MAKALAH
Oleh
KELOMPOK 2
KONSEP ETNOSENTRISME
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Transkultural
dengan dosen: Ns. Latifa Aini S, M.Kes, Sp. Kom
Oleh
KELOMPOK 2
Ropikhotus Salamah
(NIM 122310101002)
(NIM 122310101011)
(NIM 122310101027)
Insiyah Noriza
(NIM 122310101037)
(NIM 122310101047)
KONSEP ENTOSENTRISME
a. Definisi Etnocentrisme
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya
melalui sudut pandang budaya sendiri. Etnosentrisme dalam hal tertentu juga
merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan umum yang
mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata
buruk, etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena
mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan.
Pada saat konflik, etnosentrisme benar-benar bermanfaat. Dengan adanya
etnosentrisme, kelompok yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan
saling dukung satu sama lain. (Matsumoto,1996)
Etnosentrisme memiliki dua tipe yang satu sama lain saling
berlawanan. Tipe pertama adalah etnosentrisme fleksibel. Seseorang yang
memiliki etnosentrisme ini dapat belajar cara-cara meletakkan etnosentrisme
dan persepsi mereka secara tepat dan bereaksi terhadap suatu realitas
didasarkan pada cara pandang budaya mereka serta menafsirkan perilaku
orang lain berdasarkan latar belakang budayanya. Tipe kedua adalah
etnosentrisme
infleksibel.
Etnosentrisme
ini
dicirikan
dengan
ketidakmampuan untuk keluar dari perspektif yang dimiliki atau hanya bisa
memahami sesuatu berdasarkan perspektif yang dimiliki dan tidak mampu
memahami perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya
b. Tujuan Etnocentrisme
1) Saling mendukung dalam satu kelompok atau untuk memperkuat
hubungan di dalam suatu kelompok. Misalnya kelompok yang terlibat
konflik dengan kelompok lain akan saling mendukung.
2) Untuk menjaga keutuhan dan kestabilan budaya,
3) Untuk mempertinggi semangat patriotism, serta
4) Untuk meningkatkan kesetiaan pada bangsa dan cinta tanah air.
c. Sasaran Etnocentrisme
Semua kelompok dapat menumbuhkan etnosentrisme, tetapi tidak semua
anggota kelompok sama etnosentris. Kecenderungan etnosentrisme berkaitan erat
tindakan
atau
perilaku
seseorang
yang
berprasangka
dan
pengaruh
keadaan
sosiokultural
terhadap
individu
dan
dogmatisme
dapat
berupa
etnosentrisme
dan
favoritisme.
orang
tertentu
(stereotipe).
Rasisme
telah
menjadi
faktor
segregasi
dan
kekerasan
rasial,
Daftar Pustaka
Matsumoto, D. (1996). Culture and psychology. Padific Grove: Brooks/Cole
Publishing Company
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCQQF
jAB&url=http%3A%2F%2Fnilam.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads
%2Ffiles%2F31885%2FBAB%2B13.%2BPRASANGKA.pdf&ei=PUOVeHaNIWIuATUooDwAQ&usg=AFQjCNFxoGIzTJXDv_IG5O_PI2KU0Mdgw&sig2=7xrAMFeBDg5VeF_yBTNs0w&bvm=bv.
88528373,d.c2E (diakses pada tanggal 22 Maret 2015)
https://www.scribd.com/doc/95146176/Etnosentrisme (diakses pada tanggal 22 Maret
2015 pukul 14:41)
http://www.biokimiaedu.com/index.php/artikel/38-artikel-1998 (diakses pada tanggal
22 Maret 2015 pukul 15.05)
SOAL
1) Di bawah ini yang termasuk tipe etnocentrisme adalah....
a. etnosentrisme fleksibel dan etnosentrisme plural
b. etnosentrisme universal dan etnosentrisme disfungsional
c. etnosentrisme fleksibel dan etnosentrisme infleksibel
d. etnosentrisme infleksibel dan etnosentrisme universal
e. etnosentrisme konstruktif dan etnosentrisme struktif
2) Yang merupakan contoh etnosentris adalah
1) Di Papua terdapat banyak suku yang memiliki bahasa, nilai, norma,
ukuran, agama, dan cara hidup yang berbeda. Sehingga memicu
konflik antarsuku.
2) Membangun komunikasi antar etnis dan membentuk budaya campuran.