Kelas sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (hierarchis), yang mana terjadinya pembedaan kelas dalam masyarakat
tersebut didasarkan pada faktor ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan keterkaitan status
(jabatan) seorang anggota keluarga dengan status anggota keluarga yang lain, bilamana
jabatan kepala keluarga naik, maka status anggota keluarga yang lain ikut naik pula.
1. Kelas Atas
kelas ini ditandai oleh besarnya kekayaan, pengaruh baik dalam sektor-sektor
masyarakat perseorangan ataupun umum, berpenghasilan tinggi, tingkat
pendidikan yang tinggi, dan kestabilan kehidupan keluarga.
2. Kelas Menengah
kelas ini ditandai oleh tingkat pendidikan yang tinggi, penghasilan dan
mempunyai penghargaan yang tinggi terhadap kerja keras, pendidikan, kebutuhan
menabung dan perencanaan masa depan, serta mereka dilibatkan dalam kegiatan
komunitas.
3. Kelas Bawah
kelas ini biasanya terdiri dari kaum buruh kasar, penghasilannya pun relatif lebih
rendah sehingga mereka tidak mampu menabung, lebih berusaha memenuhi
kebutuhan langsung daripada memenuhi kebutuhan masa depan, berpendidikan
rendah, dan penerima dana kesejahteraan dari pemerintah.
Definisi Stratifikasi Sosial
1. Sistem Kasta
Sistem kasta termasuk dalam stratifikasi tertutup yang mana setiap inidvidu sama
sekali tidak dapat bisa merubah status sosial yang ada dalam diri mereka.
Biasanya sitem kasta ini didasari oleh garis keturunan, contohnya : dalam tradisi
Hindu, setiap pemeluknya hanya bisa menikah dengan tingkat kasta yang ada
dalam diri mereka.
2. Sistem Kelas
Sistem kelas termasuk dalam stratiikasi terbuka yang mana setiap individu dapat
merubah status sosial yang ada dalam diri mereka. Sistem kelas ini didasari pada
faktor sosial dan prestasi individu. Kelas terdiri dari sekumpulan orang yang
memiliki status serupa dengan faktor penentu seperti kekayaan, pendapatan,
pendidikan, dan pekerjaan. Contohnya : setiap Individu bebas menentukan dirinya
dalam bidang pendidikan, mau ia menjadi sarjana atupun menjadi lulusan SMA.
3. Sistem Meritokrasi
Sistem meritokrasi adalah sistem yang dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa
stratifikasi sosial ditentukan oleh adanya usaha atau jasa pribadi. Tingkat usaha
yang tinggi akan mengarah pada posisi sosial tinggi dan sebaliknya. Sistem ini
dianggap ideal karena sistem ini menstratifikasikan masyarakat berdasarkan
prestasi secara murni.
Ketimpangan sosial merupakan kondisi dimana kehidupan masyarakat yang tak seimbang
akibat terjadinya ketidaksamaan aksese dalam melakukan pemanfaatan sumber daya yang
tersedia. Selain itu, ketimpangan sosial juga diartikan sebagai bentuk ketidakadilan baik
status maupun kedudukan dalam masyarakat.
Faktor Penyebab Terjadinya Ketimpangan Sosial
1. Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Faktor ini terdiri dari
rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM), tingkat pendidikan yang rendah,
dan budaya kemiskinan.
2. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar kontrol dan kemampuan setiap individu, contohnya
seperti biroksasi atau kebijakan pemerintah yang membatasi akses seseorang.
Ketimpangan sosial merupakan suatu akibat dari adanya sistem stratifikasi sosial yang
bertujuan unutk membedakan kelas sosial di masyarakat. Dengan demikian, kelas sosial
dan stratifikasi sosial berhubungan dengan ketimpangan sosial.