Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur karena atas


rahmatNya, kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
danselesai tepat waktu yang berjudul DIFERENSIASI dan
STRATIFIKASI SOSIAL Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Rini, sekalu guru sosiologi
Makalah ini berisikan tentang informasi stratifikasi sosial
dan diferensiasi sosia. Menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini

Salatiga, 21 September 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan
tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang
bersangkuatan. Pengharagaan yang lebih tinggi terhadap halhal tertentu, akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan
yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya.
Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang
dihargai dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang
dihargainya, akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan
adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu, serta akan
menimbulkan perbedaan yang dapat kita lihat dan kita rasakan
dalam masyarakat yang biasanya dibedakan melalui suku
bangsa, ras, agama, klan dan sebagainya.
Perbedaan dan pelapisan dalam masyarakat kedalam
kelas-kelasnya secara bertingkat dapat membedakan posisi
seseorang atau suatu kelompok yang berbeda-beda secara
vertikal disebut juga dengan stratifikasi dan secara horizontal
yang disebut dengan diferensiasi social. Untuk mengetahui
lebih luas tentang hal tersebut, akan dibahas dalam makalah
ini.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa perbedaan diferensiasi sosisal dan stratifikasi sosial?
2. Pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam
masyarakat
TUJUAN
1. Untuk memahami diferensiasi dan stratifikasi sosial lebih
mendalam.
2. Untuk mengetahui perkembangan pelapisan sosial
masyarakat Indonesia.

3. Untuk memahami pengaruh diferensiasi dan stratifikasi


sosial terhadap masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian diferensiasi sosial
Diferensiasi sosial adalah pembagian masyarakat secara
horisontal,mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada
golongan dari pembagian tersebut yang lebihtinggi daripada
golongan lainnya. Pengelompokan horisontal yang didasarkan
pada perbedaanras, etnis (sukubangsa), klan, agama, profesi,
jenis kelamin, asal daerah dan partai politik. Pada intinya halhal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat
tingkatan- tingkatan, namunyang membedakan satu individu
dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang
biasanyatelah ia bawa sejak lahi.
Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan
secara bertingkat vertikal seperti halnya pada tingkatan dalam
lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan
lapisan rendah.Pengelompokan horisontal yang didasarkan
pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa),klen, agama, profesi,
jenis kelamin, asal daerah dan partai politik disebut
kemajemukan sosial,sedangkan pengelompokan berasarkan
perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas
sosial. Jika kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada
banyak sekali perbedaan- perbedaan yang kita jumpai.
Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras, etnis,
klen, pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin
Ciri-ciri yang Mendasari Diferensiasi Sosial.
a. Ciri Fisik

Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu.


Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung,
muka, dsb.
b. Ciri Sosial Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan
hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang
dianutnya, seperti religi ataukepercayaan, sistem
kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari
nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat
dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama,
dsb.
Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial
a. Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki
ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras berarti
pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri- ciri fisiknya,
bukan budayanya.
Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras
sebagai berikut :
1. Menurut A.L. Krober
Austroloid, mencakup penduduk asli Australia
(Aborigin)
Mongoloid
-Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia
Timur)
-Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia,
Malaysia, Filiphina, penduduk asli Taiwan)
-American Mongoloid (penduduk asli Amerika)
Kaukasoid
-Nordic (Eropa Utara, sekitar L. Baltik)
-Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
-Mediteranian (sekitar L. Tengah, Afrika Utara,
Armenia, Arab, Iran)
-Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka)
Negroid
-African Negroid (Benua Afrika)

-Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang


dikenal dengan nama orang Semang, Filipina)
-Melanesian (Irian, Melanesia)
Ras-ras khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam
empat ras pokok)
-Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan)
-Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan)
-Polynesian (kepulauan Micronesia dan Polynesia)
-Ainu (di pulau Hokkaido dan Karafuto Jepang)

b. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)


Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan
manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras.
Namun dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia,
terdapat persamaan persamaan yang mendasar antara lain:
1.
2.
3.
4.

Kehidupan sosial yang berdasarkan kekeluargaan


Hukum adat
Sistem hak milik tanah
Kekerabatan, adat perkawinan, dan persekutuan
masyarakat

Ciri ciri pengelompokan suku bangsa yaitu:


1. Bahasa yang memelihara keakraban dan kebersamaan di
antara warga suku bangsa
2. Pola pola sosial kebudayaan (adat istiadat, cita cita, dan
ideologi)
3. Ikatan sebagai satu kelompok
4. Kecenderungan menggolongkan diri dalam kelompok asli
5. Perasaan keterikatan kelompok karena kekerabatan dan
kesadaran teritorial di antara warga suku bangsa
c. Diferensiasi Klen (Clan)
Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga
besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis),

kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat


(tradisi). Klen adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan
darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi pada
masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal)
maupun garis ibu (matrilineal)
Beberapa jenis kelompk kekerabatan berdasarkan garis
keturunan adalah
1. Mtrilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ibu
Contoh: nama klan di Minangkabau, yaitu Pailiang,
sikumbang, koto, melayu
2. Ptrilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ayah
Contoh: marga Batak Toba yaitu Siregar, Simatupang,
Nababan
3. Birateral adalah klan atas dasar keturunan ibu dan ayah
secara bersama sama
Contoh: masyarakat yang menganut prinsip kekerabatan
ini adalah suku Jawa, Melayu, Dayak
d. Diferensiasi Agama
Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu
yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang
essensial bagi kehidupan manusia karena menyangkut
keyakinan seseorang yang dianggap benar. Keyakinan
terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral.
Keyakinan itu membentuk golongan masyarakat moral
(umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari cara
berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan
sebagainya. Jadi, Diferensiasi agama merupakan
pengelompokan masyarakat berdasarkan
agama/kepercayaannya.
Ciri utama agama agama besar di dunia:
1. mempercayai adanya suatu kekuatan adikodrati
2. adanya doktrin untuk menuju keselamatan
3. adanya ketentuan yang mengatur hubungan antar sesama
manusia serta antara manusia dan Tuhan

4. penyampaian ajaran moral dengan menggunakan kisah


kiah yang tertulis dalam kitam suci
5. adanya upacara ritual tertentu
Terdapat dua dimensi dalam agama yaitu:
1. Dimensi lahiriah agama
a) Ikatan orang percaya
b) Rumusan kepercayaan dan ajaran
c) Upacara upacara
d) Cara hidup
e) Kegiatan agamawi
2. Dimensi batiniah agama adalah kesadaran religius yang
ada di dalam hati masing masing individu manusia
e. Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan manusia sebagai sumber penghasilan atau mata
pencahariannya. Diferensiasi profesi merupakan
pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis
pekerjaan atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan
suatu ketrampilan khusus. Misalnya profesi guru memerlukan
ketrampilan khusus, seperti : pandai berbicara, suka
membimbing, sabar, dsb. Berdasarkan perbedaan profesi kita
mengenal kelompok masyarakat berprofesi seperti guru,
dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan
sebagainya. Perbedaan profesi biasanya juga akan
berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku
seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter ketika
keduanya melaksanakan pekerjaannya.
f. Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang
didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin
(perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat
dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan
sebagainya. Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat
laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.

Penilaian yang berbda antara pria dan wanita antara lain


disebabkan oleh asumsi asumsi
a) Secara biologis, fisik pria relatif lebih kuat daripada fisik
wanita. Hal tersebut berkaitan dengan produktivitas
secara fisik
b) Secara psikologis, membesarkan anak laki laki dianggap
lebih sulit dan berat daripada membesarkan anak
perempuan
c) Buadaya patriaki, adanya pandangan lama bahwa anak
laki laki merupakan penerus garis keturunan keluarga
g. Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia
berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau
kota. Terbagi menjadi:
masyarakat desa
kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal
dari desa;
masyarakat kota
kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal
dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan
dalam hal-hal berikut ini

perilaku
tutur kata
cara berpakaian
cara menghias rumah, dsb.

Pengaruh Diferensiasi Sosial dalam Masyarakat


a. Kamejemukan Sosial
Merupakan keberagaman kelompok dengan karakteristik
yang berbeda beda meliputi perbedaan ras, suku bangsa,

klan, agama, dan lain lain. Kamejemukan sosial di


Indonesia disebabkan oleh faktor faktor:
1. Indonesia secara georafis meruapakan sebuah negara
kepulauan
2. Indonesia terletak pada jalur pelayaran dunia
3. Perbedaan iklim antardaerah menyebabkan perbedaan
mata pencaharian
b. Heterogenitas
Pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan
profesi dan jenis kelamin. Macam heterogenitas:
1. Heterogenitas masyarakat berdasarkan
profesi/pekerjaan
Dalam bidang pekerjaan menuntut sikap
profesionalisme dan membuuhkan orang yang khusus
serta ahli dalam bidangnya
2. Heterogenitas berdasarkan jenis kelamin atau gender
Masyarakat menganut pandangan perbedaan gender
yang disebabkan oleh faktor kebudayaan dan agama
c. Interaksi
Proses terjadinya persilangan keanggotaan warga
masyarakat dalam kelompok kelompk sosial akibat
keterbukaaan dalam sistem diferensiasi sosial
d. Konsolidasi Sosial
Tumpang tindihnya keanggotaan warga masyarakat
karena keterbukaan dalam sistem di deferensiasi sosial
e. Primordialisme
Paham atau pandangan yang menunjukkan sikap
berpegang teguh pada hal hal yang sejak semula melekat
pada diri individu
f. Etnosentrisme
Sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan
menggunakan ukuran ukuran yang berlaku di masyarakat
g. Politik Aliran (Sektarian)
Keadaan di mana sebuah kelompok atau organisasi
tertenti dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik
formal maupun informal

Pengertian Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial adalah pembedaan suatu masyarakat ke
dalam kelas kelas secara vertikal yang diwujudkan dengan
adanya tingkatan masyarakat dari yang tertinggi samapai yang
terendah
Faktor penyebab stratifikasi sosial
1. Perbadaan ras dan budaya
2. Pembagian tugas yang terspesialisasi
3. Kelangkaan
Dasar stratifikasi sosial
1. Kekayaan (capital)
Masyarakat menempatkan orang orang kaya pada lapisan
atas. Kekayaan berkaitan deng pendapatan. Pendapatan

sesoorang makin besar maka semakin besar pula


peluangnya untuk menduduki strata atas
2. Kekuasaan (power)
Anggota masyarakat yang mempunyai kekuasaan dan
wewenang terbesar akan menempati lapisan sosia yang
paling atas. Unsur lain yang berkaitan dengan kekuasaan,
seperti kedudukan atau posisi, kekayaan, kepandaian,
bahkan kecurangan
3. Kehormatan (nobility)
Terdapat orang orang yang disegani dan dihormati serta
mendapatkan tempat pelapisan yang tinggi. Biasanya
ukuran kehormatan terlepas dari ukuran ukuran kekayaan
dan kekuasaan
4. Pendidikan (education)
Orang yang memiliki pendidikan tinggi secara otomatis
akan menempati lapisan sosial yang lebih tinggi daripada
orang yang berpendidikan renda
Sifat Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi sosial terbuka
Setiap anggota strata bebas berpindah strata sosial baik
vertikal mapun horizontal, meskipun dalam kenyataannya
mobilitas sosial harus deng perjuangan yang berat
Faktor yang mendorong terbentuknya stratifikasi
sosial
a. Spesialisasi (pembagian tugas)
Sesorang yang ingin naik ke kelas lain harus menguasai
keterampian yang dibutuhkan oleh kelas tersebut
b. Kelangkaan Hak dan Kwajiban
Dalam masyarakat akan terjadi kelangkaan yang
menyangkut stratifikasi sosial apabila alokasi atau
pembagian hak dan kwajiban tidak merata
2. Stratifikasi Sosial Tertutup
Lapisan ini bersifat tertutu dan kedudukan yang dimiliki
setiap individu sebagai anggota masyarakat relatif besifat
permanen
Ciri ciri sitem stratifikasi sosial tertutup

a. Kedudukan ditentukan atas dasar keturunan


b. Kedudukan yang diperoleh atas dasar keturunan tidah
dapt diubah dan berlaku seumur hidup
c. Hubungan antarsesama ditentukan atar dasar
kesamaan kedudukan dengan mengikuti pola perilaku
dan tat kraa adat yang berlaku
d. Harga diri yang dimiliki individu merupakan pandangan
hidupnya
3. Stratifikasi Sosial Campuran
Yaitu campuran sari stratifikasi terbuka dan stratifika
tertutup.
Macam Macam Stratifikasi Sosial
1. Berdasarkan faktor ekonomi
Berdasarkan tingkat perekonomian yang dimiliki,
stratifikasi sosial membagi masyarakat kedalam tiga kelas,
yaitu :
a. Kelas atas
Terdiri dari kelompok orang orang kaya yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya
b. Kelas menengah
Terdiri dari kelompok orang orang yang berkecukupn
yang sudah bisa memenuhi kebutuhan pokok
c. Kelas bawah
Terdiri dari kelompok orang orang miskin yang belum
dapat memenuhi kebutuhan primer

2. Berdasarkan faktor sosial


Pelapisan masyarakat secara sosial ialah sistem
pengelompokan masyarakat menurut status, umumnya
nilai status sosial dalam masyarakat diukur dari prestis
(gengsi)
3. Berdasarkan keriteria politik
Pelapisan masyarakat berdasarkan kriteria politik, berarti
pembedaan penduduk atau wujud masyarakat menurut
kriteria wewenang dan kekuasaan-kekuasaan.

Menurut Max Iver berpendapat, ada tiga pola umum


sistem status sosial:
a. Tipe kasta
Memiliki sistem stratifikasi kekuasaan dengan garis
besar pemisah yang tegas dan kaku.
Garis pemisah antara masing-masing pelapisan hampir
tidak mungkin ditembus. -Biasa di jumpai pada
masyarakat berkasta. - Bersifat tertutup.
b. Tipe Oligarkhi
Garis pemisahnya tegas diantara strata tapi perbedaan
antara status yang satu dengan yang lain tidak begitu
mencolok. -Pelapisan dapat ditembus, karena bersifat
terbuka.
Biasa terdapat pada negara Tasisme atau Feodaly
berkembang. -Kedudukan dipengaruhi oleh faktor
kelahiran.
c. Tipe demokratis
Adanya pemisah antara lapisan yang sifatnya bergerak.
Faktor kelahiran tidak menemukan kedudukan
seseorang, yang terpenting adalah kemampuan dan
kadang-kadang faktor keberuntungan.
4. Berdasarkan kriteria pendidikan
a. Lapisan masyarakat berpendidikan tinggi (S-1,S-2, dan
S-3)
b. Lapisan masyarakat berpendidikan menengah ( SMP,
SMA/SMK, dan sederajat)
c. Lapisan masyarakt yang berpendidikan rendah (SD/MI
dan sederajat)
d. Lapisan masyarakat tuna aksara (tidak dapat membaca
dan menulis)
5. Berdasarkan kriteria mata pencaharian
Mata pencaharian atau pekerjaan sangan erat
hubungannya dengan masalah ekonomi, tetapi berkaitan
pula dengan masalah sosial sebab dapat menyangkut
harga diri (prestise) seseorang. Mata pencaharian yang
terpandang dan kedudukan yang tinggi akan
mendatangkan penghasilan yang besar dan membawa

kesejahteraan bagi seseorang beserta anggota


kelurganya. Dengan demikian, setiap orang akan berusaha
menduduki suatu profesi terhormat dan terpandang di
masyarakat.
Secara umum stratifikasi sosial berdasarkan kriteria mata
pencaharian dibagi menjadi lima lapisan, yaitu sebagai
berikut.
a) Golongan elite, di golongan ini ditempati oleh
konglomerat, pengusaha dengan modal besar, pejabat
negara, dan direktur utama bank.
b) Golongan profesional, ditempati oleh orang-orang
yang berijazah dan bergelar sarjana, master maupun
doktor seperti dokter, jaksa, hakim, akuntan, dan
insinyur.
c) Golongan semi Profesional, ditempati oleh mereka
yang menjadi pegawai kantor, tenaga teknisi, makanik,
pengurus organisasi, sekretaris, dan pedagang.
d) Kelas skill, ditempati orang-orang yang mempunyai
ketrampilan dan keahlian, seperti fotografer, ahli
kecantikan,pemangkas rambut dan montir.
e) Kelas semiskill, terdiri dari pekerja pabrik tanpa
keterampilan,sopir, dan pelayan retoran
f) Kelas unskill, ditempati oleh mereka yang bermata
pencaharian rendah tanpa keahlian seperti tukang batu,
tukang bangunan, tukang becak, pemulung pengemis,
pembantu rumah tangga, dan sopir angkutan

Karakteristik Stratifikasi Sosial


a. Perbedaan Kemampuan atau Kesanggupan

Kelompok masyarakat yang berada pada lapisan sosial


tinggi akan memiliki kemampuan yang lebih besar jika
dibandingkan mereka yang berada di lapisan bawah.
b. Perbedaan Gaya Hidup (Life style)
Jika diperhatikan gambar di atas kita dapat membedakan
mana golongan masyarakat atas dan masyarakat bawah.
Gaya berpakaian merupakan salah satu dari gaya hidup.
Hal lain yang termasuk gaya hidup adalah tempat makan
dan makanan yang dimakan.
c. Perbedaan Hak dan Akses dalam Memanfaatkan
Sumber Daya
Masyarakat yang menduduki lapisan sosial atas akan
makin banyak fasilitas dan hak yang diperoleh. Sementara
itu, masyarakat lapisan bawah dan tidak menduduki
jabatan strategis apapun akan sedikit mendapatkan hak
dan fasilitas
Fungsi Stratifikasi Sosial
1. Distribusi hak hak istimewa yang objektif
2. Sebagai sistem pertanggapan pada strata yang
berhubungan dengan kewibawaan dan penghargaan
3. Sebagai kriteria sistem pertentangan
4. Penentu lambang lambang status atau kedudukan
5. Penentu tingkat mudah atau sukarnya ketika bertukar
kedudukan
6. Sebagai alat solidaritas di antara individu atau kelompok

Pengaruh Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

1. Pengaruh Stratifikasi Sosial terhadap Tindakan


Sosial
Setiap kelas menunjukan perilaku khas yang
menggambarkan lapisan dari atas sampai bawah
2. Pengaruh Stratifikasi Sosial terhadap Interaksi
Sosial
Simbol status merupakan salah satu aspek yang
menunjukan perbedaan kelas dalam interaksi sosial.
Simbol status berfungsi untuk memberitahukan status
yang dimiliki seseorang kepada orang lain

Interseksi

Konsolidasi sosial

Anda mungkin juga menyukai