Atas dasar dua alasan tersebut, maka penting sekali memahami keberagaman dalam
masyarakat Indonesia yang ditujukan untuk mengusahakan dan mempertahankan
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa kesadaran
akan keberagaman yang kita miliki, bangsa Indonesia bisa saja terjerumus ke arah
perpecahan.
Sumber : https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-2/bab-2-bertoleransi-
dalam-keberagaman-di-indonesia/a-keberagaman-dalam-masyarakat-indonesia/
Apabila ditemukan suatu tingkah laku yang efektif dalam menanggulangi masalah,
tingkah laku itu akan diulangi lagi setiap masalah serupa timbul, kemudian setiap
individi akan mengomunikasikan pola tingkah laku tersebut kepada individu-individu
lain dalam kehidupan kolektif sehingga pola itu menjadi mantap dan menjadi suatu
adat istiadat yang dilaksanakan oleh sebagian besar warga kolektif itu, yang mana
pola ini didapat dari proses belajar. Oleh karena pola-pola tindakan tersebut adalah
hasil dari pelajaran, pola-pola tersebut dapat berubah dengan lebih cepat daripada
perubahan bentuk organismenya. Sebagai contoh adalah tigapuluh tahun hingga
empatpuluh tahun yang lalu orang-orang Indonesia banyak yang tinggal dalam
rumah-rumah besar bagi kelompok kerabatnya yangluas, dan dari musim ke musim
menanam padi di sawah sebagai petani. Sekarang keturuanan langusng dari petani-
petani itu telah banyak yang tinggal dalam rumah-rumah gedung atau kompleks
perumahan, dan banyak menghabiskan waktunya di kantor.
Perubahan-perubahan pola tindakan tersebut tidak sama cepatnya pada satu
kolektif manusia dan kolektif manusia di tempat lain di muka bumi ini, ada yang lebih
lambat dan ada yang lebih cepat. Proses perubahan yang berbeda-beda itu
menyebabkan timbulnya suatu aneka warna yang besar sekali antara beribu-ribu
kesatuan hidup manusia yang berada di muka bumi ini.
Sebenarnya, aneka warna dalam pola tingkah laku manusia bukanlah disebabkan
oleh aneka warna ciri ras, melainkan karena kolektif-kolektif di mana manusia itu
bergaul dan berinteraksi. Dalam masyarakat akan tampak kesatuan-kesatuan
manusia yang lebih khusus, yang berbeda satu dengan yang lain disebabkan karena
adat-istiadat dan bahasa yang berbeda, kadang-kadang juga karena perbedaan
agama, atau karena kombinasi keduanya. Pada dasarnya, yang menyebabkan
keberagaman dalam masyarakat (terutama masyarakat kota) adalah adanya
perbedaan suku bangsa dari masing-masing orang.
Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri
mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan
kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku
bangsa: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik,
antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang
membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa
merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka
berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri
yang berasal dari nenek moyang mereka. Keragaman suku bangsa di Indonesia
antara lain disebabkan oleh:
Mengenai permasalah kesatuan hidup manusia yang lebih khusus tadi, hal itu
merujuk kepada kolektif-kolektif manusia yang ada dalam masyarakat itu. Sebagai
contoh dalam kehidupan masyarakat Sumatera Barat terdapat keberagaman karena
adanya perbedaan mendasar dari kehidupan kolektif manusia masyarakat
Pariaman, kehidupan kolektif masyarakat Padang, kehidupan kolektif masyarakat
Bukit Tinggi, dan sebagainya. Dalam masyarakat Pariaman juga terdapat
keberagaman karena dipengaruhi oleh disiplin yang dianut oleh suatu keluarga yang
satu berbeda dengan keluarga lain, atau misalnya juga karena agama. Seperti
contoh lain adalah di Jawa terdapat dua suku bangsa Jawa, meskipun sama adat-
istiadat dan bahasanya, tetapi berbeda dalam konteks agamanya, yaitu yang satu
beragama Islam Santri, dan lainnya menganut Islam Kejawen. Dan apabila kita
melihat ke dalam konteks masyarakat yang lebih luas lagi, misalnya Indonesia,
masyarakat Pariaman bukan dikenal sebagai masyarakat Pariaman lagi, melainkan
sebagai kolektif masyarakat Sumatera Barat. Keberagaman terjadi karena adanya
perbedaan suku bangsa. Di Jakarta, yang mana masyarakatnya lebih modern,
keberagaman dalam masyarakat terjadi karena adanya kesatuan-kesatuan manusia
yang lebih khusus tersebut (karena adanya perbedaan suku bangsa yang dimiliki
oleh kesatuan manusia yang satu dengan suku bangsa kesatuan manusia lain),
namun tidak akan dikenal secara spesifik (apakah dia orang Bukit Tinggi atau orang
Pariaman), tetapi dia dikenal karena identitas suku bangsa yang melekat pada
dirinya saja. Orang yang kampungnya di Bukit Tinggi akan dianggap sebagai orang
Padang (sebutan umum untuk orang Sumatera Barat oleh orang-orang Jakarta).
Dan apabila orang Bukit Tinggi tersebut pergi ke luar negeri, anggaplah Amerika
Serikat, dia tidak dikenal sebagai orang Padang (Sumatera Barat) lagi, tetapi
sebagai orang Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pola pikir manusia yang berusaha
untuk bertahan hidup dalam suatu masyarakat dan cara mereka untuk bergaul atau
berinteraksi dengan individu lain dalam masyarakat tersebut, mereka akan berusaha
menyesuaikan diri agar diterima dalam masyarakat di mana mereka hidup. Dengan
demikian, dalam suatu masyarakat terdapat berbagai keragaman suku bangsa.
Aneka warna kesatuan hidup manusia dalam masyarakat juga dapat disebabkan
oleh adanya lapisan-lapisan sosial yang berbeda-beda secara horizontal. Warga dari
suatu masyarakat atau bahkan negara dapat kita golong-golongkan misalnya ke
dalam golongan petani, buruh, pedagang, pegawai pemerintahan, bangsawan, dan
lain-lain, yang masing-masing mempunyai pola tingkah laku, adat-istiadat, dan gaya
hidup yang berbeda-beda.
SUMBER :
HTTPS://MANSHURZIKRI.WORDPRESS.COM/2009/11/27/KEBERAGAMAN-DALAM-
MASYARAKAT/