Oleh :
Sahrawani. J
NIM :2017.C.09a.0863
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Sahrawani.J
NIM : 2017.C09a.0863
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya untuk dapat menyelesaikan Asuhan
Keperawatan Pada Asuhan Keperawatan Maternitas Ny.M Dengan Diagnosa
Medis G1 P0 A0 Di ruang VK BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangkaraya.
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya berharap laporan
pendahuluan penyakit ini dapat berguna dan menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai penyakit G1 P0 A0 .
DAFTAR ISI
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1
2
1. Vulva
Vulva adalah nama yang diberikan untuk struktur genetalia
externa. Kata ini berarti penutup atau pembungkus yang berbentuk
lonjong, berukuran panjang, mulai klitoris, kanan kiri dibatasi bibir
kecil sampai ke belakang dibatasi perineum.
2. Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris adalah jaringan lemak subkutan
berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat
jarang di atas simfisis pubis. Mons pubis mengandung banyak
kelenjar sebasea dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan
ikal pada masa pubertas, mons berperan dalam sensualitas dan
melindungi simfisis pubis selamakoitus.
3. Labia mayora
Labia mayora adalah dua lipatan kulit panjang melengkung
yang menutupi lemak dan jaringan kulit yang menyatu dengan mons
pubis. Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah
mengililingi labia minora, berakhir di perineum pada garis tengah.
Labia mayora melindungi labia minora, meatus urinarius, dan
introitus vagina. Pada wanita yang belum pernah melahirkan anak
pervaginam, kedua labia mayora terletak berdekatan di garis tengah,
menutupi stuktur-struktur di bawahnya.
Setelah melahirkan anak dan mengalami cedera pada vagina
atau pada perineum, labia sedikit terpisah dan bahkan introitus vagina
terbuka. Penurunan produksi hormon menyebapkan atrofi labia
mayora. Pada permukaan arah lateral kulit labia tebal, biasanya
memiliki pigmen lebih gelap daripada jaringam sekitarnya dan
ditutupi rambut yang kasar dan semakin menipis ke arah luar
perineum. Permukaan medial labia mayora licin, tebal, dan tidak
tumbuhi rambut. Sensitivitas labia mayora terhadap sentuhan, nyeri,
dan suhu tinggi. Hal ini diakibatkan adanya jaringan saraf yang
menyebar luas, yang juga berfungsi selama rangsanganseksual.
d. Labia minora
3
a. Ovarium
Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di
belakang tuba falopi. Dua lagamen mengikat ovarium pada
tempatnya, yakni bagian mesovarium ligamen lebar uterus, yang
memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi
krista iliaka anterosuperior, dan ligamentum ovarii proprium, yang
mengikat ovarium ke uterus. Dua fungsi ovarium adalah
menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon. Saat lahir,
ovarium wanita normal mengandung banyak ovum primordial. Di
antara interval selama masa usia subur ovarium juga merupakan
tempat utama produksi hormon seks steroid dalam jumlah yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan,perkembangan, dan fungsi wanita
normal.
5
b. Tuba fallopi
Sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uterus. Tuba ini
memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas legamen lebar dan
berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium. Panjang tuba ini kira-
kira 10 cm dengan berdiameter 0,6 cm. Tuba fallopi merupakan jalan
bagi ovum. Ovum didorong di sepanjang tuba, sebagian oleh silia,
tetapi terutama oleh gerakan peristaltis lapisan otot. Esterogen dan
prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltis. Aktevites peristaltis
tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar ialah
pada saat ovulasi.
c. Uterus
Uterus adalah organ berdinding tebal, muskular, pipih, cekung
yang tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki
bentuk simetris, nyeri bila di tekan, licin dan teraba padat. Uterus
terdiri dari tiga bagian, fudus yang merupakan tonjolan bulat di
bagian atas dan insersituba fallopi, korpus yang merupakan bagian
utama yang mengelilingi cavum uteri, dan istmus, yakni bagian
sedikit konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks dan
dikenal sebagai sekmen uterus bagian bawah pada masa hamil. Tiga
fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan
endometrium, kehamilan danpersalinan.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
1) Endometrium yang mengandung banyak pembuluh darah ialah
suatu lapisan membran mukosa yang terdiri dari tiga lapisan :
lapisan permukaan padat, lapisan tengah jaringan ikat yang
berongga,dan lapisan dalam padat yang menghubungkan
indometrium dengan miometrium.
2) Miometrum yang tebal tersusun atas lapisan – lapisan serabut otot
polos yang membentang ke tiga arah. Serabut longitudinal
membentuk lapisan luar miometrium, paling benyak ditemukan di
daerah fundus, membuat lapisan ini sangat cocok untuk
mendorong bayi pada persalinan.
6
3) Peritonium perietalis
Suatu membran serosa, melapisi seluruh korpus uteri, kecuali
seperempat permukaan anterior bagian bawah, di mana terdapat
kandung kemih dan serviks. Tes diagnostik dan bedah pada uterus
dapat dilakukan tanpa perlu membuka rongga abdomen karena
peritonium perietalis tidak menutupi seluruh korpus uteri.
d. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat
dan mampu meregang secara luas. Mukosa vagina berespon dengan
cepat terhadap stimulai esterogen dan progesteron. sel-sel mukosa
tanggal terutama selama siklus menstruasi dan selama masa hamil.
Sel-sel yang di ambil dari mukosa vagina dapat digunakan untuk
mengukur kadar hormon seks steroid. Cairan vagina berasal dari
traktus genetalis atas atau bawah. Cairan sedikit asam. Interaksi
antara laktobasilus vagina dan glikogen mempertahankan keasaman.
Apabila pH nik diatas lima, insiden infeksi vagina meningkat. Cairan
yang terus mengalir dari vagina mempertahankan kebersihan relatif
vagina.
1.1.3 Etiologi
Partus normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
jalan lain, dengan bantuan. Partus dibagi menjadi 4 kala :
1. Kala I, kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol
sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan
berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat
berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam
sedangkan multigravida sekitar 8 jam.
2. Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan interval
2 sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai 100 detik. Menjelang
akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap
7
1.1.4 Klasifikasi
Sukarni, 2013 derajat ruptur perineum dapat dibagi menjadi empat derajat,
yaitu :
1. Ruptur perineum derajat satu, dengan jaringan yang mengalami robekan
adalah:
1.1 Vagina
1.2 Komisura posterior
1.3 Kulit perineum
2. Ruptur perineum derajat dua dengan jaringan yang mengalami robekan
2.1 Mukosa Vagina
2.2 Komisura posterior
2.3 Kulit perineum
2.4 Otot perineum
3. Ruptur perineum derajat tiga, dengan jaringan yang mengalami robekan :
8
Kadar prolaktin akan menurun dengan cepat pada wanita yang tidak
menyusui. Pada jaringan payudara beberapa wanita, saat palpasi
dailakukan pada hari kedua dan ketiga. Pada hari ketiga atau keempat
pasca partum bisa terjadi pembengkakan. Payudara teregang keras, nyeri
bila ditekan, dan hangat jika di raba.
6.2 Ibu yang menyusui
Sebelum laktasi dimulai, payudara teraba lunak dan suatu cairan
kekuningan, yakni kolostrum. Setelah laktasi dimula, payudara teraba
hangat dan keras ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama sekitar
48 jam. Susu putih kebiruan dapat dikeluarkan dari puting susu.
7. Sistem kardiovaskuler
7.1 Volume darah
Perubahan volume darah tergantung pada beberapa faktor misalnya
kehilangan darah selama melahirkan dan mobilisasi serta pengeluaran
cairan ekstravaskuler. Kehilangan darah merupakan akibat penurunan
volume darah total yang cepat tetapi terbatas. Setelah itu terjadi
perpindahan normal cairan tubuh yang menyebapkan volume darah
menurun dengan lambat. Pada minggu ketiga dan keempat setelah bayi
lahir, volume darah biasanya menurun sampai mencapai volume sebelum
lahir.
7.2 Curah jantung
Denyut jantung volume sekuncup dan curah jantung meningkat sepanjang
masa hamil. Segera setelah wanita melahirkan, keadaan ini akan
meningkat bahkan lebih tinggi selama 30 sampai 60 menit karena darah
yang biasanya melintasi sirkuit utero plasenta tibatiba kembali ke sirkulasi
umum.
7.3 Tanda-tanda vital
Beberapa perubahan tanda-tanda vital bisa terlihat, jika wanita dalam
keadaan normal. Peningkatan kecil sementara, baik peningkatan tekanan
darah sistol maupun diastol dapat timbul dan berlangsung selama sekitar
empat hari setelah wanita melahirkan.
8. Sistem neurologi
14
2.3 Riwayat kesehatan sekarang : Keluhan yang di rasakan saat hamil mulai
dari trimester 1, 2, 3 HPHT
1. Riwayat KB
Apakah ibu pernah menggunakan alat kntrasepsi misalnya KB
2. Rencana KB
Apakah setelah persalinan ibu akan menggunakan KB atau tidak
3. Riwayat psikososial dan spiritual
Bagaiman hubungan ibu dengan suaminya, keluarga, lingkungan, dan
perawat.
3. Pola fungsi Gordon
3.1 Pola presepsi kesehatan
Dari penaganan kesehatan menggunakan presepsi pemeliharan dan
penaganan kesehatan, persepsi terhadap arti kesehatan dan
penatalaksanaan kesehatan, kemampuan menyusun tujuan, pengetahuan
tentang praktek kesehatan.
3.2 Pola nutrisi metabolic
Napsu makan ibu dengan persalinan normal bertambah dan pemasukan
cairan juga bertambah.Makanan harus bermutu, bergizi dan juga cukup
kalori, banyak air, sayur-sayuran dan buah-buahan.
3.3 Pola eliminasi
Kandung kemih mengalami trauma yang dapat di sebabkan edema dan
tekanan. Adanya akumulasi cairan yang berlebihan pada jaringan selama
kehamilan, dieresis setelah 24 jam persalinan dan konstipasi.
3.4 Pola aktifitas latihan
Otot-otot abdomen melebar atau melonggar selama kehamilan
menyebabkan pengurangan otot-otot abdomen menjadi sangat lunak,
lembek dan lemah. Muskulus raktus abdominis memisah otot-otot dan
fascia dinding abdomen mengalami pelenturan, latihan dan senam selama
periode nifas perlu untuk memulihkan keadaan
3.5 Pola istirahat dan tidur
Pola tidur terganggu karena ibu dengan persalinan normal sering
berkeringat banyak dan dingin di malam hari. Mengalami perubahan emosi
18
yang mendadak atau depresi yang mengakibatkan ibu merasa tertekan dan
mungkin ibu tidak bias tidur
3.6 Pola kongnitif preseptual
Klien merasa nyeri pada payudara dan perineum, dan kurang pengetahuan
tentang perawatan diri.
3.7 Pola konsep diri/presepsi
Ibu dapat menerima peran barunya sebagai orang tua atau tidak dapat
menerima.
3.8 Pola peran hubungan
Ibu memepunyai hubungan yang harmonis dengan suami, keluarga yang
merawat ibu yang beada di RS dan percaya kepeda Tuhan-Nya dan
menyerahkan seluruh kesembuhan kepada Tuhan.
4. Pemeriksaan fisik
4.1 Tekanan darah
4.2 Suhu badan
4.3 Denyut nadi
4.4 Respirasi/pernapasan
5. Pemeriksan head to toe
5.1 Kepala : Biasanya Pasien Mengeluh Pusing, Sakit Kepela.
5.2 Wajah : Hiperpigmentasi, edema.
5.3 Mulut : Mukosa mulut (warna, kelembapan, lesi)
5.4 Mata : Konjungtiva, sklera (pupil, ukuran, kesamaan reaksi terhadap
cahaya penglihatan)
5.5 Leher : Pembesaran kelenjar getah bening, disertai vena jugularis.
5.6 Jantung dan paru : Suara napas normal
5.7 Payudara : Penampilan, pembesaran, simetris, pigmentasi, warna kulit,
keadaan aerola dan integritas putting, posisi bayi pada payudara, adanya
kolostrum, adanya ASI, adanya pembengkakan, benjolan, nyeri dan
adanya sumbatan duktus, dan tanda-tanda mastitis potensial.
5.8 Abdomen : Tinggi fundus uteri (dalam cm), lokasi kontraksi uterus atau
nyeri.
19
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2020,
pukul 20.27 WIB. Di ruang perawatan Ny. M wilayah UPT Puskesmas Pahandut
Palangka Raya, dengan tehnik anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan
fisik, dan data dari buku KIA klien, di dapatkan data-data sebagai berikut.
: Laki-laki
: Perempuan
: Pesien
: Berhubungan
: Meninggal
: Tinggal serumah
1.3 Muka
Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
1.4 Mulut
Mukosa mulut dan bibir lembab, keadaan gigi bersih, fungsi pengecapan
baik, keadaan mulut baik, fungsi menelan baik.
1.5 Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tampak bening dan fungsi penglihatan
baik
1.6 Hidung
Tidak ada perdarahan atau peradangan, keadaan bersih
1.7 Telinga
Keadaan telinga bersih dan fungsi pendengaran baik
1.8 Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada distensi vena jugularis
dan pembesaran KGB
1.9 Daerah Dada
1. Jantung dan Paru-paru
Suara nafas vesikuler, bunyi jantung reguler, retraksi dada tidak ada
2. Payudara
Payudara tampak membesar, bentuk payudara simetris,
hyperpigmentasi areola ada, keadaan puting susu menonjol, cairan
yang keluar tidak ada, keadaan bersih, tidak ada nyeri atau tegang,
tidak ada skala nyeri.
1.10 Abdomen
Tinggi FU 39 cm, kontraksi uterus tidak ada, konsistensi uterus tidak ada
1.11 Genitalia Eksterna
Keluhan nyeri pada jalan lahir, oedema tidak ada, varises tidak ada, ada
pengeluaran lonchea berwarna merah, jumlah ± 150 cc, bau amis
1.12 Anus
Baik
26
2.1.6 Penatalaksanaan
Tanggal Nama obat Rute Dosis Indikasi
16 Maret 2020 Amoxyclin Oral 3x500 mg Antibiotic untuk
mencegah infeksi
Asam Oral 3x500 mg Untuk mengurangi
mafenamat nyeri
Paracetamol Oral 3x500 mg Untuk meredakan
sakit kepala,nyeri dan
demam
Vit A Oral 3x600 mg Untuk meningkatkan
kekebalan tubuh
Infus ringer IV 500 ml Menambah cairan dan
laktat 20 tpm/menit elektrolit
Lidocaine IV 1 ampul 2ml Anastesi local
menghilangkan rasa
sakit pada tubuh
untuk sementara dan
mengatasi irama
jantung
Mecobolamin IV 2 ampul 2ml Mengatasi
kekurangan vitamin
B12
Sahrawani..J
30
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
PRIORITAS MASALAH
RENCANA KEPERAWATAN
2. Resiko gangguan Setelah dilakukan tindakan 1) Ukur tanda-tanda vital pasien 1) Mengetahui keadaan umum pasien
integritas jaringan keperawatan selama 1 x 7 2) Bantu pasien dengan posisi 2) Dengan posisi yang tepat, pernafasan yang baik membantu
berhubungan jam diharapkan luka tepat, pernafasan, dan upaya meningkatkan peregangan bertahap dari perineal dan
dengan rupture membaikkriteria hasil: untuk rileks jaringan vagina dan mencegah terjadinya trauma atau
2) Luka membaik 3) Bantu pasien mengangkat laserasi serviks
3) Luka mulai membaik kaki secara simultan, hindari 3) Menurunkan renggangan otot mencegah tekanan pada batis,
4) Tanda-tanda vital dalam tekanan pada poplitea, sokong dan ruang poplitea yang dapat menyebabkan tromboplebitis
rentang normal: telapak kaki pasca partum
TD : 120-80 mmHg 4) Bantu sesuai kebutuhan 4) Memungkinkan melahirkan lambat saat kepala bayi telah
N: 60-100 x/m dengan manufer tangan, distensi di perineum 5 cm sehingga menurunkan trauma
S: 36,5-37,5oC berikan tekanan pada dagu pada jaringan ibu
janin melalui perineum ibu Epiostomy dapat mencegah robekan perineum pada kasus
saat tekanan pengeluaran pada bayi besar, persalinan cepat, dan ketidakcukupan relaksasi
oksiput dengan tangan lain perineal.
Bantu dengan episiotomy
garis tengah mediolateral k/p
34
2
Tanda tangan
Hari/Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Senin, 16 1) Mengukur tanda-tanda vital pasein S: Pasien mengtakan nyeri pada daerah
Maret 2020 2) Mengobservasi skala nyeri pasien perineum
3) Mengajarkan tehnik relaksasi O: - pasien tampak lemas
Pukul 20.27 4) Berkolaborasi dalam pemberian obat - pasien tampak meringis
WIB - tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg Sahrawani.J
Diangnosa N : 90x/m
satu S : 36,5OC
- Skala nyeri klien 3 (ringan)
- klien mampu melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Asam mafenamat
- Paracetamol
- Lidocaine
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan PPK III yang dilaksanakan diruang VK BULD UPT
PUSKESMAS PAHNDUT PALANGKARAYA selama 1 minggu saya
menarik kesimpulan mengenai kasus saya melalui kunjungan ke rumah pasien
masih banyak pasien yang belum memahami arti mengenai kesehatan
kehamilan jadi diharapkan untuk lebih dingkatkan tentang penyuluhan
mengenai kehamilan beserta gejala atau pun penyakit yang dapat menggangu
kehamilan.
3.2 Saran
Diharapkan laporan dan askep ini bisa menambah wawasan pengetahuan
bagi pembaca tentang Kelahiran.
37
1
DAFTAR PUSTAKA