Hakikat pendidikan adalah proses pembelajaran sebagai upaya untuk
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik dengan interaksi yang menghasilkan pengalaman belajar. Di Indonesia menginginkan pendidikan yang lebih baik, hal inilah yang melatar belakangi terjadinya pergantian kurikulum secara terus- menerus. Contohnya : Seorang guru yang tekun mengajar siswa nya 2. Masyarakat Indonesia sudah menyadari begitu kaya suku dan budaya yang dimiliki negeri ini.Berbagai bahasa dan adat istiadat pun beragam sesuai dengan kebudayaannya. Dalam prosesberbudaya ternyata tidak hanya menciptakan harmonisasi, namun juga tercipta permasalahankebudayaan yang menjadikan perbedaan dan pertentangan tertentu. Perbedaan kepentingan ini termasuk dalam sifat naluriah manusia, disamping adanyapersamaan kepentingan. Untuk itu, kita mengenal persoalan budaya global dan berbagaipermasalahan yang muncul dari penyebarannya. Terdapat 3 konsep yang harus kita ketahuisebagai sumber permasalahan budaya di Indonesia. 1. Etnosentrisme Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk memandang budaya sendiri lebih baikdibanding budaya lainnya, sehingga menggunakan acuan standard dan nilai sendiri untukmenilai orang yang bukan termasuk kelompok budayanya. Dalam hal ini, etnosentismemeyakini bahwa adanya superioritas antara kelompok etnis dan kelompok budaya sendiri, sertamenganggap kelompok lain lebih buruk. (Myers, 2012)Dari pengertian tersebut, permasalahan akan tumbuh antara kelompok budaya untuk salingmenjelekkan satu dengan yang lain. Menurut Hooghe (2008) mengemukakan terdapat 2komponen utama yang menyebabkan etnosentrisme terjadi berdasarkan pendekatanempirisnya, yaitu : 1. Etnosentrisme sebagai kebudayaan yang percaya bahwa sebuah nilai, norma danbudaya yang dimiliki kelompoknya lebih baik dari pada budaya lain. Hal ini biasanyaditonjolkan dengan hasil karya budaya tersebut seperti simbol keagamaan, pakaian,atau keberadaan hidup suatu kelompok. 2. Etnosentrisme juga bisa dilihat dari ekonominya, yaitu adanya anggapan tentangkelompok lain adalah pesaing dan kelompoknya membatasi ruang ekonomi tersebutdengan hanya menganggap kelompoknya saja. Biasanya terjadi dalam perekrutantenaga kerja. etnosentrisme juga membawa pengaruh buruk bagi lingkungan sekitarnya. Menurut Ahmadi (2007), beberapa aspek yang bisa menyebabkan etnosentrisme yaitu :1.Perbedaan fisik atau biologis, 2.Perbedaan lingkungan atau geografisnya, 3.Perbedaan kelas dan status sosial, 4.Perbedaan kepercayaan dan agama yang dianut, 5.Perbedaan nilai dan norma dalam sosial. Gejala etnosentrisme mulai muncul dan menyebar di berbagai daerah Indonesia dalam bentukmanifestasi masalah dalam berbagai bentuk yang begitu kompleks. Munculnya Etnosentrismedi Indonesia dipengaruhi oleh budaya politik, pluralitas masyarakat di Indonesia, Efek darikebijakan yang diambil secara gegabah, serta adanya kebijakan desentralisasi dan otonomidaerahnya.Beberapa contoh etnosentrisme pada budaya di Indonesia saat ini yaitu pemilihan kepaladaerah yang berorientasi dari kelompok tertentu, pada birokrasi dan perekrutan pegawai,pengisian badan legislatif daerah, dan proses pemekaran daerah tertentu. 2. Prejudis Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok tertentu karena asumsi dariperilaku,nilai, dan kebiasaan dari kelompok tersebut. Prejudis ini juga biasa dikenal denganprasangka yang biasanya mengarah kepada ide atau persepsi buruk yang dimiliki seseorangterhadap kelompok masyarakat.Prejudis juga dianggap sebagai pengambilan sikap yang memunculkan kesalahpahaman dankonflik dalam berkehidupan masyarakat. Biasanya ditandai dengan kurangnya melihat persepsiburuk karena tingkah laku tanpa memikirkan latar belakang dan budaya yang ada di kelompoklain.Prasangka yang terjadi sebagian besar bersifat apriori yang berarti mendahulukan pengalamandan mengambil hasil langsung dari pola orang lain. Sikap ini dinilai terlalu terburu-burusehingga seakan adanya generalisasi dalam sebuah kelompok, proses simplikasi yang terlalucepat dan sifat yang berat sebelah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, prejudis atauprasangka juga didasari oleh emosi dan unsur efektif yang memperkuat.Pada budaya Indonesia, beberapa sumber permasalahan prejudis ini muncul tentang adat darisuku tertentu. Hal ini biasanya dilihat dari tingkah laku kehidupan suatu kelompok budayatertentu. Contohnya, Pada orang Jawa terkenal dengan sikap yang lembut namun pendendam,orang Sunda dikenal dengan “tekor asal kasohor”, orang Batak terkenal berbudaya namunmemiliki pembawaan yang kasar. 3. Diskriminasi Diskriminasi ditandai dengan kebijakan atau sebuah praktik yang mencederai sebuah kelompokbudaya dan anggotanya. Hal ini merujuk pada perlakuan yang menjelekkan suatu kelompoktertentu. Diskriminasi juga biasanya memiliki sifat realistis berdasarkan fisik atau perilakukelompok tertentu dan menjadi sebuah “olokan” bagi kelompok tertentu. Di beberapa negara,diskriminasi memiliki hukum tersendiri agar mencegah tindakan yang melebihi dari halsewajarnya. Diskriminasi ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Diskriminasi kasar dan langsung yang didasari oleh kebencian suatu hal dalamkelompok tertentu, sehingga menyerang suatu kelompok etnis tertentu. Biasanya hal inibisa ditangani oleh hukum di beberapa negara 2. Diskriminasi halus dan tidak langsung adalah melakukan tindakan diskriminasi dalamkonteksyang menyindir suatu kalangan tertentu, bisa berbentuk perkataan dan jugatindakan tertentu pula. Tidak adanya peraturan dan hukum tertulis tentang inimenjadikan diskriminasi sering dianggap buah bibir saja.
3. Benar sekali, kemajuan teknologi meningkatkan kemungkinan kita di bidang apapun,
contohnya bidang kesehatan, memperpanjang jangka waktu kita hidup, hidup kita lebih mudah dan santai, jika ini termasuk kemajuan peradaban saya sangan setuju. Dalam bidang Pendidikan pun saat ini sudah ada teknologi yang membuat belajar menjadi lebih mudah, apalagi di masa pandemi seperti ini, teknologi sangat diperlukan agar kegiatan belajar mengajar bisa tetap berjalan.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita