SKRIPSI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
2020
Lembar Motto
Lembar Persembahan:
i
Skripsi:
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi,
Mengetahui:
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa naskah skripsi ini adalah hasil karya
saya sendiri, dan semua sumber, baik yang dikutip maupun dirujuk dalam naskah
telah saya nyatakan dengan benar dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari diketahui dan dapat dibuktikan bahwa ternyata didalam
naskah skripsi ini terdapat unsur-unsur jiplakan atau plagiasi maka saya bersedia
jika skrispsi ini dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Negeri Medan, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Sarah Deby Vania Manurung
Nim : 4163341050
Program Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jenis Karya : Skripsi
Dibuat di : Medan
Pada Tanggal : 8 Juli 2020
Yang menyatakan,
v
ABSTRAK
Kata kunci : Hasil Belajar Siswa, Aktivitas Belajar Siswa, kooperatif, Jigsaw dan
Group Investigation.
vi
ABSTRACT
Sarah Deby Vania Manurung, NIM 4163341050 (2016) The Differences
in Learning Results and Student Learning Activities Using the Jigsaw
Type Cooperative Learning Model and Group Investigation (GI) on the
Body Defense System Material in Class XI IPA SMA N 1 Salak T.P
2019/2020.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugrah-Nya maka dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul
“Perbedaan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Group Investigation (GI) pada Materi
Sistem Pertahanan Tubuh di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Salak T.P 2019/2020”
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Erlintan Sinaga,
M.Kes. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, motivasi, dan masukan yang bermanfaat sejak awal sampai akhir
penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada: Bapak Dr.
Hasruddin, M.Pd., Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si, dan Bapak Halim Simatupang,
S.Pd, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Diky Setya Diningrat, S.Si., M.Si.
selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen serta
Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA yang telah membantu, tidak lupa juga
disampaikan terimakasih kepada Ibu Lamsi Berutu, S.Ag selaku Plt. Kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Salak dan Ibu Dra. Normauli Manurung, M.Si selaku guru
biologi untuk bimbingannya selama penelitian berlangsung.
Teristimewa disampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Ayahanda tercinta Sanggam Manurung, S.E. dan Ibunda tercinta Rosdiana br.
Munthe, Amd. Keb yang selalu mendoakan, mendukung dan memberikan perhatian
setiap saat, begitu juga kepada Adik-adik, Ingrid Nathasya Manurung, Christian
Ivanov Manurung, Greysia Egyta Manurung, dan Agustina Uliarta Siallagan, dan
Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Diucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memotivasi dan
tidak pernah lelah memberikan bantuan selama penyusunan skripsi ini.
Telah diupayakan dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun disadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
untuk itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
viii
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bisa bermanfaat dalam memperkaya
khasanah dalam ilmu pendidikan.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Motto i
Lembar Persembahan i
Lembar Pengesahan ii
Riwayat Hidup Penulis iii
Lembar Pernyataan Orisinalitas iv
Lembar Persetujuan Publikasi v
Abstrak vi
Abstract vii
Kata Pengantar viii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
Daftar Lampiran xiv
Daftar Singkatan dan Simbol xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah............................................................... 3
1.3. Ruang Lingkup Masalah.........................................................4
1.4. Rumusan Masalah................................................................... 4
1.5. Batasan Masalah..................................................................... 4
1.6. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
1.7. Manfaat Penelitian.................................................................. 5
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian................................................................... 41
4.1.1. Pengolahan Data................................................................. 41
4.2. Peningkatan Hasil Belajar Pada Kelas Jigsaw dan GI........ 43
4.3. Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa....................................... 43
4.4. Pengujian Persyaratan Analisis Data................................... 44
4.5. Uji Hipotesis........................................................................ 46
4.5.1. Uji Hipotesis Hasil Belajar.................................................. 46
4.5.2. Uji Hipotesis Aktivitas Belajar............................................47
4.6. Pembahasan......................................................................... 47
4.6.1. Hasil Belajar Siswa............................................................. 47
4.6.2. Aktivitas Siswa.................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................53
LAMPIRAN.....................................................................................................56
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Posisi Siswa dalam Model Pembelajaran Jigsaw 14
Gambar 2.2. Tiap Antibodi Memiliki Dua Rantai 17
Gambar 2.3. Lima Macam Immunoglobulin 18
Gambar 2.4. Pelekatan Antibodi Pada Antigen 20
Gambar 2.5. Pertahanan Tubuh Terhadap Infeksi 21
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 31
Gambar 4.1. Nilai Pretes Siswa Kelas Jigsaw dan GI 42
Gambar 4.2. N ilai Postes Siswa Kelas Jigsaw dan GI 43
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 10
Tabel 2.2. Mekanisme Pertahanan Tubuh 16
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 30
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 32
Tabel 3.3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 33
Tabel 3.4. Kategori Aktivitas Siswa 39
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes Kelas Jigsaw dan GI 41
Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Jigsaw dan GI 42
Tabel 4.3. Peningkatan Nilai Pretes dan Postes Kelas Jigsaw dan GI 43
Tabel 4.4. Hasil Analisis Uji Normalitas 45
Tabel 4.5. Hasil Analisis Uji Homogenitas 46
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Data Penelitian 46
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Nilai Aktivitas Belajar Siswa 47
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 56
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Jigsaw I 64
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Jigsaw II 70
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran GI I 76
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran GI II 82
Lampiran 6. Instrumen Penelitian 89
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 97
Lampiran 8. Lembar Kerja Peserta Didik I 98
Lampiran 9. Kunci Jawaban LKPD I 102
Lampiran 10. Lembar Kerja Peserta Didik II 104
Lampiran 11. Kunci Jawaban LKPD II 108
Lampiran 12. Tabel Validasi Tes 109
Lampiran 13. Perhitungan Validasi Tes 110
Lampiran 14. Tabel Reliabilitas Tes 112
Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Tes 113
Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 114
Lampiran 17. Perhitungan Taraf Tingkat Kesukaran Soal 115
Lampiran 18. Tabel Daya Beda Soal 117
Lampiran 19. Uji Instrumen 118
Lampiran 20. Data Hasil Pretes Postes Jigsaw 119
Lampiran 21. Data Hasil Pretes Postes GI 120
Lampiran 22. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Jigsaw 121
Lampiran 23. Hasil Observasi Aktivitas Siswa GI 122
Lampiran 24. Nilai Aktivitas Melihat, Mendengar, Berbicara,
dan Menulis Jigsaw 123
Lampiran 25. Nilai Aktivitas Melihat, Mendengar, Berbicara, Menulis GI 125
Lampiran 26. Rata-rata Standart Deviasi dan Varians 127
Lampiran 27. Perhitungan Uji Normalitas 131
Lampiran 28. Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 135
xiv
Lampiran 29. Uji Hipotesis 137
Lampiran 30. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 139
Lampiran 31. Tabel Wilayah Luas dibawah Kurva Normal 0 ke Z 140
Lampiran 32. Daftar Nilai Presentif Untuk Distributif F 141
Lampiran 33. Daftar Persentif Untuk Distribusi t 143
Lampiran 34. Surat Izin Melaksanakan Penelitian 144
Lampiran 35. Surat Izin Penelitian 145
Lampiran 36. Surat Penelitian 146
Lampiran 37. Surat Validitas 147
Lampiran 38. Dokumentasi Kelas Jigsaw 150
Lampiran 39. Dokumentasi Kelas Group Investigation (GI) 153
xv
DAFTAR SINGKATAN
1. AIDS : Acquired immunodeficiency syndrome
2. ASI : Air Susu Ibu
3. LBM : Limfosit Bone Marrow
4. GI : Group Investigation
5. HCL : Asam Klorida
6. Ig : Immunoglobulin
7. HIV : Human immunodeviency virus
8. RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
9. LT : Limfosit Timus
10. TBC : Tubercolosis
11. LC : Light Chain (Rantai Ringan)
12. HC : Heavy Chain (Rantai Berat)
13. J : Jigsaw
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Sanjaya (2003) komunikasi dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam
proses belajar mengajar, demi tercapainya interaksi belajar yang optimal, yang pada
akhirnya membawa kepada pencapaian sasaran hasil belajar yang maksimal. Untuk
mencapai kondisi yang demikian maka perlu adanya fasilitator yairu guru, yang
memiliki kemampuan untuk meciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa
secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa. Cimer, dkk (2012) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa ada lima materi biologi yang paling sulit untuk
dipelajari siswa yaitu tentang siklus, sistem endokrin dan hormon, respirasi aerob,
devenisi sel, dan sistem kekebalan tubuh pada manusia. Sistem kekebalan tubuh
berada pada peringkat kelima tersulit dengan frekuensi penelitian 39 siswa.
Beberapa faktor penyebabnya adalah bahwa biologi mencakup banyak konsep,
beberapa konsep yang terlalu abstrak, beberapa pelajaran yang tidak bisa dilIhat
oleh mata telanjang, dan terdapat banyak bahasa latin. Hal tersebut juga didukung
oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kholifah, et.al (2015) menunjukkan
bahwa kesulitan disebabkan karena siswa mengalami miskonsepsi tentang
mekanisme sistem imun, antigen dan antibodi. Konsep sistem kekebalan tubuh
merupakan salah satu konsep biologi yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi
sehingga sering kali memunculkan pemikiran yang berbeda-beda diantara peserta
didik.
Setelah melakukan observasi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Salak, terdapat
beberapa kendala pada saat proses pembelajaran, dimana siswa kurang
memperhatikan guru ketika menyampaikan pelajaran. Demikian pula dengan guru
yang saat mengajar tidak menggunakan inovasi model-model pembelajaran, karena
guru masih mengajar secara konvensional yaitu menggunakan metode ceramah,
sehingga hal ini akan mengakibatkan siswa yang cenderung kurang aktif dan kurang
kreatif dalam proses pembelajaran. Siswa juga cenderung menerima informasi yang
telah diberikan oleh guru akibatnya siswa tidak dapat mengembangkan
pengetahuannya secara maandiri sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang
optimal.
Berdasarkan beberapa kendala yang terjadi pada proses pembelajaran akan
menimbulkan dampak bagi siswa, yakni kurangnya ketuntasan nilai yang diperoleh
siswa terkhusus pada pelajaran Biologi. Berdasarkan hasil observasi yang telah
3
3. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Salak.
6
7
percaya diri yang dimiliki siswa tersebut kurang, (3) Guru cenderung membutuhkan
waktu yang lama untuk merekap hasil belajar siswa berupa nilai dari kepribadian
siswa, (4) Membutuhan waktu yang cukup lama untuk menguasai model
pembelajaran ini, (5) Model pembelajaran ini cenderung lebih sulit dilakukan
apabila jumlah siswa lebih banyak (Utami, 2018).
Gambar 2.1. Posisi Siswa dalam Model Pembelajaran Jigsaw (Trianto, 2009).
memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat satu materi/tugas yang
berbeda dari kelompok lain; (4) Masing-masing Kelompok membahas materi yang
sudah ada secara kooperatif dan bersifat penemuan; (5) Setelah selesai berdiskusi,
juru bicara kelompok menyampaikan hasil diskusi pembahasan kelompok; (6) Guru
memberikan penjelasan sigkat sekaligus memberi kesimpulan; (7) Evaluasi; (8)
Penutup. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
menurut Istarani (2012) adalah :(1) dapat memadukan antara siswa yang berbeda
kemampuan melalui kelompok yang heterogen; (2) Melatih siswa untuk
meningkatkan kerjasama dalam kelompok; (3) Melatih siswa untuk bertanggung
jawab sebab ia diberi tugas untuk diselesaikan dalam kelompoknya; (4) siswa
dilatih untuk menemukan hal-hal baru dari kelompok yang dilakukannya; (5)
Melatih siswa untuk mengeluarkan ide dan gagasan baru melalui penemuan yang
ditemukannya. Sedangkan kekurangan dari Group Investigation adalah:(1) Dalam
berdiskusi sering sekali yang aktif hanya sebagia siswa saja; (2) Adanya
pertentangan diantar siswa yang sulit disatukan karena dalam kelompok sering
berbeda pendapat; (3) Sulit bagi siswa untuk menemukan hal yang baru sebab ia
belum terbiasa untuk melakukan hal itu; (4) Bahan yang tersedia untuk melakukan
penemuan kurang lengkap (Isjoni, 2011)
(Prawirahartono, 2013)
2.2.1.2. Antibodi
Apakah yang dimaksud dengan antibodi? Antibodi merupakan biomolekul
yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan
benda-benda asing (mikroorganismme, molekul-molekul asing, dan sel-sel
abnormal) yang tidak dikehendaki di dalam tubuh kita. Benda-benda asing itu
disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh
diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi. Antibodi dihasilkan oleh limfosit
B atau sel-sel B. antibodi digunakan untuk menetralkan atau menghancurkan
antigen yang masuk ke dalam tubuh. Setiap detik sekitar 2.000 molekul antibodi
diproduksi oleh sel-sel B. salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi
adalah ketika kulit kita terkena infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah
itu merupakan limfosit atau sel-sel B yang mati setelah berperang melawan antigen.
Antibodi dapat ditemukan pada aliran darah dan cairan nonseluler. Antibodi
memiliki struktur molekul yang bersesuaian dengan antigen secara sempurna,
seperti anak kunci dengan lubangnya. Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen
jenis tertentu. Di dalam tubuh manusia dihasilkan beberapa jenis antibodi yang
masing-masing akan memiliki kecocokan terhadap struktur masing-masing antigen.
Antigen terbuat dari struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua
rantai berat besar dan dua rantai ringan Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Tiap antibodi memiliki dua rantai besar dan dua rantai ringan
(Pujiyanto, 2014).
18
1) Immunoglobulin G (IgG)
Immunoglobulin G atau IgG merupakan antibodi yang paling umum. IgG
terebentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu
bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar
yang rendah. IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sistem getah
bening, dan usus. Senyawa ini akan terbawa aliran darah langsung menuju tempat
antigen berada dan menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki efek
kuat antibakteri maupun virus, serta menetralkan racun. IgG juga mampu
menyelinap di antara sel-sel dan menyingkirkan mikroorganisme yang masuk ke
dalam sel-sel dalam kulit. Karena kemampuan serta ukurannya yang kecil, IgG
merupakan satu-satunya antibodi yang dapat dipindahkan melalui plasenta dari ibu
hamil ke janin dalam kandungannya untuk melindungi janin dari kemungkinan
infeksi yang dapat menyebabkan kematian bayi sebelum lahir. Selanjutnya,
immunoglobulin dalam kolostrum (air susu ibu atau ASI yang pertama kali keluar),
memberikan perlindungan kepada bayi terhadap infeksi sampai system kekebalan
bayi dapat menghasilkan antibody sendiri.
2) Immunoglobulin A (IgA)
Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian yang dilapisi
oleh selaput lendir, misalnya bakteri, virus, dan jamur. Kepekaan bagian-bagian
tersebut berhubungan langsung dengan kecenderungan bakteri dan virus yang lebih
19
menyukai media lembap seperti itu. IgA juga ditemukan di dalam darah dan cairan
tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, ASI getah lambung, dan sekresi usus.
3) Immunoglobulin M (IgM)
Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel
B. Pada saat antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan
antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM
terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian
menghilang. Pada beberapa individu, IgM dapat bertahan selama beberapa tahun
setelah infeksi primer.
Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam
bulan. Jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat.
IgM banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan
di dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi
atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM dalam darah.
4) Immunoglobulin D (IgD)
Immunoglobulin D atau IgD juga terdapat dalam darah, getah bening, dan
pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Mereka tidak
mampu untuk bertindak sendiri-sendiri. Dengan menempelkan dirinya pada
permukaan sel-sel T, mereka membantu sel-sel T menangkap antigen.
5) Immunoglobulin E (IgE)
Immunoglobulin E atau IgE merupakan antibodi merupakan antibodi yang
beredar dalam aliran darah. Antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi
akut pada tubuh. Oleh karena itu, tubuh seseorang yang sedang mengalami alergi
memiliki kadar IgE yang tinggi. IgE penting dalam melawan infeksi parasit,
misalnya skistosomiasis, yang banyak ditemukan di negara-negara berkembang.
2) Penetralan (Presipitasi)
Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan
mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut. Dalam bentuk demikian,
antigen-antigen dapat ditelan oleh sel-sel fagosit, dicerna, dan dijadikan tidak
berbahaya.
3) Pelekatan
Antibodi melekat pada sel-sel mikroorganisme (antigen) sebagai opsonin
sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil.
4) Aktivasi Protein Komplemen
Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat
pada dinding sel antigen, dan mengidentifikasi mereka untuk sel-sel T.
Gambar 2.5. Pertahanan tubuh terhadap infeksi ketika suatu bagian kulit terluka
dan dua kapiler pecah (Pujiyanto, 2014).
2) Membran Mukosa
Semua saluran tubuh yang memiliki kontak langsung dengan lingkungan luar,
seperti saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran ekskresi, ataupun saluran
reproduksi selalu memiliki organ-organ yang dilapisi oleh lapisan mukosa. Lapisan
mukosa yang terdapat pada berbagai saluran tadi memiliki fungsi penting dalam
22
mencegah masuknya berbagai mikroba asing yang berbahaya. Berikut ini adalah
beberapa contoh pertahanan yang dilakukan oleh lapisan mukosa.
Saluran pencernaan merupakan salah satu pintu gerbang masuknya berbagai
mikroba asing ke dalam tubuh. Mereka masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan
makanan yang kita makan. Mikroba yang masuk bersama makanan dan sampai di
lambung akan mendapat “kejutan” yang berupa asam klorida (HCl) atau asam
lambung yang dihasilkan oleh lapisan mukosa lambung. Asam lambung
menyebabkan sebagian besar mikroba asing yang masuk ke dalam tidak dapat
bertahan hidup. Sebagian mikroba asing tersebut mungkin berhasil selamat dari
pengaruh asam lambung karena mereka tidak terpapar langsung oleh asam lambung
atau karena mereka mempunyai daya tahan terhadap asam lambung. Meskipun
begitu, mikroba yang lolos itu akan segera menghadapi berbagai enzim pencernaan
di usus halus.
Lapisan mukosa yang terdapat pada saluran respirasi, misalnya trakea, juga
merupakan pertahanan tubuh yang sangat penting. Lapisan mukosa pada trakea
menghasilkan mucus yang berupa cairan kental yang berguna untuk menjerat
mikroba asing ataupun partikel asing lainnya yang masuk bersama udara
pernafasan. Di samping itu, pada lapisan mukosa trakea terdapat sel-sel epitel
bersilia yang dapat bergerak untuk mengeluarkan mukus yang sudah membawa
mikroba agar tidak menuju paru-paru.
Pada mata terdapat kelenjar penghasil air mata yang banyak mengandung
enzim lisozim. Enzim ini dapat merusak dinding sel bakteri sehingga bakteri tidak
dapat masuk menginfeksi mata. Pada kulit dan lapisan mukosa juga terdapat
mikroorganisme yang secara alami menempati dengan tertentu tubuh kita.
Mikroorganisme ini dikenal dengan istilah mikroforal normal. Mereka tidak
membahayakan tubuh kita, justru secara tidak langsung menguntungkan karena
turut membantu sistem pertahanan tubuh. Banyak mikroorganisme lain yang tidak
merugikan yang hidup dalam tubuh manusia. Mikroorganisme tersebut
memberikan dukungan bagi sistem pertahanan tubuh dengan cara mencegah
mikroba asing berdiam dan berkembang biak di dalam tubuh karena masuknya
mikroba asing tersebu merupakan ancaman bagi mikroflora normal tubuh.
23
d. Tonsil
Tonsil merupakan bagian dari system limfatik dan berperan penting dalam
pertahanan tubuh terhadap penyakit. Tonsil ada yang terletak di dekat dasar lidah,
di bagian kiri dan kanan pangkal tenggorok (disebut amandel). serta di rongga
hidung (disebut polip). Tonsil berperan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi
(sebagai penghasil limfosit) yang dapat tersebar dari hidung, mulut, dan tenggorok.
Tonsil dapat meradang jika sedang “bertempur” melawan bibit penyakit.
kondisi alergi, tubuh bereaksi terhadap antigen yang terdapat pada, misalnya,
serbuk sari, spora jamur, debu, bahan makanan tertentu, gigitan atau sengatan
serangga atau tanaman, dan bahan-bahan pada bulu atau rambut hewan. Zat atau
bahan yang menimbulkan atau memicu alergi dinamakan allergen (Pujiyanto,
2014).
3.2.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini berjumlah 48 orang siswa. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Salak yang terdiri dari siswa kelas XI IPA 3
sebanyak 23 orang siswa yang diajar dengan model pembelajaran Jigsaw dan kelas
XI IPA 4 sebanyak 25 orang siswa yang diajar dengan model pembelajaran Group
Investigation.
29
30
Keterangan :
XI IPA 3 : Kelas yang diajarkan dengan model kooperatif tipe Jigsaw
XI IPA 4 : Kelas yang diajarkan dengan model kooperatif tipe (GI)
T1 : Pemberian tes awal ( Pretes)
T2 : Pemberian tes akhir (Postes)
Populasi
Sampel Kelas
Postes
Pengumpulan Data
Pengelolaan Data
Uji Hipotesis
Pembahasan
Kesimpulan
Keterangan :
C1 = Pengetahuan C3 = Penerapan C5 = Evaluasi
C2 = Pemahaman C4 = Analisa C6 = Kreasi
aktivitas visual, 92) aktivitas berbicara, (3) aktivitas mendengarkan, dan (4)
aktivitas menulis. (Tabel 3.3)
N ∑ XY –(∑ X)(∑ Y)
rxy=
√{N ∑ X2 –(∑ X)2 }{N ∑ Y2 –(∑ Y)2 }
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
x : skor butir soal yang dihitung
y : skor total butir soal
N : banyak sampel
(Arikunto, 2017)
Kemudian hasil rxy yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan
harga table r product moment. Harga r Tabel dengan taraf signifikan 5% dan n
sesuai dengan jumlah siswa. Jika rxy ≥ r Tabel, maka dinyatakan butir soal tersebut
valid.
3.6.3.3. Reliabilitas
Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes pilihan ganda
adalah rumus KR-20 yaitu:
n S 2 − ∑ pq
R11 = ( )( )
n−1 S2
Keterangan:
R11 = reliabilitas tes keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
n = jumlah item soal
S = standar deviasi
Hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga Tabel r
product moment. Harga rTabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan n sesuai
dengan jumlah butir soal. Jika r11 ≥ rTabel, maka dapat dinyatakan bahwa butir soal
tersebut reliabel (Arikunto, 2017).
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : jumlah siswa yang menjawab benar
Js : jumlah seluruh siswa
Dengan kriteria sebagai berikut:
1,00 ≤ P ≤ 0,30 : sukar
0,30 ≤ P ≤ 0,70 : sedang
0,70 ≤ P ≤ 1,00 : mudah (Arikunto, 2017)
BA BB
DP = −
JA JB
Keterangan:
DP : daya pembeda soal
BA : banyak kelompok atas yang menjawab item dengan benar
BB : banyak kelompok bawah yang menjawab item dengan benar
JA : banyak peserta kelompok atas
JB : banyak peserta kelompok bawah
(Sudjana, 2005)
Dimana:
𝑋̅ : Rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Group Investigation.
X : Jumlah skor
N : Banyak data
37
(Sudjana, 2009)
Dimana :
SD : Standard Deviasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis perbedaan dengan menggunakan uji kesamaan dua rat-rata yaitu uji
t. Sebelum melaksanakan uji t terlebih dahulu melakukan uji persyaratan
data.
(Sudjana, 2009)
2. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian peluang dihitung dengan rumus : 𝐹(𝑍𝑖 ) = 𝑃(𝑍𝑖 ≤ 𝑍)
3. Selanjutnya menghitung proporsi 𝑆(𝑍𝑖 ) dengan rumus :
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑍1 , 𝑍2 , … 𝑍 ≤ 𝑍1
𝑆(𝑍𝑖 ) =
𝑁
4. Menghitung selisih 𝐹(𝑍𝑖 ) - 𝑆(𝑍𝑖 ), kemudian menentukan harga
mutlaknya
5. Mengambil harga paling besar diantar harga-harga mutlak selisih tersebut
dan menyebutnya LO
6. Mengambil harga mutlak yang terbesar (LO) Untuk menerima atau
menolak hipotesis lalu membandingkan LO dengan nilai krisis L yang
diambil dari daftar Uji Liliefors dengan taraf nyata 0,05 dengan kriteria
pengujian :
38
Keterangan :
X = Skor perolehan aktivitas siswa
K = Skor maksimum dari aktivitas belajar siswa (jumlah variabel keaktifan)
b. Penilaian aktivitas siswa/kelas
𝑋𝑡
Aktivitas Siswa = 𝑋 100%
𝑁
Keterangan :
Xt = Skor total perolehan aktivitas siswa
N = Skor maksimum dari aktivitas belajar siswa (jumlah variabel keaktivan)
2. Uji Reliabilitas
Hasil pengujian realibilitas (Lampiran 14-15) yang dilakukan dengan
menggunakan rumus KR-20 dan diperoleh rhitung (r11) = 0.804. Sedangkan rTabel
40
untuk N = 32 pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 0.349. Karena rhitung > rTabel
(0.804 > 0.349), maka semua soal dapat dinyatakan telah reliabel.
2 55 1 41 1
3 63 1 50 1
4 40 2 49 3
5 41 1 57 1
6 47 1 61 1
47.52 53.48
7 48 2 62 1
8 38 1 40 1
9 50 3 53 1
10 59 1 55 1
11 43 2 56 4
12 45 2 58 4
13 61 1 47 1
14 49 2 64 1
15 59 1 45 1
16 62 1 51 1
Jlh 23 Jlh 25
Untuk lebih jelasnya nilai pretes kelas Jigsaw dan GI dapat dilihat pada
Gambar 4.1
41
42
4
Jumlah Siswa 3
2 Jigsaw
GI
1
0
38 40 41 43 45 47 49 50 51 53 54 55 56 57 58 59 61 62 63 64
Nilai
Nilai pretes diperoleh pada saat siswa belum mendapat pengajaran. Pretes
dilaksanakan sesaat setelah guru membuka pelajaran. Nilai pretes digunakan untuk
mengukur sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang akan diajarkan .
2 87 8 90 1
3 97 4 82 1
89.7 84.3
4 80 1 77 4
5 83 10
6 87 5
7 80 1
8 97 1
Jlh 23 Jlh 25
43
Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai postes kelas Jigsaw dan GI dapat dilihat
pada Gambar 4.2.
12
10
Jumlah Siswa
6
Jigsaw
4
GI
2
0
77 80 82 83 87 90 93 97
Nilai
Dari data di Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa perbedaan peningkatan hasil
belajar siswa dikelas Jigsaw (42,18) lebih tinggi dari kelas GI (30,82) dengan
selisish Tabel 4.3
siswa dapat diamati pada Lampiran 22-23 . Aktivitas belajar yang diamati pada
penelitian ini meliputi empat aktivitas yang dijelaskan sebagai berikut.
1. Aktivitas Mendengar
Aktivitas ini diamati melalui kegiatan mendengar penjelasan guru,
mendengar pertanyaan dan tanggapan dari guru, dan mendengar pertanyaan
dan tanggapan dari teman.
2. Aktivitas Melihat
Aktivitas ini diamati melalui kegiatan membaca materi pembelajaran dan
memperhatikan penjelasan guru.
3. Aktivitas Berbicara
Aktivitas ini diamati melaluui kegiatan mengajukan pertanyaan kepada guru
atau kelompok lain, menyampaikan hasil diskusi, dan memberi saran atau
tanggapan.
4. Aktivitas Menulis
Aktivitas ini diamati melalui kegiatan menulis (mencatat) materi yang
dijelaskan guru. Mencatat hasil diskusi kelompok, dan mencatat kesimpulan
materi pelajaran.
Dari hasil uji homogenitas (dapat dilihat pada Lampiran 28) diperoleh Fhitung
< FTabel masing-masing data pretes dan postes, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa kelas Jigsaw dan kelas GI mempunyai varrians yang sama
dengan kata lain dinyatakan homogen pada taraf signifikan α = 0,005. Secara
ringkas hasil perhitungan disajikan pada Tabel 4.6.
46
Dari hasil pengujian pretes untuk kelas Jigsaw dan Kelas GI diperoleh harga
Fhitung = 1,53 dari Tabel harga distribusi F dengan taraf signifikan α = 0,05 maka
didapat harga dengan interpolasi yaitu FTabel = 2,02 . Karena harga Fhitung< FTabel
maka disimpulkan bahwa data populasi postes kelas Jigsaw dan Kelas GI diperoleh
Fhitung = 1,59 dengan FTabel = 2,02 , dan untuk nilai aktivitas kelas Jigsaw dan GI
diperoleh Fhitung =1,002 dengan FTabel =2,02 , maka disimpulkan bahwa data
populasi postes kelas Jigsaw dan kelas GI bersifat homogen. Hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihaat pada Lampiran 28.
Dari hasil Tabel 4.5 dan 4.6 dapat disimpulkan bahwa data penelitian telah
memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian hipotesis.
dari data Tabel 4.7. dapat diketahui bahwa thitung > tTabel, maka Ha diterima dan
Ho ditolak yang berarti ada perbedaan hasil belajar siswa pada model pembelajaran
47
kooperatif tipe Jigsaw dan tipe GI pada materi sistem pertahanan tubuh di kelas XI
SMA Negeri 1 Salak Tahun Pembelajaran 2019/2020.
Dari data Tabel 4.8. dapat diketahui bahwa thitung > tTabel yaitu 1,739 >1,678,
maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada perbedaan aktivitas belajar siswa
pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe GI pada materi sistem
pertahanan tubuh di kelas XI SMA Negeri 1 Salak Tahun Pembelajaran 2019/2020
(Lampiran 29).
4.6. Pembahasan
4.6.1. Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini menggunakan dua kelas sampel yaitu yang diberikan dua
perlakuan berbeda dimana siswa kelas XI IPA 3 SMAN 1 Salak diajar
menggunakan kooperatif tipe Jigsaw dan kelas XI IPA 4 SMAN 1 Salak diajar
menggunakan kooperatif tipe GI. Instrumen penelitian berupa tes pilihan
berganda yang digunakan setelah kedua kelas diajar degan model kooperatif
Jigsaw dan GI (Lampiran 6).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi
dari pada model kooperatif GI pada materi sistem pertahanan tubuh di kelas XI
IPA SMAN 1 Salak Tahun Pembelajaran 2019/2020. Pada gambar 4.2 dilihat
perbedaan antara model pembelajaran tipe Jigsaw dan GI. Pada Gambar 4.2
terdapat 48 orang siswa. Pada kelas Jigsaw terdiri dari 4 orang siswa yang
mendapatkan nilai 97, sedangkan kelas GI hanya 1 orang siswa yang
mendapatkan nilai 97 yang merupakan nilai tertinggi. Terdapat 4 orang siswa
48
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe
Jigsaw dan Group Investigation adalah 5,4. Dengan nilai hasil belajar siswa
yang diajar dengan model kooperatif tipe Jigsaw adalah 89,7 sedangkan
hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe Group
Investigation yaitu 84,3.
2. Perbedaan hasil aktivitas belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model kooperatif tipe Jigsaw dan Group Investigation adalah 2,4. Dengan
nilai aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe
Jigsaw adalah 83,30, sedangkan nilai aktivitas dikelas Group Investigation
yaitu 80,9
5.2. Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y., (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.
Jakarta : Refika Aditama.
Anita, I, W., Karyasa, I, N., Tika., (2013), Pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation (GI) terhadap Self-Efficacy siswa, e-Journal
Pendidikan.
Cimer, A., (2012), Whats Makes Biology Learning Difficult and Effective Students
views, Academic Journal 7(3) : 61-71.
Djaramah, S., (2010), Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, Jakarta :
Rineka Cipta
Ifa, M., (2013), Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 3 Boyolangu, Jurnal
pendidikan.
Irnaningtyas, Y, I., (2016). Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang
Disempurnakan Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Erlangga: Jakarta.
Kholifah, A, N., Rinanto,Y., dan Ramli, M., (2015), The Study Of Concept
Understanding On Immune System Of Student Grade XI Using Guided
Dicovery Learning Model With Concept Map, Journal of Biology
Education 4(1) : 12-18
Napitupulu, G. B., Sinaga E., Lubis J., Butar butar M., 2019. Perbedaan Hasil
Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Mam (Make A
Match) Dengan Stad (Student Team Achievement Division) Pada Materi
Sistem Saraf Manusia. Journal Pelita Pendidikan. Volume 7 nomor 1.
Panjaitan, A, Y., Sinaga, E., Rasmi. (2020). Perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe
53
54
Ratih, D., Sinaga, E. (2016). Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan
kombinasi model pembelajaran Jigsaw dan NHT pada materi sistem
ekskresi manusia kelas XI IPA 2 SMA N 5 Medan, Jurnal Pelita
Pendidikan. 5(3)
Seniwati, (2015). Peningkatan aktivitas sikap dan hasil belajar Biologi melalui
penerapan model pembelajaran inkuiri. Jurnal Nalar Pendidikan. Volume 3
nomor 1.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung
Utami, R., Sinaga, E., Dongoran, H. (2018). Perbedaan hasil belajar dan aktivitas
siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan
NHT pada materi sistem pernapasan manusia di kelas XI IPA MAN 1
Medan T.P 2017/2018. Jurnal Pelita Pendidikan. 6(3)
55
Wahyuni, Murwani., (2015), Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Biologi Melalui Implementasi Model Numbered Head
Together Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta, Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains 3(1) : 65-71
Lampiran 1
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
56
57
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3. 14 Menganalisis peran system imun dan imunisasi terhadap proses fisiologi di
dalam tubuh
4. 14 Melakukan kampanye pentingnya berbagai program dan jenis imunisasi serta
kelainan dalam system imun dalam berbagai bentuk media informasi
64
65
C. Indikator
1. Mendeskripsikan sistem pertahanan tubuh pada manusia dan fungsinya
2. Mendeskripsikan pertahanan tubuh spesifik dan nonspesifik
3. Menjelaskan antigen dan antibodi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam sistem pertahanan tubuh
2. Siswa mampu mengidentifikasi antigen dan antibodi
3. Siswa mampu mengidentifikasi mekanisme sistem pertahanan tubuh
4. Siswa mampu menjelaskan organ yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh
5. Sisw a mampu menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem pertahanan tubuh
E. Materi Ajar
Sistem Pertahanan Tubuh
A. Sistem pertahanan tubuh pada Manusia
B. Fungsi sistem pertahanan tubuh pada Manusia
C. Sistem pertahanan tubuh Nonspesifik
D. Sistem pertahanan tubuh Spesifik
E. Antigen dan Antibody
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
H. Langkah-langkahpembelajaran(2 x 45 menit)
❖ Pertemuan I (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Waktu
(Menit)
Guru Siswa
66
Awal Apersepsi
• Guru memberikan salam dan • Siswa 20
berdoa menjawab salam
• Guru mengkondisikan kelas guru dan berdoa
dan mengabsen peserta didik • Siswa menjawab
dengan menanyakan apakah absen
ada yang tidak hadir
• Menyampaikan topik yang • Siswa
akan dibahas, kompetensi mendengarkan
dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran.
• Guru memberikan soal pre test • Siswa
B. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3. 14 Menganalisis peran system imun dan imunisasi terhadap proses fisiologi di
dalam tubuh
4. 14 Melakukan kampanye pentingnya berbagai program dan jenis imunisasi serta
kelainan dalam system imun dalam berbagai bentuk media informasi
70
71
C. Indikator
1. Mendeskripsikan kekebalan tubuh secara aktif dan pasif
2. Mengidentifikasi komponen-komponen sistem pertahanan tubuh
3. Menjelaskan gangguan dan pencegahan penyakit pada sistem pertahanan tubuh
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam sistem pertahanan tubuh
2. Siswa mampu mengidentifikasi antigen dan antibodi
3. Siswa mampu mengidentifikasi mekanisme sistem pertahanan tubuh
4. Siswa mampu menjelaskan organ yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh
5. Siswa mampu menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem pertahanan tubuh
E. Materi Ajar
Sistem Pertahanan Tubuh
A. Jenis-Jenis Atau Kekebalan Berdasarkan Cara Mendapatkannya
1. Kekebalan Aktif
2. Kekebalan Pasif
B. Komponen-komponen Sistem Pertahahan Tubuh
C. Gangguan dan Pencegahan Penyakit Pada Sistem Pertahanan Tubuh
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Guru Siswa
72
Awal Apersepsi
• Guru memberikan salam dan • Siswa 20
berdoa menjawab salam
• Guru mengkondisikan kelas guru dan berdoa
dan mengabsen peserta didik • Siswa menjawab
dengan menanyakan apakah absen
ada yang tidak hadir
• Menyampaikan topik yang • Siswa
akan dibahas, kompetensi mendengarkan
dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran.
• Guru memberikan soal pre test • Siswa
H. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3. 14 Menganalisis peran system imun dan imunisasi terhadap proses fisiologi di
dalam tubuh
4. 14 Melakukan kampanye pentingnya berbagai program dan jenis imunisasi serta
kelainan dalam system imun dalam berbagai bentuk media informasi
C. Indikator
1. Mendeskripsikan sistem pertahanan tubuh pada manusia dan fungsinya
76
77
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam sistem pertahanan tubuh
2. Siswa mampu mengidentifikasi antigen dan antibodi
3. Siswa mampu mengidentifikasi mekanisme sistem pertahanan tubuh
4. Siswa mampu menjelaskan organ yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh
5. Siswa mampu menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem pertahanan tubuh
E. Materi Ajar
Sistem Pertahanan Tubuh
A. Sistem pertahanan tubuh pada Manusia
B. Fungsi sistem pertahanan tubuh Pada Manusia
C. Sistem pertahanan tubuh Nonspesifik
D. Sistem pertahanan tubuh Spesifik
E. Antigen dan Antibody
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
• Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (75)
Mengamati
✓ Guru menjelaskan ✓ Siswa mengamati power 5
mengenai definisi dari point yang sudah
sistem pertahanan tubuh, ditampilkan dan
sistem pertahanan tubuh mendengarkan
spesifik dan nonspesifik, penjelasan dari guru
antigen dan antibody
dengan menggunakan
power point pembelajaran
yang akan ditampilkan
Menanya
✓ Guru mengarahkan kepada ✓ Siswa mengikuti arahan 3
siswa untuk bertanya dari dari guru dengan
materi yang telah menyiapkan pertanyaan
disampaikan mengenai yang belum mereka
pengertian dan fungsi pahami
sistem pertahanan tubuh
Mengumpulkan data
✓ Guru mempersiapkan ✓ Siswa mengikuti arahan 5
kelas untuk pembelajaran dari guru
kooperatif tipe Group
Investigation dengan
membagi kelompok yang
beranggotakan 5 orang
✓ Siswa langsung bergerak
✓ Guru meminta siswa menuju ke kelompoknya 2
untuk duduk dengan masing-masing
80
kelompoknya masing-
masing.
✓ Guru memberikan ✓ Siswa mendengarkan apa 5
kesempatan kepada siswa yang disampaikan oleh
untuk memilih topik yang guru dan mencatat materi
akan di diskusikan dengan yang sudah diberikan
teman kelompoknya yaitu
mengidentifikasi fungsi
sistem pertahanan
tubuh,sistem pertahanan
tubuh spesifik dan
nonspesifik,antigen dan
antibody.
✓ Guru memberikan ✓ Siswa mengikuti arahan 5
kesempatan kepada setiap guru dengan saling
kelompok untuk membagi berdiskusi dan
subtopik kepada seluruh mengerjakan soal yang
anggota. diberikan guru
✓ Guru memberikan ✓ Siswa mengikut arahan 5
kesempatan kepada dari guru
masing-masing kelompok
untuk membuat
perencanaan dari masalah
yang akan diteliti
bagaimana proses dan
sumber apa yang dipakai.
Membuat penyelidikan
✓ Guru memberikn waktu ✓ Siswa melakukan 15
kepada siswa untuk evaluasi
berfantasi mengumpulkan,
menganalisis dan
81
mengevaluasi informasi
membuat kesimpulan
tentang fungsi sistem
pertahanan tubuh.
Mempresentasikan tugas
akhir
✓ Guru memberikan
kesempatan kepada 20
masing-masing kelompok
mempresentaskan hasil
kerjanya, kelompok lain
memberikan tanggapan .
Evaluasi pembelajaran
✓ Guru membantu siswa 10
melakukan refleksi
terhadap pembelajaran
fungsi sistem pertahanan
tubuh.
Kegiatan
penutup ✓ Guru menyimpulkan ✓ Siswa menyimpulkan (15)
materi pembelajaran yang materi pembelajaran 10
telah di jelaskan tentang fungsi
pertahanan tubuh.
✓ Guru menyampaikan ✓ Siswa menjawab salam 5
salam penutup guru
• Guru : oke sampai • Siswa : siang Bu
ketemu di pertemuan
berikutnya dan selamat
siang
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(Kooperatif Tipe Group Investigation II)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Salak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/II
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Materi : Sistem Pertahanan Tubuh
I. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3. 14 Menganalisis peran system imun dan imunisasi terhadap proses fisiologi di
dalam tubuh
4. 14 Melakukan kampanye pentingnya berbagai program dan jenis imunisasi serta
kelainan dalam system imun dalam berbagai bentuk media informasi
C. Indikator
1. Mendeskripsikan kekebalan tubuh secara aktif dan pasif
82
83
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam sistem pertahanan tubuh
2. Siswa mampu mengidentifikasi antigen dan antibodi
3. Siswa mampu mengidentifikasi mekanisme sistem pertahanan tubuh
4. Siswa mampu menjelaskan organ yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh
5. Siswa mampu menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem pertahanan tubuh
E. Materi Ajar
Sistem Pertahanan Tubuh
A. Jenis-Jenis Atau Kekebalan Berdasarkan Cara Mendapatkannya
1. Kekebalan Aktif
2. Kekebalan Pasif
B. Komponen-komponen Sistem Pertahahan Tubuh
C. Gangguan dan Pencegahan Penyakit Pada Sistem Pertahanan Tubuh
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
Menanya
✓ Guru mengarahkan kepada ✓ Siswa mengikuti arahan 3
siswa untuk bertanya dari dari guru dengan
materi yang telah menyiapkan pertanyaan
disampaikan mengenai yang belum mereka
bagaimana mekanisme pahami
sistem pertahanan tubuh
nonspesifik dan spesifik
Mengumpulkan data
✓ Guru memastikan bahwa ✓ Siswa mendengarkan apa 2
siswa sudah duduk pada yang disampaikan oleh
kelompoknya masing- guru dan mengikuti
masing arahan dari guru
✓ Guru memberikan materi ✓ Siswa mendengarkan apa 3
yang akan dibahas kepada yang disampaikan oleh
masing-masing kelompok. guru dan mencatat materi
yang sudah diberikan
✓ Guru memberikan 7
kesempatan kepada
masing-masing kelompok
untuk membuat
perencanaan dari masalah
yang akan diteliti
bagaimana proses dan
sumber apa yang dipakai
86
Membuat penyelidikan
✓ Guru memberikan waktu ✓ Siswa mengikuti arahan 15
kepada siswa untuk guru dengan saling
berfantasi mengumpulkan, berdiskusi dan
menganalisis dan mengerjakan soal yang
mengevaluasi informasi diberikan guru
membuat kesimpulan
tentang kedalam
pengetahuan baru dalam
mencapai sebuah masalah
kelompok.
Mempresentasikan tugas
akhir
✓ Guru memberikan ✓ Siswa mengikut arahan 20
kesempatan kepada dari guru
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya, tentang dan
kelompok lain
memberikan tanggapan
Evaluasi pembelajaran
✓ Guru membantu siswa ✓ Siswa menyimpulkan 15
melakukan refleksi materi
pembelajaran tentang
Kegiatan (5)
penutup ✓ Guru menyimpulkan ✓ Siswa merespon apa
pembelajaran yang dikatakan oleh guru 4
87
89
90
(Irnaningtyas, 2016)
91
c. Interferon
d. Antibod
e. Histamin
(Pujiyanto, 2014)
19. Sistem pertahanan tubuh tidak dipengaruhi oleh faktor...
a. Usia
b. Keturunan
c. Nutrisi
d. Stress
e. Pekerjaan
(Irnaningtyas, 2016)
(Karmana, 2015)
22. Jenis sel dan fungsinya dalam merespons imunitas yang paling benar
adalah...
a. Sel T penolong menghancurkan sel tertentu
b. Limfosit B memfagositosis antigen
c. Sel T sitotoksik menyekresikan antibiotic
d. Makrofag memproduksi antibody
e. Sel B memori berperan dalam respon imunitas sekunder
` (Irnaningtyas, 2016)
28. Kerusakan sel atau jaringan baik karena terluka atau tertusuk duri akan
mengakibatkan suatu respon peradangan, berikut pernyataan yang salah
adalah...
a. Respon peradangan dimulai oleh adanya sinyal kimiawi
b. Sinyal kimiawi dapat berupa senyawa histamin
c. Histamin yang dihasilkan oleh tubuh merupakan respon dari
kerusakan jaringan
d. Histamin yang terbentuk berperan dalam meningkatkan konsentrasi
otot dan permeabilitas dinding pembuluh darah kapiler disekitar area
yang terinfeksi
e. Peningkatan aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah akan
mempersulit perpindahan sel-sel fagosit dari darah kedalam jaringan
yang terluka
(Priadi, 2010)
29. Inflamasi (peradangan) merupakan respon pertahanan tubuh non spesifik
yang disebabkan...
a. Pembuluh dalah melebar
b. Pembuluh dalah mengecil
c. Pembuluh dalah menyempit
d. Pembuluh dalah memanjang
e. Pembuluh dalah pecah
(Priadi, 2010)
96
Kunci jawaban
1. D 11. D 21. D
2. D 12. E 22. B
3. B 13. E 23. C
4. B 14. B 24. B
5. C 15. B 25. C
6. B 16. B 26. A
7. B 17. A 27. B
8. A 18. C 28. A
9. B 19. B 29. B,
97
Lampiran 8
Nama kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
98
99
V. Pertanyaan
2 Antibodi
5. Ada lima macam immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD, jelaskan
secara singkat pengertian dan fungsi dari masing-masing immunoglobulin!
Lampiran 9
1. Sistem pertahanan tubuh adalah sistem pertahanan yang ada pada tubuh manusia
yang berfungsi untuk menjaga manusia dari benda-benda yang asing bagi tubuh
manusia. Pada sistem imun ada istilah yang disebut Imunitas. Imunitas sendiri
adalah ketahanan tubuh kita atau resistensi tubuh kita terhadap suatu penyakit.
Jadi sistem imun pada tubuh kita mempunyai imunitas terhadap berbagai macam
penyakit yang dapat membahayakan tubuh kita.
2.
No. Substansi Penjelasan
1 Antigen Antigen merupakan molekul yang biasanya dimiliki
oleh virus, bakteri, fungi, protozoa dan juga cacing
parasit. Zat yang merangsang respon imunitas
terutama dalam menghasilkan antibodi. Permukaan
bakteri mengandung banyak protein dan
polisakarida yang bersifat antigen
2 Antibodi Antibodi sendiri dapat dikenal sebagai imunoglobin
dengan asumsi selain karena karakteristik
globularnya, Protein larut yang dihasilkan oleh
sistem imunitas sebagai respon terhadap keberadaan
suatu antigen .
102
103
4. - Dua rantai berat dan rantai ringan dihubungkan oleh jembatan disulfida.
- Daerah variabel (V) antar molekul memiliki rangkaian asam amino yang
berbeda dan membentuk suatu reseptor untuk antigen spesifik.
- Daerah konstan (C) menstabilkan sisi pengikat antigen
- Daerah hinge (engsel) memungkinkan kedua lengan Y dapat membuka atau
menutup untuk mengakomodasi pengikat terhadap dua determinan antigen
yang terpisah pada jarak tertentu.
Nama kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
104
105
VI. Pertanyaan
108
Lampiran 12
TABEL VALIDITAS TES
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y Y²
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 24 576
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 32 1024
3 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 28 784
4 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 24 576
5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 28 784
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29 841
7 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 27 729
8 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29 841
9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 30 900
10 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 30 900
11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 30 900
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29 841
13 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 27 729
14 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 28 784
15 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 16 256
16 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 18 324
17 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 21 441
18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 29 841
19 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 16 256
20 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12 144
21 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 20 400
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 24 576
23 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 16 225
24 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 23 576
25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 11 100
26 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 19 400
27 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 24 529
28 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 15 196
29 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 21 441
30 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 18 361
31 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 13 169
32 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 16 256
16
19
16
26
26
19
22
10
25
20
13
22
12
24
22
26
27
10
15
16
11
22
27
28
12
19
19
14
10
16
19
26
27
27
25
727 17700
X
7
16
19
16
26
26
19
22
10
25
20
13
22
12
24
22
26
27
10
15
16
11
22
27
28
12
19
19
14
10
16
19
26
27
27
25
X²
7
400
469
406
609
630
476
546
212
599
524
333
540
282
596
249
538
622
644
267
335
404
200
552
171
642
674
203
306
469
484
354
223
417
496
624
648
643
605
148
154
ƩXY
-0,161
-0,053
-0,293
-0,013
-0,042
-0,131
-0,058
0,403
0,389
0,423
0,247
0,598
0,461
0,509
0,388
0,731
0,444
0,101
0,599
0,502
0,422
0,415
0,436
0,436
0,413
0,575
0,148
0,408
0,351
0,389
0,543
0,369
0,544
0,666
0,492
0,422
0,461
0,39
0,59
0,44
Hit
R
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Tab.
R
Kat.
TV
TV
TV
TV
TV
TV
TV
TV
TV
TV
V
V
109
Lampiran 13
PERHITUNGAN VALIDITAS TES
Dengan menggunakan Tabel uji validitas seperti yang terdapat pada lampiran,
maka dapat dilihat validitas soal yang akan diujikan. Sebagai contoh bisa
diketahui : N = 32 rTabel = 0,349
ƩX = 16 ƩY² = 17700
ƩY = 726 (ƩY)² = 527076
(ƩX)² = 256 α = 0,05
ƩXY = 400
𝑁 ƩXY−(ƩX)(Ʃ𝑌)
rxy =
√(𝑁Ʃ𝑋 2 −(Ʃ𝑋)²) √(𝑁Ʃ𝑌 2 −(Ʃ𝑌)²)
Maka,
32.400−16.726
rxy =
√(32.16−256) √(32.17700−527076)
1184
rxy =
√256(39324)
1184 1184
rxy = = 31728 = 0,373 (valid)
√10066944
Dengan membandingkan rhitung dengan rTabel untuk N = 32 Pada taraf nyata α =
0,05 didapat untuk soal no 1 rhitung (0,403) > rTabel (0,349) maka soal no 1
dinyatakan valid. Dengan cara yang sama dicari validitas untuk setiap soal
No.Soal Thitung Ttabel Status
1 0,373 0,349 Valid
2 0,389 0,349 Valid
3 0,423 0,349 Valid
4 0,247 0,349 Tidak valid
5 0,598 0,349 Valid
6 0,461 0,349 Valid
7 0,509 0,349 Valid
8 -0,161 0,349 Tidak valid
9 0,388 0,349 Valid
110
111
727
177
16
19
16
26
26
19
22
10
25
20
13
22
12
24
22
26
27
10
15
16
11
22
27
28
12
19
19
14
10
16
19
26
27
27
25
00
9
7
X
0,59
0,81
0,81
0,59
0,68
0,31
0,78
0,63
0,41
0,69
0,38
0,75
0,28
0,69
0,84
0,31
0,47
0,31
0,69
0,29
0,84
0,88
0,28
0,38
0,59
0,59
0,43
0,31
0,59
0,81
0,84
0,84
0,78
0,29
0,29
0,5
0,5
0,8
0,5
0,5
p
0,19
0,69
0,24
0,37
0,59
0,31
0,62
0,25
0,72
0,31
0,16
0,69
0,53
0,69
0,41
0,71
0,16
0,12
0,72
0,62
0,41
0,41
0,57
0,69
0,41
0,19
0,16
0,16
0,22
0,71
0,71
0,5
0,4
0,5
0,1
0,4
0,3
0,2
0,5
0,5
q
0,25
0,24
0,25
0,15
0,15
0,24
0,21
0,21
0,18
0,23
0,24
0,21
0,23
0,18
0,21
0,16
0,13
0,21
0,24
0,25
0,21
0,28
0,13
0,23
0,24
0,24
0,24
0,21
0,25
0,24
0,15
0,13
0,13
0,17
0,2
0,2
0,1
0,2
0,2
0,2
Pq
n 32
n-1 31
s² 38,4
r11 0,804
R
0,349
Tabel
112
Lampiran 15
PERHITUNGAN RELIABILITAS TES
Sebelum menghitung reliabilitas tes terlebih dahulu dicari simpangan baku sebagai
berikut :
Diketahui : N = 32 ƩY² = 17700
ƩY = 726 Ʃpq = 9
(Ʃ𝑌)²
Ʃ𝑌 2 − 𝑁
S² =
𝑁
(726)²
17700 − 32
S² =
32
S² = 38,40
𝑛 𝑆 2 −Ʃ𝑝𝑞
r11 = ( )( )
𝑛−1 𝑆²
40 38,40−8,2659
r11 = ( )( )
40−1 38,40
r11 = 0,804
Dengan perhitungan diatas diperoleh harga indeks reliabilitas tes hasil belajar siswa
sebesar 0,786. Dengan membandingkan rhitung (0,804) dan rTabel (0,349) dengan N
= 32 dan α = 0,05 didapat rhitung > rTabel sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
tes yang diujikan adalah reliabel.
113
Lampiran 16
16
19
16
26
26
19
22
10
25
20
13
22
12
24
22
26
27
10
15
16
11
22
27
28
12
19
19
14
10
16
19
26
27
27
25
9
7
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
N
0.59375
0,59375
0,78125
0,40625
0,28125
0,84375
0,46875
0,21875
0,84375
0,28125
0,59375
0,59375
0,59375
0,84375
0,84375
0,78125
0,21875
0,21875
0,8125
0,8125
0,6875
0,3125
0,6875
0,6875
0,8125
0,3125
0,3125
0,6875
0,4375
0,3125
0,8125
0,625
0,375
0,875
0,375
0,75
0,5
0,5
0,5
0,5
P
KATEGO
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
mudah
mudah
mudah
mudah
mudah
mudah
mudah
mudah
mudah
mudah
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sulit
sulit
sulit
sulit
sulit
RI
114
Lampiran 17
PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN SOAL
𝐵
Taraf kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus : P = 𝐽𝑆
Diketahui : B = 16
JS = 32
𝐵 16
Maka : P = 𝐽𝑆 = 32 = 0,5 (Sedang)
No. B JS P Kategori
Soal
1 16 32 0,5 Sedang
2 19 32 0,59375 Sedang
3 16 32 0,5 Sedang
4 26 32 0,8125 Mudah
5 26 32 0,8125 Mudah
6 19 32 0,59375 Sedang
7 22 32 0,6875 Sedang
8 10 32 0,3125 Sedang
9 25 32 0,78125 Mudah
10 20 32 0,625 Sedang
11 13 32 0,40625 Sedang
12 22 32 0,6875 Sedang
13 12 32 0,375 Sedang
14 24 32 0,75 Mudah
15 9 32 0,28125 Sulit
16 22 32 0,6875 Sedang
17 26 32 0,8125 Mudah
18 27 32 0,84375 Mudah
19 10 32 0,3125 Sedang
20 15 32 0,46875 Sedang
21 16 32 0,5 Sedang
22 10 32 0,3125 Sulit
23 22 32 0,6875 Sedang
24 7 32 0,21875 Sulit
25 27 32 0,84375 Mudah
26 28 32 0,875 Mudah
27 9 32 0,28125 Sulit
28 12 32 0,375 Sedang
29 19 32 0,59375 Sedang
30 19 32 0,59375 Sedang
31 14 32 0,4375 Sedang
32 10 32 0,3125 Sedang
115
116
33 16 32 0,5 Sedang
34 19 32 0,59375 Sedang
35 26 32 0,8125 Mudah
36 27 32 0,84375 Mudah
37 27 32 0,84375 Mudah
38 25 32 0,78125 Mudah
39 7 32 0,21875 Sulit
40 7 32 0,21875 Sulit
Lampiran 18
Tabel Daya Beda Soal
VARIANS ATAS
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Ʃy
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 32
9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 30
10 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 30
11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 30
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29
8 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29
18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 29
3 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 28
5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 28
14 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 28
7 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 27
13 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 27
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 24
4 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 24
K.atas
10
11
11
12
15
12
14
13
14
14
14
13
14
15
11
15
15
15
11
13
11
14
15
14
15
14
2
3
VARIANS BAWAH
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Ʃy
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 32
9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 30
10 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 30
11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 30
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29
8 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 29
18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 29
3 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 28
5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 28
14 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 28
7 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 27
13 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 27
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 24
4 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 24
K.atas
10
11
11
12
15
12
14
13
14
14
14
13
14
15
11
15
15
15
11
13
11
14
15
14
15
14
2
3
117
Lampiran 19
Uji Instrumen
Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan dalam uji instrumen (Validitas,
Realibilitas, Daya Beda, Dan Tingkat Kesukaran Soal).
118
Lampiran 20
DATA HASIL PRETES DAN POSTES SISWA KELAS JIGSAW
119
Lampiran 21
DATA HASIL PRETES DAN POSTES SISWA KELAS GI
120
Lampiran 22
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Kelas Jigsaw
121
Lampiran 23
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Kelas GI
122
Lampiran 24
Nilai Aktivitas Mendengar, Melihat, Berbicara, dan Menulis
Kelas Jigsaw
Pertemuan I
NO Mendengar Melihat Berbicara Menulis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 3 3 4 4
2 4 4 3 2
3 3 4 4 4
4 3 3 4 3
5 2 4 3 3
6 3 3 4 4
7 4 2 4 3
8 3 4 4 3
9 3 3 4 4
10 2 3 3 3
11 3 3 4 3
12 4 3 4 3
13 2 4 3 3
14 3 3 3 3
15 3 4 3 4
16 3 3 3 3
17 4 3 3 3
18 3 4 2 4
19 3 2 3 3
20 3 3 3 3
21 2 4 4 4
22 4 3 3 3
23 3 3 3 3
Skor 70 75 78 75
Nilai 76,083 81,517 84,778 81,517
123
124
Kelas Jigsaw
Pertemuan II
NO Mendengar Melihat Berbicara Menulis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 4 3 4 4
2 3 4 3 2
3 4 4 4 4
4 3 3 4 3
5 2 4 3 3
6 4 3 3 4
7 3 2 4 3
8 4 4 3 3
9 3 3 4 4
10 2 3 3 3
11 3 3 4 3
12 3 3 4 3
13 2 4 3 3
14 3 3 3 3
15 4 4 3 4
16 3 3 3 3
17 4 3 3 3
18 3 4 2 4
19 4 3 3 3
20 3 3 3 3
21 4 4 3 4
22 4 3 3 4
23 3 4 3 3
Skor 75 77 78 76
Nilai 81,517 83,691 84,778 82,604
Lampiran 25
Nilai Aktivitas Mendengar, Melihat, Berbicara, dan Menulis
Kelas Group Investigation
Pertemuan I
NO Mendengar Melihat Berbicara Menulis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 3 3 3 4
2 4 4 3 2
3 3 4 4 4
4 2 3 3 4 3
5 4 4 3 3
6 3 3 3 4
7 4 2 3 3
8 3 4 2 3
9 2 3 3 4 4
10 4 3 3 3
11 3 3 3 3
12 2 3 4 4
13 4 4 3 3
14 3 3 3 3
15 3 4 4 3
16 3 3 3 3
17 4 3 3 3
18 3 4 2 4
19 3 2 3 3
20 2 3 3 3 3
21 4 4 4 4
22 4 3 3 3
23 3 3 3 3
24 3 2 2 4
25 4 4 3 3
Skor 89 108 78 82
Nilai 89 108 78 82
125
126
𝑋̅ = 49,652
b. Standar deviasi (SD)
𝑛 Ʃ𝑋 2 −(𝑋)²
SD = √ 𝑛−(𝑛−1)
(23) (57962)−(1142)²
SD = √
23(23−1)
1.449050−1304164
SD = √
506
28134
SD = √ 506
SD = √55,600
SD = 7,56552
c. Varians (S²) = (7,5655)² = 57,2372
𝑋̅ = 89,7391
b. Standar deviasi (SD)
𝑛 Ʃ𝑋 2 −(𝑋)²
SD = √ 𝑛−(𝑛−1)
127
128
(23) (18558)−(2064)²
SD = √ 23(23−1)
4268524−4260096
SD = √ 506
8428
SD = √ 506
SD = √16,6561
SD = 4,08119
c. Varians (S²) = (4,08119)² = 16,6561
3. Data Pretes Kelas Group Investigation
Data nilai pretes diperoleh nilai :
ƩX = 1337 ƩX² = 72395 n = 25
a. Rata-rata Uji Kemampuan Pretes (𝑋̅1)
Ʃ𝑋
𝑋̅ = 𝑛
1337
𝑋̅ = 25
𝑋̅ = 53,48
b. Standar deviasi (SD)
𝑛 Ʃ𝑋 2 −(𝑋)²
SD = √ 𝑛−(𝑛−1)
(25) (72395)−(1337)²
SD = √ 25(25−1)
1809875−1787569
SD = √ 600
22306
SD = √ 600
SD = √37,1766
SD = 6,0972
c. Varians (S²) = (60972)² = 37,17666
4. Data Postes Kelas Group Investigation.
Data nilai pretes diperoleh nilai :
ƩX = 2108 ƩX² = 178382 n = 25
a. Rata-rata Uji Kemampuan Postes (𝑋̅1)
Ʃ𝑋
𝑋̅ = 𝑛
129
2108
𝑋̅ = 25
𝑋̅ = 84,32
b. Standar deviasi (SD)
𝑛 Ʃ𝑋 2 −(𝑋)²
SD = √ 𝑛−(𝑛−1)
(25) (178382)−(2108)²
SD = √ 25(25−1)
4459550−4443664
SD = √
600
15886
SD = √ 600
SD = √28,47766
SD = 5,1455
c. Varians (S²) = (5,1455)² = 26,4761
5. Data Aktivitas Siswa Kelas Jigsaw
Data nilai pretes diperoleh nilai :
ƩX = 1915,625 ƩX² = 3669619,1406 n = 23
a. Rata-rata Uji Kemampuan Pretes (𝑋̅1)
Ʃ𝑋
𝑋̅ = 𝑛
1915,625
𝑋̅ = 23
𝑋̅ = 83,2880
b. Standar deviasi (SD)
𝑛 Ʃ𝑋 2 −(𝑋)²
SD = √ 𝑛−(𝑛−1)
(23) (3669619,1406)−(1915,625)²
SD = √ 23(23−1)
84401240,2338−3669619,140625
SD = √ 506
80731621,093175
SD = √ 506
SD = √159548,6583
SD = 399,4354
c. Varians (S²) = (399,4354)² = 159548,6387
130
𝑋̅ = 80,499
b. Standar deviasi (SD)
𝑛 Ʃ𝑋 2 −(𝑋)²
SD = √
𝑛−(𝑛−1)
(25) (4050055,6256)−(2012,475)²
SD = √ 25(25−1)
101251396,64−4050055,6256
SD = √
600
97201341,0144
SD = √ 600
SD = √162002,2350
SD = 402,4950
c. Varians (S²) = (402,4950)² = 160002,2250
Lampiran 27
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS
1. Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Jigsaw
Uji normalitas data penelitian menggunakan Uji Liliefors dengan taraf signifikan 5% (α =
0,05) dengan kriteria sebagai berikut : Jika Lhitung < LTabel maka data berdistribusi normal,
sebaliknya jika Lhitung > LTabel maka data tidak berdistribusi normal.
Dari perhitungan pretes sebelumnya didapatkan hasil :
𝑋̅ = 49,652 SD = 7,5655 n = 23
Kemudian menentukan nilai Lhitung = │ F(zi) – S(zi) │
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh Lhitung yang terbesar yaitu 0,177295. Selanjutnya
menghitung nilai LTabel untuk N = 23 dengan taraf nyata 0,05 yang dirumuskan sebagai
berikut :
0,886 0,886 0,886
LTabel = = = = 0,1847
√𝑁 √23 4,7958
Karena Lhitung < LTabel yaitu 0,177295, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
terdistribusi normal.
131
132
Karena Lhitung < LTabel yaitu 0,1402 , maka dapat disimpulkan bahwa data
tersebut terdistribusi normal.
│ F(zi) – S(zi)
X F Fkum Z(i) F(zi) S(zi) F(zi) – S(zi)
│
40 1 1 -2,2108 0,01352484 0,04 -0,02647516 0,02647516
41 1 2 -2,0468 0,02033886 0,08 -0,05966114 0,05966114
45 1 3 -1,3908 0,08214304 0,12 -0,03785696 0,03785696
47 1 4 -1,0627 0,14395901 0,16 -0,01604099 0,01604099
49 3 7 -0,7347 0,23126111 0,28 -0,04873889 0,04873889
50 1 8 -0,5707 0,28410151 0,32 -0,03589849 0,03589849
51 1 9 -0,4067 0,34211417 0,36 -0,01788583 0,01788583
53 1 10 -0,0787 0,46863562 0,4 0,068635623 0,06863562
54 2 12 0,0852 0,5339488 0,48 0,053948805 0,0539488
55 1 13 0,2492 0,59839696 0,52 0,07839696 0,07839696
56 4 17 0,4133 0,66030659 0,68 -0,01969341 0,01969341
57 1 18 0,5773 0,71813159 0,72 -0,00186841 0,00186841
58 4 22 0,7413 0,77074422 0,88 -0,10925578 0,10925578
61 1 23 1,2333 0,89126807 0,92 -0,02873193 0,02873193
62 1 24 1,3973 0,91883831 0,96 -0,04116169 0,04116169
64 1 25 1,7253 0,95776329 1 -0,04223671 0,04223671
53,48 25
133
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh Lhitung yang terbesar yaitu 0,10925578. Selanjutnya
menghitung nilai LTabel untuk N = 25 dengan taraf nyata 0,05 yang dirumuskan sebagai
0,886 0,886 0,886
berikut : LTabel = = = = 0,1772
√𝑁 √25 5
Karena Lhitung < LTabel yaitu 0,1092 < 0,1772, maka dapat disimpulkan bahwa data
tersebut terdistribusi normal.
│ F(zi) – S(zi)
X F Fkum Z(i) F(zi) S(zi) F(zi) – S(zi)
│
77 4 4 -1,4226 0,077426 0,32 -0,024257 0,02425739
80 1 5 -1,623 0,052295 0,96 -0,097705 0,0977053
82 1 6 -0,45 0,326355 0,16 0,0663552 0,06635522
83 10 16 -0,2565 0,398782 0,4 -0,001218 0,00121761
87 5 21 0,5208 0,698747 0,92 -0,022125 0,02212530
90 1 22 1,1038 0,86516 0,12 0,074516 0,07451605
93 2 24 1,686 0,954102 3,28 -0,132589 0,13258979
97 1 25 2,4642 0,993134 1 -0,006866 0,00686597
84,3 25
Karena Lhitung < LTabel yaitu 0,1325< 0,1772, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
terdistribusi normal.
│ F(zi) – S(zi)
X F Fkum Z(i) F(zi) S(zi) F(zi) – S(zi)
│
71,9 1 1 -2,0592 0,01973754 0,0434 -0,02366246 0,02366246
75 2 3 -1,9085 0,02816331 0,1304 -0,10223669 0,10223669
78,1 5 8 -0,8705 0,19201361 0,3478 -0,15578639 0,15578639
81,3 5 13 -0,3348 0,36888798 0,5652 -0,19631202 0,19631202
84,4 2 15 0,1841 0,5730325 0,6521 -0,0790675 0,0790675
87,5 3 18 0,7031 0,75900328 0,7826 -0,02359672 0,02359672
90,6 3 21 1,2222 0,889184 0,913 -0,023816 0,023816
93,8 1 22 1,7579 0,96061774 0,9565 0,004117737 0,00411774
96,9 1 23 2,2769 0,9886039 1 -0,0113961 0,0113961
83,3 23
Karena Lhitung < LTabel yaitu 0,1557 < 0,1847 , maka dapat disimpulkan bahwa data
tersebut terdistribusi normal.
𝑋̅ = 80,9 SD = 5,846 n = 25
Kemudian menentukan nilai Lhitung = │ F(zi) – S(zi) │
│ F(zi) – S(zi)
X F Fkum Z(i) F(zi) S(zi) F(zi) – S(zi)
│
68,8 1 1 -2,2066 0,01367101 0,04 -0,02632899 0,02632899
71,9 2 3 -1,8816 0,02994517 0,12 -0,09005483 0,09005483
75 5 8 -1,0092 0,15643936 0,32 -0,1356064 0,1356064
78,1 5 13 -0,4789 0,31600489 0,52 -0,10399511 0,10399511
81,3 4 17 0,0684 0,52726639 0,68 -0,15273361 0,15273361
84,4 3 20 0,5986 0,72528017 0,8 -0,07471983 0,07471983
87,5 3 23 1,0434 0,85161846 0,92 -0,06838154 0,06838154
90,6 1 24 1,6592 0,95146225 0,96 -0,00853775 0,00853775
93,8 1 25 2,2066 0,98632899 1 -0,01367101 0,01367101
80,871 25
Karena Lhitung < LTabel yaitu 0,1527 < 0,1542, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
terdistribusi normal.
Lampiran 28
Maka,
𝑉𝑎𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Fhitung =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
57,2370
=
37,1766
= 1,53
Dengan hasil perhitungan, diperoleh harga Fhitung = 1,53. Sedangkan dari
Tabel nilai persentil untuk distributif F dengan taraf nyata α = 0,05 dengan dk
pembilangan (n-1) = 22 dan dk penyebut (n-1) = 24 (F0(22,24)) diperoleh harga
FTabel = 2,02 (dengan interpolasi). Karena harga Fhitung lebih kecil dibandingkan
FTabel (1,53 < 2,02), maka dapat disimpulkan bahwa data pretes dari kedua kelas
tersebut memiliki varians yang seragam (homogen).
2. Uji Homogenitas Data Postes
a. Data Postes Kelas Jigsaw
Maka,
𝑉𝑎𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Fhitung =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
135
136
26,4766
=
16,6561
= 1,59
Dengan hasil perhitungan, diperoleh harga Fhitung = 1,59. Sedangkan dari
Tabel nilai persentil untuk distributif F dengan taraf nyata α = 0,05 dengan dk
pembilangan (n-1) = 24 dan dk penyebut (n-1) = 24 (F0(24,22)) diperoleh harga
FTabel = 2,03 (dengan interpolasi). Karena harga Fhitung lebih kecil dibandingkan
FTabel (1,59 < 2,03), maka dapat disimpulkan bahwa data pretes dari kedua kelas
tersebut memiliki varians yang seragam (homogen).
3. Uji Homogenitas Aktivitas Siswa
Dari perhitungan varians data aktivitas siswa kelas eksperimen Jigsaw dan
eksperimen GI akan diperoleh Fhitung yaitu :
Diketahui Data :
S² Kelas Eksperimen Jigsaw = 159.548 Dengan n = 23
S² Kelas Eksperimen GI = 160.002 Dengan n = 25
Maka :
𝑉𝑎𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Fhitung =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
160.002
= 159.548
= 1,002
Lampiran 29
UJI HIPOTESIS
1. Hipotesis Hasil Belajar
Pengujian hipotesis menggunakan rumus uji t, sebagai berikut :
𝑋̅₁− 𝑋̅₂
t=𝑆 1 1
√𝑛 +𝑛
1 2
S² = 21,7798
Didapat S = 4,66
89,9 − 84,32
thitung = 4,66 1 1
√ +
23 25
5,58
thitung = 4,66
√0,083
5,58
thitung =
1,342
thitung = 4,15
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh thitung = 4,15 karena pada tTabel dk = (n1 + n2)
– 2 = 23 + 25 – 2 = 46 dan taraf nyata α = 0,05 maka harga tTabel sebesar 1,678. Karena
harga thitung lebih besar dari harga tTabel (4,15 > 1,678) atau jatuh pada daerah penerimaan Ha
, maka Ha diterima dan H0 ditolak.
137
138
S² = 159.785,28
Didapat S = 5,912
83,288 − 80,499
thitung = 5,912 1 1
√ +
23 25
2,789
thitung = 5,912
√0,083
2,789
thitung = 1,603
thitung = 1,739
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh thitung = 1,739 karena pada tTabel dk = (n1 +
n2) – 2 = 23 + 25 – 2 = 46 dan taraf nyata α = 0,05 maka harga tTabel sebesar 1,678. Karena
harga thitung lebih besar dari harga tTabel (1,739 > 1,678) atau jatuh pada daerah penerimaan
Ha , maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Lampiran 30
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Sumber:
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Bandung: Tarsito
139
Lampiran 31
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z
140
Lampiran 32
Daftar Nilai Persentil Untuk Distributif F
(Bilangan Dalam Badan Daftar Menyatakan:
Fp : Baris Atas untuk p = 0,05 dan Baris Bawah untuk p = 0,01)
141
142
143
Lampiran 34
144
Lampiran 35
145
Lampiran 36
146
Lampiran 37
147
148
149
Lampiran 38
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS
XI IPA 3
Gambar 01. Siswa Kelas Jigsaw Sedang Berdoa Untuk Memulai Pelajaran
150
151
153
154