Anda di halaman 1dari 2

Epitemologi berasal dari bahasa Yunani "Episteme" dan "logos".

Episteme berarti
pengetahuan (knowledge), logos berarti teori atau ilmu. Brameld dalam
Muhammad Noor Syam (1984:32) mendefinisikan epistemologi sebagai "it is
epistemologi that gives the teacher the assurance that he is conveying the truth to
his student"

Definisi tersebut diterjemahkan sebagai "epistemologi memberikan kepercayaan


dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya".

Epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-
sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam
menentukan sebuah model filsafat. Dengan pengertian ini, epistemologi
menentukan karakter pengetahuan, bahkan menentukan kebenaran mengenai hal
yang dianggap patut diterima dan apa yang patut ditolak.

1. Hubungan Epistemologi Dengan Ilmu-Ilmu Lain


a. Hubungan epistemologi dengan ilmu logika. Jika dikaitkan dengan ilmu logika,
epistemologi dikategorikan sebagai pendahuluan karena kemampuan
validitas akal belum dikaji dan ditegaskan.
b. Hubungan epistemologi dengan filsafat. Kemampuan, kodrat, dan validitas
akal dalam memahami hakikat dan realitas eksternal yang membahas kaidah-
kaidah umum tentang eksistensi.
c. Hubungan epistemologi dengan teologi ddan ilmu tafsir. Pembahasan yang
terkait dengan kontradiksi ilmu dan agama, atau akal dan agama, atau
pengkajian seputar pluralisme dan hermeneutik karena akar pembahasan ini
terkait langsung dengan pembahasan epistemologi.

Anda mungkin juga menyukai