Anda di halaman 1dari 14

55

MENANAMKAN NILAI-NILAI BUDAYA UNTUK MEMPERERAT


INTEGRASI BANGSA

Lamri
Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya
bawiayahfda@gmail.com

Riwayat Jurnal
Artikel diterima :-
Artikel direvisi :-
Artikel disetujui :-

Abstrak
Luas wilayah bangsa Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 17.508 pulau yang
sebagian besar sudah berpebduduk yang memiliki keragaman suku, budaya, adat istiadat
dan agama yang saling berinteraksi dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari baik
kebutuhan secara fisik maupun spiritualnya. Fenomena ini terjadi di seluruh wilayah bangsa
Indonesia, sehingga dengan keadaan yang demikian sering kita jumpai berbagai
permasalahan yang timbul dalam masyarakat seperti permasalahan sara, sebab yang sering
dimunculkan dalam kehidupan masyarakat adalah kata “perbedaan” bukan keragaman,
sehingga perbedaan itulah yang tertanam pada pola pikir sebagian bangsa Indonesia
sehingga dapat menimbulkan konflik. Perbedaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
tedak seutuhnya seperti yang dimaksudkan “ Bhineka Tunggal Ika”, dan jika keragaman
yang selalu kita junjung tinggi dalam kehidupan masyarakat maka kita tentu akan mengerti
arti hidup yang saling membutuhkan di lingkungan social masyarakat. Oleh sebab itu
Keragaman tersebut harus disadari oleh seluruh bangsa Indonesia dalam rangka menjaga
dan mempertahankan persatuan dan integrasi bangsa dengan memahami nilai-nilai budaya
baik budaya daerah maupun budaya nasional untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan
bangsa untuk mencapai cita-cita sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur yang dijiwai oleh nilai-
nilai Pancasila.

Kata kunci : Menanamkan, Nilai-Nilai Budaya, Integrasi Bangsa

I. PENDAHULUAN 17.508 pulau besar dan kecil yang sudah


Bangsa Indonesia adalah bangsa diberikan nama maupun yang belum
yang kaya terhadap keberagaman suku, diberikan nama serta memiliki lebih dari
agama, ras, budaya, tradisi, serta adat 300 suku bangsa, dan pada setiap wilayah
istiadat pada setiap wilayah atau daerah. atau daerah terdapat berbagai budaya
Bangsa Indonesia meliliki kurang lebih yang beraneka ragam bahkan terdapat

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


56

beberapa suku yang mendiaminya. tampak dalam strata sosial ekonomi,


Dimana setiap suku bangsa memiliki posisi politik, tingkat pendidikan, kualitas
kebudayaan yang berbeda-beda antara pekerjaan dan sebagainya.
satu dengan yang lain. Dalam setiap suku Pada kehidupan setiap masyarakat
bangsa pada suatu daerah atau wilayah sering kita jumpai konflik-konflik sosial,
terdapat kebudayaan yang berbeda-beda pertentangan sosial bahkan sampai pada
serta masing-masing suku bangsa tersebut kerusuhan sosial yang melibatkan
memiliki norma sosial masing-masing antarsuku. Sementara pada suku tertentu
yang mengikat masyarakat di dalamnya, bukan dilahirkan untuk memusuhi suku
sehingga kehidupan masyarakatnya akan lainnya, bahkan tidak pernah ditemukan
terjadi keharmonisan, ketentraman pada salah satu suku atau daerah yang
maupun keselarasan dalam menjalankan memberi doktrin atau ajaran mana pun di
segala aktifitas sehari-hari. Indonesia yang secara absolut
Setiap suku bangsa di setiap menanamkan permusuhan etnik.
wilayah atau daerah di Indonesia Untuk menuju integrasi bangsa
memiliki norma-norma sosial yang yaitu perlu adanya keserasian, keselarasan
berbeda-beda sebagai pengatur dan keseimbangan antar suku bangsa
pedoman hidup masing-masing, dalam diperlukan toleransi antar masyarakat
hal cara pandang terhadap suatu masalah yang hidup dalam suatu daerah atau
atau tingkah laku juga memiliki wilayah sehingga menuju Indonesia
perbedaan. Ketika terjadi pertentangan bersatu maju dan mandiri. Selain itu kita
antar individu atau masyarakat yang sebagai bangsa Indonesia menyadari
berlatar belakang suku bangsa yang bahwa faktor sejarah merupakan hal yang
berbeda, mereka akan mengelompok tidak bisa ditinggalkan sebagai suatu hal
menurut asal-usul daerah dan suku yang memiliki peran penting untuk
bangsanya (primodialisme). Sebagai mempersatukan suku bangsa ini. Selain
akibat perilaku masyarakat demikian itu itu sebagai warganegara Indonesia perlu
menyebabkan pertentangan serta menyadari merasa mempunyai nasib dan
ketidakseimbangan dalam suatu kenyataan yang sama di masa lalu.
masyarakat (disintegrasi), dampak Sebagai bangsa Indonesia mempunyai
perilaku masyarakat yang kompleksitas semboyan Bhineka Tunggal Ika, yaitu
pada masyarakat majemuk tidak hanya walaupun kita hidup dalam keragaman,
ditandai oleh perbedaan-perbedaan tetapi memiliki tujuan hidup yang sama,
horisontal, seperti yang dapat kita jumpai serta kita akui bahwa Pancasila sebagai
pada perbedaan suku, ras, bahasa, adat- ideologi yang menjadi cita-cita dan tujuan
istiadat, dan agama. Namun, juga terdapat bersama untuk menuju integrasi,
perbedaan vertikal, berupa capaian yang kedaulatan dan kemakmuran bersama.
diperoleh melalui prestasi (achievement).
Indikasi perbedaan-perbedaan tersebut II. PEMBAHASAN

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


57

2.1 KERAGAMAN BUDAYA Koentjaraningrat membagi Kebudayaan


Keragaman adalah suatu kondisi terdiri dari beberapa Unsur yaitu :
dalam masyarakat dimana terdapat 1. Bahasa.
perbedaaan2 dalam berbagai bidang 2. Sistem Pengetahuan.
terutamasuku bangsa, ras, agama, 3. Sistem Kemasyarakatan atau
ideologi, budaya (masyarakat yang Organisasi Sosial.
majemuk). keragaman dalam masyarakat 4. Sistem Peralatan Hidup dan
adalah sebuah keadaaan yang Teknologi.
emnunjukkan perbedaan yang cukup 5. Sistem Mata Pencaharian Hidup.
banyak macam atau jenisnya dalam 6. Sistem Religi.
masyarakat. Keragaman berasal dari kata 7. Kesenian.
ragam . berdasarkan Kamus Besar Bahasa 2.3 KARAKTERISTIK BUDAYA
Indonesia (KBBI), contoh ragam seperti: Budaya memiliki sifat universal,
1. Sikap, tingkah laku, cara artinya terdapat sifat-sifat umum yang
2. Macam, jenis melekat pada setiap budaya, kapan pun
3. Musik, lagu dan dimanapun budaya itu berada.
4. Warna, corak Adapun sifat itu adalah :
5. Laras (tata bahasa) 1. Kebudayaan adalah milik
Ada tiga macam istilah yang bersama.
digunakan untk menggambarkan 2. Kebudayaan merupakan hasil
masyarakat yang majemuk yang terdiri belajar.
dari ras, agama, bahasa dan budaya yang 3. Kebudayaan didasarkan pada
berbeda yaitu masyarakat pural, lambang.
masyaraakat heterogen, dan masyarakat 4. Kebudayaan terintegrasi.
multikultural. (Herimanto 2009:97) 5. Kebudayaan dapat disesuaikan.
2.2 BENTUK KERAGAMAN 6. Kebudayaan selalu berubah.
BUDAYA BANGSA INDONESIA 7. Kebudayaan bersifat nisbi
Kebudayaan berasal dari bahasa (relatif).
Sansekerta, yaitu “buddhayah” yang Dalam kebudayaan juga terdapat
merupakan bentuk jamak dari ‘buddhi” pola-pola perilaku (pattern of behavior)
(budi atau akal). Kebudayaan diartikan yang merupakan cara-cara masyarakat
sebagai hal –hal yang berkaitan dengan bertindak atau berkelakuan yang harus
budi dan akal. Sedang dalam bahasa diikuti oleh semua anggota masyarakat
Inggris, kebudayaan dikenal dengan tersebut. Adapun subtansi atau isi utama
istilah culture yang berasal dari bahasa budaya adalah:
Latin “colere”, yaitu mengolah, 1. Sistem pengetahuan, berisi
mengerjakan tanah, membalik tanah atau pengetahuan tentang alam sekitar,
diartikan bertani. Sehingga Secara umum flora dan fauna sekitar tempat
tinggal, zat-zat bahan mentah dan

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


58

benda-benda dalam kaitkan dengan kebudayaan daerah yang


lingkungannya, tubuh manusia, ada di Indonesia yang memiliki ciri-ciri
sifat-sifat dan tingkah laku sesama khusus antarwilayah sehingga beraneka
manusia serta ruang dan waktu. . ragam.
2. Sistem nilai budaya, adalah Kebudayaan daerah Indonesia
sesuatu yang dianggap bernilai yang beranekaragam menjadi suatu
dalam hidup. kebanggaan sekaligus tantangan untuk
3. Kepercayaan, inti kepercayaan itu mempertahankan serta mewarisi kepada
adalah usaha untuk tetap generasi selanjutnya.
memelihara hubungan dengan Budaya daerah Indonesia sangat
mereka yang sudah meninggal. membanggakan karena memiliki
4. Persepsi, yaitu cara pandang dari keanekaragaman yang sangat bervariasi
individu atau kelompok serta memiliki keunikan tersendiri.
masyarakat tentang suatu Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan
permasalahan. dan teknologi, menimbulkan perubahan
5. Pandangan hidup, yaitu nilai-nilai pola hidup masyakat yang lebih modern.
yang dipilih secara selektif oleh Akibatnya, masyarakat lebih memilih
masyarakat. Pandangan hidup kebudayaan baru yang mungkin dinilai
dapat berasal dari norma agama lebih praktis dibandingkan dengan
(dogma), ideologi negara atau budaya lokal.
renungan atau falsafah hidup Dalam lingkungan budaya
individu. nasional yang bervariasi demikian, setiap
6. Etos budaya, yaitu watak khas dari masyarakat Indonesia sebaiknya tidak ada
suatu budaya yang tampak dari yang merasa mendapat perlakuan
luar diskriminatif. Budaya demikian
2.4 BUDAYA DAERAH diharapkan dapat memberikan rasa
Budaya daerah merupakan adat kesatuan dan persatuan bagi setiap warga
istiadat, kebudayaan yang sudah negara Indonesia, yang merupakan
berkembang (maju) atau sesuatu yang perekat yang sangat diperlukan, salah satu
menjadi kebiasaan yang sukar diubah unsur budaya yang dapat berperan ialah
yang terdapat disuatu daerah tertentu. bahasa Indonesia yang menjadi bahasa
Budaya daerah umumnya bersifat persatuan untuk bangsa Indonesia melalui
tradisional yang masih dipertahankan. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Menurut Fischer, kebudayaan – Walaupun Indonesia menurut Van
kebudayaan yang ada di suatu wilayah Volenholen terdiri dari 19 wilayah hukum
berkembang disebabkan oleh beberapa adat, tetapi pada dasarnya Indonesia
faktor antara lain lingkungan geografis, terdiri dari ratusan suku bangsa yang
induk bangsa dan kontak antarbangsa. bermukim di wilayah yang tersebar dalam
Dari pendapat tersebut dapatlah kita ratusan pulau yang ada di Inonesia. Tiap

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


59

suku bangsa ini memiliki ciri fisik, primordialisme baik secara vertikal
bahasa, kesenian, adat istiadat yang maupun horisontal. Disamping itu
berbeda. Dengan demikian dapat kesenjangan kelompok masyarakat dalam
dikatakan bangsa Indonesia sebagai bidang ekonomi, kesempatan
negara yang kaya akan budaya. Beberapa memperoleh pendidikan atau mata
aspek keberagaman budaya Indonesia pencaharian juga dapat mengakibatkan
antara lain suku, bahasa, agama dan kecemburuan, petentangan sosial yang
kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan dapat menimbulkan konflik sehingga
budaya ini merupakan daya tarik mengarah kepada disintegrasi bangsa
tersendiri dan potensi yang besar untuk 2.5 HUBUNGAN BUDAYA DAERAH
pariwisata serta bahan kajian bagi banyak DAN BUDAYA NASIONAL.
ilmuwan untuk memperluas pengetahuan Budaya Daerah (lokal) yang
dan wawasan. Hal yang utama dari bernilai positif, bersifat luhur dapat
kekayaan budaya yang kita miliki adalah mendukung budaya nasional. Dalam
adanya kesadaran yang dimiliki oleh pembangunan kebudayaan bangsa, nilai-
setiap warga Negara dan bangga akan nilai budaya positif baik budaya daerah
kebudayaan yang kita miliki serta perlu dipertahankan dilestarikan dan
bagaimana dapat memperkuat budaya dikembangkan karena justru menjadi akar
nasional sehingga terciptanya kesadaran atau sumber budaya nasional. Mengingat
untuk mencapai kesatuan bangsa atau budaya bangsa merupakan “hasil
“nation” bahwa kebudayaan yang budidaya rakyat Indonesia seluruhnya”
berkembang adalah budaya yang maka cepat lambat pertumbuhannya
berkembang dalam sebuah NKRI tergantung kearifan peran serta seluruh
sehingga memperkuat integrasi bangsa, masyarakatnya. Bagaimana peran
disamping itu keberagaman budaya keluarga, sekolah dan pemerintah
bangsa Indonesia juga merupakan sumber menanamkan budaya daerah pada
penghasilan (in come) bagi bangsa generasi berikutnya dan kearifan generasi
Indonesia. muda dalam melestarikan budaya daerah.
Selain beberapahal tersebut diatas Masyarakat merupakan kelompok
terhadap keberagaman budaya bangsa manusia hidup dalam suatu aturan
Indonesia juga terdapat permasalahan tentunya yang memiliki budaya masing-
berkaitan dengan keberagaman budaya itu masing, sehingga masyarakat adalah
sendiri yaitu adanya konflik yang berlatar orang-orang yang hidup bersama yang
belakang perbedaan suku dan agama. menghasilkan kebudayaan, sehingga tidak
Banyak pakar menilai akar masalah ada masyarakat yang tidak menghasilkan
konflik ialah kemajemukan masyarakat, kebudayaan dengan demikian bahwa
atau adanya dominasi budaya masyarakat tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat
yang memilki potensi tinggi dalam sebagai wadah dan pendukungnya, untuk
kehidupan serta adanya ikatan

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


60

itu budaya nasional bersumber dari Kebudayaan bangsa Indonesia


budaya daerah terkenal dengan istilah “Budaya Timur”
Ki Hajar Dewantara menyatakan yaitu dicirikan dengan adat-istiadat,
kebudayaan nasional adalah “puncak- tradisi, bahasa, religi dan sebagainya
puncak dari kebudayaan daerah”, Kutipan dengan berpedoman kepada etika dan
pernyataan ini merujuk pada paham moral, hal ini telah dirumuskan dalam
“Kesatuan” makin dimantapkan, sehingga Pancasila ssebagai wujud jati diri bangsa
“ketunggalikaan” makin lebih dirasakan Indonesia. Untuk meningkatkan
daripada “kebhinekaan”. Definisi yang kesadaran seluruh bangsa Indonesia maka
diberikan oleh Koentjaraningrat dapat pemerintah melalui perubahan ke 4
dilihat dari peryataannya: “yang khas dan (empat) Undang-Undang Dasar Negara
bermutu dari suku bangsa mana pun Republik Indonesia tahun 1945 yang
asalnya, asal bisa mengidentifikasikan terdapat pada pasal 32 ayat 1 menyatakan
diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah : Negara memajukan kebudayaan
kebudayaan nasional”. Pernyataan ini nasional Indonesia di tengah peradaban
merujuk pada puncak-puncak kebudayaan dunia dengan menjamin kebebasan
daerah dan kebudayaan suku bangsa yang masyarakat dalam memelihara dan
bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang mengembangkan nilai-nilai budayanya,
Indonesia jika ditampilkan untuk dan pasal 32 ayat 2 menyatakan : Negara
mewakili identitas bersama. menghormati dan memelihara bahasa
Jadi dari pendapat tersebut dapat daerah sebagai kekayaan budaya
disimpulkan bahwa kebudayaan nasional nasional.(MPR RI 2013:106).
bangsa Indonesia merupakan kumpulan Seperti yang terdapat pada
berbagai kebudayaan daerah yang penjelasan pasal 32 Undang-Undang
diadopsi atau yang dapat mewakili Dasar 1945 bahwa Kebudayaan bangsa
masing-masing kebudayaaan daerah adalah kebudayaan yang timbul sebagai
menjadi kebudayaan nasional, sehingga buah usaha budinya rakyat Indonesia
dari kebinekaan dalam bidang seluruhnya, serta pada alinia ke dua
budaya/kebudayaan akan sangat menyatakan bahwa Kebudayaan lama dan
dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia asli yang terdapat sebagai puncak-puncak
sebagai akibat dari diangkatnya kebudayaan daerah-daerah di seluruh
kebudayaan daerah menjadi kebudayaan Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan
nasional tersebut yang secara keseluruhan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju
dapat mengankat harkat dan martabat kearah kemajuan adab, budaya, persatuan,
bangsa Indonesia baik ke dalam maupun dengan tidak menolak bahan-bahan baru
keluar mengingat bangsa Indonesia dari kebudayaan asing yang dapat
merupakan bagian dari bangsa-bangsa memperkembang atau memperkaya
yang ada di dunia yang tidak terlepas dari kebudayaan bangsa sendiri, serta
berbagai interaksi maupun hubungan.

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


61

mempertinggi derajat kemanusiaan sudah terbukti dengan segala hal yang


bangsa Indonesia (MPR RI 2013:43). mengganggu ketentraman bangsa
Sesuai dengan pasal 32 Undang- indonesia. Berbicara masalah integritas,
Undang Dasar 1945 serta penjelasanya maka dibawah ini kami akan membahas
diatas negara memberikan jaminan tentang pengertian integrasi, macam-
kepada seluruh warga negara atau suku macam integrasi serta faktor-faktor
bangsa untuk mempertahankan budaya terbentuknya integrasi.
daerah masing-masing dengan Istilah integrasi berasal dari
memperhatikan etika, moral, harkat, bahasa inggris yaitu integration yang
martabat demi tercapainya cita-cita berarti pembauran hingga menjadi
bangsa yaitu mencapai masyarakat yang kesatuan yang utuh dan bulat. integrasi
cerdas, tentram, damai, adil dan makmur juga berarti proses mengkoordinasikan
baik dalam bidang material maupun berbagai tugas, fungsi dan bagian-bagian,
spiritual. sedemikian rupa dapat bekerja sama dan
2.6 INTEGRASI BANGSA tidak saling bertentangan dalam
Integrasi bangsa Indonesia pencapaian sasaran dan tujuan. Menurut
mendapat sejarah yang sangat panjang Paul B.Horton, integrasi yaitu proses
yaitu sejak gerakan Boedi Oetomo tahun pengembangan masyarakat yang mana
1908 yang dilanjutkan dengan Sumpah segenap kelompok ras dan etnik mampu
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. berperan secara bersama-sama dalam
Indonesia merupakan negara kehidupan budaya dan ekonomi. Oleh
multikultural, dimana beragam suku, karena integrasi suatu yang diharapkan
agama, ras, budaya dan golongan hidup dalam kehidupan masyarakat, maka harus
bersama dalam satu atap yaitu NKRI. tetap dijaga kelangsungannya. Integrasi
Keberagaman tersebut merupakan suatu nasional identik dengan integrasi bangsa
kekayaanyang luar biasa yang yang berarti suatu prosespenyatuan atau
dianugrahkan tuhan, namun keberagaman perubahan berbagai aspek sosial budaya
tersebut bisa menjadi potensi komflik kedalam suatu wilayah dan pembentukan
yang besar, manakala prinsip Bhinneka nasional atau bangsa.
Tunggal Ika tidak diterapkan oleh kita Integrasi nasional dapat diartikan
semua. Ketika komflik terjadi, maka penyatuan bagian-bagian yang berbeda
ancaman disintegrasi nasional akan dari satu masyarakat menjadi suatu
mudah terjadi. Walaupun bangsa keseluruhan yang utuh, atau memadukan
Indonesia menyatakan kemerdekaannya, masyarakat-masyarakat kecil yang
tetapi negara Indonesia masih banyak banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
mengalami penjajahan dari dalam dan Integrasi yang dimaksud disini adalah
luar negeri. Dengan adanya kesadaran kesatuan dan persatuan negara. Secara
seluruh warga bangsa Indonesia telah umum, integrasi nasional mencerminkan
menjadi kekuatan yang sangat besar dan proses persatuan orang-orang dari

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


62

berbagai wilayah yang berbeda, atau seseorang, karena adanya


memiliki berbagai perbedaan baik suku, kelainan-kelainan dalam
budaya, dan dari berbagai latar belakang. perkembangan pendidikan
individu oleh kurang
2.7 PERAN LEMBAGA
berkembangnya kehidupan
PENDIDIKAN TERHADAP emosional secara wajar.
PENANAMAN NILAI BUDAYA c) Menanamkan Dasar Pendidikan
UNTUK MEMPERKUAT Moral
INTEGRASI BANGSA. Dalam sebuah keluarga perilaku
Lembaga pendidikan mendapat orang tua menjadi teladan oleh
posisi yang strategis untuk menanamkan seorang anak dan anak suka
meniru perbuatan orang tuanya.
nilai-nilai budaya yang bercirikan budaya
“Rasa cinta, rasa bersatu dan lain-
bangsa Indonesia sebagai wujud lain perasaan dan keadaan jiwa
implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai yang pada umumnya sangat
jiwa bangsa Indonesia. Penenaman nilai berfaedah untuk berlangsungnya
budaya yang menjadi ciri dan pedoman pendidikan, teristimewa
hidup dan pengatur hidup masyarakat pendidikan budi pekerti,
setempat perlu didukung oleh lembaga terdapatlah di dalam hidup
keluargadalam sifat yang kuat dan
pendidikan baik lembaga pendidikan
murni.
informal, formal, maupun non formal. d) Memberikan Dasar Pendidikan
Dengan demikian pendidikan Sosial
menjadi kunci utama dalam membentuk Yaitu dengan menumbuhkan
karakter bangsa keluarga merupakan benih-benih kesadaran sosial
pendidikan dasar untuk membentuk lewat tolong-menolong dalam
kehidupan keluarga, gotong
pribadi anak yang memiliki peranan yang
royong, menjaga ketertiban,
sangat penting terhadap pendidikan anak, kedamaian danlain-lain.
antara lain: e) Peletakan Dasar-dasar Keagamaan
a) Pengalaman Pertama Masa Mengenalkan ilmu-ilmu agama,
Kanak-kanak mengajari mengaji al-quran dan
Lembaga pendidikan keluarga lain-lain. Hal ini sangat memupuk
memberikan pengalaman pertama keagamaan anak.
yang merupakan faktor penting Pendidikan sekolah pada dasarnya
dalam perkembangan pribadi merupakan lanjutan dari pendidikan kelu
anak, sebab dari sinilah arga hanya saja pendidikan di sekolah dip
keseimbangan jiwa didalam
eroleh secara teratur, sistematis, bertingka
perkembangan individu
selanjutnya ditentukan. t, dan dengan mengikuti syarat yang jelas
b) Menjamin Kehidupan Emosional dan ketat. Dapat dikatakan pendidikan se
Anak kolah merupakan pembentukan kecerdasa
Kehidupan emosional merupakan n, minat serta bakat pada anak untuk dike
salah satu faktor yang terpenting mbangkan. Peranan sekolah yaitu:
dalam membentuk pribadi

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


63

a. Anak didik belajar bergaul sesama mampu menjalankan tugastugas


anak didik, antara guru dengan an kehidupan sebagai manuasia, baik secara
ak didik dan antara anak didik den individual maupun sebagai anggota
gan orang yang bukan guru. masyarakat. Kegiatan untuk
b.Anak didik belajar menaati peratur mengembangkan potensi itu harus
an-peraturan sekolah. dilakukan secara berencana, terarah dan
c. Mempersiapkan anak didik untuk sistematik guna mencapai tujuan tertentu.
menjadi anggota masyarakat yang
berguna 2.8 FAKTOR-FAKTOR YANG
Masyarakat merupakan lembaga MEMPENGARUHI INTEGRASI
ketiga setelah keluarga dan sekolah. BANGSA
Pendidikan dalam masyarakat dampaknya Sebagai bangsa yang memiliki
lebih luas. Corak dan ragam pendidikan wilayah yang sangat luas yang terdiri dari
yang dialami seseorang dalam masyarakat kurang lebih 17.508 pulau besar dan kecil
banyak sekali, meliputi segala bidang, yang didiami oleh masyarakat atau
baik pembentukan kebiasaankebiasaan, penduduk yang memiliki ciri, tradisi,
pembentukan pengertianpengertian budaya yang berbeda-beda, maka terdapat
(pengetahuan) sikap dan minat, maupun berbagai faktor mempengaruhi integrasi
pembentukan kesusialaan dan nasional sebagai berikut:
keagamaan. Jadi dapat dikatakan bahwa a. Faktor dari luar
pendidikan masyarakat merupakan b. Factor dari dalam
aplikasi dari pendidikan keluarga dan c. Faktor wilayah
sekolah. Dalam pendidikan masyarakat a. Masyarakat Indonesia yang
ini lebih kepada pendidikan penyesuaian heterogen (beraneka ragam) dalam
terhadap masyarakat. Ketiga lembaga faktor-faktor kesukubangsaan
pendidikan tersebut melakukan kerjasama dengan masing-masing
diantara mereka baik secara langsung kebudayaan daerahnya, bahasa
maupun tidak langsung, dengan saling daerah, agama yang dianut, ras
menopang kegiatan yang sama secara dan sebagainya.
sendirisendiri maupun bersamasama. b. Wilayah negara yang begitu luas,
Dengan kata lain, perbuatan mendidik terdiri atas ribuan kepulauan yang
yang dilakukan oleh orang tua terhadap dikelilingi oleh lautan luas.
anak juga dilakukan oleh sekolah dengan c. Besarnya kemungkinan ancaman,
memperkuatnya serta dikontrol oleh tantangan, hambatan dan
masyarakat sebagai lingkungan bagi gangguan yang merongrong
lingkungan sosial anak. Lembaga keutuhan, kesatuan dan persatuan
pendidikan adalah suatu lembaga yang bangsa, baik yang berasal dari
bertujuan mengembangkan potensi dalam maupun luar negeri.
manusiawi yang dimiliki anakanak agar

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


64

d. Masih besarnya ketimpangan dan setempat. Kemudian menjadi penduduk


ketidakmerataan pembangunan desa atau kelurahan, kecamatan dan
dan hasil-hasil pembangunan kabupaten atau kota. Ada juga program
menimbulkan berbagai rasa tidak transmigrasi yang menyebabkan
puas dan keputusasaan di masalah bercampurnya suatu suku bangsa asli
SARA (Suku, Agama, Ras, dan dengan suku pendatang.
Antar-golongan), gerakan Masing-masing dari mereka
separatisme dan kedaerahan, memiliki budaya yang berbeda. Tidak
demonstrasi dan unjuk rasa. hanya budaya, agama mereka pun juga
e. Adanya paham “etnosentrisme” di mungkin berbeda. Suatu tempat yang
antara beberapa suku bangsa yang terdapat suku dan budaya yang beragam
menonjolkan kelebihan-kelebihan tentunya sangat rawan dan dapat
budayanya dan menganggap menyulut adanya perpecahan antarsuku.
rendah budaya suku bangsa lain. Namun ternyata hal ini tidak terjadi
2.9 PENTINGNYA PERSATUAN karena bangsa Indonesia memegang
DALAM KERAGAMAN teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Fenomena yang ada dalam Bhinneka Tunggal Ika berarti
kehidupan sehari-hari dimana di satu berbedabeda tetapi tetap satu juga. Kata
daerah atau daerah tempat tinggal sering Bhineka Tunggal Ika diambil dari kitab
dijumpai sejumlah suku bangsa yang Sutasoma karangan Empu Tantular,
tidak hanya satu suku bangsa. Sehingga seorang pujangga dari Majapahit. Bunyi
perlu disadari bahwa bangsa Indonesia selengkapnya adalah Bhineka Tunggal
yang berdasarkan Pancasila sesuai sila ke Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
3 (tga) yaitu Persatuan Indonesia serta Semboyan bangsa Indonesia ini tertulis
pasal 1 (satu) UUD 1945 menyatakan “ pada kaki lambang negara Garuda
Negara Indonesia ialah negara kesatuan Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika
yang berbentuk Republik”. Hal ini merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk
merupakan dasar dan pedoman hidup itu kita harus benar-benar memahami
berdampingan dalam masyarakat maknanya. Negara kita juga memiliki
mengingat bahwa Pancasila merupakan alat-alat pemersatu bangsa yang lain,
inti dari semua nilai moral yang diambil yakni:
dari jiwa bangsa Indonesia. 1. Dasar Negara Pancasila
Dengan demikian hubungan 2. Bendera Merah Putih sebagai
terjadi sudah sejak zaman dahulu baik bendera kebangsaan
yang dilakukan oleh orang/ individu, 3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
kelompuk maupun organisasi. Banyak nasional dan bahasa persatuan
suku bangsa dari satu pulau pindah ke 4. Lambang Negara Burung Garuda
pulau yang lain. Mereka menetap di 5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
tempat yang baru. Jadilah penduduk 6. Lagu-lagu perjuangan

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


65

Masih banyak alat-alat pemersatu kecolongan, budaya asli daerah


bangsa yang sengaja diciptakan agar kita diklaim atau diakui sebagai
persatuan dan kesatuan bangsa tetap budaya asli bangsa lain. Karya-
terjaga. Bisakah kamu menyebutkan yang karya putra daerah pun juga
lainnya? Persatuan dalam keragaman banyak yang diklaim oleh
memiliki arti yang sangat penting. bangsa lain.
Persatuan dalam keragaman harus 2.10 HUBUNGAN KERAGAMAN
dipahami oleh setiap warga masyarakat BUDAYA TERHADAP
agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai INTEGRASI BANGSA
berikut : INDONESIA
1. Kehidupan yang serasi, selaras Sifat majemuk dari bangsa
dan seimbang Indonesia, disamping merupakan
2. Pergaulan antarsesama yang kebanggaan hendaknya pula dilihat
lebih akrab bahwa suatu negara dengan
3. Perbedaan yang ada tidak keanekaragaman suku-bangsa dan
menjadi sumber masalah kebudayaan mengandung potensi konflik.
4. Pembangunan berjalan lancer Oleh karenanya guna menuju suatu
Adapun sikap yang perlu integrasi nasional Indonesia yang kokoh,
dikembangkan untuk mewujudkan terdapat berbagai kendala yang harus
persatuan dalam keragaman antara lain: diperhatikan. Dalam rangka
1. Tidak memandang rendah suku mempersatukan penduduk Indonesia yang
atau budaya yang lain beraneka warna, Koentjaraningrat
2. Tidak menganggap suku dan (1982:345-346) melihat ada empat
budayanya paling tinggi dan paling baik masalah pokok yang dihadapi, ialah
3. Menerima keragaman suku 1. Mempersatukan aneka-warna
bangsa dan budaya sebagai suku-bangsa,
kekayaan bangsa yang tak 2. Hubungan antar umat beragama,
ternilai harganya 3. Hubungan mayoritas-minoritas
4. Lebih mengutamakan negara dan
daripada kepentingan daerah 4. integrasi kebudayaan di Irian Jaya
atau suku masing-masing dengan kebudayaan Indonesia.
Kita mesti bangga, memiliki Diantara sekitar 220 juta orang
suku dan budaya yang beragam. penduduk Indonesia dewasa ini, sulit
Keragaman suku dan budaya diketahui secara pasti distribusi jumlah
merupakan kekayaan bangsa dari masing-masing suku-bangsa.
yang tak ternilai harganya. Terakhir kalinya, Sensus Penduduk di
Bangsa asing saja banyak yang Indonesia yang memuat items suku-
berebut belajar budaya daerah bangsa adalah yang dilakukan oleh
kita. Bahkan kita pun sempat pemerintah kolonial Hindia Belanda;

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


66

yang hasilnya dimuat dalam Volkstelling sekaligus berpotensi pula


(1930). Sensus Penduduk Indonesia yang mengungkapkan berbagai bentuk
dilakukan pada 1970 dan dalam interaksi sosial yang terjadi di kalangan
dasawarsa berikutnya, tidak suku-bangsa yang saling berbeda
mencantumkan items suku-bangsa. kebudayaannya. Dengan mempelajari
Mengingat hal tersebut, ada kesulitan proses interaksi sosial yang terjadi,
untuk mengetahui secara pasti laju sekaligus diharapkan akan memberikan
pertumbuhan penduduk berdasarkan pengetahuan tentang proses-proses sosial
suku-bangsa dan distribusi mereka. di kalangan mereka sehingga akan
Koentjaraningrat (1982:346-347) diketahui segi dinamis dari masyarakat
menilai bahwa berapakah sebenarnya dan kebudayaan. Berbagai perubahan dan
jumlah suku-bangsa di Indonesia, sampai perkembangan masyarakat yang
saat kini masih sukar ditentukan secara merupakan segi dinamis adalah akibat
pasti. Hal ini disebabkan ruang lingkup interaksi sosial yang terjadi diantara para
istilah konsep suku-bangsa dapat warganya, baik orang perorangan, orang
mengembang atau menyempit, tergantung dengan kelompok maupun antar
subyektivitas. Sebagai contoh, paling kelompok manusia. proses-proses sosial
sedikit di Pulau Flores terdapat empat yang perlu diperhatikan dalam rangka
suku-bangsa yang berbeda bahasa dan studi hubungan antar suku-bangsa,
adat-istiadatnya, ialah orang Manggarai, terutama untuk mempercepat terwujudnya
Ngada, Ende-Lio dan Sikka. Namun integrasi nasional Indonesia yang kokoh.
kalau mereka ada di luar Flores, mereka Faktor integrasi bangsa Indonesia
biasanya dipandang oleh suku-bangsa rasa senasib dan sepenanggungan serta
lainnya atau mereka mengidentifikasikan rasa seperjuanagan di masa lalu ketika
dirinya sebagai satu suku-bangsa, ialah mengalami penjajahan. Penjajahan
Flores. menimbulkan tekanan baik mental
Setidaknya terdapat kurang lebih ataupun fisik. Tekanan yang berlarut-larut
252 suku-bangsa yang masing-masing akan melahirkan reaksi dari yang ditekan
memakai bahasa yang berbeda. ( di jajah ). Sehingga muncul kesadaran
Mengingat hal tersebut maka, ingin memperjuangkan kemerdekaan.
Koentjaraningrat memandang perlu upaya Dengan kesadaran ini, maka keberagaman
pendifinisian konsep suku-bangsa di suku atau golongan yang ada di Indonesia
Indonesia secara ilmiah, antara lain tidak dipermasalahkan semuanya bersatu,
dengan mengambil beberapa unsur berjuang untuk merdeka. Sehingga
kebudayaan sebagai indikator yang dapat terbentuklah negara Kesatuan Republik
berlaku bagi semua “suku-suku-bangsa” Indonesia dengan semboyannya Bhineka
yang ada di Indonesia. Upaya untuk Tunggal Ika. Selain itu, sumpah pemuda
memahami keanekaragaman suku-bangsa merupakan salah satu faktor integrasi
dan kebudayaan di Indonesia adalah bangsa karena isinya adalah persatuan

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


67

yaitu berbangsa satu, bertanah air satu kebanggaan semua suku dan ras yang ada
dan berbahasa satu Indonesia. di Indonesia. Dan yang ke dua,
Faktor disintegrasi bangsa di kemajemukan bangsa kita juga dapat
antaranya ialah negara yang berbentuk menjadi daya disintegrasi bangsa karena
kepulauan yang dipisahkan oleh lautan, dengan keragaman itu, rentan sekali
sehingga akan memunculkan sikap ingin terhadap konflik antar suku dan daerah,
menguasai daerah sendiri dan tidak mau terutama masalah agama seperti yang
diatur.Kemudian keberagaman suku, ras, terjadi akhir-akhir ini di kawasan timur
agama bisa memicu disintegrasi bangsa, Indonesia. Selain faktor kemajemukan
karena setiap golongan pasti mempunyai budaya, penyebab disintegrasi bangsa
budaya, watak, dan adat yang berbeda Indonesia juga terpicu oleh sentralisasi
dan yang pasti mereka masing-masing pembangunan yang selama ini lebih
mempunyai ego kesukuan ( Chauvinisme terfokus di pulau Jawa, sehingga
) sehingga kan mudah konflik dengan menyebabkan kesenjangan dan
suku-suku yang lain. Faktor disintegrasi kecemburuan dari daerah lain, sehingga
yang lain ialah rasa ketidakadilan yang timbul keinginan untuk memisahkan diri
memicu pemberontakan kepada yang dari NKRI.
berbuat tidak adil. Jika pemerintah Yang bisa menjadi salah satu
Indonesia tidak berbuat adil pada setiap faktor pendorong integrasi bangsa yang
daerah yang ada di Indonesia maka akan menjadi semboyan bangsa Indonesia yang
menimbulkan rasa ketidakpuasan dari terkenal dengan Bhineka Tunggal Ika,
masyarakat yang berdomisili di daerah dimana kita terpisah-pisah oleh laut,
tersebut, sehingga pada akhirnya ada sungai tetapi kita mempunyai ideologi
keinginan untuk memisahkan diri dari yang sama yaitu pancasila. Sedangkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. yang menjadi faktor desintegrasi bangsa
Kemajemukan bangsa Indonesia adalah kurang adanya rasa nasionalisme,
yang meliputi bahasa, budaya,suku, toleransi, serta kesadaran warganegara
agama dan ras, bisa menjadi daya sebagai bangsa Indonesia serta campur
integrasi maupun disintegrasi bangsa kita. tangan pihak asing dalam masalah bangsa
Seperti yang kita ketahui, dengan bahasa Indonesia sendiri.
persatuan yaitu bahasa Indonesia kita III. PENUTUP
dapat berkomunikasi antar suku dan ras 3.1 Simpulan
sehingga hubungan akan terjalin dengan Di tengah arus reformasi dewasa
baik dan dapat mempererat persaudaraan ini, agar selamat mencapai Indonesia
sebagai satu bangsa besar yaitu bangsa Baru, maka ideologi yang harus lebih
Indonesia. Selain itu, keragaman antar diingat-ingat dan dijadikan landasan
budaya termasuk bahasa akan saling kebijakan mestinya harus berbasis pada
melengkapi satu sama lainnya menjadi konsep Bhinneka Tunggal Ika. Artinya,
kebudayaan nasional yang akan menjadi sekali pun berada dalam satu kesatuan,

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018


68

tidak boleh dilupakan, bahwa


sesungguhnya bangsa ini berbeda-beda
dalam suatu kemajemukan.
Maka, Indonesia Baru yang kita citakan
itu, hendaknya ditegakkan dengan
menggeser masyarakat majemuk menjadi
masyarakat multikultural, dengan
mengedepankan keBhinnekaan sebagai
strategi integrasi nasional. Namun, jangan
sampai kita salah langkah, yang bisa
berakibat yang sebaliknya: sebuah konflik
yang berkepanjangan. Harus disadari,
bahwa merubah masyarakat majemuk ke
multukultural itu merupakan perjuangan
panjang yang berkelanjutan.
3.2 Saran
Untuk menjaga keharmonisan
integrasi bangsa Indonesia,perlu lebih di
tingkatkan toleransi antar masyarakat
yang mempunyai tingkat keanekaragaman
yang sangat tinggi. Selain itu perlu
adanya control nasional untuk menjaga
keseimbangan nasional.

DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat, 2004, Manusia dan
Kebudayaan di Indonesia,
Jakarta : Jambatan.
Koentjaraningrat, 2009. Pengantar Ilmu
Antropologi, Jakarta: Rineka
Cipta.
Koentjaraningrat, 1970, Keseragaman
dan Aneka Warna Masyarakat
Irian Barat, Jakarta, Lembaga
Research Kebudayaan
Nasional.
Robert F. Murphy, 1986, Cultural and
Social Anthropologi, London:
Prentice-hal International.

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 2. Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai