Menurut Soerjono Soekanto, hal ini merupakan bentuk dari variasi pekerjaan,
prestise (dialeg bahasa), dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya,
diferensiasi itu bisa menunjukkan keragaman yang dimiliki suatu bangsa.
Contohnya saja di Indonesia, ada banyak keragaman yang sangat banyak dan
bisa menjadi potensi dalam pembangunan baik dari suku, adat-istiadat,
bahasa, budaya, agama, dan lain sebagainya. Sampai sini kita ketahui bahwa
konsep ini lebih diartikan sebagai keberagaman yang bersifat horizontal, bukan
sebagai pembeda kelas yang bersifat vertikal.
1. Diferensiasi ras
Ras adalah kelompok manusia yang berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya
berdasarkan lokasi geografis, ciri-ciri fisik seperti warna mata, warna kulit, bentuk
wajah, warna rambut, bentuk kepala, dan lain-lain.
Beberapa klasifikasi ras diantaranya yaitu australoid, mongoloid, kaukasoid, negroid,
dan masih banyak lagi.
2. Diferensiasi agama
perbedaan masyarakat berdasarkan kepercayaa.
Agama adalah sistem keyakinan dan sistem tindakan yang diikuti oleh individu dalam
kehidupan mereka. Contohnya seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik,
Buddha, Hindu, dan lainnya.
3. Diferensiasi pekerjaan
perbedaan masyarakat berdasarkan pekerjaanya, contoh guru, petani, dokter. dll
4. Diferensiasi jenis kelamin
perbedaan berdasarkan sifat dan tingkah laku, sesuai dengan jenis kelamin. Jenis
kelamin atau gender adalah sesuatu yang dibawa manusia sejak lahir. Secara hakiki,
perbedaan laki-laki dan perempuan bersifat horizontal, karena hanya menyangkut
bentuk dan sifat dasar.
5. Diferensiasi suku bangsa
perbedaan masyarakat berdasarkan biologis yang sama contohnya budaya, bahasa
daerah, kesenian , adat istiadat dll.
STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat dalam kelas yang dapat disusun secara
bertingkat. Stratifikasi sosial dapat disebut pula sebagai lapisan antar masyarakat.
Stratifikasi sosial berasal dari kata stratum yang artinya adalah lapisan dan sosial yang artinya
adalah masyarakat. Apabila kedua kata tersebut digabungkan, maka stratifikasi sosial juga
dapat diartikan sebagai lapisan masyarakat. Sehingga, maknanya secara umum adalah
penggolongan masyarakat dalam kelas-kelas yang telah disusun secara bertingkat.
Pengelompokan atau penggolongan kelas masyarakat tersebut sifatnya adalah hierarki
vertikal yang akibatnya adalah memunculkan istilah kelas sosial atas atau upper class.
Tingkatan kelas sosial tersebut terbentuk karena adanya suatu hal yang dihargai di tengah
masyarakat.