Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arifnofian Rohman

Nim : 20052004
Mata Kuliah : Studi Masyarakat Indonesia
Tugas :9
RESUME & ANALISA
Konflik Sebagai Konsekwensi Masyarakat Majemuk

Masyarakat Majemuk adalah suatu masyarakat yang didalamnya terdapat berbagai


perbedaan-perbedaan seperti karakteristik kebudayaan, etnis, agama, ras, golongan,
tingkat status sosial maupun ekonomi. Berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat
ini seringkali memicu terjadinya pertikaian dan konflik dalam masyarakat
Konflik dalam masyarakat majemuk merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial
di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok yang diakibatkan karena
berbagai perbedaan

Negara Indonesia Dikenal Dengan Negara Yang Sangat Kaya Sekali Akan
Keanekaragaman Dan Sumber Daya Alamnya. Keanekaragaman Ini Menjadi Salah
Satu Faktor Penyebab Adanya Kemajemukan Masyarakat Di Indonesia. Kemajemukan
Masyarakat Indonesia Sendiri Berarti Bahwa Adanya Perbedaan Warga Masyarakat Ke
Dalam Kelompok-Kelompok Secara Horizontal. Walaupun Adanya Masyarakat Yang
Majemuk Ini, Sesuai Dengan Semboyan Negara Indonesia Yaitu “ Bhinneka Tunggal
Ika “ Yang Artinya Walaupun Berbeda Beda Tetapi Tetap Satu Jua. Semboyan Ini
Merupakan Fondasi Kita Agar Tetap Menjaga Toleransi Dan Juga Persatuan Dan
Kesatuan Di Tengah Perbedaan Yang Ada.

Masyarakat Indonesia secara demografis maupun sosiologis merupakan wujud dari


bangsa yang majemuk. Ciri yang menandai sifat kemajemukan ini adalah adanya
keragaman budaya yang terlihat dari perbedaan bahasa, sukubangsa (etnis) dan
keyakinan agama serta kebiasaan-kebiasaan kultural lainnya Pada satu sisi,
kemajemukan budaya ini merupakan kekayaan bangsa yang sangat bernilai, namun
pada sisi yang lain keragaman kultural memiliki potensi bagi terjadinya disintegrasi
atau perpecahan bangsaPluralitas budaya ini seringkali dijadikan alat untuk memicu
munculnya konflik suku bangsa, agama, ras dan antargolongan (SARA), meskipun
sebenarnya faktor-faktor penyebab dari pertikaian tersebut lebih pada persoalan-
persoalan politik, ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi.

Secara konseptual, potensi konflik yang besar dalam masyarakat Indonesia yang
majemuk ini disebabkan oleh terbelahnya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan identitas kultural mereka. Ting-Toomey (1999:30) menjelaskan identitas
kultural sebagai perasaan (emotional significance) dari individu-individu untuk ikut
memiliki (sense of belonging) atau berafiliasi dengan kultur tertentu. Masyarakat yang
terbelah ke dalam kelompok-kelompok itu kemudian melakukan identifikasi kultural,
yaitu menegaskan diri mereka sebagai representasi dari sebuah budaya partikular.
Identifikasi kultural ini (Rogers & Steinfatt, 1999:97) pada gilirannya akan menentukan
mereka ke dalam ingroupatau outgroup. Bagaimana setiap individu berperilaku,
sebagian ditentukan oleh apakah mereka termasuk ke dalam kelompok budaya tertentu
atau tidak.

Ada beberapa sikap yang memicu konflik dalam masyarakat Indonesia anatara lain
yaitu: Etnosenterisme, Streotipe, Primordialisme, Diskriminasi, Fanatisme yang Sempit,
dan Marjinalisasi.

Berikan analisis dan pendapat saudara tentang:

a. Kemajemukan budaya merupakan kekayaan bangsa yang sangat bernilai,


namun keragaman kultural memiliki potensi bagi terjadinya disintegrasi
atau perpecahan bangsa.
Analisa:
Berbagai kelompok sosial yang ada di Indonesia, memiliki karakteristik dan
perilaku budaya yang berbeda. Ini salah satu yang menyebabkan bangsa Indonesia
menjadi masyarakat yang heterogen (majemuk). Dari catatan yang ada, di Indonesia
terdapat 656 suku. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik bangsa
Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan, sehingga mampu memberikan warna
ketenteraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak
menimbulkan persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa.
Namun, keanekaragaman juga merupakan hal yang sensitif. Untuk membina
keaneragaman tentu membutuhkan usaha yang keras dan ekstra hati-hati. Karena
sebuah keragaman juga berpeluang untuk terjadinya sebuah konflik di dalam
masyarakat. Seperti baru-baru ini adanya konflik yang menyangkut dengan SARA.
Sebagaimana diketahui, telah terjadi konflik di Indonesia dan banyak diantaranya
didominasi oleh konflik persoalan agama.

b. Sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya.


Namun, sikap ini dapat membuat individu atau kelompok memiliki sikap
etnosentrisme.
Analisa:

Primordialisme adalah salah satu faktor penting yang dapat memperkuat ikatan
suatu kelompok saat ada ancaman dari luar kelompok mereka. Akan tetapi,
primordialisme juga dinilai negatif karena berpotensi mengganggu kelangsungan hidup
masyarakat.

Selain itu, paham ini juga seringkali dianggap memiliki sifat yang merusak,
primitif, dan regresif. Bahkan, primordialisme dianggap bisa menghambat modernisasi,
merusak integrasi nasional, dan proses proses pembangunan nasional. Oleh karena itu,
paham ini bisa saja memicu munculnya konflik antar suku yang ada di suatu negara.

c. Contoh konflik dalam masyarakat di daerah saudara dan solusi mengatasinya.

Contoh :

konflik yang terjadi di daerah saya adalah salh satu nya yaitu Konflik mengenai
batas lahan, konflik ini sering terjadi karena ada pihak-pihak yang mengklaim lahan
yang bukan miliknya

Cara Mengatasi :
Saya rasa cara yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik ini adalah dengan
cara Mediasi karena mediasi ini merupakan bentuk pengendalian konflik sosial di mana
pihak-pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.

Anda mungkin juga menyukai