Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

DAMPAK BULLYING VERBAL TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA KELAS


FASE E-7 MAN 1 (MODEL) LUBUKLINGGAU
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Kepribadian merupakan hal yang krusial dalam diri seseorang. Kepribadian


dibentuk dari lingkungan seseorang tinggal. Dari perkataan, perilaku, penglihatan dapat
mempengaruhi pembentukan kepribadian, termasuk kepribadian siswa. Siswa adalah
anak remaja yang masih membentuk jati dirinya. Maraknya kasus Bullying Verbal yang
terjadi di lingkungan sekolah memberi pengaruh tersendiri terhadap perkembangan
perilaku siswa, khususnya dalam membentuk karakter siswa.
Berdasarkan rumusan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Mengapa dan Bagaimana verbal bullying dapat memengaruhi kepribadian siswa kelas
Fase E-7 MAN 1 (Model) Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2022/2023”. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui dampak bullying fisik terhadap kepribadian siswa kelas
Fase E-7.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, teknik
pengumpulan data yaitu angket, observasi dan dokumentasi dengan jumlah populasi
1.047 siswa dan jumlah sampel 30 siswa. Pengambilan sampel menggunakan metode
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas Fase E-7 dapat disimpulkan
bahwa siswa-siswi kelas Fase E-7 menyatakan bahwa 40% siswa-siswi kelas Fase E-7
pernah mengalami bullying verbal dan 13.3% siswa kelas Fase E-7 mengaku sering
mengalami bullying verbal. Sebanyak 60% siswa kelas Fase E-7 sangat ingin berubah
dari kepribadian atau sifat mereka yang sekarang karena omongan orang lain, baik berupa
kritik atau termasuk bullying verbal.

Kata Kunci : Bullying verbal, Kepribadian, Siswa, Lingkungan sekolah

iii
ABSTRACT
THE IMPACT OF VERBAL BULLYING ON THE PERSONALITY OF
STUDENTS IN PHASE E-7 CLASS MAN 1 (MODEL) LUBUKLINGGAU
ACADEMIC YEAR 2022/2023

Personality is crucial in a person. Personality is formed from the environment one


lives in. From words, behavior, sight can affect the formation of personality, including
the personality of students. Students are teenagers who are still forming their identity. The
rise of Verbal Bullying cases that occur in the school environment has its own influence
on the development of student behavior, especially in shaping student character.
Based on the formulation of the problem, the formulation of the problem in this
study is "Why and how verbal bullying can affect the personality of students in Phase E-
7 class of MAN 1 (Model) Lubuklinggau in the 2022/2023 academic year". The purpose
of this study was to determine the impact of physical bullying on the personality of Phase
E-7 class students.
This study uses qualitative and quantitative research methods, data collection
techniques namely questionnaires, observation and documentation with a population of
1,047 students and a sample size of 30 students. Sampling uses a random method without
regard to the strata in the population.
Based on the results of research conducted in the Phase E-7 class, it can be
concluded that the Phase E-7 class students stated that 40% of Phase E-7 class students
had experienced verbal bullying and 13.3% of Phase E-7 class students admitted that they
often experienced verbal bullying. As many as 60% of Phase E-7 class students really
want to change from their current personality or nature because of what other people say,
either in the form of criticism or including verbal bullying.

Keywords: Verbal Bullying, Personality, Students, School Environment.

iv
26. Nadhira Salsabilah Fadhli Perempuan
27. Najla Zahra Nurhafizha Perempuan
28. Nasywa Nabilah Deswani Perempuan
29. Naufal Elka Prawira Laki-laki
30. Nazwa Nazulia Ramadani Perempuan
31. Obi Mahendra Laki-laki
32. Putri Nabilah Afra Duhha Perempuan
33. Raissa Auberta Perempuan
34. Rendy Kurniawan Laki-laki
35. Ryo Herlambang Laki-laki
36. Sabrina Qurrotul’ain Dakha Perempuan
37. Salsabila Perempuan
38. Shifa Salsabilla Perempuan
39. Tasya Zakila Azzahra Perempuan
40. Zaskia Anca Pratama Perempuan

Sumber : M. Abizhard Al-Farizi, Ketua Kelas Fase E-7

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


sosial dengan judul “Dampak Verbal Bullying Terhadap Kepribadian Siswa Kelas Fase
E-7 MAN 1 (Model) Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2022/2023”.

1.1. Identifikasi Masalah

1. Observasi (Pengamatan)
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
4. Angket (Kuisioner)

1.2. Pembatasan Masalah

Kami membatasi masalah yang diteliti agar tidak terlalu luas dan tidak bingung
dalam melaksanakan penelitian. Kami membatasi penelitian sesuai dengan judul yang
dikaji yaitu “Dampak Verbal Bullying Terhadap Kepribadian Siswa Kelas Fase E-7 MAN
1 (Model) Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2022/2023.”

16
1.3. Rumusan Masalah

1. Mengapa verbal bullying dapat memengaruhi kepribadian siswa kelas Fase E-7
MAN 1 (Model) Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2022/2023
2. Bagaimana dampak verbal bullying terhadap kepribadian siswa kelas Fase E-7
MAN 1 (Model) Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2022/2023

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang kami lakukan adalah :


1. Untuk mengetahui mengapa terjadi tindakan verbal bullying dikelas Fase E-7.
2. Untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan akibat tindakan verbal
bullying
3. Untuk melihat dampak bullying fisik terhadap kepribadian siswa kelas Fase E-
7.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :


1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah wawasan dan pengalaman peneliti tentang bullying fisik
dan cara mengatasinya
b. Menjadi salah satu refersensi pembelajaran di sekolah
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dari bullying
fisik. Serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang membuat
penelitian yang baik.
b. Bagi Korban
Korban dapat menemukan pencerahan dari masalah yang dihadapinya
selama ini dan menjadi bersemangat kembali untuk menjalani rutinitas.
c. Bagi Sekolah
Menjadi bahan pembelajaran dan referensi untuk menambah wawasan
kepada siswa.

17
d. Bagi Pemerintah
Diharapkan bagi pemerintah agar selalu memberi perhatian kepada sektor
pendidikan dan perlindungan anak, dan memberikan sosialisasi kepada
pelaku tentang bahaya tindakan bullying.

18
BAB IV
PELAKSANAAN INSTRUMEN

4.1. Validasi Instrumen


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Variabel diukur
dengan skala internal sedangkan skor menggunakan skala likret yang ditentukan dengan
4 (empat) alternative jawaban. Dengan rincian bobot/nilai 1 (satu) untuk pernah, 2 (dua)
untuk tidak pernah, 3 (tiga) untuk cukup pernah, 4 (empat) untuk sering

4.2. Pengujian Data


Uji validasi yaitu suatu ukuran yang menunjukkan kevalitan atau keabsahan suatu
intrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi,demikian sebaliknya. Sebuah
intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dalam sebuah
penelitian yang dapat diteliti secara cepat.
Untuk mengetahui tetapan data diperlukan uji validitas. Dua mavan validitas
sesuai dengan cara pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Validasi internal
Validasi internal yaitu, apabila terdapat kesesuaian antara bagian bagian
instrumen secara keseluruhan
2. Validasi eksternal
Validasi eksternal yaitu, apabiladata yang dihasilkan dari instrumen tersebuut
sesuai dengan data informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
data dihitung secara keseluruhan.

4.3. Pengolahan / Analisis Data


Setelah menerima angket/kuesioner dari responden, maka langkah selanjutnya
ialah melakukan pengolahan data:
Setelah diperoleh kode sheet sesuai pada pengkodean angka pada angka yang
telah dibuat pada tabel 4.1 (Tabel buku kode shect variabel X Tindakan Bullying Verbal),
4.2 (Tabel buku kode sheet variabel Y Dampak Bullying Verbal Terhadap Kepribadian
Siswa), 4.3 (Tabel korelasi untuk variabel X dan Y). Seuai dengan data diatas selanjutnya
menentukan koefisien korelasi dengan korelasi product momentum (Arikunto, 2010:226)
dalam menentukan koefisien korelasi antar variabel X dan Y maka rumus yang digunakan
yaitu:

24
𝑟 𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
𝑥𝑦=
√[𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥 )2 ][ 𝑛 ∑𝑦 2−(∑𝑦) 2]

𝑟 30(105,085)−(1637)(1926)
𝑥𝑦=
{√[30.(90,611)−(1226)2 ][ 30(124,816)− (1926)2 }

𝑟 3,152,862−3,152,550
𝑥𝑦=
{√[2,718,330−2,679,769][3,744,480− 3,709,476]}

𝑟𝑥𝑦= 312
{√[38,561][35,004]}

𝑟𝑥𝑦= 312
{√1,349,789,244}

𝑟𝑥𝑦= 312
{36,739.478}

𝑟𝑥𝑦= 0,849
Ket :
XY : Koefisien Korelasi x dan y
X = Variabel bebas
Y = Variabel terkait
n = Jumlah subjek

Dilihat hasil perhitungan dari rumus, produck moment di atas tampak bahwa
koefisien korelasi sampel adalah 0,849 yang menunjukkan hubungan tinggi sekali antara
variabel x (Tindakan Bullying Verbal) dengan variabel y (Dampak Bullying Verbal
Terhadap Kepribadian Siswa Kelas Fase E-7). Maka dapat disimpulkan jika Bullying
verbal berdampak besar dalam kepribadian siswa kelas Fase E-7.
Menurut Drs. Subana, M.Pd, kategori koefisien kotigensi dapat digolongan
sebagai berikut :

25
C=0 Tidak mempunyai korelasi

0 < 𝐶 ≤ 0,2 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 Korelasi rendah sekali

0,2 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 ≤ 𝐶 ≤ 0,4 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 Korelasi rendah

0,4 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 ≤ 𝐶 ≤ 0,6 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 Korelasi sedang

0,6 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 ≤ 𝐶 ≤ 0,8 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 Korelasi tinggi

0,8 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 ≤ 𝐶 ≤ 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 Korelasi tinggi sekali

𝐶 = 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠 Korelasi sempurna

26
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Tindakan bullying verbal adalah bentuk bullying atau perundungan yang
dilakukan dengan cara memberikan julukan nama, celaan, fitnah, penghinaan, pelecehan
seksual dan sebagainya kepada orang lain. Bullying verbal bisa mencakup menghina dan
mencela bagian tubuh seseorang, cara berpakaian, keadaan ekonomi, dan sebagainya
kemudian diberikan julukan nama yang buruk. Bullying verbal merupakan jenis bullying
yang sering dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja, namun jarang dianggap
sebagai suatu perundungan bahkan dianggap sebagai candaan. Julukan tersebut bisa
memengaruhi kepribadian seseorang akibat perkataan yang didapatkan saat menjadi
korban bullying.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa
40% siswa kelas Fase E-7 pernah mengalami bullying verbal dan 13.3% siswa kelas Fase
E-7 mengaku sering mengalami bullying verbal. Dari analisis data yang telah dilakukan
menyatakan bahwa koefisien korelasi sample yang menunjukan hubungan tinggi sekali
antara variabel x (Bullying verbal) dan variabel y (Dampak bullying verbal terhadap
kepribadian siswa).
Perubahan kepribadian siswa dikarena faktor kepribadian/sifat siswa didasari
ucapan orang lain. Sebanyak 60% siswa kelas Fase E-7 sangat ingin berubah dari
kepribadian atau sifat mereka yang sekarang. Maka dapat disimpulkan jika bullying
verbal berdampak besar dalam perubahan kepribadian siswa.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka penulis dapat
memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk Sekolah :

Pihak sekolah seharusnya dapat meningkatkan perhatian terhadap perilaku


perundungan atau bullying terkhususnya bullying verbal yang masih menjadi
hal yang sepele dilakukan di lingkungan sekolah. Pihak sekolah juga harus
meningkatkan kinerja BK/BP.

27
2. Untuk Pemerintah :

Pemerintah diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai perilaku


perundungan kepada sekolah dan menanamkan kepada siswa untuk tidak
melakukan tindakan perundungan/bullying.

3. Untuk Masyarakat :

Diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam mengawasi tindakan


bullying yang dilakukan siswa dan menciptakan lingkungan pergaulan yang
kondusif untuk mencegah terjadinya tindakan bullying.

4. Untuk Orang Tua :

Diharapkan orang tua untuk dapat meningkatkan komunikasi antara orang


tua dan anak sehingga anak dapat merasa nyaman dan terbuka terhadap
perilakunya dan kepribadiannya di sekolah.

28

Anda mungkin juga menyukai