“Aturan Pemerintahan dalam Penetapan CAT dan DAS di Provinsi Sumatera Barat”
GIO PRANATA
2210024427040
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya,sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini disusun agar
mahasiswa dapat mengetahui aturan pemerintahan dalam penetapan CAT dan DAS dalam
dunia pertambangan. Dengan telah tersusun nya makalah ini, maka saya selaku penyusun
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dian Hadiansyah, ST., MT selaku dosen eksplorasi air tanah.
2. Semua pihak baik secaa langsung maupun tidak langsung yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkan dan kritik yang membangun untuk perbaikan kedepan.
Akhir kata, semoga makalah Ini dapat bermanfaat dan mmberikan ilmu bagi penyusun
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Gio Pranata
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang merupakan karunia Tuhan
Yang Maha Esa yang harus digunakan untuk memberikan manfaat dalam mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang. Hal ini juga ditegaskan
dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yang menyatakan bahwa sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesarbesar kemakmuran rakyat secara adil.
Potensi air tanah di Sumatera Barat sangat besar, dari semua sumber air tanah yang
ada belum semuanya termanfaatkan dengan baik. Sementara itu, kebutuhan masyarakat
terhadap air tanah juga semakin meningkat karena air tanah juga merupakan salah satu
Sumber Daya Air yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan.
Pengaturan pengusahaan air tanah pada prinsipnya ditujukan agar pengusahaan air
tanah dapat dilakukan secara komprehensif, efektif dan efisien dengan mengedepankan
ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. Air tanah merupakan salah satu
kebutuhan pokok sehari-hari. Keberadaan air tanah di Provinsi Sumatera Barat cukup
banyak, tetapi sangat tergantung pada kondisi hidrogeologi daerah setempat. Air tanah
terdapat di bawah permukaan tanah dengan sebaran mengikuti karakteristik lapisan tanah
atau batuan pada Cekungan Air Tanah. Air tanah dapat berada pada lapisan jenuh air
(saturated zone), lapisan tidak jenuh air (unsaturated zone), atau rongga-rongga dan
saluran saluran dalam wujud sungai bawah tanah di daerah batu gamping. Dalam
cekungan, air tanah dapat mengisi sungai, waduk, atau danau dan sebaliknya air sungai,
waduk, atau danau dapat mengisi akuifer. Oleh karena itu pengusahaan air tanah harus
dilakukan secara terpadu dengan pengelolaan sumber daya air secara keseluruhan.
Dalam rangka pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat yaitu menciptakan lingkungan hidup yang
baik dan sehat. Maka upaya utama yang dilakukan adalah pembentukan aturan hukum.
Karena, negara Indonesia merupakan negara hukum. Artinya, hukum merupakan
kekuasaan tertinggi dalam menjalankan penyelenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan
Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang menyatakan Negara Indonesia adalah negara hukum.
Setiap kebijakan harus lah memiliki dasar hukum. Hukum sebagai norma mempunyai ciri
kekhususan, yaitu hendak melindungi, mengatur, dan memberikan, keseimbangan dalam
menjaga kepentingan umum, melalui instrumen hukum yang baik maka dapat
memberikan perlindungan kepada masyarakat dari kesalahan pengelolaan daerah aliran
sungai serta menjamin keseimbangan antara masyarakat dan lingkungan. Sesuai dengan
tujuannya untuk mencapai tata tertib demi keadilan.
Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai menjelaskan bahwa Daerah Aliran Sungai merupakan
kesatuan ekosistem alami yang utuh mulai dari hulu hingga hilir sungai. Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang tersebar diseluruh penjuru Indonesia. Daerah Aliran Sungai menjadi
salah satu kekayaan sumber daya alam yang di karuniai Tuhan Yang Maha Esa kepada
Indonesia. Oleh karena itu, harus disyukuri, dilindungi, dan dikelola dengan sebaik
baiknya. Daerah aliran sungai sebagai sumber air memiliki manfaat untuk berbagai
keperluan manusia seperti pertanian, perikanan, industri, pariwisata, transportasi, dan
keperluan rumah tangga. Artinya, memberikan manfaat besar bagi keberlangsungan
pembangunan dan kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan cekungan air tanah (CAT) ?
2. Apa yang dimaksud dengan daerah aliran sungai (DAS) ?
3. Bagaimana aturan pemerintah dalam penetapan CAT di Sumatera Barat?
4. Bagaiman aturan pemerintah dalam penetapan DAS di Sumatera Barat
C. Tujuan Makalah
1. Menentukan pengertian cekungan air tanah (CAT).
2. Menentukan pengertian daerah aliran sungai (DAS).
3. Menentukan aturan pemerintah dalam penetapan CAT.
4. Menerukan aturan pemerintah dalam penetapan DAS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Cekungan terdiri dari cekungan topografi dan cekungan geologi. Cekungan
topografi didefinisikan sebagai tempat yang secara morfologi bentuknya cekung dan
dibatasi oleh tinggian atau punggungan. Cekungan topografi berkaitan dengan tatanan air
hidrologi. Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk
menjaga keberadaan/ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan memiliki
suatu sistem monitoring penggunaan air tanah yang dapat divisualisasikan dalam data
spasial dan atributnya.
DAS (Daerah Aliran Sungai) adalah daerah yang di batasi oleh punggung-
punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan di tampung oleh
punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil menuju sungai
utama (Asdak, 2014). DAS juga dapat diartikan sebagain suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau
atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (UU No 7 tahun
2004 tentang pengelolaan sumbr daya air).
Aturan Pemerintah dalam Penetapan CAT di Sumatera Barat terdapat pada
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2017, Tentang Pengusahaan
air Tanah.
Aturan Pemerintah dalam Penetapan DAS di Sumatera Barat terdapat pada
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2014, Tentang Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai.
B. Saran
Dengan telah selesainya makalah ini saya berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya saya mengharapkan kritik dan saran
guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA