Lamri
Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya
bawiayahfda@gmail.com
Riwayat Jurnal
Artikel diterima :-
Artikel direvisi :-
Artikel disetujui :-
Abstrak
Luas wilayah bangsa Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 17.508 pulau yang
sebagian besar sudah berpebduduk yang memiliki keragaman suku, budaya, adat istiadat
dan agama yang saling berinteraksi dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari baik
kebutuhan secara fisik maupun spiritualnya. Fenomena ini terjadi di seluruh wilayah bangsa
Indonesia, sehingga dengan keadaan yang demikian sering kita jumpai berbagai
permasalahan yang timbul dalam masyarakat seperti permasalahan sara, sebab yang sering
dimunculkan dalam kehidupan masyarakat adalah kata “perbedaan” bukan keragaman,
sehingga perbedaan itulah yang tertanam pada pola pikir sebagian bangsa Indonesia
sehingga dapat menimbulkan konflik. Perbedaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
tedak seutuhnya seperti yang dimaksudkan “ Bhineka Tunggal Ika”, dan jika keragaman
yang selalu kita junjung tinggi dalam kehidupan masyarakat maka kita tentu akan mengerti
arti hidup yang saling membutuhkan di lingkungan social masyarakat. Oleh sebab itu
Keragaman tersebut harus disadari oleh seluruh bangsa Indonesia dalam rangka menjaga
dan mempertahankan persatuan dan integrasi bangsa dengan memahami nilai-nilai budaya
baik budaya daerah maupun budaya nasional untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan
bangsa untuk mencapai cita-cita sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur yang dijiwai oleh nilai-
nilai Pancasila.
suku bangsa ini memiliki ciri fisik, primordialisme baik secara vertikal
bahasa, kesenian, adat istiadat yang maupun horisontal. Disamping itu
berbeda. Dengan demikian dapat kesenjangan kelompok masyarakat dalam
dikatakan bangsa Indonesia sebagai bidang ekonomi, kesempatan
negara yang kaya akan budaya. Beberapa memperoleh pendidikan atau mata
aspek keberagaman budaya Indonesia pencaharian juga dapat mengakibatkan
antara lain suku, bahasa, agama dan kecemburuan, petentangan sosial yang
kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan dapat menimbulkan konflik sehingga
budaya ini merupakan daya tarik mengarah kepada disintegrasi bangsa
tersendiri dan potensi yang besar untuk 2.5 HUBUNGAN BUDAYA DAERAH
pariwisata serta bahan kajian bagi banyak DAN BUDAYA NASIONAL.
ilmuwan untuk memperluas pengetahuan Budaya Daerah (lokal) yang
dan wawasan. Hal yang utama dari bernilai positif, bersifat luhur dapat
kekayaan budaya yang kita miliki adalah mendukung budaya nasional. Dalam
adanya kesadaran yang dimiliki oleh pembangunan kebudayaan bangsa, nilai-
setiap warga Negara dan bangga akan nilai budaya positif baik budaya daerah
kebudayaan yang kita miliki serta perlu dipertahankan dilestarikan dan
bagaimana dapat memperkuat budaya dikembangkan karena justru menjadi akar
nasional sehingga terciptanya kesadaran atau sumber budaya nasional. Mengingat
untuk mencapai kesatuan bangsa atau budaya bangsa merupakan “hasil
“nation” bahwa kebudayaan yang budidaya rakyat Indonesia seluruhnya”
berkembang adalah budaya yang maka cepat lambat pertumbuhannya
berkembang dalam sebuah NKRI tergantung kearifan peran serta seluruh
sehingga memperkuat integrasi bangsa, masyarakatnya. Bagaimana peran
disamping itu keberagaman budaya keluarga, sekolah dan pemerintah
bangsa Indonesia juga merupakan sumber menanamkan budaya daerah pada
penghasilan (in come) bagi bangsa generasi berikutnya dan kearifan generasi
Indonesia. muda dalam melestarikan budaya daerah.
Selain beberapahal tersebut diatas Masyarakat merupakan kelompok
terhadap keberagaman budaya bangsa manusia hidup dalam suatu aturan
Indonesia juga terdapat permasalahan tentunya yang memiliki budaya masing-
berkaitan dengan keberagaman budaya itu masing, sehingga masyarakat adalah
sendiri yaitu adanya konflik yang berlatar orang-orang yang hidup bersama yang
belakang perbedaan suku dan agama. menghasilkan kebudayaan, sehingga tidak
Banyak pakar menilai akar masalah ada masyarakat yang tidak menghasilkan
konflik ialah kemajemukan masyarakat, kebudayaan dengan demikian bahwa
atau adanya dominasi budaya masyarakat tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat
yang memilki potensi tinggi dalam sebagai wadah dan pendukungnya, untuk
kehidupan serta adanya ikatan
yaitu berbangsa satu, bertanah air satu kebanggaan semua suku dan ras yang ada
dan berbahasa satu Indonesia. di Indonesia. Dan yang ke dua,
Faktor disintegrasi bangsa di kemajemukan bangsa kita juga dapat
antaranya ialah negara yang berbentuk menjadi daya disintegrasi bangsa karena
kepulauan yang dipisahkan oleh lautan, dengan keragaman itu, rentan sekali
sehingga akan memunculkan sikap ingin terhadap konflik antar suku dan daerah,
menguasai daerah sendiri dan tidak mau terutama masalah agama seperti yang
diatur.Kemudian keberagaman suku, ras, terjadi akhir-akhir ini di kawasan timur
agama bisa memicu disintegrasi bangsa, Indonesia. Selain faktor kemajemukan
karena setiap golongan pasti mempunyai budaya, penyebab disintegrasi bangsa
budaya, watak, dan adat yang berbeda Indonesia juga terpicu oleh sentralisasi
dan yang pasti mereka masing-masing pembangunan yang selama ini lebih
mempunyai ego kesukuan ( Chauvinisme terfokus di pulau Jawa, sehingga
) sehingga kan mudah konflik dengan menyebabkan kesenjangan dan
suku-suku yang lain. Faktor disintegrasi kecemburuan dari daerah lain, sehingga
yang lain ialah rasa ketidakadilan yang timbul keinginan untuk memisahkan diri
memicu pemberontakan kepada yang dari NKRI.
berbuat tidak adil. Jika pemerintah Yang bisa menjadi salah satu
Indonesia tidak berbuat adil pada setiap faktor pendorong integrasi bangsa yang
daerah yang ada di Indonesia maka akan menjadi semboyan bangsa Indonesia yang
menimbulkan rasa ketidakpuasan dari terkenal dengan Bhineka Tunggal Ika,
masyarakat yang berdomisili di daerah dimana kita terpisah-pisah oleh laut,
tersebut, sehingga pada akhirnya ada sungai tetapi kita mempunyai ideologi
keinginan untuk memisahkan diri dari yang sama yaitu pancasila. Sedangkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. yang menjadi faktor desintegrasi bangsa
Kemajemukan bangsa Indonesia adalah kurang adanya rasa nasionalisme,
yang meliputi bahasa, budaya,suku, toleransi, serta kesadaran warganegara
agama dan ras, bisa menjadi daya sebagai bangsa Indonesia serta campur
integrasi maupun disintegrasi bangsa kita. tangan pihak asing dalam masalah bangsa
Seperti yang kita ketahui, dengan bahasa Indonesia sendiri.
persatuan yaitu bahasa Indonesia kita III. PENUTUP
dapat berkomunikasi antar suku dan ras 3.1 Simpulan
sehingga hubungan akan terjalin dengan Di tengah arus reformasi dewasa
baik dan dapat mempererat persaudaraan ini, agar selamat mencapai Indonesia
sebagai satu bangsa besar yaitu bangsa Baru, maka ideologi yang harus lebih
Indonesia. Selain itu, keragaman antar diingat-ingat dan dijadikan landasan
budaya termasuk bahasa akan saling kebijakan mestinya harus berbasis pada
melengkapi satu sama lainnya menjadi konsep Bhinneka Tunggal Ika. Artinya,
kebudayaan nasional yang akan menjadi sekali pun berada dalam satu kesatuan,
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat, 2004, Manusia dan
Kebudayaan di Indonesia,
Jakarta : Jambatan.
Koentjaraningrat, 2009. Pengantar Ilmu
Antropologi, Jakarta: Rineka
Cipta.
Koentjaraningrat, 1970, Keseragaman
dan Aneka Warna Masyarakat
Irian Barat, Jakarta, Lembaga
Research Kebudayaan
Nasional.
Robert F. Murphy, 1986, Cultural and
Social Anthropologi, London:
Prentice-hal International.