Anda di halaman 1dari 6

Permasalahan Sara

dalam perspektif
Pancasila
LATAR BELAKANG
Isu SARA telah menjadi permasalahan yang tidak asing lagi di banyak negara,
termasuk Indonesia. Keberagaman budaya di Indonesia, yang meliputi suku, ras,
dan agama yang berbeda, menjadi salah satu faktor penyebab munculnya tindakan
diskriminasi yang melibatkan unsur SARA. Namun, keanekaragaman ini seringkali
memicu tindakan diskriminasi, yang menjadi hambatan dalam perkembangan
negara Indonesia.

Diskriminasi merupakan suatu hal yang secara alami tertanam dalam diri manusia,
dan seringkali dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Pandangan masyarakat
terhadap isu ini sulit untuk diubah, namun hal ini tidak berarti bahwa kita
kehilangan harapan untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari tindakan
diskriminasi. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan
menanamkan sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama kepada
generasi muda, sehingga tindakan diskriminasi dapat dihindari dalam kehidupan
sosial kita di masa depan.
topic
APA ITU SARA?? KATEGORI TINDAKAN YG MENYINGGUNG SARA

1. Kategori Individual
Kategori individual meliputi tindakan SARA yang dilakukan
kepanjangan SARA merupakan akronim dari oleh individu atau kelompok yang bersifat menyerang,
Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan, yang melecehkan, menghina, dan mengintimidasi diri maupun
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. golongan

SARA dapat digambarkan sebagai 2. Kategori Institusional


diskriminasi. Ini mengacu pada layanan tidak Kategori institusional merupakan tindakan SARA yang
dilakukan oleh sebuah institusi, termasuk institusi negara
adil yang diberikan kepada individu tertentu
atau swasta yang secara sengaja dan tidak sengaja
berdasarkan karakteristik yang mereka wakili.
membuat peraturan diskriminatif terhadap sebuah
Diskriminasi adalah suatu insiden yg biasa golongan.
dijumpai pada warga manusia, ini
ditimbulkan lantaran kesamaan manusian 3. Kategori Kultural
untuk membeda-bedakan yang lain. Kategori yang terakhir ini meliputi penyebaran ide-ide
diskriminatif serta mitos yang berhubungan dengan suatu
golongan masyarakat.
dampak permasalahan
Permasalahan SARA muncul karena adanya perbedaan multikultural dalam
kehidupan masyarakat. Keberagaman suku, ras, dan agama menjadi isu yang
mudah memicu konflik. Konflik SARA biasanya terjadi akibat dari ketimpangan
pembangunan, ketidakadilan, kesenjangan sosial ekonomi, serta
ketidakterkendalian. Konflik SARA dapat terjadi di berbagai bidang, termasuk
politik, sosial, dan media sosial. Konflik SARA dapat berdampak buruk bagi
masyarakat Indonesia, seperti terjadinya perpecahan di tengah masyarakat,
rusaknya sarana dan prasarana negara, hilang atau hancurnya harta benda
masyarakat, merusak nilai-nilai dan norma di masyarakat, dan bisa
mengakibatkan korban jiwa. Oleh karena itu, upaya pencegahan konflik yang
bersifat SARA dapat dilakukan secara preventif, represif, dan kuratif. Beberapa
upaya pencegahan konflik yang bersifat SARA antara lain mendekatkan diri
pada Tuhan, memahami adanya perlindungan bagi hak warga negara, saling
menghargai dan menghormati keberagaman, dan melakukan pendidikan dalam
keluarga, perguruan, dan masyarakat.
solusi berdasarkan Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(P4)

Jika kita lihat dari dasar Negara kita pada pancasila sila ketiga
“Persatuan Indonesia” mengajak semua masyarakat Indonesia
untuk bersatu, menjaga perdamaian antar individu maupun
kelompok, mendukung satu sama lain untuk kebaikan bersama,
membentuk tujuan bersama yang nantinya bisa kita wujudkan
dalam tindakan toleransi kepada semua golongan tanpa melihat
adanya perbedaan status. Dan pada sila ketiga digambarkan
dengan jelas pohon beringin yang berdiri kokoh melambangkan
Negara yang besar dimana rakyatnya bisa berlindung dibawah
satu pemerintahan yang sangat kuat.

Salah satu contoh cara kita untuk mengatasi konflik SARA


adalah dengan memberikan edukasi dan pemahaman mengenai
keberagaman suku, budaya, dan agama yang terdapat di
Indonesia sedini mungkin. Selain itu juga, bisa juga dilakukan
dengan memupuk sikap toleransi, kerja sama, gotong royong,
saling menghargai, dan menghormati antar sesama suku, agama,
dan bangsa yang bertujuan untuk mempererat hubungan
harmonis antar negara.
Thank you !

Anda mungkin juga menyukai