Kelpmpok 4:
Ayattulloh M. (2014.02.005)
Khori D. (2014.02.027)
(2014.02.027)
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan Keperawatan Gawat darurat Pada pasien dengan
retensi urin
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami definisi dari penyakit Retensi
Urin
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami etiologi dari penyakit Retensi
Urin
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari penyakit
Retensi Urin
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami pathofisiologi dan pathways
dari penyakit Retensi Urin
5. Mahasiswa mengetahui dan memahami stadium keparahan dari
penyakit Retensi Urin
6. Mahasiswa mengetahui dan memahami penatalaksanaan dari penyakit
Retensi Urin
7. Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep dasar asuhan
keperawatan gawat darurat dari penyakit Retensi Urin
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1.2 Klasifikasi
Menurut Newman (2011), retensi urine diklasifikasikan menjadi :
1) Retensi Urine akut ( AUR )
Retensi urine yang terjadi tiba-tiba, ditandai perasaan ingin
berkemih namun ada kemampuan untuk mengkosongkan kandung
kemih walaupun kandung kemih dalam keadaan penuh. Retensi urine
yang bersifat akut juga dapat ditandai dengan pancaran berkemih yang
kurang dan beberapa ada pasien yang mengeluh nyeri abdomen bawah
yang mungkin disebabkan akibat distensi kandung kemih.
Retensi urine yang bersifat akut ini sering dialami pada pasien post
pembedahan yang dikenal dengan istilah POUR (Post Operation
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa retensio urine adalah
ketidakmampuan melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau
dorongan terhadap hal tersebut atau tertahanya urine didalam kandung kemih.
Tindakan utama pada klien dengan retensio urine dalam keperawatan
gawat darurat adalah dengan melakukan pemasangan kateter.
DAFTAR PUSTAKA