Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RENGGA TRI GUPTA

NIM : 051575518

MATA KULIAH : Ilmu Sosial Budaya Dasar

JAWABAN :

1. Masyarakat Indonesia telah memahami sekali akan kaya suku serta budaya
yangdimiliki negeri ini. Beraneka macam bahasa serta norma adat istiadat yang
beragamsesuai dengan kebudayaannya. Selama proses berbudaya ternyata tidak hanya
membentukkeselarasan, tetapi juga terdapat permasalahan kebudayaan yang menjadikan
perbedaandan pertentangan tertentu itu terjadi.

Perbedaan relevansi ini terbilang pada sifat karakter manusia, di sisi lain
terdapatpersamaan kepentingan juga. Dengan demikian, kita mengetahui persoalan budaya
globaldan berbagai permasalahan yang terlihat dari penyebarannya. Berikut tiga persepsi yangperlu
kita ketahui sebagai asal mula permasalahan budaya di Indonesia.

a) Etnosentrisme

Sikap etnosentrisme merupakan sikap yang memandang budaya orang lain darikacamata
budaya sendiri akibatnya dapat memunculkan sebuah konflik sosial.Etnosentrisme yang
tidak berlebihan sebenarnya diperlukan memperkuat ikatan individudengan budayanya. Namun
demikian, etnosentrisme yang berlebihan dapat mendorongkesalahpahaman dan konflik yang
menimbulkan permasalahan. Etnosentrisme dapatdiartikan sebagai fanatisme suku bangsa.

Faktor penyebab muculnya etnosentrisme di

- Budaya Politik, Faktor yang mendasar yang menjadi penyebab akan munculnyaetnosentrisme ini
adalah budaya politik dari masyarakat yang cenderungtradisional serta tidak rasionalis.

- Pluralitas Bangsa Indonesia, Faktor yang lain, penyebab munculnya masalahetnosentrisme


ialah pluralitas Bangsa Indonesia.

Contoh kasus etnosentrisme:

Stereotip yang terbangun tentang suku Madura dalam periode saat hidupberdampingan,
serta dominasi suku Madura sebagai kelompok pendatang terhadapsuku Melayu yang menjadi
penduduk asli. Disamping itu dalam konflik antar etnisMelayu dan etnis Madura terdapat perbedaan
budaya yang mendasarinya. Hal inimenimbulkan perkembangan superioritas kelompok dan
inferioritas kelompoklain yang dikenal dengan istilahetnosentrisme. Etnosentrime kedua suku
tersebut sangat mungkin terjadi melaluiproses identifikasi sosial pada masa enkulturasi dan
sosialisasi dari masingmasingkelompok etnis.
b) Prejudis

Prejudice didefiniskan Dion (2003:507) sebagai ―biased and usually negativeattitudes


toward social groups and their members. Bias dan sikap yang selalu negatif terhadapsuatu kelompok
sosial dan nggotanya. Sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompokkarena asumsi tentang
perilaku, nilai, dan kebiasaan kelompok tersebut. Sikap prejudisumumnya didukung oleh
kepemilikan stereotipe dapat memunculkan kesalahpahaman dankonflik. Biasanya ditandai dengan
kurangnya melihat persepsi buruk karena tingkah lakutanpa memikirkan latar belakang dan budaya
yang ada di kelompok lain. Prasangka dalamkaitan dengan hubungan antar etnik, dilatar belakangi
paling tidak tiga faktor, yakni: pertama,keluarga, kedua, lingkungan dan ketiga pengalaman hidup.

c) Diskriminasi

Kebijakan dan praktik yang mencederai sebuah kelompok budaya dan


anggotanya.Diskriminasi bisa saja menjadi bagian dari hukum yang berlaku dalam satu negara,
atausesuatu yang dipraktikan masyarakat. Diskriminasi dapat menyerang ras dan etnis mana
sajakarena sangat sulit menyatukan kelompok kelompok yang berbeda. Oleh karena itu
sebagaimanusia sangat penting memahami dan menerima perbedaan. Baik itu perbedaan warna
kulit,asal tempat tinggal, agama,dll.

2. https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/ilmu-sosial-dan-budaya-dasar/
tugas-1-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar-mkdu4109/20151364

Anda mungkin juga menyukai