Anda di halaman 1dari 10

TOLERANSI UMAT

BERAGAMA

SUH MUDA PRAJA XXXII


SECARA ETIMOLOGI, TOLERANSI BERASAL DARI BAHASA LATIN, TOLERARE, YANG ARTINYA SABAR DAN MENAHAN
DIRI.

BERDASARKAN ARTI SECARA BAHASA, TOLERANSI DAPAT DIMAKNAI SEBAGAI KEMAMPUAN SETIAP ORANG UNTUK
BERSABAR DAN MENAHAN DIRI TERHADAP HAL-HAL YANG TIDAK SEJALAN DENGANNYA.

SEDANGKAN SECARA UMUM TOLERANSI ADALAH SIKAP MANUSIA UNTUK SALING MENGHORMATI DAN
MENGHARGAI PERBEDAAN, BAIK ANTAR INDIVIDU MAUPUN KELOMPOK GUNA MENGHADIRKAN PERDAMAIAN
DALAM KEBERAGAMAN.
PENGERTIAN TOLERANSI MENURUT PARA AHLI

TILLMAN
Toleransi menurut tillman adalah sebuah sikap untuk saling menghargai, melalui pengertian
dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi disebut-sebut sebagai faktor esensi dalam
terciptanya sebuah perdamaian.

MAX ISAAC DIMONT


Menurut dimont, pengertian toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan tidak
menyimpan dari norma-norma yang diakui dan berlaku. Toleransi juga diartikan sebagai sikap
menghormati dan menghargai setiap tindakan orang lain.

FRIEDRICH HEILER
Menurut heiler, pengertian toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui adanya pluralitas
agama dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Ia menyatakan, setiap pemeluk agama
mempunyai hak untuk menerima perlakuan yang sama dari semua orang.
Salah satu bentuk toleransi adalah toleransi beragama, yang
merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut
agama lain, seperti: 

1. Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita;


2. Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun;
3. Serta tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk
beribadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.
APA YANG TERJADI JIKA
TIDAK ADA TOLERANSI ???
K E O S & WAR
SEJARAH KELAM KONFLIK AGAMA DI INDONESIA
1. KONFLIK POSO (ISLAM VS NASRASI)
Konflik antar agama di poso menjadi bukti bahwa perbedaan kepercayaan dapat menyulut konflik yang meluas. Konflik poso menjadi
salah satu konflik yang berlangsung dalam waktu yang lama seperti juga latar belakang tragedi allepo. Salah satu penyebabnya adalah
karena kurangnya peran pemerintah dalam mengembalikan situasi menjadi kondusif. Dimulai dari tahun 1998 hingga tahun 2000 konflik
berkembang ke ranah kekerasan. Sehingga entah berapa banyak korban jiwa yang berjatuhan. Pada tangga 20 desember 2001 kemudin
ditandatangani penjanjian malino yang di mediasi oleh jusuf kalla. Stelah penandatanganan perjanjian tersebut situasi di poso berangsur
angsur pulih.

2. KONFLIK AMBON (ISLAM VS NASRANI)


Konflik antar agama yang terjadi di ambon pada tahun 1999. Merupakan sebuah konflik berdarah antara kaum muslim dan nasrasi yang
menghuni wilayah tersebut. Konflik tersebut dipicu oleh insiden pemalakan yang dilkukan oleh 2 orang muslim terhadap warga nasrani
seperti penyebab konflik sosial paling umum. Konflik semakin berkembang saat isu isu menyebar dan membakar amarah kedua belah
pihak. Insiden ini menyebabkan 12 orang tewas dan ratusan lainnya luka luka. Namun, konflik ini segera mereda setelah dilakukan
rekonsiliasi dilakukan oleh pemerintah setempat.

3. KONFLIK TOLIKARA (ISLAM VS NASRANI)


Konflik yang terjadi di tolikara papua dipicu oleh pembakaran sebuah masjid oleh para jemaat gereja injil indonesia. Tidak dijelaskan apa
yang memicu pembakaran tersebut seperti pengendalian konflik sosial. Namun, insiden itu bertepatan saat akan dilaksanakan sholat idul
fitri. Akibat konflik ini, 2 orang warga tewas dan 96 rumah warga muslim dibakar. Upaya rekonsiliasi yang cepat dilakukan, membuat
konflik ini cepat dapat diredam. Serta tidak menimbulkan dampak yang meluas.
SEJARAH KELAM KONFLIK AGAMA DI INDONESIA
4. KONFLIK ACEH (ISLAM VS KRISTEN)
Aceh menjadi salah satu provinsi yang diberi hal istimewa untuk dapat menjalankan  hukum syariat islam. Hal ini adalah upaya pemerintah untuk
melerai keinginan masyarakat sporadis yang ingin memerdekakan diri dan mendirikan negara khilafah. Oleh karenanya aceh diberikan gelar daerah
istimewa nangroe aceh darussalam. Konflik antar agama pernah terjadi, tepatnya di daerah singkil pada tahun 2015. Konflik ini diawali dengan
demonstrasi umat muslim. Dalam demonstrasi tersebut umat muslim menuntut pemerintah untuk membongkar sejumlah gereja kristen yang berdiri
seperti dampak konflik agama. Namun, akhirnya konflik tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Serta kerukunan antar umat beragama di aceh
tetap terpelihara hingga kini.

5. KONFLIK DI LAMPUNG SELATAN (BUDHA VS ISLAM)


lampung, juga pernah mengalami konflik antar agama. tepatnya di kabupaten lampung selatan, kota kallianda terjadi konflik berdarah yang
melibatkan masyarakan desa balinuraga dan desa agom. desa balinuraga mayoritas dihuni oleh penduduk dengan agama budha. sedangkan desa
agom mayoritas dihuni umat muslim. pada dasarnya konflik ini bukan didasari oleh hal yang bersifat dan berhubungan dengan keyakinan yang
dianut seperti juga latar belakang konflik suriah. penyebab yang menyulut konflik ini adalah adanya gadis desa agom yang digoda oleh pemuda
dari desa balinuraga. kejadian tersebut lalu menyulut amarah warga desa agom sehinga mengunakan cara kekerasan dengan menyerang warga
balinuraga. tidak terima dengan hal tersebut warga baliuraga membalas menyerang. aksi yang menimbulkan reaksi, beberapa pihak diturunkan
untuk meredam suasana. kemudian setelah melalui proses mediasi akhirnya konflik ini dapat terselesaikan, dan kondisi kembali kondusif.

6. KONFLIK SAMPANG (PENGIKUT AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH   VS PENGANUT ISLAM SYIAH)
Konflik antar agama yang selanjutnya terjadi di dusun nangkernang, desa karang gayam, kecamatan omben, kabupaten sampang, madura jawa
timur. Penyerangan terjadi pada 2012 silam yang menyebabkan dua orang warga syi’ah tewas dan enam mengalami luka berat dan puluhan lainnya
mengalami luka berat seperti penyebab israel dan palestina perang. Konflik ini sebenarnya sudah berlangsung lama, sejak tahun 2004. Klimaksnya
adalah aksi pembakaran rumah ketua ikatan jamaah ahl al-bait (IJABI) dan 2 rumah jamaah syi’ah serta sebuah mushola yang digunakan sebagai
sarana ibadah. Aksi tersebut dilakukan oleh sekitar 500 orang  yang mengklaim diri sebagai pengikut ahlus sunnah wal-jamaah.
HINDARI KONFLIK AGAMA !
1. Masyarakat harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu
dengan yang lain.
2. Masyarakat harus mempererat tali persahabatan dan berusaha mengenal
lebih jauh antara satu dengan yang lain.
3. Mempunyai kesadaran bahwa setiap agama yang dianut masyarakat
membawa misi kedamaian.
4. Masyarakat yang baru saja pindah ke daerah lain harus berbaur atau
membaur ke masyarakat sekitar.
5. Dalam masyarakat harus ada keadilan dan rasa ketidakadilan itu harus
dihilangkan agar tidak menimbulkan rasa kebencian.
TERIMAKASIH

SUH MUDA PRAJA XXXII

Anda mungkin juga menyukai