Anda di halaman 1dari 3

2.2.

Kajian Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian terus dilakukan oleh berbagai pihak dalam rangka mencari
kebenaran-kebenaran baru diberbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk penelitian
dibidang yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian relevan sebelumnya
yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Masdiani
Hasibuan (2014) dengan judul penelitian Analisis kesulitan Belajar Siswa pada
Materi Genetika di SMA Negeri se- Kota Sibolga. Penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif, Teknik pengambilan sampel yaitu digunakan teknik sampel total. Teknik
pengumpulan data adalah menggunakan instrumen tes pilihan berganda untuk
penguasaan materi, angket, dan wawancara.
Persamaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
adalah mengkaji bagaimana kesulitan atau hambatan belajar siswa SMA pada materi
Genetika. Persamaan lainnya adalah pada metode yang digunakan dalam penelitian
sama-sama menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada tujuan peneliti juga
sama yakni untuk melihat kesulitan belajar siswa pada materi genetika, faktor-faktor
yang mempengaruhi kesulitan atau hambatan belajarnya apa saja.
Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti terletak di lokasi penelitiannya. Lokasi dalam penelitian ini adalah SMA
Negeri se- Kota Sibolga, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
berada di kota Gorontalo.
Penelitian Masdiani tersebut relevan untuk diperhatikan dalam penelitian ini,
meskipun dengan beberapa perbedaan dan persamaan yang disebutkan diatas. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Masdiani tersebut diketahui bahwa Kesulitan belajar
siswa dalam mempelajari genetika berdasarkan indikator, 60,24% ada pada
menerapkan beberapa pola hukum Mendel, 58,62% ada pada mendeskripsikan
berbagai model mutasi gen, 57,8 % ada pada menerapkan pola umum hereditas
menurut Mendel, 42,44% ada pada mendeskripsikan berbagai model mutasi
kromosom, 38,94% ada pada mendeskripsikan pewarisan sifat dari orang tua kepada
keturunannya, 38,86% ada pada mendeskripsikan struktur RNA, 33,23% ada pada
menerapkan pola-pola hereditas pada manusia, 32,22% ada pada mendeskripsikan
proses sintesis protein, 30,19% ada pada mendeskripsikan tahap-tahap pembelahan
meiosis, 29,05% ada pada mendeskripsikan tahapan gametogenesis, 28,81% ada
pada membedakan DNA dan RNA, 21,53% ada pada menjelaskan kode genetik
(kodon), dan 16,64% ada pada mendeskripsikan struktur DNA.
Faktor- faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada materi genetika
di SMA Negeri se- kota Sibolga yaitu faktor internal terdiri dari minat sebesar
50,84%, motivasi sebesar 37,13%, dan bakat sebesar 44,52%, sedangkar faktor
eksternal terdiri dari guru sebesar 50,59%, ketersediaan dan penggunaan
laboratorium sebesar 47,10%, dan ketersediaan buku sebesar 38,6%.
Penelitian yang relevan selanjutnya dilakukan oleh Hasil oleh Muhammad
Sholid Budiman (2018) dengan judul penelitian Analisis Kesulitan Belajar Siswa
Kelas XII IPA SMA Negeri 3 Pontianak pada Materi Reproduksi Sel. Penelitian ini
Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bertujuan untuk mengetahuitopik biologi
yang sulit bagi peserta didik dan berdasarkan persepsi guru biologi SMA Negeri di Kota
Palopo, jenis kesulitan belajar biologi yang dialami oleh peserta didik serta cara mengatasi
kesulitan belajar biologi peserta didik SMA Negeri di Kota Palopo.
Persamaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
adalah mengkaji Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 3
Pontianak pada Materi Reproduksi Sel, dimana materi tersebut merupakan salah satu
cabang materi dari Genetika. Persamaan lainnya adalah Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan strategi kualitatif (teknik kuesioner
dan tes diagnostik) untuk mengumpulkan data (berupa skor) yang berkaitan dengan
kesulitan belajar.
Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti terletak di lokasi penelitiannya. Lokasi dalam penelitian ini adalah SMA
Negeri 3 Pontianak. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di
kota Gorontalo.
Penelitian Muhammad Sholid Budiman tersebut relevan untuk diperhatikan
dalam penelitian ini, meskipun dengan beberapa perbedaan dan persamaan yang
disebutkan diatas. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Sholid
Budiman tersebut diketahui bahwa Kesulitan belajar siswa dalam memahami materi
reproduksi sel dapat disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor internal dan eksternal.
Faktor internal penyebab kesulitan belajar berasal dari dalam diri siswa yang
mencakup minat, cara, kebiasaan, dan kondisi kesehatan saat belajar dengan rata-rata
62,19% atau memiliki pengaruh kuat. Dua subvariabel dari faktor internal yang
paling berpengaruh terhadap kesulitan belajar siswa yakni kebiasaan dan cara belajar
dengan rata-rata persentase berturut-turut 70,17% dan 62,72% atau termasuk dalam
kriteria berpengaruh kuat. Sementara, minat dan kondisi kesehatan saat belajar
masing-masing memiliki persentase 56,67% dan 59,22% atau termasuk ke dalam
kriteria cukup berpengaruh. Berdasarkan penjabaran item dari masing-masing
variabel, empat penyebab kesulitan belajar tertinggi berturut-turut adalah siswa tidak
melakukan pengulangan materi di rumah (77,33%), mengantuk selama mempelajari
materi (75,67%), tidak adanya persiapan dalam mempelajari materi sebelum guru
menjelaskan di kelas (72%), dan tidak memahami materi sesuai penjelasan guru
(71,33).

Referensi :
Hasibuan, Masdiani. 2014. Analisis kesulitan Belajar Siswa pada Materi Genetika di
SMA Negeri se- Kota Sibolga. Artikel Penelitian.
Sholid Budiman, Muhammad.2018. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas XII IPA
SMA Negeri 3 Pontianak pada Materi Reproduksi Sel. Artikel Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai