Anda di halaman 1dari 3

Https://Wahyudibagiilmu.blogspot.

com

Relasi Antarkelompok dan Terciptanya Keharmonisan Sosial dalam Kehidupan Masyaraka

Dalam kehidupan bermasyarakat perbedaan pasti ada. Akan tetapi, perbedaan dan keragaman sosial
dalam kehidupan masyarakat bukanlah penghalang untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. Salah
satu jalan menciptakan keharmonisan yaitu dengan penerapan prinsip-prinsip kesetaraan. Hal ini terkait
dengan hak setiap orang yang ingin diperlakukan sama atau mendapatkan hak-haknya. Menjaga
keharmonisan merupakan kewajiban bagi setiap anggota masyarakat termasuk kita.

1. Dinamika Masyarakat Indonesia

Keberagaman budaya merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Dikatakan
sebagai tantangan karena apabila tidak dikelolla dan ditangani dengan baik, keberagaman budaya akan
dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Sebagal peluang, keberagaman
budaya itu jika dibina dan diarahkan secara tepat. Akan menjadi suatu kekayaan atau potensi dalam
melaksanakan pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

2. Harmoni Sosial

Sesuatu yang sesuai dengan keinginan masyarakat umum, seperti keadaan tertib, teratur, aman dan
nyaman dapat disebut sebagai suatu kehidupan yang penuh harmoni. Harmoni sosial adalah kondisi di
mana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya Harmoni sosial juga terjadi dalam
masyarakat yang ditandai dengan solidaritas. Secara etimologis, solidaritas adalah kekompakan atau
kesetiakawanan. Kata solidaritas menggambarkan keadaan hubungan antara individu dan atau
kelompok yang berdasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama.

Subscribe channel ini:

https://youtu.be/aDfvzT7dLro

3. Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang hidup dalam suatu tempat dengan beberapa
kebudayaan yang berbeda. Masyarakat multikultural biasanya menganut paham multikulturalisme, yaitu
anggapan bahwa setiap budaya memiliki kedudukan yang sederajat dan kelebihannya tersendiri.

Faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural, sebagai berikut.

a. Faktor geografis

Suatu negara atau wilayah memiliki karakteristik dan kondisi geografis yang berbeda beda. Kondisi
geografis ini akan memengaruhi fenomena alam yang sering terjadi di wilayah tersebut. Secara langsung
maupun tidak langsung, fenomena alam akan mempengaruhi kehidupan sosial dalam suatu lingkungan
masyarakat. Perbedaan dari kondisi geografis ini akan menimbulkan corak dan cara hidup yang
beranekaragam dalam masyarakat. contohnya indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak
daerah gunung dan daerah laut. Tentunya cara hidup di daerah gunung akan berbeda dengan mereka
yang hidup di daerah laut atau pesisir pantai

b. Kondisi Iklim dan cuaca

Kondisi iklim dan cuaca juga termasuk fenomena alam yang dipengaruhi faktor geografis dari suatu
wilayah. Perbedaan iklim dan cuaca akan mempengaruhi pola perilaku manusia dalam menyesuaikan
diri dengan iklim tersebut. Contohnya masyarakat yang tinggal di daerah yang lebih dingin akan
menggunakan pakaian yang lebih tebal. Adapun yang tinggal di daerah panas akan mengenakan pakaian
yang lebih tipis.

c. Pengaruh budaya asing

Penyebaran budaya antar masyarakat dari seluruh dunia akan mempengaruh kehidupan sosial
masyarakat tersebut, ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, maka media
penyebaran budaya menjadi lebih luas dan lebih mudah dilakukan. Masuknya budaya asing dalam suatu
lingkungan masyarakat akan memunculkan kebiasaan baru akibat benturan budaya asing dengan
budaya local. Oleh karena itu pengaruh budaya asing merupakan salah satu pemicu munculnya
Masyarakat Multikultural.

d. Keanekaragaman suku bangsa

Suku bangsa atau yang juga sering kita sebut dengan etnis adalah kelompok manusia yang anggotanya
mendefinisikan diri mereka berdasarkan garis keturunan dan ciri-ciri fisik yang dianggap sama. Identitas
ditandai dengan pengakuan dari orang lain terhadap ciri khas suatu kelompok tersebut. Contoh yang
paling mudah kita ambil adalah indonesia sebagai negara dengan suku bangsa yang beranekaragam, ada
suku Bali, Batak, Aceh dan masih banyak lagi. Semua suku tersebut disatukan dalam sebuah negara
sehingga membentuk kehidupan masyarakat multikultural dalam satu kesatuan.

e. Keanekaragaman agama
Agama adalah sebuah kepercayaan dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan
tatanan/perintah dalam kehidupan. Agama memiliki simbol dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk
menjelaskan asal usul dan makna kehidupan. Agama memiliki ikatan yang kuat dengan seseorang karena
setiap agama memiliki aturan, kitab suci, dan tempat tempat suci yang memengaruhi kehidupan
penganutnya. Ada beberapa jenis agama yang ada di dunia. Penganut agama yang berbeda dalam suatu
wilayah akan menciptakan lingkungan masyarakat multikultural. Oleh karena itu, agama merupakan
salah satu faktor yang dapat memicu timbulnya masyarakat multikultural.

f. Keanekaragaman ras

Ras adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan manusia dalam suatu
kelompok besar berdasarkan ciri fisik, asal-usul geografis, tampang dan kesukuannya. Paradigma ras
sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu lebih menekan pada sifat biologis atau konstruk sosial
seseorang . Paran antropolog dan ilmuan evolusi mengidentifikasikan istilah ras untuk membahas
perbedaan genetika (biologis). Adapun sejarawan dan ilmuwan sosial mendefinisikan ras sebagai
kategori kebudayaan atau konstruksi sosial. Suatu cara tertentu orang berbicara tentang diri mereka dan
tentang orang lain. Perbedaan ras dapat menjadi salah satu faktor pemicu timbulnya masyarakat
multikultural.

4. Harmoni sosial dalam masyarakat multikultural

Agar harmoni sosial terwujud dalam masyarakat, maka prinsip kesetaraan harus diterapkan ditengah-
tengah diferensiasi dan stratifikasi sosial. Ditengah potensi konflik yang memungkinkan bagi bangsa
Indonesia, maka usaha untuk membentuk suatu masyarakat multikultural menjadi sangat penting.
Negara Indonesia perlu mengembangkan dan mewujudkan nasionalisme egalitarian. Artinya negara
menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh kembangnya kemajemukan agama yang ada. Tetap pada
saat yang sama membangun kebangsaan yang setara antara orang atau kelompok yang berbeda itu agar
tercipta kerukunan beragama. Multikulturalisme Indonesia juga harus menggambarkan pendekatan
yang aktif dan proaktif dalam tantangan dan peluang-peluang yang diakibatkan kemajemukan itu
sendiri. Jangan sampai tiap orang atau kelompok agama saling membentengi diri dari interaksi yang
dilakukan oleh orang atau kelompok agama lainnya

Anda mungkin juga menyukai