Anda di halaman 1dari 69

TUGAS IPA

PERTEMUAN 1
Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
1. Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan 
Hierarki biologi atau struktur kehidupan adalah tingkatan atau urutan unit – unit
penyusun makhluk hidup. Struktur kehidupan dimulai dari atom →molekul → sel →
jaringan → organ → sistem organ → organisme → ekosistem.
Struktur kehidupan yang dimulai dari atom – atom penyusun molekul yang berukuran
mikro hingga ekosistem yang berukuran makro dan sangat kompleks disebut dengan
biosfer. Berikut struktur organisasi kehidupan : 

Pada hierarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkat struktural terendah dari
makhluk hidup yang mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu
melakukan regulasi sendiri, memproses energi, tumbuh, berkembang, tanggap
terhadap lingkungan, dan melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya. 

Setiap organisme tersusun dari dua jenis sel yang berbeda. Kedua jenis sel tersebut
tersusun atas sel prokariotik dan eukariotik. Pada sistem 5 kingdom, hanya Kingdom
Monera (Bakteri dan ganggang biru) yang memiliki sel prokariotik. Sedang Protista,
Fungi, Plantae dan Animalia memiliki sel eukariotik. 
Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani yaitu prokaryote : pro berarti
sebelum, karyote berarti nukleus. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel, tetapi inti sel
tersebut tidak dibungkus membran inti. Sel eukariotik (berasal dari bahasa
Yunani, eu berarti sejati/sebenarnya) merupakan sel yang memiliki inti sel dan
dibungkus oleh membran inti. 
Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Sel prokariotik lebih
sederhana strukturnya daripada sel sl eukariotik, karena tidak memiliki organel yang
terbungkus membran dan batas sel adalah membran plasma. Diluar membran plasma
terdapat dinding sel yang cukup kaku dan berupa kapsul luar yang mirip jeli. 
Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili (stuktur pelekatan), atau
keduanya yang menonjol pelekatan. Berikut struktur bakteri prokariotik : 
Dalam tubuh makhluk hidup, sel memiliki peranan penting. Sel – sel akan menyusun
tubuh melalui pengorganisasian yang sistematis. Apabila kamu ingin mengamati sel
tumbuhan atau hewan, tidak bisa langsung dengan mata melainkan harus
menggunakan miskroskop. 

Sel adalah unit terkecil kehidupan. Didalam sel terdapat penyusun sel atau organel.
Namun, organel tidak bisa disebut sebagai unit terkecil kehidupan karena organel tidak
mampu hidup mandiri. Sedangkan makhluk hidup ber sel satu (uniseluler) dapat hidup
mandiri dan dapat mencukupi kebutuhan hidupnya energi, mineral dan sebagainya. 
Sel berukuran mikroskopis, namun ada sel yang berukuran makroskopis (besar : bisa
dilihat langsung oleh mata) seperti telur burung unta dan sel saraf zarafah yang
memiliki panjang lebih dari 1 m. Berikut kisaran ukuran setiap makhluk hidup : 

Pengukuran : 

1 centimeter (cm) =   m = 0,4 inchi 


1 milimeter (mm) =   m 

1 mikrometer (ɥm)  =   mm =   m

1 nanometer (nm) =   ɥm =   m

2. Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan 


Setiap sel memiliki ukuran yang bervariasi, yang mencerminkan fungsi dari sel tersebut.
Pada organisme ber sel satu, semua fungsi kehidupan dilakukan oleh sel itu sendiri.
Namun, pada organisme ber sel banyak, seringkali sel tidak dapat bekerja sendiri.
Setiap sel bergantung pada sel lain.

Kerjasama dan interaksi diantara sel ini menyebabkan organisme dapat


mempertahankan hidupnya. Sel – sel yang mempunyai fungsi dan struktur sama akan
berkelompok membentuk jaringan. 

Tumbuhan mempunyai bermacam – macam jaringan, seperti jaringan pembuluh kayu


(xylem) yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun dan pembuluh
tapis (floem) berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan. 

Hewan dan manusia pun memiliki banyak jaringan, seperti jaringan epitel, jaringan otot,
jaringan tulang rawan, jaringan saraf dan sebagainya. 

PERTEMUAN 2

3. Organ pada Hewan dan Tumbuhan 


Ketika pengamatan jaringan tumbuhan, kita perlu memotong salah satu bagian
tumbuhan, misalnya daun dipotong sesuai kebutuhan kemudian diamati dibawah
mikroskop untuk mengetahui jaringan dari daun tersebut. Di dalam daun, memiliki
banyak jaringan. 

Kumpulan dari banyak jaringan yang berbeda akan membentuk kesatuan untuk
melakukan fungsi tertentu yang disebut organ. Organ akan bekerja sama dengan organ
– organ yang lain membentuk sistem organ. 

4. Sistem Organ dan Organisme 


Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat beberapa sistem organ. Pada makhluk hidup
multiseluler seperti manusia, antar sistem organ saling bekerjasama untuk menjalankan
fungsinya. Sistem organ tersebut kemudian membentuk organisme yaitu satu jenis
makhluk hidup/individu yaitu manusia. 

Berikut contoh sistem organ pada manusia

No. Sistem Organ Gambar Organ Fungsi

Rongga mulut (lidah,


gigi), faring, esofagus,
lambung, usus halus,
usus besar, hati, Mencerna makanan, mengabsorbsi
Sistem rektum, pankreas, dan molekul-molekul makanan yang sudah
1 Pencernaan anus disederhanakan

Hidung, tenggorokan,
trakea, paru – paru
Sistem (bronkus, bronkiolus, Menghirup oksigen dan mengeluarkan
2 Pernapasan alveolus).  karbondioksida

Sistem Gerak Menyokong dan melindungi organ


3 (rangka) Tulang  dalam

Mengangkut oksigen dan sari makanan


ke seluruh sel tubuh, dan mengangkut
zat hasil metabolisme yang tidak
Sistem Jantung, arteri, vena, berguna keluar dari sel tubuh, serta
Peredaran kapiler dan sel-sel melindungi tubuh dari
4 Darah darah.  mikroorganisme penyebab penyakit.

Mengkoordinasikan setiap tindakan


Otak, sumsum tulang bagian tubuh dengan mengirimkan
5 Sistem Saraf belakang dan neuron sinyal dari dan ke bagian tubuh lain. 

Mengeluarkan sisa metabolisme yang


tidak terpakai dari dalam tubuh dan
Sistem Paru-paru, ginjal, kulit menjaga keseimbangan sel dengan
6 Ekskesi dan hati  lingkungannya
Sistem
Reproduksi
pada Ovarium, rahim dan
7 perempuan  vagina.  Perkembangbiakan 

PERTEMUAN 3
GAMBARKAN BAGIAN2 SEL TUMBUHAN BESERTA FUNGSI BAGIAN TERSEBUT

PERTEMUAN 4
GAMBARKAN BAGIAN2 SEL HEWAN BESERTA FUNGSI BAGIAN TERSEBUT
Materi IPA Kelas 7 Semester 2  Bab 7 Interaksi
Makhluk Hidup dengan Lingkungan 

Photo by Karolina Grabowska on Pexels.com


1. Pengertian Lingkungan 
Lingkungan berasal dari kata “environment” yang memiliki makna “the physical, chemical
dan biotic condition surrounding an organism”. Berdasar istilah tersebut, lingkungan
diartikan sebagai segala sesuatu diluar individu  yang merupakan sistem kompleks
sehingga dapat mempengaruhi satu sama lain. 
Kondisi yang saling mempengaruhi membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat
berubah – ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan dapat saling
mempengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik
dan ada saatnya berubah menjadi buruk. Perubahan ini disebabkan organisme dalam
satu lingkungan. 

Lingkungan terdiri dari dua komponen yaitu : komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup (organisme) seperi tumbuhan, hewan,
manusia dan jasad renik (organisme mikroskopis). Komponen abiotik terdiri dari benda
mati seperti udara, tanah, air, cahaya dan sebagainya. 

2. Hal – hal yang ditemukan dalam Lingkungan 


Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya
(habitat nya). Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan
makhluk tak hidup (abiotik). Di dalam habitat juga terdapat interaksi antara makhluk
hidup dengan makhluk tak hidup. 

3. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Pola 


Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain
dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk pola interaksi. Pola
interaksi terjadi antara komponen biotik dan komponen abiotik serta antara komponen
abiotik dengan komponen abiotik. 

Baca Juga:  Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 6 Mengapresiasi dan


mengkreasikan fabel

Interaksi antar makhluk hidup dapat terjadi melalui peristiwa makan dan dimakan
seperti rantai makanan, jaring – jaring makanan dan piramida makanan serta melalui
bentuk hidup bersama yaitu simbiosis. Simbiosis ada 3 yaitu : simbiosis mutualisme,
komensalisme dan parasitisme. 

Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua jenis individu yang saling memberikan


keuntungan oleh kedua individu tersebut. Contohnya jamur dengan akar pohon pinus.
Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, pohon pinus mendapatkan air dan
garam mineral lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur. 
Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan
keuntungan pada salah satu pihak, tapi pihak lain tidak mendapat kerugian. Contohnya
tumbuhan anggrek dengan pohon mangga. Tumbuhan anggrek mendapat keuntungan
berupa tempat tinggal, pohon mangga tidak mendapat keuntungan dan kerugian dari
adanya anggrek. 
Simbiosis parasitisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan
keuntungan pada salah satu pihak dan memberi kerugian pada pihak lain (inang).
Contohnya kutu rambut dengan manusia. 

Kutu rambut memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang dihisap sebagai
makanannya, sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit kepalanya. Berikut
contoh lain simbiosis : 

Simbiosis mutualisme : bunga matahari dengan lebah

Simbiosis Komensalisme : ikan badut dan anemon laut


Sismbiosis parasitisme : tumbuhan tali putri dengan inangnya

Berdasar cara memperoleh makanan, organisme dibedakan menjadi dua yaitu autotrof


dan heterotrof. Autotrof adalah organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri,
contohnya tumbuhan hijau dan bakteri. Heterotrof adalah organisme yang tidak mampu
menghasilkan makanan sendiri. 
Heterotrof ada 3 jenis yaitu : herbivora, karnivora dan omnivora. Herbivora adalah
organisme pemakan tumbuhan, contohnya kambing, sapi, kelinci, dan sebagainya.
Karnivora adalah organisme pemakan daging atau hewan lain, contohnya harimau,
kucing, dan sebagainya. Omnivora adalah hewan pemakan segala (termasuk tumbuhan
dan daging), contohnya babi. 

Baca Juga:  Bioteknologi Pangan, Ringkasan Materi IPA

4. Pola Interaksi Manusia Mempengaruhi Ekosistem 


Manusia juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam menyebabkan kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu, akibatnya lingkungan menjadi kurang berfungsi dengan
peruntukannya.

Demikian ringkasan materi bab Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup semoga
bermanfaat dan bisa menambah referensi kamu.

Materi IPA SMP Kelas 7 Semester 2, Bab 9


Pencemaran Lingkungan
1. Definisi Pencemaran 
Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah segala sesuatu termasuk bahan
– bahan fisika dan kimia yang dapat mengganggu ekosistem. Pencemaran lingkungan
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan. 
Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 : pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam lingkungan
oleh manusia sehingga kualitasnya turun yang menyebabkan lingkungan tidak sesuai
peruntukannya. 
Di lingkungan terdapat faktor biotik dan abiotik, apabila tidak ada keseimbangan antar
keduanya maka tidak ada keseimbangan alam. Pencemaran terjadi akibat kegiatan
kumpulan manusia (populasi) dan faktor alam seperti gunung meletus yang
menimbulkan abu vulkanik. 
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup
makhluk hidup disebut polutan. Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi
dan panas.

Ciri -ciri dari polutan : 


1). Kadarnya melebihi diatas normal (melebihi ambang batas)
2). Berada pada waktu yang tidak tepat 
3). Berada pada tempat yang tak semestinya 
Manusia tidak dapat mencegah pencemaran akibat faktor alam, tetapi dapat mencegah
pencemaran akibat kegiatannya sendiri seperti limbah rumah tangga, industri, zat – zat
kimia berbahaya, tumpahan minyak, asap hasil pembakaran hutan, minyak bumi dan
limbah nuklir. 

2. Pencemaran Air 
Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain
kedalam air yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Pencemaran
air merupakan kondisi air dalam keadaan normal. Ciri – ciri air tercemar : warna, bau
dan rasanya berubah; pH kurang dari 7 atau lebih dari 7 (pH air = 7). 
Air dapat tercemar oleh komponen – komponen anorganik seperti logam berat yang
berasal dari industri : tekstil, pelapisan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan
agrokimia dan sebagainya. Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut dan
sungai, apabila perairan tercemar maka keseimbangan ekosistem didalamnya akan
terganggu. 

Limbah industri : air limbah industri mengandung zat berbahaya. Kegiatan industri
menghasilkan produk utama yaitu bahan jadi dan produk yang tidak terpakai yaitu
limbah.
Jenis limbah yang berasal dari hasil industri yaitu : 
1). Limbah organik yang bau : hasil industri tekstil dan kertas 
2). Limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih, berwarna, mengandung asam
belerang dan berbau menyengat : hasil industri baja, emas, cat, pupuk organik, farmasi
dan sebagainya. 
Berikut contoh limbah pabrik : 
Apabila limbah tersebut dibuang ke saluran air, sungai atau laut akan merusak
ekosistem didalamnya. Limbah industri berupa logam berat sering dialirkan ke sungai
dan mencemari sungai tersebut. Jenis – jenis logam berat tersebut adalah raksa,
timbal, kadmium yang apabila terkonsumsi manusia akan sangat berbahaya. 

Contoh pencemaran limbah yaitu pencemaran raksa di Teluk Minamata, Jepang. Para
nelayan dan penduduk disekitar teluk memakan ikan yang tercemar raksa tersebut
sehingga mengalami kerusakan saraf yang dinamakan penyakit Minamata. Korban
yang meninggal akibat penyakit Minamata yaitu lebih dari 80 ribu orang. 

Limbah Rumah Tangga adalah limbah yang berasal dari kegiatan perumahan, pasar,
perkantoran, penginapan puing – puing bahan bangunan, dan besi tua bekas mesin
atau kendaraan. Limbah rumah tangga berupa bahan organik, anorganik, bahan
berbahaya dan beracun (B3). 

Baca Juga:  Materi Seni Budaya Kelas 7 Bab 1 Menggambar Flora, Fauna, dan Alam
Benda

Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya


kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu dan daun. Limbah anorganik adalah
limbah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya kaca, plastik, besi,
alumunium, kaleng susu, kaleng cat, minyak wangi dan sebagainya. 
Limbah Pertanian : Air limbah pertanian tidak menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan, namun penggunaan pertisida secara berlebihan menimbulkan kerusakan
ekosistem perairan. Limbah bahan berbahaya dan beracun timbul akibat adanya
kegiatan pertanian. 
Contoh limbah pertanian : 
Kegiatan pertanian menggunakan obat – obat pembasmi hama seperti insektisida dan
pupuk yang berlebihan. Pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan suburnya ekosistem
perairan. Sehingga, terjadi blooming algae atau tumbuh sumbuh suburnya ganggang di
permukaan air. 
Ganggang di permukaan air menutupi seluruh permukaan sehingga mengurangi sinar
matahari yang masuk kedalam perairan tersebut. Akibatnya proses fotosintesis oleh
fitoplankton terganggu dan kadar oksigen yang larut dalam air menurun sehingga
meruikan organisme didalamnya. 

Penurunan kualitas lingkungan : apabila air tercemar, maka kandungan oksigen


didalamnya berkurang dan mengganggu ekosistem didalamnya. Apabila ekosistem
perairan terganggu, maka menyebabkan kualitas lingkungan menurun. 
Gangguan kesehatan : air limbah yang tidak dikelola terlebih dahulu sebelum dibuang,
kemungkinan mengandung kuman, bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Air
limbah juga digunakan sebagai sarang nyamuk dan lalat yang membawa (vektor)
penyakit tertentu. 
Berikut beberapa penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran air
No. Penyebab Penyakit

Virus : 
Rota  Diare pada anak 
Hepatitis A Hepatitis A 
1 Poliomyelitis  Poliomyelitis 
Bakteri : 
Vibrio cholerae
Escherichia coli  Kolera 
Salmonella typhi  Diare 
Salmonella paratyphi  Tifus abdominal 
2 Sigella dysenteriae  Paratifus Disentri

Protozoa : 
Entamoeba histolytica  Disentri amoeba 
Balantidia coli  Balantidiasis 
3 Giardia lamblia  Giardiasis 

Metazoa :  Ascariasis 
Ascaris lumbricoides  Clonorchiasis
Clonorchis sinensis Dyphylobotriasis 
Diphyllobotrium latum  Taeniasis 
4 Taenia solium Schistosoma  Schistosomiasis 
Pemekatan hayati : bahan beracun yang mencemari perairan mengakibatkan
terkontaminasinya racun dalam tubuh organisme. Organisme didalam perairan juga
memiliki rantai makanan seperti : apabila ganggang terkontaminasi racun maka
zooplakton yang memakan gangang juga terkontaminasi racun. 
Kemudian zooplankton dimakan oleh ikan kecil, ikan kecil dimakan ikan besar, ikan
besar ditangkap manusia dan dimakan manusia. Sehingga, manusia terkontaminasi
racun tersebut dan sangat mengganggu kesehatan. 
Mengganggu pemandangan : perairan yang tercemar kadang tidak berbau, tetapi
berubah warna. Hal ini mengganggu pemandangan karena air sudah tidak asri lagi. 
Mempercepat proses kerusakan benda : sebagian air limbah mengandung zat yang
dapat diuraikan oleh bakteri anaerob menjadi gas yang dapat merusak seperti H2S.
H2S dapat mempercepat perkaratan pada besi. 
Penanggulangan Pencemaran Air : pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air
dari bahan – bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan
organik biodegradable (bahan organik yang dapat terurai oleh aktiviats makhluk hidup),
meminimalkan bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit), memperhatikan estetika
dan lingkungan. 
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan cara : Pembuatan Kolam Stabilisasi,
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Pengelolaan Excreta. 

Pembuatan Kolam Stabilisasi : air limbah diolah secara alami untuk menetralisasi
polutan sebelum air limbah dibuang ke sungai. Kolam stabilisasi yang digunakan yaitu
kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik
pekat) dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen). 
Kolam stabilisasi dapat digunakan oleh semua kalangan karena mudah memilikinya
dan harganya murah. 

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) : pengolahan ini dilakukan melalui 3 tahap yaitu
1). Primary treatment (pengolahan pertama) yaitu memisahkan zat cair dan zat padat
menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi.

2). Secondary treatment (pengolahan kedua) yaitu mengkoagulasikan, menghilangkan


koloid dan menstabilisasi zat organik dalam limbah. 

Baca Juga:  Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 6 Mengapresiasi dan


mengkreasikan fabel

3). Tertiary treatment (pengolahan lanjutan) yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara
khususnya nitrat dan fosfat, penambahan klor untuk memusnahkan organisme patogen.

Berikut contoh alat Instalasi Pengolahan Air Limbah : 

Pengelolaan Excreta : excreta terdapat dalam air limbah rumah tangga, mengandung
bakteri patogen, jika tidak dikelola terlebih dahulu menimbulkan berbagai penyakit.
Pengolahan excreta dapat dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada
jamban atau septictank disekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengolahan, dapat
dilakukan secara kolekif. 
Untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau resapan air, jamban
yang dibuat harus sehat. Syarat jamban harus sehat : tidak mengotori permukaan
tanah, tidak mengotori permukaan air tanah, tidak berbau, sederhana, jauh dari
serangga (lalat, nyamuk, kecoa), murah dan bisa diterima masyarakat. 
Recycle (daur ulang) : untuk sampah yang dapat terurai dan dapat diolah menjadi hal
yang bermanfaat, contohnya sebagai kompos yang dipadukan dengan pemeliharaan
cacing tanah. Kompos untuk pupuk dan cacing tanah dapat menyuburkan tanah. 
Reuse (penggunaan ulang) : untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat digunakan
ulang. Contohnya botol sirup dapat digunakan lagi untuk menyimpan air minum. 
Reduce (pengurangan) : melakukan pengurangan bahan atau penghematan.
Contohnya jika akan berbelanja ke pasar atau supermarket, sebaiknya membawa tas
dari rumah untuk megurangi sampah plastik. 

Repair (pemeliharaan) : menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah


sembarangan terutama di perairan. 

3. Pencemaran Udara 
Pencemaran udara adalah kondisi udara mengandung senyawa – senyawa kimia atau
substansi fisik atau biologi yang berdampak buruk bagi kesehatan : manusia, hewan,
tumbuhan, merusak : keindahan alam, kenyamanan, properti. 
Udara mengandung oksigen yang penting untuk kehidupan organisme. Di atmosfer
bumi, terkandung sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan semua organisme. Oksigen
berperan dalam pembakaran karbohidrat melalui pernapasan. Pembakaran juga sering
dilakukan di lingkungan pembakaran seperti pembakaran sampah, kayu dan
sebagainya.  
Hasil samping dari pembakaran adalah karbon (CO2 dan CO) yang dibuang ke udara.
CO2 sangat penting untuk tumbuhan dalam proses fotosintesis. Namun, semakin
banyaknya populasi manusia kebutuhan tempat tinggal pun meningkat membuat lahan
yang ditumbuhi pepohonan berkurang serta adanya illegal loging (penebangan liar)
yang membuat tumbuhan berkurang. 
Pencemaran udara ada 2 yaitu 1). Primer : disebabkan langsung dari sumber
pencemar. Contohnya peningkatan CO2 yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran
manusia. 2). Sekunder : disebabkan oleh reaksi antar substansi pencemar udara primer
yang terjadi di atmosfer. Contohnya pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia
partikel yang mengandung oksigen. 

Faktor Penyebab Pencemaran Udara ada 2 yaitu


1). Aktivitas Alam : aktivitas alam seperti bencana alam contohnya gunung meletus
menimbulkan abu vulkanik yang mencemari udara sekitar dan merugikan organisme
dan kebakaran hutan yang menghasilkan karbondioksida dalam jumlah banyak. 

2). Aktivitas Manusia : pembakaran sampah, asap – asap industri, asap kendaraan,
asap rokok, senyawa kima buangan seperti CFC dan sebagainya. Pencemaran udara
dapat berdampak pada kesehatan, tumbuhan, efek rumah kaca dan rusaknya lapisan
ozon. 
Kesehatan : pencemaran udara menurunkan kualitas udara sehingga menimbulkan
banyak penyakit seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA) yaitu Emfisema. Emfisema
adalah gejala kesulitan pengangkutan oksigen karena CO2 di udara lebih banyak dari
O2. Sehingga, tubuh akan kekurangan oksigen dan menjadi sesak napas, pusing,
berlanjut pada kematian. 
Bagi tumbuhan : abu vulkanik dan hujan asam mengandung sulfur yang tidak bagus
untuk tumbuhan karena bisa menyebabkan kematian. Efek rumah kaca : peningkatan
suhu bumi yang diakibatkan meningkatnya CO2 dan CO di atmosfer. CO2 dan CO di
atmosfer membentuk lapisan yang menghalangi panas bumi keluar, sehingga panas
bumi tetap berada didalam bumi. 

Baca Juga:  IPA Kelas 8 Bab 3 Jaringan Tumbuhan, Akar, Batang, dan Daun

Rusaknya lapisan ozon : CFC adalah senyawa dalam produk pendingin (freezer, AC,
dan aerosol). Ketika CFC terurai di atmosfer, ozon terurai dan lapisan ozon berlubang.
Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari panas dan sinar UV matahari.
Apabila lapisan ozon berlubang, pemanasan global meningkat. 
4. Pencemaran Tanah 
Pencemaran tanah adalah keadaan bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan alami tanah. Pencemaran tanah terjadi karena kebocoran limbah atau
bahan industri, penggunaan pestisida, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat
kimia atau limbah, air limbah dari penimbunan sampah dan limbah industri. 
Faktor penyebab pencemaran tanah ada 3 yaitu : limbah domestik, limbah industri dan
limbah pertanian. 

Limbah domestik : berasal dari pedagang, tempat usaha, hotel, kantor – kantor
pemerintahan dan tempat wisata. Limbah domestik berupa limbah padat dan cair.
Limbah cair berupa tinja (feses), deterjen, oli dan cat. Apabila meresap ke tanah dapat
merusak kandungan air tanah dan membunuh mikroorganisme tanah. 
Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan (tidak
terbiodegradasi) mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng dan bekas
bahan bangunan yang dapat mengurangi kesuburan tanah. Limbah padat akan tetap
utuh hingga 300 tahun. 

Limbah industri : berasal dari sisa produk industri, berupa limbah padat dan cair.
Limbah padat merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur dan bubur
yang berasal dari proses pengolahan. Contohnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp,
kertas, rayon, plywood, pengawetan ikan, daging, buah dan sebagainya. 
Limbah cair merupakan sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, krom, arsen dan boron adalah zat – zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb dan Cd. 

Limbah pertanian : karena pengetahuan petani kurang, menggunakan pupuk sintetik


melebihi ketentuan atau caranya tidak tepat. Akibatnya, limbah pertanian berupa sisa
pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah membuat tanah tercemar. Misalnya, pupuk
urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. 
Penggunaan pupuk yang terus menerus akan merusak struktur tanah. Akibatnya,
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena
hara tanah semakin berkurang. Penggunaan juga mematikan mikroorganisme yang
berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme
di dalamnya. 

Dampak pencemaran tanah : Contohnya kromium dan herbisida merupakan bahan


karsinogenik untuk semua organisme. Timbal berbahaya bagi anak-anak,
menyebabkan kerusakan otak dan kerusakan ginjal pada seluruh organisme. Raksa
dan siklodiena menyebabkan kerusakan ginjal. PCB dan siklodiena mengakibatkan
kerusakan hati ditandai dengan keracunan. 
Organofosfat dan karmabat menyebabkan gangguan saraf otot. Pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan hati, ginjal dan penurunan sistem saraf
pusat. Gejalanya sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan ruam kulit. Pada dosis
tinggi, menyebabkan kematian. 

Pencemaran tanah juga memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi


tanah timbul dari bahan kimia beracun dan berbahaya. Perubahan ini menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan Arthropoda yang hidup di
dalamnya. Akibatnya, memusnahkan spesies primer rantai makanan, memberi akibat
predator atau tingkatan lain. 

Penanggulangan Pencemaran Tanah : remidiasi dan bioremidiasi. Remidiasi adalah


kegiatan membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada 2 jenis remidiasi tanah
yaitu in situ (on – site) dan ex situ (off – site). 
Pembersihan off – site meliputi penggalian tanah yang tercemar kemudian dibawa ke
daerah aman dan dibersihkan dari pencemar. Caranya : disimpan di bak atau tanki
yang kedap kemudian diolah dengan IPAL. Pembersihan off – site lebih mahal dan
rumit. 
Bioremidiasi adalah pembersihan pencemaran tanah menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremidiasi bertujuan memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (CO2 dan H2O). 
Mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular
arbuskular mikoriza, berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah,
berperan langsung menyerap unsur logam dari tanah, menstimulir pertumbuhan
mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur spesies lain, dan
sebagainya. 

Ringkasan Materi IPA Kelas 7 Semester 2, Bab 10


Pemanasan Global
1. Efek Rumah Kaca 
Efek rumah kaca adalah pemanasan alami yang terjadi ketika gas – gas tertentu di
atmosfer bumi memerangkap panas. Di atmosfer bumi terdapat banyak gas rumah kaca
seperti CO2, metana, siklus air dan gas lainnya. 
CO2, siklus air dan dan gas – gas rumah kaca lainnya di atmosfer adalah transparan
untuk radiasi matahari, namun mampu menangkap dan menyerap cahaya yang
memancar ke bumi. Radiasi yang sebagian terserap akan direfleksikan kembali oleh
bumi. Dalam keadaan normal, jumlah radiasi panas yang diserap dengan yang
direfleksikan kembali adalah sama. 

Proses efek rumah kaca : ketika radiasi matahari mengenai permukaan bumi, bumi
menjadi panas. Radiasi panas bumi dipancarkan kembali ke atmosfer, namun terhalang
polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi. Proses ini
menahan beberapa panas yang terperangkap dan menyebabkan suhu bumi
meningkat. 

Berikut ilustrasi proses efek rumah kaca


Para ilmuwan mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Josep Fourier
menyatakan : bumi jauh lebih dingin jika tidak ada atmosfer. Adanya gas rumah kacalah
sehingga bumi layak dihuni. Tanpa adanya gas rumah kaca, permukaan bumi akan
berubah sekitar 60°F atau 15,6°C. 

Baca Juga:  Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Bab 1 Sistem Repr0duksi pada Manusia

2. Pengertian Pemanasan Global 


Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata – rata atmosfer bumi dan lautan secara
bertahap serta perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim bumi. 
Penggunaan bahan bakar fosil, penebangan dan pembakaran hutan untuk
pengalihfungsian menjadi lahan pertanian, pemukiman dan industri menyumbangkan
CO2 ke atmosfer dalam jumlah banyak. Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
seperi CO2 memengaruhi kadar panas di bumi. 
100 tahun lalu, temperatur rata – rata suhu di permukaan bumi meningkat sekitar 0,6°C.
Ilmuwan mempelajari gas-gas rumah kaca menghangatkan bumi dan pembakaran
bahan bakar fosil berkontribusi terhadap pemanasan suhu bumi. Pemanasan global
telah dimulai dan akan meningkat cepat di abad ini.

2. Penyebab Pemanasan Global 

Penyebab pemanasan global di yaitu : 


1) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit
tenaga listrik.
2) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat
transportasi.
3) Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar laut Arktik.

4) Deforestation (penebangan liar) yang disertai pembakaran lahan hutan.


5) Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator (pendingin).

6) Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian. 

Berikut ilustrasi terjadinya pemanasan global : 


3. Dampak Pemanasan Global 

Dampak pemanasan global yang nampak yaitu : 


1. Temperatur bumi semakin tinggi, di beberapa wilayah temperaturnya lebih tinggi
dan di wilayah lainnya tidak. 
2. Tingginya temperatur bumi menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah
hujan secara keseluruhan, tetapi masing – masing wilayah berbeda, beberapa
menjadi basah dan bagian lainnya kering. 
3. Mencairnya glasier yang menyebabkan volume air laut meningkat. Begitu pula
dengan daratan pantai yang landai, lama – kelamaan mengalami peningkatan
akibat penggenangan air. 
4. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang yang
dinyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada
tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana
diketahui bahwa banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu
karang. 
5. Kepunahan spesies semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan
dalam majalah Nature, peningkatan suhu menyebabkan kepunahan lebih dari
satu juta spesies. Hingga saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar
spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah. 
6. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90%
kemungkinan bahwa 3 miliar orang di dunia harus memilih antara pergi bersama
keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim
dalam kurun waktu 100 tahun. 
7. Penipisan lapisan ozon. Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa
lapisan ozon secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak pertengahan
tahun 1970. 

Baca Juga:  Macam-Macam Gaya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan
stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang
melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). 
4. Upaya Menanggulangi Pemanasan Global 
Upaya menanggulangi pemanasan global yaitu menggunakan energi terbarukan,
meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, mengurangi deforestation, mengurangi
penggunaan CFCs, mendukung dan turut serta melakukan penghijauan. 
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang  dilepaskan
ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar untuk menghasilkan
energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. 
Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di
udara menyebabkan terjadinya pemanasan global. 

Usaha menanggulangi pemanasan global yaitu : 


1) Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara, gasoline,
kayu, dan bahan bakar organik lainnya. 

2) Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan. 

3) Mengurangi deforestation. 
4) Mengurangi penggunaan produk-produk yang
mengandung Chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang
ramah lingkungan. 
5) Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan. 
Demikian ringkasan materi bab Pemanasan Global semoga bermanfaat dan bisa
menambah referensi kamu… 

Materi IPA Kelas 7, Lapisan Bumi #Part 1


1. Bumi 
Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem galaksi Bima Sakti. Berdasar gambar yang
diambil dari teleskop Hubble yang diluncurkan National Aeronautic Special
Administration (NASA), bumi berbentuk bulat seperti bola. Seperti yang kita ketahui, bola
hanya memiliki selimut yang menyelubungi permukaan saja, sedangkan bagian
dalamnya kosong. 
Bumi merupakan planet yang dapat dihuni makhluk hidup. Sebab, di bumi tersedia
komponen – komponen pendukung seperti  air, udara dan tanah yang merupakan
tempat tumbuhnya berbagai tanaman untuk mendukung kehidupan termasuk berbagai
mineral dan hasil tambang. 

Bumi terdiri atas 3 komponen utama, yakni komponen gas (atmosfer), komponen
padatan (litosfer) dan komponen air (hidrosfer). Selain itu, bumi memiliki komponen
lainnya yaitu bumi bagian es (kriosfer) dan bagian bumi tempat di mana
berlangsungnya kehidupan yang dinamakan (biosfer). 
Berikut ilustrasi lapisan bumi jika dibelah : 

2. Atmosfer 
Atmosfer berasal dari 2 kata Yunani, yakni atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan uap (udara) yang menyelimuti bumi.
Atmosfer terdiri atas campuran gas, sedikit cairan dan padatan yang menyelimuti bumi
mulai dari permukaan bumi hingga luar angkasa. 
Atmosfer terbentuk dari letusan gunung berapi yang kaya nitrogen dan karbon dioksida,
tetapi sedikit oksigen. Kemudian, organisme fotosintetik mengolah karbon dioksida
menjadi oksigen dan melepaskan oksigen tersebut ke atmosfer sebagai hasil
pengolahan makanan yang memanfaatkan cahaya matahari. 

Atmosfer tersusun atas gas nitrogen sebesar 78%, Oksigen 21%, Karbon dioksida,
argon, dan beberapa gas lain menyusun sebagian kecil dari atmosfer. Berikut
komponen penyusun atmosfer : 

3. Lapisan Atmosfer 
Atmosfer tersusun atas 2 bagian yaitu bagian bawah terdiri dari Troposfer dan
Stratosfer, bagian bawah terdiri dari Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Berikut
ilustrasi lapisan atmosfer : 
Troposfer merupakan lapisan atmosfer paling bawah. Ketinggiannya mulai dari
permukaan laut (0 km) hingga 10 km di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar
troposfer berbentuk uap air dan 75% terdiri atas gas-gas atmosfer. Troposfer
merupakan tempat berlangsungnya sistem bumi, seperti hujan, angin, salju, awan dan
aktivitas makhluk hidup, termasuk manusia. 

Berikut contoh awan yang ada di troposfer


Stratosfer : pesawat yang melintas di udara berada di lapisan stratosfer. Stratosfer
memiliki ketinggian antara 10 – 50 km dpl. Lapisan stratosfer memiliki sedikit awan,
namun tidak ada aktivitas cuaca, sehingga tidak mengganggu penerbangan. Sebagian
besar stratosfer terdiri atas gas ozon (O3). 
Mesosfer : ketika melihat meteor, terlihat seperti meteor melintasi bumi kemudian hilang.
Namun sebenarnya meteor sedang menuju bumi dan terbakar habis di atmosfer.
Lapisan atmosfer yang membakar meteor tersebut adalah mesosfer. Mesosfer memiliki
ketinggian 50 – 85 km dpl dan menjadi lapisan pelindung bumi dari benda-benda luar
angkasa. 
Termosfer : memiliki ketinggian antara 85-500 km dpl. Dinamakan termosfer karena
suhu ang sangat panas yakni mencapai 1.982°C. Termosfer berfungsi sebagai tempat
mengorbitnya teleskop Hubble dan pesawat ulang-alik, serta melindungi bumi dari
radiasi ultraviolet. 
Teleskop Hubble adalah teleskop luar angkasa yang diciptakan oleh Edwin Hubble
tahun 1985, tahun 1990 di”angkasakan” oleh NASA, memiliki massa 11.110 kg,
mengorbit pada ketinggian 559 km. Dengan ini, ilmuwan mengobservasi dan
mempelajari jagad raya, objek luar angkasa seperti lubang hitam (black hole), galaksi,
bintang, dan sebbagainya. 

Baca Juga:  Rangkuman Materi IPA Kelas 9 SMP, Terlengkap!

Pada malam hari, tanpa energi Matahari, gelombang radio dipantulkan pada ionosfer,
sehingga dapat terpancar dengan jarak yang lebih jauh seperti pada ilustrasi berikut : 
Eksosfer : terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km dpl. Kandungan utama dari
eksosfer adalah hidrogen. Jika melihat video atau film penjelajahan luar angkasa,
terlihat bahwa pesawat luar angkasa dan satelit yang mengorbit di eksosfer tidak dapat
bergerak bebas seperti pesawat biasa. 
Satelit-satelit buatan yang mengitari bumi tersebut berada dalam atmosfer bumi, yaitu
lapisan eksosfer. Berikut contoh satelit buatan yang mengitari bumi : 
3. Tekanan Udara di Atmosfer
Udara yang ada di atmosfer memiliki sebuah tekanan udara yang menekan permukaan
bumi. Besarnya tekanan udara menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian suatu
tempat. Di atmosfer terdapat lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet. 

Perlu diingat bahwa sifat zat adalah memiliki massa. Gas di atmosfer juga memiliki
massa. Atmosfer menyelubungi bumi hingga ratusan kilometer di atas permukaan bumi.
Gravitasi Bumi akan menghasilkan gaya tarik molekul gas mengarah ke permukaan
bumi, sehingga berat molekul suatu gas akan menekan udara di bawahnya. 

Akibatnya, molekul udara di dekat permukaan bumi lebih rapat. Udara yang memiliki
kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya tekan yang besar pula. Gaya yang
diberikan pada suatu daerah disebut tekanan. 

Berikut ilustrasi molekul udara berkurang sesuai ketinggian : 


5. Suhu di Atmosfer 
Energi Matahari dipancarkan dengan radiasi ke seluruh sistem galaksi Bima Sakti.
Sebelum mencapai permukaan bumi, radiasi energi Matahari akan melewati atmosfer,
oleh atmosfer sebagian energi Matahari akan diserap dalam bentuk kalor atau panas. 

Suhu di setiap lapisan atmosfer berbeda seperti pada gambar berikut : 


Lapisan troposfer memiliki suhu antara -52°C hingga 17°C. Bagian terendah dari
stratosfer memiliki suhu paling hangat, karena permukaan bumi menyerap energi
radiasi Matahari kemudian menyalurkannya ke udara di atasnya. 

Pada lapisan mesosfer, semakin tinggi maka temperaturnya semakin rendah, karena
mesosfer tersusun atas molekul gas yang sulit menyerap energi Matahari. 

Lapisan termosfer dan eksosfer merupakan lapisan pertama yang menerima radiasi
energi Matahari dan memiliki jumlah molekul yang sedikit. Namun, molekul pada 2
lapisan ini sangat efektif menyerap energi Matahari. Akibatnya, semakin tinggi
ketinggiannya semakin besar pula temperaturnya. 

6. Lapisan Ozon 
Radiasi yang dihasilkan matahari salah satunya sinar ultraviolet (UV). Jika lama
terpapar sinar ultraviolet dapat merusak kulit dan menyebabkan kanker kulit. Radiasi
UV yang menuju bumi ada 50%. Namun yang sampai ke permukaan bumi hanya 1%,
karena 99% radiasi UV diserap oleh lapisan ozon. 

Lapisan ozon (O3) terdapat pada stratosfer dengan ketinggian 18 – 54 km dpl, tersusun
atas oksigen, satu molekul ozon memiliki 3 atom oksigen yang berikatan. Ozon
berfungsi menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet dalam atmosfer. Kandungan
ozon dalam stratosfer tinggi, sehingga dapat melindungi Bumi dari radiasi Matahari
yang berbahaya. 
Konsentrasi ozon di atmosfer berubah setiap waktu. Faktor yang mempengaruhi
konsentrasi ozon yaitu gas  CFC yang berasal dari pendingin lemari es,  (AC), dan
parfum. CFC mampu memecah molekul ozon yang ada di atmosfer. CFC terdiri atas
atom carbon (C), Fluor (F), dan Klorin (Cl). 

Kandungan klorin dari CFC dapat memecah molekul ozon seperti gambar berikut : 

Baca Juga:  Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Bab 1 Interaksi Keruangan dalam Kehidupan
di Negara-negara ASEAN

Ketika CFC di atmosfer, sinar ultraviolet memecah molekul CFC kemudian atom klorin
mendekati dan memecah molekul ozon. Satu atom oksigen berikatan dengan klorin,
sisanya membentuk molekul oksigen (O2). Hasil reaksi klorin dan oksigen tidak dapat
menyerap radiasi matahari. Akibatnya, semakin banyak ultraviolet yang sampai ke
permukaan Bumi. 
Pemecahan molekul ozon oleh CFC mengakibatkan penurunan konsentrasi ozon.
Penurunan ozon tersebut terjadi di bagian Kutub Utara (Antartika) dan disebut lubang
ozon. Setiap tahun, konsentrasi ozon akhir Agustus atau awal September menurun.
Pada Oktober, konsentrasi ozon berkurang kemudian terus naik dan lubang ozon hilang
pada Desember. 

Berikut lubang ozon hasil pengamatan NASA : 

Pengamatan NASA menunjukkan lubang ozon semakin membesar dari tahun 1980
hingga 2010. Warna biru tua menggambarkan konsentrasi ozon paling rendah. Dari
gambar tersebut diketahui bahwa dari tahun 1980-2010 luas atmosfer dengan
konsentrasi ozon rendah semakin meluas. Ini menunjukkan dampak serius penggunaan
CFC. 

7. Litosfer 
Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos (batuan) dan sphaira (lapisan). Litosfer
merupakan lapisan batuan yang ada di bumi. Dalam pengertian luas, litosfer diartikan
sebagai seluruh bagian padat bumi termasuk intinya. Struktur padat bumi terdiri atas
kerak bumi, mantel, dan inti bumi. 
Salah satu bagian dari litosfer adalah lempeng yang selalu aktif bergerak. Pergerakan
lempeng tersebut diakibatkan oleh adanya aliran konveksi dari inti bumi. Lempeng
dapat bergerak saling menjauhi maupun saling mendekati. 

Ketika lempeng bergerak saling menjauhi, maka akan timbul patahan/ sesar. Jika
lempeng bergerak saling mendekati dan bertumbukan, maka akan terjadi
subduksi.Salah satu efek dari pergerakan lempeng adalah adanya gempa dan
terbentuknya pegunungan berapi. 
Kerak bumi dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua
merupakan kerak bumi yang berada di daratan. Kerak samudra merupakan kerak bumi
yang berada di dalam laut. Mantel bumi terdiri atas mantel atas dan mantel bawah. 

Inti bumi dibedakan menjadi 2, yaitu inti luar yang berupa cairan pekat dan inti dalam
yang bersifat pekat hampir menyerupai padatan. Berdasar struktur bumi, ada dua teori
mendasar yang perlu dipelajari yaitu teori tektonik lempeng, teori gempa bumi dan
gunung berapi. 

8. Teori Tektonik Lempeng 


Ahli meteorologi asal Jerman (Alfred Wegener) mengajukan teori yang dikenal dengan
teori pergerakan benua (continental drift), yang menjelaskan bahwa zaman dahulu
semua benua di bumi menyatu membentuk daratan sangat luas (Pangea). Sekitar 200
juta tahun lalu benua tersebut terpisah dan bergerak menjauh secara perlahan. 
Berikut ilustrasi Pangea

Penemuan fosil juga mendukung teori pergerakan benua. Salah satunya penemuan
fosil Mesosaurus di Amerika Selatan dan Afrika. Mesosaurus merupakan reptil yang hidup
di darat dan air tawar. Wegener beranggapan tidak mungkin Mesosaurus berenang di
samudra untuk sampai benua lain. Kemungkinannya, hidup di benua tersebut pada saat
benua masih menyatu. 
Penemuan fosil lainnya mendukung teori pergerakan lempeng, yaitu a).
Fosil Cynognathus ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika, b). Fosil Lystrosaurus yang
ditemukan di Afrika, India, dan Antartika, c). Fosil tumbuhan Glossopteris ditemukan di
Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia. 
Berikut penyebaran fosil Cynognathus, Lystrosaurus dan Glossopteris  :

Jika benua pernah menyatu, bebatuan yang menyusun benua akan memiliki kesamaan.
Misalnya, bebatuan pegunungan Appalachian di Amerika Serikat memiliki kesamaan
dengan bebatuan di Greenland dan Eropa Barat. Kesamaan struktur batuan juga salah
satu fakta pendukung bahwa benua pernah menyatu. 

Awal tahun 1960, ilmuan dari Princeton University bernama Harry Hess mengajukan
teori yang bernama Seafloor spreading (pergerakan dasar laut) yang menjelaskan bahwa
di bawah kerak bumi tersusun atas material yang panas dan memiliki massa jenis
rendah. Akibatnya, material tersebut naik ke punggung kerak samudra. 

Baca Juga:  Sistem Ekskresi pada Manusia, Pembahasan Lengkap !

Kemudian material bergerak ke samping bersama dasar kerak samudra, sehingga


bagian dasar kerak samudra menjauh dari punggung kerak samudra dan membentuk
patahan. Teori  ini mampu menjelaskan proses terbentuknya lembah dan gunung
bawah laut. 

Berdasar hasil penelitian, usia batuan dasar laut dengan kapal (1968) juga memperkuat
teori ini. Hasil penelitiannya diketahui bahwa usia batuan pada punggung kerak
samudra lebih tua dari usia batuan dasar kerak. Hal ini menunjukkan bahwa batuan di
punggung kerak samudra baru terbentuk karena efek seafloor spreading. 
Berdasar teori tektonik lempeng, bagian luar bumi tersusun atas  litosfer yang dingin,
kaku (lempeng) dan tersusun oleh astenosfer. Lempeng mengapung dan bergerak di
atas astenosfer. Ketika lempeng bergerak, terjadi interaksi antarlempeng yaitu saling
menjauh, memisah atau saling mendekat hingga terjadi tabrakan antarlempeng. 

Berikut jenis pergerakan lempeng di dunia : 

Apabila 2 lempeng bergerak saling menjauh, lempeng tersebut bersifat divergent.


Contohnya lempeng Indo-Australia bergerak menjauh dari lempeng Antartika dan
lempeng Amerika Utara bergerak menjauh dari lempeng Eurasia. Adanya pergerakan
ini mengakibatkan perisiwa patahan/retakan. 
Berikut contoh terjadinya patahan : 

1. : proses terjadinya patahan 


2. : patahan San Andreas 
Jika terdapat 2 lempeng saling mendekat, pergerakan tersebut disebut convergent,
contohnya lempeng Indo-Australia dengan lempeng Filipina, lempeng Indo-Australia
dengan lempeng Eurasia. Pergerakan lempeng secara konvergen mengakibatkan
tabrakan antarlempeng. Akibatnya terjadi Subduksi dan tabrakan antarbenua. 
Subduksi adalah hasil tabrakan lempeng Samudra dengan lempeng Benua yang
mengakibatkan lempeng Samudra menyelusup ke bawah lempeng Benua yang
mengakibatkan terbentuknya palung laut. Berikut contoh Subduksi dan tabrakan
antarlempeng benua : 
Tabrakan antarbenua terjadi ketika kerak benua bergerak saling mendekat, contohnya
terbentuknya pegunungan Himalaya. Pegunungan Himalaya terbentuk karena adanya 2
lempeng benua yang bertabrakan, sehingga mengakibatkan salah satu kerak benua
terdorong ke atas dan membentuk pegunungan. 

Berikut proses konveksi dalam bumi : 


Inti bumi memiliki suhu 6.000°C memanaskan material mantel bumi bagian bawah,
sehingga massa jenisnya berkurang, mengakibatkan material bergerak naik ke
permukaan mantel, kemudian material mengalami penurunan suhu, sehingga massa
jenis material bertambah dan material turun ke dasar mantel. 

Di dasar mantel, material tersebut terkena panas Bumi kembali, sehingga proses
konveksi terjadi terus menerus. Berdasar teori ini, ilmuwan berhipotesis bahwa konveksi
inti bumi menyebabkan pergerakan lempeng. 

9. Hidrosfer 
Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphaira yang berarti selimut.
Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti bumi. Hampir 70% bagian bumi terdiri
atas air. Hidrosfer meliputi danau, sungai, air tanah, uap air di udara, laut dan samudra.
Air di bumi memiliki siklus hidrologi yang merupakan proses daur ulang air secara terus
menerus. 
Berikut siklus hidrologi : 

Siklus air dimulai ketika panas matahari menguapkan air di laut dan di permukaan Bumi
(evaporasi). Uap air berkumpul di angkasa dan terjadi kondensasi (pengembunan)
membentuk awan. Awan berjalan searah dengan hembusan angin. Jika awan sudah
tidak dapat menampung uap dari evaporasi, maka uap air turun sebagai hujan. 

Air hujan akan mengisi cadangan air yang berada di permukaan bumi. Proses ini
berlangsung terus menerus. Akan tetapi, curah hujan terkadang rendah (sedikit) dan
terkadang tinggi. Apabila curah hujan tinggi, simpanan air di permukaan bumi seperti
waduk, danau, dan sungai meluap, sehingga berpotensi banjir. 
Ringkasan Materi IPA Kelas 7 Semester 2, Bab 10
Pemanasan Global
1. Efek Rumah Kaca 
Efek rumah kaca adalah pemanasan alami yang terjadi ketika gas – gas tertentu di
atmosfer bumi memerangkap panas. Di atmosfer bumi terdapat banyak gas rumah kaca
seperti CO2, metana, siklus air dan gas lainnya. 
CO2, siklus air dan dan gas – gas rumah kaca lainnya di atmosfer adalah transparan
untuk radiasi matahari, namun mampu menangkap dan menyerap cahaya yang
memancar ke bumi. Radiasi yang sebagian terserap akan direfleksikan kembali oleh
bumi. Dalam keadaan normal, jumlah radiasi panas yang diserap dengan yang
direfleksikan kembali adalah sama. 

Proses efek rumah kaca : ketika radiasi matahari mengenai permukaan bumi, bumi
menjadi panas. Radiasi panas bumi dipancarkan kembali ke atmosfer, namun terhalang
polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi. Proses ini
menahan beberapa panas yang terperangkap dan menyebabkan suhu bumi
meningkat. 

Berikut ilustrasi proses efek rumah kaca


Para ilmuwan mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Josep Fourier
menyatakan : bumi jauh lebih dingin jika tidak ada atmosfer. Adanya gas rumah kacalah
sehingga bumi layak dihuni. Tanpa adanya gas rumah kaca, permukaan bumi akan
berubah sekitar 60°F atau 15,6°C. 

Baca Juga:  Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Bab 1 Sistem Repr0duksi pada Manusia

2. Pengertian Pemanasan Global 


Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata – rata atmosfer bumi dan lautan secara
bertahap serta perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim bumi. 
Penggunaan bahan bakar fosil, penebangan dan pembakaran hutan untuk
pengalihfungsian menjadi lahan pertanian, pemukiman dan industri menyumbangkan
CO2 ke atmosfer dalam jumlah banyak. Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
seperi CO2 memengaruhi kadar panas di bumi. 
100 tahun lalu, temperatur rata – rata suhu di permukaan bumi meningkat sekitar 0,6°C.
Ilmuwan mempelajari gas-gas rumah kaca menghangatkan bumi dan pembakaran
bahan bakar fosil berkontribusi terhadap pemanasan suhu bumi. Pemanasan global
telah dimulai dan akan meningkat cepat di abad ini.

2. Penyebab Pemanasan Global 

Penyebab pemanasan global di yaitu : 


1) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit
tenaga listrik.
2) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat
transportasi.
3) Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar laut Arktik.

4) Deforestation (penebangan liar) yang disertai pembakaran lahan hutan.


5) Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator (pendingin).

6) Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian. 

Berikut ilustrasi terjadinya pemanasan global : 


3. Dampak Pemanasan Global 

Dampak pemanasan global yang nampak yaitu : 


1. Temperatur bumi semakin tinggi, di beberapa wilayah temperaturnya lebih tinggi
dan di wilayah lainnya tidak. 
2. Tingginya temperatur bumi menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah
hujan secara keseluruhan, tetapi masing – masing wilayah berbeda, beberapa menjadi
basah dan bagian lainnya kering. 
3. Mencairnya glasier yang menyebabkan volume air laut meningkat. Begitu pula
dengan daratan pantai yang landai, lama – kelamaan mengalami peningkatan akibat
penggenangan air. 
4. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang yang
dinyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun
2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa
banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang. 
5. Kepunahan spesies semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan
dalam majalah Nature, peningkatan suhu menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta
spesies. Hingga saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang
terancam punah terus berkembang dan bertambah. 
6. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90%
kemungkinan bahwa 3 miliar orang di dunia harus memilih antara pergi bersama
keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam
kurun waktu 100 tahun. 
7. Penipisan lapisan ozon. Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa
lapisan ozon secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun
1970. 

Baca Juga:  Macam-Macam Gaya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan
stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang
melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). 
4. Upaya Menanggulangi Pemanasan Global 
Upaya menanggulangi pemanasan global yaitu menggunakan energi terbarukan,
meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, mengurangi deforestation, mengurangi
penggunaan CFCs, mendukung dan turut serta melakukan penghijauan. 
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang  dilepaskan
ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar untuk menghasilkan
energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. 
Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di
udara menyebabkan terjadinya pemanasan global. 

Usaha menanggulangi pemanasan global yaitu : 


1) Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara, gasoline,
kayu, dan bahan bakar organik lainnya. 

2) Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan. 

3) Mengurangi deforestation. 
4) Mengurangi penggunaan produk-produk yang
mengandung Chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang
ramah lingkungan. 
5) Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan. 
Demikian ringkasan materi bab Pemanasan Global semoga bermanfaat dan bisa
menambah referensi kamu… 

Ringkasan Materi IPA 7 Semester Genap,


Lapisan Bumi #Part 2 
1. Gempa Bumi 
Gempa bumi adalah getaran yang merambat melalui material bumi ketika lempeng bumi
bergerak atau patah. Ketika lempeng patah menjadi 2, maka masing-masing bagian
bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah dinamakan  (patahan/sesar). Sesar
dibedakan menjadi beberapa jenis, bergantung pada sebuah gaya bekerja pada
lempeng. 

Berikut jenis – jenis sesar : 

Ketika lempeng ditarik berlawanan oleh gaya, maka akan terbentuk sesar normal. Pada
sesar normal, struktur batuan lempeng yang ada di atas sesar bergeser turun
dibandingkan struktur batuan lempeng yang ada di bawah sesar. 
Sebuah gaya mendorong lempeng saling mendekat akan menekan lempeng dari arah
berlawanan. Gaya ini menyebabkan struktur batuan lempeng di atas sesar bergerak
naik. Fenomena ini disebut sesar terbalik (reverse fault). 
Gaya geser bekerja pada lempeng membentuk sesar geser (Strike-slip fault),
mengakibatkan lempeng di kedua sisi bergerak berlawanan pada permukaan bumi. 
Gempa bumi juga melepaskan gelombang (getaran yang merambat). Gelombang
merambat sepanjang permukaan bumi dan disebut gelombang seismik. Pergerakan
lempeng di sepanjang sesar melepaskan energi. Energi ini merupakan energi potensial
saat lempeng terkena gaya. Kemudian, energi potensial merambat dalam bentuk
gelombang seismik. 

Titik pada kedalaman bumi yang menjadi pusat gempa disebut hiposentrum.
Permukaan bumi yang berada di atas hiposentrum disebut episentrum. Saat terjadi
pergerakan lempeng, gelombang seismik  muncul di hiposentrum. Kemudian
gelombang merambat dari hiposentrum ke segala arah. Gelombang seismik merambat
di dalam dan permukaan Bumi. 

Gelombang merambat di permukaan bumi menyebabkan kerusakan. Gelombang


seismik yang merambat di bagian dalam Bumi dibedakan menjadi gelombang primer
dan sekunder. Gelombang primer (p-wave) bergerak melalui material batuan. Partikel
batuan akan bergetar searah dengan gelombang seismik, disebut juga gelombang
longitudinal. 
Gelombang sekunder (s-wave) merambat melalui batuan dengan menggetarkan partikel
batuan tegak lurus dengan arah rambat gelombang seismik, disebut juga gelombang
transversal. Gelombang lainnya merambat di permukaan bumi dengan menggetarkan
batuan dan tanah sejajar permukaan bumi hingga menghancurkan bangunan yang ada
di atasnya. 
Berikut letak hiposentrum dan episentrum : 
Ilmu yang mempelajari tentang gempa Bumi adalah Seismologi. Ilmuwan yang
mengkaji gempa bumi disebut ahli seismologi. Alat yang digunakan untuk mencatat
data gelombang seismik adalah Seismograf. 

Pada seismograf terdapat gulungan kertas terpasang pada tabung berputar. Di atas
kertas terdapat jarum dengan pena. Ketika ada gelombang seismik, gulungan kertas
bergetar, jarum tetap diam. Jarum dengan pena yang terpasang akan meggambarkan
grafik gelombang seismik pada kertas. 

Ketinggian garis pada kertas menggambarkan besarnya energi yang dilepaskan saat
gempa (magnitude). Hasil pencatatan seismograf dinamakan seismogram. Seismogram
dapat menentukan jarak episentrum dan stasiun seismik. Ketika ada gelombang
seismik, gelombang primer merambat lebih cepat dibandingkan gelombang sekunder. 

Baca Juga:  Cara Merangkum Pelajaran Sejarah (Banyak Tulisan) dengan Super Mudah!
Gelombang primer tercatat lebih dulu di seismograf. Dalam seismogram, gelombang
primer dan sekunder digambarkan terpisah. Jarak antara gelombang primer dan
sekunder menggambarkan perbedaan waktu datangnya gelombang. Semakin jauh
perbedaan waktu datangnya gelombang, semakin jauh pula letak episentrumnya. 

Berikut contoh seismogram : 

Kekuatan gempa (magnitude) sebuah daerah dinyatakan dengan Skala Richter.


Pengukuran kekuatan gempa didasarkan pada amplitudo atau grafik gelombang
seismik di seismogram. Skala Richter menunjukkan besarnya energi gempa yang
dilepaskan. Rentang Skala Richter antara 1,0 – 10,0. Setiap kenaikan 1,0 skala, energi
gempa yang dihasilkan 32 kali lebih besar. 

Misalnya, sebuah gempa dengan kekuatan 6,8 Skala Richter melepaskan energi 32 kali
lebih besar dibandingkan energi yang dilepaskan gempa dengan kekuatan 5,8 Skala
Richter. Pencatatan di seismogram juga akan menunjukkan gelombang gempa 6,8
Skala Richter lebih tinggi dibandingkan gelombang gempa berkekuatan 5,8 Skala
Richter. 
Besarnya magnitude gempa memengaruhi besarnya energi yang dilepaskan. Semakin
besar magnitude gempa, energi yang dilepaskan juga semakin besar. Akibatnya,
kerusakan yang terjadi semakin besar. Berdasarkan besar  dan kerusakan yang
ditimbulkan, gempa dikategorikan seperti berikut : 

Ketika gempa terjadi di dasar laut, gerakan lempeng mendorong air laut ke atas,
menimbulkan gelombang yang besar dan kuat. Gelombang air laut mengalir ratusan
kilometer ke segala arah dari episentrum dan disebut tsunami. Pusat gelombang
tsunami adalah episentrum yang berada di laut jauh dari pantai. 

Ketinggian gelombang tsunami di tengah lautan sekitar 1 meter. Namun, gelombang


tersebut dapat merambat dengan kecepatan 500-1.000 km/jam. Ketika mendekati
pantai, kecepatan tsunami menurun hingga 30 km/jam, tinggi tsunami di dekat pantai
meningkat hingga puluhan meter. Sebelum tsunami sampai pantai, air laut di pantai
surut seketika. 
Hal tersebut merupakan pertanda bahaya akan terjadi gelombang tsunami. Berikut
proses terjadinya gelombang tsunami : 

Pengurangan resiko gempa bumi dan tsunami : Tindakan untuk mengurangi risiko
kerusakan maupun korban jiwa dapat dilakukan sebelum, saat dan sesudah gempa
berlangsung. Sebelum gempa misalnya harus belajar terlebih dahulu penyebab gempa
bumi dan memerhatikan lingkungan sekitar. 

Siaga sebelum terjadi gempa bumi : 


1). Renovasi rumah agar tahan gempa 

2). Cek kestabilan benda yang menggantung seperti lampu dan sebagainya
3). Pelajari lingkungan sekitar 

4). Letakkan benda berat dan mudah pecah dibagian bawah 

5). Selalu sedia P3K, senter dan makanan sebagai persediaan darurat

Teknologi yang digunakan untuk mengurangi kerusakan saat gempa adalah rekayasa
bangunan tahan gempa yang dapat menahan kekuatan getaran gempa. Saat ini banyak
gedung yang berdiri di atas pondasi yang tersusun atas baja dan karet. Selain itu,
penataan struktur bangunan dan direkayasa sedemikian rupa agar tahan gempa. 

Siaga saat gempa terjadi : 


1). Ketika dalam ruangan, cari perlindungan dari reruntuhan seperti dibawah meja dan
tempat tidur

2). Ketika diluar ruangan, tetaplah diluar dan menjauh dari bangunan yang berpotensi
gempa

Baca Juga:  Materi PKN Kelas 7 Bab 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara
Republik Indonesia

3). Jika dalam kendaraan, keluar dan cari tempat tebuka 

4). Menjauh dari pantai karena berpotensi tsunami 

5). Jika di pegunungan, menjauh dari daerah rawan longsor 

Siaga setelah terjadi gempa : 


1). Keluar ruangan dengan teratur, tutuplah mulut dan hidung dengan kain atau masker
agar aman dari debu reruntuhan

2). Perhatikan lingkungan sekitar apakah terjadi kebakaran, gas bocor, atau korsleting
listrik 

3). Jangan berjalan di daerah gempa karena ada kemungkinan akan tertimpa
reruntuhan 
4). Mengisi angket dari instansi terkait, bertujuan untuk mengetahui besar kerusakan
akibat gempa

5). Mengikuti informasi terkait gempa, apakah akan ada gempa susulan atau berpotensi
menimbulkan tsunami

6). Selalu berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa 

2. Gunung Berapi  
Naiknya magma ke permukaan bumi menyebabkan erupsi. Erupsi terjadi pada gunung
berapi. Magma yang keluar dan mengalir saat terjadi erupsi disebut lava. Gunung berapi
memiliki lubang yang berbentuk melingkar di puncaknya disebut kawah. Saat erupsi
terjadi, magma dan material lainnya dimuntahkan melalui kawah gunung berapi. 
Gunung berapi terbentuk jika terdapat dua lempeng yang bertabrakan, maka lempeng
yang massa jenisnya besar akan menekuk ke bawah lempeng yang massa jenisnya
kecil. Ketika lempeng menekuk dibawah lempeng lainnya, maka batuan pada lempeng
yang menekuk akan melebur menjadi magma dan naik menuju permukaan karena
perbedaan massa jenis. 

Berikut ilustrasi pembentukan gunung berapi : 


Aktivitas lempeng dapat membentuk serangkaian gunung api yang dikenal dengan
cincin api pasifik (ring of fire). Cincin api pasifik merupakan pusat gempa dan rangkaian
gunung berapi di sekitar samudra Pasifik. Hampir 90% pusat gempa berada di
sepanjang cincin api Pasifik.  Indonesia terletak dalam cincin api Pasifik. Akibatnya, di
Indonesia banyak gunung berapi. 

Berikut cincin api Pasifik yang mengitari samudra Pasifik. Keberadaan gunung berapi
ditandai dengan titik merah : 
Erupsi (gunung meletus) merupakan keluarnya magma dan material lainnya dari dalam
bumi oleh letusan gunung berapi. Letusan gunung api  memuntahkan material dengan
kekuatan yang dahsyat dan lava pijar maupun lahar dingin yang keluar akan menyapu
semua yang dilewatinya.
Erupsi disebabkan tekanan gas yang kuat dari dalam bumi yang terus menerus
mendorong magma menuju ke permukaan (a). Magma memiliki suhu 1200°C akan
melelehkan batuan di sekitarnya. Akibatnya, terjadilah penumpukan magma dan
tekanan udara dari dalam bumi semakin besar, sehingga tersimpan energi yang besar
untuk mendorong magma keluar (b). 

Proses erupsi : 
Material yang dikeluarkan gunung meletus meliputi material padat, cair dan gas.
Letusan gunung berapi mengeluarkan material padatan berupa batuan, mineral dari
dalam bumi, lava, lahar dan gas beracun yakni Hidrogen Sulfida (H 2S), Sulfur dioksida
(SO2), dan Nitrogen dioksida (NO2). Lahar merupakan lava yang bercampur dengan
batuan, air dan material lainnya. 
Letusan gunung berapi juga menghasilkan awan panas (aliran piroklastik) atau disebut
“wedhus gembel”. Awan panas terdiri atas batuan pijar, gas panas dan material lainnya.
Awan panas memiliki suhu mencapai 700°C. Awan panas mengalir menuruni lereng
gunung api dengan kecepatan mencapai 200 km/jam. 

Baca Juga:  Cara Mudah untuk Mengetahui Kekuatan Gaya Magnet

Berikut awan panas pada gunung meletus : 


Berikut tingkatan status gunung berapi menurut Badan Geologi Kementerian ESDM : 

Status Makna Tindakan

Menandakan gunung berapi segera atau sedang


meletus atau ada keadaan kritis yang Wilayah yang terancam bahaya
menimbulkan bencana Letusan pembukaan direkomendasikan untuk
dimulai dengan debu dan asap Letusan dikosongkan Koordinasi dilakukan
AWAS berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam secara harian Piket penuh

Menandakan gunung berapi yang sedang


bergerak ke arah letusan atau menimbulkan
bencana Peningkatan intansif kegiatan
seismik Semua data menunjukkan bahwa
aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau
menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan Sosialisasi di wilayah
bencana Jika tren peningkatan berlanjut, letusan terancam Penyiapan secara
SIAGA dapat terjadi dalam waktu 2 minggu darurat Koordinasi harian Piket penuh

Ada aktivitas apapun bentuknya Terdapat


kenaikan aktivitas di atas level
normal Peningkatan aktivitas seismik dan
kejadian vulkanis lainnya Sedikit perubahan Penyuluhan/sosialisasi Penilaian
WASPAD aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, bahaya Pengecekan sarana Pelaksanaan
A tektonik, dan hidrotermal tiket terbatas

Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma Level Pengamatan rutin Survey dan


NORMAL aktivitas dasar penyelidikan
Penduduk yang tinggal dekat gunung api, harus membaca alam sebagai pertanda
gunung akan meletus. Gunung api akan meletus tanda – tandanya yaitu suhu terus
meningkat mengakibatkna air pegunungan menjadi hangat dan beberapa sumber air
mengering, tumbuhan layu dan menimbulkan suara gemuruh dan adanya gempa kecil. 

Selain itu, tandanya hewan yang tinggal di atas pegunungan bermigrasi turun gunung.
Jika sudah mengetahui tanda – tandanya, langkah selanjutnya adalah mengungsi ke
tempat aman atau ke penampungan, mengikuti arahan dari Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait aktivitas gunung api terdapat di daerah
tersebut. 

Berikut tindakan siaga bencana gunung meletus : 


1). Mengungsi : ikuti himbauan mengungsi, jangan berdiam di tempat berbahaya, ikuti
rute evakuasi yang ditentukan, jangan lewati lembah yang dilalui aliran sungai 

2). Barang Bawaan : sebelum mengungsi, matikanlah air, gas dan listrik ; bawalah
bekal makanan yang ada dirumah 

3). Berlindung : jika berada diluar ruangan, carilah tempat berlindung dari semburan
gunung berapi ; jika didalam ruangan, tetaplah didalam ruangan ; waspada aliran lahar
jika berada di dekat sungai 

4). Siaga diri : lindungi diri dari hujan abu vulkanik dan kerikil dengan memakai baju
panjang, celana panjang, masker, kacamata dan topi. 

Berikut tindakan tanggap darurat bahaya lahar dingin: 

Tindakan Persiapan pribadi Persiapan rumah Persiapan kelompok

Bentuk tim siaga bencana di


setiap RW Pasang peta jalur
Pelajari dan petunjuk evakuasi Pelajari dan
pahami: Jenis-jenis Pelajari dan pahami: Jarak pahami jalur komando, tugas,
bahaya sungai Prosedur rumah dan sungai Menerapkan dan tanggung jawab masing-
tanggap bencana pola rumah ramah masing Siapkan perlengkapan
sungai Prosedur banjir Siapkan penerangan tanggung bencana tiap
NORMAL evakuasi darurat kelompok Latihan secara teratur

WASPAD Siapkan tas dan bekal Pindahkan barang ke tempat Pindahkan barang ke tempat
A darurat Ketahui jalur lebih tinggi Selamatkan binatang lebih tinggi Selamatkan binatang
evakuasi dan titik peliharaan Simpan barang- peliharaan Simpan barang-
kumpul Ketahui
pimpinan kelompok barang elektronik yang tidak barang elektronik yang tidak
evakuasi Ketahui diperlukan  Siapkan/pindahkan diperlukan Siapkan/pindahkan
keberadaan keluarga kendaraan untuk evakuasi kendaraan untuk evakuasi

Perhatikan komando
pemimpin
kelompok Kumpulkan
anggota keluarga lansia,
wanita, anak – anak
menuju titik Ketua kelompok menyiapkan
kumpul Perhatikan Mulai mengunci pintu dan evakuasi warga Petugas evakuasi
komando Tetap tenang jendela Mematikan gas dan siap diposisi masing-masing
SIAGA dan siaga listrik Cabut sekring listrik  sepanjang jalur evakuasi

Ketua kelompok pimpin warga


Tertib dan tenang mengikuti komando, tetap
mengikuti komando tenang dan tegas Perhatikan
AWAS ketua kelompok komando Tetap tenang dan siaga

3. Banjir 
Banjir adalah aliran air yang berlebihan hingga meluap ke daratan. Banjir berasal dari
luapan penyimpanan air yang tidak mampu menampung jumlah air yang sangat besar.
Ketika penyimpanan air sudah penuh, maka air yang harusnya disalurkan ke
penyimpanan akan meluap ke daratan sehingga membanjiri daerah sekitarnya. 

Banjir disebabkan oleh 3 hal yaitu :


1). Tingginya curah hujan. Hujan yang terus menerus akan mengakibatkan danau,
bendungan, atau sungai penuh dan tidak sanggup menampung air yang masuk.  

2). Sistem pengelolaan lingkungan yang buruk, contohnya daerah perkotaan yang tidak
diberi tempat resapan air.

3). Akibat perilaku manusia. Contohnya, membuang sampah di sungai atau saluran
pembuangan air (selokan) dan pembangunan rumah di bantaran sungai.

Agar terhindar dari banjir, kita harus melakukan siaga banjir sebelum, saat banjir, dan
setelah banjir. Siaga sebelum banjir : 

1. Mempelajari lingkungan rumah apakah rawan banjir atau tidak


2. Mengenali tanda-tanda datangnya banjir 
3. Mengikuti informasi pengumuman banjir dan letak posko evakuasi 
4. Siapkan peralatan P3K

Siaga saat banjir : 


1). Pindahkan peralatan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi 

2). Simpan dokumen penting dalam wadah kedap air 

3). Matikan keran air dan listrik

4). Siapkan kebutuhan untuk mengungsi 

5). Jangan biarkan anak-anak bermain di daerah banjir

Siaga setelah banjir : 


1). Jangan kembali ke rumah sebelum keadaan benar-benar aman 

2). Jika ada arahan dari petugas, dapat kembali ke rumah

3). Periksa keadaan tembok dan atap rumah berpotensi runtuh atau tidak 

4). Periksa kabel atau alat elektronik yang terendam air 

5). Jangan nyalakan listrik 

6). Bersihkan rumah dan hati – hati jika ada hewan berbahaya yang masuk

Ringkasan Materi IPA Kelas 7 Semester 2, Bab 12


Tata Surya
1. Sistem Tata Surya 
Tata surya adalah susunan benda-benda lagit yang terdiri atas matahari sebagai pusat
tata surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi matahari.
Planet yang dekat dengan matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang jauh dari
Matahari. 
Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi matahari disebut bidang edar dan bidang
edar bumi dalam mengelilingi matahari disebut bidang ekliptika. Susunan Tata Surya
terdiri atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid. 

Susunan Tata Surya : 

Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi
pusat sistem tata surya. Matahari memiliki empat lapisan yaitu inti matahari, fotosfer,
kromosfer, dan korona. 
Inti Matahari : memiliki suhu 1,5 x 107°C yang cukup untuk mempertahankan fusi
termonuklir dan berfungsi sebagai sumber energi matahari. Energi dari inti diradiasikan
ke lapisan luar matahari kemudian sampai ke ruang angkasa.
Fotosfer : memiliki suhu 6.000 Kelvin, ketebalan 300 km. Energi matahari radiasikan ke
luar dan terdeteksi sebagai sinar matahari di bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik
matahari yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat, dingin dan lebih gelap dari
wilayah sekitarnya. 
Kromosfer : memiliki suhu 4.500 Kelvin, ketebalan 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti
gelang merah yang mengeliling bulan pada ketika terjadi gerhana matahari total. 
Korona : lapisan terluar matahari dengan suhu 1.000.000 Kelvin, ketebalan 700.000 km,
berwarna keabu – abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu sangat tinggi,
terlihat seperti mahkota dengan warna keabu – abuan yang mengelilingi bulan ketika
terjadi gerhana matahari total. 
Bagian – bagian matahari : 
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri namun bisa
memantulkan cahaya dari bintang yang diterimanya. Planet dalam (planet terestrial)
adalah planet yang orbitnya dekat dengan Matahari. 

Baca Juga:  Rangkuman Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi

Planet dalam berukuran kecil, memiliki sedikit satelit, berbatu, terestrial, terdiri atas
mineral tahan api seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, logam seperti
besi dan nikel yang membentuk intinya. Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars. 
Berikut gambar planet dalam : 
1. : Merkurius 
2. : Venus 
3. : Bumi 
4. : Mars
Planet luar (planet Jovian) adalah planet yang orbitnya jauh dari matahari, berukuran
besar, memiliki banyak satelit, tersusun dari bahan ringan seperti hidrogen, helium,
metana, dan amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. 
Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berikut gambar
planet luar : 
Komet berasal dari Bahasa Yunani yaitu Kometes artinya berambut panjang. Komet
adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit sangat lonjong. Komet ini
terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia. Berikut
gambar komet : 

Bagian – bagian komet ada 3 yaitu : 


1). Inti komet : bagian komet yang kecil, padat, tersusun dari debu dan gas 
2). Koma : daerah kabut disekitar inti 

3). Ekor komet : bagian komet yang panjang, arah ekor komet selalu menjauhi matahari
karena dorongan dari angin dan radiasi matahari 

Meteoroid adalah potongan batu atau puing – puing logam yang bergerak di luar
angkasa. Meteoroid mengelilingi matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan tertentu.
Meteoroid tercepat bergerak sekitar 42 km/detik.  Ketika Meteoroid tertarik oleh
gravitasi bumi, maka sebelum sampai dibumi, meteorid akan bergesekan dengan
atmosfer bumi. 
Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar meteoroid tersebut.
Meteor adalah meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer bumi. Meteorit adalah
meteoroid yang jatuh ke bumi. 

Asteroid adalah potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.


Sebagian besar asteroid terletak di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang disebut
sabuk Asteroid. Berikut sabuk asteroid : 

2. Kondisi Bumi 
Para pelaut mengamati hal yang pertama kali mereka lihat di laut adalah puncak kapal.
Ini menunjukkan bahwa bumi bentuknya bulat. Begitu pula pada tahun 1522,
Magelhaen telah membuktikan bumi bentuknya bulat, dengan mengadakan pelayaran
arah lurus kemudian dia berhasil kembali ke tempat awal dia berlayar. 

Rotasi Bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Kala Rotasi Bumi adalah waktu
yang dibutuhkan oleh bumi untuk sekali berputar, yaitu 23 jam 56 menit. Bumi berotasi
dari barat ke timur. Dampak rotasi bumi yaitu gerak semu harian matahari, perbedaan
waktu, pembelokan arah angin dan pembelokan arah arus laut. 
Baca Juga:  Struktur dan Fungsi Tumbuhan

Revolusi bumi adalah pergerakan bumi mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah
waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk sekali mengelilingi matahari yaitu 365,25 hari.
Dampak dari revolusi bumi yaitu gerak semu tahunan matahari, perbedaan lamanya
siang dan malam, dan pergantian musim. 
3. Kondisi Bulan 
Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan bumi sekaligus satelit bumi. Karena
merupakan satelit, bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri melainkan
memancarkan cahaya Matahari. Bulan juga berputar dan mengelilingi bumi. 
Bulan berbentuk bulat seperti planet, permukaannya berupa dataran kering, tandus,
banyak kawah, terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak memiliki atmosfer,
sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis, bunyi tidak dapat
merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup, dan sangat gelap
gulita. 
Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak bersama
dengan bumi untuk mengelilingi matahari. Kala rotasi bulan sama dengan kala
revolusinya terhadap bumi yaitu 27,3 hari. Dampak dari pergerakan bulan yaitu
terjadinya pasang surut air laut, pembagian bulan, fase-fase bulan, gerhana matahari,
dan gerhana bulan. 
Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, surut adalah peristiwa turunnya
permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi matahari dan
gravitasi bulan. Akibat bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami
pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua jenis pasang air laut, yaitu pasang
purnama dan pasang perbani. 
Pasang Purnama dipengaruhi oleh gravitasi bulan, terjadi ketika bulan purnama, menjadi
maksimum ketika terjadi gerhana matahari. Hal ini karena dipengaruhi oleh gravitasi
bulan dan matahari yang mempunyai arah sama. 
Pasang Perbani yaitu permukaan air laut turun serendah – rendahnya, terjadi pada saat
bulan kuartir pertama dan kuartir ketiga, dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari
yang saling tegak lurus. 
Pembagian bulan ada dua yaitu bulan sideris dan bulan sinodis. Bulan Sideris
membutuhkan kala revolusi selama 27,3 hari. Bulan Sinodis membutuhkan kala revolusi
selama 29,5 hari. Kala revolusi sinodis dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat
terjadinya bulan baru sampai bulan baru berikutnya. 
Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan
Islam). 

Fase – fase bulan merupakan perubahan bentuk bulan yang terlihat di Bumi. Ini
dikarenakan posisi relatif antara bulan, bumi, dan matahari. Fase-fase bulan ada 5 yaitu

Baca Juga:  Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan
Hasil Observasi
1). Bulan baru terjadi ketika posisi bulan berada di antara bumi dan matahari. Selama
bulan baru, sisi bulan yang menghadap ke matahari nampak terang dan sisi yang
menghadap bumi nampak gelap. 

2). Bulan sabit terjadi ketika bagian bulan yang terkena sinar matahari sekitar
seperempat, sehingga permukaan bulan yang terlihat di bumi hanya seperempatnya. 

3). Bulan separuh terjadi ketika bagian bulan yang terkena sinar matahari sekitar
separuhnya, sehingga yang terlihat dari bumi juga separuhnya (kuartir pertama). 

4). Bulan cembung terjadi ketika bagian bulan yang terkena sinar matahari tiga
perempatnya, yang terlihat dari bumi juga tiga perempatnya. Sehingga, kita dapat
melihat bulan cembung. 

5). Bulan purnama terjadi ketika semua bagian bulan terkena sinar matahari, begitu
juga yang terlihat dari bumi. Sehingga, kita dapat melihat bulan purnama (kuartir
kedua). 

Fase – fase bulan : 


4. Gerhana 
Gerhana terjadi ketika posisi bulan dan bumi menghalangi sinar matahari, sehingga
bumi atau bulan tidak mendapatkan sinar matahari. Ada dua jenis gerhana, yaitu
gerhana matahari dan gerhana bulan. 
Gerhana Matahari : terjadi ketika posisi bulan berada di antara matahari dan bumi,
ketiganya terletak dalam satu garis lurus, terjadi pada waktu bulan baru. Akibat ukuran
bulan lebih kecil dibanding Bumi, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu : 
1). Gerhana Matahari total, terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti
(umbra), sehingga cahaya matahari tidak tampak sama sekali, terjadi sekitar 6 menit. 
2). Gerhana matahari cincin, terjadi pada daerah yang terkena lanjutan umbra, sehingga
matahari terlihat seperti cincin. 
3). Gerhana Matahari sebagian, terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara
umbra dan penumbra (bayangan kabur), sehingga matahari terlihat hanya sebagian. 
Proses terjadinya gerhana matahari : 

Gerhana bulan : terjadi apabila bumi berada di antara matahari dan bulan, terjadi ketika
bulan memasuki bayangan bumi, hanya dapat terjadi pada saat bulan purnama. Pada
waktu seluruh bagian bulan masuk dalam daerah umbra bumi, maka terjadi gerhana
bulan total. 
Bulan berada dalam penumbra sekitar 6 jam, dalam umbra sekitar 40
menit. Umbra adalah bayangan gelap yang terbentuk selama terjadinya
gerhana. Penumbra adalah bayangan kabur (remang-remang) yang terbentuk selama
terjadinya gerhana. 
Proses terjadinya gerhana bulan : 
Demikian ringkasan materi bab Tata Surya semoga bermanfaat dan bisa menambah
referensi kamu.

Anda mungkin juga menyukai