ii
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................4
B. Kerangka Pikir...............................................................................................24
E. Instrumen Penelitian...................................................................................29
F. Prosedur Penelitian.....................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 3. 1. Jumlah Peserta Didik...........................................................................27
Tabel 3. 2 Jumlah Sampel......................................................................................29
Tabel 3. 3 Penilaian Jawaban Peserta Didik..........................................................30
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara sadar dan terencana, artinya proses pendidikan di sekolah bukanlah proses
yang dilakukan secara asal-asalan, melainkan proses yang dilakukan oleh guru dan
yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, hal ini mencakup berbagai
Mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang kompleks,
karena di dalamnya tercakup makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan). Proses
seperti di atas menjadi tantangan untuk guru dalam serta menjadi hambatan bagi
siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa
(Sianturi & Gultom, 2016). Menurut Sudjana (dalam Zikra, 2016), hasil belajar dapat
2
dilihat dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik karena belajar tidak
hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan,
individu tidak ada yang sama. Perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan kerakteristik
setiap individu. Karakteristik peserta didik yang beragam menyebabkan tingkah laku
didik yang lancar dan berhasil, namun ada juga yang mengalami hambatan atau
Kesulitan belajar tidak hanya terjadi pada siswa yang memiliki kemampuan
yang rendah saja, tetapi juga pada siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, siswa
dimana hal ini dapat menghalangi pencapaian akademik yang diharapkan karena
dua golongan saja, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah
SMA Negeri 4 Parepare, diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang
3
memiliki nilai yang belum tuntas atau tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) pada pembelajaran Biologi, adapun KKM pada SMA Negeri 4 Parepare yaitu
70. Berdasarkan data nilai ulangan harian siswa kelas XI MIPA pada mata pelajaran
Biologi, diperoleh informasi bahwa persentase nilai siswa yang di bawah KKM
berkisar di angka 50% dari total jumlah siswa yang ada. Terdapat pula permasalahan
seperti siswa yang sulit memahami beberapa materi Biologi yang tidak dapat dilihat
secara langsung seperti virus, monera, protista, sel dan jaringan. Masalah lainnya juga
yaitu kurangnya motivasi siswa dalam belajar biologi dan perhatian siswa yang tidak
Penelitian yang sama dilakukan oleh Juliarti (2019) dengan judul, “Analisis
Padang” dan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami
siswa dalam pelajaran biologi pada faktor internal yang memiliki persentase paling
tinggi adalah faktor kelelahan (78.75%) dan faktor eksternal paling tinggi adalah
mengetahui kesulitan belajar biologi pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Parepare.
Oleh karena itu, peneliti mengangkat penelitian dengan judul “Analisis Kesulitan
Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Parepare Pada Mata Pelajaran Biologi”.
4
B. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar siswa kelas XI SMA
2. Faktor apa yang memiliki persentase paling tinggi dalam kesulitan belajar siswa
3. Faktor apa yang memiliki persentase paling rendah dalam kesulitan belajar siswa
C. Tujuan Penelitian
belajar siswa kelas XI SMA Negeri 4 Parepare pada mata pelajaran Biologi.
belajar siswa kelas XI SMA Negeri 4 Parepare pada mata pelajaran Biologi.
5
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini sebagai bahan informasi bagi peneliti lain serta diharapkan
2. Manfaat Praktis
Manfaat dari hasil penelitian ini bagi peserta didik yakni peserta didik dapat
mengetahui tingkat kesulitan belajar biologinya dan faktor-faktor apa saja yang
b. Bagi Guru
Manfaat dari hasil penelitian ini bagi guru yakni sebagai bahan informasi
terkait tingkat kesulitan belajar peserta didik SMA Negeri 4 Parepare pada mata
c. Bagi Sekolah
Manfaat dari hasil penelitian ini bagi sekolah yakni sebagai bahan masukan
d. Bagi Peneliti
6
A. Kajian Pustaka
waktu dalam suatu proses pendidikan dengan hasil perubahan tingkah laku
yang lebih baik. Belajar bukanlah suatu hasil tetapi suatu proses atau kegiatan,
tidak hanya dengan mengingat tetapi juga dengan pengalaman yang lebih luas.
hal-hal yang bisa menjadi bahan belajar (Dimyati & Mudjiono, 2013).
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik
belajar apabila pada diri siswa tersebut telah terjadi perubahan. Hasil belajar
Dari beberapa pendapat para ahli di atas mengenai belajar, maka dapat
tingkah laku individu yang relatif permanen untuk mencapai tujuan dan
belajarnya (Mulyadi, 2010). Kesulitan belajar siswa dapat dilihat dari hasil
lancar. Hal ini dapat dilihat dari cara menangkap pelajaran yang kadang-
merupakan anak yang memiliki gangguan dalam hal penerimaan pelajaran dan
sempurna. Blassic dan Jones dalam (Sugiharto et al, 2010) mengatakan bahwa
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar itu menunjukkan adanya suatu
yang dicapai oleh peserta didik. Kesulitan belajar juga dialami oleh peserta
beberapa kekurangan yang penting dalam proses belajar, baik dalam persepsi,
tingkah laku belajar yang dialami peserta didik. Dalam keadaan dimana
peserta didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang
9
disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan
karena faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat
tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Oleh karena itu, dalam
rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap anak didik, maka
kesulitan belajar.
belajar yang dihadapi siswa terjadi pada waktu mengikuti pelajaran yang
menyebabkan tingkah laku belajar juga berbeda, diantara peserta didik ada
yang dapat lancar dan berhasil dalam belajar namun ada juga peserta didik
yang memiliki hambatan atau kesulitan dalam belajar. Hambatan dalam proses
ialah berasal dari dalam diri individu sedangkan faktor eksternal yang berasal
dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor internal dan faktor
yang berasal dari diri peserta didik (peserta didik) faktor ini meliputi :
1) Sakit
prestasinya rendah.
2) Cacat tubuh
b) Cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, hilang bagian
tubuh
2) Bakat
tidak sesuai dengan bakatnya, maka akan cepat bosan, mudah putus asa
dan tidak senang. Hal tersebut akan tampak pada peserta didik yang suka
mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau belajar sehingga nilainya rendah.
3) Minat
timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya, tidak sesuai
pembelajaran.
4) Motivasi
tampak gigih, tidak mau menyerah dan giat membaca buku-buku untuk
12
lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatianya tidak
kesulitan belajar.
hasil belajar yang baik demikian juga belajar yang selalu sukses akan
c. Cara belajar
tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar
1) Waktu belajar
belajar peserta didik itu sendiri. Waktu belajar yang buruk seperti belajar
jika ada ulangan saja dengan sistem kebut semalam tidak akan
semalaman tidak tidur untuk belajar. Hal ini tidak akan terjadi apabila
Belajar hanya pada saat akan ulangan saja perlu dihindari, karena
soal yang diberikan oleh guru dibandingkan dengan anak yang kurang
dua kelompok yaitu faktor internal dan faktor eksternal, berikut merupakan faktor
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar
yang meliputi:
penilaian tentang sesuatu yang membawa diri dengan penilaian. Sikap belajar
yang malas tentunya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tersebut.
14
d. Rasa percaya diri siswa. Rasa percaya diri timbul dari keinginan
2. Faktor Eksternal
Hal ini menunjukkan bahwa guru mempunyai peranan yang sangat penting
Sedangkan sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
hubungan siswa dengan siswa. Semangat belajar akan muncul ketika guru
tetapi jika guru bersikap acuh tak acuh terhadap para siswanya secara tidak
prestasi belajar.
oleh sekolah bagi para siswanya untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari
mata pelajaran yang telah disusun oleh sekolah bagi para siswa agar
16
1. Lingkungan keluarga
belajar yang nyaman dan kreatif bagi anak, maka dapat menyebabkan
sayang, penuh pengertian, kebencian, sikap keras, acuh tak acuh dan
lain sebagainya.
Anak tidak akan dapat belajar dengan baik jika suasana rumah
17
atau keluarga sangat ramai, tegang, dan selalu berselisih antar anggota
untuk belajar.
belajarnya menurun.
2. Lingkungan sekolah
a. Faktor Guru
b. Faktor alat
guru, ilmu pengetahuan anak dan memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
c. Kondisi gedung
sinar dapat masuk ruangan, dinding bersih, lantai tidak becek, licin
atau kotor, gedung jauh dari keramaian seperti pasar, bengkel, pabrik,
d. Kurikulum
19
belajar bagi peserta didik. Ciri-ciri kurikulum yang kurang baik diantaranya
seimbang, waktu sekolah dan disiplin guru maupun peserta didik kurang..
malam hari maka kondisi anak tidak lagi dalam keadaan optimal untuk
menerima pelajaran sebab energi sudah berkurang dan udara yang relatif
sikap kurang disiplin baik guru maupun peserta didik seperti sering
3. Lingkungan masyarakat
a. Media massa
Media massa meliputi: bioskop, tv, surat kabar, majalah, komik yang
ada disekeliling kita. Hal ini yang akan menghambat belajar apabila terlalu
1) Teman bergaul
masuk dalam jiwa anak. Apabila anak bergaul dengan teman yang tidak
sekolah, maka ia akan malas belajar, sebab cara hidup anak yang
20
2) Lingkungan tetangga
sebagai berikut:
rata-rata kelompoknya.
punya semangat.
belajar ditandai adanya gejala seperti (1) perolehan hasil belajar yang di
bawah rata-rata; (2) Hasil belajar tidak seimbang dengan usaha yang
sikap-sikap tidak wajar; (5) Menunjukkan tingkah laku yang tidak baik
diluar kelas; (6) tidak mau mencatat pelajaran; dan (7) Menunjukkan sikap
minimal.
2. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.
menurun drastis.
dapat dilihat dari beberapa indicator atau gejalanya antara lain seperti hasil
seperti bolos, dan juga menunjukkan sifat yang cukup emosional seperti
5. Pembelajaran Biologi
alam (IPA). Biologi ialah ilmu alam tentang makhluk hidup atau kajian
23
Biologi sebagai bagian dari sains terdiri dari produk dan proses. Produk
biologi terdiri atas fakta, konsep, prinsip, teori, dan hukum yang berkaitan
tentang diri sendiri dan alam sekitar serta upaya yang dilakukan untuk
dengan berbagai fakta, konsep, prinsip hukum, dan teori (Salma &
Darusyamsu, 2021).
alam nyata karena materi biologi selama ini umumnya disajikan dalam
yaitu ilmu yang menekankan pada hafalan. Sebenarnya biologi itu ilmu
B. Kerangka Pikir
Kesulitan belajar adalah gangguan yang dialami oleh siswa baik dalam hal
pemahaman atau dalam memberikan sesuatu secara lisan atau tertulis yang tidak
dapat mencapai kriteria yang ditetapkan. Kesulitan belajar umum ditandai oleh
hambatan yang muncul selama belajar dan membutuhkan lebih banyak upaya
faktor penyebabnya ialah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
siswa dapat dilihat dari hal-hal atau keadaan yang muncul dari dalam diri siswa
sedangkan faktor eksternal dapat dilihat dari keadaan yang datang dari luar diri
oleh tiga faktor yaitu siswa, guru, bahan ajar. Faktor dari siswa yang menentukan
bakat, dan kondisi fisik yang mendukung ketika proses pembelajaran berlangsung.
Dalam hal ini guru juga memegang peranan penting, karena cepat lambatnya
semangat belajar tergantung dari metode mengajar yang digunakan oleh guru.
25
Selain itu keberhasilan dalam pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor sarana
dan prasana yang memadai agar dapat memacu siswa untuk semangat belajar,
A. Jenis Penelitian
karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara cepat. Pendekatan kuantitatif
di Jl. Lasiming No. 22, Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi
2022/2023.
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA
1. XI MIPA 1 32
2. XI MIPA 2 32
3. XI MIPA 3 32
4. XI MIPA 4 32
2. Sampel
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah
atas dua, yaitu faktor internal yang terdiri atas faktor fisiologis, faktor
psikologis, dan faktor cara belajar, dan faktor eksternal yang terdiri atas
29
E. Instrumen Penelitian
diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), Ragu-Ragu (RR), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-
faktor cara belajar sebagai faktor internal peserta didik, serta faktor
30
belajar yakni:
Nomor Jumlah
Faktor Sub Faktor Indikator
Soal Soal
a. Kesehatan jasmani 1, 2, 3 3
1. Jasmani
b. Cacat tubuh 4, 5, 6 3
a. Waktu belajar 7, 8 2
b. Frekuensi belajar
9 1
setiap hari
2. Cara belajar c. Cara mempelajari
Faktor 10, 11 2
bahan pelajaran
Internal
d. Cara mengerjakan
12, 13 2
tugas
a. Minat 14, 15, 16 3
b. Bakat 17, 18 2
3. Psikologis
c. Motivasi 19, 20 2
d. Kesehatan mental 21, 22, 23 2
Faktor a. Cara orang tua 24, 25, 26, 27,
Eksternal 5
mendidik 28
b. Hubungan antara
1. Lingkungan 29, 30 2
anggota keluarga
c. Suasana rumah 31, 32, 33, 34 4
Keluarga d. Keadaan ekonomi 35, 36, 37 3
e. Perhatian orang
38, 39 2
tua
a. Hubungan antara
guru dengan 40, 41 2
peserta didik
b. Hubungan antar
2. Lingkungan 42, 43 2
peserta didik
c. Waktu belajar 44, 45 2
Sekolah
d. Metode guru
46, 47 2
mengajar
e. Sarana dan
48, 49 2
Prasarana
f. Kurikulum 50, 51, 52 3
31
F. Prosedur Penelitian
sebagai berikut :
1) Tahap persiapan
a. Membuat rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan
rujukan dari sumber-sumber kepustakaan seperti buku, tesis, jurnal dan laporan
2) Tahap pelaksanaan
sebagai berikut.
dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh
angket yaitu :
Anlysis atau CFA sebagai validasi empiris. Tujuan dari analisis CFA yaitu
33
R
PS = x 100% (3.2)
SM
Keterangan:
PS = Persentase skor
4. Melakukan uji prasyarat analisis regresi berupa uji normalitas dan uji linearitas.
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diujikan pada
34
dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
pada taraf signifikansi α = 0,05. Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Kriteria
pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka
SPSS. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk melihat hubungan antar indikator
6. Menyajikan data hasil analisis dalam bentuk tabel dan diagram batang.
8. Menyajikan data hasil analisis dalam bentuk tabel dan diagram batang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., & Supriyono, W. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Awal, R., Sari, E., & Rahmadhan, R. (2018). Analisis Kesulitan Belajar Siswa
pada Pembelajaran Biologi di Kelas XI SMA Islam Terpadu Bangkinang
Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal Pembelajaran Biologi, 1(2), 69-75.
Dimyati, & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Djamaluddin, A., & Wardana. (2019). Belajar dan Pembelajaran. Parepare: CV.
Kaaffah Learning Center.
Djamarah, S. B., & Zain, A. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Hasan, A., Nusantari, E., Latjompoh, M., & Nurrijal. (2017). Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Gorontalo: UNG Press Gorontalo.
Sianturi, S., & Gultom, T. (2016). Analisis Kesulitan Belajar dan Hubungannya
Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas X
di SMA Negeri 1 Sidikalang Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurnal
Pelita Pendidikan, 4(1), 170-178.
Suryani, S., & Lufri. (2021). Analisis Kesulitan Belajar Biologi Melalui
Pembelajaran Daring dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa.
Journal for Lesson and Learning Studies, 364-369.
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar(Revisi 11). Jakarta: Pt. Raja Wali Pers.
Zamzami, Sakdiah, & Nurbaiza. (2020). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Mata
Pelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 4(1), 123-133.