0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan3 halaman
Etnosentrisme
Ethnosentris adalah suatu anggapan yang mengunggulkan kelompoknya sendiri daripada kelompok lain. Kelompok tersebut cenderung menganggap kelompoknya sebagai pusat dari segalanya dan semua kelompok lain.(Efendy:2003). Menurut Adorno (1950) orang-orang etnosentris cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul, dan pemeluk agama yang fanatik. Etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita.Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral”.Etnosentrisme ini memiliki dampak negatif serta positif, antara lain( Liliweri 2007):
Etnosentrisme
Ethnosentris adalah suatu anggapan yang mengunggulkan kelompoknya sendiri daripada kelompok lain. Kelompok tersebut cenderung menganggap kelompoknya sebagai pusat dari segalanya dan semua kelompok lain.(Efendy:2003). Menurut Adorno (1950) orang-orang etnosentris cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul, dan pemeluk agama yang fanatik. Etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita.Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral”.Etnosentrisme ini memiliki dampak negatif serta positif, antara lain( Liliweri 2007):
Etnosentrisme
Ethnosentris adalah suatu anggapan yang mengunggulkan kelompoknya sendiri daripada kelompok lain. Kelompok tersebut cenderung menganggap kelompoknya sebagai pusat dari segalanya dan semua kelompok lain.(Efendy:2003). Menurut Adorno (1950) orang-orang etnosentris cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul, dan pemeluk agama yang fanatik. Etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita.Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral”.Etnosentrisme ini memiliki dampak negatif serta positif, antara lain( Liliweri 2007):
Dalam kehidupan masyarakat komunikasi sangatlah menentukan baik
tidaknya kita berhubungan dengan orang lain. Dalam kenyataan sosial disebutkan bahwa manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi. Demikian pula dapat dikatakan bahwa interaksi antar budaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antar budaya. Konsep ini sekaligus menerangkan bahwa tujuan komunikasi lintas budaya akan tercapai (komunikasi yang sukses) bila bentuk-bentuk hubungan antarbudaya menggambarkan upaya yang sadar dari peserta komunikasi untuk memperbaharui relasi antar komunikator dengan komunikan, menciptakan dan memperbaharui sebuah manajemen komunikasi yang efektif. Lahirnya semangat kesekawanan, persahabatan dari satu budaya ke budaya yang lain. Hingga pada hasilnya mengurangi konflik yang akan dibahas pada makalah ini yaitu komunikasi lintas budaya dan etnosentrisme. Sikap etnisentrisme sebaiknya tidak di nomor satukan ketika menyampaikan pesan-pesan komunikasi. Akhirnya kelompok yang memiliki budaya itu kemudian saling berhubungan satu sama lain. Komunikasi yang terjadi antara orang. Orang yang berbeda bangsa, suku, ras, agama, tingkat pendidikan, status sosial atau bahkan jenis kelamin disebut komunikasi antar budaya, tidak lagi memandang kelompoknya yang lebih baik atau atau budayanya lebih memberikan cipta karya yang paling berperan. Dalam makalah singkat ini penulis akan memaparkan pengertian budaya dan etnosentris, interaksi budaya, komunikasi lintas budaya dan etnosentrisme.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etnocentrisme? 2. Apa yang dimaksud dengan stereotipe dan prejudice? 3. Apa yang dimaksud dengan rasisme? 4. Apa yang menjadi penyebab timbulnya konflik budaya? 5. Apa yang dimaksud dengan syok budaya? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan etnocentrisme 2. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan stereotipe dan prejudice 3. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan rasisme 4. Mengetahui Apa yang menjadi penyebab timbulnya konflik budaya 5. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan syok budaya Etnosentrisme Ethnosentris adalah suatu anggapan yang mengunggulkan kelompoknya sendiri daripada kelompok lain. Kelompok tersebut cenderung menganggap kelompoknya sebagai pusat dari segalanya dan semua kelompok lain.(Efendy:2003). Menurut Adorno (1950) orang-orang etnosentris cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul, dan pemeluk agama yang fanatik. Etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita.Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral”.Etnosentrisme ini memiliki dampak negatif serta positif, antara lain( Liliweri 2007): a. Dampak positif Etnosentrisme dapat menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat kuat. Buktinya adalah hampir setiap individu merasa bahwa kebudayaannya adalah yang paling baik dibanding kebudayaan lain. b. Dampak negative Bila suatu suku bangsa menganggap suku bangsa lain lebih rendah, maka akan menimbulkan konflik yang bisa menjerumus kedalam kasus SARA. Selain itu dampak negatif yang lebih luas dari sikap etnosentrisme adalah terhambatnya proses intregasi nasional
Daftar Pustaka http://laras.web.unej.ac.id/2015/05/04/etnosentrisme/