Berikut adalah contoh konflik antar suku yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari yaitu meliputi :
1. Konflik antar etnis yang terjadi pada 1998 antara etnis pribumi dan etnis
Tionghoa
2. Konflik antar suku yaitu suku dayak dan Madura
3. Konflik antar suku yaitu suku Jawa dan Suku Lampung
1. Konflik antar etnis yang terjadi pada 1998 antara etnis pribumi dan etnis
Tionghoa
Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa yang
terjadi di Indonesia pada 13 Mei-15 Mei 1998, khususnya di Ibu Kota Jakarta namun
juga terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia. Di Indonesia, orang keturunan Cina
memegang kendali perekonomian Indonesia. Beberapa dari mereka sangat kaya
meskipun jumlah mereka hanya sekitar 2% dari populasi masyarakat Indonesia.
Saat krisis ekonomi menghantam Indonesia pada tahun 1998, oknum-
oknum yang berkepentingan politik mengambinghitamkan orang keturunan Cina
atas krisis yang terjadi. Oknum-oknum tersebut mengerahkan massa yang terdiri
dari masyarakat pribumi untuk menyerang mereka.
Pecahnya konflik membuat bangsa Indonesia membenci keturunan Cina,
semua toko-toko etnis Tionghoa di jarah dan beberapa ada yang dibakar oleh
massa. Etnis Tionghoa ketakutan dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Suku Dayak sebagai suku asli Kalimantan mulai merasa tidak puas dengan
persaingan yang terus datang dari Madura. Hukum baru juga telah memungkinkan
warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi
tersebut, seperti perkayuan, penambangan, dan perkebunan.
Pada 18 Februari 2001 suku Dayak berhasil menguasai Sampit. Polisi menahan
seorang pejabat lokal yang diduga sebagai salah satu dalang di balik serangan ini.
Orang yang ditahan tersebut diduga membayar enam orang untuk memprovokasi
kerusuhan di Sampit. Kemudian, ribuan warga Dayak mengepung kantor polisi di
Palangkaraya sembari meminta pembebasan para tahanan. Permintaan mereka
dikabulkan oleh polisi pada 28 Februari 2001, militer berhasil membubarkan massa
Dayak dari jalanan. Dari Konflik Sampit ini sedikitnya 100 warga Madura dipenggal
kepalanya oleh suku Dayak. Konflik Sampit sendiri mulai mereda setelah pemerintah
meningkatkan keamanan, mengevakuasi warga, dan menangkap provokator. Untuk
memperingati akhir konflik ini, dibuatlah perjanjian damai antara suku Dayak dan
Madura.
Berikut adalah contoh konflik antar agama yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari yaitu meliputi :
Peristiwa rasial anti Tionghoa di Kota Surakarta yang mayoritas Jawa ini
memiliki penyebab pemicu kerusuhan berskala kecil yang menjadi karakteristik
unik yang mampu menyebabkan kekacauan sangat besar dan sangat serius yang
menelan banyak korban serta menyebabkan kerusakan-kerusakan dan masalah-
masalah lain hingga menjalar ke luar kota Surakarta. Faktor yang paling
dominan yang melatarbelakangi peristiwa rasial antara etnis Tionghoa dengan
pribumi Jawa di Surakarta adalah :
Kerusuhan rasial pada tahun 1972, mobilisasi massa terbentuk ketika mendengar
berita terbunuhnya tukang becak oleh warga keturunan Tionghoa menyebabkan
pada pagi harinya tukang- tukang becak se-Surakarta dengan cepat
menggerombol mendatangi lokasi kejadian karena adanya provokasi untuk
memprotes pelaku pembunuhan. Dari menit ke menit aksi tersebut terus
berkembang. Mobilisasi massa juga menjadi penyebab membesarnya peristiwa
huru-hara tahun 1980 di Surakarta.
Puncaknya pada tahun 1998, masyarakat bersama mahasiswa turun ke jalan
secara serentak beberapa daerah di Indonesia. Di Surakarta juga demikian,
terjadi demo secara besar-besaran, rakyat yang dari awal tidak suka dengan etnis
Tionghoa mulai menyerang mereka. Pembakaran, pengrusakan dan penjarahan
di toko-toko Tionghoa terjadi secara brutal. Setelah diamankan oleh Polisi dan
tentara keadaan pun menjadi tenang. Namun 2 hari pasca kerusuhan ditemukan
banyak korban terbakar di dalam toko, swalayan dan rumah warga. Ada dari
masyarakat Surakarta yang tidak sempat menyelamatkan diri, dan ada juga etnis
Tionghoa yang ditemukan tewas terbakar.
2.