Anda di halaman 1dari 4

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

Nama : YUSUF RIZKY ADI PERMANA


NIM : 045091271
UT / PRODI : UPBJJ UT PURWOKERTO / ADMINISTRASI NEGARA
Soal Tugas 1:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan umum dan berikan contoh
yang berkaitan dengan lingkungan sekitar anda!
2. Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan negara kita, dengan
adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi.
Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi
bangsa Indonesia. Berikan contoh kasus untuk memperjelas jawaban Anda!
3. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat akan tetapi hal itu berbanding terbalik
dengan kondisi moral manusia, cukup banyak terjadi krisis moral di Era sekarang. Menurut anda, apakah
kemajuan teknologi saat ini sebanding dengan kualitas peradaban manusia secara keseluruhan, atau
bahkan sebaliknya? Jelaskan dan berikan contoh kasus untuk memperjelas jawaban anda!

JAWABAN :
1. Hakikat pendidikan nilai menurut Hill (1991: 80) adalah mengantar peserta didik mengenali,
mengembangkan, dan menerapkan nilai-nilai, moral dan keyakinan agama untuk memasuki kehidupan budaya
zamannya.
Pendidikan nilai dalam pemndiikan umum adalah suatu sistem pendiikan yang membantu peserta didik
dalam mengembagkan nilai-nilai kognitif dan efektif agar mampu menjadi manusia seutuhnya, manusia yang
tidak hanya cerdas akalnya, tetapi juga lembut hatinya dan terampil tangannya.

Contoh pendidikan nilai dalam pendidikan umum di lingkungan sekitar adalah ketika kita hidup bermasyarakat,
kita sebagai warga yang baik, harus menaati segala sesuatu yang berhubungan dengan norma, menaati
peraturan,menaati ajaran agama,melakukan gotong royong, saling menghormati walaulun berbeda agama
maupun suku dan ras di lingkungan tersebut.

2. A. Sikap etnosentrisme merupakan suatu persepsi atau pandangan yang dimiliki oleh masing- masing
individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih baik dari budaya lainnya atau
membanggakan budayanya sendiri dan mengganggap rendah budaya lain. Etnosentrisme dapat dikatakan
sebagai sikap fanatisme suku bangsa. Orang-orang etnosentris akan menilai kelompok lain relatif terhadap
kelompok atau kebudayaannya sendiri, terutama bila berkaitan dengan, perilaku, bahasa, kebiasaan, dan agama.
Pengertian Etnosentrisme Menurut Para Ahli.
Dayakisni dan Yuniardi (2004)
Menurut Dayakisni dan Yuniardi, etnosentrisme adalah sikap dalam melihat dan melakukan interpretasi
terhadap seseorang ataupun kelompok lain berdasarkan nilai-nilai yang ada pada budayanya sendiri.
Poerwanti
Poerwanti mengartikan etnosentrisme sebagai pandangn bahwa kelompok sendiri merupakan pusat segalanya
dan kelompok lain akan selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompoknya sendiri.
Contoh kasus etnosentrisme :
- Penggunaan koteka bagi laki-laki dewasa di Papua. Bagi masyarakat non Papua pedalaman, penggunaan koteka
mungkin merapakan hal yang memalukan. Namun bagi masayarakat pedalaman Papua, menggunakan koteka
sebagai penutup kelamin mereka adalah hal wajar dan menjadi kebanggaan tersendiri.
- Perilaku carok di Madura. Carok adalah sebuah upaya pembunuhan yang dilakukan oleh laki-laki Madura
ketika merasa harga dirinya terusik oleh orang lain. Bagi masyarakat di luar Madura, mungkin perilaku tersebut
dianggap sebagai bar-bar dan brutal, namun bagi masyarakat Madura perilaku tersebut dianggap sakral dan
sangat dijunjung tinggi.

B. Prasangka (prejudice) adalah suatu sikap ketidak-sukaan yang kuat dan tidak berdasar, atau kebencian
terhadap seseorang atau kelompok orang tertentu berdasarkan keyakinan stereotip negatif karena adanya
penilaian tanpa melihat karakteristik unik dari seseorang atau sekelompok orang hanya didasari keanggotaan
mereka pada kelompok tersebut. Banyak orang yang membentuk dan memiliki prasangka karena dengan
berprasangka dapat memainkan sebuah peran penting untuk melindungi atau meningkatkan konsep diri atau
citra diri individu.
Berikut definisi dan pengertian prasangka atau prejudice dari beberapa sumber buku:  
 Menurut Baron dan Byrne (2004), prasangka adalah sikap yang biasanya negatif terhadap anggota-anggota
suatu kelompok yang hanya didasari keanggotaan mereka pada kelompok tersebut. 
 Menurut Gerungan (1988), prasangka adalah perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, seperti
golongan ras atau kebudayaan, yang berlainan dengan golongan orang yang berprasangka itu. 
 Menurut Liliweri (2005), prasangka adalah suatu sikap positif atau negatif berdasarkan keyakinan stereotip kita
tentang anggota dari kelompok tertentu. Prasangka meliputi keyakinan untuk menggambarkan jenis pembedaan
terhadap orang lain sesuai dengan peringkat nilai yang kita berikan. 

Contoh kasus presjudis yaitu :


Pedang Kaki Lima
Adanya kelompok pedagang kaki lima yang terlibat konflik terhadap pegawai ketertiban
kota.Kelompok pedagang beranggapan bahwa pemerintah kota yang diwakili oleh para pegawai
ketertibanselaku kelompok manusia yang pemikirannya mau menang sendiri, tanpa memihak kepada
rakyatkecil.Anggapan itu ditujukan kepada semua pegawai ketertiban, meskipun di antara para pegawai itu
adaorang-orang yang sehari-harinya baik hati dan penuh perasaan terhadap kesusahan pedagang
kakilima. Pejabat pemerintah yang diwakili para petugas ketertiban juga muncul prejudice
kepada kelompok pedagang kaki lima, prejudice tersebut dapat berupa anggapan kepada kelompok pedagang
kaki lima selaku orang-orang yang tidak mengindahkan aturan yang dibuat pemerintah.
Orang gemuk biasanya malas dan rakus
Pernyataan tersebut seringkali terlintas dalam benak semua orang secara cepat, dengan pemahamanbahwa
orang gendut pasti makan lebih banyak dari orang-orang yang tidak gendut, sehingga timbul prejudice
bahwa orang gendut biasanya rakus. Dan juga anggapan bahwa orang gemuk biasanya malas, hal
tersebut juga merupakan suatu bentuk pemikiran yang diambil “secara cepat” karena anggapan bahwa
orang gendut tidak pernah berolahraga.

C. Diskriminasi diartikan sebagai bentuk perlakuan tidak adil dan tidak seimbang, biasanya
dilakukanuntuk membedakan dan memetakan individu atau kelompok, berdasarkan sesuatu yang
berupa atribut-atribut khas, seperti berdasarkan agama, ras, kesukubangsaan, atau keanggotaan dalam kelas-
kelas sosial.
Pengertrian diskriminasi adalah suatu sikap yang menunjukkan ketidaksukaan individu maupun
kelompok sosial akibat adanya perbedaan terhadap individu maupun kelompok lain, sehingga hal ini
memunculkan kesenjangan sosial dari keadilan yang tidak merata.

Contoh diskriminasi adalah


- Prihal agama ada banyak contoh diskriminasi kepada kelompok minoritas yang terdiri dari suatu agama
tertentu, di daerah yang mayoritasnya berbeda keyakinan. Hal ini misalnya saja ketika melihat kasus yang ada
Negara Myanmar kepada Rohingya.
- Dalam kesetaraan gender kandakala masih terlihat diskriminasi yang diterima perempuan dalam lingkungan
sosial yang masih menekankan bahwa perempuan hanya boleh mengurusi urusan domestik.
Sehingga hal ini memuculkan sikap ketidaksukaan individu maupun kelompok sosial akibat adanya perbedaan
terhadap individu maupun kelompok lain, yang akhirnya memunculkan kesenjangan sosial dari keadilan yang
tidak merata kepada kaum wanita.
Contoh kasusnya misalnya di daerah tertentu yang ketika ada pemilihan Gubernur maupun Walikota
kadangkala ada yang mengatakan bahwa pimpinan perempuan tidak semistinya untuk dipilih.
- Dalam hal pekerjaan yang bisa dilakukan sebagai diskriminasi tidak langsung. Misalnya saja ketika
perusahaan membuat kriteria seleksi masuk pegawai sangat ketat dengan hal-hal fisik, tidak mengutamakan
pada kompetensi. Hingga akhirnya hal ini menyingkirkan kesempatan untuk seseorang yang tidak memiliki
fisik menarik.
- Di dalam arti keluarga deskriminasi juga bisa ditemukan. Misalnya saja diskriminasi yang ditujukan pada
kaum pria dalam hubungan sosial untuk berpacaran, konstruksinya pria yang akan berselingkuh, pria yang akan
bermain kasar.
Sehingga persepsi ini menimbulkan adanya perilaku yang menunjukkan penolakan terhadap pria pada individu
atau kelompok semata-mata karena keanggotaan seseorang di dalam kelompok.
- Dalam dunia Pendidikan Diskriminasi tidak langsung dirasakan oleh penyandang cacat dengan tidak
tersedianya layanan dengan standar yang seharusnya disediakan di kampus atau lembaga pendidikan lainnya.
Hal ini tentusaja tidak memberikan ruang bagi seseorang yang memiliki kekurangan dalam fisik.
3. PERKEMBANGAN TEKNLOGI
Menurut saya, perkembangan teknologi yang sangat pesat di zaman ini atau dan sekarang, banyak sekali
membawa pengaruh baik/positif dan negatifnya.

- Untuk dampak positifnya adalah :


1. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antar manusia dari suatu tempat
ke tempat yang lain
2. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat
3. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat
4. Mempermudah seseorang di suatu Negara mengetahui berbagai macam budaya yang ada di belahan bumi yang
lain
5. Mempermudah adanya pertukaran pelajar antar negara
6. Mempermudah pendistribusian karya-karya anak bangsa seperti musik, film, fashion maupun furniture ke
Negara-negara tetangga maupun Negara-negara berbeda benua yang mana akan memperkuat identitas Negara
serta membuat Negara semakin dikenal oleh dunia.

- Tidak sedikitpun membawa dampak negatif dengan contohnya :


1. Perubahan dalam komunikasi
Perubahan yang paling terlihat dari perkembangan internet ini adalah orang -orang cenderung memilih
berkomunikasi melalui ponsel ketimbang datang langsung untuk bertemu secara tatap muka. Hal tersebut dapat
mengurangi kualitas dari komunikasi tersebut. Selain itu, orang yang sudah kecanduan dengan internet
cenderung lebih individualis.

2. “Penjajahan” budaya
Memang bagus dalam mempelajari budaya asing. Akan tetapi, akibat yang ditimbulkan adalah orang -orang
akan lebih mencintai budaya asing ketimbang budayanya sendiri. Jika seperti itu, secara tidak langsung budaya
lokal akan terjajah oleh budaya asing. Akibatnya nilai-nilai budaya yang sudah turun temurun akan hilang dan
identitas budaya negara setempat juga akan hilang.

3. Menurunnya moral
Selain budaya positif, budaya negatif juga dapat diakses dengan mudah dari internet. Contohnya saja,
pornografi, kekerasan, dan juga budaya buruk lainnya. Jika yang ditiru adalah budaya negatifnya, maka moral
suatu bangsa akan menurun, terutama untuk remaja dan juga anak-anak. Maka dari itu, perlu adanya filter
ketika suatu buday masuk ke tanah air.

4. Terciptanya anti sosial


Kemajuan teknologi juga dapat membuat seseorang akan lebih menikmati waktunya dengan komputer dan di
rumah ketimbang bersosialisasi dengan orang lain. Salah satu bahaya kecanduan internet adalah dapat
menciptakan anti sosial di dalam dirinya. Padahal manusia adalah makhluk yang sosial yang artinya sangat
membutuhkan manusia yang lain.

5. Munculnya budaya instan


Kemajuan internet memang benar-benar memanjakan siapapun. Sekarang kita bisa membeli sesuatu tanpa harus
keluar dari rumah. Manfaat online shopee antara lain jika ingin membeli barang dimudahkan dan barangnya pun
akan diantarkan. Begitu juga dengan makanan yang kita pesan. Cukup beberapa klik, makanan sudah bisa
diantarkan oleh aplikasi ojek online. Budaya-budaya instan ini dapat memunculkan sikap malas pada seseorang
dan itu tentu saja tidak baik untuk tubuh.

6. Komunikasi keluarga menjadi berkurang


Efek dari internet pun juga berpengaruh terhadap komunikasi di dalam keluarga. Cobalah lihat, saat anak
pulang dari sekolah, lalu ayah atau ibu juga baru pulang dari kerja. Kira-kira apa yang mereka lakukan setelah
pulang ke rumah? mereka lebih banyak memainkan gadget dibandingkan mengobrol sau sama lain mengenai
apa yang terjadi hari ini. Hal tersebut juga akan membentuk budaya baru di dalam keluarga.

7. Budaya tolong-menolong menjadi hilang


Pernahkah kamu melihat ketika ada kecelakaan apa yang akan dilakukan oleh orang sekitar? Sebagian ada yang
menolong, namu tidak sedikit juga lebih banyak yang melakukan foto-foto atau sekadar menonton saja. Hal
tersebut tentu saja mulai mengikis salah satu budaya leluhur Indonesia yaitu gotong royong. Foto-foto tersebut
mereka lakukan agar mendapatkan viral dunia maya ketimbang menolong orang yang tengah kesusahan. Bukan
tidak mungkin budaya gotong royong benar-benar lenyap dari bumi pertiwi.
8. Gaya pakaian yang mulai berubah
Dulu, gaya pakaian yang dikenakan lebih sopan dan terjaga sikapnya. Sekarang, semenjak era internet mulai
masuk, terdapat perubahan yang signifikan. Baju ala kebarat-baratan mulai merajalela. Jika baju yang
dikenakan masih sopan itu tidak menjadi masalah. Akan tetapi faktanya baju yang terlihat kurang bahan justru
disukai oleh anak muda. Sebab, pakaian semacam itu nampak gaul dan keren di kalangan mereka. Jika seperti
itu terus, generasi selanjutnya mungkin tidak akan mengenal kembali pakaian tardisional daerah setempat.
9. Kesenian tradisional mulai ditinggalkan
Sama dengan poin ke delapan, Kesenian tradisional pun juga terancam akan punah. Sebab generasi penerus
beranggapan bahwa budaya tradisional adalah budaya yang kuno, tua, dan tidak menarik sama sekali. Hal
tersebut tidak terlepas dari pengaruh internet yang dapat mudah mengetahui kesenian – kesenian dari berbagai
manacnegara. Sudah seharusnya kita tumbuhkan rasa kebanggaan dan kelestarian seni tradisional tersebut
kepada generasi ke generasi. Sebab, Seni tradisional termasuk salah satu identitas negara.

Sumber Referensi :
1. Buku Modul Ilmu Sosial dan Budaya
2. https://barki.uma.ac.id/2021/11/13/pengertian-dampak-dan-contoh-dari-etnosentrisme/
#:~:text=Etnosentrisme%20adalah%20sikap%20atau%20pandangan,meremehkan%20masyarakat%20dan
%20kebudayaan%20lain.&text=Etnosentrisme%20adalah%20penilaian%20terhadap%20kebudayaan,nilai
%20dan%20standar%20budaya%20sendiri.

Anda mungkin juga menyukai