Anda di halaman 1dari 10

A. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL Berasal dari kata stratum (lapisan) dan socius (masyarakat).

Beberapa pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli: 1. Pitirim A. Sorokin Stratifikasi sosial adalah pembedan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. (Soekanto ( Soerjono. 2010. Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press) hlmn : 198. 2. Soerjono Soekanto Stratifikasi sosial adalah Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbedabeda secara vertikal. (http://www.zimbio.com/member/fetriyan/articles/5asGkbg4jgq/Pen gertian+Stratifikasi+Sosial+Menurut+Para) diakses pada 16/11/11 21:45 3. Robert M. Z. Lawang Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang

termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisanlapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise. (http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial) diakses pada 16/11/11 21:45 Dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai paling rendah.

B. FAKTOR PENYEBAB STRATIFIKASI

Faktor-faktor penyebabnya adalah kemampuan atau kepandaian, umur, fisik, jenis kelamin, sifat keaslian anggota masyarakat, dan harta benda. Kondisi yang mendorong terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat menurut Huky (1982) adalah: Perbedaan ras dan budaya Pembagian tugas yang terspesialisasi Kelangkaan C. DASAR STRATIFIKASI DALAM MASYARAKAT Adanya sesuatu yang dihargai lebih, misalnya kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan. 1. Kekayaan: barangsiapa yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut , misalnya , dapat dilihat pada bentuk rumah yang bersangkutan,mobil pribadinya,caracaranya mempergunakan pakaian serta bahan pakaian yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal dan seterusnya. 2. Kekuasaan: Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar menempati lapisan atas. 3. Keturunan: Orang yang disegani dan dihormati mendapat tempat teratas terlepas dari kekayaan dan kekuasaan dipengaruhi faktor keturunan atau kelahiran. Orang yang berasal dari keluarga yang disegani di masyarakat , seperti bangsawan maka keturunannya akan terus dianggap sebagai bangsawan. 4. Pendidikan:

Disini bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran,tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal yang demikian memacu segala macam usaha untuk mendapat gelar , walau tidak halal. (Soekanto Soerjono. 2010. Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press) hlmn : 198.) hlmn: 208 D. UNSUR-UNSUR LAPISAN MASYARAKAT 1. STATUS ATAU KEDUDUKAN Menunjukkan sebagai berikut. a. Ascribed status: kedudukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Contohnya seperti bangsawan, raja, gender, dan kasta. b. Achieved status: status yang diperoleh melalui usaha yang disengaja terlebih dahulu. Contoh, kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan seperti dokter yang mendapatkan gelar sarjana dr. c. Assigned status: kedudukan yang diperoleh melalui usaha dan status status yang diperoleh secara otomatis diberikan kepada orang yang dianggap berjasa untuk masyarakat dan untuk kepentingan umum. Contohnya gelar pahlawan dan kalpataru. 1.1 KONFLIK STATUS Adanya benturan-benturan atau pertentangan yang dialami seseorang yang berkaitan dengan status yang dimilikinya disebut konflik status. Konflik status dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: a. Konflik status individual: konflik status yang dirasakan oleh individual seseorang dalam batinnya sendiri. b. Konflik status antarkelompok: konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dan kelompok yang lain. hak dan kewajiban seseorang dalam

masyarakat. Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah

c. Konflik status antarindividu: konflik status yang terjadi antara individu yang satu dan yang lain. 2. PERANAN Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Kedudukan dan peranan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan. Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang karena dengan peranan, ia akan dapat mengatur dirinya sendiri dan orang lain. 2.1 KONFLIK PERANAN Konflik peranan timbul apabila orang harus memilih peranan dari status-status yang dimilikinya. Konflik ini timbul ketika peranan-peranan itu saling bertentangan. Umumnya terjadi ketika seseorang sedang merasa tertekan karena menganggap dirinya tidak mampu melaksanakan peran yang diberikan oleh masyarakat. E. SIFAT STRATIFIKASI SOSIAL Sifat stratifikasi sosial dibedakan menjadi stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial campuran. 1. Stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification) Adalah pelapisan dalam masyarakat yang tidak

memungkinkan masyarakatnya untuk berpindah dari tingkat yang satu ke tingkat yang lain. Terjadi pada masyarakat yang bersifat kasta maupun feodal. 2. Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification) Bersifat demokratis. Setiap anggota strata dapat bebas berpindah strata sosial, baik secara vertikal maupun horizontal.

Terjadi pada masyarakat modern yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. 3. Stratifikasi sosial campuran Adalah bentuk pelapisan yang terjadi dalam masyarakat yang memungkinkan terjadi suatu perpindahan atau mobilitas antar kelas pada batas-batas kelas tertentu. (Soekanto Soerjono. 2010. Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press) hlmn: 202-205 F. Fungsi Stratifikasi Sosial - Distibusi hak-hak istimewa yang objektif - Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan dan penghargaan. - Kriteria sistem pertentangan - Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan - Penentu tingkat mudah dan sukarnya bertukar kedudukan. - Alat solidaritas di antara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat. G. KLASIFIKASI STRATIFIKASI 1. Ekonomi Stratifikasi masyarakat berdasarkan ekonomi akan membedakan masyarakat atas kepemilikan harta. Biasa terjadi pada masyarakat perkotaan dimana masyarakatnya memiliki sikap kritis yang tinggi dan tingkat heterogen yang tinggi pula. Stratifikasi ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu: a. Kelas atas (upper class) b. Kelas menengah (middle class) c. Kelas bawah (lower class)

(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_d an_ilmu_sosial_dasar/bab6_lapisanlapisan_dalam_masyarakat_(stratifikas_sosial).pdf) diaskses pada 16/11/11 19:20 1.1 Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi tiga kelas, yaitu golongan sangat kaya, golongan kaya, dan golongan piramida. (http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/definisi-stratifikasisosial.html) diakses pada 16/11/11 21:45 sosial.html) 1.2 Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi 2 golongan, yaitu: Golongan Borjuis dan Golongan Proletariat. (Kamanto ( Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi: Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) hlmn : 90 a. Golongan kapitalis (borjuis) adalah kelompok/golongan masyarakat cenderung atas yang memiliki alat-alat produksi sehingga (kaum mengeksploitasi kaum dibawahnya miskin. Beliau menggambarkannya dalam sebuah

buruh/pekerja). b. Golongan proletar (pekerja) adalah kelompok/golongan masyarakat bawah yang tidak memiliki alat-alat produksi sehingga harus bergantung pada kaum diatasnya (kaum borjuis). 2. Sosial Ada 3 kriteria untuk menentukan stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial, yaitu: 2.1. Kriteria pekerjaan Setiap individu akan selalu bekerja untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Berhubungan untuk menciptakan proses ekonomi yang tinggi pula. Menurut Astrid Susanti stratifikasi pekerjaan dibedakan menurut kemampuan bidang pekerjaannya.

1) Elit adalah orang kaya dan orang-orang yang menempati kedudukan yang oleh masyarakat sangat dihargai 2) Profesional orang yang berijazah serta bergelar di dunia pendidikan yang berhasil 3) Semi-profesional seperti pegawai kantor, pedagang, teknisi berpendidikan mencapai gelar 4) Tenaga terampil misalnya orang-orang yang mempunyai keterampilan mekanik, pekerja pabrik yang terampil dan pemangkas rambut 5) Tenaga semi terampil misalnya pekerja pabrik tanpa keterampilan, dan pelayan restoran 6) Tenaga tidak terlatih atau tidak terdidik misalnya pembantu rumah tangga, tukang kebun dan penyapu jalan. http://infosos.wordpress.com/kelas-xi-ips/struktur-sosial/ pada 16/11/11 22:12 2.2. Kriteria pendidikan Merupakan lembaga media untuk melakukan gerakan sosial di masyarakat. Susunan stratifikasinya yaitu: 1) Pendidikan sangat tinggi (profesor, doktor) 2) Pendidikan tinggi (sarjana) 3) Pendidikan menengah (SMA) 4) Pendidikan rendah (SD dan SMP) 5) Tidak berpendidikan (buta huruf) http://infosos.wordpress.com/kelas-xi-ips/struktur-sosial/ pada 16/11/11 22:12 2.3. Kriteria keturunan diakses diakses menengah dan mereka yang tidak berhasil

Terjadi pada masyarakat yang masih menganut bentuk kerajaan. Biasanya terjadi pada masyarakat di desa atau pedalaman. Adapun susunan stratifikasinya: a. Raja b. Bangsawan c. Tentara d. Rakyat Jelata

3. Politik Didasarkan pada kekuatan kekuasaan (power) yang dimiliki individu dimata masyarakat. Pelapisan berdasarkan kriteria politik berari pembedaan penduduk atau warga menurut pembagian kekuasaan. Dalam stratifikasi politik menghasilkan dua kelas, yaitu: a. Kelas penguasa b. Kelas yang dikuasai H. KONSEKUENSI ADANYA STRATIFIKASI SOSIAL Adanya konsekuensi atau dampak dari adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat, yaitu: 1. Timbulnya Kelas Sosial Kelas sosial adalah semua orang atau keluarga yang sadar akan kedudukan di dalam suatu lapisan, sedangkan kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat. Kelas sosial yang ada dimasyarakat adalah bervariasi dan dapat didasarkan oleh banyak faktor seperti ekonomi, budaya, pemilikan tanah, dan lainnya. kelas. Hal ini kemudian menimbulkan perbedaan kelas dimasyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya konflik antar

2. Kesenjangan Sosial Adanya (stratifikasi) berbagai dimasyarakat macam jenis lapisan masyarakat menjadi

membedakan

masyarakat

lapisan-lapisan berbeda yang memiliki posisi yang berbeda yaitu ada yang diatas dan ada yang berada pada posisi yang lebih dibawah, dimana yang diatas akan cenderung mengeksploitasi yang dibawah dan dibawah harus tetap tergantung akan yang diatas, sehingga kesejahteraan semua masyarakat yang diharapkan dapat merata tidak dapat terwujud. 3. Polarisasi Power Terbentuknya dua kutub yang berbeda yang memiliki power (kekuatan) yang menentang satu sama lain sehingga dapat menimbulkan terjadinya perang, konflik ataupun perpecahan dalam masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Soekanto Soerjono. 2010. Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi: Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_da n_ilmu_sosial_dasar/bab6_lapisanlapisan_dalam_masyarakat_(stratifikas_sosial).pdf 16/11/11 21:46 http://www.zimbio.com/member/fetriyan/articles/5asGkbg4jgq/Peng ertian+Stratifikasi+Sosial+Menurut+Para diakses pada 16/11/11 21:48 (http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial) 16/11/11 21:45 http://organisasi.org/jenis-jenis-macam-macam-status-sosialstratifikasi-sosial-dalam-masyarakat-sosiologi 16/11/11 22:11 (http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/definisi-stratifikasisosial.html) diakses pada 16/11/11 21:45 sosial.html) http://infosos.wordpress.com/kelas-xi-ips/struktur-sosial/ pada 16/11/11 22:12 diakses diakses pada diakses pada diakses pada

Anda mungkin juga menyukai