Anda di halaman 1dari 2

NAMA: RIBKA MIGRACE CERLIN

NIM: 050034798

TUGAS 1 ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR MKDU4109

Masyarakat Indonesia telah memahami sekali akan kaya suku serta budaya
yangdimiliki negeri ini. Beraneka macam bahasa serta norma adat istiadat yang
beragamsesuai dengan kebudayaannya. Selama proses berbudaya ternyata tidak hanya
membentukkeselarasan, tetapi juga terdapat permasalahan kebudayaan yang menjadikan
perbedaandan pertentangan tertentu itu terjadi. Perbedaan relevansi ini terbilang pada sifat
karakter manusia, di sisi lain terdapatpersamaan kepentingan juga. Dengan demikian, kita
mengetahui persoalan budaya globaldan berbagai permasalahan yang terlihat dari
penyebarannya. Berikut tiga persepsi yangperlu kita ketahui sebagai asal mula permasalahan
budaya di Indonesia.

1. Etnosentrisme
Sikap etnosentrisme merupakan sikap yang memandang budaya orang lain
dari kacamata budaya sendiri akibatnya dapat memunculkan sebuah konflik
sosial.Etnosentrisme yang tidak berlebihan sebenarnya diperlukan memperkuat ikatan
individu dengan budayanya. Namun demikian, etnosentrisme yang berlebihan dapat
mendorong kesalahpahaman dan konflik yang menimbulkan permasalahan.
Etnosentrisme dapatdiartikan sebagai fanatisme suku bangsa.Faktor penyebab muculnya
etnosentrisme di Indonesia yaitu:
Budaya Politik, Faktor yang mendasar yang menjadi penyebab akan munculnya
etnosentrisme ini adalah budaya politik dari masyarakat yang cenderung
tradisional serta tidak rasionalis.
Pluralitas Bangsa Indonesia, Faktor yang lain, penyebab munculnya masalah
etnosentrisme ialah pluralitas Bangsa Indonesia.

Contoh kasus etnosentrisme:


Sebagain masyarakat Indonesia menilai masyarakat Bali adalah orang yang tidak sehat
karena makan babi guling. Padahal babi guling adalah salah satu ciri khas budaya mereka
dan disukai oleh turis pendatang.

2. Prejudis
Prejudice didefiniskan Dion (2003:507) sebagai ―biased and usually
negativeattitudes toward social groups and their members. Bias dan sikap yang selalu
negatif terhadapsuatu kelompok sosial dan nggotanya. Sikap yang menilai lebih rendah
sebuah kelompokkarena asumsi tentang perilaku, nilai, dan kebiasaan kelompok
tersebut. Sikap prejudisumumnya didukung oleh kepemilikan stereotipe dapat
memunculkan kesalahpahaman dankonflik. Biasanya ditandai dengan kurangnya
melihat persepsi buruk karena tingkah lakutanpa memikirkan latar belakang dan budaya
yang ada di kelompok lain. Prasangka dalamkaitan dengan hubungan antar etnik, dilatar
belakangi paling tidak tiga faktor, yakni: pertama,keluarga, kedua, lingkungan dan ketiga
pengalaman hidup.

Contoh kasus prejudis:


Banyak orang menilai semua artis dangdut di Indonesia merupakan pelacur. Namun,
kenyataanya penilaian mereka salah karena sebagian besar artis dangdut banyak
mendapatkan prestasi baik dari dalam maupun luar negeri.

3. Diskriminasi
Kebijakan dan praktik yang mencederai sebuah kelompok budaya dan
anggotanya.Diskriminasi bisa saja menjadi bagian dari hukum yang berlaku dalam
satu negara, atausesuatu yang dipraktikan masyarakat. Diskriminasi dapat menyerang ras
dan etnis mana sajakarena sangat sulit menyatukan kelompok kelompok yang berbeda.
Oleh karena itu sebagaimanusia sangat penting memahami dan menerima perbedaan.
Baik itu perbedaan warna kulit,asal tempat tinggal, agama, dll.

Contoh kasus diskriminasi:


Anak muda zaman sekarang suka merendahkan penyandang disabilitas. Mereka sering
mengejek dan menyebut penyandang disabilitas tidak pantas hidup.

SUMBER REFRENSI:

 MODUL 1-3 ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR MKDU4109


 https://www.zenius.net/blog/pengertian-etnosentrisme-dan-contohnya
 https://www.kompasiana.com/maullana/6293778f53e2c34212782c64/bagimana-
etnosentrisme-prejudis-dan-diskriminasi-dapat-menjadi-permasalahan-bagi-indonesia

Anda mungkin juga menyukai