Anda di halaman 1dari 16

STATUS, PERAN

SOSIAL, DIFERENSIASI Oleh : Pangki Martin


Firmansyah. S.Pd.,MM.Pd

DAN PERAN SOSIAL


STATUS DAN PERAN SOSIAL

A. STATUS SOSIAL
 Adalah pusat dari interaksi sosial dan struktur sosial. Status dapat
didefinisikan sebagai posisi sosial yang definitif.
 Status Sosial dibagi menjadi 3 yaitu : Assigned Status, Achieved
Status dan Ascribed Status
Assigned Status
• Adalah Status Sosial yang diberikan oleh masyarakat atau
karena mandat
• Contoh : Ir. Soekarno dan Moh. Hatta diberi mandate oleh
masyarakat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia,
sehingga mereka diberi julukan Bapak Proklamator
 Adalah Kedudukan seseorang yang
didapat / dicapai berdasarkan usaha
seseorang
Achieved
Status  Contoh : Guru, Insinyur, Psikolog,
Dokter, Pengacara, Pianis, Penyanyi,
Maupun Arsitek
ASCRIBED STATUS

 Adalah : Status yang diperoleh melalui kelahiran


 Contoh : Anak seorang bangsawan diperoleh karena lahir dari orang tua
kalangan bangsawan,
 Ascribed Status juga bisa diartikan sebagai kedudukan seserang yang
diperoleh secara tidak sengaja
 Misal : Menjadi seorang wanita, laki – laki, seorang kakak, suku Madura,
Warga Negara Indonesia, Dll
2. PERAN SOSIAL

 Peran Sosial Merupakan tingkah laku individu yang mementaskan suatu


kedukukan tertentu
 Peran adalah prilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya
 Status dan Peran Sosial tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status
dan tidak ada status tanpa peran
Contoh :

 Status : Pelajar
 Peran : Masuk sekolah, Belajar, Mengerjakan Tugas, dll
 Status : Ibu Rumah Tangga
 Peran : Memasak, Membersihkan Rumah, Mengelola Keuangan, dll
Konflik Peran

• Peran dengan status berbeda bisa menimbulkan konflik


peran sebagai contoh seorang ibu rumah tangga yang
mempunyai jabatan sebagai Kepala Sekolah mungkin
merasa sulit untuk mengabdikan jam kerja panjang yang
dibutuhkan dalam pekerjaan sekaligus memenuhi
harapannya sebagai orang tua
3. DIFERENSIASI SOSIAL

• Diferensiasi sosial secara umum merupakan perbedaan antara anggota


masyarakat secara horizontal, yakni adanya faktor pembeda yang
menunjukan semua pihak berada pada level atau tingkatan dan derajat
yang sama.
• Misalnya saja dalam satu kelas, setiap siswa memiliki sejumlah perbedaan Mulai
dari perbedaan jenis kelamin karena ada siswa dan siswi, kemudian perbedaan
agama yang dianut masing-masing siswa, perbedaan ras, suku, dan lain
sebagainya
MACAM – MACAM
DIFERENSIASI SOSIAL
 Diferensiasi Sosial Atas Etnis (Suku Bangsa)
 Diferensiasi Sosial Atas Agama
 Diferensiasi Sosial Berdasarkan Gender (Jenis Kelamin)
Dampak Positif Adanya Diferensiasi Sosial

 Memperkuat ikatan golongan atau kelompok yang bersangkutan, terutama jika  menghadapi
ancaman yang berasal dari luar.
 Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya. 
 Mempertinggi semangat patriotisme dan kesetiaan kepada bangsa. 
 Memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaan atau bangsa.
 Mempererat relasi antar kelompok atau organisasi yang memiliki ideologi yang sama.
DAMPAK NEGATIF ADANYA DIFERENSIASI
SOSIAL

• Membangkitkan prasangka dan permusuhan terhadap golongan atau kelompok sosial yang
memiliki atau dianggap berbeda. 
• Dapat menghambat hubungan antar kebudayaan atau bangsa.
• Menghambat proses asimilasi dan integrasi sosial. 
• Dapat menjadi kekuatan yang terpendam yang dapat mengakibatkan konflik antar golongan atau
kebudayaan (suku, agama, ras dan antargolongan atau SARA).
• Mengakibatkan jurang perbedaan antara kelompok yang memiliki aliran atau pandangan yang
berbeda.
4. Stratifikasi Sosial

 Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat dalam


kelas yang dapat disusun secara bertingkat. Stratifikasi
sosial dapat disebut pula sebagai lapisan antar
masyarakat.
 Stratifikasi sosial secara umum adalah pengelompokan
anggota masyarakat dengan cara bertingkat maupun
vertikal. Stratifikasi sosial berasal dari kata stratum yang
artinya adalah lapisan dan sosial yang artinya adalah
masyarakat.
FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRATIFIKASI
SOSIAL

Kekuasaan
Kekayaan
Kehormatan
Ilmu Pengetahuan / Tingkat Pendidikan
Sistem Stratifikasi Sosial

• Sistem Kasta : Merupakan system stratifikasi yang tertutup dimana status social
yang dimiliki tidak dapat diubah sama sekali atau hanya merubahnya sedikit,
Contohnya system kasta pada masyarakat Hindu
• Sistem Kelas : Faktor sosial individu yang didasarkan pada prestasinya, kelas
terdiri dari sekumpulan orang – orang dengan status yang sama yang terikat
berbagai factor seperti pendidikan, pendapatan, kekayaan serta pekerjaan.
Sistem kelas ini bersifat terbuka artinya siapa saja orang bisa mencapai kelas
tertinggi asal mau berusaha
• Meritrokasi : Sistem ideal yang didasarkan pada keyakinan bahwa stratifikasi
social adalah hasil dari usaha pribadi atau prestasi yang menentukan kedudukan
seseorang, tingkat usaha yang tinggi akan membawa pada kedudukan social yang
tinggi
Bentuk Stratifikasi Sosial di Masyarakat :

• Stratifikasi Ekonomi : Stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi akan membedakan individu


dalam hal atau atas dasar penguasaan dan kepemilikan terhadap materi/harta atau sumber
daya lainnya
• Stratifikasi Sosial : Yang dimaksud disini adalah stratifikasi dalam arti yang lebih khusus,
sebagai contoh stratifikasi social berdasarkan kasta, tingkat pendidikan, maupun jenis
pekerjaan
• Stratifikasi Politik : Stratifikasi social berdasarkan kriteria polilit dapat diartikan sebagai
pembedaan penduduk atau warga masyarakat menurut pembagian kekuasaan politik

Anda mungkin juga menyukai