Anda di halaman 1dari 3

1.

Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk memandang budaya diri sendiri lebih baik
dibanding yang lain, serta penggunaan standard dan nilai sendiri untuk menilai orang-orang
yang bukan anggota kelompok budayanya. Seorang yang etnosentris melihat budayanya sebagai
yang paling benar, dibanding kelompok yang lain. Etnosentrisme yang berlebihan dapat
mendorong kesalahpahaman dan konflik, menghambat proses asimilasi dan integrasi,
mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan, dll.

Sebagai contoh, DPR sebagai orang-orang terpilih yang mewakili suara rakyat, pada
kenyataannya dipenuhi dengan oknum yang mengutamakan kepentingan pribadi dan parpolnya
ketimbang kepentingan rakyat, serta dilakukan secara implisit dan eksplisit.

2. Prejudis

Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok karena asumsi
tentang perilaku, nilai dan kebiasaan kelompok prasangka merupakan stereotif negative dan
ketidaksukaan/kebencian yang kuat dan tidak rasional terhadap suatu kelompok

Dampak dari sikap tersebut yaitu dapat merugikan masyarakat secara umum dan
organisasi khususnya. Hal ini terjadi karena prasangka sosial dapat menghambat perkembangan
potensi individu secara maksimal.

Sebagai contoh, menganggap orang Batak kasar, orang Jawa halus namun suka
mendendam, dan juga orang Padang itu pelit.

3. Diskriminasi

Diskriminasi menurut KBBI Kemdikbud adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama


warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya).
Selanjutnya, jika mengacu pada Oxford Learner's Dictionaries, maka pengertian dari diskriminasi
adalah mengenali adanya perbedaan antara orang-orang atau hal-hal.

Diskriminasi yaitu kebijkan dari politik yang mencederai sebuah kelompok budaya dan
anggotanya. Dikriminasi adalah sikap yang harus dihindari. Sikap diskriminasi dapat membuat
seseorang membatasi hak-hak orang lain.

Dampak diskriminasi tidak hanya dirasakan oleh korban, namun juga pelakunya.
Pertama, dari sudut pandang korban, diskriminasi akan membuat seseorang mengalami
pengurangan, penyimpangan, hingga penghapusan pengakuan, pelaksanaan, serta pemenuhan
hak-hak dasarnya sebagai manusia.
Melihat kilas balik sejarah, diskriminasi menghilangkan kemanusiaan seseorang. Namun,
perlu digarisbawahi bahwa yang kehilangan kemanusiaannya ini tidak hanya korban, namun
juga pelaku diskriminasi.

Sebagai contoh, Larangan bagi warga Tionghoa di Indonesia pada masa orde baru untuk
mengekspresikan kebudayaannya di tanah publik. Begitu pula dengan warga pribumi, wrga
Tionghoa pada saat itu tidak bisa menikmati kebebasan untuk melaksanakan ritual budaya dan
agamanya secara bebas.

Kesimpulan

Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk memandang budaya diri sendiri lebih baik
dibanding yang lain. Etnosentrisme yang berlebihan dapat mendorong kesalahpahaman dan
konflik, itu karena etnosentrisme dapat membuat kelompok lain dengan budaya yang berbeda
merasa tersinggung dengan sikap atau perkataan yang mengandung sikap etnosentrisme
tersebut.

Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok karena asumsi
tentang perilaku, nilai dan kebiasaan kelompok prasangka merupakan stereotif negative dan
ketidaksukaan/kebencian yang kuat dan tidak rasional terhadap suatu kelompok. Dampak dari
sikap tersebut yaitu dapat merugikan masyarakat secara umum dan organisasi khususnya. Hal
ini terjadi karena prasangka sosial dapat menghambat perkembangan potensi individu secara
maksimal.

Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan


warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya). Dampak diskriminasi tidak hanya
dirasakan oleh korban, namun juga pelakunya. Dari sudut pandang korban, diskriminasi akan
membuat seseorang mengalami pengurangan, penyimpangan, hingga penghapusan pengakuan,
pelaksanaan, serta pemenuhan hak-hak dasarnya sebagai manusia.

Sumber referensi:
 Aisyah, Novia. 2021. “Diskriminasi adalah Sikap Membatasi, Ini Definisi dan
Contohnya”, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5593209/diskriminasi-adalah-
sikap-membatasi-ini-definisi-dan-contohnya, diakses pada 12 Mei 2022
 Rabbani, Aletheia. 2020. “Pengertian Prejudice, Perkembangan, Kategori, Ciri,Sumber,
Faktor, Mcam, Teori, dan Dampaknya”,
https://www.sosial79.com/2020/07/pengertian-prejudice-perkembangan.html?m=1,
diakses pada 12 Mei 2022
 Dosensosiologi.com, “18 Contoh Etnosentrisme di Masyarakat dalam Keseharian”, 8
Maret 2022. < https://dosensosiologi.com/contoh-etnosentrisme/ > [Diakses, 12 Mei
2022]
 BMP MKDU109 (Modul 2) Halaman 2.24 – 2.25

Anda mungkin juga menyukai