Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMMAD BAHARUDIN ZULFIKAR

NIM : 048689846
PRODI : SOSIOLOGI
MATKUL : ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR / MKDU4109
Pertanyaan :
Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan negara
kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap etnosentrisme,
prejudis, dan diskriminasi.
1. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber
permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh kasus untuk
memperjelas jawaban Anda
Jawaban :
Etnosentrisme berasal dari bahasa yunani “ethnos” yang berarti bangsa dan “Kentron”
yang berarti pusat, oleh dari itu secara harfiah berarti melibatkan perilaku budaya atau etnis
sesuai menjadi sebuah pusat. Sedangkan menurut William Sumner (dalam Berry, 1999), yang
artinya adalah kecenderungan yang kuat dalam menerapkan patokan kelompok sendiri dan
satu-satunya yakni saat memandang dan menempatkan kelompoknya pada posisi paling atas
dan menempatkan kelompok lain berada lebih rendah.
Dapat kita simpulkan entosentrime adalah penilaian terhadap budaya lain atas dasar nilai
sosial atau budaya sendiri. Walaupun sikap etnosetrisme ini sendiri sebenarnya merupakan
kecendurungan manusia dalam menuruti naluri biologisnya namun Entnosentrisme ini
meruapakan sebuah konotasi negatif dalam masyarakat.
Etnosentrisme adalah penghakiman suatu kelompok masyarakat terhadap kebudayaan
kelompok masyarakat yang lain dengan cara membandingkan atau menggunakan standar
kebudayaannya sendiri. “Is Judging other cultures by comparison with one’s own”
(Giddens, 1986).
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan munculnya etnosetrisme, antara lain :
- Sejarah
- Multikulturalisme
- Situasi Politik
- Loyalitas
- Prasangka sosial
- Stereotip
Contoh kasus yang terjadi karena adanya etnosetrisme :
Sebenarnya secara sadar atau tidak sadar kita sering sekali menemukan peritiwa Etnosetrisme
tentunya dalam berbagai skala, karena negara kita merupakan negara yang memilik
bermacam-macam suku,budaya,agama,ras,dan lain-lainnya yang tentunya sangat berpotensi
terjadinya peristiwa Etnosetrisme. Antara lain :
- Berdasarkan pengalaman saya pribadi.Ketika saya sekolah dan kebetulan di situ ada
beberapa siswa yang asalnya tidak dari jawa saja melainkan ada yang dari
papua,ambon,ntt,dsb. Saya menemukan terkadang teman saya yang asalnya dari jawa secara
tidak sadar menilai orang yang dari papua dengan nilai budaya dan sosial yang teman saya
anut seperti meninggikan budaya makan nasi dan merendahkan budaya makan papeda,
anggapan orang jawa lebih sopan dibandingkan mereka, dsb.
- Kasus kerusuhan Sampit di Kalimantan Tengah yang dipicu oleh ketegangan antara etnis
Dayak dan Madura. Kerusuhan ini disebabkan oleh rasa tidak saling menerima dan
menghormati kebudayaan kedua suku tersebut di Kalimantan Tengah.

Prejudice merupakan suatu sikap ketidaksukaan seseorang yang diberikan kepada suatu
individu / kelompok lain dengan begitu kuat. Sikap Ketidaksukaan di sini bukan karena ada
sebab atau faktor-faktor yang mendasar dan menjadikan sikap ketidaksukaan namun sikap
ketidaksukaan di sini tidak mempunyai dasar atau sebab yang dapat dijadikan alasan sikap
tersebut.
Mengutip dari beberapa ahli :
Menurut Sarwono, menjelaskan jika prejudice adalah suatu sikap, emosi ataupun perilaku
negatif terhadap seseorang maupun sekelompok orang karena keanggotaanya dalam
kelompok tertentu.
Menurut Baron dan Byrne, menjelaskan jika prejudice atau prasangka merupakan sikap yang
lebih mengarah ke sisi negatif terhadap individu dalam satu kelompok yang hanya didasari
keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut.

Dalam Prejudice ini menitik beratkan prasangka menjadi suatu evaluasi negatif terhadap
seseorang maupun kelompok kepada orang maupun kelompok lain.
Individu atau kelompok yang sudah terkena virus prasangka tidak bisa dengan mudah
mengubah sikapnya tersebut. Jika dihadapkan dengan kenyataan yang berbeda, biasanya
mereka yang memiliki sikap prejudice akan mencari pembenaran sendiri atau bahkan akan
melakukan tindakan penuh dengan emosi.
Berikut ini merupakan contoh kasus yang melibatkan prejudice sebagai salah satu
penyebabnya :
- Diskriminasi terhadap minoritas agama : kasus ini menjadikan prejudice sebagai salah satu
penyebabnya karena sebagian kelompok masyarakat Indonesia mungkin memiliki prasangka
buruk terhadap minoritas agama seperti umat buddha, hindu, kristen protestan, dan lainnya.
Hal ini dapat terlihat dalam berbagai tindakan diskriminatif seperti sulitnya mendapatkan izin
pembangunan rumah ibadah, pembatasan kegiatan keagamaan, dan penghinaan terhadap
simbol agama.
- Prasangka pada Papua : Peristiwa ini terjadi lagi dan lagi karena salah satu faktor pemicu
masalahnya adalah PRASANGKA, banyak sekelompok orang yang berprasangka kepada
perantau asal papua bukan hanya soal fisik tapi juga soal prasangka atas alasan politik tentang
isu Papua merdeka.
Diskriminasi adalah tindakan, sikap, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang atau satu
golongan untuk menyudutkan golongan lain. Biasanya diskriminasi dilakukan oleh satu
golongan dengan populasi lebih besar ke golongan lain yang populasinya jauh lebih sedikit
atau yang biasa kita sebut dengan istilah minoritas.
Perilaku ini dipicu oleh perbedaan besar di antara dua golongan tersebut. Entah perbedaan
suku, budaya, warna kulit, status sosial hingga agama. Mereka yang melakukan diskrimansi
mempunyai rasa superior, mereka merasa bahwa derajatnya jauh lebih tinggi ketimbang
orang-orang yang berbeda dengannya.
Sebenarnya penyebab diskriminasi ada kaitannya dengan prejudice, keduannya mempunyai
kesamaan penyebab yaitu prasangka dan stereotip membuat seseorang cenderung
memperlakukan orang lain dengan cara yang berbeda. Mereka akan memperlakukan orang
yang berasal dari negara maju dan status sosial yang sederajat atau lebih tinggi dengan cara
yang lebih baik.
Adapun jenis-jenis diskriminasi sebagai berikut :
- Rasisme
-Seksisme
-Ageisme

Di Indonesia sendiri kerap kali terjadi konflik yang awalnya merupakan tindakan
diskriminasi yang tidak langsung diselesaikan, berikut ini adalah kasus diskriminasi :
- Diskriminasi pada penyandang disabilitas : Banyak kita temukan lingkungan kita para
penyandang disabilitas sering kali tidak mempunyai tempat untuk mendapatkan lapangan
pekerjaan, padahal sekarang banyak mereka para penyandang disabilitas yang mempunyai
tingkat pendidikan yang setara dengan orang biasa bahkan terkadang lebih tinggi, namun
beberapa kelompok orang masih saja menganggap mereka kurang berkompeten, kurang ini-
itu.

Kesimpulan :
Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan upaya bersama dari semua pihak,
termasuk pemerintah, masyarakat, dan individu. Memaksimalkan lagi pendidikan dan
sosialisasi yang tepat bahwa semua tidak berarti yang beda itu harus dimusuhi, tidak berarti
yang beda itu lebih rendah. Di samping itu, tindakan hukum yang tegas dan efektif terhadap
tindakan diskriminatif juga harus dilakukan untuk menghentikan praktek diskriminatif di
masyarakat.

Daftar Pustaka
BMP MKDU4109
https://www.zenius.net/blog/pengertian-etnosentrisme-dan-contohnya
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-etnosentrisme/
https://www.gramedia.com/literasi/prejudice/
https://kbr.id/editorial/08-2019/prasangka_pada_papua/100262.html
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diskriminasi/

Anda mungkin juga menyukai