Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok : 1.

Riyan Nur Evendi (25)

2. Rizki Eka Nurafni (26)

3. Salma Nur Faizah (27)

Kelas : XII IPS 2

STRATIFIKASI SOSIAL

Stratifikasi Sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam kelas yang bisa disusun secara
bertingkat. Stratifikasi sosial disebut juga lapisan antar masyarakat. Kata stratifikasi berasal dari
stratum yang artinya lapisan, sedangkan sosial bermakna masyarakat.

Penggolongan masyarakat ini bisa menimbulkan kelas-kelas sosial, seperti sosia atas (upper
class), sosial menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class).Penggolongan kelas ini
disebabkan karena tidak seimbangnya pembagian hak, kewajiban, dan tanggung jawab nilai sosial
pada masyarakat.

Fakta atau bukti Stratifikasi Sosial bisa dilihat berdasarkan sifatnya yaitu;

1. Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi sosial tertutup bisa membatasi kemungkinan seseorang berpindah dari satu
lapisan ke lapisan lain. Misalnya, seseorang ingin berpindah ke lapisan atas atau sebaliknya. Sistem
pelapisan sosial tertutup tersebut, jalan masuknya hanya melalui kelahiran.

Contoh: Masyarakat beragama Hindu menganut sistem kasta dalam lapisan masyarakat. Dari kasta
tertinggi, ada kasta Brahmana (pendeta), Kshatriya (bangsawan dan raja), Waisya (perdagangan dan
pegawai pemerintah), dan terakhir Sudra (masyarakat biasa). Sistem kasta ini sudah ada sejak
kehidupan sosial dilahirkan. Adanya sistem kasta membuat lapisan terendah tidak bisa naik kasta.

2. Stratifikasi Sosial Terbuka

Sistem lapisan sosial ini memberi kesempatan individu naik ke lapisan sosial lebih tinggi.
Mereka bisa naik karena punya kemampuan dan kecakapan. Sebaliknya, individu bisa turun ke
lapisan yang lebih rendah.

Contoh: Seorang karyawan bisa naik jabatan menjadi manajer, karena dia rajin dan loyal. Selain itu,
karyawan tersebut menguntungkan pihak perusahaan sesuai bidangnya. Stratifikasi terbuka ini juga
bisa membuat seseorang turun dari status sosial sebelumnya. Penyebabnya, karena dia kurang gigih,
kurang berprestasi dan malas dalam berusaha.
3. Stratifikasi Sosial Campuran

Stratifikasi sosial campuran adalah perpaduan antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Kaum
sudra yang bertahan di tengah masyarakat yang memiliki sistem kasta, sehingga dia tidak bisa
mendapatkan kedudukan terhormat. Cara mengubah kasta, masyarakat bisa berpindah ke tempat
yang tidak mengenal kasta.

Contoh : Contohnya, masyarakat Bali tinggal di Jakarta, dia berupaya mendapatkan kedudukan
sesuai dengan kemampuan tanpa kasta.

Stratifikasi sosial biasanya dilatar belakangi melalui proses sebagai berikut:

1. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya,
kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.

2. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan
wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti : pemerintahan, partai politik,
perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.

Lalu sistem stratifikasi yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya ketimpangan sosial
adalah sistem stratifikasi tertutup yang tidak memberi peluang kepada anggota strata tertentu untuk
berpindah ke strata lain. Selain itu pada masyarakat yang menganut sistem kelas sosial, status orang
ditentukan oleh keahlian yang dimiliknya. ini merupakan gambaran masyarakat yang demokratis
namun kenyataannya ketimpangan sosial tetap ada. Hal tersebut dikarenakan akses yang dimiliki
setiap kelas sosial berbeda.

Pengaruh positif dan negatif dari adanya Stratifikasi Sosial:

1. Pengaruh Positif

a. Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakt untuk bersaing untuk berpindah kasta,
sehingga mendorong setiap individu untuk berprestasi, bekerja keras.Sebagai contoh seorang anak
miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.

b. Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan masyarakata di wilayah
tersebut atau pemerintah guna menghilangakan kesenjangan sosial

2. Pengaruh Negatif

a. Konflik antarkelas

Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan,


kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas-kelas sosial. Apabila
terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas
sosial maka akan muncul konflik antarkelas. Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan
upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.
b.Konflik antarkelompok sosial

Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya
kelompok sosial berdasarkan ideologo, profesi, agama, suku,dan ras. Bila salah satu kelompok
berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik. Contoh:
tawuran pelajar.

c. Konflik antargenerasi

Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan
generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.

Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

Setiap bentuk stratifikasi yang ada dalam masyarakat (sistem lapisan sosial) akan mempunyai
konsekuensi. Beberapa konsekuensi dari adanya stratifikasi sosial, yaitu:

1. Timbulnya Kelas Sosial

Stratifikasi sosial menggolong-golongkan masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial


yang berbeda. Kelompok sosial atas akan mengembangkan pola-pola tertentu dan akan sangat
membatasi anggotanya agar berbeda dari kelompok lainnya.

Sebaliknya, kelompok yang ada di bawahnya akan berusaha meniru kelompok sosial yang
berada di atasnya. Kelompok yang berada di atas adalah kelompok yang mempunyai kekuatan
ekonomi, yaitu kelompok orang kaya. Mereka mengukur segala sesuatu dengan uang. Prestise atau
gengsi menjadi bagian dari hidupnya. Mereka ingin menjadi kelompok yang dipandang tinggi,
sehingga tidak segan menghamburkan uang demi menjaga gengsinya tersebut.

2. Kesenjangan Sosial

Konsekuensi lain sebagai akibat dari stratifikasi sosial adalah kesenjangan sosial.
Kesenjangan sosial merupakan perbedaan jarak antara kelompok atas dengan kelompok bawah.
Tentu saja kesenjangan sosial lebih didominasi oleh perbedaan tingkat ekonomi. Kelompok atas yang
kaya, dengan kekayaannya akan semakin kuat untuk bertahan hidup. Sebaliknya, kelompok bawah
yang miskin akan menjadi kelompok yang terpinggirkan.

3. Polarisasi Power

Polarisasi berarti pembagian suatu unsur menjadi dua bagian yang berlawanan, sedangkan
power sendiri diartikan sebagai kekuatan. Jadi, secara bebas polarisasi power dapat didefininisikan
sebagai pembagian kekuatan. Dalam hal ini, pembagian masyarakat menjadi dua kelas, yaitu kelas
atas dan kelas bawah yang tidak lagi didasarkan hanya pada kehormatan saja, akan tetapi lebih pada
unsur kepentingan dan kekuatan dari dua kelompok masyarakat tersebut yang saling berlawanan.

Anda mungkin juga menyukai