Anda di halaman 1dari 23

DEWI KURNIAWATI,S.SOS,M.

SI
a. Pitirim A. Sorokin sebagai perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara
bertingkat (hierarki).

b. Max Weber sebagai penggolongan orang-orang yang


termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam
lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan,
previllege dan prestise.

c. Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata


bahasa latin “stratum” (tunggal) atau “strata” (jamak)
yang berarti berlapis-lapis. Dalam Sosiologi, stratifikasi
sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
 Stratifikasidisebut juga Pelapisan merupakan
proses menempatkan diri dalam suatu lapisan
(subyektif) untuk penempatan orang kedalam
lapisan tertentu
1. Kekuasaan
Kesempatan yang ada pada seseorang didalam
melaksanakan kemauannya dalam suatu tindakan
2. Previlese
Hak istimewa, Hak mendahului, Hak untuk memperoleh
perlakuan khusus
3. Prestise
Kehormatan, yaitu mendapat pelayanan dan pengawalan
ekstra dalam suatu pertemuan.
Stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai
berikut:
a. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor
yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya,
kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan dll

b. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama


dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan
wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi
formal, seperti : pemerintahan, partai politik,
perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.
a. Kekayaan
Kekayaan atau sering juga disebut ukuran
ekonomi.

b. Kekuasaan
Kekuasaan dipengaruhi oleh kedudukan atau posisi
seseorang dalam masyarakat.
c. Keturunan
Ukuran keturunan terlepas dari ukuran kekayaan atau
kekuasaan. Keturunan yang dimaksud adalah keturunan
berdasarkan golongan kebangsawanan atau kehormatan.
Kaum bangsawan akan menempati lapisan atas seperti
gelar :
- Andi di masyarakat Bugis,
- Raden di masyarakat Jawa,
- Tengku di masyarakat Aceh, dsb.
d. Kepandaian/penguasaan ilmu
pengetahuan
Seseorang yang berpendidikan tinggi dan
meraih gelar kesarjanaan atau yang
memiliki keahlian/profesional dipandang
berkedudukan lebih tinggi,
Status seseorang juga ditentukan dalam
penguasaan pengetahuan lain, misalnya
pengetahuan agama, ketrampilan khusus,
kesaktian, dsb.
Menurut Soerjono Soekanto, dibagi
a.) Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social
Stratification
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari
setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal.
Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada
mobilitas horisontal saja.

Contoh:
- Feodal. Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi
juragan/majikan.
Stratifikasi ini bersifat dinamis
karenamobilitasnya sangat besar.
Setiap anggota strata dapat bebas melakukan
mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.

Contoh:
- Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi
kaya, atau sebaliknya.
- Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan
dapat memperolehpendidikan asal ada niat dan
usaha.
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi
antara stratifikasi tertutup dan terbuka.

Misalnya,seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai


kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia
pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh
kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan
diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
1. SS adalah ciri khas masyarakat dan bukan
sekedar refleksi dari perbedaan individual
2. SS bertahan dari generasi ke generasi
3. SS bersifat universal namun juga bervariasi
4. SS mencakup ketidaksamaan dan
kepercayaan
1. SS adalah ciri khas dari masy
Masy industri melihat posisi sosial seseorang
sebagai cerminan bakat pirbadi dan usaha
masing-masing individu.
Misalnya : anak yang lahir dari keluarga kaya
dan miskin dimana yg kaya akan mudah
mengakses kesehatan dan pendidikan sehingga
dengn mudah membangun karir .
Jadi bukan si kaya atau si miskin bertanggung
jwb atas terjadinya pelapisan sosial (SS) dalam
masy, namun kehidupan mereka ditentukan
pelapisan tsb.
2. SS bertahan dari generasi ke generasi
Dalam masy, setiap orang tua menganugerahkan kedudukan
sosial mereka kepada anaknya sehingga pola ketidaksamaan
tetap bertahan dari generasi ke generasi berikutnya.
Namun dalam masy industri beberapa orang mengalami
mobilitas sosial.
Misalnya orang kedudukan sosialnya turun karena mengalami
kerugian binsis, pengangguran dan sakit
SS dapat diketemukan di semua tempat di dunia,namun
berntuknya bisa berbeda antara masy lainnya.
Misalnya dikalangan masy yg berteknologi rendah,
pembedaan sosial sangat sedikit dan hanya didasarkan
pada usia dan jenis kelamin. Namun perkembangan
teknologi canggih dalam memproduksi makanan maka
masyarakat mengembangankan sistem pembagian
produksi yg lebih kompleks dan kaku.
Setiap sistem ketidaksamaan memberikan keistimewaan kepada
beberapa orang kemudian mengeluarkan ketentuan bahwa
pengaturan tsb adil.
Orang yg memiliki keistimewaan sosial paling besar cenderung
mendukung sistem sosial yg ada dan sebaliknya
 Stratifikasisosial dalam masy. Modern
memiliki dua bentuk utama yaitu: kelas dan
status.
 Kelas umumnya digunakan untuk menunjukkan
pembagian di dalam masy yg didasarkan atas
posisi ekonomi tanpa memperhatikan apakah
mereka menyadari posisi itu atau tidak.
 Secara historis konsep kelas merupakan teori
Karl Marx ttg masy, yg menekankan perlunya
perjuangan kelas si miskin melawan si kaya
dalam usaha menguasai sumber produksi.
 Penganut Karl Marx atau disebut penganut Marxisme
terdpt dua kelas dalam masy kapitalis, yaitu:
a. Kelas borjuis, yg memiliki dan menguasi alat2 produksi (pabrik
dan mesinya)
b. Kelas proletar, tidak memiliki alat poduksi (hanya tenaga saja)
atau kaum pekerja
 Adajuga pembagian SS dalam industri adl kelompok
penguasa (power group) dan kelompok yg dikuasai (non-
power-group)
 Adalah tempat dimana seseorang dihubungkan
dengan orang-orang lainnya dalam suatu sistim
sosial atau tingkat posisi seseorang/kelomppok yg
ditentukan oleg bebragai faktor.
 Hasil penilaian orang lain thd diri seseorang
dengan siapa ia berhubungan.
1) imbalan
2) prestise
3) kekuasaan
4) fungsi pekerjaan

o Makin banyak menguasai sumber status maka


statusnya makin meningkat.
o Status tinggi di lingkungan kerja akan menunjukkan
prestis di berbagai aktivitas di luar kerja.
 Ada hierarki kekuasaan pd perusahaan yang
berkaitan dengan tingkat status pemegang
kekuasaan tersebut di perusahaan.
 Perbedaan struktur berkaitan dengan perbedaan
kondisi kerja yang ada pada masing-masing tingkat.
 Contoh. Pekerja biasa mendapatkan tekanan yg
keras untuk terus hadir dalam pekerjaanya, jika
mereka mangkir maka manager akan memotong
gaji. Tetapi jika manager mangkir maka potongan
gaji dilakukan sedikit.
Teori stratifikasi Huaco :
1) imbalan tidak sama dikaitkan debgan perbedaan psosi adalah
penyebab mobilitas individu untuk mendapatkan posisi ttt,
2) eksistensi dan operasi kelg adl penyebab timbulnya status,
3) terbatasnya tenaga bermutu adl penyebab timbulnya
stratifikasi.

Jadi eksistensi stratifikasi dalam masy terletak pada


mayoritas anggotanya yg melegalisirkan perbedaan dalam
weweang atas kekuasaan pada setiap strata. Misalnya posisi
puncak pada strata tertinggi (manager, pemimpin) tidak
mungking ada tanpa dukungan mayoritas strata paling bawah
(tenaga pelaksana, bawahan dll)
Sampai jumpa pada bab selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai