Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arifnofian Rohman

Nim : 20052004
Mata Kuliah : Studi Masyarakat Indonesia
Tugas : 10

RESUME DAN ANALISA


MASYARAKAT MULTIKULTURAL DAN INTEGRASI SOSIAL DI INDONESIA

Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa


macam komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan
konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah,
adat serta kebiasaan.
Menurut Parsudi Suparlan Konsep Masyarakat Multikultur tidaklah dapat
disamakan dengan konsep masyarakat majemuk, karena multi-kulturalisme
menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Ulasan mengenai
multikulturalisme akan harus mau tidak mau akan juga mengulas berbagai
permasalahan yang mendukung ideologi ini, yaitu politik dan demokrasi, keadilan dan
penegakkan hukum, kesempatan kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komuniti dan
golongan minoritas, prinsip-prinsip etika dan moral, dan tingkat serta mutu
produktivitas (Suparlan, 2002).Ada beberapa macam multikkultarisme antara lain
yaitu, Multikulturalisme Isolasionis, Akomodatif, Kosmopolitan, Otonomis, Kritikal.
Menurur Azyumardi Azra, Indonesia termasuk ke dalam multikulturalisme kedua
dan keempat. Di Indonesia, pada dasarnya terdapat kultur dominan baik dalam
konteks budaya, politik, etnis dan agama; tetapi pada dasarnya kultur dominan
memberikan akomodasi bagi kultur lain untuk mengekspresikan dirinya. Juga terjadi
proses interaksi yang cukup intens antara kultur dominan dengan kultur - kultur lain,
yang pada gilirannya memunculkan sebuah “supra cultur” yang sederhanya dapat
dinisbahkan kepada kultur Indonesia-kultur nation-state Indonesia.
Konsekuensi masyarakat multikultural dan integrasi nasional, AKULTURASI
Proses sosial yang muncul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan
asing ini seiring waktu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri dengan tidak
menghilangkan kepribadian kebudayaan awal. ASIMILASI Proses sosial berbentuk
interaksi secara langsung dan intensif dalam waktu lama yang dilakukan
antarkelompok dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Dari proses itulah,
terbentuk unsur kebudayaan campuran dari antarkelompok tersebut, AKOMODASI
Proses penyesuaian diri orang perorang atau kelompok-kelompok manusia yang
semula saling bertentangan, MUTUAL AKULTURASI Sikap terbuka terhadap
kebudayaan lain yang diiringi dengan ketertarikan dan keinginan untuk mempelajari
budaya lain,

Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda


dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat
yang memiliki keserasian fungsi. Ada dua unsur pokok integrasi sosial.Pembauran
atau penyesuaia, unsur fungsional.
Ada beberapa ciri yang menandakan terjadinya integrasi sosial. Pertama, kesamaan
atau kesatuan yang terbentuk adalah atas dasar kehendak sendiri, bukan karena sebuah
ikatan ataupun paksaan.
Kedua, timbulnya sebuah persamaan pandangan di antara masyarakat yang diilhami
dari nilai-nilai yang sama. Ketiga, terdapat persamaan pula dalam orientasi kerja
masyarakat. Keempat, adanya tujuan yang sama dengan merujuk pada prinsip
ideologis yang dimiliki.

Analisa dan Pendapat :

 Homogenitas kelompok
Kelompok sosial atau masyarakat yang memiliki tingkat kemajemukan rendah,
integrasi sosial cenderung cepat dicapai. Sementara dalam kelompok sosial atau
masyarakat yang tingkat kemajemukannya tinggi, integrasi sosial cenderung sulit
dicapai atau membutuhkan waktu yang cukup lama. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa semakin homogen suatu kelompok sosial atau masyarakat, maka
akan semakin mudah proses integrasi sosial antar anggotanya.

 Besar kecilnya kelompok


Kelompok sosial yang memiliki kehidupan sosial relatif kecil cenderung mudah
untuk mencapai integrasi sosial. Hal tersebut terjadi karena dalam kelompok kecil
hubungan sosial antar anggotanya terjadi secara intensif sehingga proses komunikasi
dan proses pertukaran budaya akan semakin cepat. Karena proses komunikasi dan
proses pertukaran budaya berlangsung secara cepat, maka penyesuaian atas
perbedaan-perbedaan juga akan berlangsung secara cepat. Kondisi seperti ini tidak
bisa ditemukan pada kelompok sosial yang memiliki kehidupan sosial relatif besar.
Dalam kelompok besar, proses komunikasi dan proses pertukaran budaya berlangsung
secara lambat sehingga proses integrasi sosialnya pun berlangsung lambat.

 Mobilitas sosiogeografis
Dalam kelompok sosial atau masyarakat, setiap anggotanya pasti melakukan
mobilitas, baik itu mobilitas sosial maupun mobilitas geografis. Semakin banyak
anggota yang pergi maupun datang, maka proses integrasi sosial akan sulit tercapai.
Kesulitan tersebut karena anggota yang baru datang, harus menyesuaikan diri dengan
kehidupan atau identitas masyarakat yang ditujunya. Proses penyesuaian anggota baru
itulah yang menyebabkan proses integrasi sosial menjadi lambat. Proses integrasi
sosial yang cepat justru terjadi pada kelompok sosial atau masyarakat yang memiliki
mobilitas rendah, contohnya suku pedalaman

 Efektivitas Komunikasi
Efektivitas dan efisiensi komunikasi yang berlangsung di dalam masyarakat akan
mempercepat proses integrasi sosial. Lingkungan masyarakat yang terbuka
memungkinkan anggota yang tinggal di dalamnya bisa saling berkomunikasi dan
berinteraksi. Semakin efektif dan efisien komunikasi yang dilakukan, maka proses
integrasi sosial akan cepat dicapai. Selain itu, komunikasi dan interaksi yang intens
antar anggota masyarakat atau kelompok sosial juga akan mempercepat proses
integrasi sosial.

Anda mungkin juga menyukai