Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KE- 1

Nama : Muhammad Satria Aji

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048299917

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4109/Ilmu Sosial Budaya Dasar

Kode/Nama UPBJJ : 48/Palangka Raya

Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan negara
kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap etnosentrisme,
prejudis, dan diskriminasi.

1. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber


permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh kasus untuk
memperjelas jawaban Anda.

Jawaban

Perlu kita tahu bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki
negeri ini. Macam-macam bahasa dan adat istiadat pun beragam sesuai dengan
kebudayaannya. Selama proses berbudaya ternyata tidak hanya membentuk keselarasan,
tetapi juga terdapat permasalahan kebudayaan yang menjadikan perbedaan dan
pertentangan tertentu itu terjadi. Perbedaan relevansi ini terbilang pada sifat karakter
manusia, di sisi lain terdapat persamaan kepentingan juga. Dengan demikian, kita
mengetahui persoalan budaya global dan berbagai permasalahan yang terlihat dari
penyebarannya. Berikut tiga persepsi yang perlu kita ketahui sebagai asal mula
permasalahan budaya di Indonesia.

a. Etnosentrisme
Sikap etnosentrisme merupakan sikap yang memandang budaya orang lain dari kacamata
budaya sendiri akibatnya dapat memunculkan sebuah konflik sosial. Etnosentrisme yang
tidak berlebihan sebenarnya diperlukan memperkuat ikatan individu dengan budayanya.
Namun demikian, etnosentrisme yang berlebihan dapat mendorong kesalah pahaman
dan konflik yang menimbulkan permasalahan. Etnosentrisme dapat diartikan sebagai
fanatisme suku bangsa. Faktor penyebab muculnya etnosentrisme di Indonesia
 Budaya Politik, Faktor yang mendasar yang menjadi penyebab akan munculnya
etnosentrisme ini adalah budaya politik dari masyarakat yang cenderung tradisional
serta tidak rasionalis.
 Pluralitas Bangsa Indonesia, Faktor yang lain, penyebab munculnya masalah
etnosentrisme ialah pluralitas Bangsa Indonesia.
Dari pengertian tersebut, permasalahan akan tumbuh antara kelompok budaya untuk
saling menjelekkan satu dengan yang lain. Menurut Hooghe (2008) mengemukakan
terdapat 2 komponen utama yang menyebabkan etnosentrisme terjadi berdasarkan
pendekatan empirisnya, yaitu :

- Etnosentrisme sebagai kebudayaan yang percaya bahwa sebuah nilai, norma dan
budaya yang dimiliki kelompoknya lebih baik dari pada budaya lain. Hal ini biasanya
ditonjolkan dengan hasil karya budaya tersebut seperti simbol keagamaan, pakaian, atau
keberadaan hidup suatu kelompok.

- Etnosentrisme juga bisa dilihat dari ekonominya, yaitu adanya anggapan tentang
kelompok lain adalah pesaing dan kelompoknya membatasi ruang ekonomi tersebut
dengan hanya mengangga kelompoknya saja. Biasanya terjadi dalam perekrutan tenaga
kerja.

Terjadinya etnosentrisme juga membawa pengaruh buruk bagi lingkungan sekitarnya.


Menurut Ahmadi (2007), beberapa aspek yang bisa menyebabkan etnosentrisme yaitu :

1. Perbedaan fisik atau biologis

2. Perbedaan lingkungan atau geografisnya

3. Perbedaan kelas dan status sosial

4. Perbedaan kepercayaan dan agama yang dianut

5. Perbedaan nilai dan norma dalam sosial.

Gejala etnosentrisme mulai muncul dan menyebar di berbagai daerah Indonesia dalam
bentuk manifestasi masalah dalam berbagai bentuk yang begitu kompleks. Munculnya
Etnosentrisme di Indonesia dipengaruhi oleh budaya politik, pluralitas masyarakat di
Indonesia, Efek dari kebijakan yang diambil secara gegabah, serta adanya kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerahnya.

Beberapa contoh etnosentrisme pada budaya di Indonesia saat ini yaitu pemilihan kepala
daerah yang berorientasi dari kelompok tertentu, pada birokrasi dan perekrutan
pegawai, pengisian badan legislatif daerah dan proses pemekaran daerah tertentu.

b. Prejudis

Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok tertentu karena asumsi
dari perilaku, nilai, dan kebiasaan dari kelompok tersebut. Prejudis ini juga biasa dikenal
dengan prasangka yang biasanya mengarah kepada ide atau persepsi buruk yang dimiliki
seseorang terhadap kelompok masyarakat. Prejudis juga dianggap sebagai pengambilan
sikap yang memunculkan kesalah pahaman dan konflik dalam berkehidupan masyarakat.
Biasanya ditandai dengan kurangnya melihat persepsi buruk karena tingkah laku tanpa
memikirkan latar belakang dan budaya yang ada di kelompok lain. Prasangka yang terjadi
sebagian besar bersifat apriori yang berarti mendahulukan pengalaman dan mengambil
hasil langsung dari pola orang lain. Sikap ini dinilai terlalu terburu-buru sehingga seakan
adanya generalisasi dalam sebuah kelompok, proses simplikasi yang terlalu cepat dan
sifat yang berat sebelah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, prejudis atau
prasangka juga didasari oleh emosi dan unsur efektif yang memperkuat. Pada budaya
Indonesia, beberapa sumber permasalahan prejudis ini muncul tentang adat dari suku
tertentu. Hal ini biasanya dilihat dari tingkah laku kehidupan suatu kelompok budaya
tertentu. Contohnya : Pada orang Jawa terkenal dengan sikap yang lembut namun
pendendam, orang Sunda dikenal dengan “tekor asal kasohor”, orang Batak terkenal
berbudaya namun memiliki pembawaan yang kasar.

c. Diskriminasi

Diskriminasi ditandai dengan kebijakan atau sebuah praktik yang mencederai sebuah
kelompok budaya dan anggotanya. Hal ini merujuk pada perlakuan yang menjelekkan
suatu kelompok tertentu. Diskriminasi juga biasanya memiliki sifat realistis berdasarkan
fisik atau perilaku kelompok tertentu dan menjadi sebuah “olokan” bagi kelompok
tertentu. Di beberapa negara, diskriminasi memiliki hukum tersendiri agar mencegah
tindakan yang melebihi dari hal sewajarnya. Diskriminasi ini terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu :

 Diskriminasi kasar dan langsung yang didasari oleh kebencian suatu hal dalamkelompok
tertentu, sehingga menyerang suatu kelompok etnis tertentu. Biasanya hal ini bisa
ditangani oleh hukum di beberapa Negara-negara.
 Diskriminasi halus dan tidak langsung adalah melakukan tindakan diskriminasi dalam
konteks yang menyindir suatu kalangan tertentu, bisa berbentuk perkataan dan juga
tindakan tertentu pula. Tidak adanya peraturan dan hukum tertulis tentang ini
menjadikan diskriminasi sering dianggap buah bibir saja. Di Indonesia, tindakan dari
diskriminasi ini sudah berlangsung lama. Contohnya : Pada tahun 1998 kelompok etnis
China dilakukan pencibiran bahkan pembunuhan karena dianggap merugikan warga
Indonesia sendiri. Sehingga diskriminasi warga etnis China diatur dalam intruksi Presiden
tentang pelarangan melakukan ekspresi budaya di Indonesia.

Referensi:

Buku Materi Pokok MKDU4109

Nisaa Arifiani. 2017. Prasangka Diskriminasi dan Etnosentrisme.

https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/qalamuna/article/download/148/140

Repository.radenfatah/Diskriminasi Ras dan Etnis-Skripsi

business-law.binus.ac.id/korelasi-peradaban-manusia-dan-teknologi/

Anda mungkin juga menyukai