Abstract
The purpose of this research is to hope that in the future there will be no more acts of racism
against taste, ethnicity or skin color in Indonesia. This article contains the relationship
between Pancasila and the diversity that exists in Indonesia, which should be a unifier, but it
is feared that it will cause division because there are some individuals who commit acts of
racism or discriminate against certain groups or races that have significant differences. As
stated in Pancasila (the basis of the State) in the 3rd principle which reads "Indonesian unity"
from this precept we can conclude that no matter how many differences in race, ethnicity,
religion, and language we must remain united, because that is the form of Indonesian unity.
Keywords: Racism, Pancasila, Diversity
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah diharapkan kedepannya tidak ada lagi tindakan rasisme
terhadap rasa, suku ataupun warna kulit diIndonesia. Pada artikel ini memuat keterkaitan
pancasila dengan Keanekaragaman yang ada di Indonesia yang seharusnya menjadi
pemersatu malah di takukan akan menjadi penyebab perpecahan karena ada sebagian oknum
yang melakukan tindakan rasisme atau mendiskriminasi kelompok atau ras tertentu yang
memiliki perbedaan yang signifikan. Seperti yang tercantum dalam Pancasila (dasar Negara)
pada sila ke-3 yang berbunyi “persatuan Indonesia” dari sila ini dapat kita simpulkan bahwa
sebanyak apapun perbedaan ras, suku, agama, dan bahasa kita harus tetap bersatu, karna
itulah bentuk dari persatuan Indonesia.
Kywords: Rasisme, Pancasila, Keanekaragaman
PENDAHULUAN
Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan yang sering didengar oleh masyarakat Indonesia.
Arti dari Bhineka Tunggal Ika itu sendiri merupakan berbeda-beda namun tetap satu.
Semboyan ini berasal dari kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular yang diperkirakan
sekitar abad 14 zaman kerajaan Majapahit di Indonesia.( Rizki, A. M., & Djufri, R. A. 2021).
Bhineka Tunggal Ika sangat di junjung tinggi oleh Indonesia karena makna dari Semboyan
atau motto ini sangat mewakili Indonesia yang terdiri dari puluhan ribu pulau dan juga
sebagai Negara yang memiliki ras,agama,suku bangsa dan budaya yang beragam. Selain itu,
Bhineka Tunggal Ika bukanlah sekedar semboyan, melainkan juga digunakan sebagai
pedoman kehidupan dan sarana untuk mencapai cita-cita Bangsa Indonesia Indonesia.
seperti kita ketahui Indonesia merupakan 20 Negara terbesar di dunia, dan Indonesia
merupakan Negara terbesar yang ada di Asia Tenggara yang mempunyai berbagai
macam suku, bahasa, dan adat istiadat. Indonesia juga merupakan salah satu negara
kepulauan yang memiliki jumlah pulau sebanyak 17.000. Ada beragam jenis suku, ras,
agama dan adat istiadat yang sangat indah di dalamnya. Keanekaragam ini seharusnya
dijadikan suatu alat untuk mempersatu bangsa, tetapi terkadang hal ini menjadi salah satu
faktor yang memicu terjadinya perpecahan. Perpecahan yang terjadi disebabkan adanya
diskriminasi dari sebagian oknum kepada suatu ras tertentu yang memiliki perbedaan yang
sangat menonjol selain itu rasisme biasanya ditujukan kepada kelompok – kelompok
minoritas.
Ada banyak bentuk diskriminasi yang masih terjad di negara tercinta kita ini kuhususnya
rasisme terhadap warna kulit dan bentuk fisik. Keanekaragam ini seharusnya menjadi alat
untuk mempersatu bangsa, tetapi terkadang hal ini menjadi salah satu faktor yang memicu
terjadinya perpecahan.Mungkin yang sering kita lihat rasisme di Indonesia terjadi terhadap
kepada etnis china yang bukan merupakan etnis asli di Indonesia tapi kenyataannya banyak
etnis etnis dan kelompok asli Indonesia lainya yang mengalami rasisme ini salah satunya
adalah etnis/masyarkat Papua.
Rasisme diartikan sebagai serangan sikap, kecenderungan, pernyataan, dan tindakan yang
mengunggulkan atau memusuhi kelompok masyarakat terutama karena identitas ras.
Menurut Oliver C.Cox Rasisme merupakan peristiwa, situasi yang menilai berbagai tindakan,
dan nilai dalam suatu kelompok berdasar perspektif kulturalnya yang memandang semua
nilai sosial masyarakat lain di luar diri mereka itu salah dan tidak dapat diterima.Rasisme ini
terjadi dalam berbagai bidang mulai dari pendidikan,bermasyarakat,kesehatan dan lain lain.
Rasisme ini sering terjadi kepada etnis yang memiliki ciri fisik yang sangat menojolkan
perbedaan.di dunia ini secara umum dapat dibagi menjadi 4 ras besar yaitu ras hitam,ras
putih,ras kuning dan ras merah.Di Indonesia sendiri rasisme terjadi kepada etnis yang
memiliki perbedaan fisik seperti etnis cina,papua dan lain-lain.
Rasis sebenarnya ialah pertahanan diri manusia ketika cemas atau merasa insecure (tidak
aman). Seseorang melakukan rasis untuk membuat posisinya seakan lebih penting dan
berharga di mata orang lain.
Sikap ini tidak disengaja. Para ahli menemukan ada beberapa jenjang
1. Memudarnya rasa menghargai orang lain
Orang yang rasis hanya mau menghargai kepada golongannya. Saat berhadapan dengan
orang lain, ia hanya melihat perbedaan yang ada. Hal ini menutupi kesamaan lain yang
sebenarnya bisa menyatukan kita dengan orang-orang dari kelompok lainnya. Rasa tidak
aman yang menjadi penyebab rasisme kini membuat kita sulit menghargai orang lain.
5. Munculnya Kecemasan
Rasisme disebabkan oleh kecemasan dan hilangnya identitas. Ketika merasa tidak memiliki
identitas, kita mencari kelompok yang memiliki kesamaan. Kesamaan tersebut dapat berupa
ras, warna kulit, suku, dan lain lain. Berada dalam kelompok orang seperti diri sendiri dapat
memberikan keamanan. Tanpa kepribadian, kita tidak lagi kesepian. Sebaliknya, kita merasa
lebih utuh dan mengambil tempat kita di masyarakat.
Metode Penelitian
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggnakan metode pendekatan