsung dari sumber
pencemar. Contohnya peningkatan CO2 yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran
manusia. 2). Sekunder : disebabkan oleh reaksi antar substansi pencemar udara primer
yang terjadi di atmosfer. Contohnya pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia
partikel yang mengandung oksigen.
2). Aktivitas Manusia : pembakaran sampah, asap – asap industri, asap kendaraan,
asap rokok, senyawa kima buangan seperti CFC dan sebagainya. Pencemaran udara
dapat berdampak pada kesehatan, tumbuhan, efek rumah kaca dan rusaknya lapisan
ozon.
Kesehatan : pencemaran udara menurunkan kualitas udara sehingga menimbulkan
banyak penyakit seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA) yaitu Emfisema. Emfisema
adalah gejala kesulitan pengangkutan oksigen karena CO2 di udara lebih banyak dari
O2. Sehingga, tubuh akan kekurangan oksigen dan menjadi sesak napas, pusing,
berlanjut pada kematian.
Bagi tumbuhan : abu vulkanik dan hujan asam mengandung sulfur yang tidak bagus
untuk tumbuhan karena bisa menyebabkan kematian. Efek rumah kaca : peningkatan
suhu bumi yang diakibatkan meningkatnya CO2 dan CO di atmosfer. CO2 dan CO di
atmosfer membentuk lapisan yang menghalangi panas bumi keluar, sehingga panas
bumi tetap berada didalam bumi.
Baca Juga: IPA Kelas 8 Bab 3 Jaringan Tumbuhan, Akar, Batang, dan Daun
Rusaknya lapisan ozon : CFC adalah senyawa dalam produk pendingin (freezer, AC,
dan aerosol). Ketika CFC terurai di atmosfer, ozon terurai dan lapisan ozon berlubang.
Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari panas dan sinar UV matahari.
Apabila lapisan ozon berlubang, pemanasan global meningkat.
4. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan alami tanah. Pencemaran tanah terjadi karena kebocoran limbah atau
bahan industri, penggunaan pestisida, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat
kimia atau limbah, air limbah dari penimbunan sampah dan limbah industri.
Faktor penyebab pencemaran tanah ada 3 yaitu : limbah domestik, limbah industri dan
limbah pertanian.
Limbah domestik : berasal dari pedagang, tempat usaha, hotel, kantor – kantor
pemerintahan dan tempat wisata. Limbah domestik berupa limbah padat dan cair.
Limbah cair berupa tinja (feses), deterjen, oli dan cat. Apabila meresap ke tanah dapat
merusak kandungan air tanah dan membunuh mikroorganisme tanah.
Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan (tidak
terbiodegradasi) mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng dan bekas
bahan bangunan yang dapat mengurangi kesuburan tanah. Limbah padat akan tetap
utuh hingga 300 tahun.
Limbah industri : berasal dari sisa produk industri, berupa limbah padat dan cair.
Limbah padat merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur dan bubur
yang berasal dari proses pengolahan. Contohnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp,
kertas, rayon, plywood, pengawetan ikan, daging, buah dan sebagainya.
Limbah cair merupakan sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, krom, arsen dan boron adalah zat – zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb dan Cd.
Proses efek rumah kaca : ketika radiasi matahari mengenai permukaan bumi, bumi
menjadi panas. Radiasi panas bumi dipancarkan kembali ke atmosfer, namun terhalang
polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi. Proses ini
menahan beberapa panas yang terperangkap dan menyebabkan suhu bumi
meningkat.
Baca Juga: Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Bab 1 Sistem Repr0duksi pada Manusia
Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan
stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang
melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV).
4. Upaya Menanggulangi Pemanasan Global
Upaya menanggulangi pemanasan global yaitu menggunakan energi terbarukan,
meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, mengurangi deforestation, mengurangi
penggunaan CFCs, mendukung dan turut serta melakukan penghijauan.
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan
ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar untuk menghasilkan
energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara.
Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di
udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.
3) Mengurangi deforestation.
4) Mengurangi penggunaan produk-produk yang
mengandung Chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang
ramah lingkungan.
5) Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.
Demikian ringkasan materi bab Pemanasan Global semoga bermanfaat dan bisa
menambah referensi kamu…
Bumi terdiri atas 3 komponen utama, yakni komponen gas (atmosfer), komponen
padatan (litosfer) dan komponen air (hidrosfer). Selain itu, bumi memiliki komponen
lainnya yaitu bumi bagian es (kriosfer) dan bagian bumi tempat di mana
berlangsungnya kehidupan yang dinamakan (biosfer).
Berikut ilustrasi lapisan bumi jika dibelah :
2. Atmosfer
Atmosfer berasal dari 2 kata Yunani, yakni atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan uap (udara) yang menyelimuti bumi.
Atmosfer terdiri atas campuran gas, sedikit cairan dan padatan yang menyelimuti bumi
mulai dari permukaan bumi hingga luar angkasa.
Atmosfer terbentuk dari letusan gunung berapi yang kaya nitrogen dan karbon dioksida,
tetapi sedikit oksigen. Kemudian, organisme fotosintetik mengolah karbon dioksida
menjadi oksigen dan melepaskan oksigen tersebut ke atmosfer sebagai hasil
pengolahan makanan yang memanfaatkan cahaya matahari.
Atmosfer tersusun atas gas nitrogen sebesar 78%, Oksigen 21%, Karbon dioksida,
argon, dan beberapa gas lain menyusun sebagian kecil dari atmosfer. Berikut
komponen penyusun atmosfer :
3. Lapisan Atmosfer
Atmosfer tersusun atas 2 bagian yaitu bagian bawah terdiri dari Troposfer dan
Stratosfer, bagian bawah terdiri dari Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Berikut
ilustrasi lapisan atmosfer :
Troposfer merupakan lapisan atmosfer paling bawah. Ketinggiannya mulai dari
permukaan laut (0 km) hingga 10 km di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar
troposfer berbentuk uap air dan 75% terdiri atas gas-gas atmosfer. Troposfer
merupakan tempat berlangsungnya sistem bumi, seperti hujan, angin, salju, awan dan
aktivitas makhluk hidup, termasuk manusia.
Pada malam hari, tanpa energi Matahari, gelombang radio dipantulkan pada ionosfer,
sehingga dapat terpancar dengan jarak yang lebih jauh seperti pada ilustrasi berikut :
Eksosfer : terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km dpl. Kandungan utama dari
eksosfer adalah hidrogen. Jika melihat video atau film penjelajahan luar angkasa,
terlihat bahwa pesawat luar angkasa dan satelit yang mengorbit di eksosfer tidak dapat
bergerak bebas seperti pesawat biasa.
Satelit-satelit buatan yang mengitari bumi tersebut berada dalam atmosfer bumi, yaitu
lapisan eksosfer. Berikut contoh satelit buatan yang mengitari bumi :
3. Tekanan Udara di Atmosfer
Udara yang ada di atmosfer memiliki sebuah tekanan udara yang menekan permukaan
bumi. Besarnya tekanan udara menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian suatu
tempat. Di atmosfer terdapat lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet.
Perlu diingat bahwa sifat zat adalah memiliki massa. Gas di atmosfer juga memiliki
massa. Atmosfer menyelubungi bumi hingga ratusan kilometer di atas permukaan bumi.
Gravitasi Bumi akan menghasilkan gaya tarik molekul gas mengarah ke permukaan
bumi, sehingga berat molekul suatu gas akan menekan udara di bawahnya.
Akibatnya, molekul udara di dekat permukaan bumi lebih rapat. Udara yang memiliki
kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya tekan yang besar pula. Gaya yang
diberikan pada suatu daerah disebut tekanan.
Pada lapisan mesosfer, semakin tinggi maka temperaturnya semakin rendah, karena
mesosfer tersusun atas molekul gas yang sulit menyerap energi Matahari.
Lapisan termosfer dan eksosfer merupakan lapisan pertama yang menerima radiasi
energi Matahari dan memiliki jumlah molekul yang sedikit. Namun, molekul pada 2
lapisan ini sangat efektif menyerap energi Matahari. Akibatnya, semakin tinggi
ketinggiannya semakin besar pula temperaturnya.
6. Lapisan Ozon
Radiasi yang dihasilkan matahari salah satunya sinar ultraviolet (UV). Jika lama
terpapar sinar ultraviolet dapat merusak kulit dan menyebabkan kanker kulit. Radiasi
UV yang menuju bumi ada 50%. Namun yang sampai ke permukaan bumi hanya 1%,
karena 99% radiasi UV diserap oleh lapisan ozon.
Lapisan ozon (O3) terdapat pada stratosfer dengan ketinggian 18 – 54 km dpl, tersusun
atas oksigen, satu molekul ozon memiliki 3 atom oksigen yang berikatan. Ozon
berfungsi menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet dalam atmosfer. Kandungan
ozon dalam stratosfer tinggi, sehingga dapat melindungi Bumi dari radiasi Matahari
yang berbahaya.
Konsentrasi ozon di atmosfer berubah setiap waktu. Faktor yang mempengaruhi
konsentrasi ozon yaitu gas CFC yang berasal dari pendingin lemari es, (AC), dan
parfum. CFC mampu memecah molekul ozon yang ada di atmosfer. CFC terdiri atas
atom carbon (C), Fluor (F), dan Klorin (Cl).
Kandungan klorin dari CFC dapat memecah molekul ozon seperti gambar berikut :
Baca Juga: Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Bab 1 Interaksi Keruangan dalam Kehidupan
di Negara-negara ASEAN
Ketika CFC di atmosfer, sinar ultraviolet memecah molekul CFC kemudian atom klorin
mendekati dan memecah molekul ozon. Satu atom oksigen berikatan dengan klorin,
sisanya membentuk molekul oksigen (O2). Hasil reaksi klorin dan oksigen tidak dapat
menyerap radiasi matahari. Akibatnya, semakin banyak ultraviolet yang sampai ke
permukaan Bumi.
Pemecahan molekul ozon oleh CFC mengakibatkan penurunan konsentrasi ozon.
Penurunan ozon tersebut terjadi di bagian Kutub Utara (Antartika) dan disebut lubang
ozon. Setiap tahun, konsentrasi ozon akhir Agustus atau awal September menurun.
Pada Oktober, konsentrasi ozon berkurang kemudian terus naik dan lubang ozon hilang
pada Desember.
Pengamatan NASA menunjukkan lubang ozon semakin membesar dari tahun 1980
hingga 2010. Warna biru tua menggambarkan konsentrasi ozon paling rendah. Dari
gambar tersebut diketahui bahwa dari tahun 1980-2010 luas atmosfer dengan
konsentrasi ozon rendah semakin meluas. Ini menunjukkan dampak serius penggunaan
CFC.
7. Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos (batuan) dan sphaira (lapisan). Litosfer
merupakan lapisan batuan yang ada di bumi. Dalam pengertian luas, litosfer diartikan
sebagai seluruh bagian padat bumi termasuk intinya. Struktur padat bumi terdiri atas
kerak bumi, mantel, dan inti bumi.
Salah satu bagian dari litosfer adalah lempeng yang selalu aktif bergerak. Pergerakan
lempeng tersebut diakibatkan oleh adanya aliran konveksi dari inti bumi. Lempeng
dapat bergerak saling menjauhi maupun saling mendekati.
Ketika lempeng bergerak saling menjauhi, maka akan timbul patahan/ sesar. Jika
lempeng bergerak saling mendekati dan bertumbukan, maka akan terjadi
subduksi.Salah satu efek dari pergerakan lempeng adalah adanya gempa dan
terbentuknya pegunungan berapi.
Kerak bumi dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua
merupakan kerak bumi yang berada di daratan. Kerak samudra merupakan kerak bumi
yang berada di dalam laut. Mantel bumi terdiri atas mantel atas dan mantel bawah.
Inti bumi dibedakan menjadi 2, yaitu inti luar yang berupa cairan pekat dan inti dalam
yang bersifat pekat hampir menyerupai padatan. Berdasar struktur bumi, ada dua teori
mendasar yang perlu dipelajari yaitu teori tektonik lempeng, teori gempa bumi dan
gunung berapi.
Penemuan fosil juga mendukung teori pergerakan benua. Salah satunya penemuan
fosil Mesosaurus di Amerika Selatan dan Afrika. Mesosaurus merupakan reptil yang hidup
di darat dan air tawar. Wegener beranggapan tidak mungkin Mesosaurus berenang di
samudra untuk sampai benua lain. Kemungkinannya, hidup di benua tersebut pada saat
benua masih menyatu.
Penemuan fosil lainnya mendukung teori pergerakan lempeng, yaitu a).
Fosil Cynognathus ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika, b). Fosil Lystrosaurus yang
ditemukan di Afrika, India, dan Antartika, c). Fosil tumbuhan Glossopteris ditemukan di
Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia.
Berikut penyebaran fosil Cynognathus, Lystrosaurus dan Glossopteris :
Jika benua pernah menyatu, bebatuan yang menyusun benua akan memiliki kesamaan.
Misalnya, bebatuan pegunungan Appalachian di Amerika Serikat memiliki kesamaan
dengan bebatuan di Greenland dan Eropa Barat. Kesamaan struktur batuan juga salah
satu fakta pendukung bahwa benua pernah menyatu.
Awal tahun 1960, ilmuan dari Princeton University bernama Harry Hess mengajukan
teori yang bernama Seafloor spreading (pergerakan dasar laut) yang menjelaskan bahwa
di bawah kerak bumi tersusun atas material yang panas dan memiliki massa jenis
rendah. Akibatnya, material tersebut naik ke punggung kerak samudra.
Berdasar hasil penelitian, usia batuan dasar laut dengan kapal (1968) juga memperkuat
teori ini. Hasil penelitiannya diketahui bahwa usia batuan pada punggung kerak
samudra lebih tua dari usia batuan dasar kerak. Hal ini menunjukkan bahwa batuan di
punggung kerak samudra baru terbentuk karena efek seafloor spreading.
Berdasar teori tektonik lempeng, bagian luar bumi tersusun atas litosfer yang dingin,
kaku (lempeng) dan tersusun oleh astenosfer. Lempeng mengapung dan bergerak di
atas astenosfer. Ketika lempeng bergerak, terjadi interaksi antarlempeng yaitu saling
menjauh, memisah atau saling mendekat hingga terjadi tabrakan antarlempeng.
Di dasar mantel, material tersebut terkena panas Bumi kembali, sehingga proses
konveksi terjadi terus menerus. Berdasar teori ini, ilmuwan berhipotesis bahwa konveksi
inti bumi menyebabkan pergerakan lempeng.
9. Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphaira yang berarti selimut.
Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti bumi. Hampir 70% bagian bumi terdiri
atas air. Hidrosfer meliputi danau, sungai, air tanah, uap air di udara, laut dan samudra.
Air di bumi memiliki siklus hidrologi yang merupakan proses daur ulang air secara terus
menerus.
Berikut siklus hidrologi :
Siklus air dimulai ketika panas matahari menguapkan air di laut dan di permukaan Bumi
(evaporasi). Uap air berkumpul di angkasa dan terjadi kondensasi (pengembunan)
membentuk awan. Awan berjalan searah dengan hembusan angin. Jika awan sudah
tidak dapat menampung uap dari evaporasi, maka uap air turun sebagai hujan.
Air hujan akan mengisi cadangan air yang berada di permukaan bumi. Proses ini
berlangsung terus menerus. Akan tetapi, curah hujan terkadang rendah (sedikit) dan
terkadang tinggi. Apabila curah hujan tinggi, simpanan air di permukaan bumi seperti
waduk, danau, dan sungai meluap, sehingga berpotensi banjir.
Ringkasan Materi IPA Kelas 7 Semester 2, Bab 10
Pemanasan Global
1. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah pemanasan alami yang terjadi ketika gas – gas tertentu di
atmosfer bumi memerangkap panas. Di atmosfer bumi terdapat banyak gas rumah kaca
seperti CO2, metana, siklus air dan gas lainnya.
CO2, siklus air dan dan gas – gas rumah kaca lainnya di atmosfer adalah transparan
untuk radiasi matahari, namun mampu menangkap dan menyerap cahaya yang
memancar ke bumi. Radiasi yang sebagian terserap akan direfleksikan kembali oleh
bumi. Dalam keadaan normal, jumlah radiasi panas yang diserap dengan yang
direfleksikan kembali adalah sama.
Proses efek rumah kaca : ketika radiasi matahari mengenai permukaan bumi, bumi
menjadi panas. Radiasi panas bumi dipancarkan kembali ke atmosfer, namun terhalang
polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi. Proses ini
menahan beberapa panas yang terperangkap dan menyebabkan suhu bumi
meningkat.
Baca Juga: Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Bab 1 Sistem Repr0duksi pada Manusia
Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan
stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang
melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV).
4. Upaya Menanggulangi Pemanasan Global
Upaya menanggulangi pemanasan global yaitu menggunakan energi terbarukan,
meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, mengurangi deforestation, mengurangi
penggunaan CFCs, mendukung dan turut serta melakukan penghijauan.
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan
ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar untuk menghasilkan
energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara.
Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di
udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.
3) Mengurangi deforestation.
4) Mengurangi penggunaan produk-produk yang
mengandung Chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang
ramah lingkungan.
5) Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.
Demikian ringkasan materi bab Pemanasan Global semoga bermanfaat dan bisa
menambah referensi kamu…
Ketika lempeng ditarik berlawanan oleh gaya, maka akan terbentuk sesar normal. Pada
sesar normal, struktur batuan lempeng yang ada di atas sesar bergeser turun
dibandingkan struktur batuan lempeng yang ada di bawah sesar.
Sebuah gaya mendorong lempeng saling mendekat akan menekan lempeng dari arah
berlawanan. Gaya ini menyebabkan struktur batuan lempeng di atas sesar bergerak
naik. Fenomena ini disebut sesar terbalik (reverse fault).
Gaya geser bekerja pada lempeng membentuk sesar geser (Strike-slip fault),
mengakibatkan lempeng di kedua sisi bergerak berlawanan pada permukaan bumi.
Gempa bumi juga melepaskan gelombang (getaran yang merambat). Gelombang
merambat sepanjang permukaan bumi dan disebut gelombang seismik. Pergerakan
lempeng di sepanjang sesar melepaskan energi. Energi ini merupakan energi potensial
saat lempeng terkena gaya. Kemudian, energi potensial merambat dalam bentuk
gelombang seismik.
Titik pada kedalaman bumi yang menjadi pusat gempa disebut hiposentrum.
Permukaan bumi yang berada di atas hiposentrum disebut episentrum. Saat terjadi
pergerakan lempeng, gelombang seismik muncul di hiposentrum. Kemudian
gelombang merambat dari hiposentrum ke segala arah. Gelombang seismik merambat
di dalam dan permukaan Bumi.
Pada seismograf terdapat gulungan kertas terpasang pada tabung berputar. Di atas
kertas terdapat jarum dengan pena. Ketika ada gelombang seismik, gulungan kertas
bergetar, jarum tetap diam. Jarum dengan pena yang terpasang akan meggambarkan
grafik gelombang seismik pada kertas.
Ketinggian garis pada kertas menggambarkan besarnya energi yang dilepaskan saat
gempa (magnitude). Hasil pencatatan seismograf dinamakan seismogram. Seismogram
dapat menentukan jarak episentrum dan stasiun seismik. Ketika ada gelombang
seismik, gelombang primer merambat lebih cepat dibandingkan gelombang sekunder.
Baca Juga: Cara Merangkum Pelajaran Sejarah (Banyak Tulisan) dengan Super Mudah!
Gelombang primer tercatat lebih dulu di seismograf. Dalam seismogram, gelombang
primer dan sekunder digambarkan terpisah. Jarak antara gelombang primer dan
sekunder menggambarkan perbedaan waktu datangnya gelombang. Semakin jauh
perbedaan waktu datangnya gelombang, semakin jauh pula letak episentrumnya.
Misalnya, sebuah gempa dengan kekuatan 6,8 Skala Richter melepaskan energi 32 kali
lebih besar dibandingkan energi yang dilepaskan gempa dengan kekuatan 5,8 Skala
Richter. Pencatatan di seismogram juga akan menunjukkan gelombang gempa 6,8
Skala Richter lebih tinggi dibandingkan gelombang gempa berkekuatan 5,8 Skala
Richter.
Besarnya magnitude gempa memengaruhi besarnya energi yang dilepaskan. Semakin
besar magnitude gempa, energi yang dilepaskan juga semakin besar. Akibatnya,
kerusakan yang terjadi semakin besar. Berdasarkan besar dan kerusakan yang
ditimbulkan, gempa dikategorikan seperti berikut :
Ketika gempa terjadi di dasar laut, gerakan lempeng mendorong air laut ke atas,
menimbulkan gelombang yang besar dan kuat. Gelombang air laut mengalir ratusan
kilometer ke segala arah dari episentrum dan disebut tsunami. Pusat gelombang
tsunami adalah episentrum yang berada di laut jauh dari pantai.
Pengurangan resiko gempa bumi dan tsunami : Tindakan untuk mengurangi risiko
kerusakan maupun korban jiwa dapat dilakukan sebelum, saat dan sesudah gempa
berlangsung. Sebelum gempa misalnya harus belajar terlebih dahulu penyebab gempa
bumi dan memerhatikan lingkungan sekitar.
2). Cek kestabilan benda yang menggantung seperti lampu dan sebagainya
3). Pelajari lingkungan sekitar
5). Selalu sedia P3K, senter dan makanan sebagai persediaan darurat
Teknologi yang digunakan untuk mengurangi kerusakan saat gempa adalah rekayasa
bangunan tahan gempa yang dapat menahan kekuatan getaran gempa. Saat ini banyak
gedung yang berdiri di atas pondasi yang tersusun atas baja dan karet. Selain itu,
penataan struktur bangunan dan direkayasa sedemikian rupa agar tahan gempa.
2). Ketika diluar ruangan, tetaplah diluar dan menjauh dari bangunan yang berpotensi
gempa
Baca Juga: Materi PKN Kelas 7 Bab 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara
Republik Indonesia
2). Perhatikan lingkungan sekitar apakah terjadi kebakaran, gas bocor, atau korsleting
listrik
3). Jangan berjalan di daerah gempa karena ada kemungkinan akan tertimpa
reruntuhan
4). Mengisi angket dari instansi terkait, bertujuan untuk mengetahui besar kerusakan
akibat gempa
5). Mengikuti informasi terkait gempa, apakah akan ada gempa susulan atau berpotensi
menimbulkan tsunami
2. Gunung Berapi
Naiknya magma ke permukaan bumi menyebabkan erupsi. Erupsi terjadi pada gunung
berapi. Magma yang keluar dan mengalir saat terjadi erupsi disebut lava. Gunung berapi
memiliki lubang yang berbentuk melingkar di puncaknya disebut kawah. Saat erupsi
terjadi, magma dan material lainnya dimuntahkan melalui kawah gunung berapi.
Gunung berapi terbentuk jika terdapat dua lempeng yang bertabrakan, maka lempeng
yang massa jenisnya besar akan menekuk ke bawah lempeng yang massa jenisnya
kecil. Ketika lempeng menekuk dibawah lempeng lainnya, maka batuan pada lempeng
yang menekuk akan melebur menjadi magma dan naik menuju permukaan karena
perbedaan massa jenis.
Berikut cincin api Pasifik yang mengitari samudra Pasifik. Keberadaan gunung berapi
ditandai dengan titik merah :
Erupsi (gunung meletus) merupakan keluarnya magma dan material lainnya dari dalam
bumi oleh letusan gunung berapi. Letusan gunung api memuntahkan material dengan
kekuatan yang dahsyat dan lava pijar maupun lahar dingin yang keluar akan menyapu
semua yang dilewatinya.
Erupsi disebabkan tekanan gas yang kuat dari dalam bumi yang terus menerus
mendorong magma menuju ke permukaan (a). Magma memiliki suhu 1200°C akan
melelehkan batuan di sekitarnya. Akibatnya, terjadilah penumpukan magma dan
tekanan udara dari dalam bumi semakin besar, sehingga tersimpan energi yang besar
untuk mendorong magma keluar (b).
Proses erupsi :
Material yang dikeluarkan gunung meletus meliputi material padat, cair dan gas.
Letusan gunung berapi mengeluarkan material padatan berupa batuan, mineral dari
dalam bumi, lava, lahar dan gas beracun yakni Hidrogen Sulfida (H 2S), Sulfur dioksida
(SO2), dan Nitrogen dioksida (NO2). Lahar merupakan lava yang bercampur dengan
batuan, air dan material lainnya.
Letusan gunung berapi juga menghasilkan awan panas (aliran piroklastik) atau disebut
“wedhus gembel”. Awan panas terdiri atas batuan pijar, gas panas dan material lainnya.
Awan panas memiliki suhu mencapai 700°C. Awan panas mengalir menuruni lereng
gunung api dengan kecepatan mencapai 200 km/jam.
Selain itu, tandanya hewan yang tinggal di atas pegunungan bermigrasi turun gunung.
Jika sudah mengetahui tanda – tandanya, langkah selanjutnya adalah mengungsi ke
tempat aman atau ke penampungan, mengikuti arahan dari Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait aktivitas gunung api terdapat di daerah
tersebut.
2). Barang Bawaan : sebelum mengungsi, matikanlah air, gas dan listrik ; bawalah
bekal makanan yang ada dirumah
3). Berlindung : jika berada diluar ruangan, carilah tempat berlindung dari semburan
gunung berapi ; jika didalam ruangan, tetaplah didalam ruangan ; waspada aliran lahar
jika berada di dekat sungai
4). Siaga diri : lindungi diri dari hujan abu vulkanik dan kerikil dengan memakai baju
panjang, celana panjang, masker, kacamata dan topi.
WASPAD Siapkan tas dan bekal Pindahkan barang ke tempat Pindahkan barang ke tempat
A darurat Ketahui jalur lebih tinggi Selamatkan binatang lebih tinggi Selamatkan binatang
evakuasi dan titik peliharaan Simpan barang- peliharaan Simpan barang-
kumpul Ketahui
pimpinan kelompok barang elektronik yang tidak barang elektronik yang tidak
evakuasi Ketahui diperlukan Siapkan/pindahkan diperlukan Siapkan/pindahkan
keberadaan keluarga kendaraan untuk evakuasi kendaraan untuk evakuasi
Perhatikan komando
pemimpin
kelompok Kumpulkan
anggota keluarga lansia,
wanita, anak – anak
menuju titik Ketua kelompok menyiapkan
kumpul Perhatikan Mulai mengunci pintu dan evakuasi warga Petugas evakuasi
komando Tetap tenang jendela Mematikan gas dan siap diposisi masing-masing
SIAGA dan siaga listrik Cabut sekring listrik sepanjang jalur evakuasi
3. Banjir
Banjir adalah aliran air yang berlebihan hingga meluap ke daratan. Banjir berasal dari
luapan penyimpanan air yang tidak mampu menampung jumlah air yang sangat besar.
Ketika penyimpanan air sudah penuh, maka air yang harusnya disalurkan ke
penyimpanan akan meluap ke daratan sehingga membanjiri daerah sekitarnya.
2). Sistem pengelolaan lingkungan yang buruk, contohnya daerah perkotaan yang tidak
diberi tempat resapan air.
3). Akibat perilaku manusia. Contohnya, membuang sampah di sungai atau saluran
pembuangan air (selokan) dan pembangunan rumah di bantaran sungai.
Agar terhindar dari banjir, kita harus melakukan siaga banjir sebelum, saat banjir, dan
setelah banjir. Siaga sebelum banjir :
3). Periksa keadaan tembok dan atap rumah berpotensi runtuh atau tidak
6). Bersihkan rumah dan hati – hati jika ada hewan berbahaya yang masuk
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi
pusat sistem tata surya. Matahari memiliki empat lapisan yaitu inti matahari, fotosfer,
kromosfer, dan korona.
Inti Matahari : memiliki suhu 1,5 x 107°C yang cukup untuk mempertahankan fusi
termonuklir dan berfungsi sebagai sumber energi matahari. Energi dari inti diradiasikan
ke lapisan luar matahari kemudian sampai ke ruang angkasa.
Fotosfer : memiliki suhu 6.000 Kelvin, ketebalan 300 km. Energi matahari radiasikan ke
luar dan terdeteksi sebagai sinar matahari di bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik
matahari yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat, dingin dan lebih gelap dari
wilayah sekitarnya.
Kromosfer : memiliki suhu 4.500 Kelvin, ketebalan 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti
gelang merah yang mengeliling bulan pada ketika terjadi gerhana matahari total.
Korona : lapisan terluar matahari dengan suhu 1.000.000 Kelvin, ketebalan 700.000 km,
berwarna keabu – abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu sangat tinggi,
terlihat seperti mahkota dengan warna keabu – abuan yang mengelilingi bulan ketika
terjadi gerhana matahari total.
Bagian – bagian matahari :
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri namun bisa
memantulkan cahaya dari bintang yang diterimanya. Planet dalam (planet terestrial)
adalah planet yang orbitnya dekat dengan Matahari.
Planet dalam berukuran kecil, memiliki sedikit satelit, berbatu, terestrial, terdiri atas
mineral tahan api seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, logam seperti
besi dan nikel yang membentuk intinya. Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
Berikut gambar planet dalam :
1. : Merkurius
2. : Venus
3. : Bumi
4. : Mars
Planet luar (planet Jovian) adalah planet yang orbitnya jauh dari matahari, berukuran
besar, memiliki banyak satelit, tersusun dari bahan ringan seperti hidrogen, helium,
metana, dan amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid.
Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berikut gambar
planet luar :
Komet berasal dari Bahasa Yunani yaitu Kometes artinya berambut panjang. Komet
adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit sangat lonjong. Komet ini
terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia. Berikut
gambar komet :
3). Ekor komet : bagian komet yang panjang, arah ekor komet selalu menjauhi matahari
karena dorongan dari angin dan radiasi matahari
Meteoroid adalah potongan batu atau puing – puing logam yang bergerak di luar
angkasa. Meteoroid mengelilingi matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan tertentu.
Meteoroid tercepat bergerak sekitar 42 km/detik. Ketika Meteoroid tertarik oleh
gravitasi bumi, maka sebelum sampai dibumi, meteorid akan bergesekan dengan
atmosfer bumi.
Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar meteoroid tersebut.
Meteor adalah meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer bumi. Meteorit adalah
meteoroid yang jatuh ke bumi.
2. Kondisi Bumi
Para pelaut mengamati hal yang pertama kali mereka lihat di laut adalah puncak kapal.
Ini menunjukkan bahwa bumi bentuknya bulat. Begitu pula pada tahun 1522,
Magelhaen telah membuktikan bumi bentuknya bulat, dengan mengadakan pelayaran
arah lurus kemudian dia berhasil kembali ke tempat awal dia berlayar.
Rotasi Bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Kala Rotasi Bumi adalah waktu
yang dibutuhkan oleh bumi untuk sekali berputar, yaitu 23 jam 56 menit. Bumi berotasi
dari barat ke timur. Dampak rotasi bumi yaitu gerak semu harian matahari, perbedaan
waktu, pembelokan arah angin dan pembelokan arah arus laut.
Baca Juga: Struktur dan Fungsi Tumbuhan
Revolusi bumi adalah pergerakan bumi mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah
waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk sekali mengelilingi matahari yaitu 365,25 hari.
Dampak dari revolusi bumi yaitu gerak semu tahunan matahari, perbedaan lamanya
siang dan malam, dan pergantian musim.
3. Kondisi Bulan
Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan bumi sekaligus satelit bumi. Karena
merupakan satelit, bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri melainkan
memancarkan cahaya Matahari. Bulan juga berputar dan mengelilingi bumi.
Bulan berbentuk bulat seperti planet, permukaannya berupa dataran kering, tandus,
banyak kawah, terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak memiliki atmosfer,
sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis, bunyi tidak dapat
merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup, dan sangat gelap
gulita.
Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak bersama
dengan bumi untuk mengelilingi matahari. Kala rotasi bulan sama dengan kala
revolusinya terhadap bumi yaitu 27,3 hari. Dampak dari pergerakan bulan yaitu
terjadinya pasang surut air laut, pembagian bulan, fase-fase bulan, gerhana matahari,
dan gerhana bulan.
Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, surut adalah peristiwa turunnya
permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi matahari dan
gravitasi bulan. Akibat bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami
pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua jenis pasang air laut, yaitu pasang
purnama dan pasang perbani.
Pasang Purnama dipengaruhi oleh gravitasi bulan, terjadi ketika bulan purnama, menjadi
maksimum ketika terjadi gerhana matahari. Hal ini karena dipengaruhi oleh gravitasi
bulan dan matahari yang mempunyai arah sama.
Pasang Perbani yaitu permukaan air laut turun serendah – rendahnya, terjadi pada saat
bulan kuartir pertama dan kuartir ketiga, dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari
yang saling tegak lurus.
Pembagian bulan ada dua yaitu bulan sideris dan bulan sinodis. Bulan Sideris
membutuhkan kala revolusi selama 27,3 hari. Bulan Sinodis membutuhkan kala revolusi
selama 29,5 hari. Kala revolusi sinodis dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat
terjadinya bulan baru sampai bulan baru berikutnya.
Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan
Islam).
Fase – fase bulan merupakan perubahan bentuk bulan yang terlihat di Bumi. Ini
dikarenakan posisi relatif antara bulan, bumi, dan matahari. Fase-fase bulan ada 5 yaitu
:
Baca Juga: Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan
Hasil Observasi
1). Bulan baru terjadi ketika posisi bulan berada di antara bumi dan matahari. Selama
bulan baru, sisi bulan yang menghadap ke matahari nampak terang dan sisi yang
menghadap bumi nampak gelap.
2). Bulan sabit terjadi ketika bagian bulan yang terkena sinar matahari sekitar
seperempat, sehingga permukaan bulan yang terlihat di bumi hanya seperempatnya.
3). Bulan separuh terjadi ketika bagian bulan yang terkena sinar matahari sekitar
separuhnya, sehingga yang terlihat dari bumi juga separuhnya (kuartir pertama).
4). Bulan cembung terjadi ketika bagian bulan yang terkena sinar matahari tiga
perempatnya, yang terlihat dari bumi juga tiga perempatnya. Sehingga, kita dapat
melihat bulan cembung.
5). Bulan purnama terjadi ketika semua bagian bulan terkena sinar matahari, begitu
juga yang terlihat dari bumi. Sehingga, kita dapat melihat bulan purnama (kuartir
kedua).
Gerhana bulan : terjadi apabila bumi berada di antara matahari dan bulan, terjadi ketika
bulan memasuki bayangan bumi, hanya dapat terjadi pada saat bulan purnama. Pada
waktu seluruh bagian bulan masuk dalam daerah umbra bumi, maka terjadi gerhana
bulan total.
Bulan berada dalam penumbra sekitar 6 jam, dalam umbra sekitar 40
menit. Umbra adalah bayangan gelap yang terbentuk selama terjadinya
gerhana. Penumbra adalah bayangan kabur (remang-remang) yang terbentuk selama
terjadinya gerhana.
Proses terjadinya gerhana bulan :
Demikian ringkasan materi bab Tata Surya semoga bermanfaat dan bisa menambah
referensi kamu.