PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
RONALDO PUTRA
NIM:1710204021
TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
T.A 2019 M/1441 HDAFTAR ISI
Halaman
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Rahmi Zulva,”hubungan antara berpikir rasional siswa sma dengan hasil belajar dalam
pembelajaran kooperatif menggunakan konstructive feedback”jurnal ilmiah pendidikan fisika
‘albiruni’doi,vol 5.n0 1,(april,2016),hl 63.
1
2
4
Rahmania Pamungkas, Riezky Maya Probosari, Dewi Puspitasari,” Peningkatan Literasi
Membaca Melalui Penerapan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X
Mia 1 Sman 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015” ,(Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Sains (SNPS) , Surakarta, 19 November 2015),hl 407.
3
5
Selly Marlinaax, Edy Chandraa, Dewi Cahyania,” Kualitas Literasi Biologi Buku Teks
Biologi Kelas Xii Semester Ii Pada Pokok Bahasan Bioteknologi”,jurnal ilmu alam indonesia,
Volume 1, No 1, (Februari 2018), 1-13.
6
Muhammad Kharizmi,” Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan
Kemampuan Literasi”, jupendas,Vol. 2, No. 2,(September ,2015),hl 14.
7
Sri Wahyuni,” Menumbuh kembangkan Minat Baca Menuju Masyarakat Literat”, diksi
Vol 17 ,No 1 ,(Januari 2010),hal 180.
4
8
Putri Oviolanda Irianto, Lifia Yola Febrianti,” Pentingnya Penguasaan Literasi Bagi
Generasi Muda Dalam Menghadapi Mea”,( The 1st Education and Language International
Conference Proceedings Center for International Language Development of Unissula
:bandung,may 2017) hal 641.
9
Putri Emilia Yuriza, Adisyahputra, Diana Vivanti Sigit,” Hubungan Antara Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi dan Tingkat Kecerdasan dengan Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa
SMP”, JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB), Volume 11 No 1, (2018),13-20.
5
10
Rahmi Zulva,”hubungan antara berpikir rasional siswa sma dengan hasil belajar dalam
pembelajaran kooperatif menggunakan konstructive feedback”jurnal ilmiah pendidikan fisika
‘albiruni’doi,vol 5. No 1,(april,2016),hl 65.
11
Bayu Purnama Galuh,”pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Keterampilan
Berpikir Rasional Siswa Pada Subkonsep Pencemaran Air”, Jurnal Soshum Insentif, Volume 3,
No. 1, (2020)h4.
12
Sri Latifah,Syarifuddin Basyar dan Bangun Sasmiyati,” Pengaruh Model Pembelajaran
Treffinger Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kecakapan Berpikir Rasional Peserta Didik
“,jurnal pendidikan fisika universitas muhammadiyah metro.Vol VII .No 2,(September, 2019), hal
158.
6
ini dikarenakan siswa SMK yang diteliti terbiasa dengan praktek langsung.
Sehingga untuk aspek menghafal yang berupa mengingat konsep yang
telah diajarkan dan mensintesis masalah belajar masih diperlukan
pembiasaan penerapan model 13
Ini sesuai dengan pendapat Susantini, yang menyatakan genetika
merupakan topik yang sulit tetapi penting dalam sains sekolah. Tes
diagnostik yang pernah dilakukan menunjukkan hasil yang sama, yaitu
perolehan konsep genetika SMA rendah. Tes diagnostik tersebut
dikenakan pada mahasiswa baru sebelum kegiatan perkuliahan
berlangsung. Logika siswa sering kali terbatas pada pengalaman yang
dekat dengan sesuatu yang dapat mereka lihat dan secara langsung dapat
direka-reka.14
Materi genetika mempunyai kaitan dengan literasi dan berpikir
rasional karena dalam memahami genetika membutuhkan literasi dan
memecahkan masalah dalam materi genetika yang abstrak membutuhka
keterampilan berpikir rasional. Materi genetika merupakan bagian materi
yang diberikan di jenjang SMA. Pada jenjang SMA materi genetika sesuai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi materi genetik Gen, DNA
dan kromosom; replikasi, sintesis protein; reproduksi sel (mitosis dan
meiosis), pewarisan sifat dan mutasi. Materi genetika dirasakan sulit oleh
sebagian besar siswa karena materi ini bersifat abstrak, perkembangan
genetika molekuler berkembang sangat pesat sementara informasi di buku
ajar masih berorientasi genetika klasik.15
Menurut Venville dari hasil penelitiannya menyampaikan bahwa
siswa menganggap pelajaran genetika melelahkan dan membosankan.
13
Marlina, Zainuddin, dan Syubhan Annur,” Keefektifan Model Children Learning In
Science (Clis) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa”, Berkala Ilmiah
Pendidikan Fisika, Vol 1 no 3,( Oktober 2013) hl 237-238.
14
Slamet Hariyadi,” Evaluasi Akademik Mahasiswa Biologi Terhadap Perkuliahan
Genetika Di Universitas Jember”, Jurnal ßIOêduKASI, Vol 3. No 2 (Maret 2015) hl 337.
15
Elya Nusantari,” Analisis dan Penyebab Miskonsepsi pada Materi Genetika Buku
SMA Kelas XI”, BIOEDUKASI ,vol 4 no 2 (agustus,2011)72.
7
Siswa sulit memahami konsep genetika karena abstrak bagi mereka dan
jauh dari kehidupan sehari-hari. Siswa tidak mampu mengkonstruksi
genetika secara utuh serta siswa tidak mampu menghubungkan antar
konsep genetika16.
Berdasarkan observasi yang dilakukan disekolah SMAN 1 KOTA
SUNGAI PENUH didapatkan hasil bahwa tanggapan siswa ketika guru
memberikan soal esai yang panjang,siswa sering mengeluh soalnya
kepanjangan sehingga menghabiskan waktu ujian tersebut dan ketika
siswa diberikan untuk memaknai dari materi pelajaran tentang genetika
banyak yang tidak tahu,dan perpustakaan sekolah sebelum pandemi covid
19 tidak ramai dikunjungi siswa,dan sebelum dijelaskan siswa tidak tahu
tentang kaitan antara RNA DAN DNA,dan hanya sebagian kecil siswa
yang mencari tambahan materi yang berhubungan dengan genetika.
Berdasarkan pemaparan permasalah diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang hubungan keterampilan berpikir rasional
dengan kemampuan literasi siswa kelas XII SMA pada materi
pembelajaran genetika.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Siswa mengalami kesulitan memahami pelajaran Biologi. hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain hafalan yang cukup
banyak, kesulitan untuk mengingat istilah asing dan bahasa latin, serta
media belajar yang digunakan kurang menarik
2. Siswa sulit memahami materi genetika karena bersifat abstrak
3. Siswa lebih banyak menerapkan metode menghafal pada materi
genetika
4. Semangat belajar siswa belum maksimal
5. Kurang menerapkan metode berpikir rasional dan kemampuan literasi
materi genetika pada kelas XII SMAN 1 KOTA SUNGAI PENUH
C. BATASAN MASALAH
16
Elya Nusantari,” Analisis dan Penyebab Miskonsepsi pada Materi Genetika Buku SMA
Kelas XII”, BIOEDUKASI ,Vol4, No 2,( Agustus 2011 ), hal. 72-85.
8
A. LANDASAN TEORI
a. Pengertian keterampilan berpikir rasional
Menurut Descartes (1596 – 1650) filsuf prancis mengemukakan
bahwa sumber pengetahuan menusia adalah pikiran, rasio, jiwa
manusia. Dalam usahanya untuk mencapai kebenaran dasar tersebut.
Descartes menggunakan metode “Deduksi”, yaitu dia mededuksikan
prinsip-prinsip kebenaran yang diperolehnya kepada prinsip-prinsip
yang sudah ada sebelumnya yang berasal dari definisi dasar yang jelas.
Sebagaimana yang ditulis oleh Robert C. Solomon dan Kathleen M.
Higgins dalam buku sejarah filsafat,“kunci bagi deduksi keseluruhan
Descartes akan berupa aksioma tertentu yang akan berfungsi sebagai
sebuah premis dan berada diluar keraguan. Dan aksioma ini
merupakan klaimnya yang terkenal Cogito ergo sum “Aku berpikir
maka aku ada”.17
Kata ” berpikir rasional” oleh orang Indonesia diberi arti harfiah
secara sangat sederhana, yaitu berfikir sesuai dengan sistem logika
atau berpikir sesuai dengan akal sehat. Akan tetapi pada kenyataannya
berpikir rasional merupakan salah satu alasan yang menjadikan orang
mau mengikuti pendidikan seumur hidupnya, tidak hanya di Indonesia
tetapi di seluruh dunia. 18
The Educational Polcies Commision dari Amerika Serikat
menurut Lawson, menentukan sepuluh ketrampilan berpikir rasional
yang meliputi:
17
H.Muhammad Bahar Akkase Teng, “Rasionalis Dan Rasionalisme Dalam Perspektif
Sejarah”, jurrnal unhas,V o l u m e 4 . N o m o r 2 ,( D e s e m b e r ,2 0 1 6 ),hal 18.
18
Rini nafsiati astuti,”peta konsep pembelajaran ipa untuk meningkatkan keterampilan
berpikir rasional siswa sd/mi” peta konsep pembelajaran ipa madrasah,vol 2 . NO 1,(
desember,2009),hal 6.
9
10
19
Rini nafsiati astuti,”peta konsep pembelajaran ipa untuk meningkatkan keterampilan
berpikir rasional siswa sd/mi” peta konsep pembelajaran ipa madrasah,vol.II NO.1,(
desember,2009),hal 6
20
Ibid
21
Rahmi Zulva,”hubungan antara berpikir rasional siswa sma dengan hasil belajar dalam
pembelajaran kooperatif menggunakan konstructive feedback”jurnal ilmiah pendidikan fisika
‘albiruni’doi:vol 5. No 1,(april,2016),hl 65.
12
22
M. Taufiq, Nurmaulia,” Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievement Division Terhadap Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas Viii Smp
Negeri 1 Dewantara Pada Materi Pesawat Sederhana”,Jurnal Pendidikan Almuslim, Edisi Khusus,
No. 1 (Juni 2015) ,hal 2.
23
Prastika fanbera verada,” efektifitas model pembelajaran spics(student
centered,problem based, interest,confident,and satisfaction”,skripsi digital repository universitas
jember (2016),hal 19.
13
terjadi melalui media cetak atau pun elektronik, menurut Wardana dan
Zamzam. 24
Musthafa mengemukakan, bahwa literasi dalam bentuk yang
paling fundamental mengandung pengertian kemampuan membaca,
menulis, dan berpikir kritis. Artinya, dengan seseorang yang literat
adalah seseorang yang membaca dan menulis disertai kemampuan
mengolah informasi yang diperoleh dari aktivitas membaca dan
menulis tersebut. Dari berbagai definisi di atas, penulis menyimpulkan
bahwa literasi dapat dimaknai sebagai kemampuan membaca, menulis,
memandang, dan merancang suatu hal dengan disertai kemampuan
berpikir kritis yang menyebabkan sesorang dapat berkomunikasi
dengan efektif dan efesien sehingga menciptakan makna terhadap
dunianya. 25
Menurut Ardianto, E. dkk.,Berdasarkan hasil pengolahan data
diketahui bahwa secara umum kemampuan literasi siswa dalam
membaca masih rendah. Kondisi ini terjadi baik pada siswa laki-laki
maupun siswa perempuan, baik yang tinggal di desa maupun tinggal di
kota. Rendahnya kemampuan membaca siswa kita dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
1. Metode pembelajaran yang dijalankan guru. Sebab, umumnya
siswa di sekolah diajarkan membaca dengan cara menghafal.
Menghafal menjadi salah satu penghambat tingkat literasi
membaca siswa. Siswa tidak begitu kesulitan membaca, tapi kalau
diminta memaknai isi bacaan, mereka lemah.Untuk itu dibutuhkan
pembelajaran literasi yang bermutu pada semua mata pelajaran.
24
Muhammad Kharizmi,” Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan
Kemampuan Literasi”, jupendas,Vol. 2. No. 2,(September ,2015),hal 13.
25
Ibid
14
26
Sri Aryani,” Studi Eksplanatif Kemampuan Literasi Membaca Siswa Sma Di Kota
Sukabumi,” DEIKSIS - Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia,(suka bumi),hal 62.
15
27
Putri Emilia Yuriza, Adisyahputra, Diana Vivanti Sigit,” Hubungan Antara Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi dan Tingkat Kecerdasan dengan Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa
SMP”, JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB, Volume 11 No 1, (maret,2018),hal 13-
20.
28
Muhammad Kharizmi,” Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan
Kemampuan Literasi”, JUPENDAS, Vol. 2, No. 2,( September 2015),hal 17.
16
29
Hadi Suwono, Lutfi Rizkita, & Herawati Susilo,” Peningkatan Literasi Saintifik Siswa
Sma Melalui Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Sosiosains”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Nomor
2, (Desember 2015), hlm. 136-144.
30
Sri Wahyuni,” Menumbuhkembangkan Minat Baca Menuju Masyarakat Literat”, diksi
Vol. : 17 No. 1( Januari 2010)hl 184-185.
17
31
Yesika Rahmadani, Nur Fitakurahmah, Nabela Fungky, Restu Prihatin, Qonita Majid,
Baskoro Adi Prayitno,” Profil Keterampilan Literasi Sains Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
di Karanganyar”, Jurnal Pendidikan Biologi ,7 (3), (2018) ,183 – 190.
32
Maria Waldetrudis Lidi, Maimunah H. Daud,” Penggunaan Media Animasi Pada Mata
Kuliah Biologi Dasar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Motivasi Mahasiswa Materi
Genetika”, Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi , 3 (1), ( september 2019)hlm1-9.
18
33
Elya Nusantari,” Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar di
Sekolah Menengah Atas”,Jurnal Pendidikan Sains, Volume1.Nomor 1,
(Maret 2013), Halaman 52-64.
34
Chumidach Roini,” Organisasi Konsep Genetika Pada Buku Biologi Sma Kelas Xii”,
Jurnal EduBio Tropika, Volume 1. Nomor 1,( Oktober 2013), hlm. 1-6.
19
Azizah,”materi genetika”,pdf(2012),hal 1.
35
36
Putri Emilia Yuriza, Adisyahputra, Diana Vivanti Sigit,” Hubungan Antara Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi dan Tingkat Kecerdasan dengan Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa
SMP”, JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB), Volume 11 No 1,(maret 2018) 13-20.
20
37
Putri Emilia Yuriza, Adisyahputra, Diana Vivanti Sigit,” Hubungan Antara Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi dan Tingkat Kecerdasan dengan Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa
SMP”, JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB), Volume 11 No 1,(maret 2018) 13-20.
21
Rahmi Zulva,”hubungan antara berpikir rasional siswa sma dengan hasil belajar dalam
38
40
Sania novita dkk,” Perbandingan Kemampuan Analisis Siswa melalui Penerapan
Model Cooperative Learning dengan Guided Discovery Learning”,Proceeding Biology Education
Conference , Vol 13 .no 1,( januari, 2016),hal 259.
Elya Nusantari,” Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar di
41
Sekolah Menengah Atas”,Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1.Nomor 1, (Maret 2013), Halaman
52-64.
23
42
M. Taufiq, Nurmaulia,” Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievement Division Terhadap Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas Viii Smp
Negeri 1 Dewantara Pada Materi Pesawat Sederhana”, Jurnal Pendidikan Almuslim, Edisi Khusus,
No. 1 (Juni 2015),hal 2-3.
43
Ibid
24
BIOLOGI
Genetika
GENETIKA
ANALISIS
KESIMPULAN
44
Rufa Hera,” Studi Kasus Permasalahan Dalam Proses Pembelajaran Konsep Genetika Di
Sma Negeri 2 Seulimum Kabupaten Aceh Besar”, Genta Mulia, Volume VIII No. 1, (Januari
2017),hlm 53.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah penelitian Deskriptif Korelasional. Penelitian
korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui
ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variable. Dengan
teknik korelasi ini peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam
sebuah variabel dengan variasi lain.45
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan
penelitian kuantitatif. Hal ini dikarenakan data penelitiannya berupa
angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Sedangkan
pendekatannya menggunakan penelitian korelasi, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel, yaitu hubungan
keterampilan berpikir rasional dengan literaso siswa kelas XII SMA pada
materi pembelajaran genetika.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk melaksanakan penelitian ini
adalah dalam kurun waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan, dari bulan Januari
sampai bulan Maret.
2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMAN 1 KOTA
SUNGAIPENUH
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono ,
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda benda
45
Suharsimi Arikunto, ManajemenPenelitian,(Jakarta: RinekaCipta, 1990), hlm. 326-329.
25
26
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.46 Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas IX SMAN 1 KOTA SUNGAI PENUH .
Jumlah siswa dalam populasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Jumlah populasi sampel
No Kelas Jumlah siswa
1. IX A 34
2. IX B 25
3. IXC 29
4. IX D 24
Jumlah 112
46
Sugiyono,” pengertian sampel”(2013), metodologi%20penelitian/metod/BAB%20III.pdf,hal 50.
47
ibid
27
keterangan
r𝗑𝗒= koofesien product moment
𝙉= jumlah responden
𝙭=skor item
𝙮= skor total angket
2. Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah
pengujian reliabilitas instrumen. Suatu instrumen pengukuran
dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat
ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil
pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi
terhadap perbedaanperbedaan kecil diantara hasil beberapa
kali pengukuran, yang di analisis dengan menggunakan
SPSS.49
Teknik yang di𝖎gunakan untuk menguji reliabilitas
instrumen yaitu dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach50
𝑘 Ʃ𝜎𝔦²
𝑟₁₁ = [ ]. [ 1 − ]
𝑘−1 𝜎²𝑡
Keterangan :
r₁₁ = reliabilitas instrumen atau koefisien alfa K
k = banyaknya bulir soal
Ʃ𝜎𝔦 = jumlah varians bulir
𝛔²𝒕 = varians total
𝙉 = jumlah responden
Setelah diperoleh hasil dari perhitungan data, selanjutnya
membandingkan nilai hitung r dan nilai r tabale product
moment dengan taraf signifikan 5%.
49
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS), (Bandung: Pustaka Setia, 2007), Hlm. 37.
51
Umi Mardiyati, Gatot Nazir Ahmad, Ria Putri,” Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan
Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (Bei) Periode 2005-2010”, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) |Vol. 3,
No. 1, (2012),hlm 11.
52
M Salam, Fajar Surya Ningsih,” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Number
Head Together Terhadap Motivasi Belajar Pkn Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Gentala Pendidikan
Dasar ,Vol.1 No.( I Juni 2016),hal 145.
30
3. Uji Hipotesis
a. Korelasi Pearson product momen
Korelasi Pearson biasanya pada hubungan yang berbentuk
linier (keduanya meningkat atau keduanya menurun). Koefisien
korelasi ini tidak menunjukkan adanya hubungan kausal antar
variabelnya. Untuk menguji hubungan Karakteristik Lingkungan
dengan Aspirasi menggunakan analisis Korelasi Pearson Product
Moment dengan rumus sebagai berikut,dengan menggunakan
SPSS. 53
Ʃ𝘹𝘺−(Ʃ𝘹)(Ʃ𝘺)
r𝗑𝗒=√{𝘕𝘹²)}{(𝘕Ʃ𝘺²−(Ʃ𝘺²)}
keterangan
r𝗑𝗒= koofesien product moment
𝙉= jumlah responden
𝙭=skor item
𝙮= skor total angket
53
MOH.SHIDIQ Shofia ,dkk,” Hubungan Karakteristik Dengan Aspirasi Bekerja Dalam
Bidang Agroindustri Perikanan Pada Pemuda Pedesaan Di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger
Kabupaten Jember”,Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol 13 . No 2,( Mei-Agustus 2013),hal 116.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S(1990). ManajemenPenelitian,(Jakarta),326-329.