Anda di halaman 1dari 3

ETNOCENTRISME

Latar Belakang

Dalam kehidupan masyarakat komunikasi sangatlah menentukan baik


tidaknya kita berhubungan dengan orang lain. Dalam kenyataan sosial disebutkan
bahwa manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak
berkomunikasi. Demikian pula dapat dikatakan bahwa interaksi antar budaya yang
efektif sangat tergantung dari komunikasi antar budaya. Konsep ini sekaligus
menerangkan bahwa tujuan komunikasi lintas budaya akan tercapai (komunikasi yang
sukses) bila bentuk-bentuk hubungan antarbudaya menggambarkan upaya yang sadar
dari peserta komunikasi untuk memperbaharui relasi antar komunikator dengan
komunikan, menciptakan dan memperbaharui sebuah manajemen komunikasi yang
efektif. Lahirnya semangat kesekawanan, persahabatan dari satu budaya ke budaya
yang lain. Hingga pada hasilnya mengurangi konflik yang akan dibahas pada makalah
ini yaitu komunikasi lintas budaya dan etnosentrisme. Sikap etnisentrisme sebaiknya
tidak di nomor satukan ketika menyampaikan pesan-pesan komunikasi. Akhirnya
kelompok yang memiliki budaya itu kemudian saling berhubungan satu sama lain.
Komunikasi yang terjadi antara orang. Orang yang berbeda bangsa, suku, ras, agama,
tingkat pendidikan, status sosial atau bahkan jenis kelamin disebut komunikasi antar
budaya, tidak lagi memandang kelompoknya yang lebih baik atau atau budayanya
lebih memberikan cipta karya yang paling berperan. Dalam makalah singkat ini
penulis akan memaparkan pengertian budaya dan etnosentris, interaksi budaya,
komunikasi lintas budaya dan etnosentrisme.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan etnocentrisme?
2. Apa yang dimaksud dengan stereotipe dan prejudice?
3. Apa yang dimaksud dengan rasisme?
4. Apa yang menjadi penyebab timbulnya konflik budaya?
5. Apa yang dimaksud dengan syok budaya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan etnocentrisme
2. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan stereotipe dan prejudice
3. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan rasisme
4. Mengetahui Apa yang menjadi penyebab timbulnya konflik budaya
5. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan syok budaya
Etnosentrisme
Ethnosentris adalah suatu anggapan yang mengunggulkan kelompoknya sendiri
daripada kelompok lain. Kelompok tersebut cenderung menganggap kelompoknya
sebagai pusat dari segalanya dan semua kelompok lain.(Efendy:2003). Menurut
Adorno (1950) orang-orang etnosentris cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul,
dan pemeluk agama yang fanatik. Etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari
masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan
dan kesatuan bangsa kita.Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya
bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter
dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama
perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan
memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita
sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar
kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar
ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita.Kita cenderung melihat kelompok kita,
negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling
bermoral”.Etnosentrisme ini memiliki dampak negatif serta positif, antara lain(
Liliweri 2007):
a. Dampak positif
Etnosentrisme dapat menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat
kuat. Buktinya adalah hampir setiap individu merasa bahwa
kebudayaannya adalah yang paling baik dibanding kebudayaan lain.
b. Dampak negative
Bila suatu suku bangsa menganggap suku bangsa lain lebih rendah,
maka akan menimbulkan konflik yang bisa menjerumus kedalam
kasus SARA. Selain itu dampak negatif yang lebih luas dari sikap
etnosentrisme adalah terhambatnya proses intregasi nasional

Daftar Pustaka
http://laras.web.unej.ac.id/2015/05/04/etnosentrisme/

Anda mungkin juga menyukai