Anda di halaman 1dari 20

Kerukunan inter dan antar umat beragama

MAKALAH
KERUKUNAN INTERN DAN ANTAR
UMAT BERAGAMA

Disusun oleh : Kelompok 6

1. Hasriani

(B 401 14 002)

2. Mitra paramita.R

(B 401 14 040)

3. Nur aisyah

(B 401 14 021)

4. Marcelino

(B 401 14 018)

FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK


PRODI ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AJARAN 2014/2015
PALU

Kelompok 6

Page 1

Kerukunan inter dan antar umat beragama

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
dan hidayahnya kepada ilahi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik. Adapun makalah yang kami buat ini yang berjudul Kerukunan
Intern dan Antar Umat Beragama . Penulisan makalah ini dapat terselesaikan
atas bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:

1)

Bapak Faizal asdar selaku dosen pembimbing kami

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi menyempurnakan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin .
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Palu, 19 November 2014

Tim Penyusun

Kelompok 6

Page 2

Kerukunan inter dan antar umat beragama

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI .. 2
BAB I .. 3
A. ABSTRAK 4
B. PENDAHULUAN 5
C. RUMUSAN MASALAH.. 6
D. MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH 6
BAB II PEMBAHASAN 7
1.1. Pengertian Kerukunan Antar Umat Beragama. 7
1.2. Konsep Islam Mengenai Kerukunan Beragama 7
Landasan Hukum Terbinanya Kerukunan Intern Dan antar umat

1.3.

beragama .. 14
1.4. Strategi Membangun Kerukunan Hidup Beragama Dalam perspektif
islam. 16
1.5.

Hambatan-Hambatan Dalam Membangun Kerukunan Antar Umat


Beragama 17

1.6. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama... 18


BAB III PENUTUP ,,,,,,,, 19
1.

Kesimpulan 19

2.

Saran . 19

DAFTAR PUSTAKA 20

Kelompok 6

Page 3

Kerukunan inter dan antar umat beragama

A. ABSTRAKSI SINGKAT TENTANG KERUKUNAN INTERN DAN ANTAR


UMAT BERAGAMA
Oleh

: Agus saputera
Setiap Negara didunia memiliki keunikan tersendiri dalam membina dan

memelihara kerukunan umat beragama, tak terkecuali Indonesia. Keunikan


tersebut terjadi karena bermacam-macam factor seperti sejarah, politik social,
budaya/etnis, geografi, demografi, pendidikan, ekonomi, serta factor keragaman
agama itu sendiri.
Di Indonesia sendiri, sejak zaman pra-sejarah sudah berkembang berbagai
agama dan kepercayaan, baik agama asli seperti animism, dinamisme, maupun
agama impor yang dibawa oleh pendatang dari barat maupun timur. Agamaagama ini dibawa melalui jalur perdagangan , politik imprfealisme, dan misi
agama (gold, glory,and gospel). Semenjak itulah agama-agama yang ada di
Indonesia terus berkenbang dan diikuti oleh semakin bertambahnya jumlah para
pemeliuk, hingga saat ini tak kurang ada enam agama resmi yang diakui oleh
Negara yaitu islam, Kristen, katolik, hindu, budha, dan konghuchu, ditambah
dengan bermacam-macam aliran laiinya. Meskipun demikian situasi kerukunan
umat beragama di Indonesia relative terpelihara dengan baik.
Dan seandainya kondisi ideal kerukunan tersebut cudah tercapai, bukan
berarti sudah tidak diperlukan lagi upaya memelihara dan mempertahankannya.
Justru harus ditingkatkan kewaspadaan agar pihak-pihak yang secara sengaja
ingin merusak keharmonisan kerukunan hidup atau kerukunan umat beragama di
Indonesia tidak bias masuk. Karena itu, kerukunan umat beragama sangat
tergantung dan erat kaitannya dengan ketahanan nasional Indonesia.
Ketahan nasional adalah kondisi dinamis bangsa dan Negara Indonesia
dalam segala aspek kehidupan untuk menangkal segala pengaruh dari luar yang
mengganggu etabilitas Negara. Tugas berat ini tidak hanya terletak ditangan
pemerintah, penguasa, dan pemimpin Negara, tetapi merupakan tugas segala
lapisan masyarakat.

Kelompok 6

Page 4

Kerukunan inter dan antar umat beragama

B. PENDAHULUAN
Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah
bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat untuk
mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk di bawah suatu
tatanan yang inklusif dan demokratis. Sayangnya wacana mengenai Pancasila
seolah lenyap seiring dengan berlangsungnya reformasi.
Berbagai macam kendala yang sering kita hadapi dalam mensukseskan
kerukunan antar umat beragama, dari luar maupun dalam negeri kita sendiri.
Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan
banyaknya agama yang ada di Indonesia, maka banyak pula solusi untuk
menghadapi kendala-kendala tersebut. Dari berbagai pihak telah sepakat untuk
mencapai tujuan kerukunan antar umat beragama di Indonesia seperti masyarakat
dari berbagai golongan, pemerintah, dan organisasi-organisasi agama yang banyak
berperan aktif dalam masyarakat
Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah
tujuan dari kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari
ancaman, kekerasan hingga konflik agama.
Manusia merupakan makhluk sosial yang bermakna bahwa manusia tidak dapat
hidup sendiri sehingga membutuhkan bantuan orang lain. Berdasarkan hal ini
maka kerukunan antar umat manusia sangat penting untuk diciptakan dalam suatu
interaksi sosial. Kerukunan di sini berfungsi untuk membina interaksi sosial yang
baik serta mempererat tali persaudaraan antar umat manusia.

Kelompok 6

Page 5

Kerukunan inter dan antar umat beragama

Menurut Syarbini , dalam konteks sosial kemasyarakatan , umat Islam


dapat berinteraksi dengan siapapun tanpa batasan agama , maka dalam membina
dan membangun kerukunan umat beragama yang paling utama adalah bagaimana
menjaga kepentingan bangsa dan negara dalam upaya mewujudkan kemaslahatan
umat.
Agama tidak mengenal kekacauan dalam interaksi sosial , saling
menjatuhkan pemeluk agama lain , atau bahkan menjelek jelekkan agama lain.
Agama dan negara sangat menghormati heterogenitas dan kemajemukan di
kalangan umat.
C. RUMUSAN MASALAH
1.

Apa pengertian kerukunan antar umat beragama?

2.

Bagaimana konsep islam mengenai kerukunan beragama ?

3.

Apa yang menjadi landasan hukum terbinanya kerukunan intern dan antar umat
beragama di Indonesia ?

4.

Bagaimana strategi membangun kerukunan hidup beragama di Indonesia dalam


perspektif islam ?

5.

Apa saja hambatan-hambatan dalam membangun kerukunan antar umat


beragama?

6.

Apa saja manfaat kerukunan antar umat beragama ?

D. MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH


1.

Mengetahui pengertian kerukunan antar umat beragama

2.

Mengetahui konsep islam mengenai kerukunan beragama

3.

Mengetahui landasan hukum terbinanya kerukunan intern dan antar umat


beragama di Indonesia

4.

Mengetahui strategi membangun kerukunan hidup beragama di Indonesia dalam


perspektif islam

5.

Mengetahui hambatan-hambatan dalam membangun kerukunan antar umat


beragama

6.

Mengetahui manfaat kerukunan antar umat beragama

Kelompok 6

Page 6

Kerukunan inter dan antar umat beragama

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kerukunan Antar Umat Beragama


Istilah rukun berasal dari bahasa arab ruknun artinya asas-asas atau
dasar. Seperti rukun islam, rukun iman. Jika dilihat dari kata sifat rukun berarti
damai. Dapat diartikan kerukunan umat beragama adalah hidup berdampingan
dalam suasana damai, walaupun berbeda keyakinan atau berbeda agama.
Ada pendapat lain tentang pengertian kerukunan antar umat beragama,
Kerukunan antar umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan
tercipta karena adanya toleransi agama. Toleransi agama sendiri adalah sebuah
sikap saling mengerti dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam masalah
apapun, terutama masalah agama. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa
kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk tercapainya
kesejahteraan hidup di Negara kita.

2. Konsep Islam Mengenai Kerukunan Umat Beragama


a. Kerukunan Intern Umat Beragama
Agama islam mengajarkan kepada seluruh umat muslim untuk
senantiasa menjaga persaudaraan atau dalam islam disebut Ukhuwah
Islamiyah . Ukhuwah berarti persamaan, semakin banyak persamaan
dikalangan umat islam semakin kokoh pula persaudaraan. Ukhuwah
islamiyah atau persaudaraan secara muslim berarti saling menghormati antar
sesama, mengembangkan sikap toleransi, menghormati perbedaan pendapat,
saling membantu dalam segala hal. Al-Quran menegaskan konsep
persaudaraan sesame umat islam dalam surat Al-Hujurat ayat 10-12:

Kelompok 6

Page 7

Kerukunan inter dan antar umat beragama

Artinya :
orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Oleh sebab itu damaikalah
(perbaikilah hubungan) antara kedua sodaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat. (QS.Al-Hujurat:10)

Artinya

Hai orang-orang yang beriman,janganlah sekumpulan orang laki-laki


merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya,boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan
barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
(QS Al-Hujurat:11)

Artinya
Hai

:
orang-orang

yang

beriman,jauhilah

kebanyakan

purba-sangka

(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah


mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggungjingkan satu sama lain.
Adakan seseorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (QS. Al-Hujurat:12)

Kelompok 6

Page 8

Kerukunan inter dan antar umat beragama

Sebagaimana pendapat Quraish Shihab jika Ukhuwah diartikan persamaan,


maka paling tidak ditemukan ukhuwah tersebut tercemin dalam empat hal :

1. Ukhuwah fi al-ubudiyah, seluruh makhluk adalah bersaudara/ memiliki


persamaan, sebagaimana surat Al-Anam ayat 38, dan tiadalah binatang
binatang yang ada di bumi dan burung burung yang terbang dengan kedua
sayapnya , melainkan umat (juga) seperti kamu.
2. Ukhuwah fi al-insaniyah,berarti seluruh umat manusia bersaudara
sebagaimana dalam surat Al-Hujurat ayat 12.
3. Ukhuwah fi al wathaniyah wa al nasab, persaudaraan dalam keturunan dan
kebangsaan.
4. Ukhuwah fi din al islam, persaudaraan antar sesame muslim.

Hakekat ukhuwah islamiyah bukanlah hanya persaudaraan seagama semata,


sebab sesungguhnya islam adalah agama umat manusia. Agama Islam diturunkan
dimuka dunia untuk memberikan kerahmatan bagi seluruh alam, tidak hanya
tertuju pada satu kelompok saja tetapi pada semua kelompok masyarakat untuk
membangun dan mengembangkan sikap kemanusiaan secara komprehensif.
Implementasi ukhuwah islamiyah menjadi nyata, bila dihubungkan
dengan masalah solidaritas social. Bagi kaum muslim ukhuwah islamiyah adalah
sesuatu yang diperintahkan oleh agama. Kalimat persaudaraan, persamaa,
solidaritas akan terasa lebih tinggi kualitasnya bila dinamakan ukhuwah
islamiyah.
Kerukunan intern umat beragama di Indonesia haruslah berdasarkan
semangat ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim) yang berdomisili di
Negara Indonesia. Kesatuan dan persatuan intern umat islam diikat oleh kesamaan
aqidah islam, akhlaq, dan sikap beragama berdasarkan Al-Quran dan Hadist.

Kelompok 6

Page 9

Kerukunan inter dan antar umat beragama

b. Kerukunan Antar Umat Beragama


Kerukunan antar umat beragama memahami dan mengaplikasikan ajaran
agama islam dalam kehidupan masyarakat. Ajaran agama islam tidak hanya
diterapkan untuk muslim saja, tetapi juga berlaku bagi masyarakat non muslim.
Artinya ajaran yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadist meski secara mutlak
berlaku untuk kehidupan umat muslim, namun ajaran agama islam juga membawa
dampak social bagi manusia secara keseluruhan.
Esensi ajaran islam terletak pada pembangunan kemanusiaan secara
universal yang berpihak pada kebenaran, kebaikan, dan keadilan dengan
mengutamakan perdamaian dan menghindari perselisihan yang berdampak pada
anarkisme antar umat beragama. Universalisme islam digambarkan pada
tidakadanya paksaan bagi manusia untuk memasuki agama

islam. Hal ini

menunjukkan bahwa islam adalah agama yang menghormati agama lain,


sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqorah ayat 256,

Artinya :
tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam) ; sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar dari pada jalan yang sesat, karena itu barang siapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus, dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Kelompok 6

Page 10

Kerukunan inter dan antar umat beragama

Tampak bahwa nilai-nilai ajaran agama islam mejadi dasar bagi hubungan
antar umat manusia secara menyeluruh, tanpa membedakan suku, ras, dan agama.
Akan tetapi dalam masalah aqidah dan ibadah tidak boleh ditoeransi oleh umat
non-muslim. Namun aspek social kemasyarakatan dapat bersatu dan kerjasama
yang baik.
Kerukunan antar umat beragama di Indonesia didasarkan pada falsafah
pancasila dan UUD 1945. Hal-hal yang terlarang adanya toleransi sebagaimana
tersebut diatas yaitu pelaksanaan ibadah wajib seperti sholat, puasa, zakat, haji
tidak dibenarkan adanya toleransi sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
Al-Kafirun ayat 6:

Artinya :
untukmu agamamu dan untukkulah agamaku

Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam sebaiknya berkaca pada


kepada sejarah yang pernah terjadi di dalam dunia Islam yaitu Madinah yang
dipimpin oleh Rasulullah SAW. Beliau memiliki landasan Negara yaitu PIAGAM
MADINAH yang terdiri dari 47 pasal dan Rasulullah SAW telah meletakkan
batu-batu dasar sebagai landasan kehidupan umat beragama dalam Negara yang
plural dan majemuk, baik suku maupun agama dengan memasukkan secara
khusus dalam Piagam Madinah sebuah pasal spesifik tentang toleransi. Secara
eklisit dinyatakan dalam pasal 25: Bagi kaum Yahudi (termasuk pemeluk agama
lain selain Yahudi) bebas memeluk agama mereka, dan bagi orang Islam bebas
pula memeluk agama mereka. Kebebasan ini berlaku pada pengikut-pengikut atau
sekutu-sekutu mereka dan diri mereka sendiri.
Piagam Madinah memiliki inti sebagai berikut:
1. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan satu
komunitas (ummatan wahidah)

Kelompok 6

Page 11

Kerukunan inter dan antar umat beragama

2. Hubungan antara sesama anggota komunitasIislam dan antara komunitas Islam


dan komunitas lain didasarkan atas prinsip-prinsip :
a. Bertetangga yang baik,
b. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama,
c. Membela mereka yang teraniaya,
d. Saling menasehati, dan
e. Menghormati kebebasan beragama.

Lima prinsip tersebut mengisyaratkan bahwa:


a. Persamaan hak dan kewajiban antara sesame warga negara tanpa diskriminasi
yang didasarkan atas suku dan agama; dan
b. Pemupukan

semangat

persahabatan

dan

saling berkonsultasi

dalam

menyelesaikan masalah bersama serta saling membantu dalam menghadapi


musuh bersama.

C. Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah


Allah berfirman dalam Al Qur`an surat An Nisa`: 59.

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".(Q.S. An Nisa` : 59).

Kelompok 6

Page 12

Kerukunan inter dan antar umat beragama

Ayat diatas membimbing umat Islam, apabila mereka bercita-cita agar


hidupnya bahagia didunia dan akhirat maka wajib baginya manaati segala perintah
dan menjauhi segala larangan Allah dan Rasulnya. Dalam hidup berbangsa dan
bernegarajuga diajarkan supaya menaati ulil amri (penguasa) yang taat kepada
Allah dan rasulnya, termasuk segala peraturan perundang-perundangan yang
dibuatnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk menentang kepada ketetapan Allah
dan rasulnya.
Berangkat dari situ maka tidak ada halangan bagi orang mukmin maupun
sesama pemeluk agama untuk tidak mentaati pemerintah. Negara Kesatuan
Republik Indonesia memang bukan negara agama, artinya negara tidak
mendasarkan kehidupan kenegaraannya pada sakah satu agama atau theokratis.
Tetapi, pemerintah berkewajiban melayani dan menyediakan kemudahankemudahan bagi agama-agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan
Budha serta memikul tugas kerukunan hidup umat beragama.
Undang Undang Dasar 1945 bab IX Pasal 19 Ayat (1) menyiratkan bahwa
agama dan syariat agama dihormati dan didudukkan dalam nilai asasi kehidupan
bangsa dan negara. Dan setiap pemeluk agama bebas menganut agamnya dan
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
Bangsa Indonesia sejak dahulu kala dikenal sebagai bangsa yang religius,
atau tepatnya sebagai bangsa yang beriman kepada tuhan, meski pengamalan
syariat agama dalam kehidupan sehari-hari belum intensif, namun dalam praktek
kehidupan sosial dan kenegaraan sulit dipisahkan dari pengaruh nilai-nilai dan
nornma

keagamaan.

Bahkan,

dalam

rangka

dalam

rangka

suksesnya

pembangunan nasional dalam sektor agama termasuk salah satu modal dasar,
yakni modal rohaniah dan mental.

Kelompok 6

Page 13

Kerukunan inter dan antar umat beragama

Hal ini dapat dibuktikan mengenai pengaruh agama dalam kehidupan


bangsa Indonesia yang sangat besar, yaitu sentuhan dan pengaruhnya tampak
dirasakan memberi bekas yang mendalam pada corak kebudayaan Indonesia.
Bahkan, ketahanan nasional juga harus berangkat dengan dukungan umat
beragama, artinya bagaimana agar kaum beragama mempunyai kemampuan dan
gairah untuk tampil dan kreatif membina dan meningkatkan ketahanan nasional
khususnya, dan pembinaan sosial budaya pada umumnya sehingga nilai-nilai
agama dan peranan umat beragama benar-benar dirasakan dan mempengaruhi
pertumbuhan masyarakat.

3. Landasan Hukum Terbinanya Kerukunan Intern dan Antar Umat


Beragama di Indonesia
Kerukunan umat beragama di Indonesia memiliki tujuan untuk memotivasi
dan mendinamiskan semua umat beragama agar dapat berperan dalam
pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki beberapa landasan
hukum terhadap pembinaan sekaligus pengembangan kerukunan intern dan antar
umat beragama:
1. Landasan idiil yaitu pancasila sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)
2. Landasan konstitusional, UUD 1945 pasal 29 ayat 1 Negara berdasar atas

ketuhan Yang Maha Esa dan ayat 2 Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Kelompok 6

Page 14

Kerukunan inter dan antar umat beragama

3. Landasan strategis, ketetapan MPR no. IV tahun 1999 tentang GBHN. Dalam

GBHN dan program pembangunan nasional yahun 2000 dinyatakan bahwa


sasaran pembangunan bidang agama adalah terciptanya suasana kehidupan
beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang penuh
keimanan dan ketaqwaan, penuh kerukunan yang dinamis antar umat
beragama dan kepercayaan kepada Tuhan YME, serta bersama-sama makin
memperkuat landasan spiritual, moral dan etika bagi pembangunan nasional,
yang tercermin dalam suasana kehidupan yang harmonis serta dalam
kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa selaras dengan penghayatan dan
pengamalan pancasila.
4. Landasan operasional :

a. UU No 1/PNPS/1996 tentang larangan dan pencegahan penodaan dan


penghinaan agama.
b. Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI No.
01/Ber/Mdn/1969 tentang pelaksanaan aparat pemerintah yang menjamin
ketertiban dan kelancaran peaksanaan dan pengembangan ibadah pemeluk
agama oleh pemeluknya.
c. SK Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI No. 01/1979 tentang
tata cara pelaksanaan penyiaran agama dan bantuan luar negeri kepada
lembaga-lembaga swasta keagamaan di Indonesia.
d. Surat edaran Menteri Agama RI No MA/432/1981
penyelenggaraan hari besar peringatan keagamaan.

Kelompok 6

tentang

Page 15

Kerukunan inter dan antar umat beragama

4. Strategi Membangun Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Dalam


Perspektif Islam
Dalam membangun kerukunan hidup intern dan antar umat beragama, ajaran
Islam mengembangkan prinsip titik temu melalui beberapa strategi, antara lain:
1. Menebar toleransi, tidak melarang berkembangnya keyakinan dan agama lain,
serta tidak memaksa dan menganiaya orang yang berbeda keyakinan. Konsep
toleransi telah banyak ditegaskan dalam ayat Al-Quran, sebagaimana firman
Allah SWT dalam surat Ali-Imran ayat 64:

Artinya :
Katakanlah : Hai ahli kitab, marilah (berpegang)kepada suatu
kalimat(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu,
bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia
dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang
lain sebagai Tuhan selain Allah SWT.jika mereka berpaling maka
katakanlah kepada mereka: saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang
yang berserah diri (Kepada Allah).

Ayat tersebut setidaknya mengandung prinsip utama berkaitan dengan


upaya membina kerukunan antar umat beragama, bahwa semua agama itu
pada mulanya menganut prinsip yang sama (kalimatun sawa) yaitu mengakui
adanya prinsip kebenaran universal yang tunggal berupa paham Ketuhanan
Yang Maha Esa. Prinsip kalimatun sawa juga dapat dijadikan modal utama
dalam menebar toleransi dalam kehidupan beragama.

Kelompok 6

Page 16

Kerukunan inter dan antar umat beragama

2. Meningkatkan hubungan melalui komunikasi. Komunikasi merupakan faktor


yang penting untuk mewujudkan kerukunan ditengah masyarakat.
Komunikasi merupakan jalan untuk membangun keharmonisan. Untuk
membangun sikap toleran juga diperlukan komunikasi yang intensif diantara
umat beragama. Agar kerukunan hidup beragama terwujud , maka diperlukan
kesadaran dari masing-masing individu akan pentingnya membina kerukunan
umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Diperlukan juga peran
pemimpin atau tokoh agama untuk menerjemahkan nilai-nilai dan normanorma agama dalam kehidupan masyarakat, menterjemahkan gagasangagasan pembangunan kedalam bahasa yang dimengerti oleh rakyat secara
umum, memberi pendapat, saran dan kritik yang sehat terhadap ide-ide dan
cara-cara yang dilakukan untuk suksesnya pembangunan, dan mendorong
sekaligus membimbing umat beragama untuk ikut serta dalam usaha
pembangunan.

5. Hambatan-Hambatan Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama


1.

Semakin meningkat kecenderungan umat beragama untuk mengejar jumlah


(kuantitas) pemeluk agama dalam menyebarkan agama dari pada mengejar
kualitas umat beragama.

2.

Kondisi sosial budaya masyarakat yang membawa umat mudah melakukan


otak-atik terhadap apa yang ia terima, sehingga kerukunan dapat tercipta
tetapi agama itu kehilangan arti, fungsi maupun maknanya.

3.

Kondisi sosial budaya masyarakat yang membawa umat mudah melakukan


otak-atik terhadap apa yang ia terima, sehingga kerukunan dapat tercipta
tetapi agama itu kehilangan arti, fungsi maupun maknanya.

4.

Menggunakan mayoritas sebagai sarana penyelesaian sehingga akan


menimbulkan masalah. Misalnya, pemilikan dana dan fasilitas pendidikan
untuk memaksakan kehendaknya pada murid yang belajar.

5.

Makin bergesarnya pola hidup berdasarkan kekeluargaan atau gotong royong


ke arah kehidupan individualistis.

Kelompok 6

Page 17

Kerukunan inter dan antar umat beragama

Dari berbagai kondisi yang mendukung kerukunan hidup beragama


maupun hambatan-hambatan yang ada, agar kerukunan umat beragama dapat
terpelihara maka pemeritah dengan kebijaksanaannya memberikan pembinaan
yang intinya bahwa masalah kebebasan beragama tidak membenarkan orang yang
beragama dijadikan sasaran dakwah dari agama lain, pendirian rumah ibadah,
hubungan dakwah dengan politik, dakwah dan kuliah subuh, batuan luar negeri
kepada lembaga-lembaga keagamaan di Indonesia, peringatan hari-hari besar
agama, penggunaan tanah kuburan, pendidikan agama dan perkawinan campuran.
Jika kerukunan intern, antar umat beragama, dan antara umat beragama
dengan pemerintah dapat direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara secara harmonis, niscaya perhatian dan konsentrasi pemerintah
membangun Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah
SWT akan segera terwujud, berkat dukungan umat beragama yang mampu hidup
berdampingan dengan serasi. Sekaligus merupakan contoh kongkret kerukunan
hidup beragama bagi masyarakat dunia.

6. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama


a.

Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat

b.

Toleransi antar umat Beragama meningkat

c.

Menciptakan rasa aman bagi agama agama minoritas dalam melaksanakan


ibadahnya masing masing

d.

Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama

Kelompok 6

Page 18

Kerukunan inter dan antar umat beragama

BAB III
PENUTUP
1.

Kesimpulan
Indonesia adalah negara yang memiliki keunikan tersendiri di dalam
membangun, memelihara, membina, mempertahankan, dan memberdayakan
kerukunan umat beragama. Upaya-upaya berkaitan kegiatan kerukunan umat
beragama tersebut merupakan sebuah proses tahap demi tahap yang harus dilalui
secara seksama agar perwujudan kerukuanan umat beragama benar-benar dapat
tercapai. Di samping itu, ia juga merupakan upaya terus-menerus tanpa henti dan
hasilnya tidak diperoleh secara instan.
Dan seandainya kondisi ideal kerukunan tersebut sudah tercapai bukan
berarti

sudah

tidak

diperlukan

lagi

upaya

untuk

memelihara

dan

mempertahankannya. Justru harus ditingkatkan kewaspadaan agar pihak-pihak


yang secara sengaja ingin merusak keharmonisan kerukunan hidup atau
kerukunan umat beragama di Indonesia tidak bisa masuk. Karena itu kerukunan
umat beragama sangat tergantung dan erat kaitannya dengan ketahana nasional
Indonesia.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis bangsa dan negara Indonesia
dalam segala aspek kehidupan untuk menangkal segala pengaruh dari luar yang
menggangu stabilitas negara. Tugas berat ini tidak hanya terletak di tangan
pemerintah, penguasa, dan pemimpin negara, tetapi merupakan tugas segala
lapisan masyarakat.

2. Saran
Diharapkan bagi umat beragama untuk memperkuat kerukunan antar sesama
manusia agar tercapainya kesejahteraan hidup di Negara kita.

Kelompok 6

Page 19

Kerukunan inter dan antar umat beragama

DAFTAR PUSTAKA

Haidar,M.Ali.2011. Pendidikan Agama Islam.Surabaya: Unesa University


Press
http://naturaladli.blogspot.com/2013/01/kerukunan-umat-beragama_3232.html
http://nuzulafirdausi.blogspot.com/2011/10/strategi-membangun-kerukunanintern-dan.html
http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=499
http://www.bimbingan.org/pengertian-kerukunan-antar-umat-beragama.htm
Kementian agama republic Indonesia pusat informasi keagamaan dan
kehumasan (artikel : agus saputera)

Kelompok 6

Page 20

Anda mungkin juga menyukai