Anda di halaman 1dari 5

5.

Arti Penting Memahami Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Pernahkah kalian bepergian ke pulau-pulau atau daerah-daerah lain di wilayah


Negara Kesatuan Republik Indonesia? Coba ceritakan pengalaman kalian ketika
berkunjung ke lain pulau atau ke lain daerah tempat tinggal kalian di depan kelas.

Nah, dengan mengetahui pulau-pulau atau daerah-daerah di Indonesia kita dapat


mengetahui perbedaan secara kewilayahan dan perbedaan sosial budaya masyarakat
Indonesia.

Aspek kewilayahan menjelaskan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik


Indonesia adalah merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau besar kecil di
dalamnya. Satu pulau dengan pulau yang lain dipisahkan oleh bentangan laut yang
sangat luas. Kondisi wilayah yang demikian menjadikan keterpisahan antara satu
bagian wilayah negara dengan wilayah negara yang lain dalam negara Indonesia. Di
samping itu juga terdapatnya jarak yang jauh antara pusat dengan daerah. Terbawa
oleh kondisi kewilayahan tersebut, perlu disadari oleh semua pihak bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia sesungguhnya rawan terjadinya perpecahan
(disintegrasi). Kenyataan lain menunjukkan, bahwa pemerintah dihadapkan pada
persoalan adanya daerah yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Aspek sosial budaya menjelaskan, bahwa masyarakat Indonesia diwarnai oleh


berbagai macam perbedaan, baik perbedaan suku, ras, agama, kebudayaan, dan
bahasa. Kondisi sosial budaya yang demikian menjadikan kehidupan bangsa
Indonesia menyimpan potensi terjadinya konflik. Kenyataan juga menunjukkan,
bahwa dalam kehidupan bangsa Indonesia sering terjadi konflik antar-kelompok
masyarakat yang dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan tersebut. Sampai saat
ini, konflik-konflik yang terjadi tidak menimbulkan perpecahan dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Namun demikian kenyataan semacam itu perlu manjadikan
perhatian semua pihak agar dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia tetap terjaga.

Atas dasar dua alasan tersebut, maka penting sekali memahami keberagaman dalam
masyarakat Indonesia yang ditujukan untuk mengusahakan dan mempertahankan
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa kesadaran
akan keberagaman yang kita miliki, bangsa Indonesia bisa saja terjerumus ke arah
perpecahan.

Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak


negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.. Dampak positif
memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan, sedangkan dampak negatif
mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara.
Keberagaman suku bangsa, budaya, ras, agama, dan gender menjadi daya tarik
wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Kita tidak hanya memiliki
keindahan alam, tetapi juga keindahan dalam keberagaman masyarakat Indonesia.

Sumber : https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-2/bab-2-bertoleransi-
dalam-keberagaman-di-indonesia/a-keberagaman-dalam-masyarakat-indonesia/

Dalam masyarakat, yang terdiri dari manusia-manusia, terdapat suatu kehidupan


kolektif, yaitu hidup bersama individu-idnividu sejenisnya dalam satu gabungan.
Dalam pergaulannya, antara makhluk dalam kehidupannya, terdapat azas-azas,
seperti azas egoisme atau azas “mendahulukan kepentingan diri sendiri di atas
kepentingan yang lain” sehingga menyebabkan individu itu dapat bertahan hisup
dalam alam yang kejam. Selain itu ada juga azas altruisme atau azas “hidup berbakti
untuk kepentingan yang lain” yang juga dapat membuat individu itu sedemikian
kuatnya utnuk bertahan dalam proses sleksi alam ayng kejam. Otak manusia telah
mengembangkan suatu kemampuan yang disebut “akal”, yang mampu untuk
membayangkan dirinya serta peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi terhadap
dirinya sehingga dengan demikian manusia dapat mengadakan pilihan serta seleksi
terhadap berbagai alternatif dalam tingkah lakunya untuk mencapai efektivitas yang
optimal dalam mempertahankan hidup.

Apabila ditemukan suatu tingkah laku yang efektif dalam menanggulangi masalah,
tingkah laku itu akan diulangi lagi setiap masalah serupa timbul, kemudian setiap
individi akan mengomunikasikan pola tingkah laku tersebut kepada individu-individu
lain dalam kehidupan kolektif sehingga pola itu menjadi mantap dan menjadi suatu
adat istiadat yang dilaksanakan oleh sebagian besar warga kolektif itu, yang mana
pola ini didapat dari proses belajar. Oleh karena pola-pola tindakan tersebut adalah
hasil dari pelajaran, pola-pola tersebut dapat berubah dengan lebih cepat daripada
perubahan bentuk organismenya. Sebagai contoh adalah tigapuluh tahun hingga
empatpuluh tahun yang lalu orang-orang Indonesia banyak yang tinggal dalam
rumah-rumah besar bagi kelompok kerabatnya yangluas, dan dari musim ke musim
menanam padi di sawah sebagai petani. Sekarang keturuanan langusng dari petani-
petani itu telah banyak yang tinggal dalam rumah-rumah gedung atau kompleks
perumahan, dan banyak menghabiskan waktunya di kantor.
Perubahan-perubahan pola tindakan tersebut tidak sama cepatnya pada satu
kolektif manusia dan kolektif manusia di tempat lain di muka bumi ini, ada yang lebih
lambat dan ada yang lebih cepat. Proses perubahan yang berbeda-beda itu
menyebabkan timbulnya suatu aneka warna yang besar sekali antara beribu-ribu
kesatuan hidup manusia yang berada di muka bumi ini.

Sebenarnya, aneka warna dalam pola tingkah laku manusia bukanlah disebabkan
oleh aneka warna ciri ras, melainkan karena kolektif-kolektif di mana manusia itu
bergaul dan berinteraksi. Dalam masyarakat akan tampak kesatuan-kesatuan
manusia yang lebih khusus, yang berbeda satu dengan yang lain disebabkan karena
adat-istiadat dan bahasa yang berbeda, kadang-kadang juga karena perbedaan
agama, atau karena kombinasi keduanya. Pada dasarnya, yang menyebabkan
keberagaman dalam masyarakat (terutama masyarakat kota) adalah adanya
perbedaan suku bangsa dari masing-masing orang.

Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri
mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan
kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku
bangsa: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik,
antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang
membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa
merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka
berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri
yang berasal dari nenek moyang mereka. Keragaman suku bangsa di Indonesia
antara lain disebabkan oleh:

1. perbedaan ras asal,


2. perbedaan lingkungan geografis,
3. perbedaan latar belakang sejarah,
4. perkembangan daerah,
5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan
6. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri
Setiap manusia mempunyai suatu akal atau pikiran yang cenderung menuntut
dirinya untuk bertahan hidup (survive) di tempat yang baru. Dalam bergaul atau
berinteraksi dengan individu lain dalam masyarakat, seorang individu akan berusaha
untuk beradaptasi dengan lingkungannya meskipun masih membawa atribut suku
bangsa yang dimilikinya, dan hal inilah yang menyebabkan keberagaman dalam
masyarakat itu. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam masyarakat
terdapat kesatuan-kesatuan manusia yang sifatnya lebih khusus karena memiliki
persamaan identitas, yaitu persamaan suku bangsa seperti bahasa daerah atau
adat-istiadat yang dimiliki oleh nenek moyang mereka. Tapi apabila dalam konteks
masyarakat yang lebih luas, setiap individu akan berinteraksi dengan individu yang
lain meskipun berbeda asal-usulnya hanya untuk dapat hidup bersama-sama saling
berdampingan demi terwujudnya tujuan hidup yang dicita-citakan, karena pada
dasarnya untuk bertahan hidup individu yang satu akan bergantung kepada individu
yang lain. Kemudian pemikiran untuk bertahan hidup itu akan diinterpretasikan
kedalam suatu pola tingkah laku yang efektif untuk menangani masalah bersama
dalam masyarakat sehingga timbul suatu pola tingkah laku yang baru dalam
masyarakat tersebut yang kemudian menjadi adat-istiadat baru yang dijalankan oleh
anggota masyarakat itu.

Mengenai permasalah kesatuan hidup manusia yang lebih khusus tadi, hal itu
merujuk kepada kolektif-kolektif manusia yang ada dalam masyarakat itu. Sebagai
contoh dalam kehidupan masyarakat Sumatera Barat terdapat keberagaman karena
adanya perbedaan mendasar dari kehidupan kolektif manusia masyarakat
Pariaman, kehidupan kolektif masyarakat Padang, kehidupan kolektif masyarakat
Bukit Tinggi, dan sebagainya. Dalam masyarakat Pariaman juga terdapat
keberagaman karena dipengaruhi oleh disiplin yang dianut oleh suatu keluarga yang
satu berbeda dengan keluarga lain, atau misalnya juga karena agama. Seperti
contoh lain adalah di Jawa terdapat dua suku bangsa Jawa, meskipun sama adat-
istiadat dan bahasanya, tetapi berbeda dalam konteks agamanya, yaitu yang satu
beragama Islam Santri, dan lainnya menganut Islam Kejawen. Dan apabila kita
melihat ke dalam konteks masyarakat yang lebih luas lagi, misalnya Indonesia,
masyarakat Pariaman bukan dikenal sebagai masyarakat Pariaman lagi, melainkan
sebagai kolektif masyarakat Sumatera Barat. Keberagaman terjadi karena adanya
perbedaan suku bangsa. Di Jakarta, yang mana masyarakatnya lebih modern,
keberagaman dalam masyarakat terjadi karena adanya kesatuan-kesatuan manusia
yang lebih khusus tersebut (karena adanya perbedaan suku bangsa yang dimiliki
oleh kesatuan manusia yang satu dengan suku bangsa kesatuan manusia lain),
namun tidak akan dikenal secara spesifik (apakah dia orang Bukit Tinggi atau orang
Pariaman), tetapi dia dikenal karena identitas suku bangsa yang melekat pada
dirinya saja. Orang yang kampungnya di Bukit Tinggi akan dianggap sebagai orang
Padang (sebutan umum untuk orang Sumatera Barat oleh orang-orang Jakarta).
Dan apabila orang Bukit Tinggi tersebut pergi ke luar negeri, anggaplah Amerika
Serikat, dia tidak dikenal sebagai orang Padang (Sumatera Barat) lagi, tetapi
sebagai orang Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pola pikir manusia yang berusaha
untuk bertahan hidup dalam suatu masyarakat dan cara mereka untuk bergaul atau
berinteraksi dengan individu lain dalam masyarakat tersebut, mereka akan berusaha
menyesuaikan diri agar diterima dalam masyarakat di mana mereka hidup. Dengan
demikian, dalam suatu masyarakat terdapat berbagai keragaman suku bangsa.

Aneka warna kesatuan hidup manusia dalam masyarakat juga dapat disebabkan
oleh adanya lapisan-lapisan sosial yang berbeda-beda secara horizontal. Warga dari
suatu masyarakat atau bahkan negara dapat kita golong-golongkan misalnya ke
dalam golongan petani, buruh, pedagang, pegawai pemerintahan, bangsawan, dan
lain-lain, yang masing-masing mempunyai pola tingkah laku, adat-istiadat, dan gaya
hidup yang berbeda-beda.

SUMBER :
HTTPS://MANSHURZIKRI.WORDPRESS.COM/2009/11/27/KEBERAGAMAN-DALAM-
MASYARAKAT/

Anda mungkin juga menyukai